Ekonomi Tehnik
Oikos = rumah tangga

Ekonomi

Nomos = aturan
Ekonomi = aturan rumah tangga

Rumah tangga perlu diatur, karena setiap
anggota rumah tangga memiliki kebutuhan yg
sangat komplek & Tak terbatas, ttp sumber daya
utk memenuhi kebutuhan terbatas, shg perlu
diatur.
Ilmu ekonomi: ilmu yg mempelajari kegiatan
manusia utk memenuhi kebutuhanya.
Kebutuhan manusia dpt berupa barang & jasa
• Barang: dpt berupa benda yg dpt diraba
• Jasa : tak dpt diraba,ttp dpt dinikmati
Utk mendptkan barang dan jasa memerlukan
pengorbanan berupa: tenaga, pikiran biaya.
dinotasaikan: barang dan jasa = manfaat
Dalam mata kuliah
pengorbanan
= biaya
profit
Dmk analisis ekonomi : analisis yang membahas ttg
biaya dan manfaat ( cost & benefit )
b

Ekonomi tehnik : studi yg membahas analisis biaya
dan manfaat adalah juga yg melibatkan aspek teknis
(engineering)

•

Aspek ekonomi mencakup: azas-azas ekonomi,
manajemen, hub antara biaya & manfaat, evaluasi
ekonomi ( membahas
atau proyek )

untung/rugi suatu kegiatan

Efisiensi ekonomi = output (dinilai dlm uang)
input
= nilai uang dp uotput
biaya yg dikeluarkan

Cost
1
Nilai ef.ekonomi diharapkan > 100%, sebab bila
kurang 100%
kerugian.
Contoh : penjualan Rp 210
Pembelian Rp 200
Eff = 1, 05 = 105 %
Bagaimana jika eff < 100% ?

Ukuran yg umum dipergunakan untk mengetahui
ef.Ekonomi adalah :
1. Kemampuan tiap tahun mengembalian modal
yg diinvestasikan ( anual rate of return )
Anual rate return = keuntungan bersih/th
Modal yg diinvestasikan
Out 2. Laju keuntungan ( rate of profit ) input
Yg besarnya = input – output (dlm sat uang)

• Aspek teknis mencakup : azas-azas fisika,
thermodinamika, matematik, mekanika dll
Efisiensi teknis (fisik) = output (dinilai dlm %)
Input
= 100 watt/1000 kg batubara
?%

Efisiensi tehnis(fisik): bertujuan untuk mendapatkan
hasil akhir (keluaran/output) yg sebesar-besarnya
untuk tiap satuan intput. Besarnya > 100 %.
Satuan output umumnya dinyatakan dlm besaran
fisika : BTU, Kwh, Hp, Kg dsb
Ef.teknis sangat berpengaruh pada ef.ekonomi,
semakin besar ef.teknis
ef.ekonomi >>
Persoalan

1.

ef.teknis ‹<<<,
apakah
mendatangkan keuntungan ?

2.

masih

bisa

Seandainya didpt ef.eknomi ‹<<< apakah
mungkin kegiatan dilajutkan
? Keg dari
proyek /usaha
Untuk mendapatkan profit yg sebesar-besarnya,
dlm ekonomi teknis diperlukan perpaduan analisa
antara ef.ekonomi dan ef.teknis, yg disebutkan
bagan alir proses produksi, sbb:
2
BAGAN ALIR PROSES PERPADUAN
ANALISA TEKNIS & ANALISA EKONOMIS
ALAT & MESIN T H P

OPSI
OPSI
ALSIN
1.BAHAN BAKU

2.KONSUMEN

Ef.TEKNIS

PROSES
TEKNIS

ALSIN YG
DIGUNAKAN

PROSES
PRODUKSI

EFISIENSI
EKON0MI

1

3.AKSESI
BILITAS
2
3

PROFIT

GO
PUBLIK

LINGKUNGAN TEKNIS

LINGKUNGAN EKONOMI
3

LINGKUNGAN TEKNIS

Keterangan bagan alir
1. opsi
•
•
•
•

Alsin
Specifikasi
Model
Suku cadang
Nilai Purna jual

3. proses teknis
- mekanisme bekerjanya alsin
- kinerja teknisnya
- Kapasitas
- Mudah/tidak pengoperasian

2. Ef.Teknis

• Output
Input

LINGKUNGAN EKONOMI
1. Bahan baku

• BAHAN BAKU
• Bahan penunjang
• Bumbu - penyedap
- pemanis
- pewarna
- pengawet

2. Konsumen
- Jumlah
- Daya beli
- Selera

3. Aksesibilitas ( tingkat kemudahan ):

• Transportasi
• Tersedianya tenaga ( terampil + kasar )
• Sarana pendukung ( air, saluran, Telp dll )

3. Proses produksi
(pengolahan bahan baku mjd siap pasar)

•
•

Pengeringan
Pemanasan

-Pengemasan
- Pendinginan dll dlm alsin

3. Ef. Ekonomi

• Output
Input
• Biaya pengadaan bahan baku, penunjang, bumbu
• Biaya operasi mesin
• Biaya pengemasan ( packaging)
• Pajak
• Upah tenaga kerja/umr
• Promosi dll

4. Profit = ( harga penjualan – biaya proses prod. )/biaya
- < 100 %
rugi
- = 100 %
impas
- > 100 %

untung

4

Efisiensi tehnis & ef.ekonomis
>Ef.teknis : kemampuan kerja/jasa dr suatu sistim

proses persatuan input sumberdaya
Tujuan proses teknis engineering adalah: mencari
ef.teknis yang setinggi-tingginya dlm %
Contoh:
1. sistim perubah sumber daya ( engine )
motor bakar bensin ef.teknis
22 %
- motor bakar diesel ( solar ) 32 %
- motor uap 17 – 19 %
2. sistim transmisi yg menggunakan belt 80 %
3. randement ektrakting < 100 %
4. randement distilasi < 100 % dll
Faktor-faktor tg berpengaruh terhadap ef.teknis:
1. ekstern :
- cuaca ( RH , suhu ruangan )
- produk yg diproses (jenis produk, kadar air,
tingkat ketuaan produk, carakter produk)
2. intern:
- bentuk perancangan mesin (design mesin)
- metode/cara pengoperasian mesin
- ketrampilan operator
- sarana penunjang ( alat perlengkapan mesin,
perbengkelan, las, pemeliharaan & perawatan)
>Ef.ekonomi : perbandinan anatara
- Output satuan ekonomi dibagi input satuan
ekonomi diukur dalam bentuk uang.
- Bila yg diusahakan dlm bentuk barang (benda)
Perbandingan antara hasil penjualan barang jadi
dibagi modal yg dikeluarkan.
Faktor yg berpengaruh terhadap ef. Ekonomi:
1. daya beli konsumen
2.beaya produksi
3.ef.tenis
4.aksesibilitas perusahaan
Ukuran untuk menentukan ef.ekonomi:
1. ef.ekonomi = penerimaan uang
.
biaya ( uang )yg dikeluarkan
2.

Anual rate of return ( kemampuan mengembalikan
uang yang diinvestasikan tiap tahun)

3. Rate of profit ( laju keuntungan )

5

BUNGA MODAL

Pelaku pasar :
1. Peminjam (B = borrower)
2. Yg meminjamkan (A=lender)
A ( lender)

Rp 1000,Pada 1 jan 2005

B (borrower)

31 Des 2005

Sebagai bunga
Rp 1000 + Rp 50

Sebagai
keuntungan

bunga
5 % x Rp 1000 =
Rp 50

Rp 1000,- uang yang dipinjamkan = modal pokok
Rp 50,- uang jasa peminjaman = unit bunga modal
1Jan – 31 Des ’05: lama pinjam = unit waktu

Macam 2 bunga :
1. Bunga modal sederhana ( simple interest)
Dasar perhitungan:
Dimana I =
P =
i =
N=

I =

P i N

(1)

total bunga modal
modal pokok atau jml uang skrg
tingkat bunga per unit waktu
jangka peminjaman

2. Bunga modal majemuk
Dasar perhitungan bunga, bahwa bunga pd unit
waktu 1+modal, dijadikan modal pokok yg akan datang 2,
bunga pada unit waktu ke 2 + modal dijadikan, modal
pada unit waktu ke 3.
Formula modal majemuk ada 2 :
1. Formula modal majemuk tidak kontinu
( discrete compound interest formula )
2. Formula modal majemuk kontinu
( Continous compound interest formula )
6

