KODE UNIT
C.251200.002.02
“ MENGOPERASIKAN BOILER “
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
PENDAHULUAN
Untuk mengoperasikan atau melayani
ketel uap diperlukan seorang operator
atau pengladen yang mempunyai
ketrampilan yang cukup tentang
pengoperasian sehingga umur ketel
uap bisa bertahan lebih lama.
Operator dalam hal melayani ketel
uap harus secara benar sesuai
petunjuk & aturan-aturan yang
berlaku untuk mencegah
kemungkinan kecelakaan.
Oleh sebab itu dalam mengoperasikan
ketel uap didahului dengan persiapan,
pelaksanaan dan diakhiri dengan hasil
AMAN & SELAMAT
Adalah penggunaan
suatu alat produksi
sesuai fungsinya
dalam suatu proses
produksi.
Pengoperasian Boiler
1. Produksi
Steam
8. Mempunyai tekanan
Yang berbeda-beda
7. Bahan Bakar
Bervariasi
6. Alat & operator
tersertifikasi
2.Bentuk ukuran bervariasi
5. Sesuai
Regulasi
3. Perlu Penanganan
4. Ada jadwal kontrol
Ketel Uap
PENGOPERASIAN BOILER
Pada prinsipnya merupakan
suatu peristiwa pembakaran
bahan bakar yang sempurna
di dalam dapur/tungku yang
menghasilkan panas efektif,
dimana panas dipindahkan ke
dalam air yang berada di
dalam boiler/ketel kemudian
menghasilkan air panas dan
uap PANAS
AIR
UAP
Peralatan harus layak
dioperasikan
Peralatan harus
handal/reliable (
dapat berfungsi
sebagaimana yang
diharapkan )
Peralatan harus aman bagi
personil operasi dan orang-
orang disekitarnya.
Peralatan
harus fleksibel
(kritikalnya
rendah )
Sistem Operasi
Boiler untuk
mencapai tujuan al ;
Operasi yang aman & tidak
menimbulkan dampak negatif ke
lingkungan
Spesifikasi Uap dapat tercapai (
suhu-T & tekanan-P superheated
/saturated steam)
Batasan operasional dari tipe
peralatan yang inherent ( total
effisiensi boiler yang tinggi
Ekonomi (kondisi operasi dikontrol
pada level optimum yakni biaya
operasi yang minimum &
keuntungan maximum
Operator
PENGOPERASIAN KETEL UAP
Dapat melayani ketel uap dengan benar
sesuai petunjuk pabrik pembuat
Mengetahui Pembakaran
 Mencegah polusi
 Menggunakan Bahan Bakar lebih Ekonomis
Mengetahui pengetahuan &
keterampilan yang cukup
Peraturan yang berlaku,
Standar
Jadwal, 1 tahun, rutin
Uji Alat
Pengukuran
Buku Harian
Agar pengoperasian baik,
yang dilakukan oleh operator
Pemeriksaan sebelum operasi
1. Bagian
dalam
8. Dan Lain-Lain
7. Safety device
6. Pengolahan air pengisi
2. Bagian dapur/saluran gas buang
5. Pompa air pengisi
3. Peralatan kontrol
automatis
4. Peralatan pembakar
Ketel Uap
Pemeriksaan sebelum pengoperasian ketel uap
 Pemeriksaan dalam ketel uap
 Dapur & saluran gas buang
 Gelas pedoman, katup pengaman, katup uap utama,
ventilasi
 Peralatan otomatis
 Peralatan tambahan
☺ Pengisi air
☺ Superheater
☺ Economizer
BUKU HARIAN /CATATAN
Buku catatan harian adalah semua
kegiatan selama ketel uap di operasikan,
apabila terjadi masalah atau kerusakan
di catat, dan dicari sebab kerusakan /
masalah tersebut jika, hal serupa
terulang dapat dengan segera diatasi.
Pencatatan Buku harian harus selalu diisi oleh
boiler Operator dan dipastikan terus
dilaksanakan.
Buku tersebut berisi antara Lain
a. Ketika / saat Boiler di hidupkan.
b. Ketika dibebani dan tidak dibebani.
c. Ketika penghentian.
d. Rincian Blow Down.
e. Temperatur air Umpan dan tekanan Boiler.
f. Penambahan bahan kimia (oleh bagian boiler
berkoordinasi dengan bagian Laboratorium )
g. Beban pada seluruh fan, Feeder dsb.
h. Pembersihan pipa ( Shoot Blowing ).
i. Pengorekan Abu / kerak.
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
Persiapan penyalaan
1. Pastikan
level air
8. Dan Lain-Lain
7. Ceck peralatan
Pembakar/ventilasi
6. Ceck saluran gas buang
2. Ceck valve blowdown
5. Ceck dapur/furmace
3. Ceck manometer
4. Ceck peralatan
Supplay air
Ketel Uap
20
UJI COBA PENGOPERASIAN SECARA MANUAL
(MANUAL OPERATION TEST)
1. Tekan tombol “start”
2. Putar switch pompa air pengisi ke “manual”, bila putaran pompa
normal matikan (turn off) switch dan pastikan pompa berhenti.
3. Uji coba pompa penyuplai bahan bakar dan Forced Draft Fan
(FDF) seperti yang dilakukan pada air pengisi.
4. Hidupkan (start) FDF, putar switch pengapian pada panel control
ke “manual”, hidupkan switch penyuplai tenaga listrik (power
supply switch) dari sistem pengapian dan pastikan pilot burner
menyala.
RH
21
5. Matikan switch penyuplai listrik sistem pengapian dan hidupkan switch
mengapian secara manual, dan putar switch katup elektromagnetik ke
“Manual” , Pastikan lampu indikator menyala dan terdengar suara
kejutan bila katup elektromagnetik minyak membuka
7. Buka katup keluar pompa air pengisi, hidupkan pompa dan isi drum
ketel uap hingga mencapai ketinggian normal kemudian hentikan
pompa, pastikan bahwa alat pengukur ketinggian air bekerja normal.
8. Jika semua hal tersebut diatas telah berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki, tekan tombol “stop”.
RH
6. Putar switch motor kontrol ke “Manual” dengan memutar
potensiometer dan pastikan putaran motor kontrol berada pada posisi
pembakaran tinggi dan rendah, kemudian putar ke posisi pembakaran
rendah, tunggu dan pastikan motor kontrol berhenti.
Saat mulai pengoperasian Boiler :
1. Isi bahan bakar dan nyalakan
2. Operator melapor ke St,Kamar Mesin ( Genset operasi
2 unit )
3. Sebelum ID Fan ( Induced Draught Fan ) di ON kan
posisi dumper Fan ditutup, kemudian ID Fan di ON kan
sampai putaran normal, dan dumper dibuka perlahan
– lahan.
4. P A F ( Primary Air Fan )
5. S A F ( Secondary Air Fan )
6. C A F ( Carrier Air Fan )
7. Fuel Distributing Conveyor
8. E D P ( Electrical Draught Pump )
Pada tekanan 10 BAR valve induk mulai dibuka perlahan
– lahan, kemudian pada tekanan 20 BAR dipertahankan
untuk pengoperasian Turbine dan pemanasan.
