2
Most read
3
Most read
5
Most read
AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUTAN I
AGEN dan KANTOR
CABANG
Oleh:
Rizky Nurul Chasanah
11.03.3933
Perbedaan Agen dan Kantor Cabang
Agen
• Agen berfungsi untuk menerima
pesanan barang-barang dan bekerja
dibawah pengawasan langsung oleh kantor
pusat.

Kantor cabang
• Kantor
cabang mempunyai wewenang untuk
melaksanakan transaksi-transaksi dengan pihak
ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit usaha yang
berdisi sendiri.

• Agen tidak memiliki persediaan untuk
barang-barang yang akan dijual akan tetapi
hanya berupa monster (contoh/sampel).
Barang yang dijual akan dikirim langsung
oleh kantor Pusat kepada langganan yang
bersangkutan.

• Kantor cabang mengadakan persediaan untuk
barang-barang dagangannya yang pada umumnya
dikirim dari kantor Pusat. Namun sampai dengan
batas-batas tertentu kantor cabang juga membeli
sendiri barang-barang dagangannya.

• Persetujuan terhadap syarat penjualan • Kator cabang memberikan persetujuan tentang
sepenuhnya dilakukan oleh kantor pusat. syarat-syarat
penjualan,
menyelanggarakan
Administrasi terhadap piutang yang timbul administrasi piutang yang timbul dari penjualan.
dari penjualan dan pengumpulan piutang
yang bersangkutan diselenggarakan oleh
kantor pusat.
• Modal kerja untuk biaya-biaya operasi
agen diberikan oleh kantor pusat. Agen
tidak mengurus uang tunai (kas) selain
modal kerja yang diberikan.

• Kantor cabang mengelola uang tunai dari hasil
penjualan,
pengumpulan
piutangnnya
dan
melaksanakan transaksi-transaksi pembayaran atas
inisiatif sendiri.
Pembukuan Agen
Akuntansi terhadap usaha keagenan tidak
membutuhkan penyususnan buku-buku secara lengkap.
Pada umumnya agen cukup menyelenggarakan buku
kas untuk mencatat penerimaan modal kerja dari kantor
pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam biaya.
Pada saat modal kerja hampir habis atau mendekati
jumlah minimum yang ditetapkan, agen mengirimkan
copy catatan pengeluaran kas atau ringkasannya kepada
kantor pusat untuk mendapatkan penggantian atau
pengisian kembali modal kerjanya.
Pembukuan Kantor Pusat
Dalam pembukuan kantor pusat terdapat dua alternatif
antara lain:
• Laba rugi yang di dapat dari aktivitas penjualan
melalui agen (tiap-tiap agen) tidak ditentukan secara
terpisah. Laba rugi yang di dapat dari penjualan
melalui agen akan dilaporkan tergabung dengan
transaksi penjualan regular.
• Laba rugi yang di dapat dari aktivitas penjualan
melalui agen ditentukan secara terpisah. Pada cara
ini rekening pembukuan khusus untuk agen terutama
untuk pendapatan dan biaya yang bersangkutan,
harus diselenggarakan.
Sistem Akuntansi Kantor Cabang
1.

2.

Sistem Sentralisasi
Pembukuan di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya
oleh kantor pusat. Kantor cabang cukup mengumpulkan
dokumen-dokumen dasar. Dokumen tersebut dikirim kepada
kantor pusat untuk dicatat dalam buku jurnal dan rekeningrekening buku besarnya.
Sistem Desentralisasi
Cabang menyelenggarakan pembukaan atas transaksi yang
terjadi secara lengkap. Jika sistem desentralisasi digunakan,
biasanya susunan dan klasifikasi rekening-rekenng
pembukuan pada tiap kantor cabang mengikuti dan sesuai
dengan susunan serta klasifikasi yang dipakai pada kantor
pusatnya.
Modifikasi Pencatatan
Penyajian data laporan harus informatif untuk kepentingan
analisa, oleh karena itu hendaknya ada pemisahaan di dalam
pencatatan penanaman modal oleh kantor pusat dan kantor cabang
yang bersifat sementara.
Buku-buku Kantor Pusat dan Kantor Cabang diadakan
pemisahan, yaitu:
1. Rekening kantor pusat dan kantor cabang bersifat sementara
Dipakai untuk menampung transaksi-transaksi yang
mengakibatkan hutang-piutang lancar antara pusat dan cabang
2. Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang bersifat
permanen
Dipakai untuk menampung transaksi-transaksi yang
mengakibatkan hutang-piutang tetap antara cabang dan pusat.
Laporan Keuangan Gabungan
Secara periodik, baik kantor cabang maupun kantor pusat
menyusun keuangannya secara individual. Dalam laporan
keuangan gabungan tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
sebagai satu kesatuan ekonomi yang bulat, maka dalam
penyusunannya harus memperhatikan :
1. Dalam neraca hanya disajikan aktiva dan hak-hak yang ada
pada perusahaan dan hutang-hutang atau kewajiban
perusahaan yang lain kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

