TEORI
(ISTILAH)
• Dalam kamus bahasa Inggris, theory :
• ‘suatu anggapan atau sistem ide yang
menjelaskan sesuatu’
Hasil pengamatan manusia yang kemudian
diabstraksi dan dikembangkan, disusun
menjadi proposisi-proposisi yang digunakan
untuk mengkomunikasikan secara ringkas dan
padat hasil pengamatan tersebut
ORGANISASI
• Berasal dari bahasa Yunani organon = alat
Organisasi adalah suatu entitas sosial yang secara
sadar terkoordinasi, memiliki suatu batas yang relatif
dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif
berkesinambungan untuk mencapai tujuan atau
seperangkat tujuan bersama
Stephen P. Robbins, 1990:4
Administrasi
• Berasal dari bahasa Latin administrare yang
kemudian membentuk kata benda
administratio = membantu atau memberi
bantuan.
Hodgkinson (1978:5)
PERSPEKTIF KLASIK
 Teori-teori organisasi klasik adalah teori-teori yang berkembang di
akhir abad 18, pada periode yang sering disebut Revolusi Industri,
yang awalnya dimulai di Inggris.
Menurut Hatch (1997: 27), pada Periode Klasik terdapat dua kelompok
besar ahli pemikir organisasi.
 Pertama, pemikir-pemikir aliran sosiologis yang mencoba
mendeskripsikan dan menganalisa perubahan struktur organisasi dan
peran-peran di dalamnya, serta implikasinya terhadap dunia sosial
yang lebih luas. Di sini kita bertemu antara lain dengan nama-nama
seperti Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx. ( aliran
Humanis)
 Kedua, pemikir-pemikir aliran administrasi dan manajemen yang
lebih menitik-beratkan kepada masalah-masalah praktis yang
dihadapi para pengelola organisasi pabrik dalam menjalankan
tugasnya. Di sini antara lain terdapat Frederick Taylor, Henry Fayol,
dan Chester Barnard. (aliran scientifict)
Dua aliran perspektif klasik
aliran yang menekankan pencapaian efisiensi
dan efektivitas organisasi (aliran scientific),
aliran yang menekankan tuntutan kebutuhan
sosial dan psikologis manusia (aliran humanis).
Adam Smith (1776), Ahli Ekonomi
Politik, Skotlandia
• Adam Smith layak disebut sebagai
bapak sistem ekonomi pasar bebas
(free-market).Terhadap teori organisasi,
sumbangan terpenting Adam Smith
adalah pengamatan dan analisanya
tentang efisiensi organisasi melalui
konsep pembagian kerja (division of
labour).
Karl Marx (1867), Ahli Filsafat dan
Ekonomi, Inggris
Bukunya Das Capital merupakan kritik pedas dan sistematis terhadap sistem
kapitalisme, terutama dampaknya terhadap kehidupan sosial. Kontribusinya
terhadap teori organisasi yaitu memberikan kritik terhadap kontrol yang
dilakukan pemilik modal terhadap para pekerja.
Bagi Marx, organisasi tidak lain adalah sarana untuk mengontrol pekerja.
Pengaruh Marx yang lainnya terhadap organisasi adalah kritik terhadap
dorongan efisiensi dan efektivitas.
Emile Durkheim (1867), Ahli Sosiologi,
Perancis
Pemikiran Durkheim, sebagaimana
tertuang dalam Division of Labour
in Society, adalah perluasan dari
gagasan Adam Smith. Dia
mengembangkan gagasan division
of labour tidak semata-mata untuk
menjelaskan organisasi-organisasi
di bidang industri, melainkan
mencakup pula organisasi-
organisasi sosial pada umumnya.
Frederick W. Taylor (1911), Ahli
Manajemen, A.S.
Gagasan terpenting dari Taylor adalah penerapan
prinsip-prinsip ‘ilmiah’ dalam melakukan pekerjaan dan
mengontrol pekerja.
