Academia.eduAcademia.edu

Outline

Makalah Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia

Abstract

Pertama-tama Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah IPS ini dapat kami selesaikan dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa dipanjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah bagi hidup dan kehidupan kita di muka bumi ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, baik materi maupun penyajian serta penulisan yang tidak sesuai. Untuk itu Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan Kami juga mengharapkan kritik dan juga sarannya kepada semua pihak demi kesempurnaan penulisan makalah ini dan perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang. Terima kasih.

MAKALAH IPS Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ZIZA PARADINA RIANI NOR DAHLIA RAJIF FATURAHMAN FAJAR AKBARI RIFKI RAMADANI KELAS VIII KEMENTERIAN AGAMA MTSN 13 HULU SUNGAI TENGAH TAHUN 2023 i KATA PENGANTAR Pertama-tama Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah IPS ini dapat kami selesaikan dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa dipanjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah bagi hidup dan kehidupan kita di muka bumi ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, baik materi maupun penyajian serta penulisan yang tidak sesuai. Untuk itu Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan Kami juga mengharapkan kritik dan juga sarannya kepada semua pihak demi kesempurnaan penulisan makalah ini dan perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang. Terima kasih. Wawai Gardu, Februari 2023 Penyusun ii DAFTAR ISI Hal JUDUL.............................................................................................................. i KATA PENGANTAR...................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2 A. Penguatan Ekonomi Maritim Indonesia ............................................ 2 1. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia ............................................. 2 2.Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN 3 3. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia 6 B. Penguatan Agrikultur di Indonesia ...................................................... 6 1. Potensi Agrikultur di Indonesia ..................................................... 7 2. Peran Agrikultur di Indonesia ....................................................... 8 3. Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia ....................... 9 C. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia ................................. 9 1. Perbaikan Irigasi ............................................................................ 9 2.Distribusi Pupuk secara Merata ...................................................... 10 3. Ekofarming .................................................................................... 10 BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki sektor ekonomi maritim dan agrikultur sebagai sektor utama dalam. menyejahterakan masyarakat. Keadaan alam Indonesia dengan laut yang sangat luas memberikan sumberdaya alam yang dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia. Wilayah laut atau perairan di Indonesia juga dapat dijadikan sebagai aktivitas ekonomi, seperti di bidang perikanan, pariwisata bahari, dan pelayaran. Di dalam sektor agrikultural, Indonesia memiliki tanah dan iklim yang cocok untukditanami berbagai jenistanaman pertanian. Jika sektor maritim dan agrikultur Indonesia dapat diolah secara maksimal, maka masyarakat Indonesia dapat hidup sejahtera. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Namun, tiap-tiap daerah memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda-beda dikarenakan adanya perbedaan letak geografis, iklim, maupun kesuburan tanah. Masyarakat yang tinggal di suatu negara pasti memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Namun, sumberdaya yang dimiliki suatu negara jumlahnya terbatas dan berbeda antara satu negara dengan negara yang lain. Oleh karena itu, ada kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan barang dan jasa yang ada di dalam negeri dan ada juga kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di dalam negeri. Keadaan inilah yang mendorong suatu negara melakukan dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan bersama. B. Rumusan Masalah 1) Jelaskan Bagaimana Penguatan Ekonomi Maritim Indonesia ! 2) Jelaskan Bagaimana Penguatan Agrikultur di Indonesia ! 3) Jelaskan Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia ! 