2. Dalam perhitungan laporan laba rugi, harus dihindari adanya
perhitungan ganda terhadap suatu pendapatan dan biaya yang
sama.
Penyusunan Neraca Gabungan
1. Menghapus saldo rekening “R/K – Kantor Pusat”
dengan “R/K – Kantor Cabang” dan saldo rekening
“hutang“ dengan “piutang kepada” antar kantor pusat
dan cabang, yang ada di dalam neraca individual kantor
pusat maupun cabang.
2. Menunjukkan saldo rekening aktiva, dan rekening
hutang yang terdapat dalam neraca individual kantor
pusat dan cabangnya sesuai dengan kelompok masingmasing.
Penyusunan Laba/Rugi Gabungan
1.

Menghapus saldo rekening “pengiriman barang dari kantor
pusat” dengan “pengiriman barang ke kantor cabang” dan
saldo rekening-rekening pendapatan dan biaya-biaya yang
bersangkutan = yang diakui di dalam laporan perhtungan
laba-rugi individual kantor pusat dan cabang sebagai akibat
kebijaksanaan sistem desentralisasi yang dilaksanakan.

2.

Menjumlahkan saldo rekening-rekening pendapatan dan laba
di luar usaha, rekening biaya dan rugi di luar usaha yang
terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan
cabang, sesuai dengan kelompok masing-masing.
Penyusunan Rekening Timbal Balik
1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada
hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat”.
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada
hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat”.
3. Debit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Cabang”.
4. Kredit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan
dengan debit rekening “Kantor Cabang”.
TERIMAKASIH

More Related Content

PPTX
Akuntansi untuk operasi cabang
PPT
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
PPTX
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
DOCX
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
PPTX
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
PPTX
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
PPTX
Prosedur audit kas dan setara kas
DOC
34020 7-853463552856
Akuntansi untuk operasi cabang
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Prosedur audit kas dan setara kas
34020 7-853463552856

What's hot (20)

DOCX
PPTX
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
PPTX
Kertas kerja audit
DOCX
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
PPTX
Kompensasi manajemen
PPTX
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
PPTX
Hubungan kantor pusat dan cabang
PDF
7. penyelesaian audit
PPTX
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
PPTX
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
PPTX
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
DOCX
Contoh obligasi amortisasi
PPTX
perusahaan induk dan anak
PPT
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
DOC
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
DOCX
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
PDF
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
PPTX
Wesel bayar jangka panjang
PPTX
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
PPTX
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Kertas kerja audit
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
Kompensasi manajemen
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
Hubungan kantor pusat dan cabang
7. penyelesaian audit
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Contoh obligasi amortisasi
perusahaan induk dan anak
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
Wesel bayar jangka panjang
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Pedrbedaan agen dan kc
PPTX
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
PPTX
Perbedaan agen
PPTX
Penjualan konsinyasi
DOC
Hubungan kantor pusat dan cabang
PPTX
1. pendahuluan ppt
DOCX
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
PPTX
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
DOCX
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
PPT
Grafik kebangkrutan perusahaan perkebunan 07
PPT
akuntansi keuangan lanjutan 1
DOC
Silabus AKL 1
DOCX
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
DOCX
Makalah likuidasi persekutuan
PPTX
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
PPTX
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
PPTX
Masalah kantor pusat dan cabang
PPTX
6.ppt konsinyasi fitria melly
PPTX
Akuntansi konsinyasi
Pedrbedaan agen dan kc
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Perbedaan agen
Penjualan konsinyasi
Hubungan kantor pusat dan cabang
1. pendahuluan ppt
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Grafik kebangkrutan perusahaan perkebunan 07
akuntansi keuangan lanjutan 1
Silabus AKL 1
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Makalah likuidasi persekutuan
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah kantor pusat dan cabang
6.ppt konsinyasi fitria melly
Akuntansi konsinyasi
Ad

