A N A L I S I S D ATA K U A L I TAT I F :
T R I A N G U L A S I D ATA & T E M AT I K
METODE PENELITIAN/ANALISIS KUALITATIF
DIGUNAKAN UNTUK MEMAHAMI SEBUAH PROSES DAN FAKTA
 Metode Analisis Teks  lebih cocok untuk penelitian jurnalistik dan
Periklanan, dan bisa digunakan pula untuk penelitian public
 analisis isi, analisis bingkai (frame analysis), analisis semiotika,
analisis konstruksi sosial media massa, hermeneutika
(penafsiran/interpretasi), analisis wacana dan penafsiran teks,
wacana kritis
 Metode Analisis Tema budaya  lebih cocok untuk penelitian public
relations  analisis struktural , analisis domain, analisis taksonomi ,
analisis komponensial, analisis komparatif konstan, analisis
grounded, etnologi.
 Metode Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, serta Perilaku
Institusi  lebih cocok untuk penelitian public relations  Fokus
group discusion (FGD), studi kasus, teknik biografi, sejarah hidup
(life’s history), SWOT analysis, penggunaan bahan dokumenter,
penggunaan bahan visual.
MODEL ANALISIS KUALITATIF
(HUBERMAN DAN MILES, 1994)
Pengumpulan
data
Reduksi data
Presentasi
data
Kesimpulan:
Penarikan/verifikasi
KUALITATIF
WAWANCARA MENDALAM
Terstruktur
Semi Terstruktur
Tidak Berstruktur
INFORMAN:
• Snowbolling
• Kontak personal
• Pendekatan kepada
lembaga
Probing:
• Elaborasi/penjelasan lengkap
• Klarifikasi
• Mengulangi jawaban
• Memberikan semangat
• Tunjukkan bahwa jawaban
informan dimengerti
• Silent probe.
• Mengulangi pertanyaan
FOKUS GRUP DISKUSI
2 FGD/ktgri
+
Tdk ada info
baru
60-90 menit
Data
kualitatif
Tidak mencari
konsensus
Homogen +
Tdk saling
mengenal
6-12 org
Karakteristik
OBSERVASI-PARTISIPASI
Deskriptif
Terfokus
Terseleksi
Observasi:
Peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek
Observasi partisipasi:
Peneliti melakukan
pengamatan dan ikut
berpartisipasi dalam
kegiatan sosial yang
dilakukan oleh obyek yang
diteliti
PENGGUNAAN FGD : WM
FGD WM
Interaksi Memperkaya Jawaban
Subyek tidak Sensitif
Topik Umum
Materi Tidak Banyak
Informan dapat disatukan
Hasil Cepat
Dana Terbatas
Interaksi Tidak Produktif
Subyek Sensitif
Topik Kompleks
Materi Luas dan banyak
Informan tdk dapat disatukan
Hasil Lama
Dana Cukup
VALIDASI DATA
Triangulasi Sumber
Crosscheck dengan sumber data lain
Membandingkan dan melakukan kontras data
Gunakan kategori informan yang berbeda
Triangulasi Metoda
Menggunakan beberapa metoda dalam pengumpulan data
misal : FGD + observasi atau Observasi + WM
Triangulasi Data atau Analisis
Analisis dilakukan oleh lebih dari satu orang
Minta umpan balik dari informan
RELIABILITASI DATA
Melihat dan mengamati kembali
videotape
Mendengarkan berkali-kali audio
tape
Memeriksa kembali transkrip dari
audio tape
METODE KUALITATIF
• Konseptual
• Pragmatis : Biaya, waktu, fleksibel
• Penggunaan Penelitian Kualitatif
–Menggali gagasan
–Mengembangkan studi kuantitatif
–Menjelaskan hasil penemuan kuantitatif
–Metode pengumpulan data utama
ANALISIS DATA KUALITATIF
Menganalisis proses sosial yang berlangsung dan menganalisis
makna dari fakta-fakta yang nampak di permukaan
Digunakan untuk memahami
sebuah proses dan fakta
ANALISIS TEKS
• Analisis isi
• Analisis bingkai (frame analysis)
• Analisis semiotika
• Analisis konstruksi sosial media
massa
• Hermeneutika = penafsiran/interpretasi
• Analisis wacana dan Penafsiran teks
• Analisis wacana kritis
ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS)  TERKAIT ISI
KOMUNIKASI (VERBAL/NON VERBAL)  LEBIH BERSIFAT
KUANTITATIF (OBYEKTIF, SISTEMATIS, MANIFES)
 Dalam penelitian kualitatif, analisis isi menekankan pada:
 Keajegan dari isi komunikasi secara kualitatif.
