Nama : Widya Firsty Windany
Kelas : X-I
MIMPI KU HARAPAN KU
Ada seorang anak yang bernama Alfrida Nur, ia biasa dipanggil dengan
sebutan alfrida. Dia sekarang sudah duduk di bangku kelas 3 SMP di SMP
Negeri 3 Bandung. Sudah dekat waktu untuk alfrida dan teman-temannya
melakukan Ujian Akhir Sekolah atau biasa yang disebut UAS dan Ujian
Akhir Nasional yang biasa disebut dengan UAN. Alfrida merasa bahagia
karena ia masih bisa bersama teman-teman sekelasnya selama 3 tahun
hingga mereka akan melaksanakan Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir
Nasional bersama-sama.
Ting…Tong…Ting…Tong. “Horee.. Waktunya makan” teriakkan teman
sekelas alfrida.
Setiap jam istirahat alfrida dan teman-temannya selalu makan bakso
dilangganannya. “Mas aku satu mangkok, porsi biasa” teriak alfrida ke
mas Yanto pemilik warung bakso langganan alfrida biasa makan bersama
teman-temannya. “Iya mba” jawab mas yanto. Setelah selesai makan
alfrida dan teman-temannya berjalan menuju taman tempat biasa mereka
sering duduk bersama, tempat tersebut tepatnya dibelakang kelas
mereka. Dan setelah alfrida dan teman-temannya duduk bersampingan
mereka pun mulai berbincang-bincang. Fika yang memulai pembicaraan
mereka mengatakan “Teman-teman gimana rencana kalian, SMA apa
yang akan kalian pilih?”. “Aku, SMA 3 dong. Kamu?” Alfrida menjawab.
Fika mulai menjawab lagi “Aku juga dong. Kalian gimana?”. “Aku juga”
teriak delya, sari, nurul, tiwi, lisa, tira, dan brilian secara bergantian.
Alfrida merasa sangat terkejut karena ia tidak pernah menduga bahwa
ternyata teman-temannya pun memilih sekolah yang sama dengannya.
Alfrida merasa bahagia sekali. “Alhamdulillah teman-teman ternyata kita
akan bersama lagi nantinya, aku harap kita semuanya nanti lulus yah”
tegas alfrida. “Amin Ya Allah” tegas teman-teman alfrida.
Malam hari telah tiba alfrida duduk di teras depan rumahnya tempat ia
biasa memikirkan sesuatu. Alfrida sekarang sedang berpikir tentang
sesuatu saat ini, ia memikirkan apa yang di bicarakan fika tadi disekolah
sewaktu jam istirahat. Ternyata apa yang alfrida inginkan terwujud. Ia
ingin mendaftar di sekolah yang sama dengan teman-temannya nantinya
yaitu SMA Negeri 3 Bandung yang sangat alfrida impikan. Alfrida ingin
sekali sekolah di sekolah tersebut karena SMA tersebut terkenal dengan
sekolahnya yang unggulan dan memiliki siswa yang pintar. Alfrida ingin
sekali sekolah di sana karena ia ingin bersaing dengan mereka yang
pintar. Ayah dan ibunya pun juga sangat menginginkan anaknya sekolah
di SMA unggulan tersebut.
Alfrida dan teman-temannya tidak menyangka bahwa besok mereka
akan melakukan Ujian Akhir Sekolah. Setelah Ujian Akhir Sekolah
berjalan lancar mereka mendengar pengumuman bahwa Ujian Akhir
Nasional akan diadakan 2 minggu kemudian. Sehingga tiba saatnya untuk
alfrida dan teman-temannya melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Mereka
benar merasa sangat gugup. Hari pertama dimulai, alfrida dan teman-
temannya di bagikan soal dan lembar jawaban. Ujian akhir Nasional tahun
ini terdiri dari 5 paket. Setiap ruangan terdiri dari 20 orang, sedangkan
jumlah teman sekelas alfrida adalah 30 orang, jadi mereka deagi menjadi
2 kelas. Yang urutan 1-20 di ruangan 01 sedangkan yang urutan 21-30
berada di ruangan 02. Pengawas Ujian Akhir Nasional kali ini berbeda
karena bukan guru dari sekolah mereka tapi dari sekolah lain. “Sungguh
berbeda keadaannya” tegas alfrida. Berbeda dengan Ujian Akhir Sekolah
waktu minggu kemarin, pengawas mereka masih guru mereka sendiri.
