CARA BUDIDAYA TANAMAN KENTANG
Kentang merupakan sayuran yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi. Sehingga
prospek yang cukup bagus untuk budidaya kentang di Indonesia, karena tekstur tanahnya
juga cocok untuk ditanam kentang. Untuk emnghasilkan yang cukup banyak hasilnya, berikut
adalah cara penanaman kentang yang baik.
Syarat pertumbuhan TANAMAN KENTANG
- iklim
curah hujan rata2 1500 mm/tahun Curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-
10 jam/hari, suhu optimal 18-21 °C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000
m dpl.
- media tanam
tanah gembur, banyk mengandung bahan organik dengan pH 5,8-7,0
Pembibitan TANAMAN KENTANG
- Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram, umur 150-180 hari, tidak
cacat, dan varitas unggul. Pilih umbi berukuran sedang, memiliki 3-5 mata tunas dan hanya
sampai generasi keempat saja. Setelah tunas + 2 cm, siap ditanam.
- Bila bibit membeli (usahakan bibit yang bersertifikat), berat antara 30-45 gram dengan 3-5
mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa/dengan pembelahan. Pemotongan umbi
dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi direndam
dulu menggunakan POC NASA selama 1-3 jam (2-4 cc/lt air).
Pengolahan media tanaman KENTANG
Natural Glio yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1
minggu, ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1-2 kemasan Natural Glio dicampur 50-
100 kg pupuk kandang/1000 m2).
Pemupukan
Pemupukan anorganik bisa anda dapatkan seperti urea(200 kg/ha), SP 36(200 kg/ha) dan
KCT(75 kg/ha)
Penyulaman tanaman KENTANG
Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang mati dan tumbuh tidak normal, cara ini
dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.
Penyiangan
Penyulaman dilakukan 2 kali dalam masa penanaman.
Pemangkasan bunga
Cara ini harus dilakukan karena tanaman kentang mmang mempunyai bunga, jika bunga tetap
dibiarkan akan mengganngu proses pertumbuhan umbi.
Panen
umur panen tanaman kentang berkisar antara 150-190 hari. Tanaman kentang yang siap
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- biasanya daunnya berwarna kekuningan
- batang tanaman juga kekuningan
- kulit umbi akan lekat dengan daging umbi
- kulit tidak cepat mengelupas
Silahkan mencoba BUDIDAYA TANAMAN KENTANG, semoga berhasil dan semoga
artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya
CARA BUDIDAYA TANAMAN WORTEL
Wortel adalah
sayuran yang
sudah sangat
dikenal
masyarakat
Indonesia dan
populer sebagai
sumber vit. A
karena memiliki
kadar karotena
(provitamin A).
Selain itu, wortel
juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan
makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang
bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna
kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan
agak manis.
Syarat Tumbuh Wortel
Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24° C),
lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat
di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl. Sekarang wortel sudah dapat
ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada
tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang
kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif.
Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian,
tanah perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi.
Pedoman Budidaya Wortel
PENGOLAHAN TANAH Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm.
Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila tanah
termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100
kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,5-2 m dan
panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15
cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi.
Di antara bedengan perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan
penanaman dan pemeliharaan tanaman. PENANAMAN Kebutuhan benih wortel
adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Benih wortel yang baik dapat dibeli di toko-
toko tanaman atau membenihkan sendiri dari tanaman yang tua. Jika membeli,
pilihlah benih yang telah bersertifikat. Benih wortel dapat langsung disebarkan tanpa
disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar 12-24 jam untuk
membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur dengan sedikit pasir,
lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu sama lain.
Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan dengan bantuan alat penugal, lalu
benih ditutupi tanah tipis-tipis. Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami
atau daun pisang untuk menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman
telah tumbuh (antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat.
Pemeliharaan
Setelah tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan pertama
adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari jika
udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah dengan jalan menggenangi
parit di antara bedengan. Cara seperti ini dapat dilakukan bila terdapat saluran
drainase. Tanaman yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Caranya cabutlah
tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan tanaman yang sehat dan kokoh.
Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan
jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman
tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm.
Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan yang sudah dapat dilakukan sejak
tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian kedua (1
atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl 20 kg/ha. Dosis
dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara
pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat
memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika tanaman berumur satu
bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak
terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari
secara langsung.
Hama dan Penyakit Wortel
Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman
wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut. Manggot-manggot (Psila rosae)
Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan
membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat
wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah
saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi
kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut
dan dibuang. Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan
larutan Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan
hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci
Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi
kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini
umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar.
Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci.
Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20
g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air
100 liter. Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain
sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak
bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun
mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding
bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass).
Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang
adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga
sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran
tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida
yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1
dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit ini
ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi
kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun-
daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak
memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi
akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak
mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam
kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada
permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria dauci
yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan pergiliran
tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman yang
telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan
fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot
400-800 1/ha.
Panen dan Pasca Panen
Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak
boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak
disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta
akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.
hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci
Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi
kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini
umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar.
Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci.
Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20
g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air
100 liter. Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain
sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak
bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun
mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding
bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass).
Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang
adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga
sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran
tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida
yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1
dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit ini
ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi
kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun-
daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak
memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi
akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak
mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam
kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada
permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria dauci
yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan pergiliran
tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman yang
telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan
fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot
400-800 1/ha.
Panen dan Pasca Panen
Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak
boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak
disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta
akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.

Cara budidaya tanaman kentang

  • 1.
    CARA BUDIDAYA TANAMANKENTANG Kentang merupakan sayuran yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi. Sehingga prospek yang cukup bagus untuk budidaya kentang di Indonesia, karena tekstur tanahnya juga cocok untuk ditanam kentang. Untuk emnghasilkan yang cukup banyak hasilnya, berikut adalah cara penanaman kentang yang baik. Syarat pertumbuhan TANAMAN KENTANG - iklim curah hujan rata2 1500 mm/tahun Curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9- 10 jam/hari, suhu optimal 18-21 °C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl. - media tanam tanah gembur, banyk mengandung bahan organik dengan pH 5,8-7,0 Pembibitan TANAMAN KENTANG - Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram, umur 150-180 hari, tidak cacat, dan varitas unggul. Pilih umbi berukuran sedang, memiliki 3-5 mata tunas dan hanya sampai generasi keempat saja. Setelah tunas + 2 cm, siap ditanam. - Bila bibit membeli (usahakan bibit yang bersertifikat), berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa/dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi direndam dulu menggunakan POC NASA selama 1-3 jam (2-4 cc/lt air). Pengolahan media tanaman KENTANG Natural Glio yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu, ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1-2 kemasan Natural Glio dicampur 50- 100 kg pupuk kandang/1000 m2). Pemupukan Pemupukan anorganik bisa anda dapatkan seperti urea(200 kg/ha), SP 36(200 kg/ha) dan KCT(75 kg/ha) Penyulaman tanaman KENTANG
  • 2.
    Penyulaman dilakukan jikaada tanaman yang mati dan tumbuh tidak normal, cara ini dilakukan 15 hari semenjak tumbuh. Penyiangan Penyulaman dilakukan 2 kali dalam masa penanaman. Pemangkasan bunga Cara ini harus dilakukan karena tanaman kentang mmang mempunyai bunga, jika bunga tetap dibiarkan akan mengganngu proses pertumbuhan umbi. Panen umur panen tanaman kentang berkisar antara 150-190 hari. Tanaman kentang yang siap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. - biasanya daunnya berwarna kekuningan - batang tanaman juga kekuningan - kulit umbi akan lekat dengan daging umbi - kulit tidak cepat mengelupas Silahkan mencoba BUDIDAYA TANAMAN KENTANG, semoga berhasil dan semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya
  • 3.
    CARA BUDIDAYA TANAMANWORTEL Wortel adalah sayuran yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis. Syarat Tumbuh Wortel Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24° C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl. Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi. Pedoman Budidaya Wortel PENGOLAHAN TANAH Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,5-2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan penanaman dan pemeliharaan tanaman. PENANAMAN Kebutuhan benih wortel
  • 4.
    adalah 15-20 g/10m2 atau 15-20 kg/ha. Benih wortel yang baik dapat dibeli di toko- toko tanaman atau membenihkan sendiri dari tanaman yang tua. Jika membeli, pilihlah benih yang telah bersertifikat. Benih wortel dapat langsung disebarkan tanpa disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar 12-24 jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur dengan sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan dengan bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-tipis. Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh (antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat. Pemeliharaan Setelah tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan pertama adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari jika udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah dengan jalan menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti ini dapat dilakukan bila terdapat saluran drainase. Tanaman yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Caranya cabutlah tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm. Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan yang sudah dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian kedua (1 atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl 20 kg/ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hama dan Penyakit Wortel Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut. Manggot-manggot (Psila rosae) Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang. Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan
  • 5.
    hasilnya, pemberian Polydoldiulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter. Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun- daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria dauci yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Panen dan Pasca Panen Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.
  • 6.
    hasilnya, pemberian Polydoldiulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter. Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun- daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria dauci yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Panen dan Pasca Panen Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.