2
Most read
4
Most read
8
Most read
A. Pengertian Gaya Belajar
Dalam kamus besar bahasa indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak
gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah menuntut ilmu. Belajar dapat diartikan
sebagai suatu proses aktif untuk menuju satu arah tertentu yang dapat
meningkatkan perbuatan, kemampuan atau pengertian baru. Berdasarkan rumusan
tersebut, perubahan dalam rumusan pengertian belajar tersebut dapat menyangkut
semua aspek kepribadian individu, yang di dalamnya menyangkut penguasaan,
pemahaman, sikap, nilai, motivasi, kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya.
Demikian juga dengan pengalaman; ini berkenaan dengan segala bentuk
membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, menghayati,
membayangkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, mencoba, menganalisis,
dan sebagainya.
Menurut Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan
oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
berfikir dan memecahkan soal. Sedangkan menurut Adi W. Gunawan, pengertian
gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir,
memproses dan mengerti suatu informasi.
Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan
gaya belajar yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yamg jauh
lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan
dengan gaya belajar mereka.
Para peneliti menemukan adanya berbagai macam gaya belajar pada siswa yang
dapat digolongkan menurut kategori tertentu, dengan kesimpulan bahwa:
1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut dengan gaya
belajar.
2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu
3. Kesesuaian gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.
Dengan demikian siswa yang mempunyai keragaman gaya belajar yang variatif
dan untuk diharapkan akan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif.
B. Macam-macam Gaya Belajar
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang
bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan
( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih
banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat
peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak
yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi
muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk
di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-
gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-
tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam
kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan
informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
a. Bicara agak cepat
b. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
c. Tidak mudah terganggu oleh keributan
d. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
e. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
f. Pembaca cepat dan tekun
g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata
h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
i. Lebih suka musik dari pada seni
j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,
dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:
1. Dapat mengingat detail dan warna dengan sangat baik,
2. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik,
3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa
dengan nama orang tersebut.
4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka
memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya,
5. Umumnya berpenampilan rapi dan baik,
6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah
dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau
hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan:
1. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau
grafik,
3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan
seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik
atau justru jelek.
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa
yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat
pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya
hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori
dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan
melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal
auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi
anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal
lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
a. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
b. Penampilan rapi
c. Mudah terganggu oleh keributan
d. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari
pada yang dilihat
e. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
f. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
g. Biasanya ia pembicara yang fasih
h. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
i. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
j. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
k. Berbicara dalam irama yang terpola
l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun
di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia
untuk mendengarkannya sebelum tidur.
Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):
1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan
baik.
2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang
singkat.
3. Memiliki tata bahasa yang baik
4. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.
5. Senang berbicara
6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan
dengan mudah.
7. Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Kelemahan:
1. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
2. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
3. Susah untuk membuat karangan.
4. Susah diam dalam waktunya cukup lama.
5. Mudah terganggu dengan keributan.
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang
mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan
melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan
mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya
belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
a. Penampilan rapi
b. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
c. Belajar melalui memanipulasi dan praktek
d. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
e. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
f. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
g. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
h. Menyukai permainan yang menyibukkan
i. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah
berada di tempat itu
j. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi
k. Berbicara perlahan
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik :
1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya:
ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar
konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik
Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners):
1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.
2. Lebih pintar dalam bidang olahraga.
3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium.
4. Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus .
Kelemahan:
1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk
dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat .
2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.
3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk .
4. Kurang menguasai dalam bidang geografi.
4. Read – Write
Selain gaya belajar yang menekankan pada aspek mendengar, terdapat juga
gaya belajar yang lebih banyak aspek membaca dan menulis. Pada sesorang yang
memiliki gaya belajar seperti ini ia akan lebih mudah memahami materi
pembelajaran dengan cara membaca atau menulis. Adapun sarana atau media
yang cocok untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain: Kamus, Handout,
Buku teks, Catatan, Daftar, Essay, Membaca buku manual dan berbagi jenis
kegiatan lain yang berhubungan dengan membaca dan menulis.
Adapun Strategi belajar untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain :
a. Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang;
b. Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali;
c. Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda;
d. Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar
Faktor-faktor intern yang mempengaruhi gaya belajar siswa
a) Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah mencakup dua bagian yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Faktor
kesehatan berpengaruh pada kegiatan belajar. Proses belajar akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, mengantuk bila badannya lemah, kurang darah
ataupun ada gangguan pada alat indera serta tubuh. Sedangkan cacat tubuh adalah
sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.
Cacat itu bisa berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki,
lumpuhdan lain-lain. Keadaan cacat tubuh demikian juga mempengaruhi kegiatan
belajar seseorang.
b) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis
yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan
Kelelahan pada manusia walaupun susah dipisahkan tetapi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat
psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunya daya tahan tubuh.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kurangnya minat belajar,
kelesuan dan kebosanan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang. Faktor kelelahan dalam diri seseorang berbeda-
beda. Oleh karena itu, perlu cara atau gaya belajar yang berbeda.
Faktor-faktor ekstern
a) Faktor keluarga
Seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang
tu a mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa antara lain
metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa
dengan siswa, disiplin atau tata tertib sekolah, suasana belajar, standar pelajaran,
keadaan gedung, letak sekolah, dan lainnya. Faktor guru misalnya, kepribadian
guru, kemampuan guru memfasilitasi siswa dan hubungan antara guru dengan
siswa turut mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi terhadap gaya
belajar siswa. Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi cara atau gaya
belajar siswa meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
D. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa
Pertama, guru. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didiknya, guru bisa
memilih metode mengajar dan media pendidikan yang cocok bagi peserta
didiknya. Dalam hal ini, dituntut kreativitas guru dalam memvariasikan metode
mengajar dan dalam hal pemilihan media pendidikan. Dengan demikian,
diharapkan perbedaan gaya belajar diantara peserta didik mampu diakomodir
dengan baik.
Nasution (2003:115) menyatakan bahwa, berbagai macam metode mengajar
telah banyak diterapkan dan diujicobakan kepada Siswa untuk memperoleh hasil
yang efektif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya tidak ada satu metode
mengajar yang lebih baik daripada metode mengajar yang lain. Jika berbagai
metode mengajar telah ditetapkan dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan,
maka alternatif lain yang dapat dilakukan oleh guru secara individual dalam
proses pembelajaran yaitu atas dasar pemahaman terhadap gaya belajar Siswa.
Bobbi dePorter dan Hernacki (2003: 110) menyebutkan bahwa mengetahui
gaya belajar yang berbeda telah membantu para guru dimana pun untuk dapat
mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan
informasi dengan gaya yang berbeda-beda.
Kedua, orang tua. Bagi orang tua dengan mengetahui gaya belajar anaknya,
memungkinkan bagi mereka untuk menyediakan fasilitas belajar yang sesuai
dengan gaya belajar anak-anak mereka di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan
menyediakan buku-buku serta gambar bagi anak dengan gaya belajar visual,
menyediakan kaset-kaset pelajaran dan sering berdiskusi dengan anak yang
bergaya belajar auditori, dan menyediakan alat-alat praktek bagi anak yang
kecenderungan bergaya belajar kinestetik.
Ketiga, peserta didik. Dengan mengetahui gaya belajar sendiri, peserta didik
bisa menciptakan suasana yang disenanginya untuk belajar. Apakah itu dengan
menyetel musik, berdiskusi dengan teman atau orang tua, dan lain sebagainya.
Dengan demikian diharapkan motivasi belajar peserta didik bisa meningkat.
Daftar pustaka
http://viview.inspsearch.com/search/web?type=hp&channel=wpc&q=GAYA+BELAJAR
http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-gaya-belajar.html
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/
http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/gaya+belajar+anak

