3. PENDAHULUAN
Untuk mengoperasikan atau melayani
ketel uap diperlukan seorang operator
atau pengladen yang mempunyai
ketrampilan yang cukup tentang
pengoperasian sehingga umur ketel
uap bisa bertahan lebih lama.
Operator dalam hal melayani ketel
uap harus secara benar sesuai
petunjuk & aturan-aturan yang
berlaku untuk mencegah
kemungkinan kecelakaan.
Oleh sebab itu dalam mengoperasikan
ketel uap didahului dengan persiapan,
pelaksanaan dan diakhiri dengan hasil
AMAN & SELAMAT
5. Pengoperasian Boiler
1. Produksi
Steam
8. Mempunyai tekanan
Yang berbeda-beda
7. Bahan Bakar
Bervariasi
6. Alat & operator
tersertifikasi
2.Bentuk ukuran bervariasi
5. Sesuai
Regulasi
3. Perlu Penanganan
4. Ada jadwal kontrol
Ketel Uap
6. PENGOPERASIAN BOILER
Pada prinsipnya merupakan
suatu peristiwa pembakaran
bahan bakar yang sempurna
di dalam dapur/tungku yang
menghasilkan panas efektif,
dimana panas dipindahkan ke
dalam air yang berada di
dalam boiler/ketel kemudian
menghasilkan air panas dan
uap PANAS
AIR
UAP
7. Peralatan harus layak
dioperasikan
Peralatan harus
handal/reliable (
dapat berfungsi
sebagaimana yang
diharapkan )
Peralatan harus aman bagi
personil operasi dan orang-
orang disekitarnya.
Peralatan
harus fleksibel
(kritikalnya
rendah )
8. Sistem Operasi
Boiler untuk
mencapai tujuan al ;
Operasi yang aman & tidak
menimbulkan dampak negatif ke
lingkungan
Spesifikasi Uap dapat tercapai (
suhu-T & tekanan-P superheated
/saturated steam)
Batasan operasional dari tipe
peralatan yang inherent ( total
effisiensi boiler yang tinggi
Ekonomi (kondisi operasi dikontrol
pada level optimum yakni biaya
operasi yang minimum &
keuntungan maximum
9. Operator
PENGOPERASIAN KETEL UAP
Dapat melayani ketel uap dengan benar
sesuai petunjuk pabrik pembuat
Mengetahui Pembakaran
Mencegah polusi
Menggunakan Bahan Bakar lebih Ekonomis
Mengetahui pengetahuan &
keterampilan yang cukup
Peraturan yang berlaku,
Standar
10. Jadwal, 1 tahun, rutin
Uji Alat
Pengukuran
Buku Harian
Agar pengoperasian baik,
yang dilakukan oleh operator
11. Pemeriksaan sebelum operasi
1. Bagian
dalam
8. Dan Lain-Lain
7. Safety device
6. Pengolahan air pengisi
2. Bagian dapur/saluran gas buang
5. Pompa air pengisi
3. Peralatan kontrol
automatis
4. Peralatan pembakar
Ketel Uap
12. Pemeriksaan sebelum pengoperasian ketel uap
Pemeriksaan dalam ketel uap
Dapur & saluran gas buang
Gelas pedoman, katup pengaman, katup uap utama,
ventilasi
Peralatan otomatis
Peralatan tambahan
☺ Pengisi air
☺ Superheater
☺ Economizer
13. BUKU HARIAN /CATATAN
Buku catatan harian adalah semua
kegiatan selama ketel uap di operasikan,
apabila terjadi masalah atau kerusakan
di catat, dan dicari sebab kerusakan /
masalah tersebut jika, hal serupa
terulang dapat dengan segera diatasi.
Pencatatan Buku harian harus selalu diisi oleh
boiler Operator dan dipastikan terus
dilaksanakan.
