TEORI BIAYA PRODUKSI
1
PERTEMUAN KE-8
TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan ekonomi suatu perusahaan
adalah untuk memaksimumkan
keuntungan.
2
Pendapatan Total& Biaya Total
Pendapatan Total
 Jumlah pendapatan yang diterima oleh
suatu perusahaan dari penjualan
produknya.
Biaya Total (Total Cost)
 Jumlah yang dibayarkan perusahaan
untuk membeli berbagai input untuk
keperluan produksinya.
3
Profit/Laba
Laba adalah pendapatan total
dikurangi biaya total
Profit = PendapatanTotal – Biaya Total
4
TEORI BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah semua
pengeluaran
perusahaan
faktor-faktor
yang
untuk
dilakukan oleh
memperoleh
produksi dan bahan-
bahan
untuk
yang
mentah yang akan digunakan
menciptakan
diproduksikan
barang-barang
perusahaan
tersebut.
5
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap
perusahaan
jenis :
dapat dibedakan kepada dua
1.Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang
dikeluarkan
produksi.
untuk mendapatkan faktor-faktor
2.Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran
pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh perusahaan.
6
JENIS-JENIS BIAYA
BIAYA INTERNAL DAN EKSTERNAL
Biaya internal adalah segala
rangka
biaya yang
dikeluarkan
perusahaan.
dalam operasional
Biaya eksternal adalah biaya yang seharusnya
ditanggung
operasional
oleh perusahaan sebagai akibat
perusahaan yang menimbulkan
dampak
sekitarnya.
negatif bagi lingkungan dan
7
JENIS-JENIS BIAYA
BIAYA JANGKA PENDEK &
JANGKA PANJANG
Biaya jangka pendek yaitu biaya yang
menunjukkan sebagian faktor produksi
tidak dapat ditambah jumlahnya.
Salah satu faktor produksi bersifat
tetap, yang lain berubah.
8
JENIS-JENIS BIAYA
jangka panjang adalah biayaBiaya
yang menunjukkan semua faktor
produksi
perubahan.
dapat mengalami
Semua
berubah.
faktor produksi bersifat
9
BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA DALAM
JANGKA PENDEK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
total (Total Cost)
tetap total (Total Fixed Cost)
berubah total (Total Variable Cost)
tetap rata-rata (Average Fixed Cost)
berubah rata-rata (Average Variable Cost)
Marjinal (Marjinal Cost)
10
BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI
BIAYA TETAP TOTAL (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh faktor produksi yang
tidak dapat diubah jumlahnya.
Biaya
ketika
yang jumlahnya tidak berubah
kuantitas output berubah.
12
BIAYA BERUBAH TOTAL (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya.
Biaya yang jumlahnya berubah ketika
kuantitas
berubah.
output yang diproduksi
13
BIAYA RATA-RATA & MARJINAL
Dalam analisis mengenai biaya, konsep-konsep
yang lebih diutamakan adalah biaya rata-rata
dan marginal.
Biaya rata-rata dibedakan menjadi :
1.
2.
3.
Biaya
Biaya
Biaya
Tetap Rata-Rata (AFC)
Berubah Rata-Rata (AVC)
Total Rata-Rata (ATC)
14
BIAYA RATA-RATA & MARJINAL
BIAYA TETAP RATA-RATA (AFC)
Perbandingan antara biaya tetap dengan
kuantitas output.
TFC
AFC 
Q
15
BIAYA BERUBAH RATA-RATA (AVC)
Perbandingan antara biaya variabel
dengan kuantitas output.
TVC
Q
AVC 
16
BIAYA TOTAL RATA-RATA (AC)
Perbandingan antara biaya total dengan
kuantitas output.
TC
Q
AC 
Atau AC = AFC + AVC
17
BIAYA MARGINAL (MC)
Kenaikan
dikeluarkan
biaya
untuk
produksi
menambah
yang
produksi
sebanyak satu unit.
TC
Q
MC 
18
19
Bentuk Kurva Biaya
TVC
Jangka Pendek
TC, TFC Dan
20
AFC, AVC, AC, DAN MC
21
ANALISIS BIAYA JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dapat
menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakannya.
Tidak perlu dibedakan antara biaya tetap
jenis
biaya
dan biaya berubah karena semua
biaya yang dikeluarkan merupakan
berubah.
Akibat : terdapat banyak kurva jangka
pendek yang dapat dilukiskan.
22
CARA MEMINIMUMKAN BIAYA
JANGKA PANJANG
Peminimuman biaya produksi jangka
panjang tergantung pada:
1.
2.
Tingkat produksi yang ingin dicapai.
Sifat
yang
dan pilihan kapasitas pabrik
tersedia.
23
ANALISIS BIAYA JANGKA PANJANG
24
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Biaya rata-rata jangka panjang
rata-rata
(Long
yang
Rage Average
Cost/LRAC) yaitu biaya paling minimum
untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat
selalu berubah kapasitas produksinya.
Cara membentuk kurva LRAC
Kurva LRAC dibentuk dengan menghubungkan berbagai
titik pada
berbagai
tersebut
kurva biaya rata-rata jangka pendek terendah pada
macam tingkat produksi. Titik bersinggungan
merupakan biaya produksi yang paling
optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang
akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang.
25
KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA
JANGKA PANJANG
26
SKALA EKONOMI & TIDAK EKONOMI
1. SKALA EKONOMI
Skala kegiatan jangka panjang dikatakan bersifat
mencapai skala ekonomi apabila pertambahan
produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata
menjadi semakin rendah.
SKALA TIDAK EKONOMI
Kegiatan memproduksi suatu perusahaan
2.
dikatakan
apabilamencapai
pertambahan
skala tidak ekonomi
produksi menyebabkan biaya
produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.
27
BEBERAPA FAKTOR YANG MENYEBABKAN
SKALA EKONOMIS
1.
2.
Spesialisasi faktor-faktor produksi.
