6.2. PENGUKURAN WAKTU TIDAK
LANGSUNG -
MAYNARD OPERATION TIME
SEQUENCE (MOST)
Auditya Purwandini Sutarto, PhD
Topik
1 Pengantar
2 Work Factor
3 Methods Time Measurement (MTM)
4 Maynard Operation Sequence Time (MOST)
Maynard Operation
Time Sequence (MOST)
4
MOST (1)
The position of the Basic MOST activity sequence in the work hierarchy.
MOST (2)
 Ditemukan oleh Kjell Zandin yang bekerja di perusahaan HB
Maynard and Company tahun 1967 berdasarkan konsep MTM
 Sistem pengukuran 5x lebih cepat dibandingkan MTM
 Pada dasarnya pekerjaan manual terdiri atas 3 urutan
gerakan, yang menjadi pangkal konsep MOST mengenai
pengukuran kerja dengan kerja dalam artian ilmu fisika
w = f x s (gaya x perpindahan)
 Atau lebih sederhana dikatakan sebagai perpindahan obyek
MOST (3)
Overview of MOSTOverview of MOST
MOSTMOST
BasicMOST
MiniMOST
MaxiMOST
AdminMOST
Aplikasi MOSTAplikasi MOST
PerakitanPerakitan
Proses pemesinanProses pemesinan
FabrikasiFabrikasi
PemeliharaanPemeliharaan
Material HandlingMaterial Handling
AdministratifAdministratif
Pekerjaan manual lainnyaPekerjaan manual lainnya
MOST (4)
 Dalam metode MOST obyek dipindahkan menurut dua cara
 Diambil dan dipindahkan secara bebas
 Diambil dan digerakkan dengan menggeser diatas permukaan
benda lain
 Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu dilakukan pemisahan model urutan
kegiatan dalam metode MOST.
 Pemisahan model urutan gerakan ini dibedakan atas 3 urutan
gerakan yang ketiga-tiganya menggambarkan kerja manual.
MOST (5)
Terminologi Istilah
 Suatu operasi merupakan suatu pekerjaan atau tugas yang terdiri atas
satu atau beberapa elemen kerja yang biasanya dilakukan di suatu
lokasi. Suatu operasi juga dapat diartikan satu atau lebih elemen yang
melibatnya setidaknya satu dari hal berikut
 Melakukan perubahan pada obyek baik karakteristik fisik maupun kimia
 Merakit atau melepas obyek
 Mempersiapkan suatu obyek untuk inspeksi, transportasi, penyimpanan,
maupun pekerjaan lainnya
 Merencanakan, menghitung, memberi, ataupun menerima informasi
OperasiOperasi
MOST (6)
 Sub operasi merupakan bagian dari suatu operasi yang terukur dan
logis. Sub-operasi mengacu kepada bagian dari suatu pekerjaan
Sub - OperasiSub - Operasi
 Aktivitas merupakan kejadian logis dan berurutan yang terjadi ketika
suatu obyek dipindahkan, diamati, atau diberikan perlakuan oleh tangan
maupun dengan bantuan peralatan. Suatu aktivitas dimulai ketika
seorang pekerja mengambil suatu obyek dan selesai ketika obyek
dilepaskan
AktivitasAktivitas
MOST (7)
 Subaktivitas merupakan bagian dari suatu aktivitas atau sequence
model. Dalam metode MOST, sub-aktivitas diwakili oleh satu parameter
Sub - AktivitasSub - Aktivitas
 Parameter merupakan satu karakter yang mewakili suatu sub-aktivitas.
Sebagai contoh General Move Sequence Model terdiri atas empat
parameter berbeda yaitu A, B, G, dan P
ParameterParameter
Model Urutan Aktivitas MOST
Urutan aktivitas memakai
alat (the tool use
sequence)
Urutan aktivitas umum (the general move sequence)
Urutan aktivitas terkendali (the
controlled move sequence)
Manual Handling
Activity Sequence Model Sub activities
General Move ABG ABP A A - Action Distances
B - Body Motion
G - Gain Control
P - Place
Controlled Move ABG MXIA M - Move controlled
X - Process time
I - Alignment
Tool Use ABG ABP ABPA F - Fasten
L - Loosen
C - Cut
S - Surface treat
R - Record
M - Measure
The General Move Sequence
 Pemindahan objek secara manual dari satu tempat ke tempat lain
secara bebas.