Gagasannya yang cukup berbekas hingga sekarang
dalam praktek organisasi adalah sistem penggajian
performance-based, yakni menjadikan upah atau gaji
sebagai salah satu cara mengontrol agar para pekerja
mematuhi manual atau instruksi yang telah disusun.
Henry Fayol (1919), Insinyur, Direktur,
dan Ahli Administrasi, Perancis
Max Weber (1924), Ahli Sosiologi,
Jerman
• Weber mendasarkan pemikiran
birokrasinya pada konsep otoritas formal
(formal authority) yang impersonal,
obyektif, dan rasional.
Birokrasi semacam ini dijalankan dengan
aturanaturan dan prosedur baku, melalui
bentukbentuk kontrol legalistik.
Pengaruhnya terhadap teori organisasi
terutama adalah pada aspek organisasi
publik.
Chester Barbard (1938), Ahli
Manajemen, A.S
Kritik terhadap kecenderungan tidak manusiawi dalam
organisasi-organisasi rasional yang terlalu menekankan
efisiensi dan efektivitas.
Tugas kunci dari seorang administrator atau eksekutif,
adalah mengelola aspek informal sedemikian rupa
sehingga dapat mengembangkan sistem sosial yang
kooperatif dalam organisasi. Tugas-tugas yang telah
terdiferensiasi perlu diintegrasikan kembali lewat upaya
mengkomunikasikan tujuan-tujuan organisasi dan
memberi perhatian terhadap motivasi pegawai/pekerja.
PENDEKATAN KLASIK
Taylor (1856 – 1915)
Pengaturan cara kerja karyawan pelaksana
Mencoba menemukan cara kerja yang paling
efisien
Dasar pemikiran:
Analisis ilmiah mencari cara kerja terbaik
Manusia = makhluk rasional
 Implisit:
Adanya keseimbangan antara tugas dengan
wewenang
Adanya pengelompokan secara fungsional
Adanya standar kerja, Sistem imbalan
 Kesamaan:
Weber: Manusia & Prosedur Rasional
Fayol: Manajemen, Planning, Organizing
(Rasional-Makro), Actuating
 Taylor : (Rasional-Mikro), Coordination,
Control
PERSPEKTIF NEO KLASIK
 Elton Mayo: Penelitian Hawthorne, Western
Electric Company (1927 –1932)
 Mempelajari: hubungan kondisi fisik
lingkungan kerja dengan prestasi kerja
 Tanpa sengaja, menemukan bahwa prestasi
kerja dipengaruhi oleh:
 Kondisi fisik lingkungan kerja
 Faktor psiko-sosial
PERSPEKTIF NEO KLASIK
Konsep Neo-Klasik tentang organisasi sbb:
Organisasi = sistem sosial
Manusia = Mahkluk psiko-sosial
Sistem sosial dalam pekerjaan Interaksi
sosial Kelompok non formal Norma
kelompok Sikap & Prestasi kerja
Fokus perhatian pendekatan Neo-Klasik adalah
pada: human relations
PERSPEKTIF NEO KLASIK
PERBANDINGAN PERSPEKTIF KLASIK &
NEOKLASIK
KLASIK NEO KLASIK
Manusia = Makhluk rasional Manusia = Makhluk Psikososial
Mampu menentukan anatomi
organisasi
Tidak mampu menentukan anatomi
organisasi
Fokus perhatian:
Anatomi organisasi/jumlah personil
Fokus perhatian :
Hubungan antar manusia
Organisasi = sistem tertutup Organisasi = sistem tertutup
Perspektif Modern
 Perspektif modern, fokus perdebatan berpindah dari
aspek internal (efisiensi versus humanisme) kepada
aspek eksternal (hubungan organisasi dan lingkungan).
Organisasi tidak lagi dilihat sebagai unit yang berdiri
sendiri, melainkan terkait dengan apa yang disebut
’lingkungan’.
