SlideShare a Scribd company logo
See	discussions,	stats,	and	author	profiles	for	this	publication	at:	https://www.researchgate.net/publication/288670576
Bertanya	Sebagai	Salah	Satu	Kunci	Berpikir
Kreatif
Article	·	October	2015
CITATIONS
0
READS
82
1	author:
Some	of	the	authors	of	this	publication	are	also	working	on	these	related	projects:
The	Problems	of	Implementing	Scientific	Approach	Faced	by	Civics	and	Citizenship	Education	Teacher	at
SMP	Negeri	1	Grujugan	View	project
International	Perspective	of	Civics	and	Citizenship	Education	View	project
Manik	Sukoco
Universitas	Negeri	Yogyakarta
22	PUBLICATIONS			0	CITATIONS			
SEE	PROFILE
All	content	following	this	page	was	uploaded	by	Manik	Sukoco	on	29	December	2015.
The	user	has	requested	enhancement	of	the	downloaded	file.
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Manik Sukoco*
*Prodi PPKn Program Pasccasarjana UNY dan Kolumnis Majalah Inside Indonesia,
E-mail: itsmanik@fastmail.net
Ketika kita sebagai guru sekolah dasar menghadiri sebuah workshop atau seminar, kita selalu
diberi kesempatan oleh presenter atau moderator untuk bertanya. Coba kita lihat, dari seluruh
peserta, berapa orang yang mau bertanya. Dipastikan peserta yang mau bertanya dapat dihitung
dengan jari. Secara umum alasan mengapa peserta jarang sekali yang mau bertanya karena
mereka tidak tahu harus bertanya apa. Di sini rupanya letak permasalahannya. Kalau guru saja
tidak tahu harus bertanya apa atau tidak terbiasa mengkritisi suatu permasalahan, bagaimana
dengan murid-muridnya? Ternyata bertanya itu tidak mudah, bukan? Banyak faktor mengapa
siswa (utamanya di sekolah dasar dan menengah) jarang bertanya, antara lain:
1. Tidak tahu harus bertanya apa
2. Tidak dapat mengorganisasikan pikiran menjadi pertanyaan
3. Tidak percaya diri dan takut ditertawakan karena dianggap bertanya itu ibarat bodoh
Selagi awal tahun ajaran baru, ini adalah saat yang paling tepat untuk mengajarkan sejak awal
ketrampilan bertanya dan mengasah cara perpikir kritis. Di bawah ini ada cara sederhana yang
dapat diterapkan di dalam kelas untuk membantu siswa dalam belajar bertanya :
1. Menebak benda dalam karung atau kardus
Taruhlah sebuah benda dalam tas atau kardus. Benda tersebut dapat berupa jam, pensil, CD,
mouse, atau kunci. Berikanlah satu kalimat petunjuk (clue), misalnya “Benda ini terdapat di
semua ruang kecuali kamar mandi”. Dari petunjuk itu, siswa dapat mengembangkan menjadi
kalimat tanya dengan diawali kata”apa”. Misalnya, “Apakah benda tersebut hanya bisa dipakai
oleh pria?”, maka guru hanya boleh menjawab ya atau tidak. Meskipun pertanyaan yang disusun
oleh siswa hanyalah pertanyaan sederhana, yaitu diawali dengan kata apakah, tetapi siswa
sebenarnya belajar menghubungkan fakta-fakta dari pertanyaan orang lain. Fakta-fakta itu
kemudian digunakan untuk menyusun pertanyaan lain yang isinya berbeda. Jadi mereka tidak
boleh mengulang pertanyaan temannya. Dalam hal ini, siswa juga menerapkan keterampilan
mendengarkan yang produktif. Bila isi dalam kardus tersebut sudah tertebak, maka orang yang
menebak itu akan memimpin aktivitas ini yang tugasnya menjawab ya atau tidak.
2. Ada apa di belakangku?
Kegiatan ini seperti permainan tebak-tebakan, mirip dengan cara di atas, yaitu menjawab ya atau
tidak. Caranya adalah seorang siswa maju ke depan, berdiri membelakangi papan tulis. Guru
menuliskan kata di papan tulis tepat dibelakang (agak atas) siswa yang berdiri. Siswa yang
berdiri dapat bertanya yang diawali dengan kata “apakah”, sementara siswa lain hanya boleh
menjawab ya atau tidak.
3. Tahukah kamu?
Siapkan sebuah benda yang menarik perhatian dan jarang dilihat oleh siswa. Letakkan benda
tersebut di atas meja. Langkah berikutnya mintalah siswa untuk berpikir lebih dulu, kira-kira hal