Sungguh membuat jantung alfrida berdegup kencang. Ketika melihat soal
dan lembar jawaban di hadapan alfrida ada hal aneh yang terjadi yaitu
ternyata ia tidak merasa gugup sedikit pun karena ia yakin bisa
menjawab semua soal tersebut disebabkan saat malam hari alfrida telah
belajar dengan sungguh-sungguh untuk persiapan Ujian Akhir Nasional
hari ini.
UAN telah selesai dan UAS pun telah selesai namun alfrida dan
teman-temannya masih tampak gugup karena mereka sedang menunggu
pengumuman hasil UAN. Sambil menunggu alfrida mendapatkan
informasi dari salah satu temannya bahwa pendaftaran untuk sekolah
SMA Negeri 3 Bandung telah di buka hari ini bagi siswa tahun ajaran
baru. Keesokan harinya alfrida dan teman-temannya mendapatkan
formulir pendaftaran SMA Negeri 3 Bandung untuk siswa yang ingin
mendaftar dan mereka pun segera mengisinya bersama-sama. Lalu
berhari-hari, alfrida dan teman-temannya berusaha mengumpulkan
persyaratan yang telah ditentukan. Mereka mengumpulkan persyaratan
yang telah ditentukan secara bersama-sama dan ketika tiba hari untuk
mengumpulkan formulir, mereka pun bersama-sama pergi ke SMA Negeri
3 Bandung. Keesokan harinya Alfrida dan teman-temannya mengikuti tes
bersama-sama walaupun mereka ada yang berpisah ruangan. Tesnya
terdiri atas berbagai macam yaitu; seperti wawancara bahasa inggris, tes
psikotes, tes untuk membaca Al-Quran, dan masih banyak lagi.
Setelah berhari-hari menunggu ternyata alfrida mendapatkan jawaban
dari hasil Ujian Akhir Nasionalnya. Alfrida datang ke sekolah setelah
mendapatkan informasi bahwa hari ini hasil Ujian Akhir Nasional akan
diumumkan oleh Kepala Sekolah. Perasaan alfrida dan teman-temannya
ada bahagia, gugup, dan takut. Setelah tiba di gerbang sekolah, alfrida
melangkah demi langkah secara perlahan dengan perasaan yang
jantungnya sedang berdegup kencang, sama ketika kita usai lari. Alfrida
dan teman-teman sedang menunggu di depan ruang guru. Tiba-tiba
terlihat tampak Kepala Sekolah keluar dari ruangannya dengan membawa
kertas. Setelah melihat sekelilingnya ternyata bukan hanya alfrida yang
sedang gugup dan takut tapi semua siswa-siswi kelas 3 yang ada di SMP
Negeri 3 Bandung juga merasakan apa yang sedang ia rasakan saat ini.
Tampak terlihat dari ruang Kepala Sekolah, Kepala Sekolah yang sedang
berjalan menuju sumber suara, Kepala Sekolah memegang mikrofon yang
telah siap untuk berbicara. Jantung alfrida semakin berdegup kencang.
Hingga tiba saatnya Kepala Sekolah berbicara. Beliau mengatakan salam
lalu berkata “SMP Negeri 3 Bandung adalah sekolah yang saya
banggakan, kali ini mendapatkan presentase kelulusan yang tercatat
sejumlah seratus persen”. Siswa mengucapkan syukur Alhamdulillah dan
terdengar teriakkan Hore dari telinga Alfrida. Alfrida merasa sangat
bahagia. Tiba di rumah alfrida mengucapkan “Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh, Ayah, Ibu, Adik aku lulus. Alhamdulillah”
teriaknya dengan ekspresi muka yang sangat bahagia. “Wa’alaikum
salam, Alhamdulillah nak ternyata doa ayah dan ibu dikabulkah oleh
Allah” tegas ibu. Alfrida memeluk ibu lalu ayah dengan wajah tersenyum.
Dua minggu kemudian alfrida mendapatkan informasi dari salah satu
temannya bahwa hari ini ada pengumuman hasil tes SMA Negeri 3
Bandung. Alfrida langsung bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap
untuk ke sekolah. Rencananya alfrida akan melihat pengumuman hari ini
bersama teman-temannya. “Mau kemana nak, padahal kamu sekarang
sedang libur?” Tanya ibu. Aku mau ke sekolah bu. Aku mendapatkan
informasi dari teman-temanku bahwa hari ini akan ada pengumuman
hasil tes sekolah impian ku. Jadi aku akan berangkat bersama teman-
temanku bu.” jawab alfrida menjelaskan kepada ibu. “Kalau begitu hati-
hati yah nak, ibu hari ini kok merasa agak kurang enak dari perasaan ibu”
lanjut ibu. “Kok bisa bu? Ibu sakit ya?” Tanya alfrida dengan penuh
kekhawatiran. “Ibu tidak sakit nak” jawab ibu. “Alhamdulillah ibu tidak
sakit nak, kalau begitu aku pergi dulu yah bu. Assalamualaikum” ucap
alfrida kepada ibu. “Wa’alaikum salam nak” jawab ayah dan ibu. Setiba di
sekolah alfrida telah melihat teman-temannya sedang duduk di tempat
biasa mereka berkumpul yaitu di belakang kelas. “Hai teman, bagaimana?