Pengurangan harga bahan mentah dan
kebutuhan produksi lain.
3. Memungkinkan
diproduksi.
Perusahaan
pengembangan
produk sampingan
4. besar
kegiatan
mendorong
usaha diluar
kepadaperusahaan,
perusahaan.
yang berguna
28
29
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
0 100
1 100
2 100
3 100
4 100
5 100
6 100
7 100
8 100
9 100
10 100
30
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
0 100 0
1 100 90
2 100 170
3 100 240
4 100 300
5 100 370
6 100 450
7 100 540
8 100 650
9 100 780
10 100 930
31
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
0 100 0 100 TC=TFC + TVC
1 100 90 190
2 100 170 270
3 100 240 340
4 100 300 400
5 100 370 470
6 100 450 550
7 100 540 640
8 100 650 750
9 100 780 880
10 100 930 1030
100
32
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
AFC=TFC / Q0 100 0 100
1 100 90 190
2 100 170 270 50
3 100 240 340 33.33
4 100 300 400 25
5 100 370 470 20
6 100 450 550 16.67
7 100 540 640 14.29
8 100 650 750 12.50
9 100 780 880 11.11
10 100 930 1030 10
100 0
19
33
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
AVC=TVC / Q0
1 100 90 0 100 90
2 100 170 270 50 85
3 100 240 340 33.33 80
4 100 300 400 25 75
5 100 370 470 20 74
6 100 450 550 16.67 75
7 100 540 640 14.29 77.14
8 100 650 750 12.50 81.25
9 100 780 880 11.11 86.67
10 100 930 1030 10 93
100 0C /
1
34
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
ATC=T Q0
1 100 90 90 100 90 190
2 100 170 270 50 85 135
3 100 240 340 33.33 80 113.33
4 100 300 400 25 75 100
5 100 370 470 20 74 94
6 100 450 550 16.67 75 91.67
7 100 540 640 14.29 77.14 91.43
8 100 650 750 12.50 81.25 93.75
9 100 780 880 11.11 86.67 97.78
10 100 930 1030 10 93 103
AFC AVC ATCC= / 
35
Q TFC TVC TC M TC Q MC
0 100 0 100
90
1 100 90 190 100 90 190
80
2 100 170 270 50 85 135
70
3 100 240 340 33.33 80 113.33
60
4 100 300 400 25 75 100
70
5 100 370 470 20 74 94
80
6 100 450 550 16.67 75 91.67
90
7 100 540 640 14.29 77.14 91.43
110
8 100 650 750 12.50 81.25 93.75
130
9 100 780 880 11.11 86.67 97.78
10 100 930 1030 10 93 103
150
Analisis Biaya Produksi Jangka
Pendek
• 3 konsep (fungsi) tentang
biaya produksi, yaitu;
1. Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost),
TFC = f (Konstan).
2. Biaya Variabel Total
(Total Variabel Cost),
TVC = f (output atau Q).
3. Total Cost (Total Cost),
TC = TFC + TVC Q
Biaya Produksi
TFC
TVC
TC
Analisis Biaya Produksi Jangka
Pendek• Biaya Rata-rata;
1. Average Fixed Cost,
AFC = TFC/Q
2. Average Variabel Cost,
AVC = AVC/Q
3. Average Cost,
• Biaya Marjinal (Marginal
Cost);
MC = ∆TC/ ∆Q
AVCAFC
Q
TVCTFC
Q
TC
AC 


Biaya Produksi
Q
AC
AVC
TFC
MC
Perilaku Biaya Produksi Jangka
Pendek
• Perubahan output menaik (Increasing return to input
variable);
fungsi output; Q = bX + cX2
fungsi biaya; TC = a +bQ – cQ2
TVC = bQ – CQ2 ; TFC = a
AC > AVC > MC
• Perubahan output tetap (constan return to input
variable);
fungsi output; Q = bX
fungsi biaya; TC = a + bQ
TVC = bQ ; TFC = a
AC > AVC = MC
Perilaku Biaya Produksi Jangka
Pendek• Perubahan Output Menurun (Decreasing Return to
input variable);
fungsi output; Q = bX – cX2
fungsi biaya; TC = a + bQ +cQ2
TVC = bQ + cQ2 ; TFC = a
MC > AC > AVC
• Perubahan Output Menaik dan Menurun (Increasing
Decreasing Return to input variable);
fungsi output; Q = bx + cX2 – dX3
fungsi biaya; TC = a + bQ – cQ2 + dQ3
TVC = bQ – cQ2 + dQ3 ; TFC = a
MC > AC > AVC
Analisis Biaya Jangka Panjang
(Long-run average cost atau LAC)
• Proses produksi yang sudah tidak
menggunakan input tetap, seluruh biaya
produksi adalah variabel.
• Perilaku biaya produksi jangka panjang;
keputusan penggunaan input variabel oleh
perusahaan dalam jangka pendek.
• Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-
rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal
jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari
biaya total jangka panjang (LTC).
Hubungan Biaya, Penerimaan dan
Laba
• Perencanaan produksi;
1. Produk (output)
2. Input
3. Teknologi
 Keuntungan produsen/perusahaan, selisih
penerimaan terhadap pengeluaran (biaya)
Laba = TR – TC
 TR = P x Q TC = TFC + TVC
 TFC = f (a) a = konstanta
 TVC = f (Q) maka fungsi biaya TC = a + bQ
LABA MAKSIMUM
3 Pendekatan menghitung laba maksimum
• Pendekatan totalitas ( totality approach)
• Pendekatan Rata-rata ( average approach)
• Pendekatan marjinal (marginal approach)
Pendekatan total (total approach)
• ¶ = TR – TC
• ¶ = (P*Q) – (FC+vQ)
•
Q
(unit)
P
(000 Rp)
TR
(000 Rp)
(P x Q)
TC
(000 Rp)
Π
(000 Rp)
(TR-TC)
0 8 0 800 -800
100 8 800 2.000 -1.200
200 8 1.600 2.300 -700
300 8 2.400 2.400 0
400 8 3200 2.524 +676
500 8 4.000 2.775 +1.225
600 8 4800 200 +1.600
650 8 5.200 3.510 +1.690
700 8 5.600 4.000 +1.600
800 8 6.400 6.400 0
Tabel. Perhitungan Laba dengan pendekatan Total
TITIK IMPAS
(BREAK EVEN POINT
• Impas menunjukkan keadaan di mana jumlah
penjualan = jumlah biaya untuk memperoleh
hasil tersebut ( TR = TC )
• Laba akan diperoleh jika produksi dan
penjualannya melampaui titik impas
• Cara ini digunakan jika perusahaan hanya
menghasilkan satu macam barang atau beberapa
macam barang dengan bauran penjualan yang
konstan.
