2
Most read
6
Most read
7
Most read
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
PROTEIN I
UJI MILLON
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Praktikum Biokimia Pangan
Oleh :
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kel/Meja : G/5
Asisten : Rini Nurcahyawati S.
Tgl Percobaan : 13 April 2015
Tgl Pengumpulan : 16 April 2015
LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Protein merupakan komponen penting atau komponen
utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu
merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat
dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Poedjiadi, 1994).
Protein terdapat baik dalam produk hewan maupun
dalam produk tumbuhan dalam jumlah yang berarti. Di negara
maju, orang memperoleh sebagian besar proteinnya dari
produk hewan. Di bagian lain dunia, bagian utama protein
makanan diperoleh dari produk tumbuhan (deMan, 1989).
Tumbuhan membentuk protein dari CO2, H2O dan
senyawa nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan mengubah
protein nabati menjadi protein hewani. Selain digunakan untuk
pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan
sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan
karbohidrat atau lemak. Komposisi rata-rata unsur kimia yang
terdapat dalam protein ialah sebagai berikut : Karbon 50%,
hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0-3%, dan
fosfor 0-3% (Poedjiadi, 1994).
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada
protein.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan reaksi antar gugus aromatik dengan
larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat sehingga
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
menghasilkan endapan putih dengan adanya pemanasan
sehingga menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah.
1.4 Reaksi Percobaan
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Millon
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam uji millon adalah larutan
millon, sampel taoge, sampel susu, dan sampel nugget.
2.2. Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam uji millon adalah
larutan millon
2.3. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam uji millon adalah tabung
reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, alat penangas air dan
pipet tetes.
2.4. Metode Percobaan
2 ml sampel 5 tetes pereaksi millon
Kocok, amati perubahan yang terjadi
Panaskan selama
1-2 menit
Amati perubahan warna sebelum dan sesudah dipanaskan
Gambar 2. Metode Percobaan Uji Millon
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil
Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Millon
Sampel Pereaksi
Warna
Hasil
I
Hasil
IISample
Stlh
dipanaskan
Taoge
MILLON
Krem
Keruh
Kuning
Keruh
- -
Susu Putih
Bening
Menggum
pal
- -
Nugget
Kuning
Putih
Kuning
Putih
- -
Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kelompok G, Meja 5,
2015.
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan:
( + ) mengandung gugus aromatik
( - ) tidak mengandung gugus aromatik
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Millon
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa sampel taoge, susu dan nugget tidak
mengandung gugus aromatik. Hasil yang didapat sesuai
dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium
Biokimia Pangan Universitas Pasundan.
Fungsi larutan millon adalah sebagai pereaksi yang
bereaksi dengan sampel yang mengandung gugus aromatik
membentuk endapan putih yang mana ketika dipanaskan
akan membentuk senyawa kompleks berwarna merah.
Fungsi pemanasan adalah untuk membuat protein
mengalami denaturasi atau kerusakan, sehingga diharapkan
molekul protein yang terdiri dari banyak polipeptida dapat
terputus menjadi molekul-molekul penyusunnya yang lebih
kecil, sehingga hal ini diharapkan dapat mempercepat reaksi.
Senyawa aromatik atau gugus aromatik adalah
senyawa organik yang memiliki gugus fenil. Senyawa aromatik
bersifat karsinogenik genetoxic, yang tidak ada batas aman
untuk terkena resiko kanker. Contoh dari senyawa aromatik
adalah Benzena (Amelia, 2012).
Gambar 4. Gugus Fenil pada Gugus Aromatik
Pereaksi millon adalah larutan merkuro dan merkuri
nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan
pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang
dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada
dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena
terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil
yang berwarna. Protein ini mengandung tirosin akan
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
memberikan hasil positif. Perbedaan antara asam nitrat pekat
(Uji Xanthoprotein) dengan pereaksi Millon adalah pada uji
xanthoprotein yang diuji adalah semua asam amino aromatik
yaitu tirosin, fenilalanin dan triptofan. Sedangkan pada uji
Millon yang diuji hanya tirosin saja (Poedjiadi, 1994).
Perbedaan antara asam nitrat pekat (Uji
Xanthoprotein) dengan pereaksi Millon adalah pada uji
xanthoprotein yang diuji adalah semua asam amino aromatik
yaitu tirosin, fenilalanin dan triptofan. Sedangkan pada uji
Millon yang diuji hanya tirosin saja (Poedjiadi, 1994).
Mekanisme uji millon dimulai saat sampel dan pereaksi
millon dicampurkan dan kemudian bereaksi. HNO3 dengan
sampel akan bereaksi. Reaksi tersebut adalah reaksi nitrasi
dimana terjadi subtitusi atom H+ dengan NO2. Endapan putih
yang terbentuk setelah penambahan reagen Millon pada
larutan protein tersebut berasal dari endapan merkuri, dimana
pada awalnya Hg yang terlarut di dalam HNO3 teroksidasi
menjadi Hg+. Ion Hg+ ini selanjutnya membentuk garam
dengan gugus karboksil dari tirosin. Reaksi ini didasari bahwa
bila suatu protein ditambahkan garam merkuri, maka akan
terjadi koagulasi. Dengan adanya pemanasan reaksi akan
berlangsung lebih cepat dan endapan putih akan berubah
menjadi senyawa kompleks merah apabila dalam sampel
terdapat gugus aromatik.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat
melakukan percobaan adalah kurang bersihnya alat, terlalu
lama atau sebentarnya waktu pemanasan, dan kesalahan
dalam mengamati perubahan warna yang terjadi.
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa sampel taoge, susu dan nugget tidak
mengandung gugus aromatik. Hasil yang didapat sesuai
dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium
Biokimia Pangan Universitas Pasundan.
4.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
sebaiknya praktikan memperhatikan waktu pemanasan,
memperhatikan penambahan pereaksi, memahami metode
percobaan dengan baik dan lebih teliti saat mengamati
perubahan warna yang terbentuk pada saat melakukan
percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon)
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Riska. Alifatik dan Aromatik.
http://riskamamel21.blogspot.com. Diakses: 15 April
2015.
deMan, John M. 1989. Kimia Makanan. Bandung: Institut
Teknologi Bandung
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar - Dasar Biokimia. Jakarta:
Universitas Indonesia.