More Related Content

PPTX
Power Point Gaya Belajar
PPTX
Gaya belajar.ppt
PPTX
Ppt k.2 gaya belajar
PPTX
Gaya Belajar
PPTX
powerpoint MPLS belajar efektif untuk smp.pptx
PDF
Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara B...
PPTX
Tips untuk belajar efektif untuk mendapatkan hasil maksimal
DOCX
Angket gaya belajar
Power Point Gaya Belajar
Gaya belajar.ppt
Ppt k.2 gaya belajar
Gaya Belajar
powerpoint MPLS belajar efektif untuk smp.pptx
Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara B...
Tips untuk belajar efektif untuk mendapatkan hasil maksimal
Angket gaya belajar

What's hot (20)

PPTX
Strategi pembelajaran
DOCX
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
PPTX
ppt Model pembelajaran
PPTX
4. teori-belajar
PPTX
membaca permulaan dan lanjutan
DOCX
Sintak berbagai model pembelajaran
DOCX
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
DOCX
Contoh teks wawancara dengan guru
DOCX
Pengembangan media dan sumber belajar
DOCX
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
PPTX
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
PDF
Pembelajaran Membaca
DOCX
Tugas 1 penelitian tindakan kelas
PDF
Skala bertingkat
DOC
Jawaban UTS Sejarah Pendidikan Umum
PDF
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
PPTX
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
DOCX
Makalah metode pembelajaran pkn sd
DOC
Angket berpikir kritis ok
DOCX
Pedoman observasi untuk peserta didik
Strategi pembelajaran
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
ppt Model pembelajaran
4. teori-belajar
membaca permulaan dan lanjutan
Sintak berbagai model pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Contoh teks wawancara dengan guru
Pengembangan media dan sumber belajar
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
Pembelajaran Membaca
Tugas 1 penelitian tindakan kelas
Skala bertingkat
Jawaban UTS Sejarah Pendidikan Umum
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Makalah metode pembelajaran pkn sd
Angket berpikir kritis ok
Pedoman observasi untuk peserta didik
Ad

Viewers also liked (17)

PDF
Modul succes ebook sample
PPTX
Permendikbud no 23 tahun 2005 tentang penumbuhan budi
DOCX
Tesis Made Martin Rusmaja
DOCX
Makalah Proses belajar mahasiswa
PPTX
Pengantar Pendidikan
PPT
Cara belajar efektif
PPTX
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT
Sikap & perilaku ok ! 18 sep 2012 - for slide share
DOCX
Makalah uji normalitas
PDF
Kemahiran Belajar- Sikap Terhadap Pentaksiran
PDF
BELAJAR CARA BELAJAR
PPTX
Webquest
PPTX
3Com 3C96620M-F-ST
PDF
DIVULGACIÓN DE LOS ESTUDIOS TÉCNICOS CONTRATADOS Y/O FINANCIADOS POR ENTIDADE...
PPT
Recursos informativos y medios de comunicación
PDF
Managing Cloud identities in Hybrid Cloud | Sysfore
PDF
Definiciones clave del curriculo final
Modul succes ebook sample
Permendikbud no 23 tahun 2005 tentang penumbuhan budi
Tesis Made Martin Rusmaja
Makalah Proses belajar mahasiswa
Pengantar Pendidikan
Cara belajar efektif
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sikap & perilaku ok ! 18 sep 2012 - for slide share
Makalah uji normalitas
Kemahiran Belajar- Sikap Terhadap Pentaksiran
BELAJAR CARA BELAJAR
Webquest
3Com 3C96620M-F-ST
DIVULGACIÓN DE LOS ESTUDIOS TÉCNICOS CONTRATADOS Y/O FINANCIADOS POR ENTIDADE...
Recursos informativos y medios de comunicación
Managing Cloud identities in Hybrid Cloud | Sysfore
Definiciones clave del curriculo final
Ad

Similar to Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar (20)

PPTX
Gaya Belajar- Audio, Visual dan Kinestetik
DOCX
VAK dengan pemahaman konsep
PPT
Style of Studies
PPTX
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
PPTX
Gaya Belajar Visual
PPTX
GAYA BELAJAR (BELAJAR PEMBELAJARAN).pptx
PPTX
ANALISIS Capaian Pembelajaran, MERUMUSKAN TP.pptx
PPTX
Tugas Bimbingan konseling tentang gaya belajar
PPTX
GAYA BELAJAR.pptx
DOCX
TIPE VISUAL auditorial dan kinestetik dalam menentukan gaya belajar
PPTX
Pengertian dan Macam-Macam Gaya Belajar.pptx
PPTX
gaya belajar anak untuk VISUAL , AUDIOTORY DAN
PPT
RUZAKA ABDI GAYA BELAJAR.ppt
PPTX
Gaya belajar para siswa SMK dan SMA.pptx
PPTX
Ppt Bp kel. 1.pptx
PPTX
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK (2).pptx
PDF
Gaya belajar visual
PPTX
PRAKTEK BAIK GAYA BELAJAR KURIKULUM MERDEKA
PPTX
Penerapan Gaya Belajar dalam nenemukan karakter GAYA_BELAJAR.pptx
PPTX
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas
Gaya Belajar- Audio, Visual dan Kinestetik
VAK dengan pemahaman konsep
Style of Studies
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
Gaya Belajar Visual
GAYA BELAJAR (BELAJAR PEMBELAJARAN).pptx
ANALISIS Capaian Pembelajaran, MERUMUSKAN TP.pptx
Tugas Bimbingan konseling tentang gaya belajar
GAYA BELAJAR.pptx
TIPE VISUAL auditorial dan kinestetik dalam menentukan gaya belajar
Pengertian dan Macam-Macam Gaya Belajar.pptx
gaya belajar anak untuk VISUAL , AUDIOTORY DAN
RUZAKA ABDI GAYA BELAJAR.ppt
Gaya belajar para siswa SMK dan SMA.pptx
Ppt Bp kel. 1.pptx
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK (2).pptx
Gaya belajar visual
PRAKTEK BAIK GAYA BELAJAR KURIKULUM MERDEKA
Penerapan Gaya Belajar dalam nenemukan karakter GAYA_BELAJAR.pptx
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas

More from restu sri rahayu (6)

DOCX
Lkpd konseptual (restu)
DOCX
Rpp 10.3.1 (restu sri rahayu)
DOCX
Perkembangan sejarah matematika
PPTX
Pembelajaran berbasis komputer
DOCX
Perkembangan sejarah matematika
PPTX
Operasi pada vektor
Lkpd konseptual (restu)
Rpp 10.3.1 (restu sri rahayu)
Perkembangan sejarah matematika
Pembelajaran berbasis komputer
Perkembangan sejarah matematika
Operasi pada vektor

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Alfred Antoh_AA_Implementasi Kepemimpinan Dosen.pdf
PPT
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
PPTX
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
PPTX
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
PPTX
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
Alfred Antoh_AA_Implementasi Kepemimpinan Dosen.pdf
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire

Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

  • 1. A. Pengertian Gaya Belajar Dalam kamus besar bahasa indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah menuntut ilmu. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses aktif untuk menuju satu arah tertentu yang dapat meningkatkan perbuatan, kemampuan atau pengertian baru. Berdasarkan rumusan tersebut, perubahan dalam rumusan pengertian belajar tersebut dapat menyangkut semua aspek kepribadian individu, yang di dalamnya menyangkut penguasaan, pemahaman, sikap, nilai, motivasi, kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya. Demikian juga dengan pengalaman; ini berkenaan dengan segala bentuk membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, menghayati, membayangkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, mencoba, menganalisis, dan sebagainya. Menurut Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal. Sedangkan menurut Adi W. Gunawan, pengertian gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yamg jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka. Para peneliti menemukan adanya berbagai macam gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori tertentu, dengan kesimpulan bahwa: 1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut dengan gaya belajar. 2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu 3. Kesesuaian gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.
  • 2. Dengan demikian siswa yang mempunyai keragaman gaya belajar yang variatif dan untuk diharapkan akan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif. B. Macam-macam Gaya Belajar 1. Visual (belajar dengan cara melihat) Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar- gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan- tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. Ciri-ciri gaya belajar visual : a. Bicara agak cepat b. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi c. Tidak mudah terganggu oleh keributan d. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar e. Lebih suka membaca dari pada dibacakan f. Pembaca cepat dan tekun g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato i. Lebih suka musik dari pada seni
  • 3. j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual : 1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta. 2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting. 3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi. 4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video). 5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar. Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain: 1. Dapat mengingat detail dan warna dengan sangat baik, 2. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik, 3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa dengan nama orang tersebut. 4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya, 5. Umumnya berpenampilan rapi dan baik, 6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa saja yang ia hadapi. Kelemahan: 1. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan, 2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik, 3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau justru jelek.
  • 4. 2. Auditori (belajar dengan cara mendengar) Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset. Ciri-ciri gaya belajar auditori : a. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri b. Penampilan rapi c. Mudah terganggu oleh keributan d. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat e. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan f. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca g. Biasanya ia pembicara yang fasih h. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya i. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik j. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual k. Berbicara dalam irama yang terpola l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
  • 5. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori : 1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga. 2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras. 3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak. 4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal. 5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur. Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners): 1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik. 2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang singkat. 3. Memiliki tata bahasa yang baik 4. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain. 5. Senang berbicara 6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan dengan mudah. 7. Jika berbicara iramanya memiliki pola. Kelemahan: 1. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan). 2. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara. 3. Susah untuk membuat karangan. 4. Susah diam dalam waktunya cukup lama. 5. Mudah terganggu dengan keributan.