Jumlah
unit
1
Harga
penjualan
2(1x2)
Biaya
Tetap
3
Biaya
variable
4.(1x1,2)
Total Biaya
5(3x4)
Laba
6(2-5)
30.000 60.000 40.000 36.000 76.000 (16.000)
40.000 80.000 40.000 48.000 88.000 (8.000)
50.000 100.000 40.000 60.000 100.000 Break even
60.000 120.000 40.000 72.000 112.000 8.000
70.000 140.000 40.000 84.000 124.000 16.000
100.000 200.000 40.000 120.000 160.000 40.00
Harga penjualan adalah Rp 2/unit.
Biaya variable Rp 1,2
Biaya tetap Rp 40.000,-
PEMETAAN BEP
BIAYA TOTAL
BIAYA VARIABEL
BIAYA TETAP
Rp
P
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
PENJUALAN
BEP
Daerah
Rugi
Daerah Laba
Kelebihan dan keburukan
pendekatan total
• Kelebihanya adalah perhitunganya
mudah dilakukan
• Keburukanya ada 2:
1. Dalam praktek agak sulit memisahkan
biaya tetap dan biaya variabel
2. Mengabaikan gejala hukum
penambahan hasil yang semakin
berkurang
Pendekatan marjinal (marginal approach)
• Perhitungan laba dilakukan dengan
membandingkan biaya marjinal (MC)
dengan penerimaan marjinal (MR)
• Laba maksimum (atau kerugian
minimal) dicapai apabila MR = MC
Q P=MR MC Keuntungan Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
-
1,5
1
1,25
1,5
2
3,25
5
8
12
-12
-8,5
-4,5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
2,5
Pendekatan Marjinal (Lanjutan)
• Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan
biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR).
Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
π = TR – TC
Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi
π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan
nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi
nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga
MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan
memperoleh laba maksimum bila ia berproduksi pada
tingkat output di mana MR = MC.
Pendekatan Rata-rata
(Average Approach)
• Perhitungan laba per unit dilakukan
dengan membandingkan antara biaya
produksi rata-rata (AC) dengan harga
jual output
• Secara matematis :
 = (P – AC).Q
– Laba : P > AC
– BEP : P = AC
– Rugi : P < AC
Latihan kasus
Sebuah perusahaan mempunyai fungsi
permintaan
Q = 100 – 2P. Biaya marjinal dan biaya rata-
rata adalah konstan Rp 10/unit.
Ditanyakan:
a. Temukan fungsi MR
b. Temukan laba maksimum dengan
pendekatan total dan pendekatan
marjinal
Fungsi MR
• MR merupakan turunan pertama TR
• TR = P*Q
Q = 100 –2P maka P = 50 –1/2Q
TR = (50-1/2Q)Q
TR = 50Q – 1/2Q2
MR = dTR/dQ = 50 -Q
Tabulasi laba
Q P TR=P*Q MR TC=AC*Q MC ¶= TR-TC Keterangan
0 0 0 0 0 0 0 BEP1
10 45 450 45 100 10 350
20 40 800 35 200 10 600
30 30 900 10 300 10 600 Laba
maksimum
50 20 1000 5 500 10 500 TR
maksimum
60 15 900 -5 600 10 300
70 10 700 -20 700 10 0 BEP2
Laba maksimum pendekatan marjinal
• Laba maksimum jika MR = MC, maka 50 –
Q = 10 atau Q = 40 unit
• Jika Q = 40, pada saat itu harga setinggi
Rp 30/unit (sebab Q = 100 –2P)
• Laba maksimum = Q (P – AC) = 40(30-10)
= 800
Titik Gulung tikar (shut down
point)
• Dalam jangka pendek sebuah perusahaan
harus menutup usahanya apabila harga
jualnya berada dibawah biaya variabel per
unit (P<AVC), jika output diperbanyak
kerugian semakin besar
• Dalam jangka panjang perusahaan harus
menutup usahanya jika laba ekonomisnya
dibawah nol (mengalami kerugian)
Soal kasus 6.1 Hubungan antara biaya
produksi dengan jumlah barang X yang
dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan; TC
= 100 + 20Q – 4Q2 + Q3. Tentukan besarnya
(a) AC; (b) AFC; (c) AVC dan (d) MC. Jika
jumlah barang X yang dihasilkan sebanyak
5 unit.
Kasus-Kasus
Soal kasus 6.2 Sebuah perusahaan
menggunakan tenaga kerja (L) dan modal
(K) untuk menghasilkan barang X. Modal
merupakan input tetap dan tenaga kerja
merupakan input variabel. Fungsi produksi
yang dihadapi oleh perusahaan tersebut
ditunjukkan oleh persamaan sebagai
berikut:
Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
Dimana Q adalah jumlah unit barang X yang
dihasilkan per minggu dan L adalah jumlah
tenaga kerja yang digunakan.
Pertanyaan:
1. Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan agar
biaya marjinal sama dengan biaya variabel
rata-rata.
2. Jika perusahaan ingin berproduksi pada tingkat
produksi total maksimum, tentukan jumlah
tenaga kerja yang harus digunakan.