14. Buku tersebut berisi antara Lain
a. Ketika / saat Boiler di hidupkan.
b. Ketika dibebani dan tidak dibebani.
c. Ketika penghentian.
d. Rincian Blow Down.
e. Temperatur air Umpan dan tekanan Boiler.
f. Penambahan bahan kimia (oleh bagian boiler
berkoordinasi dengan bagian Laboratorium )
g. Beban pada seluruh fan, Feeder dsb.
h. Pembersihan pipa ( Shoot Blowing ).
i. Pengorekan Abu / kerak.
19. Persiapan penyalaan
1. Pastikan
level air
8. Dan Lain-Lain
7. Ceck peralatan
Pembakar/ventilasi
6. Ceck saluran gas buang
2. Ceck valve blowdown
5. Ceck dapur/furmace
3. Ceck manometer
4. Ceck peralatan
Supplay air
Ketel Uap
20. 20
UJI COBA PENGOPERASIAN SECARA MANUAL
(MANUAL OPERATION TEST)
1. Tekan tombol “start”
2. Putar switch pompa air pengisi ke “manual”, bila putaran pompa
normal matikan (turn off) switch dan pastikan pompa berhenti.
3. Uji coba pompa penyuplai bahan bakar dan Forced Draft Fan
(FDF) seperti yang dilakukan pada air pengisi.
4. Hidupkan (start) FDF, putar switch pengapian pada panel control
ke “manual”, hidupkan switch penyuplai tenaga listrik (power
supply switch) dari sistem pengapian dan pastikan pilot burner
menyala.
RH
21. 21
5. Matikan switch penyuplai listrik sistem pengapian dan hidupkan switch
mengapian secara manual, dan putar switch katup elektromagnetik ke
“Manual” , Pastikan lampu indikator menyala dan terdengar suara
kejutan bila katup elektromagnetik minyak membuka
7. Buka katup keluar pompa air pengisi, hidupkan pompa dan isi drum
ketel uap hingga mencapai ketinggian normal kemudian hentikan
pompa, pastikan bahwa alat pengukur ketinggian air bekerja normal.
8. Jika semua hal tersebut diatas telah berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki, tekan tombol “stop”.
RH
6. Putar switch motor kontrol ke “Manual” dengan memutar
potensiometer dan pastikan putaran motor kontrol berada pada posisi
pembakaran tinggi dan rendah, kemudian putar ke posisi pembakaran
rendah, tunggu dan pastikan motor kontrol berhenti.
22. Saat mulai pengoperasian Boiler :
1. Isi bahan bakar dan nyalakan
2. Operator melapor ke St,Kamar Mesin ( Genset operasi
2 unit )
3. Sebelum ID Fan ( Induced Draught Fan ) di ON kan
posisi dumper Fan ditutup, kemudian ID Fan di ON kan
sampai putaran normal, dan dumper dibuka perlahan
– lahan.
4. P A F ( Primary Air Fan )
5. S A F ( Secondary Air Fan )
6. C A F ( Carrier Air Fan )
7. Fuel Distributing Conveyor
8. E D P ( Electrical Draught Pump )
Pada tekanan 10 BAR valve induk mulai dibuka perlahan
– lahan, kemudian pada tekanan 20 BAR dipertahankan
untuk pengoperasian Turbine dan pemanasan.