More Related Content

DOCX
Uji Kelarutan Lemak
DOC
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
PPTX
Uji molisch
DOC
Laporan praktikum uji asam amino
PDF
Vitamin
DOCX
Uji Xantoprotein
DOCX
Uji Biuret
DOCX
Uji barfoed
Uji Kelarutan Lemak
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Uji molisch
Laporan praktikum uji asam amino
Vitamin
Uji Xantoprotein
Uji Biuret
Uji barfoed

What's hot (20)

DOCX
Laporan uji ninhidrin
DOCX
Uji Ninhydrin
DOCX
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
PDF
Protein
DOCX
Uji Ketidakjenuhan Lemak
DOCX
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
DOCX
Pembuatan amilum
DOCX
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
PPTX
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
PDF
Laporan praktikum media
PDF
Enzim
DOCX
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
DOCX
Bab iv asidi alkalimetri
PDF
Karbohidrat
DOCX
Laporan pengenalan alat
DOCX
Laporan Praktikum Kadar Abu
DOC
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
DOCX
1. identifikasi karbohidrat
DOC
Morfologi fungi
PPTX
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Laporan uji ninhidrin
Uji Ninhydrin
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Protein
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Pembuatan amilum
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Laporan praktikum media
Enzim
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Bab iv asidi alkalimetri
Karbohidrat
Laporan pengenalan alat
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
1. identifikasi karbohidrat
Morfologi fungi
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Ad

Similar to Uji Millon (10)

DOCX
Praktikum 1
PDF
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
PPT
Praktikum bio protein
DOCX
uji protein
DOCX
DOCX
Laporan protein catur
DOCX
4. tinjauan pustaka 4
DOCX
PPTX
analisis protein dalam produk makanan
PPTX
Ppt fix aomk
Praktikum 1
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Praktikum bio protein
uji protein
Laporan protein catur
4. tinjauan pustaka 4
analisis protein dalam produk makanan
Ppt fix aomk
Ad

More from Ernalia Rosita (20)