 Dengan urutan kegiatan dalam gerakan umum :
 A : jarak gerakan (action distance), terutama dalam arah
horizontal
 B : gerakan badan (body motion), terutama dalam arah vertikal
 G : proses pengendalian (gain control)
 P : penempatan (place)
The General Move Sequence (2)
 A meliputi semua gerakan atau perpindahan jari, tangan, kaki,
dengan dengan pembebanan atau tidak.
 B gerakan badan
 G semua gerakan manual yang dilakukan untuk mendapatkan
pengendalian objek dan juga gerak melepaskan pengendalian.
 P meluruskan objek, mengurut objek, sebelum pengendalian objek
dilepaskan.
The General Move Sequence (3)
 Secara umum, model ini menampilkan urutan
ABG ABP A
Mengambil Menyimpan Kembali
 Kemudian berdasarkan aktivitas yang dilakukan dan
disesuaikan dengan tabel, maka setiap paramater diberi indeks
yang sesuai, sehingga urutannya menjadi AiBiGiAiBiPiAi
The General Move Sequence (4)
 Waktu pengerjaan ditentukan dengan menjumlahkan indeks (i)
tiap parameter dan dikalikan dengan 10. Nilai yang diperoleh
dalam TMU dikonversi ke detik atau menit atau jam sesuai
kebutuhan.
The General Move Sequence (5)
 Jika ada pengulangan atau proses yang sama yang
dilakukan maka digunakan tanda kurung pada aksi
tersebut dan penambahan tanda kurung yang isinya
frekuensi pengulangan.
 Jumlah indeks adalah dengan menjumlahkan indeks
parameter di luar tanda kurung, ditambah perkalian
frekuensi pengulangan dengan jumlah indeks dalam tanda
kurung.
The General Move Sequence (6)
Contoh :
Seorang pekerja berjalan sejauh 5 langkah, mengambil
baut kecil di lantai, kembali ke posisinya, dan
meletakkan baut tersebut ke meja kerjanya
Model Activity Sequence A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
m ABGABPA General Move
Index
A= action
distance
B = Body motion G = Gain control P = Placement
0 <5 cm
no body motion
no gain control, hold No placement
1
within reach
(but > 2 in.) light object lay aside loose fit
3 1-2 steps
bend and arise with 50%
occurence
heavy or obstructed, or
hidden, or interlocked
Adjustments light
pressure double
6 3-4 steps
bend and arise with 100%
occurence
Position with care, or precision,
of blind, or obstructed, or heavy
pressure
10 5, 6, 7 steps Sit or stand
16 8, 9, 10 steps
through door, or climb on or
off, or stand and bend, or
bend and sit
MOST Parameters and Index Values for the General Move Activity Sequence Model
The General Move Sequence (7)
 Berapa lama waktunya?
 Satuan waktu yang digunakan TMU.
 1 TMU = 0.00001 jam <> 1 jam = 100000 TMU
 1 TMU = 0.0006 menit <> 1 menit = 1667 TMU
 1 TMU = 0.036 detik <> 1 detik = 27,8 TMU
A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
The General Move Sequence (8)
A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
 TMU tiap model pengurutan dihitung dengan menjumlahkan
bilangan-bilangan indeks dan mengalikan jumlahnya dengan 10.
 Jadi jumlah dari : A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
=10+6+1+1+10+0+1+0 = 28
 Dan waktu untuk kegiatan tadi adalah 280 TMU yang mendekati
10.08 detik = 0.168 menit.
The controlled move sequence (1)
 Urutan ini berlaku untuk pemindahan obyek, dimana objek
tersebut tetap bersentuhan dengan suatu permukaan atau
digabungkan dengan objek lain selama pemindahan.
 Parameter yang digunakan adalah ABG dengan tambahan
MXI
The controlled move sequence (2)
 M meliputi semua gerakan yang diatur secara manual atau
tindakan/gerakan objek melalui langkah yang dikendalikan.
 X menunjukkan waktu proses, yang dilakukan oleh mesin
dan bukan oleh tangan.
 I gerak meluruskan, yang menunjukkan gerakan manual
yang mengikuti gerakan terkendali atau pada akhir waktu
pemrosesan untuk mencapai pelurusan objek.