 Pemaknaan isi komunikasi
 Arti simbol-simbol
 Pemaknaan isi interaksi simbolis dalam komunikasi.
 Langkah-langkah analisis isi kualitatif:
 Menemukan fenomena komunikasi teramati
 Memilih unit analisis
 Untuk data komunikasi verbal disebutkan waktu dan tempat, serta alat
komunikasi yang digunakan
 Untuk pesan komunikasi perlu identifikasi media pengantar pesdannya.
 Coding terhadap istilah, kata, kalimat yang relevan dengan tujuan penelitian,
berdasar kategori dan klasifikasinya.
 Mendiskripsikan hasil analisis terhadap hubungan makna antar kategori
ANALISIS BINGKAI (FRAME ANALYSIS)  MELIHAT DAN
MENEMUKAN PERSPEKTIF ATAU BINGKAI YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENGAMATI, MENGANALISIS, DAN
MENGINTERPRETASIKAN REALITAS SOSIAL  CONTOH,
BINGKAI: REFORMASI, TERORISME, PENDIDIKAN DLL.
• Cara analisis bingkai pemberitaan:
– Identifikasi masalah
– Identifikasi penyebab masalah
– Evaluasi moral
– Memberikan saran pemecahan masalah
• Model analisis bingkai:
– Model Gamson dan Modiglani
– Model Media Package
Model Analisis Bingkai Gamson dan Modiglani
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT PENGAMATAN
SINTAKSIS
Cara wartawan menyusun fakta
1. Skema berita Headline news, lead, latar
informasi, kutipan, sumber,
pernytaan, penutup
SKRIP
Cara wartawan mengisahkan fakta
2. Kelengkapan berita 5W dan 1H
TEMATIK
Cara wartawan menilis fakta
3. Detail
4. Maksud kalimat, hubungan
5. Nominalisasi (penamaan)
antar kalimat
6. Koherensi (pertalian)
7. Bentuk kalimat
8. Kata ganti
Paragraf, proposisi
RETORIS
Cara wartawan menekankan fakta
9. Leksikon (kosa kata)
10. Grafis
11. Metafora
12. Pengandaian
Kata, idiom, gambar/foto,
grafik
ANALISIS BINGKAI MODEL MEDIA PACKAGE
MEDIA PACKAGE
(BUNGKUS MEDIA)
CORE FRAME
(BINGKAI INTI)
CONDENSING SYMBOLS (memadatkan simbol-simbol)
FRAMING DEVICE
(wahana pembingkai)
REASONING DEVICES
(wahana penalaran)
1. Metafors (matafora)
2. Exemplar (peningkatan
bobot makna)
3. Catch phrases (istilah)
4. Depiction (penggambaran)
5. Visual images (citra visual)
1. Root (analisis kausal)
2. Apeal to principles
(argumentasi
pembenar analisis non
kausal)
ANALISIS SEMIOTIKA  ANALISIS BERDASAR PENDEKATAN
INTERPRETIF  SEMIOTIKA KOMUNIKASI MENGANALISIS BERDASAR
TEORI PRODUKSI TANDA, DAN BERDASAR PROSES KOMUNIKASI
(FAKTOR SMCR DAN HAL YANG DIBICARAKAN )  MENGANALISIS ISI
BERITA/IKLAN SECARA KESELURUHAN DALAM KONTEKS SOSIAL
FOKUS ANALISIS SEMIOTIKA
 Hubungan antara penalaran dengan jenis penandanya:
 Qualisign tanda berdasar sifat: merah berarti berani.