 Inspirasi utama mereka adalah keteraturan dan cara
kerja alam (nature), khususnya dari aspek biologis.
 konsep ”organisme” . setiap satuan atau unit apa pun
(baik itu unit biologis, sosial, kultural, politik,
ekonomi, dan lain-lain) dapat dianalisis secara organik
sebagai ”sistem”.
PERSPEKTIF MODERN
PERBANDINGAN KLASIK, NEO-KLASIK &
MODERN
KLASIK NEO KLASIK MODERN
Manusia = Mahluk rasional
Manusia = Mahluk
Psikososial
Manusia tidak diperhatikan
sebagai individu
Perhatian pada kelompok
individu
Mampu menentukan
anatomi organisasi
Tidak mampu menentukan
anatomi
orgnisasi
Mampu menentukan
anatomi organisasi
(secara makro)
Fokus perhatian:
Anatomi orgnisasi/jumlah
personil
Fokus perhatian:
Hubungan antar manusia
Fokus perhatian:
Hubungan organisasi
dengan lingkungan
Organisasi = Sistem tertutup Organisasi = Sistem tertutup Organisasi = Sistem terbuka
PERSPEKTIF MODERN
• Menurut pendekatan modern sebagai berikut :
LINGKUNGAN
A. Teori Sistem Umum
 Teori sistem umum sangat berpengaruh
terhadap penyusunan strategi dan desain
organisasi (pemahamannya yang sangat luas
terhadap aspek lingkungan)
 Setiap sistem pada dasarnya adalah saling
berkait dengan sistem-sistem yang lain,
biasanya dalam suatu jenjang hirarki yang
menggambarkan derajat kompleksitas
Premis-premis dasar -Bertalanffy
(Littlejhon, 1996 )
Kesatuan dan interdependensi: di dalam sebuah sistem berlaku bahwa keseluruhan
adalah lebih daripada penjumlahan bagian-bagiannya, karena masing-masing bagian
berhubungan satu sama lain secara interdependen.
Hirarki: sebuah sistem selalu terdiri dari tingkatan-tingkatan yang makin tinggi
kompleksitasnya.
Pengaturan diri (self-regulation) dan kontrol: sistem selalu berorientasi kepada tujuan, dan
sistem mengatur perilakunya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Hubungan timbal-balik dengan lingkungan: sistem yang terbuka (open system) selalu
berinteraksi dengan lingkungannya secara timbal-balik, yakni pertukaran materi dan
energi dalam bentuk output-input.
Keseimbangan: keseimbangan sistem disebut juga kondisi homeostatis, yakni
kemampuan untuk mempertahankan kestabilan.
Kemampuan perubahan dan penyesuaian diri: sebuah paradoks dari sistem adalah
bahwa untuk bertahan sebuah sistem harus mempertahankan keseimbangan, namun ia
juga harus berubah dan memiliki daya adaptasi terhadap dinamika lingkungan.
Equifinality: tujuan sebuah sistem selalu bersifat ekuifinalitas, artinya suatu keadaan final
tertentu bisa dicapai dengan berbagai cara dan dari titik-berangkat yang berbeda-beda,
sesuai dengan beragamnya kondisi lingkungan.
B. Teori Sistem Lunak dan Berfikir
Sistem
 pendekatan teori soft-system lebih
menekankan bagaimana teori sistem
diterapkan dengan lebih aplikatif dalam
pengelolaan organisasi.
Teori ini terutama menekankan pada
penggunaan teori sistem sebagai aspek
pemikiran, bukan sebagai alat ”mereyakasa”
sistem.
Berfikir Sistem
 Menurut Senge (1990:73), berfikir sistem
adalah suatu disiplin melihat sesuatu secara
keseluruhan, dimana dengan kerangka ini kita
diajak untuk melihat hal-hal yang ada (things)
tidak secara terpisah melainkan hubungan-
hubungan antar berbagai hal tersebut
(interrelated).
