1. KATA PENGANTAR
Membaca merupakan pintu pertama seorang muslim dalam
berinteraksi dengan Alquran sebelum Iya menapaki jenjang-jenjang
yang lebih lanjut seperti halnya menghafal mentadaburi makna dan
menafsirkannya.
Al Imam Ibnu jazry rohimahullah menyampaikan dalam kitab
mukadimahnya hendaknya seorang yang belajar membaca Alquran
terlebih dahulu mempelajari makhorijul huruf dan sifat-sifatnya
karena yang sedemikian itu seseorang akan memiliki kemampuan
yang fasih dalam mengucapkan huruf-huruf yang merupakan
rangkaian dari sebuah kata dan kalimat serta terjaga lisannya dari
kesalahan.
Ada tiga hal yang harus dikuasai oleh seorang yang belajar membaca
Alquran :
Pertama :penguasaan makhorijul huruf dan sifat-sifatnya.
Kedua : penguasaan ilmu tajwid.
Ketiga : kelancaran dalam membaca Alquran.
Dari tiga hal tersebut maka buku Tahsin Bunaiya, menyusun
sistematika penulisannya dengan pendekatan makhorijul huruf yang
kami sertakan pada setiap makhrojnya gambar serta petunjuk masing-
masing makhroj dan cara pengucapannya. Semoga hal ini dapat
mempermudah bagi Siapa saja yang ingin belajar membaca Alquran
karena ia bisa melihat gambar dan dapat membayangkan pelafalannya
dengan benar meskipun hal ini seorang yang belajar membaca
Alquran harus tetap didampingi oleh seorang ustadz/h.
Untuk dapat menggunakan buku tahsin Taisir tilawah iya harus
mengikuti training cara penggunaan dalam proses belajar mengajar
agar efektivitas proses belajar mengajar dan capaian pembelajarannya
bisa lebih efektif.
Buku Tahsin Bunaiya kami susun karena terilhami beberapa Kitab
tajwid diantaranya Al wajiz, Goyatu Tashil yang merupakan
kumpulan dari (Attuh Fah, Muqaddimah Jazariyah dan kitab Salsabil)
serta beberapa kitab tahsin yang telah banyak berkontribusi dalam
memberikan pendidikan cara membaca Al quran secara tartil.
Kitab yang kami susun ini jauh dari sempurna dan karenanya saran
kritik sangat kami butuhkan, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala
meridhoi langkah kecil yang kami lakukan ini.
2. SAMBUTAN
PENGASUH PONDOK PESANTREN FIRDAUS
Atas rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Pondok Pesantren Firdaus
yang didirikan pada tahun 2008 bertekat menjadikan Tahfiidz Al
Quran sebagai program unggulan yang diberikan kepada para santri.
Program ini tentu harus didukung program penunjangnya yakni
Tahsin Al quran yang harus diikuti oleh semua santri sebelum
memasuki program tahfid.
Berbagai upaya telah kami upayakan agar program tahsin ini bisa
berjalan secara efektif dan mampu mewujudkan hasil yang optimal.
berdasarkan pengalaman program tahsin yang telah berjalan, proses
pembenahan makhorijul huruf membutuhkan waktu yang cukup
panjang.
Upaya tim kurikulum Pondok Pesantren Firdaus untuk menghadirkan
sistem Tahsin yang baru menjadi sebuah harapan dan sekaligus solusi
yang sangat dinantikan.
Dengan mengharap ridho Allah subhanahu wa ta'ala semoga hadirnya
buku Tahsin Bunaiya mejadi bagian dari kontribusi umat yang saling
melengkapi perangkat pembelajaran cara baca Al Quran bagi kaum
muslimin yang memulai belajar membaca Al Quran
Pengasuh
Pondok Pesantren Firdaus
Ustadz Mahmudi, Lc
PETUNJUK MENGAJAR JILID SATU
A. Prinsip pengajaran buku Bunaiya menggunakan metode
1. musyafahah atau Talqin, seorang musyrif atau musyrifah
mentalaqikan setiap makhraj kepada santri dengan
melafadzkan secara spesifik setiap karakter dan sifat masing
masing huruf.
2. CBSA (cara belajar santri aktif) musyrif cukup memberikan
contoh sekali atau dua kali ketika membaca huruf yang
berharakat.
3. Musyrif cukup menyimak bacaan santri dan menegur bila
salah.
B. Kegiatan belajar mengajar (KBM) metode Bunaiya :
1. Muqaddimah
a. Musyrif membuka majelis Tahsin Al quran dengan salam
doa dan menghafal Matan Jazariyah sesuai jenjang.
b. Musyrif mengabsen daftar hadir
c. Murojaah satu atau dua halaman pelajaran yang telah
diambil
2. Penyampaian materi inti :
a. Musyrif memberikan contoh cara melafadzkan huruf
dengan fokus pada makhraj, sifat, dan cara
pengucapannya (santri menirukan).
b. Mussyrif Melakukan pengecekan kepada masing-masing
santri dan sekaligus memberikan evaluasi.
c. Musyrif memberikan contoh bacaan semua harokat
dibaris satu dan dua dengan jelas tanpa mengeja.
d. santri menirukan bacaan musyrif secara bersamaan
dan atau bergantian.
Talaqqi
3. e. Santri membaca baris selanjutnya dan musyrif
menyimak.
f. Dalam hal penyampaian huruf sambung musyrif
meminta santri untuk mengamati bentuk masing-
masing huruf
g. Bila terjadi pelafalan makhraj, sifat huruf, dan
ketepatan membaca belum sesuai standar, musyrif
tidak diperkenankan untuk melanjutkan pada
halaman berikutnya
h. Bila terjadi kesalahan dan santri tidak bisa
membetulkan secara pribadi maka musyrif
menunjukkan pokok pelajaran tersebut dan mentalkin
ulang
3. Penutup
a. Musyrif mengadakan evaluasi secara bergiliran atau
acak berkenaan dengan materi pembelajaran yang
telah disampaikan
b. Musyrif memberikan kesimpulan pada pokok-pokok
pelajaran agar menjadi perhatian
c. Musyrik memberikan motivasi terkait dengan materi
pembelajaran Tahsin, Tahfidz, dan Al quran secara
umum.
d. Musyrif mengadakan evaluasi terhadap santri setiap
kali pindah bab dan atau khatam untuk pindah ke jilid
berikutnya
e. Menutup pembelajaran dengan doa.