Pengawasan Operator :
1.Memperhatikan Level Air pada Sight Glass
2.Memperhatikan Lampu Indicator di Panel
3.Memperhatikan tekanan steam 20 BAR
melalui pengaturan umpan bahan bakar
4.Panas pada Deaerator Tank 90°C s/d 100°C
( maximum )
5.Blow Down continue difungsikan agar TDS
air Boiler tercapai
6.Pencattan Log Sheet di paraf oleh Asisten
yang bersangkutan
24
Stel potensiometer pada posisi pembakaran rendah
Bila pembakar minyak menyala stabil, matikan switch suplai listrik ke
pengapian
Mulai timbul uap tutup air vent pada drum
Tekanan 3 kg/cm2 buka katup uap untuk pemanasan bahan bakar minyak
Temperatur minyak berat 80o C ganti minyak berat A dengan bahan bakar
utama (minyak berat C)
Atur pembakaran dengan mengubah potensiometer dengan memperhatikan
ketinggian air ketel uap pada gelas pedoman air, tekanan pada manometer dan
temperatur pada termometer
- Pastikan bahwa Ketinggian air normal
- Hidupkan power sistem pengapian
- Pastikan semua switch pada posisi off
Ubah motor control ke “ manual” dan atur putaran potensiometer pada posisi
pembakaran rendah
Stel Pompa air pengisi, pompa bahan bakar dan forced draft fan (FDF) secara
manual
MANUAL
Tekan tombol “start”
Prepurge 30 dt dengan FDF, menyalakan pembakar pemandu (pilot burner)
secara manual
Lampu indikator pengapian menyala, buka katup elektromagnetik minyak,
lampu indikator katup elektromagnetik minyak menyala dan pembakar minyak
(oil burner) bekerja terjadi pembakaran
MENYALAKAN KETEL UAP
Propana (LPG) = bahan bakar burner
Minyak Berat A = bahan bakar tambahan
Minyak Berat C = bahan bakar utama
RH
- Mulai timbul uap tutup air ventilasi pada
drum
- Tekanan 3 kg/cm2 buka katup uap
untuk pemanasan bahan bakar minyak
- Temperatur minyak berat 80o C ganti
minyak berat A dengan minyak berat C
OTOMATIS
Pastikan persiapan telah sempurna :
- Ketinggian air dalam drum normal
- Sistem minyak berat
- Gas propane (LPG)
- Air pengisi
- Sistem penyuplai listrik
Putar semua switch ke auto
Stel Potensiometer
pada posisi pembakaran rendah
Tekan tombol “start”
Untuk urutan pengoperasian sesuai dengan yang telah
diprogramkan
Sistem pengapian hidup
Katup elektromagnetik minyak membuka
Relay nyala api bekerja
Sistem pengapian berhenti
Motor pengatur waktu berhenti
- Pompa air pengisi hidup
- Pompa bahan bakar hidup
- Motor pengatur waktu hidup
Forced Draft Fan (FDF) hidup
Frequensi
50 Hz 60 Hz
0 dt 0 dt
15 dt 12.5 dt
40 dt 33 dt
50 dt 4 1.5 dt
60 dt 50 dt
70 dt 58 dt
110 dt 91.5 dt
MENYALAKAN BOILER
MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK
DENGAN METODA
OTOMATIS
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
SWITCH
APAKAH
TERPASANG
OTOMATIS
ATAU MANUAL
LAMPU
INDIKATOR
JIKA TIDAK
MENYALA,
STOP
MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR MINYAK
DENGAN
METODA
MANUAL
TEMPERATUR
BAHAN BAKAR
PROSEDUR
PENYALAAN
ADJUST ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN
DUMPER ATAU OPERASIKAN FAN
VENTILASI
PERALATAN YANG SESUAI
BUKA KATUP BAHAN BAKARNYA
DANGER !!!!!!!!
JIKA PEMBAKAR (BURNER) TIDAK DAPAT DINYALAKAN
SECARA OTOMATIS, DI DALAM HAL INI BILA INGIN
MERUBAH KE PENGOPERASIAN SECARA MANUAL TANPA
MENYELIDIKI TERLEBIH DAHULU PENYEBABNYA ADALAH
SANGAT BAHAYA. UNTUK ITU HARUS DIKONFIRMASIKAN
DAHULU GANGGUAN- GANGGUANNYA
KEMUDIAN DIPERBAIKI, SETELAH ITU KETEL DAPAT
DIHIDUPKAN KEMBALI.
MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR GAS
• METODA SAMA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR
MINYAK, YANG PERLU DIPERHATIKAN ;
1. PERIKSA PIPA-PIPA PENYALUR GAS APAKAH ADA
KEBOCORAN.
2. PERIKSA TEKANAN GAS APAKAH SUDAH SESUAI
3. PERIKSA SWITCH POSISI OTOMATIS ATAU MANUAL
4. VENTILASI DAPUR DAN SALURAN GAS BUANG HARUS
CUKUP
5. SETELAH NYALA, JIKA PEMBAKARAN TIDAK STABIL,
PEMBAKAR HARUS SEGERA DIMATIKAN.
Otomatis / Manual
MENYALAKAN
KETEL
UAP
Otomatis
• Swicth
• Lampu Indikator
Manual Bahan Bakar Cair
• Temperatur
• Atur udara pembakaran (damper)
• Keluarkan gas - gas didalam dapur
Bahan Bakar Gas
• Kebocoran gas
• Tekanan gas
• Ventilasi dapur & saluran gas buang
• Tidak nyala, hentikan segera
Bahan Bakar
Batu bara
• Buka dapur lebar - lebar, tutup pintu api, taburkan abu/bara/sisa diatas rangka bakar
• Kayu & minyak nyala pintu setengah
• Garuk batu bara yang, agar merata terbakar
.
Start Up Boiler
Sistem yang ada pada boiler secara umum terdiri dari :
Sistem air umpan berfungsi untuk menyediakan air
umpan untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan produksi steam.
Sistem steam berfungsi mengumpulkan dan sekaligus
mengontrol produksi steam dalam boiler, kemudian
didistribusikan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna steam tersebut. Pada keseluruhan sistem,
tekanan dan produksi steam diatur secara otomatis dan
dipantau sesuai dengan standar yang telah dibuat.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
proses pembakaran didalam dapur boiler.
MENYALAKAN BOILER
MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK
DENGAN METODA
OTOMATIS
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
SWITCH
APAKAH
TERPASANG
OTOMATIS
ATAU MANUAL
LAMPU
INDIKATOR
JIKA TIDAK
MENYALA,
STOP
MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR MINYAK
DENGAN
METODA
MANUAL
TEMPERATUR
BAHAN BAKAR
PROSEDUR
PENYALAAN
ADJUST ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN
DUMPER ATAU OPERASIKAN FAN
VENTILASI
PERALATAN YANG SESUAI
BUKA KATUP BAHAN BAKARNYA
DANGER !!!!!!!!
JIKA PEMBAKAR (BURNER) TIDAK DAPAT DINYALAKAN
SECARA OTOMATIS, DI DALAM HAL INI BILA INGIN
MERUBAH KE PENGOPERASIAN SECARA MANUAL TANPA
MENYELIDIKI TERLEBIH DAHULU PENYEBABNYA ADALAH
SANGAT BAHAYA. UNTUK ITU HARUS DIKONFIRMASIKAN
DAHULU GANGGUAN- GANGGUANNYA
KEMUDIAN DIPERBAIKI, SETELAH ITU KETEL DAPAT
DIHIDUPKAN KEMBALI.
MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN
BHN BAKAR GAS
• METODA SAMA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR
MINYAK, YANG PERLU DIPERHATIKAN ;
1. PERIKSA PIPA-PIPA PENYALUR GAS APAKAH ADA
KEBOCORAN.
2. PERIKSA TEKANAN GAS APAKAH SUDAH SESUAI
3. PERIKSA SWITCH POSISI OTOMATIS ATAU MANUAL
4. VENTILASI DAPUR DAN SALURAN GAS BUANG HARUS
CUKUP
5. SETELAH NYALA, JIKA PEMBAKARAN TIDAK STABIL,
PEMBAKAR HARUS SEGERA DIMATIKAN.
35
MENYALAKAN KETEL UAP
Buka Damper Penuh
M A N U A L
Tutup Pintu PenampungAbu
Taburkan Abu Api/Bara atau sisa arang merata
dan tipis diatas rangka bakar kemudian taburkan
batubara diatas bara dengan ketebalan yang sama
Letakan kayu yang mudah terbakar atau minyak
diatas batubara kemudian nyalakan, dan pintu api
buka setengahnya
Setelah batubara terbakar garuk dan ratakan
batubara dan opakan batubara ke atas ruang
bakar secara bertahap
Buka pintu penampung abu penuh dan tutup
pintu api setelah api merata
Pengopak Bergerak
M E KA N I S
Ketebalan Lapisan Batubara 8 cm sepanjang 1 m
kebelakang
Damper dibuka sedikit fan hisap (Induced Fan)
dihidupkan
Buka pintu depan dapur, letakan batubara yang
telah diberi minyak kemudian nyalakan. Setelah
terbakar dorong batu bara sampai melewati
pintu batu bara
Pengodak (Stoker) diatur pada kecepatan rendah
bila telah terbakar sempurna naikan kecepatan
secara bertahap
Buka pintu penampung abu penuh dan tutup
pintu api setelah api merata
Pengopak Pemasukan Bawah
Batubara dimasukan dalam btk kecil-kecil
kemudian nyalakan dengan minyak
Operasikan Fan dan setelah terbakar
sempurna dorong batubara tersebut ke
bagian belakang
BAHAN BAKAR BATU BARA
RH
HAMBATAN
BEBERAPA HAMBATAN YANG TERJADI SAAT
MENGHIDUPKAN PEMBAKAR BERHUBUNGAN
DENGAN INTERLOCK;
❑ KETINGGIAN AIR
❑ TEKANAN BAHAN BAKAR ( BBM )
❑ TEMPERATUR BAHAN BAKAR
❑ DLL.