The controlled move sequence (3)
 Gerakan terkendali terjadi karena dua keadaan:
 Obyek dikendalikan karena kaitannya dengan obyek lain,
seperti memijit tombol, membuka pintu, memutar tuas.
 Obyek dikendalikan karena adanya kontak terhadap
permukaan obyek lain, misalnya mendorong kotak diatas
meja.
The controlled move sequence (4)
 Parameter M = push, pull, pivot.
 Parameter X = karena proses yang dilakukan oleh mesin.
A B G M X I A
get move return
Tiga Fase Gerakan Terkendali
Contoh
 Buatlah suatu model urutan aktivitas dan tentukan waktu
normal untuk aktivitas kerja berikut:
Seorang pekerja berjalan dua langkah, menggenggam tuas
pengumpan mesin bubut yang tingginya sepinggang pekerja
tersebut lalu menariknya kurang lebih 15 cm untuk
mengarahkan pengumpanan. Waktu proses untuk memutar
part 25 detik. Tidak ada alignment dan gerakan/aktivitasyang
dilakukan pekerja di akhir waktu proses
The controlled move sequence (5)
Controlled Move Activity Sequence = A B G M X I A
Index M = Move Controlled X = Process time I = Alignment
Seconds Minutes
1
Push, pull, pivot, button, switch, knob (
12 in)
0,5 0,01 Align to one point
3
Push and pull, turn, open, seat, shift,
press, resistance encountered, or 2
stages of control ( 12 in); 1 crank of lever
1,5 0,02
Align to 2 points, Close align
(  4 in)
6
Open and shut, operate, push or pull: with
1 or 2 steps (>12 in.); 3 cranks of lever
2,5 0,04 Align to 2 points, Close align (> 4 in)
10
Manipulate, maneuver, push, or pull with
3, 4, or 5 steps; 6 cranks of lever
4,5 0,07 Precision align
16
Push or pull with 6, 7, 8, or 9 steps
included; 11 cranks of lever
7,0 0,11 High Precision align
MOST Parameters and Index Values for the Controlled Move Activity Sequence Model
*Untuk waktu proses lebih lama dari tertera di tabel maka waktu proses dikalikan dengan 2,78 dan dibulatkan ke atas
sehingga diperoleh nilai index bagi parameter X
 Merujuk pada kedua tabel, dan mengalikan 25 detik dengan
2,78 sehingga diperoleh nilai 69,5 untuk parameter X
(dibulatkan ke 70) selanjutnya diperoleh model urutan
aktivitas sebagai berikut:
The controlled move sequence (6)
A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0
The controlled move sequence (7)
A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0
A3 = take 2 steps
B0 = no body motion
X70 = waktu proses 25 detik
G1= gains control of lever
M1 = pull the lever up 15 cm
I0 = no alignment
A0 = no motion
Penjumlahan index value = 75 dikalikan 10 diperoleh 750 TMU sekitar 27
detik. Proses bubut sudah termasuk kecuali 2 detik untuk urutan
aktivitasnya
The Tool Use Sequence (1)
 Urutan ini berlaku bagian gerakan yang menggunakan atau
memakai bantuan alat-alat tangan seperti tang, kunci inggris,
obeng, martil dan lain-lain.
 Jadi diawali dengan gerakan-gerakan umum dan dilanjutkan
dengan pengukuran waktu untuk gerakan yang dilakukan oleh
tangan yang mengunakan alat bantu.