23. Pengawasan Operator :
1.Memperhatikan Level Air pada Sight Glass
2.Memperhatikan Lampu Indicator di Panel
3.Memperhatikan tekanan steam 20 BAR
melalui pengaturan umpan bahan bakar
4.Panas pada Deaerator Tank 90°C s/d 100°C
( maximum )
5.Blow Down continue difungsikan agar TDS
air Boiler tercapai
6.Pencattan Log Sheet di paraf oleh Asisten
yang bersangkutan
24. 24
Stel potensiometer pada posisi pembakaran rendah
Bila pembakar minyak menyala stabil, matikan switch suplai listrik ke
pengapian
Mulai timbul uap tutup air vent pada drum
Tekanan 3 kg/cm2 buka katup uap untuk pemanasan bahan bakar minyak
Temperatur minyak berat 80o C ganti minyak berat A dengan bahan bakar
utama (minyak berat C)
Atur pembakaran dengan mengubah potensiometer dengan memperhatikan
ketinggian air ketel uap pada gelas pedoman air, tekanan pada manometer dan
temperatur pada termometer
- Pastikan bahwa Ketinggian air normal
- Hidupkan power sistem pengapian
- Pastikan semua switch pada posisi off
Ubah motor control ke “ manual” dan atur putaran potensiometer pada posisi
pembakaran rendah
Stel Pompa air pengisi, pompa bahan bakar dan forced draft fan (FDF) secara
manual
MANUAL
Tekan tombol “start”
Prepurge 30 dt dengan FDF, menyalakan pembakar pemandu (pilot burner)
secara manual
Lampu indikator pengapian menyala, buka katup elektromagnetik minyak,
lampu indikator katup elektromagnetik minyak menyala dan pembakar minyak
(oil burner) bekerja terjadi pembakaran
MENYALAKAN KETEL UAP
Propana (LPG) = bahan bakar burner
Minyak Berat A = bahan bakar tambahan
Minyak Berat C = bahan bakar utama
RH
- Mulai timbul uap tutup air ventilasi pada
drum
- Tekanan 3 kg/cm2 buka katup uap
untuk pemanasan bahan bakar minyak
- Temperatur minyak berat 80o C ganti
minyak berat A dengan minyak berat C
OTOMATIS
Pastikan persiapan telah sempurna :
- Ketinggian air dalam drum normal
- Sistem minyak berat
- Gas propane (LPG)
- Air pengisi
- Sistem penyuplai listrik
Putar semua switch ke auto
Stel Potensiometer
pada posisi pembakaran rendah
Tekan tombol “start”
Untuk urutan pengoperasian sesuai dengan yang telah
diprogramkan
Sistem pengapian hidup
Katup elektromagnetik minyak membuka
Relay nyala api bekerja
Sistem pengapian berhenti
Motor pengatur waktu berhenti
- Pompa air pengisi hidup
- Pompa bahan bakar hidup
- Motor pengatur waktu hidup
Forced Draft Fan (FDF) hidup
Frequensi
50 Hz 60 Hz
0 dt 0 dt
15 dt 12.5 dt
40 dt 33 dt
50 dt 4 1.5 dt
60 dt 50 dt
70 dt 58 dt
110 dt 91.5 dt
25. MENYALAKAN BOILER
MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK
DENGAN METODA
OTOMATIS
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
SWITCH
APAKAH
TERPASANG
OTOMATIS
ATAU MANUAL
LAMPU
INDIKATOR
JIKA TIDAK
MENYALA,
STOP
26. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR MINYAK
DENGAN
METODA
MANUAL
TEMPERATUR
BAHAN BAKAR
PROSEDUR
PENYALAAN
ADJUST ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN
DUMPER ATAU OPERASIKAN FAN
VENTILASI
PERALATAN YANG SESUAI
BUKA KATUP BAHAN BAKARNYA
27. DANGER !!!!!!!!
JIKA PEMBAKAR (BURNER) TIDAK DAPAT DINYALAKAN
SECARA OTOMATIS, DI DALAM HAL INI BILA INGIN
MERUBAH KE PENGOPERASIAN SECARA MANUAL TANPA
MENYELIDIKI TERLEBIH DAHULU PENYEBABNYA ADALAH
SANGAT BAHAYA. UNTUK ITU HARUS DIKONFIRMASIKAN
DAHULU GANGGUAN- GANGGUANNYA
KEMUDIAN DIPERBAIKI, SETELAH ITU KETEL DAPAT
DIHIDUPKAN KEMBALI.
28. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR GAS
• METODA SAMA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR
MINYAK, YANG PERLU DIPERHATIKAN ;
1. PERIKSA PIPA-PIPA PENYALUR GAS APAKAH ADA
KEBOCORAN.
