I I S J A M I L A H
L U T H F I A S E P T I A N I
N I N A Y U L I N A
N O V A R O S B I Y A N T I
N U R N A Z M I L A I L A
T R I A N I G R A H
Diabetes Mellitus
DM tipe 1 DM tipe 2
 Diabetes Mellitus tipe 1
merupakan kondisi autoimun
sel-sel beta pulau Langerhans
sehingga timbul defisiensi
insulin. Individu yang memiliki
kecenderungan penyakit ini
tampaknya menerima faktor
pemicu dari lingkungan.
 DM tipe 2 tetap menghasilkan
insulin. Akan tetapi sering terjadi
keterlambatan awal dalam
sekresi dan penurunan jumlah
total insulin yang dilepaskan. Hal
ini cenderung semakin parah
seiring dengan pertambahan usia
pasien.
Definisi
DM tipe 1 DM tipe 2
 Faktor genetik
 Faktor imunologi
 Faktor lingkungan
 Usia (resistensi insulin cendrung
meningkat pada usia diatas 65
tahun)
 Obesitas
 Riwayat keluarga
 Kelompok etnik
 Gaya hidup
 Merokok
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Menurut Mansjoer (2001) manifestasi Diabetes Mellitus adanya gejala:
1. Poliuri (sering kencing dalam jumlah banyak)
2. Polidipsi (banyak minum)
3. Polifagi (rasa lapar yang semakin besar)
4. Lemas
5. Berat badan menurun
6. Kesemutan
7. Mata kabur
8. Impotensi pada pria
9. Gatal (priritus) pada vulva
10. Mengantuk, yang terjadi beberapa hari atau beberapa minggu
Pemeriksaan
Diagnostik
 Glukosa darah
 Aseton plasma (keton) positif secara mencolok
 Asam lemak bebas
 Elektrolit
 Gas darah arteri
 Trombosit darah
 Ureum atau kreatinin
 Insulin darah: mungkin menurun atau tidak ada
(tipe 1). Atau normal sampai tinggi (tipe 2)
 Urin
 Kultur dan sensitifitas
Penatalaksanaan Medis
1. Diit
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi
5. Pendidikan tentang
DM
Komplikasi Akut
(Mikro)
Komplikasi Kronik
(Makro)
1. Hipoglikemi
2. Ketoasidosis (KAD)
3. Hiperosmolar
Nonketotik
1. Retinopati Diabetik
2. Penyakit jantung
koroner
3. Neuropati Diabetik
4. Rentan Infeksi
5. Kaki Diabetik
Komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN
DIABETES MELLITUS
Pengkajian
 Aktivitas dan istirahat :
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea
pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
 Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka
yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung.
 Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.
 Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.
 Neurosensori
Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan
bingung.
Continue....
 Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.
 Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.
 Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.
 Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun
dan terjadi impoten pada pria.
Diagnosa
1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotic.
2. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/mengingat,
kesalahan interpretasi informasi.
4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.
Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Kekurangan
volume
cairan tubuh
b.d. diuresis
osmotic
Tujuan:
Mendemonstrasikan
hidrasi adekuat
KH:
-TTV stabil
-Nadi perifer dapat
diraba
-Turgor kulit dan
pengisian kapiler baik
-Kadar elektrolit
dalam batas normal.
1. Observasi TTV
2. Kaji nadi perifer, pengisian
kapiler, turgor kulit, dan
membran mukosa
3. Pantau masukan dan keluaran,
catat berat jenis urine
4. Timbang BB setiap hari
5. Berikan terapi cairan sesuai
indikasi
1. Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh
hipotensi dan takikardia
2. Indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume
sirkulasi yang adekuat
3. Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari
terapi yang diberikan
4. Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari
status cairan yang sedang berlangsung dan
selanjutnya dalam memberikan cairan
pengganti
5. Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada
derajat kekurangan cairan dan respons pasien
secara individual
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2 Perubahan
status nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh b.d.
ketidakcukupan
insulin,
penurunan
masukan oral
Tujuan:
Mencerna jumlah
kalori/nutrien yang tepat
KH:
-Menunjukkan tingkat
energi biasanya.
