7
Most read
8
Most read
11
Most read
1 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
HAKIKAT MANUSIA
MENURUT ISLAM
Oleh
Kelompok 2
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
BIODATA ANGGOTA
Nama : Muhammad Firdaus
NRP : 3515100037
Jurusan : T. Geomatika
Nama : Wachidatin Nisa’ul Chusnah
NRP : 3515100067
Jurusan : T. Geomatika
Nama : Ibrahim Imamun H
NRP :
Jurusan :
Nama : Mirzaq Khairul Mufidah
NRP :
Jurusan :
Nama : Windy Mukhsiana Dewi
NRP :
Jurusan :
Nama : Muhammad Rizki Ramadhani
NRP :
Jurusan :
3 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
DAFTAR ISI
Biodata Anggota………………………………………………………………………2
Daftar isi………………………………………………………………………………3
Kata Pengantar………………………………………………………………………..4
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………5
Bab 2 Kajian Pustaka………………………………………………………………….6
Bab 3 Pembahasan…………………………………………………………………….7
1. KONSEP TENTANG MANUSIA……………………………………………7
1.1 Siapakah Manusia Itu ?......................................................................................7
1.2 Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain……………………8
2. EKSISTENSI MANUSIA…………………………………………….………9
2.1 Tujuan Penciptaan Manusia………………………………….………………9
2.2 Fungsi dan Perananan Manusia…………………………………...…………11
3. MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH…………...…11
3.1 Tanggung jawab Manusia sebagai Hamba Allah……………………………11
3.2 Tanggung jawab Manusia sebagai Khalifah Allah…………………………..12
Bab 4 Kesimpulan………………………...………………………………………….14
Daftar Pustaka…………………………......…………………………………………15
4 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut
Islam”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Pendidikan Agama Islam ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang memberikan tugas dan petunjuk, sehingga
makalah imi dapat terselesaikan.
Surabaya, 28 September 2015
Penulis
5 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
BAB 1. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu manusia
dan berbagai hal yang ada dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai
kalangan. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan
dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan lingkungan tempat
tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun
sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya.
Hal ini terbukti dari misalnya Homo Sapien (manusia berakal), Homo economices
(manusia ekonomi), yang kadangkala disebut economical, animal, dsb.
Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan
manusia kepada binatang. Hal ini berlaku selama manusia menggunakan akal pikiran
dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya.Namun, jika manusia
tidak mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajat manusia akan
turun, bahkan lebih rendah dari binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al Quran surat
Al-A’raf ayat 179. Sangat menariknya pembahasan tentang manusia inilah yang
membuat penulis tertarik mengulas sedikit tentang Manusia menurut Pandangan Islam
6 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
Dari sudut pandang psikologi, Hakikat manusia mengarah pada sifat-sifat
manusia (human nature) yaitu sifat-sifat khas (karakteristik) segenap umat manusia
(Chaplin, 1997)
Para pemikir Islam seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd menyatakan bahwa
manusia merupakan rangkaian utuh antara dua unsur, yaitu unsur yang bersofat materi
dan immateri. Pengertian tersebut membuktikan bahwa manusia mengandung dua
unsur yang tidak bisa dipisahkan. Atau dengan kata lain tidak bisa dikatakan manusia
jika salah satu unsur tidak ada. Istilah yang sering digunakan dalam islam untuk unsur
immateri adalah ruh dan nafs
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi dengan
tugasnya yang sedemikian rupa. Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Bentuk pengabdiannya tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT,
melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Sebagai bentuk mengakui
keberadaan Allah adalah dengan mengikuti Rukun Iman dan Rukun Islam. Sebagai
wujud keimanan terhadap Allah SWT, Allah SWT menyatakan bahwa manusia tidak
cukup hanya meyakini didalam hati dan diucapkan oleh mulut, tetapi manusia harus
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan di dunia sebagai pertanggung jawaban dirinya sebagai hamba
Allah dengan ketaatan ketundukan dan kepatuhan yang dicerminkan dalam kebenaran
dan keadilan. Manusia menempati posisi sebagai nciptaan dan Tuhan sebagai pencipta.
Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia menghambakan diri kepada
Allah dan dilarang menghambakan pada dirinya, serta menghamba pada hawa
nafsunya.
7 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
BAB 3. PEMBAHASAN
HAKIKAT MANUSIA DALAM ISLAM
1. KONSEP TENTANG MANUSIA
1.1 Siapakah manusia itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’. Menurut
pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar
dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan
kemaslahatannya. Sedangkan dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan
dengan:
1. Basyar (Qs Al-Mukminun: 33)
Kata “Basyar” dalam Al-Qur’an disebut 27 kali, memberikan referensi pada
manusia sebagai mahkluk Biologis.