1 BAB II PEMBAHASAN Di dalam sektor agrikultural, Indonesia memiliki tanah dan iklim yang cocok untukditanami berbagai jenistanaman pertanian. Jika sektor maritim dan agrikultur Indonesia dapat diolah secara maksimal, maka masyarakat Indonesia dapat hidup sejahtera. Adapun cara pengembangan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia sebagai berikut. A. Penguatan Ekonomi Maritim Indonesia Bangsa Indonesia memiliki potensi laut yang besar. Apabila potensitersebutdiberdayakan dengan baik dan maksimal maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia dan akan berdampak kepada perekonomian bangsa. Ekonomi kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Adapun ekonomi maritim (maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk mencapai empat tujuan, sebagai berikut. 1. Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan. 2. Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan pembudidayaan ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil. 3. Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan. 4. Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa. Pembangunan ekonomi maritim ingin menjadikan kekayaan potensi kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas, terutama di sektor kemaritiman. Dengan demikian, iklim bisnis dan investasi maritim yang baik akan berkembang. 1. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia Sekitar 75% dari total wilayah Indonesia terdiri atas wilayah lautan. Berdasarkan Statistik Perikanan Tahun 2012 dari Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan negara peringkat kedua dalam produksi perikanan tangkap. Indonesia juga 2 merupakan negara kedua dalam hal banyaknya jumlah kapal yang dimiliki setelah Tiongkok. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010), terdapat 108 kawasan konservasi perairan dengan luas 15,78 juta ha, yang diharapkan dapat meningkat menjadi 20 juta ha pada tahun 2020. Beberapa daerah memiliki keindahan bawah laut yang sudah sangat mendunia dan menjadi spot menyelam yang wajib dikunjungi para penyelam (divers), seperti Bunaken (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat), Labuan Bajo, dan Wakatobi. Dengan kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya pembangunan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak positif yang kuatterhadap kesejahteraan masyarakat. Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat pada potret sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah menyebabkan kegiatan pengangkutan (transportasi laut) mauptin eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing. 2.Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN Pembangunan ekonomi maritim ingin menjadikan kekayaan potensi kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan infrastrukturyang berkualitas terutama di sektor kemaritiman. Dengan demikian, iklim bisnis dan investasi maritim yang baik akan berkembang. Pembangunan ekonomi maritim akan membawa industri pada kebutuhan sumber daya manusia kemaritiman dan inovasi teknologi yang berbasis pada pendidikan kemaritiman yang unggul dan modern. Jika proses ini dapat berlangsung, maka pembangunan ekonomi maritim dipastikan akan'dapat membawa masyarakat ke arah kemakmuran. Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk mencapai empat tujuan berikut. a) Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan. b) Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudi daya ikan. dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil. c) Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan. d) Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa. e) Kondisi ekonomi maritim di Indonesia dilihat dari lima sektor berikut. 1) Sektor pelayaran 3 Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional masih tergolong rendah. Industri galangan kapal yang sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang. Akan tetapi hingga saat ini belum berkembang. Sistem pelabuhan saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau pelabuhan luarnegeri lainnya. Pelayanannya masih belum efisien dan belum produktif. Daya saing sumber daya manusia di sektor pelayaran masih relatif rendah. 2) Sektor perikanan Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih rendah. Pertambahan kawasan budi daya perikanan pun masih sangat kurang. 3) Sektor pariwisata bahari Pengembangan pariwisata bahari diyakini dapat mempunyai efek berganda (multiplier effect) yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri (devisa). Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun, hingga saat ini pariwisata bahari belum berkembang dengan baik. Contoh, ekonomi maritim di ASEAN selain Indonesia antara lain adalah bahwa salah satu contoh pariwisata bahari adalah Raja Ampat, Papua. Akan tetapi, sektor pariwisata bahari juga belum dikembangkan dengan maksimal. Pembangunan wisata bahari dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan objek dan daya tarik wisata secara optimal. Berbagai objek dan daya tarik wisata yang dapat dimanfaatkan . adalah wisata alam (pantai), keragaman flora dan fauna (biodiversity), seperti taman laut wisata alam (ecotourism), wisata bisnis, wisata budaya, maupun wisata olahraga. Misalnya, kawasan terumbu karang di seluruh perairan Indonesia luasnya mencapai 7.500 km2 dan umumnya terdapat di wilayah taman nasional laut. Selain itu, juga didukung oleh 263 jenis ikan hias di sekitar terumbu karang tersebut. Potensi wisata bahari tersebut tersebar di sekitar 241 daerah kabupaten/kota. 4) Sektor industri maritim Industri maritim adalah salah satu sektor dalam bfdang kelautan yang dapat menjadi 4 sumber daya ekonomi potensial sebagai penyumbang penerimaan devisa negara. Kegiatan ekonomi industri maritim ini di antaranya adalah yang mencakup industri pengilangan minyak bumi dan LNG serta industri yang menunjang kegiatan ekonomi di pesisirdan laut, yaitu industri galangan kapal, mesin kapal, dan jasa perbaikannya (docking). Industri maritim nasional yang cukup potensial untuk dikembangkan adalah industri galangan kapal. Industri ini telah berkembang dan terbagi dalam tiga kategori industri, yaitu: industri pembangunan kapal, industri mesin, spare parts, dan komponen yang diperlukan dalam konstruksi kelautan, serta industri pemeliharaan dan perbaikan kapal. Dalam masa dua dekade terakhir, ratusan hingga ribuan kapal telah dibangun oleh galangan kapal nasional yang meliputi kapal niaga, kapal untuk tujuan tertentu, kapal ikan, dan kapal perang. 5) Sektor jasa kelautan Jasa kelautan merupakan salah satu sektor yang berpotensi menjadi sumber penerimaan devisa negara melalui beberapa kegiatan yang bersifat.menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan yang meliputi jasa pelayanan pelabuhan, jasa pelayanan keselamatan pelayaran dan kegiatan yang memanfaatkan kelautan sebagai jasa, seperti perdagangan, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan Iain-Iain. Lebih rinci lagi potensi ekonomi dari sektor jasa kelautan dapat berupa aktivitas ekonomi yang meliputi jasa perdagangan, penelitian, arkeologi laut dan benda muatan kapal tenggelam, jasa pengelolaan kabel dan pipa di dasar laut serta jasa-jasa lingkungan meliputi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, pengolahan limbah secara alamiah, keindahan alam, dan udara bersih merupakan penopang kehidupan manusia. Ekonomi maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis di mana fenomena maritim dunia telah muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang memiliki wilayah tentorial berupa laut. Seperti telah diketahui bahwa kawasan Asia Tenggara dibatasi oleh wilayah perairan, di mana batas negaranya pun masih saling tumpang-tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat penggalian sumber daya alam yang akan digunakan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. 5 3. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia Strategi dalam pengembangan ekonomi maritim di Indonesia meliputi berikut. 1) Meningkatkan daya saing dan memperkuat daya dukung dalam ekonomi maritim. Sektor ekonomi maritim harus mampu bersaing dengan sektor serupa di negara lain. 2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam ekonomi maritim. Masyarakat, seperti nelayan, petani garam, dan pengolah ikan harus mendapatkan kesejahteraan dari ekonomi maritim. 3) Penguatan kedaulatan maritim dan pengelolaan sumber daya alam secara mandiri dan berkelanjutan. Sumber daya alam harus dilindungi dari pencurian dan eksploitasi yang dapat merugikan masyarakat dan menyebabkan kerusakan lingkungan. 4) Pengembangan infrastruktur secara mandiri dan terpadu dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), iptek, dan budaya maritim. Kebijakan dalam pengembangan ekonomi maritim di Indonesia meliputi berikut. 1) Membangun sekolah pelayaran dan perkapalan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam sektor ekonomi maritim. 2) Memberikan pelatihan kepada para nelayan, peternak ikan, dan para pelaku sektor ekonomi maritim. 3) Melakukan patroli laut untuk mencegah masuk dan beroperasinya kapal-kapal pencuri ikan. 4) Melakukan penindakan terhadap kapal pencuri ikan, seperti dengan meledakkan dan menenggelamkan kapal tersebut. 5) Melarang beroperasinya metode penangkapan yang merusak ikan, seperti pukat harimau, bom ikan, dan racun ikan. 6) Memberi bantuan pendanaan kepada nelayan untuk memodernisasi peralatan tangkap mereka. 