apa yang mereka ingin ketahui tentang benda tersebut. Di papan tulis, guru dapat mendaftar hal-
hal yang ingin mereka tanyakan. Di sini guru hanya menulis kata kuncinya (topik) saja, bukan
pertanyaan. Kemudian berdasarkan daftar kata kunci atau topik tersebut, guru meminta siswa
untuk menyusun pertanyaan. Bila tiba-tiba tidak ada siswa yang merespon, guru bisa memberi
contoh terlebih dahulu dengan mengambil satu kata kunci dari daftar di papan, misalnya kata
kunci penemu, maka menjadi ,”Siapakah yang menemukan benda ini?” atau kata kunci alasan
berbunyi “Mengapa benda ini berbunyi?”. Lalu bimbinglah siswa untuk lebih mengembangkan
lagi dengan beberapa bantuan penggalan kalimat tanya, seperti,”Seandainya … , apa yang akan
terjadi? atau “Apa hubungan antara … dengan … ?” Sekali lagi, guru dapat menegaskan bahwa
siswa dapat bertanya seluas mungkin tanpa harus takut mencari jawabannya karena tujuannya
adalah belajar bertanya. Setiap kali siswa dapat membuat pertanyaan, guru harus menuliskan di
papan supaya siswa lain dapat belajar dari temannya. Setelah selesai, guru dapat mendiskusikan
dengan murid dengan cara menggarisbawahi kata-kata kunci baru yang diperoleh dari daftar
pertanyaan, misalnya penemu, alasan, dampak, keuntungan, kerugian, manfaat, masa depan,
kualitas, kendala, masalah, solusi, cara kerja, sebab akibat, dan sebagainya. Hal ini penting
supaya siswa memahami ciri-ciri membuat pertanyaan yang bermutu. Selain itu kata-kata kunci
ini sebenarnya dapat membantu siswa menyusun kalimat tanya yang baik dan benar sehingga
mudah dipahami oleh orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam berkelompok, yaitu satu
kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 orang menyusun pertanyaan sebanyak – banyaknya
berdasarkan sebuah benda yang berbeda dari kelompok lain. Kemudian hasilnya dapat dibacakan
di depan kelas dengan harapan bahwa setiap siswa dapat belajar dari temannya. Karena dengan
mendengarkan, siswa akan mendapatkan ide-ide baru yang nantinya membantu mereka dalam
berpikir kritis.
Manfaat ketiga aktivitas di atas adalah membantu siswa meningkatkan rasa ingin tahu, tidak
hanya sekedar fakta atau bentuk fisik dari benda yang dapat dilihat, tetapi mengajari siswa
bagaimana melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan dari berbagai sisi. Bila hal ini
dilakukan beberapa kali, maka siswa akan menjadi terbiasa bertanya dengan mudah dan kualitas
pertanyaannya juga akan mencerminkan kedalaman berpikir.
Bila siswa sudah paham cara bertanya, maka guru dapat melibatkan siswa di dalam proses
belajar mengajar. Ketika guru akan memulai pelajaran, guru dapat memberitahu topik yang akan
dipelajari. Kemudian guru dapat menugasi siswa untuk menulis 3 atau 5 buah pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih dalam. Bila mereka lupa atau menemukan kesulitan,
guru dapat mengingatkan kembali kata-kata kunci yang bisa digunakan untuk menyusun
pertanyaan. Sebaiknya pertanyaan-pertanyaan itu ditulis di kertas lalu ditempel di papan.
Tujuannya selain menumbuhkan rasa ingin tahu, mereka juga tahu seberapa dalam cara perpikir
orang lain. Di samping itu guru juga akan tahu sedalam apa keigintahuan siswa terhadap topik.
Nah, diakhir pelajaran, guru dapat mengambil beberapa pertanyaan tersebut lalu meminta siswa
lain untuk menjawab. Bukankah hal ini dapat memudahkan guru untuk mengetahui apakah siswa
memahami materi yang kita ajarkan?
Di abad 21 yang serba digital siswa tidak cukup hanya duduk diam menunggu guru bertanya.
Mereka harus tanggap dan merespon peristiwa dengan berpikir kritis, yaitu bertanya yang
bermutu. Dengan kata lain bertanya yang jawabannya lebih dari satu kata dan membutuhkan
penjelasan atau alasan! Selamat mencoba, semoga bermanfaat!
View publication statsView publication stats