Sebagai mahkluk biologis, manusia dapat dililhat dari perkataan Maryam
kepada Allah: “Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak
disentuh basyar” (Ali Imran). Dan pertanyaan Maryampun terjawab, Nabi Muhammad
SAW diutus Allah menegaskan bahwa secara biologis ia sepeti manusia lain. Allah
berfirman, “Katakanlah,Aku (Muhammad saw) ini manusia biasa (basyar) seperti
kamu,hanya saja aku diberi wahyu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan yang satu”. (Q.S. al-
Kahfi: 110 dan Fushshilat: 6).
2. Insan (Qs Al-Ala’: 5)
Kata “Insan” disebut dalam Al –Qur’an sebanyak 65 kali, Konsep insan selalu
dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang
berfikir,diberi ilmu,dan memikul amanah. Insan adalah manusia yang menjadi
(becoming) dan terus bergerak maju kearah kesempurnaan.
3. An-Nas (Qs Al-Baqarah: 21)
Kata “An-Nas” disebut sebanyak 240 kali, konsep An-Nas menunjuk pada
semua manusia sebagai makhluk sosial atau kecenderungan untuk hidup berkelompok
dengan sesamanya.
8 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan.
Tentang Konsep Manusia ini sendiri menjadi perbincangan dikalangan Para
ahli, dan untuk mencari makna manusia dilakukan melalui ilmu pengetahuan. Para ahli
berusaha mendefenisikannya sesuai dengan bidang kajian (objek materia) ilmu yang
digelutinya. Membicarkan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat
tergantung pada metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.
Para penganut teori behaviorisme menyabut manusia sebagai Homo Mehanicus
(manusia mesin). Menurut teori ini segala tingkah laku manusia terbantuk sebagai hasil
proses pembelajaran terhadap lingkungan.
Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia
berfikir). Menurut teori ini manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang beraksi
secara pasif pada lingkungan,tetapi sebagai makhluk yang selalu berfikir. Sedangkan
para penganut teori humanisme menyebut manusis sebagai homo ludens (manusia
bermain). Menurut humanisme manusia berperilaku untuk mempertahankan,
meningkatkan dan mengatualisasikan diri.
Degan demikian Al-Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis,
psikologis, sosial. Manusia sebagai basyar tunduk kepada Allah, sama dengan makhluk
lain. Manusia sebagai insan dan an-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang
memiliki kebebasan dengan memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
1.2 Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan makhluk lain, yaitu memiliki hasrat
dan tujuan. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan,
kesadaran, dan keunggulan yang dimiliki manusia dibandingkan makhluk lain.
Kelebihan manusia membedakannya dari makhluk lainnya. Mengenai kelebihan
manusia atau makhluk lainnya dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah :
1. Aspek kreasi
2. Aspek ilmu
3. Aspek kehendak
9 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
4. Pengetahuan akhlak
“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk-
makhluk yang kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol” (Qs Al Isra 70)
Kelebihan manusia dibandingkan :
Aspek Manusia Malaikat Jin Hewan Iblis/Setan
Fisik Nyata Tidak
nyata
Tidak
nyata
Nyata Tidak nyata
Dimensi Spiritual,
emosional,
intelektual, dan
syahwat
Akal Akal dan
syahwat
Nafsu dan
naluri
(insting)
Akal dan
nafsu
Visi dan
Misi
Beribadah
kepada Allah
dengan pilihan
sebagai
khalifah/wakil
Allah
Beribadah
kepada
Allah
secara
sukarela
sebagai
Prajurit
Allah
Beribadah
kepada
Allh
dengan
pilihan
Beribadah
kepada
Allah
dengan
insting
Menyesatkan
manusia
dengan
pilihan
2 EKSISTENSI MANUSIA
2.1 Tujuan penciptaan manusia
Pengertian Eksistensi martabat manusia adalah bahwasanya manusia
diciptakan ke dunia ini oleh Allah melaui berbagai rintangan tentunya tiada lain untuk
mengabdi kepadaNya, sehingga dengan segala kelebihan yang tidak dimiliki mahluk
Allah lainya tentunya kita dapat memanfaatkan bumi dan isinya untuk satu tujuan yaitu
mengharapkan ridho dari Allah SWT. Dan dengan segala potensi diri masing-masing
kita berusaha untuk meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kita sehingga dapat
selamat Dunia dan Akhirat.
‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ِ‫ُون‬‫د‬ُ‫ب‬‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫س‬‫ن‬ِ‫اْل‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ ِ‫ج‬‫ال‬ ُ‫ت‬
“Dan aku tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi
kepadaku” (Q.S. Adz-Dzariyaat : 56)
Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Bentuk pengabdiannya
10 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT, melaksanakan perintahNya
serta menjauhi laranganNya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah adalah
dengan mengikuti Rukun Iman dan Rukun Islam. Sebagai wujud keimanan terhadap
Allah SWT, Allah SWT menyatakan bahwa manusia tidak cukup hanya meyakini
didalam hati dan diucapkan oleh mulut, tetapi manusia harus melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian dapat disimpulkan keberadaan manusia diciptakan Allah
untuk menjadi manusia yang Islami (Islam yang benar). Menjadi Islam yang benar
adalah dengan mengerti, memahami dan melaksanakan dalam kehidupan apa yang
telah dilarangNya, dengan kata lain secara konsisten melaksanakan Rukun Iman dan
Rukun Islam.
1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia
Dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya :
َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ل‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫م‬‫ح‬ َ‫ر‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫َاك‬‫ن‬‫ل‬َ‫س‬‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam”
Ayat ini menerangkan tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia
ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Arti kata rahmat adalah karunia,
kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmah adalah manusia diciptakan
oleh Allah SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada alam semesta.
2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia
Tujuan khusus adanya manusia di dunia adalah sukses di dunia dan di akhirat
dengan cara melaksanakan amal shaleh yang merupakan investasi pribadi manusia
sebagai individu. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl ayat 97 yang artinya : “Barang
siapa mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya Allah SWT akan memberikan kepadanya kehidupan
yang baik dan akan diberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dengan apa yang telah mereka kerjakan”.
2.1 Fungsi dan peranan Manusia
Peran yang hendaknya dilakukan oleh seorang khalifah sebagaimana yang telah
ditetapkan Allah, diantaranya adalah :
1. Belajar (Qs An Naml: 15-16 dan Al Mukmin: 54)
11 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat Al Alaq adalah mempelajari ilmu
Allah yaitu Al Qur’an
2. Mengajarkan Ilmu (Qs Al-Baqarah: 31-39)
Ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja,
tetapi juga ilmu Allah
3. Membudayakan Ilmu (Qs Al Mukmin: 35)
Ilmu yang telahdiketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan
dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti yang dicontohkan
oleh Rasulullah SAW
3 MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH
3.1 Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah
Dalam kehidupan di dunia sebagai pertanggung jawaban dirinya sebagai hamba
Allah dengan ketaatan ketundukan dan kepatuhan yang dicerminkan dalam kebenaran
dan keadilan. Manusia menempati posisi sebagai nciptaan dan Tuhan sebagai pencipta.
Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia menghambakan diri kepada
Allah dan dilarang menghambakan pada dirinya, serta menghamba pada hawa
nafsunya.
Manusia sebagai hamba Allah memiliki tanggung jawab. Yaitu tanggung jawab
terhadap diri sendiri, keluarga, dan kepada sesama.
Tanggung jawab kepada keluarga adalah lanjutan dari tanggung jawab terhadap
diri sendiri, karena memelihara diri sendiri berkaitan dengan perintah memelihara iman
keluarga, hal ini disebutkan dalam Al-Quran surah At-Tahriim ayat 6 yang berbunyi
‫َة‬‫ك‬ِ‫ئ‬ َ‫َل‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫د‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ار‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫اأ‬َ‫ي‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ‫َاد‬‫د‬ِ‫ش‬ ‫ظ‬ َ‫َل‬ِ‫غ‬
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Oleh karena itu tanggung jawab hamba Allah adalah menegakkan keadilan,
12 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
baik terhadap diri sendiri maupun keluarga.
Tanggung jawab kepada sesama merupakan realisasi dari manusia sebagai
hamba-hamba Allah yang merupakan bagian dari ummah yang senantiasa berbuat
kebajikan juga diperintahkan untuk mengajak yang lain berbuat ma’ruf dan mencegah
kemunkaran yang dijelaskan dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 104 yang berbunyi
َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ُن‬‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫و‬ِ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫و‬
Artinya :
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah
orang-orang yang beruntung.