 Sinsign  tanda berdasar tampilan sebenarnya: gerakan/kata-kata kasar berarti
kemarahan, ancaman.
 Legisign  tanda berdasar aturan umum: tanda lalu lintas, isyarat tradisional
seperti mengangguk.
 Hubungan kenyataan dengan jenis dasarnya:
 Ikon  pelaksana fungsi penanda serupa bentuk obyeknya: gambar, foto, lukisan
 Indeks  pelaksana fungsi penanda yang mengisyaratkan petandanya: suara,
gerak, bau
 Simbol  pelaksana fungsi penanda yang sudah lazim di masyarakat: makna
gambar, makna suara, makna bau.
 Hubungan pikiran (penanda /reference) dengan jenis petandanya:
 Rheme or seme  penanda yang bertalian dengan kemugkinan dipahami oleh
petandanya
 Dicent or decisign or pheme  penanda yang memberikan informasi tentang
petandanya
ANALISIS KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA  ANALISIS
TERHADAP KEBERPIHAKAN MEDIA DI DALAM PROSES
KONSTRUKSI MEDIA
Konstruksi sosial atas realitas adalah proses alamiah melalui bahasa dalam
kehidupan sehari-hari (Berger dan Luckmann) melalui proses yang berlangsung
lamban.
Tahap-tahap konstruksi sosial media massa: 1) penyiapan mater, 2) sebaran
materi, 3) pembentukan materi, 4) konfirmasi.
 Dalam tahap penyiapan materi ada hal penting:
 Keberpihakan media pada kapitalisme.
 Keberpihakan semu pada masyarakat.
 Keberpihakan kepada kepentingan umum
 Dalam tahap sebaran konstruksi, umumnya media berprinsip real time  semua
informasi harus sampai secepatnya.
 Dalam tahap pembentukan kontruksi:
 Terbentuk konstruksi realitas, dengan tahap-tahap : konstruksi realitas pembenaran,
kesediaan dikonstruksi oleh media, pilihan konstruktif.
 Terbentuk konstruksi citra, yang dibangun dalam dua model: model good news
(mengkonstruksi kebaikan) dan bad news (mengkonstruksi kejelekan).
 Dalam tahapkonfirmasi, media massa dan khalayak memberi argumentasi dan
akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat pada pembentukan konstruksi.
HERMENEUTIKA = PENAFSIRAN/INTERPRETASI 
MELAKUKAN PENAFSIRAN TERHADAP BAHASA MELALUI
PENAFSIRAN GRAMATIKAL DAN PENAFSIRAN PSIKOLOGIS
(DENGAN PEMAHAMAN DALAM KONTEKS MAKNA
TRADISIONAL)
• Hermeneutik adalah metode penafsiran terhadap bahasa
melalui penafsiran gramatikal dan penafsiran psikologis.
• Pemahaman hermeneutik:
– Diarahkan pada konteks tradisional tentang makna.
– Melibatkan 3 kelas ekspresi kehidupan:
• Ekspresi linguistik  muncul dalam bentuknya yang absolut.
• Ekspresi tindakan  1) tindakan teleologis (mempertahankan tujuan khusus
melalui keputusan), 2) tindakan normatif (diarahkan kepada anggota
kelompok), 3) tindakan dramaturgik (tindakan peserta yang ditujukan kepada
masyarakat umum/khalayak), 4) tindakan komunikatif (interaksi dari
setidaknya dua orang yang memiliki kemampuan bicara)
• Ekspresi pengalaman  mencerminkan pengalaman hidup.