More Related Content

PDF
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Yogyakarta State University
 
DOCX
Bertanya, kunci berpikir kreatif
Primmarussanti Biyanto
 
DOCX
Esei gc
Rosliha Kamaruddin
 
DOCX
Bab i ptk
Muslimin Imin
 
PPTX
4.vina serevina fitri savitri
vinaserevina
 
DOCX
PTK Papan pensil Untukmeningkatkan kemampuan memegang pensil
Chusnul TK
 
PPTX
Observasi pendidikan
virafr
 
PPTX
Strategi Pembelajaran Question Student Have
Sokhibur Ridak
 
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Yogyakarta State University
 
Bertanya, kunci berpikir kreatif
Primmarussanti Biyanto
 
Bab i ptk
Muslimin Imin
 
4.vina serevina fitri savitri
vinaserevina
 
PTK Papan pensil Untukmeningkatkan kemampuan memegang pensil
Chusnul TK
 
Observasi pendidikan
virafr
 
Strategi Pembelajaran Question Student Have
Sokhibur Ridak
 

Viewers also liked (16)

PDF
Presentación udima
Enrique Medina Gavilán
 
PPTX
婦幼青少年活動中心-工作願景與工作倫理-詹翔霖老師
文化大學
 
PDF
projects
Tim Walter
 
PDF
Dos
elcairo33
 
PPTX
Frontispicios de la BENM
Lis Ramirez Marin
 
DOC
MÁLAGA APUESTA POR LA CULTURA COMO RECLAMO PARA MANTENER SU FORTALEZA ENTRE L...
Ayuntamiento de Málaga
 
PDF
Direccion de arte 2012
elvagonperdido
 
PDF
COOPERATIVA DE CONSUMO ECOLÓGICO: "EL BISALTICO"
elbisaltico
 
PPT
Evaluacion de un paciente cardiovascular ii
Margie Rodas
 
PPT
106.02.10 雙贏親師溝通-嘉義民生國中-詹翔霖教授
文化大學
 
PDF
2013grad_program
Catherine Douglas-Hill
 
PDF
Abaye_LakeTana
Abaye Getahun
 
PDF
Branding compilación 2
elvagonperdido
 
PDF
PDI Starboard
TeresaIzq
 
PPTX
Crecimiento y desarrollo durante el 1er año de vida
Hugo Méndez
 
PPTX
企業菁英傳承班 金氏王朝接班70年-接接政治學-詹翔霖教授
文化大學
 
Presentación udima
Enrique Medina Gavilán
 
婦幼青少年活動中心-工作願景與工作倫理-詹翔霖老師
文化大學
 
projects
Tim Walter
 
Frontispicios de la BENM
Lis Ramirez Marin
 
MÁLAGA APUESTA POR LA CULTURA COMO RECLAMO PARA MANTENER SU FORTALEZA ENTRE L...
Ayuntamiento de Málaga
 