3.2 Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah
Tugas hidup yang dipikul manusia dimuka bumi adalah tugas kekhalifahan,yaitu
tugas kepemimpinan, wakil Allah dimuka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan
alam.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, khalifah berarti pimpinan umat. Menjadi
pemimpin adalah fitrah setiap manusia. Kepemimpinan adalah suatu amanah yang
diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus kita pertanggungjawabkan
Manusia sebagai khalifah memegang mandat untuk mewujudkan kemakmuran
dimuka bumi. Kekuasaannya bersifat kreatif. Sebagai khalifah, manusia diberi
wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan, sehingga kebebasan tersebut
melahirkan kreatifitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu
pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimiliki tidak menjadikan
manusia bertindak sewenang-wenang.
Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan yaitu hukum-hukujm Tuhan baik yang tertulis dalam kitab suci
Al-Qur’an maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta. Wakil yang
menggingkari serta menghianati kepercayaan yang diwakili akan
dipertanggungjawabkan sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surah Faathir ayat
39 yang berbunyi
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫َل‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ‫ض‬ْ‫األر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ف‬ِ‫ئ‬‫َل‬َ‫خ‬
13 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
‫ا‬ً‫ار‬َ‫س‬َ‫خ‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬
Artinya :
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa
yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-
orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya
dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian
mereka belaka.
Dengan demikian, manusia sebagai khalifah dan hamba Allah merupakan
kesatuan yang menyempurnakan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang memiliki
kebebasan berkreasi dan sekaligus menghadapkannya pada tuntutan kodrat yang
menempatkan posisinya kepada keterbatasan.
14 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
BAB 4. KESIMPULAN
Manusia dalam agama islam diartikan sebagai makhluk Allah SWT yang
memiliki unsur dan jiwa yang arif, bijaksana, berakal, bernafsu, dan bertanggung jawab
kepada Allah SWT. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat
ditangkap panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena manusia memiliki
daya fikir, akal, nafsu, kalbu, dsb.
“dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah, kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kmai jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maka Sucilah Allah
, Pencipta Yang Paling Baik” (Qs Al Mukminun: 12-14)
Manusia memiliki kelebihan dari makhluk lain salah satu buktinya adalah kepatuhan
manusia pada Allah SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan
godaan syetan sedangkan kepatuhan malaikat kepada Allah SWT karena sudah
tabiatnya, sebab malaikat tidak memiliki hawa nafsu. Oleh karena itu sebagai manusia
seharusnay kita senantiasa bersyukur atas karunia-Nya, karena salah satu kunci
kesuksesan adalah bersyukur.
“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk-
makhluk yang kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol” (Qs Al Isra 70)
15 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m
DAFTAR PUSTAKA
Mansoer, Hamdan, dkk, Materi Instruksi Pendidikan Agama Islam Di Perguruan
Tinggi Negeri Umum, Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departeman
Agama RI, 2004.
Abdurrahman, dkk, Pendidikan Agama Islam, Bangkalan: Pustaka Raja,20
Fathoni Ahmad Miftah Drs., M.Ag, Pengantar Studi Islam, 2001, Semarang, Gunung
Jati.
Supadie Didiek Ahmad,dkk. Pengantar Studi Islam, 2011 , Jakarta, Rajawali Pers.
www.kuliahgratis.net/pengertian-dan-konsep-tentang-manusia/
www.academia.edu/4727825/KONSEP_MANUSIA_DALAM_ISLAM_Manusia_dic
iptakan_Allah_SWT/

More Related Content

PPTX
hakikat manusia dalam pandangan islam
DOCX
Materi kuliah pai
PDF
konsep manusia menurut islam
PPT
Konsep Ilmu Dalam Islam
PPTX
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
PPTX
KD3 - Memahami Konsep Hakekat Manusia dalam Islam
PDF
1.hakekat manusia
DOCX
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
hakikat manusia dalam pandangan islam
Materi kuliah pai
konsep manusia menurut islam
Konsep Ilmu Dalam Islam
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
KD3 - Memahami Konsep Hakekat Manusia dalam Islam
1.hakekat manusia
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat

What's hot (20)

DOC
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
PDF
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
DOCX
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
RTF
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
PDF
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
DOCX
Tugas makalah agama
PPT
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
DOCX
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
DOCX
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
DOCX
Makalah Karya Ilmiah
DOC
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
PDF
Contoh proposal pkm kewirausahaan
DOCX
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
DOC
Tantangan dan masa depan ilmu
PDF
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
DOCX
Tabel organel sel 2003
PDF
Makalah individu
PPTX
Permasalah & solusi organisasi sekolah
DOCX
Soal dan Jawaban - ISBD
PPTX
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Tugas makalah agama
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Makalah Karya Ilmiah
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Tantangan dan masa depan ilmu
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Tabel organel sel 2003
Makalah individu
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Soal dan Jawaban - ISBD
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Ad

Similar to Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam (20)

DOCX
Pemahaman Tentang Manusia
PDF
David Bastian - Makalah-Hakikat-Manusia-Dalam-Pandangan-Islam- David Bastian ...
