Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Dasar Telekomunikasi
Pensinyalan
Beny Nugraha, MT, M.Sc
10FAKULTAS
TEKNIK
TEKNIK
ELEKTRO
Definisi
• Pensinyalan (Signaling): proses pertukaran sinyal
antar komponen jaringan telekomunikasi yang
bertujuan untuk membentuk, memantainance dan
memutuskan koneksi.
• Syarat-syarat signaling adalah sebagai berikut:
1. Transfer informasi harus andal. Sampai ke user yang
benar.
2. Noise kecil
Definisi
• Adapun fungsi dari signaling adalah sebagai berikut :
1. Memberikan dial tone (nada panggil), ringing
(panggilan), nada sibuk, dll
2. Mengirim nomor yang dipanggil ke sentral
3. Pengiriman informasi antar sentral yang menyatakan
panggilan tidak dapat dilakukan, atau percakapan
sdh selesai (hubungan sdh bisa diputuskan)
4. Mengirim sinyal untuk membunyikan bel panggilan
5. Pengiriman informasi billing
6. Pengiriman informasi untuk keperluan routing dan
pemeliharaan (status perangkat atau trunk).
Klasifikasi
• Klasifikasi secara umum, yaitu:
1. Subcriber signaling, yaitu pensinyalan yang
tempatnya terdapat di antara pelanggan dengan
sentral switchingnya.
2. Interswitch signaling atau sinyal antar sentral, yaitu
pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara
sentral dengan sentral lainnya.
Klasifikasi
• Klasifikasi dari fungsinya pensinyalan ada 3, yaitu:
1. Supervisory signaling  Untuk pengawasan keadaan
dari saluran dan mengidentifikasikan apakah saluran
tersebut sedang dipakai atau tidak. Supervisory
signaling ini ada yang arahnya maju ke depan yaitu
misalnya untuk menduduki saluran, untuk
mempertahankan sambungan dan sebagainya
2. Register signaling
3. Audible-visual / visual
Klasifikasi
• Klasifikasi dari fungsinya pensinyalan ada 3, yaitu:
2. Register signaling  Untuk pengendalian.
Pengendalian ini misalnya pada waktu pemutaran
nomor atau penekanan tombol tekan yaitu untuk
mengerjakan atau mengendalikan peralatan
penyambung di sentral. Selain itu juga untuk
mencari routing atau jalan yang menuju ke sentral
lain yang dikehendaki dan ini merupakan
pensinyalan antar sentral satu dengan sentral yang
lainnya.
3. Audible-visual / visual
Klasifikasi
• Klasifikasi dari fungsinya pensinyalan ada 3, yaitu:
3. Audible-visual / visual  Berfungsi untuk
pemberitahuan ke pelanggan. Pemberitahuan ini
misalnya tentang keadaan dari saluran yaitu nada
sibuk atau kesiapan sentral untuk menerima
informasi lebih lanjut yaitu berupa dial tone atau
pemanggilan pelanggan berupa bel.
Klasifikasi
• Klasifikasi berdasarkan cara pengirimannya ada 2,
yaitu:
1. Link by link signaling  Bila sinyal dikirimkan
seluruhnya oleh suatu sentral ke sentral berikutnya,
dan setelah diolah oleh sentral tersebut kemudian
seluruhnya dikirimkan lagi ke sentral yang
berikutnya. Demikian seterusnya sampai ke sental
tujuan. Dengan cara ini maka waktu yang
dipergunakan untuk pengiriman sinyal akan lama
akan tetapi peralatan yang dipakai akan lebih
sederhana.
Klasifikasi
• Klasifikasi berdasarkan cara pengirimannya ada 2, yaitu:
2. End to end signaling  Bila sinyal itu selalu dikirimkan
dari sentral awal. Jadi yang dikirimkan ke sental
berikutnya hanyalah sinyal yang dibutuhkan untuk
sentral itu saja, kemudian bila telah diolah maka kembali
sentral awallah yang akan mengirimkan sinyal yang
diperlukan oleh sentral yang berikutnya lagi. Demikian
dikerjakan seterusnya. Dengan cara ini maka waktu yang
diperlukan akan lebih pendek, akan tetapi dengan
sendirinya peralatan yang dibutuhkan akan lebih rumit
lagi.
