DESAIN STUDI KOHORT
BUDI UTOMO
DEPT. IKM-KP FKUA
Hierarchy of
Epidemiological studies
• Case report:
• Case series: Descriptive
• Cross-sectional study:
• Cross-sectional study:
• Case-control study: Analytic
• Cohort study:
• Clinical trial: Experiment
“COHORT”
A unit of 300-600 men in the
ancient Roman army
• Merupakan penelitian epid analitik observasional yg
mengkaji hubungan antara paparan fx risiko dan
penyakit
• Cohort (Romawi kuno): sekelompok tentara yg maju
berbaris ke medan perang
• Model pendekatan waktu secara longitudinal atau time
period approach
• Jenis paparan diidentifikasi lebih dulu, kmd subjek
diikuti sp periode waktu tertentu utk melihat dampak
yg diteliti
A Roman Cohort
Two centuries made one maniple and
three maniples made up one cohort.
“COHORT”
in Epidemiology
A group of persons who
are followed over time
Using epidemiology to identify
the cause of disease
Cause
Cause Effect
Effect
••RISK
RISK FACTORS
FACTORS ••DISEASE
DISEASE
••Cigarette
Cigarette ••Lung
Lung Cancer
Cancer
Cause
Cause Effect
Effect
Factors Disease
Case-Control
Factors
Factors Disease
Disease
Cohort
Cohort
Factors
Factors
Disease
Disease
Exposed
Exposed Not Exposed
Not Exposed
Develop
Develop Do
Do Not
Not Develop
Develop Do Not
Do Not
Disease
Disease Develop
Develop Disease
Disease Develop
Develop
Disease
Disease Disease
Disease
Type of Cohort Study
I. Concurrent Cohort Study
(Prospective Cohort Study)
2015 Exposed
Exposed Not Exposed
Not Exposed
2020 Develop
Develop Do
Do Not
Not Develop
Develop Do
Do Not
Not
Disease
Disease Develop
Develop Disease
Disease Develop
Develop
Disease
Disease Disease
Disease
Type of Cohort Study
II. Retrospective Cohort Study
(Take advantage of records collected)
2000 Exposed
Exposed Not Exposed
Not Exposed
2015 Develop
Develop Do
Do Not
Not Develop
Develop Do
Do Not
Not
Disease
Disease Develop
Develop Disease
Disease Develop
Develop
Disease
Disease Disease
Disease
2000
2000 Persons without the disease!!!!
Exposed Not Exposed
Smoke Not Smoke
#500 persons #500 persons
2015
2015 Disease No Disease Disease No Disease
Lung Cancer No Lung Cancer Lung Cancer No Lung Cancer
# 45 # 455 #1 # 499
STUDI KOHORT
= STUDI FOLLOW UP
= STUDI LONGITUDINAL
= STUDI PROSPEKTIF
= STUDI PANEL
= STUDI INSIDEN
STUDI KOHOR (COHORT STUDY)
Studi yang mempelajari hubungan antar paparan
dan penyakit, dengan cara membandingkan
kelompok terpapar dan kelompok tak terpapar, lalu
mengukur status penyakit ke 2 kelompok tersebut
Begin Measure/Classify Measure
Outcome/Compare
Disease/
Risk/Factor Outcome (+)
Free of (+)
Disease/
Disease Outcome (-)
Study
Population
Risk/Factor Disease/
Outcome (+)
(-)
Have
outcome Disease/
Already Outcome (-)
(exclude)
------------------------------------ Present --------------||-------- Future --------
Gambar 2. Follow-up Study Design
Jenis Studi Kohor
1. Concurrent Prospective Study (Cohort
Prospective)
a. penentuan exposed dan tidak exposed dilakukan
sekarang
b. kelompok studi di follow up beberapa tahun untuk
melihat incidence
2. Non - Concurrent Prospective Study
(Retrospective cohort)
a. Exposed dicari berdasarkan catatan yang ada pada
waktu yang lalu
b. Out come dilakukan sekarang
3. Kombinasi 1 & 2
a. Exposure dicari berdasarkan catatan yang
ada pada waktu yang lalu
b. Follow up dan pengukuran terhadap out come
masih dilakukan kemudian.
Studi kohort prospektif
KUNCI :
Kel. Studi : Orang terpapar & Bebas out come
Kel. Pembanding : orang tak terpapar bebas out
come
Paparan : pada waktu tertentu & mudah diukur
Out come : MASA Y.A.D.
Alokasi random (-)
Tujuan Utama : Mempelajari hubungan suatu
paparan dengan out come pada masa Y.A.D.