-Berat badan stabil atau
bertambah
1. Tentukan program diet dan
pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan oleh
pasien
2. Timbang BB sesuai indikasi
3. Identifikasi makanan yang
disukai termasuk kebutuhan
etnik/cultural
4. Libatkan keluarga pasien pada
perencanaan makan sesuai
indikasi
5. Berikan pengobatan insulin
secara teratur sesuai indikasi
1. Mengidentifikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan
terapeutik
2. Mengkaji pemasukan makanan yang
adekuat
3. Jika makanan yang disukai pasien dapat
dimasukkan dalam perencanaan makan,
kerjasama ini dapat diupayakan setelah
pulang
4. Meningkatkan rasa keterlibatannya;
memberikan informasi pada keluarga
untuk memahami nutrisi pasien
5. Insulin reguler memiliki awitan cepat
dan karenanya dengan cepat pula dapat
membantu memindahkan glukosa ke
dalam sel
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
3 Kurang
pengetahuan
tentang penyakit,
prognosis dan
kebutuhan
pengobatan b.d.
kurangnya
pemajanan/mengin
gat, kesalahan
interpretasi
informasi
Tujuan:
Mengungkapkan
pemahaman tentang
penyakit
KH:
-Mengidentifikasi
hubungan tanda/gejala
dengan proses penyakit
-Melakukan prosedur
yang perlu dan
menjelaskan rasional
tindakan
1. Ciptakan lingkungan
saling percaya
2. Diskusikan dengan
klien tentang
penyakitnya
3. Diskusikan tentang
rencana diet,
penggunaan makanan
tinggi serat
4. Diskusikan
pentingnya untuk
melakukan evaluasi
secara teratur dan
jawab pertanyaan
pasien/orang terdekat
1. Menanggapai dan memperhatikan perlu
diciptakan sebelum pasien bersedia
mengambil bagian dalam proses belajar
2. Memberikan pengetahuan dasar dimana
pasien dapat membuat pertimbangan dalam
memilih gaya hidup
3. Kesadaran tentang pentingnya kontrol diet
akan membantu pasien dalam merencanakan
makan/mentaati program
4. Membantu untuk mengontrol proses
penyakit dengan lebih ketat
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
4 Kelelahan b.d.
penurunan
produksi energi
metabolik
Tujuan:
Mengungkapkan
peningkatan tingkat
energi
KH:
- Perbaikan kemampuan
untuk berpartisipasi
dalam aktivitas yang
diinginkan
1. Diskusikan dengan pasien
kebutuhan akan aktivitas
2. Berikan aktivitas alternatif
dengan periode istirahat yang
cukup
3. Pantau TTV sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas
4. Tingkatkan partisipasi pasien
dalam melakukan aktivitas
sehari-hari sesuai toleransi
1. Pendidikan dapat memberikan motivasi
untuk meningkatkan tingkat aktivitas
meskipun pasien mungkin sangat lemah
2. Mencegah kelelahan yang berlebihan
3. Mengindikasikan tingkat aktivitas yang
dapat ditoleransi secara fisiologis
4. Meningkatkan kepercayaan diri/harga
diri yang positif sesuai tingkat aktivitas
yang dapat ditoleransi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
5 Resiko infeksi
b.d
hyperglikemi
Tujuan:
Mengidentifikasi
intervensi untuk
mencegah/menurunkan
resiko infeksi
KH:
- Mendemonstrasikan
teknik, perubahan gaya
hidup untuk mencegah
terjadinya infeksi
1. Observasi tanda-tanda infeksi
dan peradangan
2. Anjurkan cuci tangan yang
baik pada semua orang yang
berhubungan dengan pasien
termasuk pasiennya sendiri
3. Pertahankan teknik aseptik
pada prosedur invasive
4. Berikan perawatan kulit
dengan teratur dan sungguh-
sungguh
5. Lakukan perubahan posisi,
anjurkan batuk efektif dan
nafas dalam
1. Pasien mungkin masuk dengan infeksi
yang biasanya telah mencetuskan
keadaan ketoasidosis atau dapat
mengalami infeksi nosokomial
2. Mencegah timbulnya infeksi silang
3. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
akan menjadi media terbaik bagi
pertumbuhan kuman
4. Sirkulasi perifer bisa terganggu yang
menempatkan pasien pada peningkatan
resiko terjadinya kerusakan pada
kulit/iritasi kulit dan infeksi
5. Membantu dalam memventilasi semua
daerah paru dan memobilisasi sekret
Implemantasi
No Waktu Diagnosa Implementasi Paraf
1 Kekurangan volume cairan
tubuh b.d. diuresis osmotic
1. Mengobservasi TTV
2. Mengkaji nadi perifer, pengisian
kapiler, turgor kulit, dan membran
mukosa
3. Memantau masukan dan keluaran,
catat berat jenis urine
4. Menimbang BB setiap hari
5. Memberikan terapi cairan sesuai
indikasi
No Waktu Diagnosa Implementasi Paraf
2 Perubahan status
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b.d. ketidakcukupan
insulin, penurunan
masukan oral
1. Mentukan program diet dan pola makan pasien
dan bandingkan dengan makanan yang dapat
dihabiskan oleh pasien
2. Menimbang BB sesuai indikasi
3. Mengidentifikasi makanan yang disukai termasuk
kebutuhan etnik/cultural
4. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan
makan sesuai indikasi
5. Memberikan pengobatan insulin secara teratur
sesuai indikasi
3 Kurang
pengetahuan
tentang penyakit,
prognosis dan
kebutuhan
pengobatan b.d.