BUNGA MODAL MAJEMUK TIDAK KONTINU
Bunga modal majemuk tidak kontinu:
bunga modal yg dibayarkan berangkai pada akhir peminjaman pd
selang waktu tertentu ( bln, thn, musim).
Notasi:
P = nilai sekarang dari uang ( present worths)
F = nilai uang y a d ( future worths)
N= periode waktu pembayaran
I = suku bunga per unit waktu ( interest rate )
1. Menghitung nilai F bila diketahui P
Th
1

P awal th
P

Bunga

F= Jml modal y a d
= P(1+i)1

Pi

P+Pi

2
3
4
N

P + Pi
P(1+i)2
P(1+i)3
P(1+i)N-1

(P + Pi)i
P(1+i)2i
P(1+i)3i
P(1+i)N-1i

(P+Pi) + (P+Pi)i
= P(1+i)2
P(1+i)2+P(1+i)2i
= P(1+i)3
P(1+i)3+ P(1+i)3i
= P(1+i)4
P(1+i)N-1+P(1+i)N-1i= P(1+i)N

F = P ( 1 + i )N
(2)
N
( 1 + i ) = single payment compound amount factor
dgn simbol fungsional F = ( F/P,i%,N )
dicari dlm daftar faktor bunga modal.
F = P ( 1 + i )N ditulis F = P (F/P, i % , N )

(3)

Contoh: seorang rentenir meminjamkan uang kepada seorang
petani sebesar Rp 1.000,-selama 8 bulan dengan
bungan 10% per bln
Persoalan: Brp uang yg hrs dibayarkan pd bulan ke 8
Jawab : P = 1000 F = P (F/P,10 %, 8 )
Dari daftar bunga modal (F/P, 10 %, 8 ) = 2,1436
Sehingga pd akhir bln ke 8 F = 1000 x 2,1436
= 2143, 60
Cash dilihat dari Borrower:
1000

1

2

3

4

5

6

7

8
2143, 60
7

2. Menghitung nilai P bila diketahui F
F = P ( 1 + i )N

dpt ditulis P = . F .
( 1 + i )N
P = F ( 1 + i )-N
komponen( 1 + i )-N adalah single payment presen
worths faktor ditulis:
P = F (P/F, I %, N)

(4)

Contoh:
Seorang bapak, mempunyai anak yg baru naik klas 1 SMP,
untuk keperluan beaya sekolah besok kelak bila anaknya di
PerguruanTinggi, ingin memiliki uang Rp100.000,Persoalan: berapa uang yg hrs didepositokan sekarang, bila
diketahui bunga deposito 10 % / tahun ?
Jawab:
1. Ditinjau dari pihak = depositor , cash flow nya
N = 6 tahun, i = 10 % / thn, F = Rp 100.000,100.000
Sekarang
.

1

2

3

4

5

6

P =?
P = F ( P/F, 10 %, 6) = Rp 100.000,- x 0,5645
= Rp 56.450,2. Ditinjau dari pihak Bank cash flow nya
Rp 56.450,.

1 2
Sekarang

3

4

5

6
100.000
8

Bunga modal digabung dg P, F dan A (angsuran)

Dinotasikan A = angsuran seragam setiap akhir pereode waktu
ttt, selama N tahun dg bunga i %
N = lama pinjaman ( bulan, th )
i = suku bunga kesepakatan ( di Bank )
P = jml uang yang dipinjam ( nilai skrg )
F = komulasi uang angsuran selama N
Secara umum sering digunakan sistim kredit dengan angsuran
tetap ( disebut sistim pembayaran annuaty )
Giagram cash flow-nya:
A
A A
1

2

3

4

AN
5

6

7

P W = present worths
( Nilai sekarang)

N -1

N

F W= future worths
( Nilai y a d )

FN = P ( 1 + i )N

Pers ( 2 )

= P ( 1 + i )N-1
= P ( 1 + i )N-2
= P ( 1 + i )N-3
= P ( 1 + i )N

FN-1
FN-2
FN-3
FN-4
.
.

=
=
=
=

A
A
A
A

( 1 + i )N-1
( 1 + i )N-2
( 1 + i )N-3
( 1 + i )N-4

FN-N ( F i ) = P ( 1 + i )N-N = A ( 1 + i )N-N
F

= A ( 1 + i )N - 1
i

+

( 5)

Ditulis F = A ( F/A, i %, N )
( 1 + i )N
i

= disebut uniform series compound amount faktor
dicari dlm daftar bunga modal

Contoh 1: Pedagang bakso tua tapi kaya, mendepositokan uangnya di
Bank Rp 600.000,- tiap akhir tahun, untuk membeli mesin
penggilingan bakso pada akhir thn ke 3. Bila harga mesin
giling pd akhir ke 3: Rp 3.000.000,- berapa dia hrs mencari
pinjaman ? Bunga bank 12 % /th
9

Jawab : a. Berdasar formula F = A ( F/A, 12 % , 3 )
F = Rp 600.000,- x 3,3744
= Rp 2.024.640,Shg bila ingin membeli mesin penggiling bakso harus
meminjam Rp 3.000.00 - Rp 2.024.640,b. Perhitungan berdasarkan tabel:
Akhir thn
1
2
3

A ( 1 + i )N-1

FN -1

600 ( 1 + i)2
600 ( 1 + i)1
600 ( 1 + i)0

F

752,64
672,0
600,0 2.024.640

Contoh 2: Seorang pengusaha roti, mengangsur Rp 100.000,- tiap
akhir thn, suku bunga majemuk Bank 6% / thn
Persoalan : berapa jml uang keseluruhan pada akhir thn ke 5
Jawab :
F ?
Diagram cash flow :

A

A

A

A

A A =100.000

a. Perhitungan dengan tabel
Akhir thn A ( 1 + i )N-1

FN -1

F

1
100 ( 1,06)4
126,25
3
2
100 ( 1,06)
119,10
2
3
100 ( 1,06)
112,35
4
100 ( 1,06)1
106,00
5
100 ( 1,06)0
100
563.700,b. Perhitungan berdasarkan formula: F = A ( 1 + i )N - 1

i

F = A ( F/A, 6%, 5 )
= 100.000 x 5,637
= 563.700
10

3. Menghitung nilai P bila diketahui A
Dari Pers 2
Pers 5

F = P ( 1 + i )N

F = A ( 1 + i )N - 1
i
N
A(1+i) -1
= P ( 1 + i )N
i

P

Ditulis : P

= A ( 1 + i )N - 1
i( 1 + i )N

= A ( P/A, i%, N )

(6)

….. ( 7 )

Componen A ( 1 + i )N - 1
disebut Unifor series
N
i( 1 + i )
Present Worths Faktor
Contoh:
Berapa uang yg hrs didepositokan bila seorang peternak ingin
setiap akhir musim mengambil uangnya sebesar Rp 100.000,selama 9 musim guna biaya pakan., bila bunga 10%/musim.
Jawab: cash flow ditinjau dari peternak
A = 100.000
1
P ?

2

3

4

5

6

7

8

9

P = A ( P/A,10%, 9 )
= 100.000 ( 5,7590 ) = 575.900

PR
1. Berapa uang yang harus didepositokan bila seorang ayah ingin
membeayai anaknya kuliah setiap bulan Rp 200.000,- sampai
anaknya tamat selama 4,5 tahun , apabila suku bunga di bank
diangap stabil sebesar 18 % / tahun
2. Berapa uang yg didepositokan setiap akhir musim agar
diperoleh uang Rp 1.000.000,- pada akhir musim ke 5, bila
diketahui suku bnga di Ban 10% permusim.
3. Apabila diperkirakan harga mobil 15 thn mendatang 120 jt
rupiah, berapa uang yang harus di depositokan secara rutin
tiap bulan. Diketahui bunga deposito 18 % .
11

4. Menghitung nilai A bila diketahui F
Pers 5
F = A ( 1 + i )N - 1
i
A =

(

F (
i
)
N
(1+i) -1

i
) : disebut sebagai sinking fun factor
( 1 + i )N - 1 dicari dalam tabel bunga modal

Contoh :
Diperkirakan harga mobil 5 musim mendatang Rp 100.000.000,-Bila
diketahui suku bunga deposito per musim 10 %, berapa uang yg hrs di
depositokan agar dapat membeli tersebut.