3. Jika perusahaan menjual barang X yang
dihasilkan dengan harga 0,2 pada kondisi shut
down point, tentukan upah tenaga kerja
maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup
usaha.
• Jawaban kasus 6.2
• Biaya marjinal sama dengan biaya
variabel rata-rata terjadi pada saat
besarnya biaya variabel rata-rata
minimum. Biaya variabel rata-rata (AVC)
minimum terjadi pada saat produksi rata-
rata (AP) maksimum.
• AP = Q/L = 1.620 + 18L – 0,2L2
• AP maksimum jika ∆AP/∆L = 0
• ∆AP/∆L = 18 – 0,4L = 0
• L = 45
• Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar
biaya marjinal sama dengan biaya variabel
rata-rata adalah 45 orang. Dengan jumlah
tenaga kerja yang digunakan sebanyak 45
orang. Jumlah barang X yang dihasilkan
adalah
• Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
• = 1.620(45) + 18(45)2 – 0,2(45)3
• = 91.125 unit
• Produksi total maksimum terjadi pada saat produksi
marjinal (MP) sama dengan nol.
• MPx = ∆Q/∆L = 1.625 + 36L – 0,6L2
• MPx = 0
• 1.625 + 36L – 0,6L2 = 0
• (L – 90)(L + 30) = 0
• L = 90
• Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar produksi total
maksimum adalah 90 orang. Dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan sebanyak 90 orang, jumlah barang
X yang dihasilkan adalah
• Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
• = 1.620(99) + 18(90)2 – 0,2(90)3
• = 145.800 unit.
(c) Menentukan upah tenaga kerja maksimum.
• Kondisi keuntungan maksimum perusahaan
adalah
• Formulasi ini dapat dimanipulasi menjadi PL =
PQ X MPL. Harga barang X (PQ) = 0,2. Jumlah
tenaga kerja yang digunakan pada saat AVC
minimum adalah 45 orang. Besarnya produksi
marjinal tenaga kerja (MPL) pada saat AVC
minimum, yaitu kondisi shut-down point adalah
• MPL = 1.625 + 36L – 0,6L2
• = 1.625 + 36(45) – 0,6(45)2
• = 2.025
• Dengan demikian upah tenaga kerja
tertinggi agar perusahaan tidak tutup
adalah
• PL = PQ X MPL
• = 0,2 X 2.025
• = 405
• Jika upah tenaga kerja dalam satuan
rupiah, maka upah tenaga kerja tertinggi
agar perusahaan tidak tutup adalah Rp.
405
Soal kasus 6.3 Hubungan antara jumlah
barang yang dihasilkan (Q) dan jumlah input
variabel yang digunakan (X) dalam suatu
proses produksi ditunjukkan oleh
persamaan: Q = 5X. Jumlah input tetap
dalam setiap periode produksi adalah 10
unit, harga input tetap dalam setiap periode
produksi adalah 10 unit, harga input tetap
adalah Rp. 10 per unit dan harga per unit
variabel adalah Rp. 2 per unit. Berdasarkan
data tersebut;
Pertanyaan:
1. Tentukan persamaan TFC, TVC, TC,
AFC, AVC, AC dan MC.
2. Lengkapi table berikut ini:
Input (X) Q FC VC TC AFC AVC AC MC
1
2
3
4
Soal kasus 6.4 Barang yang dihasilkan perusahaan
dijual dengan harga Rp. 2.000 per unit. Biaya total
yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang
ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut (biaya
dalam Rp); TC = 80.000 + 1.000Q ; adalah biaya total
dan Q adalah jumlah barang. Berdasarkan informasi
tersebut, tentukan:
Pertanyaan:
1. Jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada
tingkat break-even point (BEP).
2. Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi
(dijual) adalah 125 unit.
3. Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi
(dijual) adalah 60 unit.
Pertemuan ke ix teori biaya produksi   copy
Q
(unit)
P
(000 Rp)
TR
(000 Rp)
TC
(000 Rp)
Π
(000 Rp)
0 8 0 800 -800
100 8 800 2.000 -1.200
200 8 1.600 2.300 -700
300 8 2.400 2.400 0
400 8 200 2.524 +676
500 8 4.000 2.775 +1.225
600 8 4800 200 +1.600
650 8 5.200 3.510 +1.690
700 8 5.600 4.000 +1.600
800 8 6.400 6.400 0
Tabel. Perhitungan Laba dengan pendekatan Total

More Related Content

DOC
Keputusan investasi
PPTX
Biaya Produksi
 
PPTX
Keseimbangan Pendapatan Nasional
PPT
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
PPTX
estimasi permintaan
PDF
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
PPTX
4. metode transportasi
PPT
Manajemen persediaan
Keputusan investasi
Biaya Produksi
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
estimasi permintaan
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
4. metode transportasi
Manajemen persediaan

What's hot (20)

PPT
Biaya produksi
PPTX
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
PPTX
Biaya produksi
PPT
Analisis regresi-sederhana1
PPT
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
PPT
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
PPTX
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
PPTX
Pertemuan ke vii teori produksi new
PPT
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
PPTX
Manajemen persediaan
PDF
Penentuan lokasi per (5 )
PPTX
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
PPTX
MO II Forecasting
PPTX
Perencanaan Kapasitas
PPTX
Economic order quantity
PPT
6. angka indeks
PPTX
Pasar monopoli
PDF
Bab 2 akuntansi biaya
PPT
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
PPT
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Biaya produksi
Analisis regresi-sederhana1