kurangnya
pemajanan/mengin
gat, kesalahan
interpretasi
informasi
1. Menciptakan lingkungan saling percaya
2. Mendiskusikan dengan klien tentang penyakitnya
3. Mendiskusikan tentang rencana diet, penggunaan
makanan tinggi serat
4. Mendiskusikan pentingnya untuk melakukan
evaluasi secara teratur dan jawab pertanyaan
pasien/orang terdekat
No Waktu Diagnosa Implementasi Paraf
4 Kelelahan b.d.
penurunan produksi
energi metabolik
1. Mediskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas
2. Memberikan aktivitas alternatif dengan periode
istirahat yang cukup
3. Memantau TTV sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas
4. Meningkatkan partisipasi pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai toleransi
5 Resiko infeksi b.d
hyperglikemi
1. Mengobservasi tanda-tanda infeksi dan peradangan
2. Menganjurkan cuci tangan yang baik pada semua
orang yang berhubungan dengan pasien termasuk
pasiennya sendiri
3. Mempertahankan teknik aseptik pada prosedur
invasive
4. Memberikan perawatan kulit dengan teratur dan
sungguh-sungguh
5. Melakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif
dan nafas dalam
Evaluasi
No Waktu Diagnosa Evaluasi Paraf
1 Kekurangan volume cairan tubuh b.d.
diuresis osmotic
Kebutuhan cairan
(dehidrasi) terpenuhi
2 Perubahan status nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d. ketidakcukupan
insulin, penurunan masukan oral
Kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi
3 Kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d.
kurangnya pemajanan/mengingat,
kesalahan interpretasi informasi
Pasien mengetahui
tentang prognosis
penyakitnya dan
kebutuhan obatnya
4 Kelelahan b.d. penurunan produksi energi
metabolik
Pasien tidak kelelahan
5 Resiko infeksi b.d hyperglikemi Tidak terjadi infeksi
ASKEP Diabetes mellitus

More Related Content

DOCX
Aterosklerosis AKPER PEMKAB MUNA
DOC
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
PPTX
Askep hipertensi alvin
PPTX
3 kb v modul 3 gizi
DOCX
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
PPTX
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
DOCX
Askep hipertensi
PDF
LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)
Aterosklerosis AKPER PEMKAB MUNA
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Askep hipertensi alvin
3 kb v modul 3 gizi
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Askep hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)

What's hot (20)

PPTX
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
PPT
Patofisiologi sistem endokrin 2
DOCX
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
PPT
Proses keperawatan jiwa
DOCX
Makalah penyakit jantung koroner
PDF
Panduan praktis penatalaksanaan nutrisi covid19 PDGKI
DOCX
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
PPTX
GIZI SEIMBANG PADA BAYI DAN BALITA .pptx
DOCX
Makalah home care3
DOCX
Askep syok hipovolemik
DOC
askep diabetes melitus
PDF
190899859 contoh-leaflet-hipertensi
DOCX
Makalah keperawatan anak
PPTX
Pert 6 ffq dan dietary history
PPTX
Zat Gizi Makro dan Energi
PPTX
Pemantauan Gula Darah Mandiri
DOCX