The Tool Use Sequence (2)
 Urutan umumnya :
Diisi parameter F, L, C, S, M, R, dan T
Indeks parameter A, B, G, dan P diperoleh tabel General Move Sequence
The Tool Use Sequence (3)
 F = fasten (mengencangkan)
 C = cut
 L = loosen (mengendurkan)
 S = surface treat (mis. Ampelas)
 M = measure
 R = record
 T = think
Parameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan TParameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan T
Referensi
 Sutalaksana, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Penerbit ITB
 Yanto, dkk, 2017, Ergonomi, Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk
Analisis Dan Perbaikan Sistem Kerja, Andi Publisher, Yogyakarta
 Groover, M. P. 2017, Work Systems: The Methods, Measurement &
Management Of Work, Pearson India
 Kanawaty, G., 1992, Introduction to Work Study, ILO publication, Geneva
 MOST, materi kuliah Teknik Industri ITB

More Related Content

PDF
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
PPTX
Surveying
PPTX
Most (Maynard Operation Sequence Technique)
PDF
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
PPTX
Training 7 waste (7 pemborosan)
PDF
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
PDF
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
Surveying
Most (Maynard Operation Sequence Technique)
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
Training 7 waste (7 pemborosan)
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM

What's hot (20)

PPTX
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
PPTX
Pengukuran kerja tidak langsung
DOC
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
PPTX
Acceptance sampling untuk data variabel
PPTX
4. pengukuran waktu baku
PDF
Acceptance sampling
PPTX
Peta kerja keseluruhan
PPT
Ekonomi teknik
PDF
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
DOCX
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
PDF
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
PPTX
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
PPT
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
PPT
Work sampling
PPT
Modul 11 Model Matematika
PPT
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
PDF
Antropometri
PPT
Penilaian postur kerja
PPTX
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
DOCX
Arsitektur produk
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
Acceptance sampling untuk data variabel
4. pengukuran waktu baku
Acceptance sampling
Peta kerja keseluruhan
Ekonomi teknik
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Work sampling
Modul 11 Model Matematika
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Antropometri
Penilaian postur kerja
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
Arsitektur produk
Ad

Similar to 6.2. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG MOST (20)

PDF
Pengantar teknik industri, modul 2
PPTX
MOST kelompok 7 Final.pptx
PDF
Week 5 6 Waktu Baku & MTM.pdfWeek 5 6 Waktu Baku & MTM.pdf
DOCX
PPTX
apsk pengukuran kerhja langsung dan tidak.pptx
PPTX
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
PPTX
511851603-4113645 materi kuliah mos.pptx
PPTX
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
PPTX
pt yang baru dibuat dan desain terbaru yang bagus
PPTX
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
PPT
Tm 2 perancangan dan pengukuran kerja
PPT
Materi Temu 2 - perancangan dan pengukuran.ppt
PPT
6. materi p d ts
PPTX
PETA-PETA KERJA DALAM TEKNIK TATA CARA KERJA
PPT
LANGKAH KAIZEN CT di mulai melakukan analisa peta kerja setempat
PDF
2013 2-01166-ti bab2001
PPT
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
DOCX
Modul 1 isi lengkap
DOCX
Quantitative approaches to forecasting
PPTX
PPT MODUL 2 Praktikum PTI Analisis Metode Kerja.pptx
Pengantar teknik industri, modul 2
MOST kelompok 7 Final.pptx
Week 5 6 Waktu Baku & MTM.pdfWeek 5 6 Waktu Baku & MTM.pdf
apsk pengukuran kerhja langsung dan tidak.pptx
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
511851603-4113645 materi kuliah mos.pptx
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
pt yang baru dibuat dan desain terbaru yang bagus
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
Tm 2 perancangan dan pengukuran kerja
Materi Temu 2 - perancangan dan pengukuran.ppt
6. materi p d ts
PETA-PETA KERJA DALAM TEKNIK TATA CARA KERJA
LANGKAH KAIZEN CT di mulai melakukan analisa peta kerja setempat
2013 2-01166-ti bab2001
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Modul 1 isi lengkap
Quantitative approaches to forecasting
PPT MODUL 2 Praktikum PTI Analisis Metode Kerja.pptx
Ad

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

PDF
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
PDF
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
PDF
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
PDF
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
PDF
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
PDF
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
PDF
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PDF
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
PDF
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
PDF
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PDF
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
PDF
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
PDF
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
PDF
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
PDF
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PDF
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
PDF
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
PDF
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
PDF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF

Recently uploaded (20)

PPTX
02F - Orientasi Pelatihan Koding dan kecerdasan artificial
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
DOCX
Power poit Rubrik Penilaian LK 8 KP 6.docx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
PPTX
Kokurikuler dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Leaning
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Bahan Ajar PAI 8 BAB 2 iman kepada kitab Allah.pptx
PPTX
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
PDF
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
PPTX
pedoman tes kompetensi akademik deep learning
PPTX
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
PPTX
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
PDF
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka
02F - Orientasi Pelatihan Koding dan kecerdasan artificial
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
Power poit Rubrik Penilaian LK 8 KP 6.docx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Kokurikuler dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Leaning
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Bahan Ajar PAI 8 BAB 2 iman kepada kitab Allah.pptx
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
pedoman tes kompetensi akademik deep learning
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka

6.2. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG MOST

  • 1. 6.2. PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG - MAYNARD OPERATION TIME SEQUENCE (MOST) Auditya Purwandini Sutarto, PhD
  • 2. Topik 1 Pengantar 2 Work Factor 3 Methods Time Measurement (MTM) 4 Maynard Operation Sequence Time (MOST)
  • 4. MOST (1) The position of the Basic MOST activity sequence in the work hierarchy.