Jawab:
Cash flow ditinjau dari pihak debitur:

F = 100.000.000.

A
A
A
A
A ?
A = ( A/F, 10 % , 5 )
= ( 100.000.000 x 0,1638 ) = Rp 16.380.000.PR: 1
Berapa uang yang harus didepositokan agar diperoleh sejumlah uang Rp
1.000.000,- pd akhir musim ke 5, bila bunga diposito 10% per musim.

5. Menghitung nilai A bila diketahui P
Metoda ini digunakan bila kita ingin membeli produk dengan
pembayaran cara angsuran.
Pers 6 : P = A ( 1 + i )N - 1

i( 1 + i )N

A = P i( 1 + i )N
(1 + i )N - 1

(7)

Pers 7 disebut : capital recovery faktor (Crf) = pengembalian modal
Contoh : Seorang Mhs D3 THP wiraswasta membuat VCO, ingin membeli
mesin Centrifuge seharga Rp 1.000.000,- secara kredit 10 bulan kpd
seorang rentenir cantik, bunga 10 % / bulan. Brp angsuran tiap bulan ?
Jawab :
Rp 1.000.000,-
A ?
A = P ( A/P, 10 % , 10 )

A = 1.000.000. x 0,1628
= Rp 168.200,12

6.Menghitung A yg ditangguhkan (Defferred annuities)
Pada pembahasan angsuran seragam selalu dibayar pd akhir pereode
waktu tertentu, cara pembayaran tersebut disebut : cara pembayaran
angsuran normal (ordinary annuities). Namun apabila angsuran
ditangguhkan selama pereode waktu ttt, maka cara tersebut disebut
,,pembayaran angsuran seragam yg ditangguhkan” (deferred annuities)
Contoh ini misalnya sistim yg diterapkan BRI pd peternak sapi ( kredit
candak kulak ), yg mana peternak mengangsur setiap musim panen.
Cash flow :
P0
PJ

A
J-1 J J+1
A
AN
Dalam kasus ini dicirikan:
1.pembayaran ditangguhkan sampai pereode waktu ke J,
2.angsuran pertama dibayarkan pd J+1
3. diasumsikan panjang periode sama
PJ = A ( P/A, i %, N )
P 0 = FJ ( P/F, i %, J )
PJ = F J
Karena PJ = FJ = ( P/A, i %, N )
Po = A(P/A,i%,N) ( P/F,i%,J)
(8)
Contoh:
Pada saat anaknya baru lahir seorang ayah, ingin mendepositokan
uangnya dengan tingkat suku bunga majemuk 5 % pertahun.
Direncanakan kelak bila anaknya sudah berumur 18, 19, 20, 21 tahun
dapat membiayai anaknya sebanyak 20.000,- pertahun
Persoalan : a. Berapa jml uang yg didepositokan ?
b.Beraapa nilai kemudian pada sa’at anaknya umur 25 thn
jika anaknya tidak mengambil uang tsb ?
Jawaban:
Cash flow persoalan:
18 19 20
21 22 23 24

1
2
F 21
P0 ?
17
b. P17 = A ( P/A, i%, N )
= 20.000 ( P/A , 5 %, 17 – 21 thn)
= 20.000 (P/A , 5 %, 4) = 20.000 x 3,5460 = Rp 70.920,P17 = F17 , maka P0 = F17 ( P/F, i %, 17 ) = P17 ( P/F, 5 %, 17 )
= 70.920 x 0,4363 = Rp 31.000,-

F24 ?
b. F21 = A ( F/A, i%, 4 )
= 20.000 x 4,3101 = Rp 68.200,F21 = P21
F24 = P21 (F/P, i %, 21 – 24 ) = P21 (F/P, 5 %, 3 )
= 68.200 x 1,1576 = Rp 99.900,13
Contoh:Koperasi pedagang dendeng, mdpt pinjaman dari BRI sebesar
Rp 6.000.000,- dengan suku bunga pertahun 9% / semester.
1. Angsuran selama 10 semester, pada tiap akhir semester
2. Angsuran ditangguhkan mulai akhir semester 11, dari awal
semester 1 selama pereode 10 semester.
3. Pembayaran sekaligus pada akhir semester 20
Jawab :
1. A = 6.000.000 ( A/P, 9 % , 10 )
2. F10 = 6.000.000 ( A/P, 9 %, 10 )
A = F10 (A/P, 9 %, 10 )
3. F20 = 6.000.000 ( F/P, 9 %, 20 )
7.Formula bunga modal yg menghubungkan Seri Gradien
Seragam dengan Pw Dan Fw

Formula ini biasa terjadi pada pembayaran dan penerimaan uang
kadang bertambah atau kadang berkurang secara seragam, tiap
pereode. Shg merupakan seri aritmatik (deret hitung ) dgn sejumlah
besar pelipat yg disebut besar gradient ( gradient amount ). Misalnya
ongkos yg dikeluarkan untuk memeliharaan mesin:

Tahun
1
2
3
4
.
.
N-1
N
Cash flow

ongkos pemeliharaan
0
G = besar gradien
G
2G
3G
.
.
(N-1) G
NG
1

2

3

N -1

N

0
P0 T

G 2G
(N-1)G

Contoh:
NG
Misalnya beaya bhn bakar suatu mesin 100.000, pada akhir thn pertama,
karena mesin tambah boros, maka kebutuhan bhn bakar pada akhir thn
kedua menjadi 125.000, dengan demikian gradient amount-nya:
G = 125.000 = 1,25
100.000
100.000

125.000

dan F = PGi
1,25x 125000
Cash flow :
1

2

3

4
14

Analisa biaya penerapan alat dan mesin THP
Biaya penerapan
Alsin THP

Biaya tetap

( fixed cost )

Biaya tidak tetap ( variabel cost )

A. Biaya tetap meliputi:
1. Penyusutan (depreciation cost )
2. Bunga modal ( Interest of invesment )
3. Asuransi ( insurance )
4. Pajak (Taxes )
5. Beban gudang/garasi/gedung (Shelter cost )
6. Biaya lain-lain ( sumbangan, dana sosial, kemasyarakatan )
B. Biaya tidak tetap meliputi:
1. Biaya bahan bakar (fuel cost )
2. Biaya perawatan (maintence cost )
3. Biaya reparasi (reparation cost )
4. Upah operator (Salary cost )
Keterangan :
Sebelum membahas tentang analisa biaya perlu diketahui:
1. Umur teknis alsin : yi umur mesin yg didasarkan pada lama
pemakaian alsin, dimana alsin masih berfungsi sebagaimana
mestinya
2. Umur ekonomis : yi umur alsin yg didasarkan selama alsin masih
bisa pendatangkan keuntungan.
3. Jam pemakaian alsin: merupakan standard perhitungan analisa
biaya mesin
Ad A1 : Biaya penyusutan
Didefinisikan sebagai penurunan nilai modal dari Alsin akibat
bertambahnya umur pemakaian. Faktor penyebabnya:
1. Adanya kerusakan pada bagian mesin, dan kalau diganti tidak
ekonomis lagi. Misalnya:.........................
2. Adanya peningkatan biaya operasi pada tingkat kinerja
( performance ) mesin dibanding dengan mesin baru.
Misalnya ...................................................
3. Munculnya mesin baru yg lebih efisien dan lebih canggih
Misalnya ........................................
4. Adanya pengembangan usaha, shg alsin yang ada
tak sesuai lagi ( lebih baik beli yang baru )
Misalnya ..............................................
15

Metode perhitungan penyusutan:
1. Metode garis lurus ( Straight Line Methode = MGL )
a. D =

P–S
N

dimana D = penyusutan
P = Harga awal mesin
S = Nilai akhir mesin
N = Umur ekonomis alsin
Bn = nilai buku
Bn = P – n ( P – S )
N
b. A = ( P – S ) ( A/P, i%,N ) A = depresiasi pertahun
Contoh soal :
Harga mesin centrifuges 5 juta, umur ekonomis 5 tahun, nilai akhir
diperkirakan 10 % , hitung nilai penyusutan, bila bunga di bank 12
% / tahun?
Cara 1:
D = P–S
D = 5.000.000,- 10%.5000000
N
5
= 900.000,No Akhir tahun ke
1
2
3
4
5
6