Direccion de arte 2012
elvagonperdido
 
COOPERATIVA DE CONSUMO ECOLÓGICO: "EL BISALTICO"
elbisaltico
 
Evaluacion de un paciente cardiovascular ii
Margie Rodas
 
106.02.10 雙贏親師溝通-嘉義民生國中-詹翔霖教授
文化大學
 
2013grad_program
Catherine Douglas-Hill
 
Abaye_LakeTana
Abaye Getahun
 
Branding compilación 2
elvagonperdido
 
PDI Starboard
TeresaIzq
 
Crecimiento y desarrollo durante el 1er año de vida
Hugo Méndez
 
企業菁英傳承班 金氏王朝接班70年-接接政治學-詹翔霖教授
文化大學
 
Ad

Similar to Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif (20)

PDF
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
PratiwiKartikaSari
 
DOCX
Proposal
Abdul Hamid
 
PDF
Modul KB 3 Bertanya
PratiwiKartikaSari
 
PPTX
Kel 4 Pemahaman ttg Peserta Didik di sekolah.pptx
LaylaNatasya
 
PDF
Exploring the Deeper Learning Cycle (DELC) .pdf
EsterMeila
 
PDF
PPT Pendekatan Kontekstual Pendekatan Inquiry.pdf
MasMarani1
 
PPTX
Eksplorasi alternatif solusi terhadap ilmiah
IrfanKurniawan88
 
DOCX
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
Riyan Hidayat
 
DOCX
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
maritje
 
DOCX
5 metode pembelajaran (lengkap)
Yokhebed Fransisca
 
PPTX
4 Keterampilan Bertanya Lanjut dalam pembelajaran micro di sekolah dasar.pptx
diktiedu8339
 
DOCX
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
Ali Murfi
 
PPTX
Pembelajaran aktif
murdiyah
 
PPTX
inquiry learning powerpoints getheb bstdhj.pptx
annisanopendia
 
PDF
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Mansyur Eppe
 
PPTX
Bahan Tayang Pembelajaran Berdiferensiasi_fix.pptx
irwansyah621
 
PPTX
B5. STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pptx
DeniAlfiyan
 
PPTX
T1.5 Demonstrasi Kontekstual Chandra Wijaya.pptx
bbyhanum
 
PPTX
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Andi Rafiah S
 
PPTX
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
NicoDiasTaroeno1
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
PratiwiKartikaSari
 
Proposal
Abdul Hamid
 
Modul KB 3 Bertanya
PratiwiKartikaSari
 
Kel 4 Pemahaman ttg Peserta Didik di sekolah.pptx
LaylaNatasya
 
Exploring the Deeper Learning Cycle (DELC) .pdf
EsterMeila
 
PPT Pendekatan Kontekstual Pendekatan Inquiry.pdf
MasMarani1
 
Eksplorasi alternatif solusi terhadap ilmiah
IrfanKurniawan88
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
Riyan Hidayat
 
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
maritje
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
Yokhebed Fransisca
 
4 Keterampilan Bertanya Lanjut dalam pembelajaran micro di sekolah dasar.pptx
diktiedu8339
 
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
Ali Murfi
 
Pembelajaran aktif
murdiyah
 
inquiry learning powerpoints getheb bstdhj.pptx
annisanopendia
 
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Mansyur Eppe
 
Bahan Tayang Pembelajaran Berdiferensiasi_fix.pptx
irwansyah621
 
B5. STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pptx
DeniAlfiyan
 
T1.5 Demonstrasi Kontekstual Chandra Wijaya.pptx
bbyhanum
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Andi Rafiah S
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
NicoDiasTaroeno1
 
Ad

More from Yogyakarta State University (19)

DOCX
The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
Yogyakarta State University
 