Kelompok Pembanding (Kontrol)
Dapat Berasal Dari :
1. Populasi pada umumnya (pembanding “external”)
- Insidens dari kelompok studi dibandingkan dengan
insidens pada penduduk secara keseluruhan
- Sering menimbulkan bias, t.u. bila kelompok
studinya sangat khusus (ABRI)
2. Kelompok yang sama, namun tidak terpapar
penyebab (pembanding “internal”)
3. Pembanding khusus, yakni suatu kelompok lain yang
mempunyai sifat-sifat yang sama dengan kelompok studi
4. Beberapa kelompok pembanding sekaligus (mutiple
comparison)
Jenis Studi Kohort
1. Kohort prospektif dgn pembanding
internal
– Kohort yg diikuti belum terpajan & belum ada efek
– Subjek diikuti, secara alamiah sebagian akan
terpajan & sebagian tidak. Di f.u. utk mendeteksi
terjadinya efek pd kedua kelompok
2. Kohort prospektif dgn pembanding
eskternal (S.K. Ganda)
– Subjek yg dipilih sudah terpajan tp belum ada
efek, kelompok pembanding dipilih dari subyek
lain yg tanpa pajanan
Jenis Studi Kohort
3. S.K. Historikal
– Menelusuri sekelompok kohort yg sdh mengalami
efek
4. Nested Case Control Study
– Studi kasus kontrol yang disarangkan dalam suatu
studi kohort
Skema S.K. Prospektif dgn
Pembanding Internal
Penelitian Apakah
Diikuti prospektif
mulai terjadi efek?
di sini
D+ a
E+
D- b
Subjek
E-
D- D+ c
E-
D- d
Tabel 2 x 2
Hasil pengamatan pd Studi Kohort
D+ D-
E+ a b a+b
E- c d c+d
Membandingkan Insidens efek pada kelompok E+ dgn kelompok E-
Risiko Relatif (RR) = a/(a+b) : c/(c+d)
CA Lung No CA
Smoke 45 455 500
Not smoke 1 499 500
••Incidence
Incidenceof
ofSmoker
Smokerwho
whodevelop
develop Lung
Lung Cancer
Cancer ==4545 /500
/500
••Incidence
Incidenceof
ofNon
Non -Smoker
-Smokerwhodevelop
whodevelopLung
LungCancer
Cancer== 11/500/500
45/500
••Relative
RelativeRisk
Riskofofsmoking
smokingfor
forLung
LungCancer
Cancer== 1/500 ==45 45
••Those
Thosewho
who smoked
smoked were
were 45
45times
timesmore
morelikely
likely to
to get
get
lung
lungcancer
cancer
Skema kohort prospektif dgn
pembanding eksternal (Ganda)
Penelitian Apakah
Diikuti prospektif
mulai terjadi efek?
di sini
D+ a
Kohort I
Subjek E+
D- b
D+ c
Kohort II
Subyek E-
D- d
Skema kohort historik
Apakah Penelitian
terjadi efek? mulai
di sini
D+ a
E+
D- b
Subyek
E-
D- D+ c
E-
D- d
Langkah
1. Merumuskan rumusan masalah
2. Menentukan kohort
3. Memilih kelompok kontrol
4. Mengidentifikasi variabel penelitian
5. Mengamati timbulnya efek
6. Menganalisis hasil
Kelebihan studi kohort
1. Desain terbaik dlm menentukan insidens &
perjalanan penyakit/efek yg diteliti
2. Terbaik dlm menerangkan hubungan dinamika
fc. risiko & efek secara temporal
3. Terbaik utk kasus fatal & progresif
4. Dapat meneliti beberapa efek sekaligus dari
faktor risiko tertentu
5. Karena pengamatan kontinu & longitudinal,
memiliki kekuatan yg andal utk meneliti
masalah kesehatan yg makin meningkat
Kekurangan studi kohort
1. Biasanya memerlukan waktu yang lama
2. Sarana & biaya biasanya mahal
3. Seringkali rumit
4. Kurang efisien utk kasus yg jarang terjadi
5. Ancaman d.o. atau terjadi perubahan
intensitas pajanan atau faktor risiko dpt
mengganggu analisis hasil
6. Masalah etika – membiarkan terpajan
SUMBER DATA
1. Sumber Data Pemaparan :
a. Catatan / record ( C. Medik, Riwayat
pekerjaan)
b. Wawancara dari anggota kohort
c. Pemeriksaan kesehatan (fisik & lab)
d. Pengukuran kondisi lingkungan tempat
tinggal
2. Sumber Data “Out Come” :
a. Catatan di klinik, Rumah Sakit
b. Sertifikat kematian
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
d. Kuesioner
LANGKAH STUDI KOHORT
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis
2. Menetapkan kohort