Menaikkan uap
 Ventilasi udara
 Packing bocor
 Ukur tekanan & setel
pembakaran.
Penanganan tekanan uap akan dinaikkan
 Ketinggian air
 Alat pengisi
 Peralatan pembuang air
Yang harus diperhatikan oleh operator pada kondisi normal
Mengontrol Ketinggian air
• Gelas pedoman, standar
• Pembuangan
Mengontrol tekanan uap
* Indicator pedoman tekanan
* Katup pengaman
Pembakaran
* Campuran udara & BBakar
* Temperatur ruang pembakaran
1. Jelaga yang melekat menurun
efesiensi ketel :
➢ Meniup jelaga
➢ Mengatur ventilasi
➢ Saluaran buang (drain out)
➢ Metoda peniupan jelaga
➢ Memeriksa ke efektifan jelaga
MEMBERSIHKAN BAGIAN PANAS SELAMA KETEL
UAP DI OPERASIKAN
2. Pembersihan setelah
peniupan jelaga
Jelaga
1.Ketinggian air
tidak normal
GANGGUAN SELAMA KETEL UAP DI
OPERASIKAN
Abnormal low/
terlalu rendah
Penyebab :
• Kelalaian
• Gelas pedoman tidak berfungsi
• Kebocoran
• Peralatan pembatas tidak berfungsi
• Peralatan pengisi air rusak
Tindakan
* Suplay BBK hentikan.
* Pembakaran hentikan.
* Temperatur kurangi.
* Jangan memasukan air
mendadak
2. Ketel berhenti mendadak
3. Emergency stop kontrol otomatis
• Stop suplay bahan bakar ke burner
• Stop udara pembakaran
• Tutup katup utama
• Jika dibutuhkan masukan air
kedalam ketel uap dan sesuai
standar
• Flame detector
• Fungsi interlock
• Peralatan pengapian
• Kabel listrik
MUATAN YANG TERBAWA (CARRY
OVER)
Priming : Penambahan konsumsi uap yang berlebihan atau
permukaan air didalam drum terlalu tinggi atau
terlalu rendah
Foaming : Gelembung-gelembung di permukaan air &
terjadi disemua permukaan air dalam ketel
Silika berlebihan : Silika salah satu zat yang
terkandung dalam air ketel
Kerugian
* PENGURANGAN JUMLAH BAHAN BAKAR KE BUNER
*TUTUP KATUP UAP UTAMA & BIARKAN JUMLAH AIR SEIMBANG
* DIBUANG SEDIKIT AIR DIDALAM KETEL & TAMBAHKAN AIR YANG BARU
* UJI FUNGSI DARI KATUB PENGAMAN, GELAS PEDOMAN, PERALATAN PEMBUANG
* AMBIL SEMPEL AIR KETEL & PERIKSA
• Tidak menghasilkan uap kering
• Pengukuran tinggi rendah air sangat sukar
• Katup pengaman cepat kotor
• Uap yang disuplay ke superheter akan overheating
• Transmiter kontrol otomatis akan rusak(timah hitam naik)
• Kurang air dalam pipa sewaktu air dikeluarkan dapat
menyebabkan pukul balik
• Uap berbau, tidak dapat dipergunak langsung
• Konsunsi uap terlalu besar
• Air terlalu tinggi
• Katup uap menutup & membuka terlalu cepat
• Suspensasi terlalu kuat
• Alkaninitas tinggi bercampur dengan solid
• Nilai silika tinggi didalam air ketel
• Kosentrasi air ketel tinggi
Sebab muatan yang terbawa
MUATAN YANG TERBAWA (CARRY OVER)
Tindakan yang dilakukan
jika carry over
Penyebabnya :
• Banyak embun/uap basah pada
bahan bakar
• Percampuran bbakar dengan
oksigen jelek (kecepatan burner
rendah)
• Tertahan karena adanya aliran
pusaran-pusaran gas didalam
cerobong asap (smoke duct)
TAMBAHAN PEMBAKARAN (SECONDARY
COMBUSTION) GAS PEMBAKARAN YANG TIDAK
TERBAKAR, DIBUANG DARI DAPUR KEMUDIAN TERJADI
PEMBAKARAN LAGI DI TEMPAT PEMBUANGAN ASAP (GAS
DUCT) ATAU DITEMPAT UDARA PANAS
Resonanci (gaung)
Mengatasinya:
• Gunakan bbakar mengandung
kelembaban rendah
• Atur jumlah udara panas
• Atur kecepatan burner
dengan bentuk dapur
• Modifikasi dapur dan
cerobong asap
• Biarkan sisa abu (batubara)
Bahan bakar cair dan gas
 Stop suplay bahan bakar
 Stop suplay udara pembakaran
 Turunkan tekanan uap, tutup
katub pengisi air ketel (pompa)
 Stop katup uap utama
 Tutup damper
MENGHENTIKAN
KETEL UAP
Bahan bakar batu bara
 Tumpukan batubara basah atau
abu basah pada tumpukan api
 Setelah api padam keluarkan
abu & clingker
PENGUKURAN PADA KONDISI DI
OPERASIKAN
Pengujian dan pengukuran pada ketel uakondisi di operasikan
Temperatur dan tekanan
Konsunsi bahan bakar
Temperatur atmosper
Draft
Temperatur gas buang
Jumlah/kecepatan air pengisi dan temperatur
Bagaimana Menyusun/mencatat selama ketel uap
dioperasikan








Pengukuran pada kondisi di operasikan
Bahan Bakar
Bahan Bakar
AirPengisi
Ketel uap
AirPengisi
Ketel uap
Udara Untuk
Pembakaran
Udara Untuk
Pembakaran
Ketel uap
Tekanan uap
,
Temperatur
air panas
Temperatur uap
,
Ketinggianair ketel uap
Tekanan didapur
Ketel uap
Tekanan uap
,
Temperatur air panas
Temperatur uap
,
Ketinggian air ketel uap
Tekanan didapur
Energiyangmasuk& keluar pada ketel uap
Energi yang masuk& keluar pada ketel uap
Hasil uap&
air panas
Hasil uap &
air panas
Gasbuang
Panas yang hilang
48
OTOMATIS
GANTI MINYAK BERAT C
KE MINYAK BERAT A
TEKAN TOMBOL “STOP”
TUTUP KATUP ELEKTROMAGNETIK BBM
MOTOR KONTROL KEMBALI BERPUTAR KE POSISI
PEMBAKARAN RENDAH.
FDF BERHENTI SETELAH 20 DETIK
TUTUP KATUP PADA SISTEM MINYAK BERAT
DAN SISTEM AIR PENGISI, KATUP UTAMA
GAS LPG DAN KATUP UTAMA PENYALUR UAP
PUTAR SWITCH-SWITCH PADA PANEL
KONTROL DAN SWITCH PENYUPLAI LISTRIK
UNTUK PENGAPIAN KE POSISI “STOP”
MATIKAN SWITCH PENYUPLAI LISTRIK.
LAMPU INDIKATOR POWER SUPPLY PADAM
MENGHENTIKAN KETEL UAP
Propana (LGP) = bahan bakar pilot buener
Minyak berat A = bahan bakar tambahan
Minyak berat C = bahan bakar utama
RH
MANUAL
MATIKAN SWITCH ELEKTROMAGNETIK MINYAK
(LAMPU INDIKATOR DAN PEMBAKARAN
MINYAK AKAN PADAM)
MATIKAN SWITCH POMPA AIR PENGISI DAN
POMPA PENYULPAI MINYAK
(FUEL INJECTION PUMP)
MATIKAN SWITCH FDF SETELAH POST
PURGE SELAMA 10 DETIK
GANTI MINYAK BERAT C
KE MINYAK BERAT A
MATIKAN SWITCH IGNITION
TUTUP KATUP PENGELUARAN DAN PEMASUKAN
PADA PEMBAKARAN MINYAK, KATUP UTAMA
GAS PROPANA (LPG), KATUP UAP UTAMA,
KATUP UAP PEMANASAN MINYAK
DAN KATUP PENGELUARAN POMPA
AIR PENGISI
Tindakan yang dilakukan
jika air terlalu rendah
• Suplay bahan bakar dihentikan,
pembakaran dihentikan.
• Mengurangi Temperatur
dalam dapur / furnace.
• Tunggu temperatur berkurang
sampai sama dengan
temperatur atmosfir.
• Jangan memasukan air
mendadak.