Urutan Dalam Set-Up Call
Sehingga penggambaran signal pada proses pembicaraan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Subscriber – Exchange Signaling
• Dari pelanggan ke sentral
Informasi kondisi off-hook
Informasi nomor B (nomor tujuan)
Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk
payphone)
Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai
• Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil)
Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B
Informasi mengenai status B (busy atau tidak)
Informasi kongesti atau interception
Sinyal charging (khusus untuk payphone)
• Dari sentral ke pelanggan B
Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B
Off – Hook Signaling (Analog)
Penggambaran Off – hook signaling di perlihatkan pada gambar
berikut ini:
Urutan Dalam Set-Up Call
Misalkan dalam alur pemanggilan adalah seperti berikut :
• Pelanggan A mengangkat telepon, hal ini dapat berarti
– A ingin menghubungi seseorang
– Pesawat A berbunyi lalu menjawab
• Sentral dapat mendeteksi keadaan telepon apakah merupakan panggilan
atau jawaban
• Sentral menanggapi panggilan dengan mengirimkan dial tone
• A mengirimkan digit nomor B (B number)
• Sentral menganalisa digit lalu mencek apakah B ada dan tidak busy. Ringing
tone dikirimkan ke A sedangkan sinyal ringing ke B
• B mengangkat handset, sentral mendeteksinya sebagai jawaban
• Ketika A dan B menyimpan handset, sentral mendeteksi sebagai sinyal clear
lalu koneksi diputuskan
Off – Hook Signaling (Analog)
• Loop Start (almost all telephones)
 Seizure is detected when current flows through local loop,
due to off-hook
• Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange) atau
antara PBX dengan Sentral Lokal)
 Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is detected
when one wire is grounded
 Seizure can be initiated in both directions
 Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral lokal
Off – Hook Signaling (Analog)
Penggambaran Off – hook signaling di perlihatkan pada gambar
berikut ini:
Exchange – Eexchange Signaling
Exchange – exchange signaling terbagi atas :
2. Common Channel Signalling (CCS)  Di mana signaling
menggunakan kanal yang terpisah dari kanal untuk
mentransfer informasi  Terdapat jaringan signaling
tersendiri. Prinsip kerja dari Common Channel Signaling (CCS)
dapat dilihat pada gambar berikut:
Exchange – Eexchange Signaling
Exchange – exchange signaling terbagi atas :
1. Channel Associated Signalling (CAS)  Di mana signaling
dilakukan dengan menggunakan kanal yang juga digunakan
untuk mentransfer informasi. Prinsip kerja dari Channel
Associated Signaling (CAC) dapat dilihat pada gambar berikut.
Exchange – Eexchange Signaling
Exchange – exchange signaling terbagi atas :
• Channel Associated Signalling (CAS)  Informasi speech dan
informasi signalling mengalir melalui jalur yang sama
• Beberapa macam CAS:
– Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk
speech (DC signalling, inband)
– Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan speech
tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band)
Contoh: Signalling dilakukan melalui timeslot 16 (PCM
signalling)
Exchange – Eexchange Signaling
Exchange – exchange signaling terbagi atas :
2. Common Channel Signalling (CCS)  Common Channel Signaling
System No. 7 adalah trend signaling untuk jaringan telekomunikasi
modern. Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data.
Protokol dan jaringan yang dipergunakan oleh SS7:
• Basic call setup, management, and tear down
• Wireless services such as personal communications services
(PCS), wireless roaming, and mobile subscriber authentication
• Local number portability (LNP)
• Toll-free (800/888) and toll (900) wireline services
• Enhanced call features such as call forwarding, calling party
name/number display, and three-way calling
• Efficient and secure worldwide telecommunications
Exchange – Eexchange Signaling
Exchange – exchange signaling terbagi atas :
2. Common Channel Signalling (CCS)  Elemen jaringan SS7:
• Signaling point (SP)
 Setiap titik jaringan yang mampu menangani pesan
kontrol SS7
• Signal transfer point (STP)
 Titik signaling yang mampu merutekan pesan kontrol
• Control plane
 Bertanggung jawab untuk membentuk dan me-
manage koneksi
• Information plane
 Setelah koneksi terbentuk, informasi ditransfer pada
information plane
Exchange – Eexchange Signaling
Exchange – exchange signaling terbagi atas :
2. Common Channel Signalling (CCS)  Pada gambar berikut
memperlihatkan contoh signaling CCS#7:
Terima Kasih
Beny Nugraha, MT, M.Sc
beny.nugraha@gmail.com

Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan

  • 1.