2. PERIKSA TEKANAN GAS APAKAH SUDAH SESUAI
3. PERIKSA SWITCH POSISI OTOMATIS ATAU MANUAL
4. VENTILASI DAPUR DAN SALURAN GAS BUANG HARUS
CUKUP
5. SETELAH NYALA, JIKA PEMBAKARAN TIDAK STABIL,
PEMBAKAR HARUS SEGERA DIMATIKAN.
29. Otomatis / Manual
MENYALAKAN
KETEL
UAP
Otomatis
• Swicth
• Lampu Indikator
Manual Bahan Bakar Cair
• Temperatur
• Atur udara pembakaran (damper)
• Keluarkan gas - gas didalam dapur
Bahan Bakar Gas
• Kebocoran gas
• Tekanan gas
• Ventilasi dapur & saluran gas buang
• Tidak nyala, hentikan segera
Bahan Bakar
Batu bara
• Buka dapur lebar - lebar, tutup pintu api, taburkan abu/bara/sisa diatas rangka bakar
• Kayu & minyak nyala pintu setengah
• Garuk batu bara yang, agar merata terbakar
30. .
Start Up Boiler
Sistem yang ada pada boiler secara umum terdiri dari :
Sistem air umpan berfungsi untuk menyediakan air
umpan untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan produksi steam.
Sistem steam berfungsi mengumpulkan dan sekaligus
mengontrol produksi steam dalam boiler, kemudian
didistribusikan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna steam tersebut. Pada keseluruhan sistem,
tekanan dan produksi steam diatur secara otomatis dan
dipantau sesuai dengan standar yang telah dibuat.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
proses pembakaran didalam dapur boiler.
31. MENYALAKAN BOILER
MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK
DENGAN METODA
OTOMATIS
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
SWITCH
APAKAH
TERPASANG
OTOMATIS
ATAU MANUAL
LAMPU
INDIKATOR
JIKA TIDAK
MENYALA,
STOP
32. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR MINYAK
DENGAN
METODA
MANUAL
TEMPERATUR
BAHAN BAKAR
PROSEDUR
PENYALAAN
ADJUST ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN
DUMPER ATAU OPERASIKAN FAN
VENTILASI
PERALATAN YANG SESUAI
BUKA KATUP BAHAN BAKARNYA
33. DANGER !!!!!!!!
JIKA PEMBAKAR (BURNER) TIDAK DAPAT DINYALAKAN
SECARA OTOMATIS, DI DALAM HAL INI BILA INGIN
MERUBAH KE PENGOPERASIAN SECARA MANUAL TANPA
MENYELIDIKI TERLEBIH DAHULU PENYEBABNYA ADALAH
SANGAT BAHAYA. UNTUK ITU HARUS DIKONFIRMASIKAN
DAHULU GANGGUAN- GANGGUANNYA
KEMUDIAN DIPERBAIKI, SETELAH ITU KETEL DAPAT
DIHIDUPKAN KEMBALI.
34. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR GAS
• METODA SAMA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR
MINYAK, YANG PERLU DIPERHATIKAN ;
1. PERIKSA PIPA-PIPA PENYALUR GAS APAKAH ADA
KEBOCORAN.
2. PERIKSA TEKANAN GAS APAKAH SUDAH SESUAI
3. PERIKSA SWITCH POSISI OTOMATIS ATAU MANUAL
4. VENTILASI DAPUR DAN SALURAN GAS BUANG HARUS
CUKUP
5. SETELAH NYALA, JIKA PEMBAKARAN TIDAK STABIL,
PEMBAKAR HARUS SEGERA DIMATIKAN.