Membersihakn boiler dalam
kondisi operasi
KARENAADAGANGGUAN
LEVELAIR TIDAK NORMAL
BOILER BERHENTI MENDADAK
CARRY OVER
RESONANSI ( GAUNG )
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
ENG.SAFETY BOILER
KetinggianAir Normal
•Bila ada 2 Gelas
Penduga tinggi harus
sama
•Air Masuk Harus
Dikontrol
• Blowdown (intermetent)
•Pembakaran rendah
Tekanan Kerja Konstan
• Cek PI & TI
• Cek SV / RV
Pembakaran Normal
• B. Bakar + Udara Sesuai
• Pembakaran tdk berlebihan
• Pembakaran naik
(Udara Naik)
•Pembakaran Turun
(bahan bakar turun)
• Tidak ada kerak pada
rangka bakar
• Api padam mendadak
# tutup katup bahan bakar
# buka damper pembuangan
gas sisa
LevelAir Tidak Normal
• (Kotor, tersumbat, bocor,
pada level glass)
•Supplay uap berlebihan
• Tinggi air terlalu rendah
# Stop supplay bahan bakar
# Kurangi temperature furnace
# Jangan masukkan air
dengan mendadak
Ketel Berhenti Mendadak
• Stop Supplay Bahan Bakar
• Stop Udara Pembakaran
• Tutup Katup Uap Utama
• Jika diperlukan masukan air
Emergensi Stop Kontrol
Periksa / Cari Sebabnya
• Flame detector
• Fungsi Interlock
• Peralatan Pengapian
• Instalasi Listrik
Carry Over (co)
Terikutnya air ketel yang mengandung
padatan / minyak / organik. CO didahului
dengan priming, foaming, silica.
Kerugian CO :
• Mutu uap jelek
• Equipment, kotor/disfungsi
• Over heating pada pipa / tube
• Pengeluaran air untuk mengatasi CO
-------> masalah
GANGGUAN
Sebab Carry Over (co)
Tindakan
• Konsumsi Uap Berlebihan
• Air Terlalu Tinggi
• Katup Uap Buka / Tutup Cepat
• Air : Suspensi, Kotor, Minyak
• Alkali / konsentrasi tinggi
• Silika Tinggi
• Kurangi Bahan Bakar
• Tutup Katup Utama
• Buang Air, Tambah Baru (Pelan-Pelan)
• Test Fungsi SV, Level Air, Blowdown
• Cek Air Pengisi
Resonansi (gaung)
• Bahan Bakar Lembab (Basah)
• Ratio Pembakaran Jelek
• Kecepatan Burner Rendah
• Ada Pusaran /Aliran Gas Pada
Cerobong
Tindakan
• Bahan Bakar Kering
• Aturan Pembakaran
• Kecepatan Burner sesuai
• AturAliran Gas Buang
Gangguan
Uap basah karena membusa (foaming), maka
Buka kran air kondensat pada pipa induk
Tutup kran uap ke Turbin
Lakukan (blowdown) sebanding dengan
penambahan air.
Jika air yang membusa berkelanjutan dalam
waktu lama, maka boiler harus dihentikan
Dicari penyebab pembusaannya, bila
kemungkinan air bercamour minyak, maka
adakan penggantian air.
Saat running normal, periksa/pantau/ceck level indicator,
secara teratur dan membandingkan pada level indicator
yang lain, level harus dijaga kondisi permukaan sama, bila
tidak sama segera mengecek dan mecari penyebab dan
cepat mengatasinya.
Saat beban berubah, segara dan cepat mengatur level
water sesuai prosedur
Secara teratur cek feed water dan alat control harus
sensitive dan handal
Pressure feed water abnormal, harus segera kontak dg
person’ turbine supaya usaha cepat kembali normal.
Saat boiler kurang air, harus perhatian pressure feed water
boiler yg running normal supaya tidak terjadi boiler yang
beroperasi normal tidak terganggu.
Boiler blowdown harus dengan saksama
dilaksanakan menurut ketentuan blowdown
6. .
Hal Penting
Hal penting yang harus diperhatikan
dalam pegoperasian Boiler
a. Pengapian ( firing )
b.Pembentukan kerak dan
pembuangan Abu.
c.Pengendalian tarikan udara ( Draft
Control )
d. Level air.
e. Air Umpan ( feed Water )
f. Shoot Blowing
g. Blow Down
h. Fan Dan Dinding.
PERINGATAN :
HAL YANG HARUS SELALU DIINGAT, PENGAPIAN YANG
PERLAHAN DAN MERATA AKAN MEMPERPANJANG UMUR
BOILER.
TIDAK BOLEH MEMBUKA KRAN BOILER KE PIPA INDUK
STEAM, JIKA TEKANAN TIDAK SAMA.
Operator yang mengoperasikan Boiler harus
terlatih untuk memahami pengontrolan
ruang pembakaran dan juga mamahami
akibat-akibat atau efek yang di timbulkan
oleh operasi pabrik yang bermacam-
macam. Pada saat terjadi perubahan
kebutuhan steam, Operator harus mampu
mengantisipasinya dan mempersiapkan
agar keadaan ini dapat diatasi.
Pembakaran yang benar memberikan Utilitas bahan
bakar yang terbesar dan sangat erat kaitannya
dengan pengontrolan Draft dan pembentukan kerak.
Warna asap yang keluar dari Chimney jika pengapian
boiler benar adalah hampa transparan agak
kecoklatan.
Jika asap bewarna hitam, hal ini menunjukkan
pengapian tidak menentu atau kurang udara dari
Secondary Fan, dan jika warna putih menunjukkan
kelebihan udara dari Secondary fan.
Asap yang keluar dari Chimney harus terus di
monitor oleh operator.
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
Think safety first,
last and always…!

More Related Content

PPTX
Procedure Operational of HP, LP, Boiler Gas
PPTX
Dasar Dasar Sistem Operasional Boiler.pptx
DOC
Boiler sop 20100217
PPT
Pengoperasian ketel uap.ppt
PDF
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
PDF
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
PPTX
materi tentang bagaiman Perawatan Boiler.pptx
PDF
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdf
Procedure Operational of HP, LP, Boiler Gas
Dasar Dasar Sistem Operasional Boiler.pptx
Boiler sop 20100217
Pengoperasian ketel uap.ppt
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
materi tentang bagaiman Perawatan Boiler.pptx
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdf

Similar to 2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf (20)

PPTX
K3 Pesawat Uap
PPTX
412883444-Modul-4-Boiler-Safety-Device.pptx
PDF
Operasi Teknik Kimia. Start up & shut down
PDF
BAB II .pdf
PPTX
Instalasi ketel uap ( steam boiler )
PDF
Teknik refrigerasi
PPT
PRSNT AUX STEAM dalam pembangkit listrik tenaga uap.ppt
PDF
1. materi Mempersiapkan Operasi Boiler.pdf
PPTX
Mesin Pembuat Air Tawar lengkap.pptx
PPT
manual book wwtp PENGOPERASIAN paket 7.ppt
PPT
ppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
PPTX
PEROLEHAN REFRIGERAN,KITAR SEMULA, TEBUS GUNA & SILINDER
PPTX
Condensate system...................pptx
PPT
Boiler PLTU
PPT
Sistem pendinginan air
PPTX
Tugas tune up motor bensin
PPT
Karburator pada Jenis mesin K3 Kijang.ppt
PPT
sistem baham bakar konvensional karburator mobil.ppt
PDF
Materi-operation-kupang-amp-sumbagut.pdf
DOCX
Stasiun boiler kelapa_sawit
K3 Pesawat Uap
412883444-Modul-4-Boiler-Safety-Device.pptx
Operasi Teknik Kimia. Start up & shut down
BAB II .pdf
Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Teknik refrigerasi
PRSNT AUX STEAM dalam pembangkit listrik tenaga uap.ppt
1. materi Mempersiapkan Operasi Boiler.pdf
Mesin Pembuat Air Tawar lengkap.pptx
manual book wwtp PENGOPERASIAN paket 7.ppt
ppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
PEROLEHAN REFRIGERAN,KITAR SEMULA, TEBUS GUNA & SILINDER
Condensate system...................pptx
Boiler PLTU
Sistem pendinginan air
Tugas tune up motor bensin
Karburator pada Jenis mesin K3 Kijang.ppt
sistem baham bakar konvensional karburator mobil.ppt
Materi-operation-kupang-amp-sumbagut.pdf
Stasiun boiler kelapa_sawit
Ad

More from rhamset (20)

PPTX
Copy of Copy of Sesi 4_Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K...
PPT
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
PPTX
381057787-Risk-based-Food-Inspection-Ppt-mel.pptx
PDF
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
PDF
4. Melakukan Pengawasan Operasi Boiler.pdf
PPTX
materi training Occupational Health and Safety Assessment Series OHSAS 18001 ...