RTF
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Yogyakarta State University
 
PPTX
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
Yogyakarta State University
 
PPTX
Literasi Politik (Political Literacy)
Yogyakarta State University
 
PDF
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Yogyakarta State University
 
PDF
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Yogyakarta State University
 
PDF
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Yogyakarta State University
 
PDF
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Yogyakarta State University
 
PDF
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Yogyakarta State University
 
PDF
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Yogyakarta State University
 
PDF
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Yogyakarta State University
 
PDF
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Yogyakarta State University
 
PDF
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Yogyakarta State University
 
PDF
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Yogyakarta State University
 
PDF
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Yogyakarta State University
 
PDF
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Yogyakarta State University
 
PDF
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Yogyakarta State University
 
PDF
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Yogyakarta State University
 
PDF
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Yogyakarta State University
 
The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
Yogyakarta State University
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Yogyakarta State University
 
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
Yogyakarta State University
 
Literasi Politik (Political Literacy)
Yogyakarta State University
 
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Yogyakarta State University
 
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Yogyakarta State University
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Yogyakarta State University
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Yogyakarta State University
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Yogyakarta State University
 
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Yogyakarta State University
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Yogyakarta State University
 
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Yogyakarta State University
 
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Yogyakarta State University
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Yogyakarta State University
 
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Yogyakarta State University
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Yogyakarta State University
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Yogyakarta State University
 
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Yogyakarta State University
 
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Yogyakarta State University
 

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PDF
Berpikir dengan AI - Menuju Pendidikan Karakter dan Ketahanan Bangsa di Era K...
Ismail Fahmi
 
PPTX
MODUL 4 PENDAMPINGAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU.pptx
riefkiardhiansyah46
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas 10 Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 8 SMP Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas VIII Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 3 AKSI NYATA KODE ETIK GURU.docx
KRISKO GOVINDA
 
PPTX
Materi_Bahasa_Indonesia_XII_Mengkritisi_Informasi_Tokoh.pptx
YuvensSetiawan
 
PDF
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
Dadang Solihin
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PPTX
Pengantar Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk anak SD
TetiZulianti3
 
PPTX
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan beserta bagian-bagiannya dan fungsinya.pptx
SuparmoSurawidjaja1
 
PDF
KELOMPOK 5 Modul 4 PELATIHAN PM KEPALA SEKOLAH
suhendro79
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 12 SMA Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PPTX
sosialisasi Pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah.pptx
ImatDr1
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Kelas 12 SMA Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PPTX
Penerapan Pembelajaran AI dan Koding.pptx
riafajriani
 
PDF
PPT Menganalisis Informasi Lisan teks deskripsi.pdf
AriIndrawati4
 
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Berpikir dengan AI - Menuju Pendidikan Karakter dan Ketahanan Bangsa di Era K...
Ismail Fahmi
 
MODUL 4 PENDAMPINGAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU.pptx
riefkiardhiansyah46
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas 10 Terbaru 2025
fubierabita
 
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 8 SMP Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas VIII Terbaru 2025
fubierabita
 
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 3 AKSI NYATA KODE ETIK GURU.docx
KRISKO GOVINDA
 
Materi_Bahasa_Indonesia_XII_Mengkritisi_Informasi_Tokoh.pptx
YuvensSetiawan
 
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
Dadang Solihin
 
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Pengantar Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk anak SD
TetiZulianti3
 
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan beserta bagian-bagiannya dan fungsinya.pptx
SuparmoSurawidjaja1
 
KELOMPOK 5 Modul 4 PELATIHAN PM KEPALA SEKOLAH
suhendro79
 
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 12 SMA Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
sosialisasi Pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah.pptx
ImatDr1
 
Modul Ajar Deep Learning Senbud Kelas 12 SMA Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Penerapan Pembelajaran AI dan Koding.pptx
riafajriani
 