7) Membangun infrastruktur pengolahan ikan dan memudahkan akses transportasi untuk distribusi hasil perikanan. B. Penguatan Agrikultur di Indonesia Menjadi negara yang merdeka dan sejahtera adalah cita-cita setiap bangsa, termasuk Indonesia. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, diperlukan peningkatan potensi 6 agrikultur sebagai sektor pendukungnya. Agrikultur adalah usaha manusia yang secara sistematis memanipulasi pembiakan dan pertumbuhan tanaman supaya hasilnya meningkat. Sektor ini bisa mencakup berbagai aspek, antara lain teknologi, organisasi sosial, lingkungan, dan Iain-Iain. Secara umum, agrikultur kerap dikaitkan dengan sektor pertanian yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, dan Iain-Iain. Agrikultur merupakan salah satu cara meningkatkan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur menjadi kegiatan yang bisa memanfaatkan sumberdaya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, dan lain-Iain. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, sektor penghasil pangan harus diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Dukungan pemerintah dalam pengembangan agrikultur antara lain berupa pemberian subsidi pupuk serta benih. Hal ini dimaksudkan agar faktor produksi dapat ditekan sehingga harga jual produk dapat bersaing namun terjangkau. Selain itu, pemerintah juga selalu mengawasi harga-harga produk pertanian dengan tujuan untuk melindungi petani apabila harga barang terlalu rendah. Setelah memahami tentang makna agrikultur, kamu perlu memahami tentang potensi agrikultur di Indonesia, peran agrikultur di Indonesia, dan hambatan pengembangan agrikultur di Indonesia. 1. Potensi Agrikultur di Indonesia Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan sektor agrikultur. Produk-produk agrikultur Indonesia terdiri atas bahan makanan pokok, misalnya beras dan sagu. Selain itu, ada juga yang berbentuk buah-buahan dan sayuran. Jadi, terlihatjelas bahwa sektor agrikultur mempunyai peranan penting dalam menambah pendapatan nasional, mengurangi pengangguran, produksi pangan, serta sebagai bahan baku industri. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Sektor pertanian di Indonesia merupakan tulang punggung dari perekonomian dan pembangunan nasional. Hal tersebut dapat dilihat dalam pembentukan PDB, penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan bahan baku industri. Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan melalui upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat. Selain itu, sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang ekosistem. Daratan yang cukup luas yang tersusun rapi oleh ribuan pulau yang ada seolah menetapkan bahwa negara kita adalah negara agraris. Memang tak dapat 7 dimungkiri, namun hal tersebut yang menjadi sumber mata pencarian dari sekitar 60% rakyat yang kemudian menjadi salah satu sektor rillryang memiliki peran sangat nyata dalam membantu penghasilan devisa negara. 2. Peran Agrikultur di Indonesia Sektor pertanian atau agrikultur sebagai penggerak perekonomian memiliki beberapa peranan, sebagai berikut. 1) Menyediakan lapangan pekerjaan Sebagaimana diterangkan di muka, sektor pertanian memiliki peran penting dalam menyerap tenaga kerja. Kontribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaannya pun mempunyai nilai tambah tersendiri, karena subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil. Dengan demikian, selain menyediakan lapangan kerja, subsektor perkebunan juga ikut mengurangi arus urbanisasi. 2) Menyejahterakan petani Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Menyejahterakan di sini mengandung arti luas sehingga menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar. 3) Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar, namun produk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan musiman. Sehingga dalam era globalisasi di mana konsumen umumnya cenderung mengonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitas tinggi, tidak busuk, dan makan tempat, maka peranan agroindustri akan dominan. Jika sektor pertanian terus ditingkatkan maka diharapkan sektor ini mampu menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi. 4) Menyediakan pangan Peranan klasik dari sektor pertanian dalam perekonomian nasional adalah penyediaan bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang saat ini sudah berjumlah lebih dari 220 juta jiwa. Peranan pertanian sebagai penyedia bahan pangan yang relatif murah telah memungkinkan biaya hidup di Indonesia tergolong rendah di dunia. Rendahnya biaya hidup di Indonesia menjadi salah satu daya saing nasional. Keberhasilan dalam penyediaan bahan pangan yang cukup dan stabil memiliki peran yang besar dalam penciptaan ketahanan pangan nasional yang erat kaitannya dengan 8 stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. 