PERSPEKTIF POST MODERN
 sengaja mengabaikan konsep
keteraturan (dalam pendekatan klasik
dan modern. Tujuannya adalah
memperlihatkan realitas yang lebih
kompleks.
Metafor-Metafor dalam Teori
Organisasi
 Metafor adalah perumpamaan atau
permisalan, dimana kita mengambil suatu
obyek sebagai sarana untuk menjelaskan
obyek lain.
Organisasi adalah Mesin
 Ini adalah metafor ”tertua” dalam teori
organisasi.
 Organisasi adalah”mesin birokrasi”, Tugas
administrator dan manajemen adalah
menyusun desain terbaik dan
mengimplementasikannya sehingga mesin
organisasi berjalan secara efisien dan
efektif.
Organisasi adalah Organisme
 analogi organisasi sebagai ”tubuh
biologis”
Fungsi-fungsi biologis menunjukkan
bahwa setiap mahluk hidup tergantung
kepada lingkungannya.
 Analogi ini juga menunjukkan bahwa
organisasi harus beradaptasi dengan
lingkungan.
Organisasi adalah kultur
 Organisasi-organisasi yang telah berusia
lama, atau organisasi yang sangat khas
karateristiknya, kita akan menemukan
berbagai unsur kebudayaan di sana. Di
dalamnya ada adat (customs) dan tradisi,
cerita-cerita dan mitos, simbol-simbol,
dan tokoh-tokoh tertentu yang dipandang
mewakili nilai-nilai mereka.
Organisasi adalah Kolase
 Perspektif postmodern mengibaratkan
teori organisasi adalah semacam kolase,
yaitu kepingan-kepingan dari berbagai
sudut pandang, dan disajikan untuk
maksud atau tujuan tertentu
Metafor lain
 bahwa organisasi dapat diibaratkan sebagai medan
atau arena politik (organization as a political system).
 Organisasi dibayangkan sebagai otak (brain). Otak
yang dimaksud di sini adalah kecerdasan atau
kemampuan untuk belajar.
 Organisasi dapat dibayangkan sebagai aliran yang cair
dan terus bertransformasi (a constant flux and
transformation). Intinya adalah perubahan
 Organisasi bahkan dapat dibayangkan sebagai alat
dominasi atau penindasan (instrument of domination
Posisi Adminsitrasi pada setiap
Aliran Pemikiran
perspektif klasik
menempatkan
administrasi sebagai
pelaksana ”mandat”
dari pemilik
organisasi.
perspektif modern
menempatkan
adminsitrasi pada
level pengambilan
keputusan
(terutama strategi
dan arah
organisasi).
perspektif
postmodern,
tugas dan fungsi
administrasi saat
ini lebih dititik-
beratkan pada
memimpin dan
mengelola
perubahan
organisasi (leading
change).
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi

Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi

  • 2.
    TEORI (ISTILAH) • Dalam kamusbahasa Inggris, theory : • ‘suatu anggapan atau sistem ide yang menjelaskan sesuatu’ Hasil pengamatan manusia yang kemudian diabstraksi dan dikembangkan, disusun menjadi proposisi-proposisi yang digunakan untuk mengkomunikasikan secara ringkas dan padat hasil pengamatan tersebut
  • 3.
    ORGANISASI • Berasal daribahasa Yunani organon = alat Organisasi adalah suatu entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi, memiliki suatu batas yang relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif berkesinambungan untuk mencapai tujuan atau seperangkat tujuan bersama Stephen P. Robbins, 1990:4
  • 4.
    Administrasi • Berasal daribahasa Latin administrare yang kemudian membentuk kata benda administratio = membantu atau memberi bantuan. Hodgkinson (1978:5)
  • 5.