35. 35
MENYALAKAN KETEL UAP
Buka Damper Penuh
M A N U A L
Tutup Pintu PenampungAbu
Taburkan Abu Api/Bara atau sisa arang merata
dan tipis diatas rangka bakar kemudian taburkan
batubara diatas bara dengan ketebalan yang sama
Letakan kayu yang mudah terbakar atau minyak
diatas batubara kemudian nyalakan, dan pintu api
buka setengahnya
Setelah batubara terbakar garuk dan ratakan
batubara dan opakan batubara ke atas ruang
bakar secara bertahap
Buka pintu penampung abu penuh dan tutup
pintu api setelah api merata
Pengopak Bergerak
M E KA N I S
Ketebalan Lapisan Batubara 8 cm sepanjang 1 m
kebelakang
Damper dibuka sedikit fan hisap (Induced Fan)
dihidupkan
Buka pintu depan dapur, letakan batubara yang
telah diberi minyak kemudian nyalakan. Setelah
terbakar dorong batu bara sampai melewati
pintu batu bara
Pengodak (Stoker) diatur pada kecepatan rendah
bila telah terbakar sempurna naikan kecepatan
secara bertahap
Buka pintu penampung abu penuh dan tutup
pintu api setelah api merata
Pengopak Pemasukan Bawah
Batubara dimasukan dalam btk kecil-kecil
kemudian nyalakan dengan minyak
Operasikan Fan dan setelah terbakar
sempurna dorong batubara tersebut ke
bagian belakang
BAHAN BAKAR BATU BARA
RH
36. HAMBATAN
BEBERAPA HAMBATAN YANG TERJADI SAAT
MENGHIDUPKAN PEMBAKAR BERHUBUNGAN
DENGAN INTERLOCK;
❑ KETINGGIAN AIR
❑ TEKANAN BAHAN BAKAR ( BBM )
❑ TEMPERATUR BAHAN BAKAR
❑ DLL.
37. Menaikkan uap
Ventilasi udara
Packing bocor
Ukur tekanan & setel
pembakaran.
Penanganan tekanan uap akan dinaikkan
Ketinggian air
Alat pengisi
Peralatan pembuang air
38. Yang harus diperhatikan oleh operator pada kondisi normal
Mengontrol Ketinggian air
• Gelas pedoman, standar
• Pembuangan
Mengontrol tekanan uap
* Indicator pedoman tekanan
* Katup pengaman
Pembakaran
* Campuran udara & BBakar
* Temperatur ruang pembakaran
39. 1. Jelaga yang melekat menurun
efesiensi ketel :
➢ Meniup jelaga
➢ Mengatur ventilasi
➢ Saluaran buang (drain out)
➢ Metoda peniupan jelaga
➢ Memeriksa ke efektifan jelaga
MEMBERSIHKAN BAGIAN PANAS SELAMA KETEL
UAP DI OPERASIKAN
2. Pembersihan setelah
peniupan jelaga
Jelaga
40. 1.Ketinggian air
tidak normal
GANGGUAN SELAMA KETEL UAP DI
OPERASIKAN
Abnormal low/
terlalu rendah
Penyebab :
• Kelalaian
• Gelas pedoman tidak berfungsi
• Kebocoran
• Peralatan pembatas tidak berfungsi
• Peralatan pengisi air rusak
Tindakan
* Suplay BBK hentikan.
* Pembakaran hentikan.
* Temperatur kurangi.