3. Memilih kelompok kontrol
4. Menentukan variabel penelitian
5. Mengamati terjadinya efek
6. Menganalisis hasil
1. Merumuskan pertanyaan
penelitian & hipotesis
Hubungan kebiasaan merokok dengan
kejadian PJK
• Hipotesis: kebiasaan merokok
berhubungan dengan kejadian PJK
• Faktor risiko: kebiasaan merokok
• Efek yang diteliti: kejadian PJK
2. Menetapkan Kohort
• Tersedianya kelompok subjek tanpa efek
tertentu pada awal studi
• Pembanding internal atau pembanding
ekstenal
• Dapat dipilih dari populasi terjangkau
berdasarkan geografi penduduk, kelompok
profesi, rumah sakit, dll
Memilih Kelompok Terpapar
Sumber:
• Populasi Umum:
1. Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi, mis:
kebiasaan merokok dan minum kopi
2. Mempunyai batas geografik yang jelas
3. Secara demografik stabil
4. Ketersediaan catatan demografik yang lengkap dan up
to date
• Populasi Khusus:
1. Prevalensi paparan pada populasi umum rendah
2. Kemudahan untuk memperoleh informasi yang akurat
3. Memilih kelompok kontrol
• Kontrol internal: terbentuk dengan sendirinya
(secara alamiah). Keuntungan: kedua kelompok
berasal dari populasi yang sama dan
menggunakan follow-up dengan prosedur yang
sama
• Faktor risiko internal (kerentanan thdp penyakit)
dan eksternal (faktor lingkungan)
• Perbedaan kedua kelompok dapat hanya berupa
derajat paparan (mis:perokok aktif dan pasif)
• Matching
Memilih Kelompok Tak Terpapar
• Kelompok tak terpapar bisa dipilih dari
populasi yang sama dengan populasi asal
kelompok terpapar
• Kelompok tak terpapar bisa dipilih dari
populasi yang bukan populasi asal
kelompok tak terpapar tetapi harus
dipastikan beberapa karakteristik relatif
sama
4.Identifikasi variabel penelitian
• Didefinisikan dengan jelas
• Faktor risiko internal & faktor risiko
eksternal
• Perhatikan variabel lain yang tidak diteliti
confounding variables dikeluarkan
• Pembatasan variabel faktor risiko
5. Mengamati timbulnya efek
• Pengamatan dalam periode tertentu
• Lama waktu pengamatan tergantung pada
karakteristik penyakit atau efek yang diteliti
• Loss to follow-up. Batas: 10% untuk studi klinis
dan 15 % untuk studi lapangan
• Pengamatan tunggal: dilakukan 1X pada akhir
penelitian
• Pengamatan berkala: periodik menurut interval
waktu yang ditetapkan sampai akhir penelitian
ANALISIS DATA
Disease (+) Disease (-)
Terpapar a b
Tidak Terpapar c d
Total a+c b+d
Incidence rate pada kelompok terpapar
RR = -------------------------------------------------------------
Incidence rate pada kelompok tidak terpapar
a/a + b
= -----------------
c/c + d
Resiko atribut : Incidence rate pada kelompok terpapar –
incidence rate
kelompok tidak terpapar
Interpretasi RR
• RR>1 Paparan merupakan faktor risiko
• RR<1 Paparan merupakan faktor protektif
• RR=1 Paparan bukan merupakan faktor
risiko
Analisis hasil
• Studi insiden
• Membandingkan insiden penyakit antara
kelompok dengan faktor risiko dengan
kelompok tanpa risiko Risiko Relatif
(Relative Risk RR)
• Menyertakan interval kepercayaan
• Kai-kuadrat dan RR
Pada studi kohor dapat dihitung :
1. Incidence “rate”
2. Cumulative incidence
3. Relative risk
4. Attributable risk (Risk Difference)
5. Incidence Density Ratio
6. Incidence Density Difference
Person Years
Pada studi kohort observasi lama “person
years” bila ditemukan :
Anggota2 cohort masuk kedalam cohort pada
waktu berlainan
Selama penyelidikan, anggota2 cohort ada yang
D.O mati.
Contoh Studi Kohort
• Anemia pada ibu hamil BBLR
• Kebiasaan merokok pada orang tua
ISPA pada balita
• Kebiasaan menggunakan alas kaki
kecacingan pada anak SD
• Cuci tangan dengan sabun diare pada
anak