    Modul ke: Fakultas Program Studi DasarTelekomunikasi Pensinyalan Beny Nugraha, MT, M.Sc 10FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO
  • 2.
    Definisi • Pensinyalan (Signaling):proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi yang bertujuan untuk membentuk, memantainance dan memutuskan koneksi. • Syarat-syarat signaling adalah sebagai berikut: 1. Transfer informasi harus andal. Sampai ke user yang benar. 2. Noise kecil
  • 3.
    Definisi • Adapun fungsidari signaling adalah sebagai berikut : 1. Memberikan dial tone (nada panggil), ringing (panggilan), nada sibuk, dll 2. Mengirim nomor yang dipanggil ke sentral 3. Pengiriman informasi antar sentral yang menyatakan panggilan tidak dapat dilakukan, atau percakapan sdh selesai (hubungan sdh bisa diputuskan) 4. Mengirim sinyal untuk membunyikan bel panggilan 5. Pengiriman informasi billing 6. Pengiriman informasi untuk keperluan routing dan pemeliharaan (status perangkat atau trunk).
  • 4.
    Klasifikasi • Klasifikasi secaraumum, yaitu: 1. Subcriber signaling, yaitu pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara pelanggan dengan sentral switchingnya. 2. Interswitch signaling atau sinyal antar sentral, yaitu pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara sentral dengan sentral lainnya.
  • 5.
    Klasifikasi • Klasifikasi darifungsinya pensinyalan ada 3, yaitu: 1. Supervisory signaling  Untuk pengawasan keadaan dari saluran dan mengidentifikasikan apakah saluran tersebut sedang dipakai atau tidak. Supervisory signaling ini ada yang arahnya maju ke depan yaitu misalnya untuk menduduki saluran, untuk mempertahankan sambungan dan sebagainya 2. Register signaling 3. Audible-visual / visual
  • 6.
    Klasifikasi • Klasifikasi darifungsinya pensinyalan ada 3, yaitu: 2. Register signaling  Untuk pengendalian. Pengendalian ini misalnya pada waktu pemutaran nomor atau penekanan tombol tekan yaitu untuk mengerjakan atau mengendalikan peralatan penyambung di sentral. Selain itu juga untuk mencari routing atau jalan yang menuju ke sentral lain yang dikehendaki dan ini merupakan pensinyalan antar sentral satu dengan sentral yang lainnya. 3. Audible-visual / visual
  • 7.
    Klasifikasi • Klasifikasi darifungsinya pensinyalan ada 3, yaitu: 3. Audible-visual / visual  Berfungsi untuk pemberitahuan ke pelanggan. Pemberitahuan ini misalnya tentang keadaan dari saluran yaitu nada sibuk atau kesiapan sentral untuk menerima informasi lebih lanjut yaitu berupa dial tone atau pemanggilan pelanggan berupa bel.
  • 8.
    Klasifikasi • Klasifikasi berdasarkancara pengirimannya ada 2, yaitu: 1. Link by link signaling  Bila sinyal dikirimkan seluruhnya oleh suatu sentral ke sentral berikutnya, dan setelah diolah oleh sentral tersebut kemudian seluruhnya dikirimkan lagi ke sentral yang berikutnya. Demikian seterusnya sampai ke sental tujuan. Dengan cara ini maka waktu yang dipergunakan untuk pengiriman sinyal akan lama akan tetapi peralatan yang dipakai akan lebih sederhana.
  • 9.
    Klasifikasi • Klasifikasi berdasarkancara pengirimannya ada 2, yaitu: 2. End to end signaling  Bila sinyal itu selalu dikirimkan dari sentral awal. Jadi yang dikirimkan ke sental berikutnya hanyalah sinyal yang dibutuhkan untuk sentral itu saja, kemudian bila telah diolah maka kembali sentral awallah yang akan mengirimkan sinyal yang diperlukan oleh sentral yang berikutnya lagi. Demikian dikerjakan seterusnya. Dengan cara ini maka waktu yang diperlukan akan lebih pendek, akan tetapi dengan sendirinya peralatan yang dibutuhkan akan lebih rumit lagi.
  • 10.
    Urutan Dalam Set-UpCall Sehingga penggambaran signal pada proses pembicaraan dapat digambarkan sebagai berikut:
  • 11.