Yang pergi melihat pengumuman siapa? Aku kok cuman lihat dua motor.
Padahal kita disini ada banyak orang!” ucap alfrida kepada teman-
temannya. “Iya nih kita lagi kekurangan motor. Yang pergi cuman nita
dan delya. Biar adil mereka saja yang punya motor yang pergi agar nanti
gak ada yang iri” tegas ani. “Oke deh” jawab alfrida. Setelah 5 menit
berlalu, tiba-tiba delya dan nita datang dengan muka yang sedih.
“Teman-teman aku punya kabar buruk. Diantara kami semua ada dua
orang yang tidak lulus” ucap delya. “Siapa del ?” jawab sari. “Itu…itu…
alfrida dan lisa” jawab nita dengan nada yang agak takut. Tanpa berkata-
kata alfrida langsung meneteskan air mata dan langsung berlari pulang ke
rumah. “Ibu, Ayah aku tidak lulus” ucap alfrida sambil memeluk ibu.
“Teman kamu yang tidak lulus siapa nak ?” tegas ayah. “aku dan lisa,
yah” jawab alfrida sambil menangis di sudut kamarnya. Satu minggu
kemudian alfrida mendapatkan kabar baik. Ternyata alfrida lulus dan ia
diberitahukan agar segera mendaftar ulang. Tibanya di SMA Negeri 3
Bandung alfrida melihat lisa yang terlihat sedang mendaftar ulang juga.
Alfrida dan lisa hanya tersenyum sambil menatap satu sama lain. “Mulai
sekarang sekolah ini menjadi sekolah ku” kata alfrida sambil menggumam
sendiri.
Setelah kejadian itu alfrida mendapatkan sebuah pelajaran yang
sangat berharga. Ia sekarang telah lulus di sekolah impiannya. Alfrida
akan berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan nilai yang terbaik di
sekolah itu. Alfrida sekarang merasa sangat bahagia Karena ia bisa
sekolah di sekolah impiannya yaitu SMA Negeri 3 Bandung.

Cerpen Mimpiku Harapanku

  • 1.
    Nama : WidyaFirsty Windany Kelas : X-I MIMPI KU HARAPAN KU Ada seorang anak yang bernama Alfrida Nur, ia biasa dipanggil dengan sebutan alfrida. Dia sekarang sudah duduk di bangku kelas 3 SMP di SMP Negeri 3 Bandung. Sudah dekat waktu untuk alfrida dan teman-temannya melakukan Ujian Akhir Sekolah atau biasa yang disebut UAS dan Ujian Akhir Nasional yang biasa disebut dengan UAN. Alfrida merasa bahagia karena ia masih bisa bersama teman-teman sekelasnya selama 3 tahun hingga mereka akan melaksanakan Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional bersama-sama. Ting…Tong…Ting…Tong. “Horee.. Waktunya makan” teriakkan teman sekelas alfrida. Setiap jam istirahat alfrida dan teman-temannya selalu makan bakso dilangganannya. “Mas aku satu mangkok, porsi biasa” teriak alfrida ke mas Yanto pemilik warung bakso langganan alfrida biasa makan bersama teman-temannya. “Iya mba” jawab mas yanto. Setelah selesai makan alfrida dan teman-temannya berjalan menuju taman tempat biasa mereka sering duduk bersama, tempat tersebut tepatnya dibelakang kelas mereka. Dan setelah alfrida dan teman-temannya duduk bersampingan mereka pun mulai berbincang-bincang. Fika yang memulai pembicaraan mereka mengatakan “Teman-teman gimana rencana kalian, SMA apa yang akan kalian pilih?”. “Aku, SMA 3 dong. Kamu?” Alfrida menjawab. Fika mulai menjawab lagi “Aku juga dong. Kalian gimana?”. “Aku juga” teriak delya, sari, nurul, tiwi, lisa, tira, dan brilian secara bergantian. Alfrida merasa sangat terkejut karena ia tidak pernah menduga bahwa ternyata teman-temannya pun memilih sekolah yang sama dengannya. Alfrida merasa bahagia sekali. “Alhamdulillah teman-teman ternyata kita akan bersama lagi nantinya, aku harap kita semuanya nanti lulus yah” tegas alfrida. “Amin Ya Allah” tegas teman-teman alfrida. Malam hari telah tiba alfrida duduk di teras depan rumahnya tempat ia biasa memikirkan sesuatu. Alfrida sekarang sedang berpikir tentang sesuatu saat ini, ia memikirkan apa yang di bicarakan fika tadi disekolah sewaktu jam istirahat. Ternyata apa yang alfrida inginkan terwujud. Ia ingin mendaftar di sekolah yang sama dengan teman-temannya nantinya yaitu SMA Negeri 3 Bandung yang sangat alfrida impikan. Alfrida ingin
  • 2.