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
ANALISIS WACANA DAN PENAFSIRAN TEKS  MEMBERIKAN
PENAFSIRAN TEKS DENGAN MELIHAT KEAJEGAN ISI
KOMUNIKASI, MEMBACA SIMBOL, DAN MEMAKNAKAN ISI
INTERAKSI SIMBOLIS DALAM KOMUNIKASI
 Analisis wacana merupakan salah satu cara untuk mempelajari makna pesan sebagai
alternatif akibat terbatasnya analisis isi.
 Analisis wacana berpretensi memfokuskan diri pada pesan tersembunyi/laten  Pretensi
adalah muatan, nuansa, dan konstruksi makna yang laten dalam teks komunikasi.
 Analisis wacana menganalisis cara komunikator mengungkapkan pesannya.
 Analisis wacana beraliran kritis:
1. Menekankan unsur-unsur filosofis komunikasi.
2. Melihat struktur sosial sebagai konteks yang sangat menentukan realitas, proses dan
dinamika komunikasi manusia.
3. Memusatkan perhatian kepada siapa yang mengendalikan komunikasi.
4. sangat yakin bahwa teori komunikasi manusia, khususnya teori komunikasi massa, tidak
mungkin bisa menjelaskan realitas secara utuh dan kritis jika mengabaikan teori-teori
sosial.
 Analisis wacana menggunakan pendekatan konstruksionisme.
ANALISIS WACANA KRITIS  PENAFSIRAN WACANA DAN
TEKS BERDASAR PANDANGAN KRITIS YANG MELIHAT BAHASA
SELALU TERLIBAT DALAM HUBUNGAN KEKUASAAN, TERUTAMA
DALAM PEMBENTUKAN SUBYEK, DAN BERBAGAI TINDAKAN
REPRESENTASI APA YANG TERJADI DIMASYARAKAT
Karakteristik analisis wacana kritis:
 Memahami wacana sebagai tindakan  bertujuan: mempengaruhi,
mendebat, membujuk, menyanggah, bereaksi dll.
 Mempertimbangkan konteks dari wacana  latar, kondisi, situasi,
peristiwa.
 Untuk mengerti suatu teks menempatkan wacana itu dalam konteks
historis tertentu.
 Mempertimbangkan elemen kekuasaan dalam analisnya.
 Mengangap bahwa suatu wacana bertujuan mereproduksi dan
meligitimasi dominasi dari kelompok dominan, yang salah satu
strateginya adalah membuat kesadaran pada khalayak bahwa
dominasi itu diterima secara taken for granted.
ANALISIS KINERJA DAN
PENGALAMAN INDIVIDUAL, DAN
PERILAKU INSTITUSI
• Fokus group discusion (FGD)
• Studi kasus
• Teknik biografi
• Sejarah hidup (life’s history)
• SWOT analysis
• Penggunaan bahan dokumenter
• Penggunaan bahan visual
ANALISIS KINERJA DAN PENGALAMAN INDIVIDUAL,
DAN PERILAKU INSTITUSI
 Fokus group discusion (FGD)  digunakan untuk meneliti pemecahan
masalah kelompok atau tanggapan suatu kelompok terhadap suatu
fenomena, misalnya masalah kenakalan remaja, acara televisi tertentu,
kriminalitas dll  tangapan kelompok yang terlepas dari kepentingan-
kepentingan individual anggotanya.
 Studi kasus  analisis terhadap sebuah fenomena (kasus) unik yang
terjadi pada sebuah individu atau sebuah unit sosial tertentu (single –
case), atau pada beberapa unit sosial tertentu (multiple-case)
 Teknik biografi  menganalisis sejarah hidup seseorang (biografi atau
autobiografi) dengan mengungkap domain-domain sejarah penting
dan jati diri orang tersebut.
 Sejarah hidup (life’s history)  menggunakan sejarah hidup orang (-
orang) untuk mendiskripsikan reaksi, interpretasi atau tanggapan
masyarakat tertentu terhadap sebuah realitas sosial.
 SWOT analysis  analisis terhadap kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (oportunity), dan ancaman (threats). Untuk
mendapatkan alternatif dalam implementasi suatu kebijakan suatu
institusi.