PPT Menganalisis Informasi Lisan teks deskripsi.pdf
AriIndrawati4
 

Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif

  • 2. Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif Manik Sukoco* *Prodi PPKn Program Pasccasarjana UNY dan Kolumnis Majalah Inside Indonesia, E-mail: [email protected] Ketika kita sebagai guru sekolah dasar menghadiri sebuah workshop atau seminar, kita selalu diberi kesempatan oleh presenter atau moderator untuk bertanya. Coba kita lihat, dari seluruh peserta, berapa orang yang mau bertanya. Dipastikan peserta yang mau bertanya dapat dihitung dengan jari. Secara umum alasan mengapa peserta jarang sekali yang mau bertanya karena mereka tidak tahu harus bertanya apa. Di sini rupanya letak permasalahannya. Kalau guru saja tidak tahu harus bertanya apa atau tidak terbiasa mengkritisi suatu permasalahan, bagaimana dengan murid-muridnya? Ternyata bertanya itu tidak mudah, bukan? Banyak faktor mengapa siswa (utamanya di sekolah dasar dan menengah) jarang bertanya, antara lain: 1. Tidak tahu harus bertanya apa 2. Tidak dapat mengorganisasikan pikiran menjadi pertanyaan 3. Tidak percaya diri dan takut ditertawakan karena dianggap bertanya itu ibarat bodoh Selagi awal tahun ajaran baru, ini adalah saat yang paling tepat untuk mengajarkan sejak awal ketrampilan bertanya dan mengasah cara perpikir kritis. Di bawah ini ada cara sederhana yang dapat diterapkan di dalam kelas untuk membantu siswa dalam belajar bertanya : 1. Menebak benda dalam karung atau kardus Taruhlah sebuah benda dalam tas atau kardus. Benda tersebut dapat berupa jam, pensil, CD, mouse, atau kunci. Berikanlah satu kalimat petunjuk (clue), misalnya “Benda ini terdapat di semua ruang kecuali kamar mandi”. Dari petunjuk itu, siswa dapat mengembangkan menjadi kalimat tanya dengan diawali kata”apa”. Misalnya, “Apakah benda tersebut hanya bisa dipakai oleh pria?”, maka guru hanya boleh menjawab ya atau tidak. Meskipun pertanyaan yang disusun oleh siswa hanyalah pertanyaan sederhana, yaitu diawali dengan kata apakah, tetapi siswa sebenarnya belajar menghubungkan fakta-fakta dari pertanyaan orang lain. Fakta-fakta itu kemudian digunakan untuk menyusun pertanyaan lain yang isinya berbeda. Jadi mereka tidak boleh mengulang pertanyaan temannya. Dalam hal ini, siswa juga menerapkan keterampilan mendengarkan yang produktif. Bila isi dalam kardus tersebut sudah tertebak, maka orang yang menebak itu akan memimpin aktivitas ini yang tugasnya menjawab ya atau tidak. 2. Ada apa di belakangku? Kegiatan ini seperti permainan tebak-tebakan, mirip dengan cara di atas, yaitu menjawab ya atau tidak. Caranya adalah seorang siswa maju ke depan, berdiri membelakangi papan tulis. Guru menuliskan kata di papan tulis tepat dibelakang (agak atas) siswa yang berdiri. Siswa yang berdiri dapat bertanya yang diawali dengan kata “apakah”, sementara siswa lain hanya boleh menjawab ya atau tidak.
  • 3. 3. Tahukah kamu? Siapkan sebuah benda yang menarik perhatian dan jarang dilihat oleh siswa. Letakkan benda tersebut di atas meja. Langkah berikutnya mintalah siswa untuk berpikir lebih dulu, kira-kira hal apa yang mereka ingin ketahui tentang benda tersebut. Di papan tulis, guru dapat mendaftar hal- hal yang ingin mereka tanyakan. Di sini guru hanya menulis kata kuncinya (topik) saja, bukan pertanyaan. Kemudian berdasarkan daftar kata kunci atau topik tersebut, guru meminta siswa untuk menyusun pertanyaan. Bila tiba-tiba tidak ada siswa yang merespon, guru bisa memberi contoh terlebih dahulu dengan mengambil satu kata kunci dari daftar di papan, misalnya kata kunci penemu, maka menjadi ,”Siapakah yang menemukan benda ini?” atau kata kunci alasan berbunyi “Mengapa benda ini berbunyi?”