PPTX
Konsep manusia dalam perspektif agama islam
PPTX
bab 2 tambahan.pptx
PPTX
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
DOCX
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
DOCX
bimbingan konseling.docx
PPTX
DOCX
Konsep islam tentang manusia
PDF
4. Hakikat Manusia dalam kehidupan didunia
PPTX
HAKEKAT MANUSIA.pptx
RTF
Hakikat manusia bab I
PPTX
1.Manusia dan agama.pptx
DOCX
Makalah agama-
DOCX
Bab i pendahuluan (tgs livi)
PPTX
agama.pptx
PPTX
HAKIKATM ANUSIA MENURUT ISLAM .pptx
DOCX
Hakikat manusia menurut islam
DOC
Hakikat manusia menurut islam
DOCX
kelompok agama 3.wksbvssc Xhchchsbjbsjmn
Pemahaman Tentang Manusia
David Bastian - Makalah-Hakikat-Manusia-Dalam-Pandangan-Islam- David Bastian ...
Konsep manusia dalam perspektif agama islam
bab 2 tambahan.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
bimbingan konseling.docx
Konsep islam tentang manusia
4. Hakikat Manusia dalam kehidupan didunia
HAKEKAT MANUSIA.pptx
Hakikat manusia bab I
1.Manusia dan agama.pptx
Makalah agama-
Bab i pendahuluan (tgs livi)
agama.pptx
HAKIKATM ANUSIA MENURUT ISLAM .pptx
Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
kelompok agama 3.wksbvssc Xhchchsbjbsjmn
Ad

More from Wachidatin N C (15)

PDF
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
PPTX
Pertambangan : Aplikasi Survei Pemetaan Bidang Pertambangan
PPTX
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
PDF
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
PPTX
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
PPTX
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
PPTX
IIG : Kebijakan Satu Peta
PDF
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
PDF
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
PDF
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
PDF
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
PDF
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
PPTX
Toponimi : Analisa Pulau Selaru
PPTX
Toponimi Sentra Ikan Bulak
PPTX
Green cars
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Aplikasi Survei Pemetaan Bidang Pertambangan
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
IIG : Kebijakan Satu Peta
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Toponimi : Analisa Pulau Selaru
Toponimi Sentra Ikan Bulak
Green cars

Recently uploaded (20)

PDF
Stop Bullying NO Bully in school SMA .pdf
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
PPTX
Tugas_Guru_Wali_Permendikbud_11_2025.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
PPTX
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Stop Bullying NO Bully in school SMA .pdf
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Tugas_Guru_Wali_Permendikbud_11_2025.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka

Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam

  • 1. 1 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM Oleh Kelompok 2 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
  • 2. 2 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m BIODATA ANGGOTA Nama : Muhammad Firdaus NRP : 3515100037 Jurusan : T. Geomatika Nama : Wachidatin Nisa’ul Chusnah NRP : 3515100067 Jurusan : T. Geomatika Nama : Ibrahim Imamun H NRP : Jurusan : Nama : Mirzaq Khairul Mufidah NRP : Jurusan : Nama : Windy Mukhsiana Dewi NRP : Jurusan : Nama : Muhammad Rizki Ramadhani NRP : Jurusan :
  • 3. 3 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m DAFTAR ISI Biodata Anggota………………………………………………………………………2 Daftar isi………………………………………………………………………………3 Kata Pengantar………………………………………………………………………..4 Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………5 Bab 2 Kajian Pustaka………………………………………………………………….6 Bab 3 Pembahasan…………………………………………………………………….7 1. KONSEP TENTANG MANUSIA……………………………………………7 1.1 Siapakah Manusia Itu ?......................................................................................7 1.2 Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain……………………8 2. EKSISTENSI MANUSIA…………………………………………….………9 2.1 Tujuan Penciptaan Manusia………………………………….………………9 2.2 Fungsi dan Perananan Manusia…………………………………...…………11 3. MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH…………...…11 3.1 Tanggung jawab Manusia sebagai Hamba Allah……………………………11 3.2 Tanggung jawab Manusia sebagai Khalifah Allah…………………………..12 Bab 4 Kesimpulan………………………...………………………………………….14 Daftar Pustaka…………………………......…………………………………………15