Similar to Perbedaan Agen dan cabang (20)

PPTX
Hubungan kantor pusat & cabang
PPTX
Hubungan kantor pusat & cabang
PPTX
Hubungan kantor pusat & cabang
PPTX
Pedrbedaan agen dan kc
PPTX
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
PPTX
Hubungan kantor pusat dan cabang
PPTX
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
PPT
Hubungan kantor pusat dan cabang
DOCX
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
PPTX
PPT-UEU-AKL 1 Pert 4 rilla.pptxwwkwkwkwk
PPTX
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
DOCX
Makalah akuntansi cabang
PPTX
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
PPT
Akuntansi manajemen yang menggambarkan pola hubungan antara Pusat Cabang.ppt
PPTX
MATERI AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG.pptx
PPT
Akuntansi cabang
PPTX
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
PPTX
H5 TA_Muda_Memproses Dokumen Kas di Bank.pptx
PPTX
PA1-7 JRNL PNP.pptxcfgx rdgrtg5rts54ts4e
PPTX
PPT-UEU-AKL 1 Pert 5 rilla.pptxaaaaaaaaa
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
Pedrbedaan agen dan kc
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
PPT-UEU-AKL 1 Pert 4 rilla.pptxwwkwkwkwk
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Makalah akuntansi cabang
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
Akuntansi manajemen yang menggambarkan pola hubungan antara Pusat Cabang.ppt
MATERI AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG.pptx
Akuntansi cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
H5 TA_Muda_Memproses Dokumen Kas di Bank.pptx
PA1-7 JRNL PNP.pptxcfgx rdgrtg5rts54ts4e
PPT-UEU-AKL 1 Pert 5 rilla.pptxaaaaaaaaa

More from rizky nurul chasanah (20)

PPTX
Perusahaan anak diluar negeri
PPTX
Perusahaan anak diluar negeri
PPTX
Perusahaan dan induk
PPTX
Perusahaan anak diluar negeri
PPTX
Perubahan dalam kepemilikan
PPTX
Persoalan kusus
PPTX
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
PPTX
Organisasi nirlaba
PPTX
PPTX
Laporan keuangan konsolidasi
PPTX
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
PPTX
Pengantar analisis laporan keuangan
PPTX
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
PPTX
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja
PPTX
Analisis Ratio
PPTX
Analisis pembanding laporan keuangan
PPTX
Analisis kredit
PPTX
Analisis break even point
PPTX
Analisis sumber penggunaan kas
PPTX
Likuidasi dan Joint Venture
Perusahaan anak diluar negeri
Perusahaan anak diluar negeri
Perusahaan dan induk
Perusahaan anak diluar negeri
Perubahan dalam kepemilikan
Persoalan kusus
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
Organisasi nirlaba
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Pengantar analisis laporan keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja
Analisis Ratio
Analisis pembanding laporan keuangan
Analisis kredit
Analisis break even point
Analisis sumber penggunaan kas
Likuidasi dan Joint Venture