5) Menghasilkan devisa Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi Indonesia. Salah satu subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan, seperti ekspor komoditas karet, kopi, teh, kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total produksi komoditas- komoditas tersebut adalah untuk diekspor. Pada lima tahun terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang devisa dengan rata-rata nilai ekspor produk primernya (belum termasuk nilai ekspor produk olahan perkebunan) mencapai US$4 miliar per tahun. 6) Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pendapatan antarmasyarakat maupun kesenjangan antarwilayah. Sebagai contoh, mengingat pembangunan..besar-besaran terjadi di perkotaan adapun masyarakat mayorit'as berdomisili di pedesaan yang merupakan sumber sektor pertanian. Maka pembangunan pertanian harus didukung oleh pembangunan wilayah, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan. 3. Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia Pengembangan di bidang agrikultur di Indonesia mempunyai beberapa hambatan, sebagai berikut. 1) Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil. 2) Modal terbatas. 3) Penggunaan teknologi masih sederhana. 4) Sangat dipengaruhi musim. 5) Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga. 6) Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah. 7) Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani. 8) Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian. 9) Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani. C. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia meliputi berikut. 9 1. Perbaikan Irigasi Pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik. Kemajuan teknologi pertanian saat ini telah dapat menciptakan dan menerapkan berbagai jenis teknologi akrab lingkungan. Berbagai jenis teknologi sistem usaha tani akrab lingkungan telah tersedia dan siap untuk diterapkan di lapangan, sebagai berikut. 1) Sistem usaha tani berwawasan konservasi tanah yang meliputi pembuatan teras, pengelolaan bahan organik, tanaman lorong, rehabilitasi lahan melalui penutup tanah di masa komoditas pertanian sebagai bagian dari subsistem. 2) Sistem pertanian berkelanjutan dengan masukan rendah, yaitu melalui efisiensi penggunaan pupuk yang mudah hilang dan penggunaan pupuk hijau. 3) Wanatani, yaitu melalui pengendalian erosi, melestarikan keanekaragaman hayati dan mengonservasi karbon (C) organik, dan pengembalian unsur-unsur hara secara berimbang. 2.Distribusi Pupuk secara Merata Ketersediaan pupuk dapat mendukung pengembangan pertanian, hal ini karena tanaman membutuhkan nutrisi yang terdapat dalam pupuk. Namun demikian, fakta di lapangan menunjukkan bahwa petani masih kekurangan suplai pupuk, hal ini mengakibatkan tidak maksimalnya proses budi daya pertanian. 3. Ekofarming Strategi ini adalah bentuk budi daya pertanian yang mengusahakan agar proses pertanian tidak merusak lingkungan, malah menjadi bagian dari lingkungan alamnya sendiri. Contohnya, tidak memakai pestisida. 10 BAB III KESIMPULAN A. Penguatan Ekonomi Maritim Indonesia Bangsa Indonesia memiliki potensi laut yang besar. Apabila potensitersebutdiberdayakan dengan baik dan maksimal maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia dan akan berdampak kepada perekonomian bangsa. Ekonomi kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Adapun ekonomi maritim (maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. B. Penguatan Agrikultur di Indonesia Menjadi negara yang merdeka dan sejahtera adalah cita-cita setiap bangsa, termasuk Indonesia. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, diperlukan peningkatan potensi agrikultur sebagai sektor pendukungnya. Agrikultur adalah usaha manusia yang secara sistematis memanipulasi pembiakan dan pertumbuhan tanaman supaya hasilnya meningkat. Sektor ini bisa mencakup berbagai aspek, antara lain teknologi, organisasi sosial, lingkungan, dan Iain-Iain. Secara umum, agrikultur kerap dikaitkan dengan sektor pertanian yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, dan Iain-Iain. Agrikultur merupakan salah satu cara meningkatkan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur menjadi kegiatan yang bisa memanfaatkan sumberdaya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, dan lain-Iain. C. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia meliputi berikut. a. Perbaikan Irigasi b.Distribusi Pupuk secara Merata c. Ekofarming 11 DAFTAR PUSTAKA Maryani, Indah Kusumawati, dkk,2023: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 2B, CV.Grahadi 12