  • 4. 4 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut Islam”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang memberikan tugas dan petunjuk, sehingga makalah imi dapat terselesaikan. Surabaya, 28 September 2015 Penulis
  • 5. 5 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m BAB 1. PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu manusia dan berbagai hal yang ada dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai kalangan. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan lingkungan tempat tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari misalnya Homo Sapien (manusia berakal), Homo economices (manusia ekonomi), yang kadangkala disebut economical, animal, dsb. Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan manusia kepada binatang. Hal ini berlaku selama manusia menggunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya.Namun, jika manusia tidak mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajat manusia akan turun, bahkan lebih rendah dari binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al Quran surat Al-A’raf ayat 179. Sangat menariknya pembahasan tentang manusia inilah yang membuat penulis tertarik mengulas sedikit tentang Manusia menurut Pandangan Islam
  • 6. 6 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m BAB 2. KAJIAN PUSTAKA Dari sudut pandang psikologi, Hakikat manusia mengarah pada sifat-sifat manusia (human nature) yaitu sifat-sifat khas (karakteristik) segenap umat manusia (Chaplin, 1997) Para pemikir Islam seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd menyatakan bahwa manusia merupakan rangkaian utuh antara dua unsur, yaitu unsur yang bersofat materi dan immateri. Pengertian tersebut membuktikan bahwa manusia mengandung dua unsur yang tidak bisa dipisahkan. Atau dengan kata lain tidak bisa dikatakan manusia jika salah satu unsur tidak ada. Istilah yang sering digunakan dalam islam untuk unsur immateri adalah ruh dan nafs Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi dengan tugasnya yang sedemikian rupa. Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Bentuk pengabdiannya tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT, melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah adalah dengan mengikuti Rukun Iman dan Rukun Islam. Sebagai wujud keimanan terhadap Allah SWT, Allah SWT menyatakan bahwa manusia tidak cukup hanya meyakini didalam hati dan diucapkan oleh mulut, tetapi manusia harus melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan di dunia sebagai pertanggung jawaban dirinya sebagai hamba Allah dengan ketaatan ketundukan dan kepatuhan yang dicerminkan dalam kebenaran dan keadilan. Manusia menempati posisi sebagai nciptaan dan Tuhan sebagai pencipta. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia menghambakan diri kepada Allah dan dilarang menghambakan pada dirinya, serta menghamba pada hawa nafsunya.
  • 7. 7 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m BAB 3. PEMBAHASAN HAKIKAT MANUSIA DALAM ISLAM 1. KONSEP TENTANG MANUSIA 1.1 Siapakah manusia itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’. Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Sedangkan dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan: 1. Basyar (Qs Al-Mukminun: 33) Kata “Basyar” dalam Al-Qur’an disebut 27 kali, memberikan referensi pada manusia sebagai mahkluk Biologis. Sebagai mahkluk biologis, manusia dapat dililhat dari perkataan Maryam kepada Allah: “Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak disentuh basyar” (Ali Imran). Dan pertanyaan Maryampun terjawab, Nabi Muhammad SAW diutus Allah menegaskan bahwa secara biologis ia sepeti manusia lain. Allah berfirman, “Katakanlah,Aku (Muhammad saw) ini manusia biasa (basyar) seperti kamu,hanya saja aku diberi wahyu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan yang satu”. (Q.S. al- Kahfi: 110 dan Fushshilat: 6). 2. Insan (Qs Al-Ala’: 5) Kata “Insan” disebut dalam Al –Qur’an sebanyak 65 kali, Konsep insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir,diberi ilmu,dan memikul amanah. Insan adalah manusia yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju kearah kesempurnaan. 3. An-Nas (Qs Al-Baqarah: 21) Kata “An-Nas” disebut sebanyak 240 kali, konsep An-Nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk sosial atau kecenderungan untuk hidup berkelompok dengan sesamanya.