0
1
2
3
4
5

Nilai Alsin tiap akhir tahun
( Nilai buku = Bn)
5.000.000

Cara 2: A = ( P – S ) ( A/P, i%,N )
= ( 5.000.000 – 10 % .5000.000 ) ( A/P, 12 %, 5 )
= 4.500.000 ( 0,2774 )/tahun
No Akhir tahun ke
1
2
3
4

0
1
2
3

Nilai Alsin tiap akhir tahun
( Nilai buku = Bn)
5.000.000
5
6

4
5
16
2. Metode penjumlahan angka tahunan ( MPAT)
( Sum of the years digit )

D dihitung berdasarkan:
Penjumlahan angka tahun (digit) dari umur ekonomisnya
Misal umur mesin 5 tahun,
jumlah angka tahunnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5
= 15
Dn = N - n + 1 ( P – S )
Yd
dimana Yd : jml angka thn umur eknm
N : Prediksi umur eknm
n : pemakaian mesin
Contoh soal: spt pada mesin cetrifuges, hitung besarnya D ?
Jawab :

D akhir tahun 1

D akhir tahun 2
No
0
1
2
dst

Akhir thn

Dn = N - n + 1 ( P – S )
Yd
= 5 - 1 + 1 (5.000.000 – 500.00 ) = 1.500.000
15
D = 1.200.000 dst
Dn

Bn

3. Metode keseimbangan menurun ganda
( Double declining banlance )
D = V n - Vn + 1
dimana Vn = P ( 1 – X )n Nilai mesin umur n
N

Vn+1 = P ( 1 – X )n+1 Nilai mesin umur n+1

N
X = laju penyusutan pengurangan
Untuk - metode penyusutan tunggal X = 1
- metode penyusutan ganda X = 2
Contoh soal: spt pada mesin cetrifuges, hitung besarnya D ?
Jawab:
D pada akhir thn 1 Vn = P ( 1 – X )n Nilai mesin umur 1 thn
N
= 5.000.000 ( 1 - 2 )1 = 3.000.000
5

Vn+1 = P ( 1 – X )n+1 Nilai mesin umur n+1
N
D = Vn - Vn + 1

= 5.000.000 ( 1 - 2 )1+1 = 1.800.000
5
D1 = 3.000.000- 1.800.000 = 1.200.000

Lanjutkan sampai pada tabulasi tahun ke 5
17

4.Metode Sinking Fun ( SKM )
Metode S F sering digunakan dlm memperhitungkan penyusutan,
alsin karena nilai penyusutan alsin ( D – S ) dianggap nilai F yg harus
dihitung angsuran seragamnya ( A ) tiap akhir tahun.
A = F ( A/F, i%, N )
Nilai mesin setiap akhir tahun:
Vn = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,n)
Nilai mesin setiap akhir tahun pertama:
V1 = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,n)
Nilai mesin setiap akhir tahun kedua:
V2 = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,2)
Nilai mesin setiap akhir tahun ketiga:
V3 = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,3)
Nilai mesin setiap akhir tahun ke n
Vn = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,n)
Besarnya penyusutan:
Dn = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, n-1)
Nilai mesin setiap akhir tahun 1
D1 = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, 1-1)
D2 = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, 2-1)
D3 = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, 3-1) dst
Contoh soal:
Bila bunga di Bank 6 % majemuk pertahun, umur ekonomis 5 th, dan
harga awal 5 juta, dan nilai akhir mesin 20 %.
Hitung nilai penyusutan ?
Jawab: P = 5.000.000
S = 20 % x 5.000.000 = 1.000.000
A = Vn
A = F ( A/F, 6 %, 5 )
Vn = (5.000.000 – 1.000.000 ) ( A/F, 6 %, 5 )
= 709.600 dibulatkan
710.000
Akhir thn Penyusutan selama setahun
x 1000
0
1
710
2
710 + 0,06 ( 710 ) = 752
3
710 + 0,06 ( 710 + 752 ) = 797

Nilai buku
x 1000
5.000.000
4.290
3.538
2.741
4
5

710 + 0,06 ( 710 + 752 + 797 ) = 845 1.896
710 + 0,06 (710 + 752 + 797 + 845)= 896 1.000
18

Ad A2 Bunga modal
Mrpk kwajiban atas jasa peminjaman modal.
I = i P(n+1)
2n
dimana I = Total bunga modal per tahun
i = bunga persatuan waktu ttt
P = modal / pinjaman
n = umur ekonomis mesin
Contoh : Bunga di bank 20 % pertahun, Harga mesin 1.000.000, umur
ekonomi mesin 5 tahun, berapa total bunga ?
Jawab

I = i P(n+1)
2n
I = 20 % x 1.000.000 ( 5 + 1 ) = 120.000/ per tahun
2x5
Ad A3. Asuransi
Di Indonesia belum ada ketetapan/ UU tentang asuransi Alsin T H P
dan setiap negara menetapkan asuransi yg besarnya bervariasi. Di A S di
tetapkan sebesar 0,24 % dari harga mesin.

Ad A4.

Pajak
Di Indonesia belum ada ketetapan/ UU tentang pajak Alsin T H P, dan
setiap negara menetapkan pajak yg besarnya bervariasi. Di A S di
tetapkan sebesar 2 % dari harga mesin.

Ad A5.

Garasi
Beaya garasi diperhitungkan antara ( 1 – 1,5 % ) x P / tahun

Ad B1.

Biaya bahan bakar
Sangat tergantung pada:
– Jenis dan harga pasar bahan bakar
– kondisi mesin
Sebagai untuk Alsin T H P , mesin diesel kebuthan solar
= 1 liter per Hp per jam
Ad B2. Biaya pemeliharaan
Meliputi : pengadaan oli, gemuk, grease, paslin, filter
Sebagai pedoman:
Oli = 0,8 – 0,9 liter
Hp x 100 jam

Ad B3 Biaya reparasi
Reparasi = 1,2 % ( P – S )
100 jam

Ad B4 Upah Operator

Tgt kesepakatan / UMR
19

More Related Content

PDF
Ekonomi teknik
PPTX
Benefit Cost Ratio Persentasi
DOCX
Tabel bunga pemajemukan diskrit
PDF
Tabel faktor suku bunga majemuk
PDF
2 bunga majemuk
PPT
Analisis Sensitivitas (Analisis Proyek BAB 4)
PDF
Tabel bunga
PPTX
8 Analisa IRR
Ekonomi teknik
Benefit Cost Ratio Persentasi
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel faktor suku bunga majemuk
2 bunga majemuk
Analisis Sensitivitas (Analisis Proyek BAB 4)
Tabel bunga
8 Analisa IRR

What's hot (20)

PPTX
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
DOCX
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
PPTX
Ekonomi teknik annual worth
PPT
Pengukuran kerja
PPTX
Ekonomi teknik annual worth
PPTX
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
DOCX
Tugas 2 analisis rate of return ekonomi teknik irwan zulkifli_teknik elektro_...
DOCX
Bab 9-cpm-pert
PPTX
Materi ekonomi teknik 1
PDF
4 bunga nominal dan bunga efektif
DOC
Keputusan investasi
DOCX
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
PDF
Nilai Waktu dari Uang
PPTX
ekonomi teknik - metode annual equivalent
PPTX
Bahan ajar statistik bisnis
PDF
Panduan skripsi ta word revisi
PDF
Modul statistika-ii-part-2
PPTX
Ekonomi teknik time value of money
PPT
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
PDF
Ekonomi teknik diktat
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Ekonomi teknik annual worth
Pengukuran kerja
Ekonomi teknik annual worth
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
Tugas 2 analisis rate of return ekonomi teknik irwan zulkifli_teknik elektro_...
Bab 9-cpm-pert
Materi ekonomi teknik 1
4 bunga nominal dan bunga efektif
Keputusan investasi
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
Nilai Waktu dari Uang
ekonomi teknik - metode annual equivalent
Bahan ajar statistik bisnis
Panduan skripsi ta word revisi
Modul statistika-ii-part-2
Ekonomi teknik time value of money
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
Ekonomi teknik diktat
Ad

Viewers also liked (20)