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT Indonesia Integration of circular economy and CSR for sustainable.pptx
PPTX
SOSIALISASI_TKA ajdofnfor9wowjwofufkeowjwhe
PDF
07 PengAkunMan Horngren Ed16 Ji1 Bab7.pdf
PPTX
chapter 11 multinational accounting: foreign currency
PPTX
Study Case Kelompok 3 MSDM Internasional.pptx
PPTX
Materi pelajaran Pai kelas 3 tentang shalat.pptx
PPTX
Deep Learning Akuntansi dan Perkembangan Akuntansi
PDF
Bahan presentasi - proses verifikasi persetujuan regol edited.pdf
PPTX
karakteristik daratan dan perairan ind 2.pptx
PPTX
Islamic Worldview (pandangan hidup Islam atas ekonomi)
PPT
Chapter 7-Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas (2) fix (2).ppt
PPTX
Analisis Pengelolaan Dana Desa sebagai Langkah Meningkatan Perekonomian.pptx
PPTX
pertemuan 13-Scrap, Spoiled, Rework.pptx
PDF
Permenkop No. 1 Tahun 2025 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana B...
PPTX
Pertemuan 2 Basis Data Agribisnis .pptx
PPTX
EVABEL KEL 3.pptxgugugugugugugugujhnhnvhgd
PPTX
Etika dan Karakter Kewirausahaan dalam bisnis
PPTX
Profile Perusahaan Borneo Global Servicesptx.pptx
PPT
Pengantar Akuntansi Berbasis IFRS Financ
PPTX
Presentasi Manajemen keuangan kelompok 3
PPT Indonesia Integration of circular economy and CSR for sustainable.pptx
SOSIALISASI_TKA ajdofnfor9wowjwofufkeowjwhe
07 PengAkunMan Horngren Ed16 Ji1 Bab7.pdf
chapter 11 multinational accounting: foreign currency
Study Case Kelompok 3 MSDM Internasional.pptx
Materi pelajaran Pai kelas 3 tentang shalat.pptx
Deep Learning Akuntansi dan Perkembangan Akuntansi
Bahan presentasi - proses verifikasi persetujuan regol edited.pdf
karakteristik daratan dan perairan ind 2.pptx
Islamic Worldview (pandangan hidup Islam atas ekonomi)
Chapter 7-Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas (2) fix (2).ppt
Analisis Pengelolaan Dana Desa sebagai Langkah Meningkatan Perekonomian.pptx
pertemuan 13-Scrap, Spoiled, Rework.pptx
Permenkop No. 1 Tahun 2025 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana B...
Pertemuan 2 Basis Data Agribisnis .pptx
EVABEL KEL 3.pptxgugugugugugugugujhnhnvhgd
Etika dan Karakter Kewirausahaan dalam bisnis
Profile Perusahaan Borneo Global Servicesptx.pptx
Pengantar Akuntansi Berbasis IFRS Financ
Presentasi Manajemen keuangan kelompok 3