Makalah obesitas
PPT
Presentasi kasus chf
DOCX
Lp hipertensi pada kehamilan
DOCX
Analisa data batu saluran kemih ella
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Patofisiologi sistem endokrin 2
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
Proses keperawatan jiwa
Makalah penyakit jantung koroner
Panduan praktis penatalaksanaan nutrisi covid19 PDGKI
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
GIZI SEIMBANG PADA BAYI DAN BALITA .pptx
Makalah home care3
Askep syok hipovolemik
askep diabetes melitus
190899859 contoh-leaflet-hipertensi
Makalah keperawatan anak
Pert 6 ffq dan dietary history
Zat Gizi Makro dan Energi
Pemantauan Gula Darah Mandiri
Makalah obesitas
Presentasi kasus chf
Lp hipertensi pada kehamilan
Analisa data batu saluran kemih ella
Ad

Similar to ASKEP Diabetes mellitus (20)

DOC
DOCX
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
PPT
Asuhan keperawatan diabetes millitus
PPTX
ASKEP DM DENGAN KOMPLIKASI SEMNAS MEDAN 151022.pptx
PPTX
Asuhan keperawatan diabetes melitus
DOCX
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
DOC
Askep dm
PPT
Askep Diabetes Militus
PPT
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
PPTX
Diabetes Militus
PPT
Diabetus militus
PPTX
DM.pptx
PPTX
Farmakoterapi diabetes mellitus (treatment and management).pptx
DOC
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
PPTX
ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUM.pptx
PPTX
Penyakit endokrin, metabolik dan nutrisi
PPTX
367727836-PPT-DM.pptxjnnnnjnnnñnnnnnnnnnnn
PPTX
Diabetes Melitus. _dan _ HIPERTENSI.pptx
PPTX
Asuhan keperawatan Diabetes Mellitus.pptx
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes millitus
ASKEP DM DENGAN KOMPLIKASI SEMNAS MEDAN 151022.pptx
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Askep dm
Askep Diabetes Militus
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Diabetes Militus
Diabetus militus
DM.pptx
Farmakoterapi diabetes mellitus (treatment and management).pptx
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUM.pptx
Penyakit endokrin, metabolik dan nutrisi
367727836-PPT-DM.pptxjnnnnjnnnñnnnnnnnnnnn
Diabetes Melitus. _dan _ HIPERTENSI.pptx
Asuhan keperawatan Diabetes Mellitus.pptx
Ad

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia (20)

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
PPTX
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
PPTX
EFS (Modern Filing and Document Management)_Training *Effective E-Filing & Do...
PPTX
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
PPTX
02F - Orientasi Pelatihan Koding dan kecerdasan artificial
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Mengkritisi Informasi tentang Tokoh.pptx
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Ekonomi Kelas X SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Bahan Ajar PAI 8 BAB 2 iman kepada kitab Allah.pptx
PPTX
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
PPTX
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
EFS (Modern Filing and Document Management)_Training *Effective E-Filing & Do...