  • 5. MOST (2)  Ditemukan oleh Kjell Zandin yang bekerja di perusahaan HB Maynard and Company tahun 1967 berdasarkan konsep MTM  Sistem pengukuran 5x lebih cepat dibandingkan MTM  Pada dasarnya pekerjaan manual terdiri atas 3 urutan gerakan, yang menjadi pangkal konsep MOST mengenai pengukuran kerja dengan kerja dalam artian ilmu fisika w = f x s (gaya x perpindahan)  Atau lebih sederhana dikatakan sebagai perpindahan obyek
  • 6. MOST (3) Overview of MOSTOverview of MOST MOSTMOST BasicMOST MiniMOST MaxiMOST AdminMOST Aplikasi MOSTAplikasi MOST PerakitanPerakitan Proses pemesinanProses pemesinan FabrikasiFabrikasi PemeliharaanPemeliharaan Material HandlingMaterial Handling AdministratifAdministratif Pekerjaan manual lainnyaPekerjaan manual lainnya
  • 7. MOST (4)  Dalam metode MOST obyek dipindahkan menurut dua cara  Diambil dan dipindahkan secara bebas  Diambil dan digerakkan dengan menggeser diatas permukaan benda lain  Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dilakukan pemisahan model urutan kegiatan dalam metode MOST.  Pemisahan model urutan gerakan ini dibedakan atas 3 urutan gerakan yang ketiga-tiganya menggambarkan kerja manual.
  • 8. MOST (5) Terminologi Istilah  Suatu operasi merupakan suatu pekerjaan atau tugas yang terdiri atas satu atau beberapa elemen kerja yang biasanya dilakukan di suatu lokasi. Suatu operasi juga dapat diartikan satu atau lebih elemen yang melibatnya setidaknya satu dari hal berikut  Melakukan perubahan pada obyek baik karakteristik fisik maupun kimia  Merakit atau melepas obyek  Mempersiapkan suatu obyek untuk inspeksi, transportasi, penyimpanan, maupun pekerjaan lainnya  Merencanakan, menghitung, memberi, ataupun menerima informasi OperasiOperasi
  • 9. MOST (6)  Sub operasi merupakan bagian dari suatu operasi yang terukur dan logis. Sub-operasi mengacu kepada bagian dari suatu pekerjaan Sub - OperasiSub - Operasi  Aktivitas merupakan kejadian logis dan berurutan yang terjadi ketika suatu obyek dipindahkan, diamati, atau diberikan perlakuan oleh tangan maupun dengan bantuan peralatan. Suatu aktivitas dimulai ketika seorang pekerja mengambil suatu obyek dan selesai ketika obyek dilepaskan AktivitasAktivitas
  • 10. MOST (7)  Subaktivitas merupakan bagian dari suatu aktivitas atau sequence model. Dalam metode MOST, sub-aktivitas diwakili oleh satu parameter Sub - AktivitasSub - Aktivitas  Parameter merupakan satu karakter yang mewakili suatu sub-aktivitas. Sebagai contoh General Move Sequence Model terdiri atas empat parameter berbeda yaitu A, B, G, dan P ParameterParameter
  • 11. Model Urutan Aktivitas MOST Urutan aktivitas memakai alat (the tool use sequence) Urutan aktivitas umum (the general move sequence) Urutan aktivitas terkendali (the controlled move sequence)
  • 12. Manual Handling Activity Sequence Model Sub activities General Move ABG ABP A A - Action Distances B - Body Motion G - Gain Control P - Place Controlled Move ABG MXIA M - Move controlled X - Process time I - Alignment Tool Use ABG ABP ABPA F - Fasten L - Loosen C - Cut S - Surface treat R - Record M - Measure
  • 13. The General Move Sequence  Pemindahan objek secara manual dari satu tempat ke tempat lain secara bebas.  Dengan urutan kegiatan dalam gerakan umum :  A : jarak gerakan (action distance), terutama dalam arah horizontal  B : gerakan badan (body motion), terutama dalam arah vertikal  G : proses pengendalian (gain control)  P : penempatan (place)
  • 14. The General Move Sequence (2)  A meliputi semua gerakan atau perpindahan jari, tangan, kaki, dengan dengan pembebanan atau tidak.  B gerakan badan  G semua gerakan manual yang dilakukan untuk mendapatkan pengendalian objek dan juga gerak melepaskan pengendalian.  P meluruskan objek, mengurut objek, sebelum pengendalian objek dilepaskan.