DOCX
RODENTA HAMA GUDANG
PPTX
METODE PENGUKURAN AIR
DOCX
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
DOCX
Laporan Praktikum Penepungan
DOCX
Laporan Praktikum Sosis
DOCX
Laporan Praktikum Kamaboko
DOCX
Laporan Praktikum Cuka Apel
DOCX
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
DOCX
Laporan Praktikum Bakso
DOCX
Laporan Praktikum Yoghurt
DOCX
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
DOCX
Laporan Praktikum Ice Cream
DOCX
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
DOCX
Laporan Praktikum Sorbet
DOCX
Laporan Praktikum Selai
DOCX
Laporan Praktikum Marshmallow
DOCX
Laporan Praktikum Hard Candy
DOCX
Laporan Praktikum Fruit Leather
DOCX
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
DOCX
Laporan Praktikum Tahu
RODENTA HAMA GUDANG
METODE PENGUKURAN AIR
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Tahu

Recently uploaded (15)

PPTX
Modul Kebekerjaan Modul Kebekerjaan Modul Kebekerjaan
PDF
BAB 2 Berpikir Komputasional Kelas X.pdf
PPTX
ASJ 2 - database materi administrasi sistem jaringan kelas XII
PPTX
Mengenal komponen aplikasi Ms Office Excel.pptx
PDF
MOdul 5 PEDAGOGIK KODINGDAN KECERDASAN ARTIFISIAL.pdf
PPTX
Analisis_SWOT_Video_Pembelajaran (1).pptx
PPT
8. Perawatan dan perbaikan instalasi mesin.ppt
PPTX
Cara Kerja SMS Gateway dan Aplikasi Gratis Berbasis Web
PPTX
Belajar Jaringan Komputer Presentasi dalam Biru Ilustrasi_20250827_093825_000...
PPTX
Perangkat Keras - Jantung Komputer (Informatika)
PPTX
BAB 1 INFORMATIKA DAN KETERAMPILAN GENERIK.pptx
DOCX
Soal_TKA_Produk_Kreatif_Kewirausahaan.docx
PPT
Bab 1 Berpikir Komputasional - Part 1.ppt
PPTX
Full - Fase EF - Modul 1 - Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pa...
PPT
Algoritma-Dan-Pemrograman-C---Tipe-Data.ppt
Modul Kebekerjaan Modul Kebekerjaan Modul Kebekerjaan
BAB 2 Berpikir Komputasional Kelas X.pdf
ASJ 2 - database materi administrasi sistem jaringan kelas XII
Mengenal komponen aplikasi Ms Office Excel.pptx
MOdul 5 PEDAGOGIK KODINGDAN KECERDASAN ARTIFISIAL.pdf
Analisis_SWOT_Video_Pembelajaran (1).pptx
8. Perawatan dan perbaikan instalasi mesin.ppt
Cara Kerja SMS Gateway dan Aplikasi Gratis Berbasis Web
Belajar Jaringan Komputer Presentasi dalam Biru Ilustrasi_20250827_093825_000...
Perangkat Keras - Jantung Komputer (Informatika)
BAB 1 INFORMATIKA DAN KETERAMPILAN GENERIK.pptx
Soal_TKA_Produk_Kreatif_Kewirausahaan.docx
Bab 1 Berpikir Komputasional - Part 1.ppt
Full - Fase EF - Modul 1 - Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pa...
Algoritma-Dan-Pemrograman-C---Tipe-Data.ppt