  • 8. 8 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Tentang Konsep Manusia ini sendiri menjadi perbincangan dikalangan Para ahli, dan untuk mencari makna manusia dilakukan melalui ilmu pengetahuan. Para ahli berusaha mendefenisikannya sesuai dengan bidang kajian (objek materia) ilmu yang digelutinya. Membicarkan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat tergantung pada metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari. Para penganut teori behaviorisme menyabut manusia sebagai Homo Mehanicus (manusia mesin). Menurut teori ini segala tingkah laku manusia terbantuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungan. Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berfikir). Menurut teori ini manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang beraksi secara pasif pada lingkungan,tetapi sebagai makhluk yang selalu berfikir. Sedangkan para penganut teori humanisme menyebut manusis sebagai homo ludens (manusia bermain). Menurut humanisme manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengatualisasikan diri. Degan demikian Al-Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, sosial. Manusia sebagai basyar tunduk kepada Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan dan an-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dengan memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah. 1.2 Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain Manusia pada hakekatnya sama saja dengan makhluk lain, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran, dan keunggulan yang dimiliki manusia dibandingkan makhluk lain. Kelebihan manusia membedakannya dari makhluk lainnya. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lainnya dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 70. Diantara karakteristik manusia adalah : 1. Aspek kreasi 2. Aspek ilmu 3. Aspek kehendak
  • 9. 9 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m 4. Pengetahuan akhlak “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk- makhluk yang kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol” (Qs Al Isra 70) Kelebihan manusia dibandingkan : Aspek Manusia Malaikat Jin Hewan Iblis/Setan Fisik Nyata Tidak nyata Tidak nyata Nyata Tidak nyata Dimensi Spiritual, emosional, intelektual, dan syahwat Akal Akal dan syahwat Nafsu dan naluri (insting) Akal dan nafsu Visi dan Misi Beribadah kepada Allah dengan pilihan sebagai khalifah/wakil Allah Beribadah kepada Allah secara sukarela sebagai Prajurit Allah Beribadah kepada Allh dengan pilihan Beribadah kepada Allah dengan insting Menyesatkan manusia dengan pilihan 2 EKSISTENSI MANUSIA 2.1 Tujuan penciptaan manusia Pengertian Eksistensi martabat manusia adalah bahwasanya manusia diciptakan ke dunia ini oleh Allah melaui berbagai rintangan tentunya tiada lain untuk mengabdi kepadaNya, sehingga dengan segala kelebihan yang tidak dimiliki mahluk Allah lainya tentunya kita dapat memanfaatkan bumi dan isinya untuk satu tujuan yaitu mengharapkan ridho dari Allah SWT. Dan dengan segala potensi diri masing-masing kita berusaha untuk meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kita sehingga dapat selamat Dunia dan Akhirat. ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ِ‫ُون‬‫د‬ُ‫ب‬‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫س‬‫ن‬ِ‫اْل‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ ِ‫ج‬‫ال‬ ُ‫ت‬ “Dan aku tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku” (Q.S. Adz-Dzariyaat : 56) Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Bentuk pengabdiannya
  • 10. 10 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT, melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah adalah dengan mengikuti Rukun Iman dan Rukun Islam. Sebagai wujud keimanan terhadap Allah SWT, Allah SWT menyatakan bahwa manusia tidak cukup hanya meyakini didalam hati dan diucapkan oleh mulut, tetapi manusia harus melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat disimpulkan keberadaan manusia diciptakan Allah untuk menjadi manusia yang Islami (Islam yang benar). Menjadi Islam yang benar adalah dengan mengerti, memahami dan melaksanakan dalam kehidupan apa yang telah dilarangNya, dengan kata lain secara konsisten melaksanakan Rukun Iman dan Rukun Islam. 1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia Dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya : َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ل‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫م‬‫ح‬ َ‫ر‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫َاك‬‫ن‬‫ل‬َ‫س‬‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam” Ayat ini menerangkan tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Arti kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmah adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada alam semesta. 2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia Tujuan khusus adanya manusia di dunia adalah sukses di dunia dan di akhirat dengan cara melaksanakan amal shaleh yang merupakan investasi pribadi manusia sebagai individu. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl ayat 97 yang artinya : “Barang siapa mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Allah SWT akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan diberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dengan apa yang telah mereka kerjakan”. 2.1 Fungsi dan peranan Manusia Peran yang hendaknya dilakukan oleh seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah : 1. Belajar (Qs An Naml: 15-16 dan Al Mukmin: 54)