  • 6. 3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik : a. Penampilan rapi b. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan c. Belajar melalui memanipulasi dan praktek d. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat e. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca f. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita g. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca h. Menyukai permainan yang menyibukkan i. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu j. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi k. Berbicara perlahan Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik : 1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam. 2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru). 3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar. 4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan. 5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik
  • 7. Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners): 1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi. 2. Lebih pintar dalam bidang olahraga. 3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium. 4. Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus . Kelemahan: 1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat . 2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata. 3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk . 4. Kurang menguasai dalam bidang geografi. 4. Read – Write Selain gaya belajar yang menekankan pada aspek mendengar, terdapat juga gaya belajar yang lebih banyak aspek membaca dan menulis. Pada sesorang yang memiliki gaya belajar seperti ini ia akan lebih mudah memahami materi pembelajaran dengan cara membaca atau menulis. Adapun sarana atau media yang cocok untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain: Kamus, Handout, Buku teks, Catatan, Daftar, Essay, Membaca buku manual dan berbagi jenis kegiatan lain yang berhubungan dengan membaca dan menulis. Adapun Strategi belajar untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain : a. Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang; b. Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali; c. Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda; d. Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata.
  • 8. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar Faktor-faktor intern yang mempengaruhi gaya belajar siswa a) Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah mencakup dua bagian yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Faktor kesehatan berpengaruh pada kegiatan belajar. Proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk bila badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan pada alat indera serta tubuh. Sedangkan cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat itu bisa berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, lumpuhdan lain-lain. Keadaan cacat tubuh demikian juga mempengaruhi kegiatan belajar seseorang. b) Faktor psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan Kelelahan pada manusia walaupun susah dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunya daya tahan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kurangnya minat belajar, kelesuan dan kebosanan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Faktor kelelahan dalam diri seseorang berbeda- beda. Oleh karena itu, perlu cara atau gaya belajar yang berbeda. Faktor-faktor ekstern a) Faktor keluarga Seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tu a mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
  • 9. b) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa antara lain metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin atau tata tertib sekolah, suasana belajar, standar pelajaran, keadaan gedung, letak sekolah, dan lainnya. Faktor guru misalnya, kepribadian guru, kemampuan guru memfasilitasi siswa dan hubungan antara guru dengan siswa turut mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa. c) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi terhadap gaya belajar siswa. Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. D. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa Pertama, guru. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didiknya, guru bisa memilih metode mengajar dan media pendidikan yang cocok bagi peserta didiknya. Dalam hal ini, dituntut kreativitas guru dalam memvariasikan metode mengajar dan dalam hal pemilihan media pendidikan. Dengan demikian, diharapkan perbedaan gaya belajar diantara peserta didik mampu diakomodir dengan baik. Nasution (2003:115) menyatakan bahwa, berbagai macam metode mengajar telah banyak diterapkan dan diujicobakan kepada Siswa untuk memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya tidak ada satu metode mengajar yang lebih baik daripada metode mengajar yang lain. Jika berbagai metode mengajar telah ditetapkan dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, maka alternatif lain yang dapat dilakukan oleh guru secara individual dalam proses pembelajaran yaitu atas dasar pemahaman terhadap gaya belajar Siswa. Bobbi dePorter dan Hernacki (2003: 110) menyebutkan bahwa mengetahui gaya belajar yang berbeda telah membantu para guru dimana pun untuk dapat mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya yang berbeda-beda.
  • 10. Kedua, orang tua. Bagi orang tua dengan mengetahui gaya belajar anaknya, memungkinkan bagi mereka untuk menyediakan fasilitas belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak-anak mereka di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan buku-buku serta gambar bagi anak dengan gaya belajar visual, menyediakan kaset-kaset pelajaran dan sering berdiskusi dengan anak yang bergaya belajar auditori, dan menyediakan alat-alat praktek bagi anak yang kecenderungan bergaya belajar kinestetik. Ketiga, peserta didik. Dengan mengetahui gaya belajar sendiri, peserta didik bisa menciptakan suasana yang disenanginya untuk belajar. Apakah itu dengan menyetel musik, berdiskusi dengan teman atau orang tua, dan lain sebagainya. Dengan demikian diharapkan motivasi belajar peserta didik bisa meningkat.