 Penggunaan bahan dokumenter  digunakan untuk mendukung
analisis data pada penelitian lainnya.
 Penggunaan bahan visual  untuk menjelaskan hubungan-
hubungan sejarah , serita-cerita dll.
Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, dan
Perilaku Institusi
Thank You For Attention

Analisis data kualitatif

  • 1.
    A N AL I S I S D ATA K U A L I TAT I F : T R I A N G U L A S I D ATA & T E M AT I K
  • 2.
    METODE PENELITIAN/ANALISIS KUALITATIF DIGUNAKANUNTUK MEMAHAMI SEBUAH PROSES DAN FAKTA  Metode Analisis Teks  lebih cocok untuk penelitian jurnalistik dan Periklanan, dan bisa digunakan pula untuk penelitian public  analisis isi, analisis bingkai (frame analysis), analisis semiotika, analisis konstruksi sosial media massa, hermeneutika (penafsiran/interpretasi), analisis wacana dan penafsiran teks, wacana kritis  Metode Analisis Tema budaya  lebih cocok untuk penelitian public relations  analisis struktural , analisis domain, analisis taksonomi , analisis komponensial, analisis komparatif konstan, analisis grounded, etnologi.  Metode Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, serta Perilaku Institusi  lebih cocok untuk penelitian public relations  Fokus group discusion (FGD), studi kasus, teknik biografi, sejarah hidup (life’s history), SWOT analysis, penggunaan bahan dokumenter, penggunaan bahan visual.
  • 3.
    MODEL ANALISIS KUALITATIF (HUBERMANDAN MILES, 1994) Pengumpulan data Reduksi data Presentasi data Kesimpulan: Penarikan/verifikasi
  • 4.
  • 5.
    WAWANCARA MENDALAM Terstruktur Semi Terstruktur TidakBerstruktur INFORMAN: • Snowbolling • Kontak personal • Pendekatan kepada lembaga Probing: • Elaborasi/penjelasan lengkap • Klarifikasi • Mengulangi jawaban • Memberikan semangat • Tunjukkan bahwa jawaban informan dimengerti • Silent probe. • Mengulangi pertanyaan
  • 6.
    FOKUS GRUP DISKUSI 2FGD/ktgri + Tdk ada info baru 60-90 menit Data kualitatif Tidak mencari konsensus Homogen + Tdk saling mengenal 6-12 org Karakteristik
  • 7.
    OBSERVASI-PARTISIPASI Deskriptif Terfokus Terseleksi Observasi: Peneliti melakukan pengamatanterhadap obyek Observasi partisipasi: Peneliti melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh obyek yang diteliti
  • 8.
    PENGGUNAAN FGD :WM FGD WM Interaksi Memperkaya Jawaban Subyek tidak Sensitif Topik Umum Materi Tidak Banyak Informan dapat disatukan Hasil Cepat Dana Terbatas Interaksi Tidak Produktif Subyek Sensitif Topik Kompleks Materi Luas dan banyak Informan tdk dapat disatukan Hasil Lama Dana Cukup
  • 9.
    VALIDASI DATA Triangulasi Sumber Crosscheckdengan sumber data lain Membandingkan dan melakukan kontras data Gunakan kategori informan yang berbeda Triangulasi Metoda Menggunakan beberapa metoda dalam pengumpulan data misal : FGD + observasi atau Observasi + WM Triangulasi Data atau Analisis Analisis dilakukan oleh lebih dari satu orang Minta umpan balik dari informan
  • 10.
    RELIABILITASI DATA Melihat danmengamati kembali videotape Mendengarkan berkali-kali audio tape Memeriksa kembali transkrip dari audio tape
  • 11.
    METODE KUALITATIF • Konseptual •Pragmatis : Biaya, waktu, fleksibel • Penggunaan Penelitian Kualitatif –Menggali gagasan –Mengembangkan studi kuantitatif –Menjelaskan hasil penemuan kuantitatif –Metode pengumpulan data utama
  • 12.