  • 11. 11 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat Al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an 2. Mengajarkan Ilmu (Qs Al-Baqarah: 31-39) Ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah 3. Membudayakan Ilmu (Qs Al Mukmin: 35) Ilmu yang telahdiketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW 3 MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH 3.1 Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah Dalam kehidupan di dunia sebagai pertanggung jawaban dirinya sebagai hamba Allah dengan ketaatan ketundukan dan kepatuhan yang dicerminkan dalam kebenaran dan keadilan. Manusia menempati posisi sebagai nciptaan dan Tuhan sebagai pencipta. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia menghambakan diri kepada Allah dan dilarang menghambakan pada dirinya, serta menghamba pada hawa nafsunya. Manusia sebagai hamba Allah memiliki tanggung jawab. Yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan kepada sesama. Tanggung jawab kepada keluarga adalah lanjutan dari tanggung jawab terhadap diri sendiri, karena memelihara diri sendiri berkaitan dengan perintah memelihara iman keluarga, hal ini disebutkan dalam Al-Quran surah At-Tahriim ayat 6 yang berbunyi ‫َة‬‫ك‬ِ‫ئ‬ َ‫َل‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫د‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ار‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫اأ‬َ‫ي‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ‫َاد‬‫د‬ِ‫ش‬ ‫ظ‬ َ‫َل‬ِ‫غ‬ Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Oleh karena itu tanggung jawab hamba Allah adalah menegakkan keadilan,
  • 12. 12 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m baik terhadap diri sendiri maupun keluarga. Tanggung jawab kepada sesama merupakan realisasi dari manusia sebagai hamba-hamba Allah yang merupakan bagian dari ummah yang senantiasa berbuat kebajikan juga diperintahkan untuk mengajak yang lain berbuat ma’ruf dan mencegah kemunkaran yang dijelaskan dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 104 yang berbunyi َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ُن‬‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫و‬ِ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫و‬ Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung. 3.2 Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah Tugas hidup yang dipikul manusia dimuka bumi adalah tugas kekhalifahan,yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah dimuka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam. Dalam kamus Bahasa Indonesia, khalifah berarti pimpinan umat. Menjadi pemimpin adalah fitrah setiap manusia. Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus kita pertanggungjawabkan Manusia sebagai khalifah memegang mandat untuk mewujudkan kemakmuran dimuka bumi. Kekuasaannya bersifat kreatif. Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan, sehingga kebebasan tersebut melahirkan kreatifitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimiliki tidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang. Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yaitu hukum-hukujm Tuhan baik yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta. Wakil yang menggingkari serta menghianati kepercayaan yang diwakili akan dipertanggungjawabkan sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surah Faathir ayat 39 yang berbunyi ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫َل‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ‫ض‬ْ‫األر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ف‬ِ‫ئ‬‫َل‬َ‫خ‬
  • 13. 13 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m ‫ا‬ً‫ار‬َ‫س‬َ‫خ‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ Artinya : Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang- orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. Dengan demikian, manusia sebagai khalifah dan hamba Allah merupakan kesatuan yang menyempurnakan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang memiliki kebebasan berkreasi dan sekaligus menghadapkannya pada tuntutan kodrat yang menempatkan posisinya kepada keterbatasan.
  • 14. 14 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m BAB 4. KESIMPULAN Manusia dalam agama islam diartikan sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki unsur dan jiwa yang arif, bijaksana, berakal, bernafsu, dan bertanggung jawab kepada Allah SWT. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat ditangkap panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena manusia memiliki daya fikir, akal, nafsu, kalbu, dsb. “dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kmai jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maka Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik” (Qs Al Mukminun: 12-14) Manusia memiliki kelebihan dari makhluk lain salah satu buktinya adalah kepatuhan manusia pada Allah SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan syetan sedangkan kepatuhan malaikat kepada Allah SWT karena sudah tabiatnya, sebab malaikat tidak memiliki hawa nafsu. Oleh karena itu sebagai manusia seharusnay kita senantiasa bersyukur atas karunia-Nya, karena salah satu kunci kesuksesan adalah bersyukur. “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk- makhluk yang kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol” (Qs Al Isra 70)
  • 15. 15 | H a k i k a t M a n u s i a M e n u r u t I s l a m DAFTAR PUSTAKA Mansoer, Hamdan, dkk, Materi Instruksi Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Negeri Umum, Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departeman Agama RI, 2004. Abdurrahman, dkk, Pendidikan Agama Islam, Bangkalan: Pustaka Raja,20 Fathoni Ahmad Miftah Drs., M.Ag, Pengantar Studi Islam, 2001, Semarang, Gunung Jati. Supadie Didiek Ahmad,dkk. Pengantar Studi Islam, 2011 , Jakarta, Rajawali Pers. www.kuliahgratis.net/pengertian-dan-konsep-tentang-manusia/ www.academia.edu/4727825/KONSEP_MANUSIA_DALAM_ISLAM_Manusia_dic iptakan_Allah_SWT/