Perbedaan Agen dan cabang

  • 1. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I AGEN dan KANTOR CABANG Oleh: Rizky Nurul Chasanah 11.03.3933
  • 2. Perbedaan Agen dan Kantor Cabang Agen • Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang-barang dan bekerja dibawah pengawasan langsung oleh kantor pusat. Kantor cabang • Kantor cabang mempunyai wewenang untuk melaksanakan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit usaha yang berdisi sendiri. • Agen tidak memiliki persediaan untuk barang-barang yang akan dijual akan tetapi hanya berupa monster (contoh/sampel). Barang yang dijual akan dikirim langsung oleh kantor Pusat kepada langganan yang bersangkutan. • Kantor cabang mengadakan persediaan untuk barang-barang dagangannya yang pada umumnya dikirim dari kantor Pusat. Namun sampai dengan batas-batas tertentu kantor cabang juga membeli sendiri barang-barang dagangannya. • Persetujuan terhadap syarat penjualan • Kator cabang memberikan persetujuan tentang sepenuhnya dilakukan oleh kantor pusat. syarat-syarat penjualan, menyelanggarakan Administrasi terhadap piutang yang timbul administrasi piutang yang timbul dari penjualan. dari penjualan dan pengumpulan piutang yang bersangkutan diselenggarakan oleh kantor pusat. • Modal kerja untuk biaya-biaya operasi agen diberikan oleh kantor pusat. Agen tidak mengurus uang tunai (kas) selain modal kerja yang diberikan. • Kantor cabang mengelola uang tunai dari hasil penjualan, pengumpulan piutangnnya dan melaksanakan transaksi-transaksi pembayaran atas inisiatif sendiri.
  • 3. Pembukuan Agen Akuntansi terhadap usaha keagenan tidak membutuhkan penyususnan buku-buku secara lengkap. Pada umumnya agen cukup menyelenggarakan buku kas untuk mencatat penerimaan modal kerja dari kantor pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam biaya. Pada saat modal kerja hampir habis atau mendekati jumlah minimum yang ditetapkan, agen mengirimkan copy catatan pengeluaran kas atau ringkasannya kepada kantor pusat untuk mendapatkan penggantian atau pengisian kembali modal kerjanya.
  • 4. Pembukuan Kantor Pusat Dalam pembukuan kantor pusat terdapat dua alternatif antara lain: • Laba rugi yang di dapat dari aktivitas penjualan melalui agen (tiap-tiap agen) tidak ditentukan secara terpisah. Laba rugi yang di dapat dari penjualan melalui agen akan dilaporkan tergabung dengan transaksi penjualan regular. • Laba rugi yang di dapat dari aktivitas penjualan melalui agen ditentukan secara terpisah. Pada cara ini rekening pembukuan khusus untuk agen terutama untuk pendapatan dan biaya yang bersangkutan, harus diselenggarakan.
  • 5. Sistem Akuntansi Kantor Cabang 1. 2. Sistem Sentralisasi Pembukuan di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Kantor cabang cukup mengumpulkan dokumen-dokumen dasar. Dokumen tersebut dikirim kepada kantor pusat untuk dicatat dalam buku jurnal dan rekeningrekening buku besarnya. Sistem Desentralisasi Cabang menyelenggarakan pembukaan atas transaksi yang terjadi secara lengkap. Jika sistem desentralisasi digunakan, biasanya susunan dan klasifikasi rekening-rekenng pembukuan pada tiap kantor cabang mengikuti dan sesuai dengan susunan serta klasifikasi yang dipakai pada kantor pusatnya.
  • 6. Modifikasi Pencatatan Penyajian data laporan harus informatif untuk kepentingan analisa, oleh karena itu hendaknya ada pemisahaan di dalam pencatatan penanaman modal oleh kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat sementara. Buku-buku Kantor Pusat dan Kantor Cabang diadakan pemisahan, yaitu: 1. Rekening kantor pusat dan kantor cabang bersifat sementara Dipakai untuk menampung transaksi-transaksi yang mengakibatkan hutang-piutang lancar antara pusat dan cabang 2. Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang bersifat permanen Dipakai untuk menampung transaksi-transaksi yang mengakibatkan hutang-piutang tetap antara cabang dan pusat.
  • 7. Laporan Keuangan Gabungan Secara periodik, baik kantor cabang maupun kantor pusat menyusun keuangannya secara individual. Dalam laporan keuangan gabungan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi yang bulat, maka dalam penyusunannya harus memperhatikan : 1. Dalam neraca hanya disajikan aktiva dan hak-hak yang ada pada perusahaan dan hutang-hutang atau kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak-pihak di luar perusahaan. 2. Dalam perhitungan laporan laba rugi, harus dihindari adanya perhitungan ganda terhadap suatu pendapatan dan biaya yang sama.
  • 8. Penyusunan Neraca Gabungan 1. Menghapus saldo rekening “R/K – Kantor Pusat” dengan “R/K – Kantor Cabang” dan saldo rekening “hutang“ dengan “piutang kepada” antar kantor pusat dan cabang, yang ada di dalam neraca individual kantor pusat maupun cabang. 2. Menunjukkan saldo rekening aktiva, dan rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual kantor pusat dan cabangnya sesuai dengan kelompok masingmasing.
  • 9. Penyusunan Laba/Rugi Gabungan 1. Menghapus saldo rekening “pengiriman barang dari kantor pusat” dengan “pengiriman barang ke kantor cabang” dan saldo rekening-rekening pendapatan dan biaya-biaya yang bersangkutan = yang diakui di dalam laporan perhtungan laba-rugi individual kantor pusat dan cabang sebagai akibat kebijaksanaan sistem desentralisasi yang dilaksanakan. 2. Menjumlahkan saldo rekening-rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi di luar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan cabang, sesuai dengan kelompok masing-masing.
  • 10. Penyusunan Rekening Timbal Balik 1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat”. 2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat”. 3. Debit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Cabang”. 4. Kredit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Cabang”.