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
Pertemuan ke vii teori produksi new
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
Manajemen persediaan
Penentuan lokasi per (5 )
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
MO II Forecasting
Perencanaan Kapasitas
Economic order quantity
6. angka indeks
Pasar monopoli
Bab 2 akuntansi biaya
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Biaya produksi presentasi
Ad

Similar to Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy (20)

PPTX
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
PDF
Teori Biaya Produksi.pdf
PPT
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
PPT
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
PPTX
Biaya produksi
PPTX
Teori biaya-produksi
PPT
Analisis Biaya Produksi.ppt
PPT
Analisis Biaya Produksi.ppt
PPT
Analisis Produksi.ppt
PPT
39_20230607105304_TEORI BIAYA PRODUKSI.BAHAN ekman.OK.ppt
PPT
Teori_Biaya_Produksi_mikro ekonomi_ekonomi.ppt
PPT
Pertemuan 7 Teori_Biaya_Untuk_Produksi.ppt
PPT
Teori biaya produksi
PPT
Teori_Biaya_Produksi.ppt
PDF
Pertemuan 6 Biaya Produksi Jangka Pendek.pdf
PPTX
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
PPT
IX.TEORI BIAYA.ppt
PPTX
BAB8.STRUKTUR BIAYA.pptx
PPTX
chapter 5 materi mikroekonomi teori biaya produksi
PPT
POWERPOINT MENGENAI TEORI BIAYA PRODUKSI.ppt
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
Teori Biaya Produksi.pdf
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
Biaya produksi
Teori biaya-produksi
Analisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Produksi.ppt
39_20230607105304_TEORI BIAYA PRODUKSI.BAHAN ekman.OK.ppt
Teori_Biaya_Produksi_mikro ekonomi_ekonomi.ppt
Pertemuan 7 Teori_Biaya_Untuk_Produksi.ppt
Teori biaya produksi
Teori_Biaya_Produksi.ppt
Pertemuan 6 Biaya Produksi Jangka Pendek.pdf
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
IX.TEORI BIAYA.ppt
BAB8.STRUKTUR BIAYA.pptx
chapter 5 materi mikroekonomi teori biaya produksi
POWERPOINT MENGENAI TEORI BIAYA PRODUKSI.ppt
Ad

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

PPTX
KESEIMBANGAN 9 PASAR BARANG DAN PASAR UANG.pptx
PPTX
PENILAIAN KINERJA (SUMBER DAYA MANSUAI) NEW.pptx
PPTX
5Orientasi_dan_Penempatan_Tenaga_Kerja.pptx
PPTX
ORIENTASI-PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
PPTX
SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA (KARYAWAN).pptx
PPTX
REKRUITMEN DAN SELEKSI (SDM)TERBARU.pptx
PPTX
REKRUITMEN DAN SELEKSI ( MANAJEMEN SDM )- NEW.pptx
PPTX
2. DESAIN PEKERJAAN (MANAJEMEN SDM).pptx
PPTX
PERTEMUAN II PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIS.pptx
PPTX
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MANAJEMEN SDM.pptx
PPTX
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA LM).pptx
PPTX
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG [Autosaved].pptx
PPTX
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR [Autosaved].pptx
PPTX
ANALISIS SENSITIVITAS (POST OPTIMUM )SIMPLEKS-NEW.pptx
PPTX
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS-TERBARU.pptx
PPTX
MULTIFLIER INVESTASI (EFEK PENGGANDA.pptx
PPTX
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PPTX
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
PPTX
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
PPTX
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KESEIMBANGAN 9 PASAR BARANG DAN PASAR UANG.pptx
PENILAIAN KINERJA (SUMBER DAYA MANSUAI) NEW.pptx
5Orientasi_dan_Penempatan_Tenaga_Kerja.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA (KARYAWAN).pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI (SDM)TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI ( MANAJEMEN SDM )- NEW.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN (MANAJEMEN SDM).pptx
PERTEMUAN II PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIS.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MANAJEMEN SDM.pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG [Autosaved].pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR [Autosaved].pptx
ANALISIS SENSITIVITAS (POST OPTIMUM )SIMPLEKS-NEW.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS-TERBARU.pptx
MULTIFLIER INVESTASI (EFEK PENGGANDA.pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
PDF
Alfred Antoh_AA_Implementasi Kepemimpinan Dosen.pdf
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
PPTX
Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum Berbasis Cinta.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Al Quran Hadist Kelas 12...
PDF
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
PPTX
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
PPT
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
POLA PIKIR TETAP DAN POLA PIKIR BERTUMBUH.pptx
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Alfred Antoh_AA_Implementasi Kepemimpinan Dosen.pdf
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum Berbasis Cinta.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Al Quran Hadist Kelas 12...