    Subscriber – ExchangeSignaling • Dari pelanggan ke sentral Informasi kondisi off-hook Informasi nomor B (nomor tujuan) Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk payphone) Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai • Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil) Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B Informasi mengenai status B (busy atau tidak) Informasi kongesti atau interception Sinyal charging (khusus untuk payphone) • Dari sentral ke pelanggan B Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B
  • 12.
    Off – HookSignaling (Analog) Penggambaran Off – hook signaling di perlihatkan pada gambar berikut ini:
  • 13.
    Urutan Dalam Set-UpCall Misalkan dalam alur pemanggilan adalah seperti berikut : • Pelanggan A mengangkat telepon, hal ini dapat berarti – A ingin menghubungi seseorang – Pesawat A berbunyi lalu menjawab • Sentral dapat mendeteksi keadaan telepon apakah merupakan panggilan atau jawaban • Sentral menanggapi panggilan dengan mengirimkan dial tone • A mengirimkan digit nomor B (B number) • Sentral menganalisa digit lalu mencek apakah B ada dan tidak busy. Ringing tone dikirimkan ke A sedangkan sinyal ringing ke B • B mengangkat handset, sentral mendeteksinya sebagai jawaban • Ketika A dan B menyimpan handset, sentral mendeteksi sebagai sinyal clear lalu koneksi diputuskan
  • 14.
    Off – HookSignaling (Analog) • Loop Start (almost all telephones)  Seizure is detected when current flows through local loop, due to off-hook • Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange) atau antara PBX dengan Sentral Lokal)  Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is detected when one wire is grounded  Seizure can be initiated in both directions  Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral lokal
  • 15.
    Off – HookSignaling (Analog) Penggambaran Off – hook signaling di perlihatkan pada gambar berikut ini:
  • 16.
    Exchange – EexchangeSignaling Exchange – exchange signaling terbagi atas : 2. Common Channel Signalling (CCS)  Di mana signaling menggunakan kanal yang terpisah dari kanal untuk mentransfer informasi  Terdapat jaringan signaling tersendiri. Prinsip kerja dari Common Channel Signaling (CCS) dapat dilihat pada gambar berikut:
  • 17.
    Exchange – EexchangeSignaling Exchange – exchange signaling terbagi atas : 1. Channel Associated Signalling (CAS)  Di mana signaling dilakukan dengan menggunakan kanal yang juga digunakan untuk mentransfer informasi. Prinsip kerja dari Channel Associated Signaling (CAC) dapat dilihat pada gambar berikut.
  • 18.
    Exchange – EexchangeSignaling Exchange – exchange signaling terbagi atas : • Channel Associated Signalling (CAS)  Informasi speech dan informasi signalling mengalir melalui jalur yang sama • Beberapa macam CAS: – Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk speech (DC signalling, inband) – Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan speech tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band) Contoh: Signalling dilakukan melalui timeslot 16 (PCM signalling)
  • 19.
    Exchange – EexchangeSignaling Exchange – exchange signaling terbagi atas : 2. Common Channel Signalling (CCS)  Common Channel Signaling System No. 7 adalah trend signaling untuk jaringan telekomunikasi modern. Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data. Protokol dan jaringan yang dipergunakan oleh SS7: • Basic call setup, management, and tear down • Wireless services such as personal communications services (PCS), wireless roaming, and mobile subscriber authentication • Local number portability (LNP) • Toll-free (800/888) and toll (900) wireline services • Enhanced call features such as call forwarding, calling party name/number display, and three-way calling • Efficient and secure worldwide telecommunications
  • 20.
    Exchange – EexchangeSignaling Exchange – exchange signaling terbagi atas : 2. Common Channel Signalling (CCS)  Elemen jaringan SS7: • Signaling point (SP)  Setiap titik jaringan yang mampu menangani pesan kontrol SS7 • Signal transfer point (STP)  Titik signaling yang mampu merutekan pesan kontrol • Control plane  Bertanggung jawab untuk membentuk dan me- manage koneksi • Information plane  Setelah koneksi terbentuk, informasi ditransfer pada information plane
  • 21.
    Exchange – EexchangeSignaling Exchange – exchange signaling terbagi atas : 2. Common Channel Signalling (CCS)  Pada gambar berikut memperlihatkan contoh signaling CCS#7:
  • 22.