Uji Millon

  • 1. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI MILLON Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kel/Meja : G/5 Asisten : Rini Nurcahyawati S. Tgl Percobaan : 13 April 2015 Tgl Pengumpulan : 16 April 2015 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2015
  • 2. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Poedjiadi, 1994). Protein terdapat baik dalam produk hewan maupun dalam produk tumbuhan dalam jumlah yang berarti. Di negara maju, orang memperoleh sebagian besar proteinnya dari produk hewan. Di bagian lain dunia, bagian utama protein makanan diperoleh dari produk tumbuhan (deMan, 1989). Tumbuhan membentuk protein dari CO2, H2O dan senyawa nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Selain digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat atau lemak. Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein ialah sebagai berikut : Karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0-3%, dan fosfor 0-3% (Poedjiadi, 1994). 1.2 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein. 1.3 Prinsip Percobaan Berdasarkan reaksi antar gugus aromatik dengan larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat sehingga
  • 3. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) menghasilkan endapan putih dengan adanya pemanasan sehingga menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah. 1.4 Reaksi Percobaan Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Millon
  • 4. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) II METODE PERCOBAAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan. 2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam uji millon adalah larutan millon, sampel taoge, sampel susu, dan sampel nugget. 2.2. Pereaksi yang Digunakan Pereaksi yang digunakan dalam uji millon adalah larutan millon 2.3. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan dalam uji millon adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, alat penangas air dan pipet tetes. 2.4. Metode Percobaan 2 ml sampel 5 tetes pereaksi millon Kocok, amati perubahan yang terjadi Panaskan selama 1-2 menit Amati perubahan warna sebelum dan sesudah dipanaskan Gambar 2. Metode Percobaan Uji Millon
  • 5. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) III HASIL PENGAMATAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan. 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Millon Sampel Pereaksi Warna Hasil I Hasil IISample Stlh dipanaskan Taoge MILLON Krem Keruh Kuning Keruh - - Susu Putih Bening Menggum pal - - Nugget Kuning Putih Kuning Putih - - Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kelompok G, Meja 5, 2015. Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015. Keterangan: ( + ) mengandung gugus aromatik ( - ) tidak mengandung gugus aromatik Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Millon
  • 6. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) 3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sampel taoge, susu dan nugget tidak mengandung gugus aromatik. Hasil yang didapat sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan. Fungsi larutan millon adalah sebagai pereaksi yang bereaksi dengan sampel yang mengandung gugus aromatik membentuk endapan putih yang mana ketika dipanaskan akan membentuk senyawa kompleks berwarna merah. Fungsi pemanasan adalah untuk membuat protein mengalami denaturasi atau kerusakan, sehingga diharapkan molekul protein yang terdiri dari banyak polipeptida dapat terputus menjadi molekul-molekul penyusunnya yang lebih kecil, sehingga hal ini diharapkan dapat mempercepat reaksi. Senyawa aromatik atau gugus aromatik adalah senyawa organik yang memiliki gugus fenil. Senyawa aromatik bersifat karsinogenik genetoxic, yang tidak ada batas aman untuk terkena resiko kanker. Contoh dari senyawa aromatik adalah Benzena (Amelia, 2012). Gambar 4. Gugus Fenil pada Gugus Aromatik Pereaksi millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna. Protein ini mengandung tirosin akan
  • 7. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) memberikan hasil positif. Perbedaan antara asam nitrat pekat (Uji Xanthoprotein) dengan pereaksi Millon adalah pada uji xanthoprotein yang diuji adalah semua asam amino aromatik yaitu tirosin, fenilalanin dan triptofan. Sedangkan pada uji Millon yang diuji hanya tirosin saja (Poedjiadi, 1994). Perbedaan antara asam nitrat pekat (Uji Xanthoprotein) dengan pereaksi Millon adalah pada uji xanthoprotein yang diuji adalah semua asam amino aromatik yaitu tirosin, fenilalanin dan triptofan. Sedangkan pada uji Millon yang diuji hanya tirosin saja (Poedjiadi, 1994). Mekanisme uji millon dimulai saat sampel dan pereaksi millon dicampurkan dan kemudian bereaksi. HNO3 dengan sampel akan bereaksi. Reaksi tersebut adalah reaksi nitrasi dimana terjadi subtitusi atom H+ dengan NO2. Endapan putih yang terbentuk setelah penambahan reagen Millon pada larutan protein tersebut berasal dari endapan merkuri, dimana pada awalnya Hg yang terlarut di dalam HNO3 teroksidasi menjadi Hg+. Ion Hg+ ini selanjutnya membentuk garam dengan gugus karboksil dari tirosin. Reaksi ini didasari bahwa bila suatu protein ditambahkan garam merkuri, maka akan terjadi koagulasi. Dengan adanya pemanasan reaksi akan berlangsung lebih cepat dan endapan putih akan berubah menjadi senyawa kompleks merah apabila dalam sampel terdapat gugus aromatik. Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat melakukan percobaan adalah kurang bersihnya alat, terlalu lama atau sebentarnya waktu pemanasan, dan kesalahan dalam mengamati perubahan warna yang terjadi.
  • 8. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sampel taoge, susu dan nugget tidak mengandung gugus aromatik. Hasil yang didapat sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan. 4.2. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebaiknya praktikan memperhatikan waktu pemanasan, memperhatikan penambahan pereaksi, memahami metode percobaan dengan baik dan lebih teliti saat mengamati perubahan warna yang terbentuk pada saat melakukan percobaan.
  • 9. Laboratorium Biokimia Pangan Protein I (Uji Millon) DAFTAR PUSTAKA Amelia, Riska. Alifatik dan Aromatik. http://riskamamel21.blogspot.com. Diakses: 15 April 2015. deMan, John M. 1989. Kimia Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar - Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.