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
02F - Orientasi Pelatihan Koding dan kecerdasan artificial
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Mengkritisi Informasi tentang Tokoh.pptx
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Ekonomi Kelas X SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
Bahan Ajar PAI 8 BAB 2 iman kepada kitab Allah.pptx
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka

ASKEP Diabetes mellitus

  • 1. I I S J A M I L A H L U T H F I A S E P T I A N I N I N A Y U L I N A N O V A R O S B I Y A N T I N U R N A Z M I L A I L A T R I A N I G R A H Diabetes Mellitus
  • 2. DM tipe 1 DM tipe 2  Diabetes Mellitus tipe 1 merupakan kondisi autoimun sel-sel beta pulau Langerhans sehingga timbul defisiensi insulin. Individu yang memiliki kecenderungan penyakit ini tampaknya menerima faktor pemicu dari lingkungan.  DM tipe 2 tetap menghasilkan insulin. Akan tetapi sering terjadi keterlambatan awal dalam sekresi dan penurunan jumlah total insulin yang dilepaskan. Hal ini cenderung semakin parah seiring dengan pertambahan usia pasien. Definisi
  • 3. DM tipe 1 DM tipe 2  Faktor genetik  Faktor imunologi  Faktor lingkungan  Usia (resistensi insulin cendrung meningkat pada usia diatas 65 tahun)  Obesitas  Riwayat keluarga  Kelompok etnik  Gaya hidup  Merokok Etiologi
  • 5. Manifestasi Klinis Menurut Mansjoer (2001) manifestasi Diabetes Mellitus adanya gejala: 1. Poliuri (sering kencing dalam jumlah banyak) 2. Polidipsi (banyak minum) 3. Polifagi (rasa lapar yang semakin besar) 4. Lemas 5. Berat badan menurun 6. Kesemutan 7. Mata kabur 8. Impotensi pada pria 9. Gatal (priritus) pada vulva 10. Mengantuk, yang terjadi beberapa hari atau beberapa minggu
  • 6. Pemeriksaan Diagnostik  Glukosa darah  Aseton plasma (keton) positif secara mencolok  Asam lemak bebas  Elektrolit  Gas darah arteri  Trombosit darah  Ureum atau kreatinin  Insulin darah: mungkin menurun atau tidak ada (tipe 1). Atau normal sampai tinggi (tipe 2)  Urin  Kultur dan sensitifitas
  • 7. Penatalaksanaan Medis 1. Diit 2. Latihan 3. Pemantauan 4. Terapi 5. Pendidikan tentang DM
  • 8. Komplikasi Akut (Mikro) Komplikasi Kronik (Makro) 1. Hipoglikemi 2. Ketoasidosis (KAD) 3. Hiperosmolar Nonketotik 1. Retinopati Diabetik 2. Penyakit jantung koroner 3. Neuropati Diabetik 4. Rentan Infeksi 5. Kaki Diabetik Komplikasi
  • 10. Pengkajian  Aktivitas dan istirahat : Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan koma.  Sirkulasi Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung.  Eliminasi Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.  Nutrisi Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.  Neurosensori Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
  • 11. Continue....  Nyeri Pembengkakan perut, meringis.  Respirasi Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.  Keamanan Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.  Seksualitas Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria.
  • 12. Diagnosa 1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotic. 2. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral. 3. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi. 4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik. 5. Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.