  • 15. The General Move Sequence (3)  Secara umum, model ini menampilkan urutan ABG ABP A Mengambil Menyimpan Kembali  Kemudian berdasarkan aktivitas yang dilakukan dan disesuaikan dengan tabel, maka setiap paramater diberi indeks yang sesuai, sehingga urutannya menjadi AiBiGiAiBiPiAi
  • 16. The General Move Sequence (4)  Waktu pengerjaan ditentukan dengan menjumlahkan indeks (i) tiap parameter dan dikalikan dengan 10. Nilai yang diperoleh dalam TMU dikonversi ke detik atau menit atau jam sesuai kebutuhan.
  • 17. The General Move Sequence (5)  Jika ada pengulangan atau proses yang sama yang dilakukan maka digunakan tanda kurung pada aksi tersebut dan penambahan tanda kurung yang isinya frekuensi pengulangan.  Jumlah indeks adalah dengan menjumlahkan indeks parameter di luar tanda kurung, ditambah perkalian frekuensi pengulangan dengan jumlah indeks dalam tanda kurung.
  • 18. The General Move Sequence (6) Contoh : Seorang pekerja berjalan sejauh 5 langkah, mengambil baut kecil di lantai, kembali ke posisinya, dan meletakkan baut tersebut ke meja kerjanya Model Activity Sequence A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
  • 19. m ABGABPA General Move Index A= action distance B = Body motion G = Gain control P = Placement 0 <5 cm no body motion no gain control, hold No placement 1 within reach (but > 2 in.) light object lay aside loose fit 3 1-2 steps bend and arise with 50% occurence heavy or obstructed, or hidden, or interlocked Adjustments light pressure double 6 3-4 steps bend and arise with 100% occurence Position with care, or precision, of blind, or obstructed, or heavy pressure 10 5, 6, 7 steps Sit or stand 16 8, 9, 10 steps through door, or climb on or off, or stand and bend, or bend and sit MOST Parameters and Index Values for the General Move Activity Sequence Model
  • 20. The General Move Sequence (7)  Berapa lama waktunya?  Satuan waktu yang digunakan TMU.  1 TMU = 0.00001 jam <> 1 jam = 100000 TMU  1 TMU = 0.0006 menit <> 1 menit = 1667 TMU  1 TMU = 0.036 detik <> 1 detik = 27,8 TMU A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
  • 21. The General Move Sequence (8) A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0  TMU tiap model pengurutan dihitung dengan menjumlahkan bilangan-bilangan indeks dan mengalikan jumlahnya dengan 10.  Jadi jumlah dari : A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0 =10+6+1+1+10+0+1+0 = 28  Dan waktu untuk kegiatan tadi adalah 280 TMU yang mendekati 10.08 detik = 0.168 menit.
  • 22. The controlled move sequence (1)  Urutan ini berlaku untuk pemindahan obyek, dimana objek tersebut tetap bersentuhan dengan suatu permukaan atau digabungkan dengan objek lain selama pemindahan.  Parameter yang digunakan adalah ABG dengan tambahan MXI
  • 23. The controlled move sequence (2)  M meliputi semua gerakan yang diatur secara manual atau tindakan/gerakan objek melalui langkah yang dikendalikan.  X menunjukkan waktu proses, yang dilakukan oleh mesin dan bukan oleh tangan.  I gerak meluruskan, yang menunjukkan gerakan manual yang mengikuti gerakan terkendali atau pada akhir waktu pemrosesan untuk mencapai pelurusan objek.