PPT
Ekonomi teknik
DOCX
Makalah bunga ekonomi teknik
DOC
Tugas ke 2 ekonomi teknik
DOCX
Pengertian ekonomi teknik
PPTX
1. ekonomi rekayasa - pendahuluan
PPTX
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
DOCX
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
PPT
Ekonomi teknik
DOCX
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Titik optimum & eigen value
DOCX
DOCX
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
PPT
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
DOCX
Interpolasi
PPTX
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
DOCX
DOCX
Tabel lipid
DOC
ITP UNS SEMESTER 2 Soal UK 1 mikrum
DOC
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan
PDF
Makalah ekonomi teknik - 1
DOCX
Ekonomi teknik#
Ekonomi teknik
Makalah bunga ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Pengertian ekonomi teknik
1. ekonomi rekayasa - pendahuluan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
Ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Titik optimum & eigen value
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
Interpolasi
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
Tabel lipid
ITP UNS SEMESTER 2 Soal UK 1 mikrum
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan
Makalah ekonomi teknik - 1
Ekonomi teknik#
Ad

Similar to ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik (20)

PDF
Analisa Teknik Dan Biaya
DOC
Ekonomi Rekayasa 2016
PDF
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
PPT
Energy System Optimization : Engineering Economy
PPT
analisis-usahatani.ppt
DOC
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
DOCX
Hand out materi uas 2
PPT
Ilmu dalam Usahatani (Pertaniandan PPL).ppt
TXT
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
PPTX
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
PPT
Pendahuluan Ekonomi Teknik
PPT
Ekdes 10 dan 11 a
PPTX
Ekonomi Teknik dalam pengambilan keputusan proyek
PPTX
PPT_EKONOMI_KLS_10_KD.pptx
PPTX
Ekotek 3 2014
PPTX
Ekuivalensi.pptx
PPT
dokumen.tips_pendahuluan-ekonomi-teknik.ppt
PPTX
AKP-8-Evaluasi-Investasi kelayakan pabrik pertemuan 8
PPTX
Konsep biaya
Analisa Teknik Dan Biaya
Ekonomi Rekayasa 2016
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
Energy System Optimization : Engineering Economy
analisis-usahatani.ppt
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
Hand out materi uas 2
Ilmu dalam Usahatani (Pertaniandan PPL).ppt
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
Pendahuluan Ekonomi Teknik
Ekdes 10 dan 11 a
Ekonomi Teknik dalam pengambilan keputusan proyek
PPT_EKONOMI_KLS_10_KD.pptx
Ekotek 3 2014
Ekuivalensi.pptx
dokumen.tips_pendahuluan-ekonomi-teknik.ppt
AKP-8-Evaluasi-Investasi kelayakan pabrik pertemuan 8
Konsep biaya

More from Fransiska Puteri (20)

DOCX
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
DOC
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
DOCX
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
DOC
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
DOC
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
DOC
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
DOC
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
DOC
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
DOC
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
DOCX
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
PPT
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
PPTX
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
PPTX
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
PPTX
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
PPTX
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
PPT
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
PDF
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
PDF
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: karbohidrat (polisakarida)
PPTX
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: Tambahan lipida
PPT
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: karbohidrat (polisakarida)
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: Tambahan lipida
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan

ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik

  • 1. Ekonomi Tehnik Oikos = rumah tangga Ekonomi Nomos = aturan Ekonomi = aturan rumah tangga Rumah tangga perlu diatur, karena setiap anggota rumah tangga memiliki kebutuhan yg sangat komplek & Tak terbatas, ttp sumber daya utk memenuhi kebutuhan terbatas, shg perlu diatur. Ilmu ekonomi: ilmu yg mempelajari kegiatan manusia utk memenuhi kebutuhanya. Kebutuhan manusia dpt berupa barang & jasa • Barang: dpt berupa benda yg dpt diraba • Jasa : tak dpt diraba,ttp dpt dinikmati Utk mendptkan barang dan jasa memerlukan pengorbanan berupa: tenaga, pikiran biaya. dinotasaikan: barang dan jasa = manfaat Dalam mata kuliah pengorbanan = biaya profit Dmk analisis ekonomi : analisis yang membahas ttg biaya dan manfaat ( cost & benefit ) b Ekonomi tehnik : studi yg membahas analisis biaya dan manfaat adalah juga yg melibatkan aspek teknis (engineering) • Aspek ekonomi mencakup: azas-azas ekonomi, manajemen, hub antara biaya & manfaat, evaluasi ekonomi ( membahas atau proyek ) untung/rugi suatu kegiatan Efisiensi ekonomi = output (dinilai dlm uang) input = nilai uang dp uotput biaya yg dikeluarkan Cost
  • 2. 1 Nilai ef.ekonomi diharapkan > 100%, sebab bila kurang 100% kerugian. Contoh : penjualan Rp 210 Pembelian Rp 200 Eff = 1, 05 = 105 % Bagaimana jika eff < 100% ? Ukuran yg umum dipergunakan untk mengetahui ef.Ekonomi adalah : 1. Kemampuan tiap tahun mengembalian modal yg diinvestasikan ( anual rate of return ) Anual rate return = keuntungan bersih/th Modal yg diinvestasikan Out 2. Laju keuntungan ( rate of profit ) input Yg besarnya = input – output (dlm sat uang) • Aspek teknis mencakup : azas-azas fisika, thermodinamika, matematik, mekanika dll Efisiensi teknis (fisik) = output (dinilai dlm %) Input = 100 watt/1000 kg batubara ?% Efisiensi tehnis(fisik): bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir (keluaran/output) yg sebesar-besarnya untuk tiap satuan intput. Besarnya > 100 %. Satuan output umumnya dinyatakan dlm besaran fisika : BTU, Kwh, Hp, Kg dsb Ef.teknis sangat berpengaruh pada ef.ekonomi, semakin besar ef.teknis ef.ekonomi >> Persoalan 1. ef.teknis ‹<<<, apakah mendatangkan keuntungan ? 2. masih bisa Seandainya didpt ef.eknomi ‹<<< apakah mungkin kegiatan dilajutkan ? Keg dari proyek /usaha
  • 3. Untuk mendapatkan profit yg sebesar-besarnya, dlm ekonomi teknis diperlukan perpaduan analisa antara ef.ekonomi dan ef.teknis, yg disebutkan bagan alir proses produksi, sbb: 2 BAGAN ALIR PROSES PERPADUAN ANALISA TEKNIS & ANALISA EKONOMIS ALAT & MESIN T H P OPSI OPSI ALSIN 1.BAHAN BAKU 2.KONSUMEN Ef.TEKNIS PROSES TEKNIS ALSIN YG DIGUNAKAN PROSES PRODUKSI EFISIENSI EKON0MI 1 3.AKSESI BILITAS 2 3 PROFIT GO PUBLIK LINGKUNGAN TEKNIS LINGKUNGAN EKONOMI
  • 4. 3 LINGKUNGAN TEKNIS Keterangan bagan alir 1. opsi • • • • Alsin Specifikasi Model Suku cadang Nilai Purna jual 3. proses teknis - mekanisme bekerjanya alsin - kinerja teknisnya - Kapasitas - Mudah/tidak pengoperasian 2. Ef.Teknis • Output Input LINGKUNGAN EKONOMI 1. Bahan baku • BAHAN BAKU • Bahan penunjang • Bumbu - penyedap - pemanis - pewarna - pengawet 2. Konsumen - Jumlah - Daya beli - Selera 3. Aksesibilitas ( tingkat kemudahan ): • Transportasi • Tersedianya tenaga ( terampil + kasar ) • Sarana pendukung ( air, saluran, Telp dll ) 3. Proses produksi (pengolahan bahan baku mjd siap pasar) • • Pengeringan Pemanasan -Pengemasan - Pendinginan dll dlm alsin 3. Ef. Ekonomi • Output Input • Biaya pengadaan bahan baku, penunjang, bumbu • Biaya operasi mesin • Biaya pengemasan ( packaging) • Pajak • Upah tenaga kerja/umr • Promosi dll 4. Profit = ( harga penjualan – biaya proses prod. )/biaya - < 100 % rugi - = 100 % impas
  • 5. - > 100 % untung 4 Efisiensi tehnis & ef.ekonomis >Ef.teknis : kemampuan kerja/jasa dr suatu sistim proses persatuan input sumberdaya Tujuan proses teknis engineering adalah: mencari ef.teknis yang setinggi-tingginya dlm % Contoh: 1. sistim perubah sumber daya ( engine ) motor bakar bensin ef.teknis 22 % - motor bakar diesel ( solar ) 32 % - motor uap 17 – 19 % 2. sistim transmisi yg menggunakan belt 80 % 3. randement ektrakting < 100 % 4. randement distilasi < 100 % dll Faktor-faktor tg berpengaruh terhadap ef.teknis: 1. ekstern : - cuaca ( RH , suhu ruangan ) - produk yg diproses (jenis produk, kadar air, tingkat ketuaan produk, carakter produk) 2. intern: - bentuk perancangan mesin (design mesin) - metode/cara pengoperasian mesin - ketrampilan operator - sarana penunjang ( alat perlengkapan mesin, perbengkelan, las, pemeliharaan & perawatan) >Ef.ekonomi : perbandinan anatara - Output satuan ekonomi dibagi input satuan ekonomi diukur dalam bentuk uang. - Bila yg diusahakan dlm bentuk barang (benda) Perbandingan antara hasil penjualan barang jadi dibagi modal yg dikeluarkan. Faktor yg berpengaruh terhadap ef. Ekonomi: 1. daya beli konsumen 2.beaya produksi 3.ef.tenis 4.aksesibilitas perusahaan Ukuran untuk menentukan ef.ekonomi: 1. ef.ekonomi = penerimaan uang . biaya ( uang )yg dikeluarkan
  • 6. 2. Anual rate of return ( kemampuan mengembalikan uang yang diinvestasikan tiap tahun) 3. Rate of profit ( laju keuntungan ) 5 BUNGA MODAL Pelaku pasar : 1. Peminjam (B = borrower) 2. Yg meminjamkan (A=lender) A ( lender) Rp 1000,Pada 1 jan 2005 B (borrower) 31 Des 2005 Sebagai bunga Rp 1000 + Rp 50 Sebagai keuntungan bunga 5 % x Rp 1000 = Rp 50 Rp 1000,- uang yang dipinjamkan = modal pokok Rp 50,- uang jasa peminjaman = unit bunga modal 1Jan – 31 Des ’05: lama pinjam = unit waktu Macam 2 bunga : 1. Bunga modal sederhana ( simple interest) Dasar perhitungan: Dimana I = P = i = N= I = P i N (1) total bunga modal modal pokok atau jml uang skrg tingkat bunga per unit waktu jangka peminjaman 2. Bunga modal majemuk Dasar perhitungan bunga, bahwa bunga pd unit waktu 1+modal, dijadikan modal pokok yg akan datang 2, bunga pada unit waktu ke 2 + modal dijadikan, modal pada unit waktu ke 3. Formula modal majemuk ada 2 : 1. Formula modal majemuk tidak kontinu
  • 7. ( discrete compound interest formula ) 2. Formula modal majemuk kontinu ( Continous compound interest formula ) 6 BUNGA MODAL MAJEMUK TIDAK KONTINU Bunga modal majemuk tidak kontinu: bunga modal yg dibayarkan berangkai pada akhir peminjaman pd selang waktu tertentu ( bln, thn, musim). Notasi: P = nilai sekarang dari uang ( present worths) F = nilai uang y a d ( future worths) N= periode waktu pembayaran I = suku bunga per unit waktu ( interest rate ) 1. Menghitung nilai F bila diketahui P Th 1 P awal th P Bunga F= Jml modal y a d = P(1+i)1 Pi P+Pi 2 3 4 N P + Pi P(1+i)2 P(1+i)3 P(1+i)N-1 (P + Pi)i P(1+i)2i P(1+i)3i P(1+i)N-1i (P+Pi) + (P+Pi)i = P(1+i)2 P(1+i)2+P(1+i)2i = P(1+i)3 P(1+i)3+ P(1+i)3i = P(1+i)4 P(1+i)N-1+P(1+i)N-1i= P(1+i)N F = P ( 1 + i )N (2) N ( 1 + i ) = single payment compound amount factor dgn simbol fungsional F = ( F/P,i%,N ) dicari dlm daftar faktor bunga modal. F = P ( 1 + i )N ditulis F = P (F/P, i % , N ) (3) Contoh: seorang rentenir meminjamkan uang kepada seorang petani sebesar Rp 1.000,-selama 8 bulan dengan bungan 10% per bln Persoalan: Brp uang yg hrs dibayarkan pd bulan ke 8 Jawab : P = 1000 F = P (F/P,10 %, 8 ) Dari daftar bunga modal (F/P, 10 %, 8 ) = 2,1436 Sehingga pd akhir bln ke 8 F = 1000 x 2,1436 = 2143, 60 Cash dilihat dari Borrower: 1000 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 8. 2143, 60 7 2. Menghitung nilai P bila diketahui F F = P ( 1 + i )N dpt ditulis P = . F . ( 1 + i )N P = F ( 1 + i )-N komponen( 1 + i )-N adalah single payment presen worths faktor ditulis: P = F (P/F, I %, N) (4) Contoh: Seorang bapak, mempunyai anak yg baru naik klas 1 SMP, untuk keperluan beaya sekolah besok kelak bila anaknya di PerguruanTinggi, ingin memiliki uang Rp100.000,Persoalan: berapa uang yg hrs didepositokan sekarang, bila diketahui bunga deposito 10 % / tahun ? Jawab: 1. Ditinjau dari pihak = depositor , cash flow nya N = 6 tahun, i = 10 % / thn, F = Rp 100.000,100.000 Sekarang . 1 2 3 4 5 6 P =? P = F ( P/F, 10 %, 6) = Rp 100.000,- x 0,5645 = Rp 56.450,2. Ditinjau dari pihak Bank cash flow nya Rp 56.450,. 1 2 Sekarang 3 4 5 6 100.000