    sekali sekolah disekolah tersebut karena SMA tersebut terkenal dengan sekolahnya yang unggulan dan memiliki siswa yang pintar. Alfrida ingin sekali sekolah di sana karena ia ingin bersaing dengan mereka yang pintar. Ayah dan ibunya pun juga sangat menginginkan anaknya sekolah di SMA unggulan tersebut. Alfrida dan teman-temannya tidak menyangka bahwa besok mereka akan melakukan Ujian Akhir Sekolah. Setelah Ujian Akhir Sekolah berjalan lancar mereka mendengar pengumuman bahwa Ujian Akhir Nasional akan diadakan 2 minggu kemudian. Sehingga tiba saatnya untuk alfrida dan teman-temannya melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Mereka benar merasa sangat gugup. Hari pertama dimulai, alfrida dan teman- temannya di bagikan soal dan lembar jawaban. Ujian akhir Nasional tahun ini terdiri dari 5 paket. Setiap ruangan terdiri dari 20 orang, sedangkan jumlah teman sekelas alfrida adalah 30 orang, jadi mereka deagi menjadi 2 kelas. Yang urutan 1-20 di ruangan 01 sedangkan yang urutan 21-30 berada di ruangan 02. Pengawas Ujian Akhir Nasional kali ini berbeda karena bukan guru dari sekolah mereka tapi dari sekolah lain. “Sungguh berbeda keadaannya” tegas alfrida. Berbeda dengan Ujian Akhir Sekolah waktu minggu kemarin, pengawas mereka masih guru mereka sendiri. Sungguh membuat jantung alfrida berdegup kencang. Ketika melihat soal dan lembar jawaban di hadapan alfrida ada hal aneh yang terjadi yaitu ternyata ia tidak merasa gugup sedikit pun karena ia yakin bisa menjawab semua soal tersebut disebabkan saat malam hari alfrida telah belajar dengan sungguh-sungguh untuk persiapan Ujian Akhir Nasional hari ini. UAN telah selesai dan UAS pun telah selesai namun alfrida dan teman-temannya masih tampak gugup karena mereka sedang menunggu pengumuman hasil UAN. Sambil menunggu alfrida mendapatkan informasi dari salah satu temannya bahwa pendaftaran untuk sekolah SMA Negeri 3 Bandung telah di buka hari ini bagi siswa tahun ajaran baru. Keesokan harinya alfrida dan teman-temannya mendapatkan formulir pendaftaran SMA Negeri 3 Bandung untuk siswa yang ingin mendaftar dan mereka pun segera mengisinya bersama-sama. Lalu berhari-hari, alfrida dan teman-temannya berusaha mengumpulkan persyaratan yang telah ditentukan. Mereka mengumpulkan persyaratan yang telah ditentukan secara bersama-sama dan ketika tiba hari untuk mengumpulkan formulir, mereka pun bersama-sama pergi ke SMA Negeri 3 Bandung. Keesokan harinya Alfrida dan teman-temannya mengikuti tes bersama-sama walaupun mereka ada yang berpisah ruangan. Tesnya
  • 3.