  • 24. The controlled move sequence (3)  Gerakan terkendali terjadi karena dua keadaan:  Obyek dikendalikan karena kaitannya dengan obyek lain, seperti memijit tombol, membuka pintu, memutar tuas.  Obyek dikendalikan karena adanya kontak terhadap permukaan obyek lain, misalnya mendorong kotak diatas meja.
  • 25. The controlled move sequence (4)  Parameter M = push, pull, pivot.  Parameter X = karena proses yang dilakukan oleh mesin. A B G M X I A get move return Tiga Fase Gerakan Terkendali
  • 26. Contoh  Buatlah suatu model urutan aktivitas dan tentukan waktu normal untuk aktivitas kerja berikut: Seorang pekerja berjalan dua langkah, menggenggam tuas pengumpan mesin bubut yang tingginya sepinggang pekerja tersebut lalu menariknya kurang lebih 15 cm untuk mengarahkan pengumpanan. Waktu proses untuk memutar part 25 detik. Tidak ada alignment dan gerakan/aktivitasyang dilakukan pekerja di akhir waktu proses The controlled move sequence (5)
  • 27. Controlled Move Activity Sequence = A B G M X I A Index M = Move Controlled X = Process time I = Alignment Seconds Minutes 1 Push, pull, pivot, button, switch, knob ( 12 in) 0,5 0,01 Align to one point 3 Push and pull, turn, open, seat, shift, press, resistance encountered, or 2 stages of control ( 12 in); 1 crank of lever 1,5 0,02 Align to 2 points, Close align (  4 in) 6 Open and shut, operate, push or pull: with 1 or 2 steps (>12 in.); 3 cranks of lever 2,5 0,04 Align to 2 points, Close align (> 4 in) 10 Manipulate, maneuver, push, or pull with 3, 4, or 5 steps; 6 cranks of lever 4,5 0,07 Precision align 16 Push or pull with 6, 7, 8, or 9 steps included; 11 cranks of lever 7,0 0,11 High Precision align MOST Parameters and Index Values for the Controlled Move Activity Sequence Model *Untuk waktu proses lebih lama dari tertera di tabel maka waktu proses dikalikan dengan 2,78 dan dibulatkan ke atas sehingga diperoleh nilai index bagi parameter X
  • 28.  Merujuk pada kedua tabel, dan mengalikan 25 detik dengan 2,78 sehingga diperoleh nilai 69,5 untuk parameter X (dibulatkan ke 70) selanjutnya diperoleh model urutan aktivitas sebagai berikut: The controlled move sequence (6) A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0
  • 29. The controlled move sequence (7) A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0 A3 = take 2 steps B0 = no body motion X70 = waktu proses 25 detik G1= gains control of lever M1 = pull the lever up 15 cm I0 = no alignment A0 = no motion Penjumlahan index value = 75 dikalikan 10 diperoleh 750 TMU sekitar 27 detik. Proses bubut sudah termasuk kecuali 2 detik untuk urutan aktivitasnya
  • 30. The Tool Use Sequence (1)  Urutan ini berlaku bagian gerakan yang menggunakan atau memakai bantuan alat-alat tangan seperti tang, kunci inggris, obeng, martil dan lain-lain.  Jadi diawali dengan gerakan-gerakan umum dan dilanjutkan dengan pengukuran waktu untuk gerakan yang dilakukan oleh tangan yang mengunakan alat bantu.
  • 31. The Tool Use Sequence (2)  Urutan umumnya : Diisi parameter F, L, C, S, M, R, dan T Indeks parameter A, B, G, dan P diperoleh tabel General Move Sequence
  • 32. The Tool Use Sequence (3)  F = fasten (mengencangkan)  C = cut  L = loosen (mengendurkan)  S = surface treat (mis. Ampelas)  M = measure  R = record  T = think Parameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan TParameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan T
  • 33. Referensi  Sutalaksana, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Penerbit ITB  Yanto, dkk, 2017, Ergonomi, Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk Analisis Dan Perbaikan Sistem Kerja, Andi Publisher, Yogyakarta  Groover, M. P. 2017, Work Systems: The Methods, Measurement & Management Of Work, Pearson India  Kanawaty, G., 1992, Introduction to Work Study, ILO publication, Geneva  MOST, materi kuliah Teknik Industri ITB