    ANALISIS DATA KUALITATIF Menganalisisproses sosial yang berlangsung dan menganalisis makna dari fakta-fakta yang nampak di permukaan Digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta
  • 13.
    ANALISIS TEKS • Analisisisi • Analisis bingkai (frame analysis) • Analisis semiotika • Analisis konstruksi sosial media massa • Hermeneutika = penafsiran/interpretasi • Analisis wacana dan Penafsiran teks • Analisis wacana kritis
  • 14.
    ANALISIS ISI (CONTENTANALYSIS)  TERKAIT ISI KOMUNIKASI (VERBAL/NON VERBAL)  LEBIH BERSIFAT KUANTITATIF (OBYEKTIF, SISTEMATIS, MANIFES)  Dalam penelitian kualitatif, analisis isi menekankan pada:  Keajegan dari isi komunikasi secara kualitatif.  Pemaknaan isi komunikasi  Arti simbol-simbol  Pemaknaan isi interaksi simbolis dalam komunikasi.  Langkah-langkah analisis isi kualitatif:  Menemukan fenomena komunikasi teramati  Memilih unit analisis  Untuk data komunikasi verbal disebutkan waktu dan tempat, serta alat komunikasi yang digunakan  Untuk pesan komunikasi perlu identifikasi media pengantar pesdannya.  Coding terhadap istilah, kata, kalimat yang relevan dengan tujuan penelitian, berdasar kategori dan klasifikasinya.  Mendiskripsikan hasil analisis terhadap hubungan makna antar kategori
  • 15.
    ANALISIS BINGKAI (FRAMEANALYSIS)  MELIHAT DAN MENEMUKAN PERSPEKTIF ATAU BINGKAI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGAMATI, MENGANALISIS, DAN MENGINTERPRETASIKAN REALITAS SOSIAL  CONTOH, BINGKAI: REFORMASI, TERORISME, PENDIDIKAN DLL. • Cara analisis bingkai pemberitaan: – Identifikasi masalah – Identifikasi penyebab masalah – Evaluasi moral – Memberikan saran pemecahan masalah • Model analisis bingkai: – Model Gamson dan Modiglani – Model Media Package
  • 16.
    Model Analisis BingkaiGamson dan Modiglani STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT PENGAMATAN SINTAKSIS Cara wartawan menyusun fakta 1. Skema berita Headline news, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernytaan, penutup SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta 2. Kelengkapan berita 5W dan 1H TEMATIK Cara wartawan menilis fakta 3. Detail 4. Maksud kalimat, hubungan 5. Nominalisasi (penamaan) antar kalimat 6. Koherensi (pertalian) 7. Bentuk kalimat 8. Kata ganti Paragraf, proposisi RETORIS Cara wartawan menekankan fakta 9. Leksikon (kosa kata) 10. Grafis 11. Metafora 12. Pengandaian Kata, idiom, gambar/foto, grafik
  • 17.
    ANALISIS BINGKAI MODELMEDIA PACKAGE MEDIA PACKAGE (BUNGKUS MEDIA) CORE FRAME (BINGKAI INTI) CONDENSING SYMBOLS (memadatkan simbol-simbol) FRAMING DEVICE (wahana pembingkai) REASONING DEVICES (wahana penalaran) 1. Metafors (matafora) 2. Exemplar (peningkatan bobot makna) 3. Catch phrases (istilah) 4. Depiction (penggambaran) 5. Visual images (citra visual) 1. Root (analisis kausal) 2. Apeal to principles (argumentasi pembenar analisis non kausal)
  • 18.