  • 9. 8 Bunga modal digabung dg P, F dan A (angsuran) Dinotasikan A = angsuran seragam setiap akhir pereode waktu ttt, selama N tahun dg bunga i % N = lama pinjaman ( bulan, th ) i = suku bunga kesepakatan ( di Bank ) P = jml uang yang dipinjam ( nilai skrg ) F = komulasi uang angsuran selama N Secara umum sering digunakan sistim kredit dengan angsuran tetap ( disebut sistim pembayaran annuaty ) Giagram cash flow-nya: A A A 1 2 3 4 AN 5 6 7 P W = present worths ( Nilai sekarang) N -1 N F W= future worths ( Nilai y a d ) FN = P ( 1 + i )N Pers ( 2 ) = P ( 1 + i )N-1 = P ( 1 + i )N-2 = P ( 1 + i )N-3 = P ( 1 + i )N FN-1 FN-2 FN-3 FN-4 . . = = = = A A A A ( 1 + i )N-1 ( 1 + i )N-2 ( 1 + i )N-3 ( 1 + i )N-4 FN-N ( F i ) = P ( 1 + i )N-N = A ( 1 + i )N-N F = A ( 1 + i )N - 1 i + ( 5) Ditulis F = A ( F/A, i %, N ) ( 1 + i )N i = disebut uniform series compound amount faktor dicari dlm daftar bunga modal Contoh 1: Pedagang bakso tua tapi kaya, mendepositokan uangnya di Bank Rp 600.000,- tiap akhir tahun, untuk membeli mesin penggilingan bakso pada akhir thn ke 3. Bila harga mesin giling pd akhir ke 3: Rp 3.000.000,- berapa dia hrs mencari pinjaman ? Bunga bank 12 % /th
  • 10. 9 Jawab : a. Berdasar formula F = A ( F/A, 12 % , 3 ) F = Rp 600.000,- x 3,3744 = Rp 2.024.640,Shg bila ingin membeli mesin penggiling bakso harus meminjam Rp 3.000.00 - Rp 2.024.640,b. Perhitungan berdasarkan tabel: Akhir thn 1 2 3 A ( 1 + i )N-1 FN -1 600 ( 1 + i)2 600 ( 1 + i)1 600 ( 1 + i)0 F 752,64 672,0 600,0 2.024.640 Contoh 2: Seorang pengusaha roti, mengangsur Rp 100.000,- tiap akhir thn, suku bunga majemuk Bank 6% / thn Persoalan : berapa jml uang keseluruhan pada akhir thn ke 5 Jawab : F ? Diagram cash flow : A A A A A A =100.000 a. Perhitungan dengan tabel Akhir thn A ( 1 + i )N-1 FN -1 F 1 100 ( 1,06)4 126,25 3 2 100 ( 1,06) 119,10 2 3 100 ( 1,06) 112,35 4 100 ( 1,06)1 106,00 5 100 ( 1,06)0 100 563.700,b. Perhitungan berdasarkan formula: F = A ( 1 + i )N - 1 i F = A ( F/A, 6%, 5 ) = 100.000 x 5,637 = 563.700
  • 11. 10 3. Menghitung nilai P bila diketahui A Dari Pers 2 Pers 5 F = P ( 1 + i )N F = A ( 1 + i )N - 1 i N A(1+i) -1 = P ( 1 + i )N i P Ditulis : P = A ( 1 + i )N - 1 i( 1 + i )N = A ( P/A, i%, N ) (6) ….. ( 7 ) Componen A ( 1 + i )N - 1 disebut Unifor series N i( 1 + i ) Present Worths Faktor Contoh: Berapa uang yg hrs didepositokan bila seorang peternak ingin setiap akhir musim mengambil uangnya sebesar Rp 100.000,selama 9 musim guna biaya pakan., bila bunga 10%/musim. Jawab: cash flow ditinjau dari peternak A = 100.000 1 P ? 2 3 4 5 6 7 8 9 P = A ( P/A,10%, 9 ) = 100.000 ( 5,7590 ) = 575.900 PR 1. Berapa uang yang harus didepositokan bila seorang ayah ingin membeayai anaknya kuliah setiap bulan Rp 200.000,- sampai anaknya tamat selama 4,5 tahun , apabila suku bunga di bank diangap stabil sebesar 18 % / tahun 2. Berapa uang yg didepositokan setiap akhir musim agar diperoleh uang Rp 1.000.000,- pada akhir musim ke 5, bila diketahui suku bnga di Ban 10% permusim. 3. Apabila diperkirakan harga mobil 15 thn mendatang 120 jt rupiah, berapa uang yang harus di depositokan secara rutin tiap bulan. Diketahui bunga deposito 18 % .
  • 12. 11 4. Menghitung nilai A bila diketahui F Pers 5 F = A ( 1 + i )N - 1 i A = ( F ( i ) N (1+i) -1 i ) : disebut sebagai sinking fun factor ( 1 + i )N - 1 dicari dalam tabel bunga modal Contoh : Diperkirakan harga mobil 5 musim mendatang Rp 100.000.000,-Bila diketahui suku bunga deposito per musim 10 %, berapa uang yg hrs di depositokan agar dapat membeli tersebut. Jawab: Cash flow ditinjau dari pihak debitur: F = 100.000.000. A A A A A ? A = ( A/F, 10 % , 5 ) = ( 100.000.000 x 0,1638 ) = Rp 16.380.000.PR: 1 Berapa uang yang harus didepositokan agar diperoleh sejumlah uang Rp 1.000.000,- pd akhir musim ke 5, bila bunga diposito 10% per musim. 5. Menghitung nilai A bila diketahui P Metoda ini digunakan bila kita ingin membeli produk dengan pembayaran cara angsuran. Pers 6 : P = A ( 1 + i )N - 1 i( 1 + i )N A = P i( 1 + i )N (1 + i )N - 1 (7) Pers 7 disebut : capital recovery faktor (Crf) = pengembalian modal Contoh : Seorang Mhs D3 THP wiraswasta membuat VCO, ingin membeli mesin Centrifuge seharga Rp 1.000.000,- secara kredit 10 bulan kpd seorang rentenir cantik, bunga 10 % / bulan. Brp angsuran tiap bulan ? Jawab : Rp 1.000.000,-
  • 13. A ? A = P ( A/P, 10 % , 10 ) A = 1.000.000. x 0,1628 = Rp 168.200,12 6.Menghitung A yg ditangguhkan (Defferred annuities) Pada pembahasan angsuran seragam selalu dibayar pd akhir pereode waktu tertentu, cara pembayaran tersebut disebut : cara pembayaran angsuran normal (ordinary annuities). Namun apabila angsuran ditangguhkan selama pereode waktu ttt, maka cara tersebut disebut ,,pembayaran angsuran seragam yg ditangguhkan” (deferred annuities) Contoh ini misalnya sistim yg diterapkan BRI pd peternak sapi ( kredit candak kulak ), yg mana peternak mengangsur setiap musim panen. Cash flow : P0 PJ A J-1 J J+1 A AN Dalam kasus ini dicirikan: 1.pembayaran ditangguhkan sampai pereode waktu ke J, 2.angsuran pertama dibayarkan pd J+1 3. diasumsikan panjang periode sama PJ = A ( P/A, i %, N ) P 0 = FJ ( P/F, i %, J ) PJ = F J Karena PJ = FJ = ( P/A, i %, N ) Po = A(P/A,i%,N) ( P/F,i%,J) (8) Contoh: Pada saat anaknya baru lahir seorang ayah, ingin mendepositokan uangnya dengan tingkat suku bunga majemuk 5 % pertahun. Direncanakan kelak bila anaknya sudah berumur 18, 19, 20, 21 tahun dapat membiayai anaknya sebanyak 20.000,- pertahun Persoalan : a. Berapa jml uang yg didepositokan ? b.Beraapa nilai kemudian pada sa’at anaknya umur 25 thn jika anaknya tidak mengambil uang tsb ? Jawaban: Cash flow persoalan: 18 19 20 21 22 23 24 1 2 F 21 P0 ? 17 b. P17 = A ( P/A, i%, N ) = 20.000 ( P/A , 5 %, 17 – 21 thn) = 20.000 (P/A , 5 %, 4) = 20.000 x 3,5460 = Rp 70.920,P17 = F17 , maka P0 = F17 ( P/F, i %, 17 ) = P17 ( P/F, 5 %, 17 ) = 70.920 x 0,4363 = Rp 31.000,- F24 ?