PPT
materi training BASIC_SAFETY_SECARA_GARIS_BESAR_ppt.ppt
PPTX
8-Melaksanakan-Analisis-Keselamatan-Pekerjaan.pptx
PDF
5. Melaksanakan-Identifikasi-Bahaya-Pengendalian-Risiko-ok-RAS-vers.pdf
PPTX
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
PPTX
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
PPT
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
PDF
Pelatihan Bahan-Ajar-Bekerja-Aman-Scaffolding.pdf
PPT
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
PPTX
materi pelatihan training keselamatan Listrik.pptx
PPTX
materi pelatihan training Proteksi Petir.pptx
PPT
554123348-materi-Rigging-dan-Lifting.ppt
PPT
440075425-Slide-RIGGING-Sling-Web-Sling.ppt
PPTX
efisiensi-kerja-dan-produksi-alat-berat-latihan.pptx
PPT
Pemindahan_tanah_mekanis_dan_alat_berat.ppt
Copy of Copy of Sesi 4_Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K...
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
381057787-Risk-based-Food-Inspection-Ppt-mel.pptx
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
4. Melakukan Pengawasan Operasi Boiler.pdf
materi training Occupational Health and Safety Assessment Series OHSAS 18001 ...
materi training BASIC_SAFETY_SECARA_GARIS_BESAR_ppt.ppt
8-Melaksanakan-Analisis-Keselamatan-Pekerjaan.pptx
5. Melaksanakan-Identifikasi-Bahaya-Pengendalian-Risiko-ok-RAS-vers.pdf
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
Pelatihan Bahan-Ajar-Bekerja-Aman-Scaffolding.pdf
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
materi pelatihan training keselamatan Listrik.pptx
materi pelatihan training Proteksi Petir.pptx
554123348-materi-Rigging-dan-Lifting.ppt
440075425-Slide-RIGGING-Sling-Web-Sling.ppt
efisiensi-kerja-dan-produksi-alat-berat-latihan.pptx
Pemindahan_tanah_mekanis_dan_alat_berat.ppt
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Office dgsfgsear3refq34 4rwefw3 fadfw4f ef rg 2
PPTX
IP Address Subnetting Playful Presentation
PPTX
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
PPTX
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
PPTX
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
PPTX
Terminal-Peti-Kemas dan Pusat Aktivitas.pptx
PPT
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
PPTX
Presentasi Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 di Tempat Kerja.pptx
PPTX
TENTANG INFORMATIKA XI-15 CITRA DINI .I..pptx
PPTX
Pertemuan 1_Pengantar, Sejarah dan Terminologi.pptx
PPTX
Inovasi teknologi 3D mapping dan GIS dalam dunia pertambangan
PPTX
BAB 12 - AUDIT K3 (2024).pptxehwoihfewjfiwfpsfj
PPTX
Harga Satuan Pekerjaan Kegiatan 2025.pptx
PPTX
Etos Kerja yang dianjurkan dalam syariat islam.pptx
PPTX
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
PPT
DASAR K3 PRESENTASI.ppthadadadadnbadadnandjandjadnadj
PPT
Permennakerrrr 03 thn 1985 ttg Asbes.ppt
PDF
Pengertian bermain dan permainan anak us
PPTX
Terminal-Peti-Kemas-Pusat-Aktivitas-Logistik.pptx
PPTX
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
Office dgsfgsear3refq34 4rwefw3 fadfw4f ef rg 2
IP Address Subnetting Playful Presentation
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
Terminal-Peti-Kemas dan Pusat Aktivitas.pptx
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
Presentasi Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 di Tempat Kerja.pptx
TENTANG INFORMATIKA XI-15 CITRA DINI .I..pptx
Pertemuan 1_Pengantar, Sejarah dan Terminologi.pptx
Inovasi teknologi 3D mapping dan GIS dalam dunia pertambangan
BAB 12 - AUDIT K3 (2024).pptxehwoihfewjfiwfpsfj
Harga Satuan Pekerjaan Kegiatan 2025.pptx
Etos Kerja yang dianjurkan dalam syariat islam.pptx
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
DASAR K3 PRESENTASI.ppthadadadadnbadadnandjandjadnadj
Permennakerrrr 03 thn 1985 ttg Asbes.ppt
Pengertian bermain dan permainan anak us
Terminal-Peti-Kemas-Pusat-Aktivitas-Logistik.pptx
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga

2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf

  • 3. PENDAHULUAN Untuk mengoperasikan atau melayani ketel uap diperlukan seorang operator atau pengladen yang mempunyai ketrampilan yang cukup tentang pengoperasian sehingga umur ketel uap bisa bertahan lebih lama. Operator dalam hal melayani ketel uap harus secara benar sesuai petunjuk & aturan-aturan yang berlaku untuk mencegah kemungkinan kecelakaan. Oleh sebab itu dalam mengoperasikan ketel uap didahului dengan persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dengan hasil AMAN & SELAMAT
  • 4. Adalah penggunaan suatu alat produksi sesuai fungsinya dalam suatu proses produksi.
  • 5. Pengoperasian Boiler 1. Produksi Steam 8. Mempunyai tekanan Yang berbeda-beda 7. Bahan Bakar Bervariasi 6. Alat & operator tersertifikasi 2.Bentuk ukuran bervariasi 5. Sesuai Regulasi 3. Perlu Penanganan 4. Ada jadwal kontrol Ketel Uap
  • 6. PENGOPERASIAN BOILER Pada prinsipnya merupakan suatu peristiwa pembakaran bahan bakar yang sempurna di dalam dapur/tungku yang menghasilkan panas efektif, dimana panas dipindahkan ke dalam air yang berada di dalam boiler/ketel kemudian menghasilkan air panas dan uap PANAS AIR UAP
  • 7. Peralatan harus layak dioperasikan Peralatan harus handal/reliable ( dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan ) Peralatan harus aman bagi personil operasi dan orang- orang disekitarnya. Peralatan harus fleksibel (kritikalnya rendah )
  • 8. Sistem Operasi Boiler untuk mencapai tujuan al ; Operasi yang aman & tidak menimbulkan dampak negatif ke lingkungan Spesifikasi Uap dapat tercapai ( suhu-T & tekanan-P superheated /saturated steam) Batasan operasional dari tipe peralatan yang inherent ( total effisiensi boiler yang tinggi Ekonomi (kondisi operasi dikontrol pada level optimum yakni biaya operasi yang minimum & keuntungan maximum
  • 9. Operator PENGOPERASIAN KETEL UAP Dapat melayani ketel uap dengan benar sesuai petunjuk pabrik pembuat Mengetahui Pembakaran  Mencegah polusi  Menggunakan Bahan Bakar lebih Ekonomis Mengetahui pengetahuan & keterampilan yang cukup Peraturan yang berlaku, Standar
  • 10. Jadwal, 1 tahun, rutin Uji Alat Pengukuran Buku Harian Agar pengoperasian baik, yang dilakukan oleh operator
  • 11. Pemeriksaan sebelum operasi 1. Bagian dalam 8. Dan Lain-Lain 7. Safety device 6. Pengolahan air pengisi 2. Bagian dapur/saluran gas buang 5. Pompa air pengisi 3. Peralatan kontrol automatis 4. Peralatan pembakar Ketel Uap
  • 12. Pemeriksaan sebelum pengoperasian ketel uap  Pemeriksaan dalam ketel uap  Dapur & saluran gas buang  Gelas pedoman, katup pengaman, katup uap utama, ventilasi  Peralatan otomatis  Peralatan tambahan ☺ Pengisi air ☺ Superheater ☺ Economizer
  • 13. BUKU HARIAN /CATATAN Buku catatan harian adalah semua kegiatan selama ketel uap di operasikan, apabila terjadi masalah atau kerusakan di catat, dan dicari sebab kerusakan / masalah tersebut jika, hal serupa terulang dapat dengan segera diatasi. Pencatatan Buku harian harus selalu diisi oleh boiler Operator dan dipastikan terus dilaksanakan.
  • 14. Buku tersebut berisi antara Lain a. Ketika / saat Boiler di hidupkan. b. Ketika dibebani dan tidak dibebani. c. Ketika penghentian. d. Rincian Blow Down. e. Temperatur air Umpan dan tekanan Boiler. f. Penambahan bahan kimia (oleh bagian boiler berkoordinasi dengan bagian Laboratorium ) g. Beban pada seluruh fan, Feeder dsb. h. Pembersihan pipa ( Shoot Blowing ). i. Pengorekan Abu / kerak.