    ANALISIS SEMIOTIKA ANALISIS BERDASAR PENDEKATAN INTERPRETIF  SEMIOTIKA KOMUNIKASI MENGANALISIS BERDASAR TEORI PRODUKSI TANDA, DAN BERDASAR PROSES KOMUNIKASI (FAKTOR SMCR DAN HAL YANG DIBICARAKAN )  MENGANALISIS ISI BERITA/IKLAN SECARA KESELURUHAN DALAM KONTEKS SOSIAL FOKUS ANALISIS SEMIOTIKA  Hubungan antara penalaran dengan jenis penandanya:  Qualisign tanda berdasar sifat: merah berarti berani.  Sinsign  tanda berdasar tampilan sebenarnya: gerakan/kata-kata kasar berarti kemarahan, ancaman.  Legisign  tanda berdasar aturan umum: tanda lalu lintas, isyarat tradisional seperti mengangguk.  Hubungan kenyataan dengan jenis dasarnya:  Ikon  pelaksana fungsi penanda serupa bentuk obyeknya: gambar, foto, lukisan  Indeks  pelaksana fungsi penanda yang mengisyaratkan petandanya: suara, gerak, bau  Simbol  pelaksana fungsi penanda yang sudah lazim di masyarakat: makna gambar, makna suara, makna bau.  Hubungan pikiran (penanda /reference) dengan jenis petandanya:  Rheme or seme  penanda yang bertalian dengan kemugkinan dipahami oleh petandanya  Dicent or decisign or pheme  penanda yang memberikan informasi tentang petandanya
  • 19.
    ANALISIS KONSTRUKSI SOSIALMEDIA MASSA  ANALISIS TERHADAP KEBERPIHAKAN MEDIA DI DALAM PROSES KONSTRUKSI MEDIA Konstruksi sosial atas realitas adalah proses alamiah melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari (Berger dan Luckmann) melalui proses yang berlangsung lamban. Tahap-tahap konstruksi sosial media massa: 1) penyiapan mater, 2) sebaran materi, 3) pembentukan materi, 4) konfirmasi.  Dalam tahap penyiapan materi ada hal penting:  Keberpihakan media pada kapitalisme.  Keberpihakan semu pada masyarakat.  Keberpihakan kepada kepentingan umum  Dalam tahap sebaran konstruksi, umumnya media berprinsip real time  semua informasi harus sampai secepatnya.  Dalam tahap pembentukan kontruksi:  Terbentuk konstruksi realitas, dengan tahap-tahap : konstruksi realitas pembenaran, kesediaan dikonstruksi oleh media, pilihan konstruktif.  Terbentuk konstruksi citra, yang dibangun dalam dua model: model good news (mengkonstruksi kebaikan) dan bad news (mengkonstruksi kejelekan).  Dalam tahapkonfirmasi, media massa dan khalayak memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat pada pembentukan konstruksi.
  • 20.
    HERMENEUTIKA = PENAFSIRAN/INTERPRETASI MELAKUKAN PENAFSIRAN TERHADAP BAHASA MELALUI PENAFSIRAN GRAMATIKAL DAN PENAFSIRAN PSIKOLOGIS (DENGAN PEMAHAMAN DALAM KONTEKS MAKNA TRADISIONAL) • Hermeneutik adalah metode penafsiran terhadap bahasa melalui penafsiran gramatikal dan penafsiran psikologis. • Pemahaman hermeneutik: – Diarahkan pada konteks tradisional tentang makna. – Melibatkan 3 kelas ekspresi kehidupan: • Ekspresi linguistik  muncul dalam bentuknya yang absolut. • Ekspresi tindakan  1) tindakan teleologis (mempertahankan tujuan khusus melalui keputusan), 2) tindakan normatif (diarahkan kepada anggota kelompok), 3) tindakan dramaturgik (tindakan peserta yang ditujukan kepada masyarakat umum/khalayak), 4) tindakan komunikatif (interaksi dari setidaknya dua orang yang memiliki kemampuan bicara) • Ekspresi pengalaman  mencerminkan pengalaman hidup. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
  • 21.