  • 14. b. F21 = A ( F/A, i%, 4 ) = 20.000 x 4,3101 = Rp 68.200,F21 = P21 F24 = P21 (F/P, i %, 21 – 24 ) = P21 (F/P, 5 %, 3 ) = 68.200 x 1,1576 = Rp 99.900,13 Contoh:Koperasi pedagang dendeng, mdpt pinjaman dari BRI sebesar Rp 6.000.000,- dengan suku bunga pertahun 9% / semester. 1. Angsuran selama 10 semester, pada tiap akhir semester 2. Angsuran ditangguhkan mulai akhir semester 11, dari awal semester 1 selama pereode 10 semester. 3. Pembayaran sekaligus pada akhir semester 20 Jawab : 1. A = 6.000.000 ( A/P, 9 % , 10 ) 2. F10 = 6.000.000 ( A/P, 9 %, 10 ) A = F10 (A/P, 9 %, 10 ) 3. F20 = 6.000.000 ( F/P, 9 %, 20 ) 7.Formula bunga modal yg menghubungkan Seri Gradien Seragam dengan Pw Dan Fw Formula ini biasa terjadi pada pembayaran dan penerimaan uang kadang bertambah atau kadang berkurang secara seragam, tiap pereode. Shg merupakan seri aritmatik (deret hitung ) dgn sejumlah besar pelipat yg disebut besar gradient ( gradient amount ). Misalnya ongkos yg dikeluarkan untuk memeliharaan mesin: Tahun 1 2 3 4 . . N-1 N Cash flow ongkos pemeliharaan 0 G = besar gradien G 2G 3G . . (N-1) G NG 1 2 3 N -1 N 0 P0 T G 2G (N-1)G Contoh: NG Misalnya beaya bhn bakar suatu mesin 100.000, pada akhir thn pertama, karena mesin tambah boros, maka kebutuhan bhn bakar pada akhir thn kedua menjadi 125.000, dengan demikian gradient amount-nya: G = 125.000 = 1,25 100.000 100.000 125.000 dan F = PGi 1,25x 125000
  • 15. Cash flow : 1 2 3 4 14 Analisa biaya penerapan alat dan mesin THP Biaya penerapan Alsin THP Biaya tetap ( fixed cost ) Biaya tidak tetap ( variabel cost ) A. Biaya tetap meliputi: 1. Penyusutan (depreciation cost ) 2. Bunga modal ( Interest of invesment ) 3. Asuransi ( insurance ) 4. Pajak (Taxes ) 5. Beban gudang/garasi/gedung (Shelter cost ) 6. Biaya lain-lain ( sumbangan, dana sosial, kemasyarakatan ) B. Biaya tidak tetap meliputi: 1. Biaya bahan bakar (fuel cost ) 2. Biaya perawatan (maintence cost ) 3. Biaya reparasi (reparation cost ) 4. Upah operator (Salary cost ) Keterangan : Sebelum membahas tentang analisa biaya perlu diketahui: 1. Umur teknis alsin : yi umur mesin yg didasarkan pada lama pemakaian alsin, dimana alsin masih berfungsi sebagaimana mestinya 2. Umur ekonomis : yi umur alsin yg didasarkan selama alsin masih bisa pendatangkan keuntungan. 3. Jam pemakaian alsin: merupakan standard perhitungan analisa biaya mesin Ad A1 : Biaya penyusutan Didefinisikan sebagai penurunan nilai modal dari Alsin akibat bertambahnya umur pemakaian. Faktor penyebabnya: 1. Adanya kerusakan pada bagian mesin, dan kalau diganti tidak ekonomis lagi. Misalnya:......................... 2. Adanya peningkatan biaya operasi pada tingkat kinerja ( performance ) mesin dibanding dengan mesin baru. Misalnya ................................................... 3. Munculnya mesin baru yg lebih efisien dan lebih canggih Misalnya ........................................ 4. Adanya pengembangan usaha, shg alsin yang ada
  • 16. tak sesuai lagi ( lebih baik beli yang baru ) Misalnya .............................................. 15 Metode perhitungan penyusutan: 1. Metode garis lurus ( Straight Line Methode = MGL ) a. D = P–S N dimana D = penyusutan P = Harga awal mesin S = Nilai akhir mesin N = Umur ekonomis alsin Bn = nilai buku Bn = P – n ( P – S ) N b. A = ( P – S ) ( A/P, i%,N ) A = depresiasi pertahun Contoh soal : Harga mesin centrifuges 5 juta, umur ekonomis 5 tahun, nilai akhir diperkirakan 10 % , hitung nilai penyusutan, bila bunga di bank 12 % / tahun? Cara 1: D = P–S D = 5.000.000,- 10%.5000000 N 5 = 900.000,No Akhir tahun ke 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 Nilai Alsin tiap akhir tahun ( Nilai buku = Bn) 5.000.000 Cara 2: A = ( P – S ) ( A/P, i%,N ) = ( 5.000.000 – 10 % .5000.000 ) ( A/P, 12 %, 5 ) = 4.500.000 ( 0,2774 )/tahun No Akhir tahun ke 1 2 3 4 0 1 2 3 Nilai Alsin tiap akhir tahun ( Nilai buku = Bn) 5.000.000
  • 17. 5 6 4 5 16 2. Metode penjumlahan angka tahunan ( MPAT) ( Sum of the years digit ) D dihitung berdasarkan: Penjumlahan angka tahun (digit) dari umur ekonomisnya Misal umur mesin 5 tahun, jumlah angka tahunnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 Dn = N - n + 1 ( P – S ) Yd dimana Yd : jml angka thn umur eknm N : Prediksi umur eknm n : pemakaian mesin Contoh soal: spt pada mesin cetrifuges, hitung besarnya D ? Jawab : D akhir tahun 1 D akhir tahun 2 No 0 1 2 dst Akhir thn Dn = N - n + 1 ( P – S ) Yd = 5 - 1 + 1 (5.000.000 – 500.00 ) = 1.500.000 15 D = 1.200.000 dst Dn Bn 3. Metode keseimbangan menurun ganda ( Double declining banlance ) D = V n - Vn + 1 dimana Vn = P ( 1 – X )n Nilai mesin umur n N Vn+1 = P ( 1 – X )n+1 Nilai mesin umur n+1 N X = laju penyusutan pengurangan Untuk - metode penyusutan tunggal X = 1 - metode penyusutan ganda X = 2 Contoh soal: spt pada mesin cetrifuges, hitung besarnya D ? Jawab: D pada akhir thn 1 Vn = P ( 1 – X )n Nilai mesin umur 1 thn N = 5.000.000 ( 1 - 2 )1 = 3.000.000 5 Vn+1 = P ( 1 – X )n+1 Nilai mesin umur n+1 N
  • 18. D = Vn - Vn + 1 = 5.000.000 ( 1 - 2 )1+1 = 1.800.000 5 D1 = 3.000.000- 1.800.000 = 1.200.000 Lanjutkan sampai pada tabulasi tahun ke 5 17 4.Metode Sinking Fun ( SKM ) Metode S F sering digunakan dlm memperhitungkan penyusutan, alsin karena nilai penyusutan alsin ( D – S ) dianggap nilai F yg harus dihitung angsuran seragamnya ( A ) tiap akhir tahun. A = F ( A/F, i%, N ) Nilai mesin setiap akhir tahun: Vn = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,n) Nilai mesin setiap akhir tahun pertama: V1 = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,n) Nilai mesin setiap akhir tahun kedua: V2 = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,2) Nilai mesin setiap akhir tahun ketiga: V3 = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,3) Nilai mesin setiap akhir tahun ke n Vn = P – ( P-S)(A/F, i%,N)(F/A,i%,n) Besarnya penyusutan: Dn = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, n-1) Nilai mesin setiap akhir tahun 1 D1 = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, 1-1) D2 = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, 2-1) D3 = ( P-S)(A/F, i%,N)(F/P,i%, 3-1) dst Contoh soal: Bila bunga di Bank 6 % majemuk pertahun, umur ekonomis 5 th, dan harga awal 5 juta, dan nilai akhir mesin 20 %. Hitung nilai penyusutan ? Jawab: P = 5.000.000 S = 20 % x 5.000.000 = 1.000.000 A = Vn A = F ( A/F, 6 %, 5 ) Vn = (5.000.000 – 1.000.000 ) ( A/F, 6 %, 5 ) = 709.600 dibulatkan 710.000 Akhir thn Penyusutan selama setahun x 1000 0 1 710 2 710 + 0,06 ( 710 ) = 752 3 710 + 0,06 ( 710 + 752 ) = 797 Nilai buku x 1000 5.000.000 4.290 3.538 2.741
  • 19. 4 5 710 + 0,06 ( 710 + 752 + 797 ) = 845 1.896 710 + 0,06 (710 + 752 + 797 + 845)= 896 1.000 18 Ad A2 Bunga modal Mrpk kwajiban atas jasa peminjaman modal. I = i P(n+1) 2n dimana I = Total bunga modal per tahun i = bunga persatuan waktu ttt P = modal / pinjaman n = umur ekonomis mesin Contoh : Bunga di bank 20 % pertahun, Harga mesin 1.000.000, umur ekonomi mesin 5 tahun, berapa total bunga ? Jawab I = i P(n+1) 2n I = 20 % x 1.000.000 ( 5 + 1 ) = 120.000/ per tahun 2x5 Ad A3. Asuransi Di Indonesia belum ada ketetapan/ UU tentang asuransi Alsin T H P dan setiap negara menetapkan asuransi yg besarnya bervariasi. Di A S di tetapkan sebesar 0,24 % dari harga mesin. Ad A4. Pajak Di Indonesia belum ada ketetapan/ UU tentang pajak Alsin T H P, dan setiap negara menetapkan pajak yg besarnya bervariasi. Di A S di tetapkan sebesar 2 % dari harga mesin. Ad A5. Garasi Beaya garasi diperhitungkan antara ( 1 – 1,5 % ) x P / tahun Ad B1. Biaya bahan bakar Sangat tergantung pada: – Jenis dan harga pasar bahan bakar – kondisi mesin Sebagai untuk Alsin T H P , mesin diesel kebuthan solar = 1 liter per Hp per jam Ad B2. Biaya pemeliharaan Meliputi : pengadaan oli, gemuk, grease, paslin, filter Sebagai pedoman: Oli = 0,8 – 0,9 liter Hp x 100 jam Ad B3 Biaya reparasi
  • 20. Reparasi = 1,2 % ( P – S ) 100 jam Ad B4 Upah Operator Tgt kesepakatan / UMR 19