. Lalu bimbinglah siswa untuk lebih mengembangkan lagi dengan beberapa bantuan penggalan kalimat tanya, seperti,”Seandainya … , apa yang akan terjadi? atau “Apa hubungan antara … dengan … ?” Sekali lagi, guru dapat menegaskan bahwa siswa dapat bertanya seluas mungkin tanpa harus takut mencari jawabannya karena tujuannya adalah belajar bertanya. Setiap kali siswa dapat membuat pertanyaan, guru harus menuliskan di papan supaya siswa lain dapat belajar dari temannya. Setelah selesai, guru dapat mendiskusikan dengan murid dengan cara menggarisbawahi kata-kata kunci baru yang diperoleh dari daftar pertanyaan, misalnya penemu, alasan, dampak, keuntungan, kerugian, manfaat, masa depan, kualitas, kendala, masalah, solusi, cara kerja, sebab akibat, dan sebagainya. Hal ini penting supaya siswa memahami ciri-ciri membuat pertanyaan yang bermutu. Selain itu kata-kata kunci ini sebenarnya dapat membantu siswa menyusun kalimat tanya yang baik dan benar sehingga mudah dipahami oleh orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam berkelompok, yaitu satu kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 orang menyusun pertanyaan sebanyak – banyaknya berdasarkan sebuah benda yang berbeda dari kelompok lain. Kemudian hasilnya dapat dibacakan di depan kelas dengan harapan bahwa setiap siswa dapat belajar dari temannya. Karena dengan mendengarkan, siswa akan mendapatkan ide-ide baru yang nantinya membantu mereka dalam berpikir kritis. Manfaat ketiga aktivitas di atas adalah membantu siswa meningkatkan rasa ingin tahu, tidak hanya sekedar fakta atau bentuk fisik dari benda yang dapat dilihat, tetapi mengajari siswa bagaimana melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan dari berbagai sisi. Bila hal ini dilakukan beberapa kali, maka siswa akan menjadi terbiasa bertanya dengan mudah dan kualitas pertanyaannya juga akan mencerminkan kedalaman berpikir. Bila siswa sudah paham cara bertanya, maka guru dapat melibatkan siswa di dalam proses belajar mengajar. Ketika guru akan memulai pelajaran, guru dapat memberitahu topik yang akan dipelajari. Kemudian guru dapat menugasi siswa untuk menulis 3 atau 5 buah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih dalam. Bila mereka lupa atau menemukan kesulitan, guru dapat mengingatkan kembali kata-kata kunci yang bisa digunakan untuk menyusun pertanyaan. Sebaiknya pertanyaan-pertanyaan itu ditulis di kertas lalu ditempel di papan. Tujuannya selain menumbuhkan rasa ingin tahu, mereka juga tahu seberapa dalam cara perpikir orang lain. Di samping itu guru juga akan tahu sedalam apa keigintahuan siswa terhadap topik. Nah, diakhir pelajaran, guru dapat mengambil beberapa pertanyaan tersebut lalu meminta siswa lain untuk menjawab. Bukankah hal ini dapat memudahkan guru untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang kita ajarkan?
  • 4. Di abad 21 yang serba digital siswa tidak cukup hanya duduk diam menunggu guru bertanya. Mereka harus tanggap dan merespon peristiwa dengan berpikir kritis, yaitu bertanya yang bermutu. Dengan kata lain bertanya yang jawabannya lebih dari satu kata dan membutuhkan penjelasan atau alasan! Selamat mencoba, semoga bermanfaat! View publication statsView publication stats