    ANALISIS WACANA DANPENAFSIRAN TEKS  MEMBERIKAN PENAFSIRAN TEKS DENGAN MELIHAT KEAJEGAN ISI KOMUNIKASI, MEMBACA SIMBOL, DAN MEMAKNAKAN ISI INTERAKSI SIMBOLIS DALAM KOMUNIKASI  Analisis wacana merupakan salah satu cara untuk mempelajari makna pesan sebagai alternatif akibat terbatasnya analisis isi.  Analisis wacana berpretensi memfokuskan diri pada pesan tersembunyi/laten  Pretensi adalah muatan, nuansa, dan konstruksi makna yang laten dalam teks komunikasi.  Analisis wacana menganalisis cara komunikator mengungkapkan pesannya.  Analisis wacana beraliran kritis: 1. Menekankan unsur-unsur filosofis komunikasi. 2. Melihat struktur sosial sebagai konteks yang sangat menentukan realitas, proses dan dinamika komunikasi manusia. 3. Memusatkan perhatian kepada siapa yang mengendalikan komunikasi. 4. sangat yakin bahwa teori komunikasi manusia, khususnya teori komunikasi massa, tidak mungkin bisa menjelaskan realitas secara utuh dan kritis jika mengabaikan teori-teori sosial.  Analisis wacana menggunakan pendekatan konstruksionisme.
  • 22.
    ANALISIS WACANA KRITIS PENAFSIRAN WACANA DAN TEKS BERDASAR PANDANGAN KRITIS YANG MELIHAT BAHASA SELALU TERLIBAT DALAM HUBUNGAN KEKUASAAN, TERUTAMA DALAM PEMBENTUKAN SUBYEK, DAN BERBAGAI TINDAKAN REPRESENTASI APA YANG TERJADI DIMASYARAKAT Karakteristik analisis wacana kritis:  Memahami wacana sebagai tindakan  bertujuan: mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyanggah, bereaksi dll.  Mempertimbangkan konteks dari wacana  latar, kondisi, situasi, peristiwa.  Untuk mengerti suatu teks menempatkan wacana itu dalam konteks historis tertentu.  Mempertimbangkan elemen kekuasaan dalam analisnya.  Mengangap bahwa suatu wacana bertujuan mereproduksi dan meligitimasi dominasi dari kelompok dominan, yang salah satu strateginya adalah membuat kesadaran pada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted.
  • 23.
    ANALISIS KINERJA DAN PENGALAMANINDIVIDUAL, DAN PERILAKU INSTITUSI • Fokus group discusion (FGD) • Studi kasus • Teknik biografi • Sejarah hidup (life’s history) • SWOT analysis • Penggunaan bahan dokumenter • Penggunaan bahan visual
  • 24.
    ANALISIS KINERJA DANPENGALAMAN INDIVIDUAL, DAN PERILAKU INSTITUSI  Fokus group discusion (FGD)  digunakan untuk meneliti pemecahan masalah kelompok atau tanggapan suatu kelompok terhadap suatu fenomena, misalnya masalah kenakalan remaja, acara televisi tertentu, kriminalitas dll  tangapan kelompok yang terlepas dari kepentingan- kepentingan individual anggotanya.  Studi kasus  analisis terhadap sebuah fenomena (kasus) unik yang terjadi pada sebuah individu atau sebuah unit sosial tertentu (single – case), atau pada beberapa unit sosial tertentu (multiple-case)  Teknik biografi  menganalisis sejarah hidup seseorang (biografi atau autobiografi) dengan mengungkap domain-domain sejarah penting dan jati diri orang tersebut.
  • 25.
     Sejarah hidup(life’s history)  menggunakan sejarah hidup orang (- orang) untuk mendiskripsikan reaksi, interpretasi atau tanggapan masyarakat tertentu terhadap sebuah realitas sosial.  SWOT analysis  analisis terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (oportunity), dan ancaman (threats). Untuk mendapatkan alternatif dalam implementasi suatu kebijakan suatu institusi.  Penggunaan bahan dokumenter  digunakan untuk mendukung analisis data pada penelitian lainnya.  Penggunaan bahan visual  untuk menjelaskan hubungan- hubungan sejarah , serita-cerita dll. Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, dan Perilaku Institusi
  • 26.
    Thank You ForAttention

Editor's Notes

  • #6 Probing: penyelidikan, pemeriksaan.