  • 13. Intervensi No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional 1 Kekurangan volume cairan tubuh b.d. diuresis osmotic Tujuan: Mendemonstrasikan hidrasi adekuat KH: -TTV stabil -Nadi perifer dapat diraba -Turgor kulit dan pengisian kapiler baik -Kadar elektrolit dalam batas normal. 1. Observasi TTV 2. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa 3. Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine 4. Timbang BB setiap hari 5. Berikan terapi cairan sesuai indikasi 1. Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia 2. Indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat 3. Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan 4. Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti 5. Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respons pasien secara individual
  • 14. No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional 2 Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral Tujuan: Mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat KH: -Menunjukkan tingkat energi biasanya. -Berat badan stabil atau bertambah 1. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien 2. Timbang BB sesuai indikasi 3. Identifikasi makanan yang disukai termasuk kebutuhan etnik/cultural 4. Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi 5. Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi 1. Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik 2. Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat 3. Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam perencanaan makan, kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang 4. Meningkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi pada keluarga untuk memahami nutrisi pasien 5. Insulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel
  • 15. No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional 3 Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d. kurangnya pemajanan/mengin gat, kesalahan interpretasi informasi Tujuan: Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit KH: -Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan proses penyakit -Melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan 1. Ciptakan lingkungan saling percaya 2. Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya 3. Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat 4. Diskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi secara teratur dan jawab pertanyaan pasien/orang terdekat 1. Menanggapai dan memperhatikan perlu diciptakan sebelum pasien bersedia mengambil bagian dalam proses belajar 2. Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pertimbangan dalam memilih gaya hidup 3. Kesadaran tentang pentingnya kontrol diet akan membantu pasien dalam merencanakan makan/mentaati program 4. Membantu untuk mengontrol proses penyakit dengan lebih ketat
  • 16. No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional 4 Kelelahan b.d. penurunan produksi energi metabolik Tujuan: Mengungkapkan peningkatan tingkat energi KH: - Perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan 1. Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas 2. Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup 3. Pantau TTV sebelum dan sesudah melakukan aktivitas 4. Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi 1. Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien mungkin sangat lemah 2. Mencegah kelelahan yang berlebihan 3. Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis 4. Meningkatkan kepercayaan diri/harga diri yang positif sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi
  • 17. No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional 5 Resiko infeksi b.d hyperglikemi Tujuan: Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko infeksi KH: - Mendemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya infeksi 1. Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan 2. Anjurkan cuci tangan yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri 3. Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasive 4. Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh- sungguh 5. Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam 1. Pasien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah mencetuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi nosokomial 2. Mencegah timbulnya infeksi silang 3. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik bagi pertumbuhan kuman 4. Sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada peningkatan resiko terjadinya kerusakan pada kulit/iritasi kulit dan infeksi 5. Membantu dalam memventilasi semua daerah paru dan memobilisasi sekret
  • 18. Implemantasi No Waktu Diagnosa Implementasi Paraf 1 Kekurangan volume cairan tubuh b.d. diuresis osmotic 1. Mengobservasi TTV 2. Mengkaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa 3. Memantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine 4. Menimbang BB setiap hari 5. Memberikan terapi cairan sesuai indikasi
  • 19. No Waktu Diagnosa Implementasi Paraf 2 Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral 1. Mentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien 2. Menimbang BB sesuai indikasi 3. Mengidentifikasi makanan yang disukai termasuk kebutuhan etnik/cultural 4. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi 5. Memberikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi 3 Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d. kurangnya pemajanan/mengin gat, kesalahan interpretasi informasi 1. Menciptakan lingkungan saling percaya 2. Mendiskusikan dengan klien tentang penyakitnya 3. Mendiskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat 4. Mendiskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi secara teratur dan jawab pertanyaan pasien/orang terdekat
  • 20. No Waktu Diagnosa Implementasi Paraf 4 Kelelahan b.d. penurunan produksi energi metabolik 1. Mediskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas 2. Memberikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup 3. Memantau TTV sebelum dan sesudah melakukan aktivitas 4. Meningkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi 5 Resiko infeksi b.d hyperglikemi 1. Mengobservasi tanda-tanda infeksi dan peradangan 2. Menganjurkan cuci tangan yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri 3. Mempertahankan teknik aseptik pada prosedur invasive 4. Memberikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh 5. Melakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam
  • 21. Evaluasi No Waktu Diagnosa Evaluasi Paraf 1 Kekurangan volume cairan tubuh b.d. diuresis osmotic Kebutuhan cairan (dehidrasi) terpenuhi 2 Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi 3 Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d. kurangnya pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi Pasien mengetahui tentang prognosis penyakitnya dan kebutuhan obatnya 4 Kelelahan b.d. penurunan produksi energi metabolik Pasien tidak kelelahan 5 Resiko infeksi b.d hyperglikemi Tidak terjadi infeksi