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
POLA PIKIR TETAP DAN POLA PIKIR BERTUMBUH.pptx

Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy

  • 2. TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan ekonomi suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan keuntungan. 2
  • 3. Pendapatan Total& Biaya Total Pendapatan Total  Jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan produknya. Biaya Total (Total Cost)  Jumlah yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input untuk keperluan produksinya. 3
  • 4. Profit/Laba Laba adalah pendapatan total dikurangi biaya total Profit = PendapatanTotal – Biaya Total 4
  • 5. TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan faktor-faktor yang untuk dilakukan oleh memperoleh produksi dan bahan- bahan untuk yang mentah yang akan digunakan menciptakan diproduksikan barang-barang perusahaan tersebut. 5
  • 6. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan jenis : dapat dibedakan kepada dua 1.Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang dikeluarkan produksi. untuk mendapatkan faktor-faktor 2.Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. 6
  • 7. JENIS-JENIS BIAYA BIAYA INTERNAL DAN EKSTERNAL Biaya internal adalah segala rangka biaya yang dikeluarkan perusahaan. dalam operasional Biaya eksternal adalah biaya yang seharusnya ditanggung operasional oleh perusahaan sebagai akibat perusahaan yang menimbulkan dampak sekitarnya. negatif bagi lingkungan dan 7
  • 8. JENIS-JENIS BIAYA BIAYA JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah. 8
  • 9. JENIS-JENIS BIAYA jangka panjang adalah biayaBiaya yang menunjukkan semua faktor produksi perubahan. dapat mengalami Semua berubah. faktor produksi bersifat 9
  • 10. BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA DALAM JANGKA PENDEK 1. 2. 3. 4. 5. 6. Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya total (Total Cost) tetap total (Total Fixed Cost) berubah total (Total Variable Cost) tetap rata-rata (Average Fixed Cost) berubah rata-rata (Average Variable Cost) Marjinal (Marjinal Cost) 10
  • 11. BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI BIAYA TETAP TOTAL (TFC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya ketika yang jumlahnya tidak berubah kuantitas output berubah. 12
  • 12. BIAYA BERUBAH TOTAL (TVC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Biaya yang jumlahnya berubah ketika kuantitas berubah. output yang diproduksi 13
  • 13. BIAYA RATA-RATA & MARJINAL Dalam analisis mengenai biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah biaya rata-rata dan marginal. Biaya rata-rata dibedakan menjadi : 1. 2. 3. Biaya Biaya Biaya Tetap Rata-Rata (AFC) Berubah Rata-Rata (AVC) Total Rata-Rata (ATC) 14
  • 14. BIAYA RATA-RATA & MARJINAL BIAYA TETAP RATA-RATA (AFC) Perbandingan antara biaya tetap dengan kuantitas output. TFC AFC  Q 15
  • 15. BIAYA BERUBAH RATA-RATA (AVC) Perbandingan antara biaya variabel dengan kuantitas output. TVC Q AVC  16
  • 16. BIAYA TOTAL RATA-RATA (AC) Perbandingan antara biaya total dengan kuantitas output. TC Q AC  Atau AC = AFC + AVC 17
  • 18. 19
  • 19. Bentuk Kurva Biaya TVC Jangka Pendek TC, TFC Dan 20
  • 20. AFC, AVC, AC, DAN MC 21
  • 21. ANALISIS BIAYA JANGKA PANJANG Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Tidak perlu dibedakan antara biaya tetap jenis biaya dan biaya berubah karena semua biaya yang dikeluarkan merupakan berubah. Akibat : terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan. 22
  • 22. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA JANGKA PANJANG Peminimuman biaya produksi jangka panjang tergantung pada: 1. 2. Tingkat produksi yang ingin dicapai. Sifat yang dan pilihan kapasitas pabrik tersedia. 23
  • 23. ANALISIS BIAYA JANGKA PANJANG 24
  • 24. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG Biaya rata-rata jangka panjang rata-rata (Long yang Rage Average Cost/LRAC) yaitu biaya paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu berubah kapasitas produksinya. Cara membentuk kurva LRAC Kurva LRAC dibentuk dengan menghubungkan berbagai titik pada berbagai tersebut kurva biaya rata-rata jangka pendek terendah pada macam tingkat produksi. Titik bersinggungan merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang. 25
  • 25. KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG 26
  • 26. SKALA EKONOMI & TIDAK EKONOMI 1. SKALA EKONOMI Skala kegiatan jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. SKALA TIDAK EKONOMI Kegiatan memproduksi suatu perusahaan 2. dikatakan apabilamencapai pertambahan skala tidak ekonomi produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. 27
  • 27. BEBERAPA FAKTOR YANG MENYEBABKAN SKALA EKONOMIS 1. 2. Spesialisasi faktor-faktor produksi. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain. 3. Memungkinkan diproduksi. Perusahaan pengembangan produk sampingan 4. besar kegiatan mendorong usaha diluar kepadaperusahaan, perusahaan. yang berguna 28
  • 28. 29 Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC 0 100 1 100 2 100 3 100 4 100 5 100 6 100 7 100 8 100 9 100 10 100
  • 29. 30 Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC 0 100 0 1 100 90 2 100 170 3 100 240 4 100 300 5 100 370 6 100 450 7 100 540 8 100 650 9 100 780 10 100 930
  • 30. 31 Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC 0 100 0 100 TC=TFC + TVC 1 100 90 190 2 100 170 270 3 100 240 340 4 100 300 400 5 100 370 470 6 100 450 550 7 100 540 640 8 100 650 750 9 100 780 880 10 100 930 1030
  • 31. 100 32 Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC AFC=TFC / Q0 100 0 100 1 100 90 190 2 100 170 270 50 3 100 240 340 33.33 4 100 300 400 25 5 100 370 470 20 6 100 450 550 16.67 7 100 540 640 14.29 8 100 650 750 12.50 9 100 780 880 11.11 10 100 930 1030 10
  • 32. 100 0 19 33 Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC AVC=TVC / Q0 1 100 90 0 100 90 2 100 170 270 50 85 3 100 240 340 33.33 80 4 100 300 400 25 75 5 100 370 470 20 74 6 100 450 550 16.67 75 7 100 540 640 14.29 77.14 8 100 650 750 12.50 81.25 9 100 780 880 11.11 86.67 10 100 930 1030 10 93
  • 33. 100 0C / 1 34 Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC ATC=T Q0 1 100 90 90 100 90 190 2 100 170 270 50 85 135 3 100 240 340 33.33 80 113.33 4 100 300 400 25 75 100 5 100 370 470 20 74 94 6 100 450 550 16.67 75 91.67 7 100 540 640 14.29 77.14 91.43 8 100 650 750 12.50 81.25 93.75 9 100 780 880 11.11 86.67 97.78 10 100 930 1030 10 93 103
  • 34. AFC AVC ATCC= /  35 Q TFC TVC TC M TC Q MC 0 100 0 100 90 1 100 90 190 100 90 190 80 2 100 170 270 50 85 135 70 3 100 240 340 33.33 80 113.33 60 4 100 300 400 25 75 100 70 5 100 370 470 20 74 94 80 6 100 450 550 16.67 75 91.67 90 7 100 540 640 14.29 77.14 91.43 110 8 100 650 750 12.50 81.25 93.75 130 9 100 780 880 11.11 86.67 97.78 10 100 930 1030 10 93 103 150
  • 35. Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek • 3 konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu; 1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost), TFC = f (Konstan). 2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q). 3. Total Cost (Total Cost), TC = TFC + TVC Q Biaya Produksi TFC TVC TC
  • 36. Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek• Biaya Rata-rata; 1. Average Fixed Cost, AFC = TFC/Q 2. Average Variabel Cost, AVC = AVC/Q 3. Average Cost, • Biaya Marjinal (Marginal Cost); MC = ∆TC/ ∆Q AVCAFC Q TVCTFC Q TC AC    Biaya Produksi Q AC AVC TFC MC
  • 37. Perilaku Biaya Produksi Jangka Pendek • Perubahan output menaik (Increasing return to input variable); fungsi output; Q = bX + cX2 fungsi biaya; TC = a +bQ – cQ2 TVC = bQ – CQ2 ; TFC = a AC > AVC > MC • Perubahan output tetap (constan return to input variable); fungsi output; Q = bX fungsi biaya; TC = a + bQ TVC = bQ ; TFC = a AC > AVC = MC
  • 38. Perilaku Biaya Produksi Jangka Pendek• Perubahan Output Menurun (Decreasing Return to input variable); fungsi output; Q = bX – cX2 fungsi biaya; TC = a + bQ +cQ2 TVC = bQ + cQ2 ; TFC = a MC > AC > AVC • Perubahan Output Menaik dan Menurun (Increasing Decreasing Return to input variable); fungsi output; Q = bx + cX2 – dX3 fungsi biaya; TC = a + bQ – cQ2 + dQ3 TVC = bQ – cQ2 + dQ3 ; TFC = a MC > AC > AVC
  • 39. Analisis Biaya Jangka Panjang (Long-run average cost atau LAC) • Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel. • Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel oleh perusahaan dalam jangka pendek. • Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata- rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC).