  • 19. Persiapan penyalaan 1. Pastikan level air 8. Dan Lain-Lain 7. Ceck peralatan Pembakar/ventilasi 6. Ceck saluran gas buang 2. Ceck valve blowdown 5. Ceck dapur/furmace 3. Ceck manometer 4. Ceck peralatan Supplay air Ketel Uap
  • 20. 20 UJI COBA PENGOPERASIAN SECARA MANUAL (MANUAL OPERATION TEST) 1. Tekan tombol “start” 2. Putar switch pompa air pengisi ke “manual”, bila putaran pompa normal matikan (turn off) switch dan pastikan pompa berhenti. 3. Uji coba pompa penyuplai bahan bakar dan Forced Draft Fan (FDF) seperti yang dilakukan pada air pengisi. 4. Hidupkan (start) FDF, putar switch pengapian pada panel control ke “manual”, hidupkan switch penyuplai tenaga listrik (power supply switch) dari sistem pengapian dan pastikan pilot burner menyala. RH
  • 21. 21 5. Matikan switch penyuplai listrik sistem pengapian dan hidupkan switch mengapian secara manual, dan putar switch katup elektromagnetik ke “Manual” , Pastikan lampu indikator menyala dan terdengar suara kejutan bila katup elektromagnetik minyak membuka 7. Buka katup keluar pompa air pengisi, hidupkan pompa dan isi drum ketel uap hingga mencapai ketinggian normal kemudian hentikan pompa, pastikan bahwa alat pengukur ketinggian air bekerja normal. 8. Jika semua hal tersebut diatas telah berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, tekan tombol “stop”. RH 6. Putar switch motor kontrol ke “Manual” dengan memutar potensiometer dan pastikan putaran motor kontrol berada pada posisi pembakaran tinggi dan rendah, kemudian putar ke posisi pembakaran rendah, tunggu dan pastikan motor kontrol berhenti.
  • 22. Saat mulai pengoperasian Boiler : 1. Isi bahan bakar dan nyalakan 2. Operator melapor ke St,Kamar Mesin ( Genset operasi 2 unit ) 3. Sebelum ID Fan ( Induced Draught Fan ) di ON kan posisi dumper Fan ditutup, kemudian ID Fan di ON kan sampai putaran normal, dan dumper dibuka perlahan – lahan. 4. P A F ( Primary Air Fan ) 5. S A F ( Secondary Air Fan ) 6. C A F ( Carrier Air Fan ) 7. Fuel Distributing Conveyor 8. E D P ( Electrical Draught Pump ) Pada tekanan 10 BAR valve induk mulai dibuka perlahan – lahan, kemudian pada tekanan 20 BAR dipertahankan untuk pengoperasian Turbine dan pemanasan.
  • 23. Pengawasan Operator : 1.Memperhatikan Level Air pada Sight Glass 2.Memperhatikan Lampu Indicator di Panel 3.Memperhatikan tekanan steam 20 BAR melalui pengaturan umpan bahan bakar 4.Panas pada Deaerator Tank 90°C s/d 100°C ( maximum ) 5.Blow Down continue difungsikan agar TDS air Boiler tercapai 6.Pencattan Log Sheet di paraf oleh Asisten yang bersangkutan
  • 24. 24 Stel potensiometer pada posisi pembakaran rendah Bila pembakar minyak menyala stabil, matikan switch suplai listrik ke pengapian Mulai timbul uap tutup air vent pada drum Tekanan 3 kg/cm2 buka katup uap untuk pemanasan bahan bakar minyak Temperatur minyak berat 80o C ganti minyak berat A dengan bahan bakar utama (minyak berat C) Atur pembakaran dengan mengubah potensiometer dengan memperhatikan ketinggian air ketel uap pada gelas pedoman air, tekanan pada manometer dan temperatur pada termometer - Pastikan bahwa Ketinggian air normal - Hidupkan power sistem pengapian - Pastikan semua switch pada posisi off Ubah motor control ke “ manual” dan atur putaran potensiometer pada posisi pembakaran rendah Stel Pompa air pengisi, pompa bahan bakar dan forced draft fan (FDF) secara manual MANUAL Tekan tombol “start” Prepurge 30 dt dengan FDF, menyalakan pembakar pemandu (pilot burner) secara manual Lampu indikator pengapian menyala, buka katup elektromagnetik minyak, lampu indikator katup elektromagnetik minyak menyala dan pembakar minyak (oil burner) bekerja terjadi pembakaran MENYALAKAN KETEL UAP Propana (LPG) = bahan bakar burner Minyak Berat A = bahan bakar tambahan Minyak Berat C = bahan bakar utama RH - Mulai timbul uap tutup air ventilasi pada drum - Tekanan 3 kg/cm2 buka katup uap untuk pemanasan bahan bakar minyak - Temperatur minyak berat 80o C ganti minyak berat A dengan minyak berat C OTOMATIS Pastikan persiapan telah sempurna : - Ketinggian air dalam drum normal - Sistem minyak berat - Gas propane (LPG) - Air pengisi - Sistem penyuplai listrik Putar semua switch ke auto Stel Potensiometer pada posisi pembakaran rendah Tekan tombol “start” Untuk urutan pengoperasian sesuai dengan yang telah diprogramkan Sistem pengapian hidup Katup elektromagnetik minyak membuka Relay nyala api bekerja Sistem pengapian berhenti Motor pengatur waktu berhenti - Pompa air pengisi hidup - Pompa bahan bakar hidup - Motor pengatur waktu hidup Forced Draft Fan (FDF) hidup Frequensi 50 Hz 60 Hz 0 dt 0 dt 15 dt 12.5 dt 40 dt 33 dt 50 dt 4 1.5 dt 60 dt 50 dt 70 dt 58 dt 110 dt 91.5 dt
  • 25. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK DENGAN METODA OTOMATIS YANG PERLU DIPERHATIKAN SWITCH APAKAH TERPASANG OTOMATIS ATAU MANUAL LAMPU INDIKATOR JIKA TIDAK MENYALA, STOP
  • 26. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK DENGAN METODA MANUAL TEMPERATUR BAHAN BAKAR PROSEDUR PENYALAAN ADJUST ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN DUMPER ATAU OPERASIKAN FAN VENTILASI PERALATAN YANG SESUAI BUKA KATUP BAHAN BAKARNYA
  • 27. DANGER !!!!!!!! JIKA PEMBAKAR (BURNER) TIDAK DAPAT DINYALAKAN SECARA OTOMATIS, DI DALAM HAL INI BILA INGIN MERUBAH KE PENGOPERASIAN SECARA MANUAL TANPA MENYELIDIKI TERLEBIH DAHULU PENYEBABNYA ADALAH SANGAT BAHAYA. UNTUK ITU HARUS DIKONFIRMASIKAN DAHULU GANGGUAN- GANGGUANNYA KEMUDIAN DIPERBAIKI, SETELAH ITU KETEL DAPAT DIHIDUPKAN KEMBALI.
  • 28. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN BHN BAKAR GAS • METODA SAMA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR MINYAK, YANG PERLU DIPERHATIKAN ; 1. PERIKSA PIPA-PIPA PENYALUR GAS APAKAH ADA KEBOCORAN. 2. PERIKSA TEKANAN GAS APAKAH SUDAH SESUAI 3. PERIKSA SWITCH POSISI OTOMATIS ATAU MANUAL 4. VENTILASI DAPUR DAN SALURAN GAS BUANG HARUS CUKUP 5. SETELAH NYALA, JIKA PEMBAKARAN TIDAK STABIL, PEMBAKAR HARUS SEGERA DIMATIKAN.
  • 29. Otomatis / Manual MENYALAKAN KETEL UAP Otomatis • Swicth • Lampu Indikator Manual Bahan Bakar Cair • Temperatur • Atur udara pembakaran (damper) • Keluarkan gas - gas didalam dapur Bahan Bakar Gas • Kebocoran gas • Tekanan gas • Ventilasi dapur & saluran gas buang • Tidak nyala, hentikan segera Bahan Bakar Batu bara • Buka dapur lebar - lebar, tutup pintu api, taburkan abu/bara/sisa diatas rangka bakar • Kayu & minyak nyala pintu setengah • Garuk batu bara yang, agar merata terbakar
  • 30. . Start Up Boiler Sistem yang ada pada boiler secara umum terdiri dari : Sistem air umpan berfungsi untuk menyediakan air umpan untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan produksi steam. Sistem steam berfungsi mengumpulkan dan sekaligus mengontrol produksi steam dalam boiler, kemudian didistribusikan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna steam tersebut. Pada keseluruhan sistem, tekanan dan produksi steam diatur secara otomatis dan dipantau sesuai dengan standar yang telah dibuat. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk proses pembakaran didalam dapur boiler.