* Jangan memasukan air
mendadak
41. 2. Ketel berhenti mendadak
3. Emergency stop kontrol otomatis
• Stop suplay bahan bakar ke burner
• Stop udara pembakaran
• Tutup katup utama
• Jika dibutuhkan masukan air
kedalam ketel uap dan sesuai
standar
• Flame detector
• Fungsi interlock
• Peralatan pengapian
• Kabel listrik
42. MUATAN YANG TERBAWA (CARRY
OVER)
Priming : Penambahan konsumsi uap yang berlebihan atau
permukaan air didalam drum terlalu tinggi atau
terlalu rendah
Foaming : Gelembung-gelembung di permukaan air &
terjadi disemua permukaan air dalam ketel
Silika berlebihan : Silika salah satu zat yang
terkandung dalam air ketel
43. Kerugian
* PENGURANGAN JUMLAH BAHAN BAKAR KE BUNER
*TUTUP KATUP UAP UTAMA & BIARKAN JUMLAH AIR SEIMBANG
* DIBUANG SEDIKIT AIR DIDALAM KETEL & TAMBAHKAN AIR YANG BARU
* UJI FUNGSI DARI KATUB PENGAMAN, GELAS PEDOMAN, PERALATAN PEMBUANG
* AMBIL SEMPEL AIR KETEL & PERIKSA
• Tidak menghasilkan uap kering
• Pengukuran tinggi rendah air sangat sukar
• Katup pengaman cepat kotor
• Uap yang disuplay ke superheter akan overheating
• Transmiter kontrol otomatis akan rusak(timah hitam naik)
• Kurang air dalam pipa sewaktu air dikeluarkan dapat
menyebabkan pukul balik
• Uap berbau, tidak dapat dipergunak langsung
• Konsunsi uap terlalu besar
• Air terlalu tinggi
• Katup uap menutup & membuka terlalu cepat
• Suspensasi terlalu kuat
• Alkaninitas tinggi bercampur dengan solid
• Nilai silika tinggi didalam air ketel
• Kosentrasi air ketel tinggi
Sebab muatan yang terbawa
MUATAN YANG TERBAWA (CARRY OVER)
Tindakan yang dilakukan
jika carry over
44. Penyebabnya :
• Banyak embun/uap basah pada
bahan bakar
• Percampuran bbakar dengan
oksigen jelek (kecepatan burner
rendah)
• Tertahan karena adanya aliran
pusaran-pusaran gas didalam
cerobong asap (smoke duct)
TAMBAHAN PEMBAKARAN (SECONDARY
COMBUSTION) GAS PEMBAKARAN YANG TIDAK
TERBAKAR, DIBUANG DARI DAPUR KEMUDIAN TERJADI
PEMBAKARAN LAGI DI TEMPAT PEMBUANGAN ASAP (GAS
DUCT) ATAU DITEMPAT UDARA PANAS
Resonanci (gaung)
Mengatasinya:
• Gunakan bbakar mengandung
kelembaban rendah
• Atur jumlah udara panas
• Atur kecepatan burner
dengan bentuk dapur
• Modifikasi dapur dan
cerobong asap
• Biarkan sisa abu (batubara)
45. Bahan bakar cair dan gas
Stop suplay bahan bakar
Stop suplay udara pembakaran
Turunkan tekanan uap, tutup
katub pengisi air ketel (pompa)
Stop katup uap utama
Tutup damper
MENGHENTIKAN
KETEL UAP
Bahan bakar batu bara
Tumpukan batubara basah atau
abu basah pada tumpukan api
Setelah api padam keluarkan
abu & clingker
46. PENGUKURAN PADA KONDISI DI
OPERASIKAN
Pengujian dan pengukuran pada ketel uakondisi di operasikan
Temperatur dan tekanan
Konsunsi bahan bakar
Temperatur atmosper
Draft
Temperatur gas buang
Jumlah/kecepatan air pengisi dan temperatur
Bagaimana Menyusun/mencatat selama ketel uap
dioperasikan
47. Pengukuran pada kondisi di operasikan
Bahan Bakar
Bahan Bakar
AirPengisi
Ketel uap
AirPengisi
Ketel uap
Udara Untuk
Pembakaran
Udara Untuk
Pembakaran
Ketel uap
Tekanan uap
,
Temperatur
air panas
Temperatur uap
,
Ketinggianair ketel uap
Tekanan didapur
Ketel uap
Tekanan uap
,
Temperatur air panas
Temperatur uap
,
Ketinggian air ketel uap
Tekanan didapur
Energiyangmasuk& keluar pada ketel uap
Energi yang masuk& keluar pada ketel uap
Hasil uap&
air panas
Hasil uap &
air panas
Gasbuang
Panas yang hilang
48. 48
OTOMATIS
GANTI MINYAK BERAT C
KE MINYAK BERAT A
TEKAN TOMBOL “STOP”
TUTUP KATUP ELEKTROMAGNETIK BBM
MOTOR KONTROL KEMBALI BERPUTAR KE POSISI
PEMBAKARAN RENDAH.