  • 40. Hubungan Biaya, Penerimaan dan Laba • Perencanaan produksi; 1. Produk (output) 2. Input 3. Teknologi  Keuntungan produsen/perusahaan, selisih penerimaan terhadap pengeluaran (biaya) Laba = TR – TC  TR = P x Q TC = TFC + TVC  TFC = f (a) a = konstanta  TVC = f (Q) maka fungsi biaya TC = a + bQ
  • 41. LABA MAKSIMUM 3 Pendekatan menghitung laba maksimum • Pendekatan totalitas ( totality approach) • Pendekatan Rata-rata ( average approach) • Pendekatan marjinal (marginal approach)
  • 42. Pendekatan total (total approach) • ¶ = TR – TC • ¶ = (P*Q) – (FC+vQ) •
  • 43. Q (unit) P (000 Rp) TR (000 Rp) (P x Q) TC (000 Rp) Π (000 Rp) (TR-TC) 0 8 0 800 -800 100 8 800 2.000 -1.200 200 8 1.600 2.300 -700 300 8 2.400 2.400 0 400 8 3200 2.524 +676 500 8 4.000 2.775 +1.225 600 8 4800 200 +1.600 650 8 5.200 3.510 +1.690 700 8 5.600 4.000 +1.600 800 8 6.400 6.400 0 Tabel. Perhitungan Laba dengan pendekatan Total
  • 44. TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT • Impas menunjukkan keadaan di mana jumlah penjualan = jumlah biaya untuk memperoleh hasil tersebut ( TR = TC ) • Laba akan diperoleh jika produksi dan penjualannya melampaui titik impas • Cara ini digunakan jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam barang atau beberapa macam barang dengan bauran penjualan yang konstan.
  • 45. Jumlah unit 1 Harga penjualan 2(1x2) Biaya Tetap 3 Biaya variable 4.(1x1,2) Total Biaya 5(3x4) Laba 6(2-5) 30.000 60.000 40.000 36.000 76.000 (16.000) 40.000 80.000 40.000 48.000 88.000 (8.000) 50.000 100.000 40.000 60.000 100.000 Break even 60.000 120.000 40.000 72.000 112.000 8.000 70.000 140.000 40.000 84.000 124.000 16.000 100.000 200.000 40.000 120.000 160.000 40.00 Harga penjualan adalah Rp 2/unit. Biaya variable Rp 1,2 Biaya tetap Rp 40.000,-
  • 46. PEMETAAN BEP BIAYA TOTAL BIAYA VARIABEL BIAYA TETAP Rp P 0 Volume (unit) P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI PENJUALAN BEP Daerah Rugi Daerah Laba
  • 47. Kelebihan dan keburukan pendekatan total • Kelebihanya adalah perhitunganya mudah dilakukan • Keburukanya ada 2: 1. Dalam praktek agak sulit memisahkan biaya tetap dan biaya variabel 2. Mengabaikan gejala hukum penambahan hasil yang semakin berkurang
  • 48. Pendekatan marjinal (marginal approach) • Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marjinal (MC) dengan penerimaan marjinal (MR) • Laba maksimum (atau kerugian minimal) dicapai apabila MR = MC
  • 49. Q P=MR MC Keuntungan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 - 1,5 1 1,25 1,5 2 3,25 5 8 12 -12 -8,5 -4,5 -0,75 2,75 5,75 7,5 7,5 4,5 2,5
  • 50. Pendekatan Marjinal (Lanjutan) • Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC. π = TR – TC Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
  • 51. Pendekatan Rata-rata (Average Approach) • Perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output • Secara matematis :  = (P – AC).Q – Laba : P > AC – BEP : P = AC – Rugi : P < AC
  • 52. Latihan kasus Sebuah perusahaan mempunyai fungsi permintaan Q = 100 – 2P. Biaya marjinal dan biaya rata- rata adalah konstan Rp 10/unit. Ditanyakan: a. Temukan fungsi MR b. Temukan laba maksimum dengan pendekatan total dan pendekatan marjinal
  • 53. Fungsi MR • MR merupakan turunan pertama TR • TR = P*Q Q = 100 –2P maka P = 50 –1/2Q TR = (50-1/2Q)Q TR = 50Q – 1/2Q2 MR = dTR/dQ = 50 -Q
  • 54. Tabulasi laba Q P TR=P*Q MR TC=AC*Q MC ¶= TR-TC Keterangan 0 0 0 0 0 0 0 BEP1 10 45 450 45 100 10 350 20 40 800 35 200 10 600 30 30 900 10 300 10 600 Laba maksimum 50 20 1000 5 500 10 500 TR maksimum 60 15 900 -5 600 10 300 70 10 700 -20 700 10 0 BEP2
  • 55. Laba maksimum pendekatan marjinal • Laba maksimum jika MR = MC, maka 50 – Q = 10 atau Q = 40 unit • Jika Q = 40, pada saat itu harga setinggi Rp 30/unit (sebab Q = 100 –2P) • Laba maksimum = Q (P – AC) = 40(30-10) = 800
  • 56. Titik Gulung tikar (shut down point) • Dalam jangka pendek sebuah perusahaan harus menutup usahanya apabila harga jualnya berada dibawah biaya variabel per unit (P<AVC), jika output diperbanyak kerugian semakin besar • Dalam jangka panjang perusahaan harus menutup usahanya jika laba ekonomisnya dibawah nol (mengalami kerugian)