    terdiri atas berbagaimacam yaitu; seperti wawancara bahasa inggris, tes psikotes, tes untuk membaca Al-Quran, dan masih banyak lagi. Setelah berhari-hari menunggu ternyata alfrida mendapatkan jawaban dari hasil Ujian Akhir Nasionalnya. Alfrida datang ke sekolah setelah mendapatkan informasi bahwa hari ini hasil Ujian Akhir Nasional akan diumumkan oleh Kepala Sekolah. Perasaan alfrida dan teman-temannya ada bahagia, gugup, dan takut. Setelah tiba di gerbang sekolah, alfrida melangkah demi langkah secara perlahan dengan perasaan yang jantungnya sedang berdegup kencang, sama ketika kita usai lari. Alfrida dan teman-teman sedang menunggu di depan ruang guru. Tiba-tiba terlihat tampak Kepala Sekolah keluar dari ruangannya dengan membawa kertas. Setelah melihat sekelilingnya ternyata bukan hanya alfrida yang sedang gugup dan takut tapi semua siswa-siswi kelas 3 yang ada di SMP Negeri 3 Bandung juga merasakan apa yang sedang ia rasakan saat ini. Tampak terlihat dari ruang Kepala Sekolah, Kepala Sekolah yang sedang berjalan menuju sumber suara, Kepala Sekolah memegang mikrofon yang telah siap untuk berbicara. Jantung alfrida semakin berdegup kencang. Hingga tiba saatnya Kepala Sekolah berbicara. Beliau mengatakan salam lalu berkata “SMP Negeri 3 Bandung adalah sekolah yang saya banggakan, kali ini mendapatkan presentase kelulusan yang tercatat sejumlah seratus persen”. Siswa mengucapkan syukur Alhamdulillah dan terdengar teriakkan Hore dari telinga Alfrida. Alfrida merasa sangat bahagia. Tiba di rumah alfrida mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Ayah, Ibu, Adik aku lulus. Alhamdulillah” teriaknya dengan ekspresi muka yang sangat bahagia. “Wa’alaikum salam, Alhamdulillah nak ternyata doa ayah dan ibu dikabulkah oleh Allah” tegas ibu. Alfrida memeluk ibu lalu ayah dengan wajah tersenyum. Dua minggu kemudian alfrida mendapatkan informasi dari salah satu temannya bahwa hari ini ada pengumuman hasil tes SMA Negeri 3 Bandung. Alfrida langsung bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Rencananya alfrida akan melihat pengumuman hari ini bersama teman-temannya. “Mau kemana nak, padahal kamu sekarang sedang libur?” Tanya ibu. Aku mau ke sekolah bu. Aku mendapatkan informasi dari teman-temanku bahwa hari ini akan ada pengumuman hasil tes sekolah impian ku. Jadi aku akan berangkat bersama teman- temanku bu.” jawab alfrida menjelaskan kepada ibu. “Kalau begitu hati- hati yah nak, ibu hari ini kok merasa agak kurang enak dari perasaan ibu” lanjut ibu. “Kok bisa bu? Ibu sakit ya?” Tanya alfrida dengan penuh kekhawatiran. “Ibu tidak sakit nak” jawab ibu. “Alhamdulillah ibu tidak sakit nak, kalau begitu aku pergi dulu yah bu. Assalamualaikum” ucap
  • 4.
    alfrida kepada ibu.“Wa’alaikum salam nak” jawab ayah dan ibu. Setiba di sekolah alfrida telah melihat teman-temannya sedang duduk di tempat biasa mereka berkumpul yaitu di belakang kelas. “Hai teman, bagaimana? Yang pergi melihat pengumuman siapa? Aku kok cuman lihat dua motor. Padahal kita disini ada banyak orang!” ucap alfrida kepada teman- temannya. “Iya nih kita lagi kekurangan motor. Yang pergi cuman nita dan delya. Biar adil mereka saja yang punya motor yang pergi agar nanti gak ada yang iri” tegas ani. “Oke deh” jawab alfrida. Setelah 5 menit berlalu, tiba-tiba delya dan nita datang dengan muka yang sedih. “Teman-teman aku punya kabar buruk. Diantara kami semua ada dua orang yang tidak lulus” ucap delya. “Siapa del ?” jawab sari. “Itu…itu… alfrida dan lisa” jawab nita dengan nada yang agak takut. Tanpa berkata- kata alfrida langsung meneteskan air mata dan langsung berlari pulang ke rumah. “Ibu, Ayah aku tidak lulus” ucap alfrida sambil memeluk ibu. “Teman kamu yang tidak lulus siapa nak ?” tegas ayah. “aku dan lisa, yah” jawab alfrida sambil menangis di sudut kamarnya. Satu minggu kemudian alfrida mendapatkan kabar baik. Ternyata alfrida lulus dan ia diberitahukan agar segera mendaftar ulang. Tibanya di SMA Negeri 3 Bandung alfrida melihat lisa yang terlihat sedang mendaftar ulang juga. Alfrida dan lisa hanya tersenyum sambil menatap satu sama lain. “Mulai sekarang sekolah ini menjadi sekolah ku” kata alfrida sambil menggumam sendiri. Setelah kejadian itu alfrida mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berharga. Ia sekarang telah lulus di sekolah impiannya. Alfrida akan berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan nilai yang terbaik di sekolah itu. Alfrida sekarang merasa sangat bahagia Karena ia bisa sekolah di sekolah impiannya yaitu SMA Negeri 3 Bandung.