  • 31. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK DENGAN METODA OTOMATIS YANG PERLU DIPERHATIKAN SWITCH APAKAH TERPASANG OTOMATIS ATAU MANUAL LAMPU INDIKATOR JIKA TIDAK MENYALA, STOP
  • 32. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN BHN BAKAR MINYAK DENGAN METODA MANUAL TEMPERATUR BAHAN BAKAR PROSEDUR PENYALAAN ADJUST ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN DUMPER ATAU OPERASIKAN FAN VENTILASI PERALATAN YANG SESUAI BUKA KATUP BAHAN BAKARNYA
  • 33. DANGER !!!!!!!! JIKA PEMBAKAR (BURNER) TIDAK DAPAT DINYALAKAN SECARA OTOMATIS, DI DALAM HAL INI BILA INGIN MERUBAH KE PENGOPERASIAN SECARA MANUAL TANPA MENYELIDIKI TERLEBIH DAHULU PENYEBABNYA ADALAH SANGAT BAHAYA. UNTUK ITU HARUS DIKONFIRMASIKAN DAHULU GANGGUAN- GANGGUANNYA KEMUDIAN DIPERBAIKI, SETELAH ITU KETEL DAPAT DIHIDUPKAN KEMBALI.
  • 34. MENYALAKAN BOILER MENGGUNAKAN BHN BAKAR GAS • METODA SAMA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR MINYAK, YANG PERLU DIPERHATIKAN ; 1. PERIKSA PIPA-PIPA PENYALUR GAS APAKAH ADA KEBOCORAN. 2. PERIKSA TEKANAN GAS APAKAH SUDAH SESUAI 3. PERIKSA SWITCH POSISI OTOMATIS ATAU MANUAL 4. VENTILASI DAPUR DAN SALURAN GAS BUANG HARUS CUKUP 5. SETELAH NYALA, JIKA PEMBAKARAN TIDAK STABIL, PEMBAKAR HARUS SEGERA DIMATIKAN.
  • 35. 35 MENYALAKAN KETEL UAP Buka Damper Penuh M A N U A L Tutup Pintu PenampungAbu Taburkan Abu Api/Bara atau sisa arang merata dan tipis diatas rangka bakar kemudian taburkan batubara diatas bara dengan ketebalan yang sama Letakan kayu yang mudah terbakar atau minyak diatas batubara kemudian nyalakan, dan pintu api buka setengahnya Setelah batubara terbakar garuk dan ratakan batubara dan opakan batubara ke atas ruang bakar secara bertahap Buka pintu penampung abu penuh dan tutup pintu api setelah api merata Pengopak Bergerak M E KA N I S Ketebalan Lapisan Batubara 8 cm sepanjang 1 m kebelakang Damper dibuka sedikit fan hisap (Induced Fan) dihidupkan Buka pintu depan dapur, letakan batubara yang telah diberi minyak kemudian nyalakan. Setelah terbakar dorong batu bara sampai melewati pintu batu bara Pengodak (Stoker) diatur pada kecepatan rendah bila telah terbakar sempurna naikan kecepatan secara bertahap Buka pintu penampung abu penuh dan tutup pintu api setelah api merata Pengopak Pemasukan Bawah Batubara dimasukan dalam btk kecil-kecil kemudian nyalakan dengan minyak Operasikan Fan dan setelah terbakar sempurna dorong batubara tersebut ke bagian belakang BAHAN BAKAR BATU BARA RH
  • 36. HAMBATAN BEBERAPA HAMBATAN YANG TERJADI SAAT MENGHIDUPKAN PEMBAKAR BERHUBUNGAN DENGAN INTERLOCK; ❑ KETINGGIAN AIR ❑ TEKANAN BAHAN BAKAR ( BBM ) ❑ TEMPERATUR BAHAN BAKAR ❑ DLL.
  • 37. Menaikkan uap  Ventilasi udara  Packing bocor  Ukur tekanan & setel pembakaran. Penanganan tekanan uap akan dinaikkan  Ketinggian air  Alat pengisi  Peralatan pembuang air
  • 38. Yang harus diperhatikan oleh operator pada kondisi normal Mengontrol Ketinggian air • Gelas pedoman, standar • Pembuangan Mengontrol tekanan uap * Indicator pedoman tekanan * Katup pengaman Pembakaran * Campuran udara & BBakar * Temperatur ruang pembakaran
  • 39. 1. Jelaga yang melekat menurun efesiensi ketel : ➢ Meniup jelaga ➢ Mengatur ventilasi ➢ Saluaran buang (drain out) ➢ Metoda peniupan jelaga ➢ Memeriksa ke efektifan jelaga MEMBERSIHKAN BAGIAN PANAS SELAMA KETEL UAP DI OPERASIKAN 2. Pembersihan setelah peniupan jelaga Jelaga
  • 40. 1.Ketinggian air tidak normal GANGGUAN SELAMA KETEL UAP DI OPERASIKAN Abnormal low/ terlalu rendah Penyebab : • Kelalaian • Gelas pedoman tidak berfungsi • Kebocoran • Peralatan pembatas tidak berfungsi • Peralatan pengisi air rusak Tindakan * Suplay BBK hentikan. * Pembakaran hentikan. * Temperatur kurangi. * Jangan memasukan air mendadak
  • 41. 2. Ketel berhenti mendadak 3. Emergency stop kontrol otomatis • Stop suplay bahan bakar ke burner • Stop udara pembakaran • Tutup katup utama • Jika dibutuhkan masukan air kedalam ketel uap dan sesuai standar • Flame detector • Fungsi interlock • Peralatan pengapian • Kabel listrik
  • 42. MUATAN YANG TERBAWA (CARRY OVER) Priming : Penambahan konsumsi uap yang berlebihan atau permukaan air didalam drum terlalu tinggi atau terlalu rendah Foaming : Gelembung-gelembung di permukaan air & terjadi disemua permukaan air dalam ketel Silika berlebihan : Silika salah satu zat yang terkandung dalam air ketel
  • 43. Kerugian * PENGURANGAN JUMLAH BAHAN BAKAR KE BUNER *TUTUP KATUP UAP UTAMA & BIARKAN JUMLAH AIR SEIMBANG * DIBUANG SEDIKIT AIR DIDALAM KETEL & TAMBAHKAN AIR YANG BARU * UJI FUNGSI DARI KATUB PENGAMAN, GELAS PEDOMAN, PERALATAN PEMBUANG * AMBIL SEMPEL AIR KETEL & PERIKSA • Tidak menghasilkan uap kering • Pengukuran tinggi rendah air sangat sukar • Katup pengaman cepat kotor • Uap yang disuplay ke superheter akan overheating • Transmiter kontrol otomatis akan rusak(timah hitam naik) • Kurang air dalam pipa sewaktu air dikeluarkan dapat menyebabkan pukul balik • Uap berbau, tidak dapat dipergunak langsung • Konsunsi uap terlalu besar • Air terlalu tinggi • Katup uap menutup & membuka terlalu cepat • Suspensasi terlalu kuat • Alkaninitas tinggi bercampur dengan solid • Nilai silika tinggi didalam air ketel • Kosentrasi air ketel tinggi Sebab muatan yang terbawa MUATAN YANG TERBAWA (CARRY OVER) Tindakan yang dilakukan jika carry over
  • 44. Penyebabnya : • Banyak embun/uap basah pada bahan bakar • Percampuran bbakar dengan oksigen jelek (kecepatan burner rendah) • Tertahan karena adanya aliran pusaran-pusaran gas didalam cerobong asap (smoke duct) TAMBAHAN PEMBAKARAN (SECONDARY COMBUSTION) GAS PEMBAKARAN YANG TIDAK TERBAKAR, DIBUANG DARI DAPUR KEMUDIAN TERJADI PEMBAKARAN LAGI DI TEMPAT PEMBUANGAN ASAP (GAS DUCT) ATAU DITEMPAT UDARA PANAS Resonanci (gaung) Mengatasinya: • Gunakan bbakar mengandung kelembaban rendah • Atur jumlah udara panas • Atur kecepatan burner dengan bentuk dapur • Modifikasi dapur dan cerobong asap • Biarkan sisa abu (batubara)
  • 45. Bahan bakar cair dan gas  Stop suplay bahan bakar  Stop suplay udara pembakaran  Turunkan tekanan uap, tutup katub pengisi air ketel (pompa)  Stop katup uap utama  Tutup damper MENGHENTIKAN KETEL UAP Bahan bakar batu bara  Tumpukan batubara basah atau abu basah pada tumpukan api  Setelah api padam keluarkan abu & clingker
  • 46. PENGUKURAN PADA KONDISI DI OPERASIKAN Pengujian dan pengukuran pada ketel uakondisi di operasikan Temperatur dan tekanan Konsunsi bahan bakar Temperatur atmosper Draft Temperatur gas buang Jumlah/kecepatan air pengisi dan temperatur Bagaimana Menyusun/mencatat selama ketel uap dioperasikan        