FDF BERHENTI SETELAH 20 DETIK
TUTUP KATUP PADA SISTEM MINYAK BERAT
DAN SISTEM AIR PENGISI, KATUP UTAMA
GAS LPG DAN KATUP UTAMA PENYALUR UAP
PUTAR SWITCH-SWITCH PADA PANEL
KONTROL DAN SWITCH PENYUPLAI LISTRIK
UNTUK PENGAPIAN KE POSISI “STOP”
MATIKAN SWITCH PENYUPLAI LISTRIK.
LAMPU INDIKATOR POWER SUPPLY PADAM
MENGHENTIKAN KETEL UAP
Propana (LGP) = bahan bakar pilot buener
Minyak berat A = bahan bakar tambahan
Minyak berat C = bahan bakar utama
RH
MANUAL
MATIKAN SWITCH ELEKTROMAGNETIK MINYAK
(LAMPU INDIKATOR DAN PEMBAKARAN
MINYAK AKAN PADAM)
MATIKAN SWITCH POMPA AIR PENGISI DAN
POMPA PENYULPAI MINYAK
(FUEL INJECTION PUMP)
MATIKAN SWITCH FDF SETELAH POST
PURGE SELAMA 10 DETIK
GANTI MINYAK BERAT C
KE MINYAK BERAT A
MATIKAN SWITCH IGNITION
TUTUP KATUP PENGELUARAN DAN PEMASUKAN
PADA PEMBAKARAN MINYAK, KATUP UTAMA
GAS PROPANA (LPG), KATUP UAP UTAMA,
KATUP UAP PEMANASAN MINYAK
DAN KATUP PENGELUARAN POMPA
AIR PENGISI
49. Tindakan yang dilakukan
jika air terlalu rendah
• Suplay bahan bakar dihentikan,
pembakaran dihentikan.
• Mengurangi Temperatur
dalam dapur / furnace.
• Tunggu temperatur berkurang
sampai sama dengan
temperatur atmosfir.
• Jangan memasukan air
mendadak.
50. Membersihakn boiler dalam
kondisi operasi
KARENAADAGANGGUAN
LEVELAIR TIDAK NORMAL
BOILER BERHENTI MENDADAK
CARRY OVER
RESONANSI ( GAUNG )
52. ENG.SAFETY BOILER
KetinggianAir Normal
•Bila ada 2 Gelas
Penduga tinggi harus
sama
•Air Masuk Harus
Dikontrol
• Blowdown (intermetent)
•Pembakaran rendah
Tekanan Kerja Konstan
• Cek PI & TI
• Cek SV / RV
Pembakaran Normal
• B. Bakar + Udara Sesuai
• Pembakaran tdk berlebihan
• Pembakaran naik
(Udara Naik)
•Pembakaran Turun
(bahan bakar turun)
• Tidak ada kerak pada
rangka bakar
• Api padam mendadak
# tutup katup bahan bakar
# buka damper pembuangan
gas sisa
53. LevelAir Tidak Normal
• (Kotor, tersumbat, bocor,
pada level glass)
•Supplay uap berlebihan
• Tinggi air terlalu rendah
# Stop supplay bahan bakar
# Kurangi temperature furnace
# Jangan masukkan air
dengan mendadak
Ketel Berhenti Mendadak
• Stop Supplay Bahan Bakar
• Stop Udara Pembakaran
• Tutup Katup Uap Utama
• Jika diperlukan masukan air
Emergensi Stop Kontrol
Periksa / Cari Sebabnya
• Flame detector
• Fungsi Interlock
• Peralatan Pengapian
• Instalasi Listrik
Carry Over (co)
Terikutnya air ketel yang mengandung
padatan / minyak / organik. CO didahului
dengan priming, foaming, silica.