  • 57. Soal kasus 6.1 Hubungan antara biaya produksi dengan jumlah barang X yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan; TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3. Tentukan besarnya (a) AC; (b) AFC; (c) AVC dan (d) MC. Jika jumlah barang X yang dihasilkan sebanyak 5 unit. Kasus-Kasus
  • 58. Soal kasus 6.2 Sebuah perusahaan menggunakan tenaga kerja (L) dan modal (K) untuk menghasilkan barang X. Modal merupakan input tetap dan tenaga kerja merupakan input variabel. Fungsi produksi yang dihadapi oleh perusahaan tersebut ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 Dimana Q adalah jumlah unit barang X yang dihasilkan per minggu dan L adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan.
  • 59. Pertanyaan: 1. Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan agar biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata. 2. Jika perusahaan ingin berproduksi pada tingkat produksi total maksimum, tentukan jumlah tenaga kerja yang harus digunakan. 3. Jika perusahaan menjual barang X yang dihasilkan dengan harga 0,2 pada kondisi shut down point, tentukan upah tenaga kerja maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup usaha.
  • 60. • Jawaban kasus 6.2 • Biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata terjadi pada saat besarnya biaya variabel rata-rata minimum. Biaya variabel rata-rata (AVC) minimum terjadi pada saat produksi rata- rata (AP) maksimum. • AP = Q/L = 1.620 + 18L – 0,2L2 • AP maksimum jika ∆AP/∆L = 0 • ∆AP/∆L = 18 – 0,4L = 0 • L = 45
  • 61. • Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata adalah 45 orang. Dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 45 orang. Jumlah barang X yang dihasilkan adalah • Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 • = 1.620(45) + 18(45)2 – 0,2(45)3 • = 91.125 unit
  • 62. • Produksi total maksimum terjadi pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol. • MPx = ∆Q/∆L = 1.625 + 36L – 0,6L2 • MPx = 0 • 1.625 + 36L – 0,6L2 = 0 • (L – 90)(L + 30) = 0 • L = 90 • Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar produksi total maksimum adalah 90 orang. Dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 90 orang, jumlah barang X yang dihasilkan adalah • Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 • = 1.620(99) + 18(90)2 – 0,2(90)3 • = 145.800 unit.
  • 63. (c) Menentukan upah tenaga kerja maksimum. • Kondisi keuntungan maksimum perusahaan adalah • Formulasi ini dapat dimanipulasi menjadi PL = PQ X MPL. Harga barang X (PQ) = 0,2. Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat AVC minimum adalah 45 orang. Besarnya produksi marjinal tenaga kerja (MPL) pada saat AVC minimum, yaitu kondisi shut-down point adalah • MPL = 1.625 + 36L – 0,6L2 • = 1.625 + 36(45) – 0,6(45)2 • = 2.025
  • 64. • Dengan demikian upah tenaga kerja tertinggi agar perusahaan tidak tutup adalah • PL = PQ X MPL • = 0,2 X 2.025 • = 405 • Jika upah tenaga kerja dalam satuan rupiah, maka upah tenaga kerja tertinggi agar perusahaan tidak tutup adalah Rp. 405
  • 65. Soal kasus 6.3 Hubungan antara jumlah barang yang dihasilkan (Q) dan jumlah input variabel yang digunakan (X) dalam suatu proses produksi ditunjukkan oleh persamaan: Q = 5X. Jumlah input tetap dalam setiap periode produksi adalah 10 unit, harga input tetap dalam setiap periode produksi adalah 10 unit, harga input tetap adalah Rp. 10 per unit dan harga per unit variabel adalah Rp. 2 per unit. Berdasarkan data tersebut;
  • 66. Pertanyaan: 1. Tentukan persamaan TFC, TVC, TC, AFC, AVC, AC dan MC. 2. Lengkapi table berikut ini: Input (X) Q FC VC TC AFC AVC AC MC 1 2 3 4
  • 67. Soal kasus 6.4 Barang yang dihasilkan perusahaan dijual dengan harga Rp. 2.000 per unit. Biaya total yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut (biaya dalam Rp); TC = 80.000 + 1.000Q ; adalah biaya total dan Q adalah jumlah barang. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan: Pertanyaan: 1. Jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP). 2. Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 125 unit. 3. Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 60 unit.
  • 69. Q (unit) P (000 Rp) TR (000 Rp) TC (000 Rp) Π (000 Rp) 0 8 0 800 -800 100 8 800 2.000 -1.200 200 8 1.600 2.300 -700 300 8 2.400 2.400 0 400 8 200 2.524 +676 500 8 4.000 2.775 +1.225 600 8 4800 200 +1.600 650 8 5.200 3.510 +1.690 700 8 5.600 4.000 +1.600 800 8 6.400 6.400 0 Tabel. Perhitungan Laba dengan pendekatan Total