  • 47. Pengukuran pada kondisi di operasikan Bahan Bakar Bahan Bakar AirPengisi Ketel uap AirPengisi Ketel uap Udara Untuk Pembakaran Udara Untuk Pembakaran Ketel uap Tekanan uap , Temperatur air panas Temperatur uap , Ketinggianair ketel uap Tekanan didapur Ketel uap Tekanan uap , Temperatur air panas Temperatur uap , Ketinggian air ketel uap Tekanan didapur Energiyangmasuk& keluar pada ketel uap Energi yang masuk& keluar pada ketel uap Hasil uap& air panas Hasil uap & air panas Gasbuang Panas yang hilang
  • 48. 48 OTOMATIS GANTI MINYAK BERAT C KE MINYAK BERAT A TEKAN TOMBOL “STOP” TUTUP KATUP ELEKTROMAGNETIK BBM MOTOR KONTROL KEMBALI BERPUTAR KE POSISI PEMBAKARAN RENDAH. FDF BERHENTI SETELAH 20 DETIK TUTUP KATUP PADA SISTEM MINYAK BERAT DAN SISTEM AIR PENGISI, KATUP UTAMA GAS LPG DAN KATUP UTAMA PENYALUR UAP PUTAR SWITCH-SWITCH PADA PANEL KONTROL DAN SWITCH PENYUPLAI LISTRIK UNTUK PENGAPIAN KE POSISI “STOP” MATIKAN SWITCH PENYUPLAI LISTRIK. LAMPU INDIKATOR POWER SUPPLY PADAM MENGHENTIKAN KETEL UAP Propana (LGP) = bahan bakar pilot buener Minyak berat A = bahan bakar tambahan Minyak berat C = bahan bakar utama RH MANUAL MATIKAN SWITCH ELEKTROMAGNETIK MINYAK (LAMPU INDIKATOR DAN PEMBAKARAN MINYAK AKAN PADAM) MATIKAN SWITCH POMPA AIR PENGISI DAN POMPA PENYULPAI MINYAK (FUEL INJECTION PUMP) MATIKAN SWITCH FDF SETELAH POST PURGE SELAMA 10 DETIK GANTI MINYAK BERAT C KE MINYAK BERAT A MATIKAN SWITCH IGNITION TUTUP KATUP PENGELUARAN DAN PEMASUKAN PADA PEMBAKARAN MINYAK, KATUP UTAMA GAS PROPANA (LPG), KATUP UAP UTAMA, KATUP UAP PEMANASAN MINYAK DAN KATUP PENGELUARAN POMPA AIR PENGISI
  • 49. Tindakan yang dilakukan jika air terlalu rendah • Suplay bahan bakar dihentikan, pembakaran dihentikan. • Mengurangi Temperatur dalam dapur / furnace. • Tunggu temperatur berkurang sampai sama dengan temperatur atmosfir. • Jangan memasukan air mendadak.
  • 50. Membersihakn boiler dalam kondisi operasi KARENAADAGANGGUAN LEVELAIR TIDAK NORMAL BOILER BERHENTI MENDADAK CARRY OVER RESONANSI ( GAUNG )
  • 52. ENG.SAFETY BOILER KetinggianAir Normal •Bila ada 2 Gelas Penduga tinggi harus sama •Air Masuk Harus Dikontrol • Blowdown (intermetent) •Pembakaran rendah Tekanan Kerja Konstan • Cek PI & TI • Cek SV / RV Pembakaran Normal • B. Bakar + Udara Sesuai • Pembakaran tdk berlebihan • Pembakaran naik (Udara Naik) •Pembakaran Turun (bahan bakar turun) • Tidak ada kerak pada rangka bakar • Api padam mendadak # tutup katup bahan bakar # buka damper pembuangan gas sisa
  • 53. LevelAir Tidak Normal • (Kotor, tersumbat, bocor, pada level glass) •Supplay uap berlebihan • Tinggi air terlalu rendah # Stop supplay bahan bakar # Kurangi temperature furnace # Jangan masukkan air dengan mendadak Ketel Berhenti Mendadak • Stop Supplay Bahan Bakar • Stop Udara Pembakaran • Tutup Katup Uap Utama • Jika diperlukan masukan air Emergensi Stop Kontrol Periksa / Cari Sebabnya • Flame detector • Fungsi Interlock • Peralatan Pengapian • Instalasi Listrik Carry Over (co) Terikutnya air ketel yang mengandung padatan / minyak / organik. CO didahului dengan priming, foaming, silica. Kerugian CO : • Mutu uap jelek • Equipment, kotor/disfungsi • Over heating pada pipa / tube • Pengeluaran air untuk mengatasi CO -------> masalah GANGGUAN
  • 54. Sebab Carry Over (co) Tindakan • Konsumsi Uap Berlebihan • Air Terlalu Tinggi • Katup Uap Buka / Tutup Cepat • Air : Suspensi, Kotor, Minyak • Alkali / konsentrasi tinggi • Silika Tinggi • Kurangi Bahan Bakar • Tutup Katup Utama • Buang Air, Tambah Baru (Pelan-Pelan) • Test Fungsi SV, Level Air, Blowdown • Cek Air Pengisi Resonansi (gaung) • Bahan Bakar Lembab (Basah) • Ratio Pembakaran Jelek • Kecepatan Burner Rendah • Ada Pusaran /Aliran Gas Pada Cerobong Tindakan • Bahan Bakar Kering • Aturan Pembakaran • Kecepatan Burner sesuai • AturAliran Gas Buang
  • 55. Gangguan Uap basah karena membusa (foaming), maka Buka kran air kondensat pada pipa induk Tutup kran uap ke Turbin Lakukan (blowdown) sebanding dengan penambahan air. Jika air yang membusa berkelanjutan dalam waktu lama, maka boiler harus dihentikan Dicari penyebab pembusaannya, bila kemungkinan air bercamour minyak, maka adakan penggantian air.
  • 56. Saat running normal, periksa/pantau/ceck level indicator, secara teratur dan membandingkan pada level indicator yang lain, level harus dijaga kondisi permukaan sama, bila tidak sama segera mengecek dan mecari penyebab dan cepat mengatasinya. Saat beban berubah, segara dan cepat mengatur level water sesuai prosedur Secara teratur cek feed water dan alat control harus sensitive dan handal Pressure feed water abnormal, harus segera kontak dg person’ turbine supaya usaha cepat kembali normal. Saat boiler kurang air, harus perhatian pressure feed water boiler yg running normal supaya tidak terjadi boiler yang beroperasi normal tidak terganggu. Boiler blowdown harus dengan saksama dilaksanakan menurut ketentuan blowdown
  • 57. 6. . Hal Penting Hal penting yang harus diperhatikan dalam pegoperasian Boiler a. Pengapian ( firing ) b.Pembentukan kerak dan pembuangan Abu. c.Pengendalian tarikan udara ( Draft Control ) d. Level air. e. Air Umpan ( feed Water ) f. Shoot Blowing g. Blow Down h. Fan Dan Dinding.
  • 58. PERINGATAN : HAL YANG HARUS SELALU DIINGAT, PENGAPIAN YANG PERLAHAN DAN MERATA AKAN MEMPERPANJANG UMUR BOILER. TIDAK BOLEH MEMBUKA KRAN BOILER KE PIPA INDUK STEAM, JIKA TEKANAN TIDAK SAMA. Operator yang mengoperasikan Boiler harus terlatih untuk memahami pengontrolan ruang pembakaran dan juga mamahami akibat-akibat atau efek yang di timbulkan oleh operasi pabrik yang bermacam- macam. Pada saat terjadi perubahan kebutuhan steam, Operator harus mampu mengantisipasinya dan mempersiapkan agar keadaan ini dapat diatasi.
  • 59. Pembakaran yang benar memberikan Utilitas bahan bakar yang terbesar dan sangat erat kaitannya dengan pengontrolan Draft dan pembentukan kerak. Warna asap yang keluar dari Chimney jika pengapian boiler benar adalah hampa transparan agak kecoklatan. Jika asap bewarna hitam, hal ini menunjukkan pengapian tidak menentu atau kurang udara dari Secondary Fan, dan jika warna putih menunjukkan kelebihan udara dari Secondary fan. Asap yang keluar dari Chimney harus terus di monitor oleh operator.
  • 62. Think safety first, last and always…!