Kerugian CO :
• Mutu uap jelek
• Equipment, kotor/disfungsi
• Over heating pada pipa / tube
• Pengeluaran air untuk mengatasi CO
-------> masalah
GANGGUAN
54. Sebab Carry Over (co)
Tindakan
• Konsumsi Uap Berlebihan
• Air Terlalu Tinggi
• Katup Uap Buka / Tutup Cepat
• Air : Suspensi, Kotor, Minyak
• Alkali / konsentrasi tinggi
• Silika Tinggi
• Kurangi Bahan Bakar
• Tutup Katup Utama
• Buang Air, Tambah Baru (Pelan-Pelan)
• Test Fungsi SV, Level Air, Blowdown
• Cek Air Pengisi
Resonansi (gaung)
• Bahan Bakar Lembab (Basah)
• Ratio Pembakaran Jelek
• Kecepatan Burner Rendah
• Ada Pusaran /Aliran Gas Pada
Cerobong
Tindakan
• Bahan Bakar Kering
• Aturan Pembakaran
• Kecepatan Burner sesuai
• AturAliran Gas Buang
55. Gangguan
Uap basah karena membusa (foaming), maka
Buka kran air kondensat pada pipa induk
Tutup kran uap ke Turbin
Lakukan (blowdown) sebanding dengan
penambahan air.
Jika air yang membusa berkelanjutan dalam
waktu lama, maka boiler harus dihentikan
Dicari penyebab pembusaannya, bila
kemungkinan air bercamour minyak, maka
adakan penggantian air.
56. Saat running normal, periksa/pantau/ceck level indicator,
secara teratur dan membandingkan pada level indicator
yang lain, level harus dijaga kondisi permukaan sama, bila
tidak sama segera mengecek dan mecari penyebab dan
cepat mengatasinya.
Saat beban berubah, segara dan cepat mengatur level
water sesuai prosedur
Secara teratur cek feed water dan alat control harus
sensitive dan handal
Pressure feed water abnormal, harus segera kontak dg
person’ turbine supaya usaha cepat kembali normal.
Saat boiler kurang air, harus perhatian pressure feed water
boiler yg running normal supaya tidak terjadi boiler yang
beroperasi normal tidak terganggu.
Boiler blowdown harus dengan saksama
dilaksanakan menurut ketentuan blowdown
57. 6. .
Hal Penting
Hal penting yang harus diperhatikan
dalam pegoperasian Boiler
a. Pengapian ( firing )
b.Pembentukan kerak dan
pembuangan Abu.
c.Pengendalian tarikan udara ( Draft
Control )
d. Level air.
e. Air Umpan ( feed Water )
f. Shoot Blowing
g. Blow Down
h. Fan Dan Dinding.
58. PERINGATAN :
HAL YANG HARUS SELALU DIINGAT, PENGAPIAN YANG
PERLAHAN DAN MERATA AKAN MEMPERPANJANG UMUR
BOILER.
TIDAK BOLEH MEMBUKA KRAN BOILER KE PIPA INDUK
STEAM, JIKA TEKANAN TIDAK SAMA.
Operator yang mengoperasikan Boiler harus
terlatih untuk memahami pengontrolan
ruang pembakaran dan juga mamahami
akibat-akibat atau efek yang di timbulkan
oleh operasi pabrik yang bermacam-
macam. Pada saat terjadi perubahan
kebutuhan steam, Operator harus mampu
mengantisipasinya dan mempersiapkan
agar keadaan ini dapat diatasi.
59. Pembakaran yang benar memberikan Utilitas bahan
bakar yang terbesar dan sangat erat kaitannya
dengan pengontrolan Draft dan pembentukan kerak.
Warna asap yang keluar dari Chimney jika pengapian
boiler benar adalah hampa transparan agak
kecoklatan.
Jika asap bewarna hitam, hal ini menunjukkan
pengapian tidak menentu atau kurang udara dari
Secondary Fan, dan jika warna putih menunjukkan
kelebihan udara dari Secondary fan.
Asap yang keluar dari Chimney harus terus di
monitor oleh operator.