    PERSPEKTIF KLASIK  Teori-teoriorganisasi klasik adalah teori-teori yang berkembang di akhir abad 18, pada periode yang sering disebut Revolusi Industri, yang awalnya dimulai di Inggris. Menurut Hatch (1997: 27), pada Periode Klasik terdapat dua kelompok besar ahli pemikir organisasi.  Pertama, pemikir-pemikir aliran sosiologis yang mencoba mendeskripsikan dan menganalisa perubahan struktur organisasi dan peran-peran di dalamnya, serta implikasinya terhadap dunia sosial yang lebih luas. Di sini kita bertemu antara lain dengan nama-nama seperti Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx. ( aliran Humanis)  Kedua, pemikir-pemikir aliran administrasi dan manajemen yang lebih menitik-beratkan kepada masalah-masalah praktis yang dihadapi para pengelola organisasi pabrik dalam menjalankan tugasnya. Di sini antara lain terdapat Frederick Taylor, Henry Fayol, dan Chester Barnard. (aliran scientifict)
  • 6.
    Dua aliran perspektifklasik aliran yang menekankan pencapaian efisiensi dan efektivitas organisasi (aliran scientific), aliran yang menekankan tuntutan kebutuhan sosial dan psikologis manusia (aliran humanis).
  • 7.
    Adam Smith (1776),Ahli Ekonomi Politik, Skotlandia • Adam Smith layak disebut sebagai bapak sistem ekonomi pasar bebas (free-market).Terhadap teori organisasi, sumbangan terpenting Adam Smith adalah pengamatan dan analisanya tentang efisiensi organisasi melalui konsep pembagian kerja (division of labour).
  • 8.
    Karl Marx (1867),Ahli Filsafat dan Ekonomi, Inggris Bukunya Das Capital merupakan kritik pedas dan sistematis terhadap sistem kapitalisme, terutama dampaknya terhadap kehidupan sosial. Kontribusinya terhadap teori organisasi yaitu memberikan kritik terhadap kontrol yang dilakukan pemilik modal terhadap para pekerja. Bagi Marx, organisasi tidak lain adalah sarana untuk mengontrol pekerja. Pengaruh Marx yang lainnya terhadap organisasi adalah kritik terhadap dorongan efisiensi dan efektivitas.
  • 9.
    Emile Durkheim (1867),Ahli Sosiologi, Perancis Pemikiran Durkheim, sebagaimana tertuang dalam Division of Labour in Society, adalah perluasan dari gagasan Adam Smith. Dia mengembangkan gagasan division of labour tidak semata-mata untuk menjelaskan organisasi-organisasi di bidang industri, melainkan mencakup pula organisasi- organisasi sosial pada umumnya.
  • 10.
    Frederick W. Taylor(1911), Ahli Manajemen, A.S. Gagasan terpenting dari Taylor adalah penerapan prinsip-prinsip ‘ilmiah’ dalam melakukan pekerjaan dan mengontrol pekerja. Gagasannya yang cukup berbekas hingga sekarang dalam praktek organisasi adalah sistem penggajian performance-based, yakni menjadikan upah atau gaji sebagai salah satu cara mengontrol agar para pekerja mematuhi manual atau instruksi yang telah disusun.
  • 11.
    Henry Fayol (1919),Insinyur, Direktur, dan Ahli Administrasi, Perancis
  • 12.
    Max Weber (1924),Ahli Sosiologi, Jerman • Weber mendasarkan pemikiran birokrasinya pada konsep otoritas formal (formal authority) yang impersonal, obyektif, dan rasional. Birokrasi semacam ini dijalankan dengan aturanaturan dan prosedur baku, melalui bentukbentuk kontrol legalistik. Pengaruhnya terhadap teori organisasi terutama adalah pada aspek organisasi publik.
  • 13.
    Chester Barbard (1938),Ahli Manajemen, A.S Kritik terhadap kecenderungan tidak manusiawi dalam organisasi-organisasi rasional yang terlalu menekankan efisiensi dan efektivitas. Tugas kunci dari seorang administrator atau eksekutif, adalah mengelola aspek informal sedemikian rupa sehingga dapat mengembangkan sistem sosial yang kooperatif dalam organisasi. Tugas-tugas yang telah terdiferensiasi perlu diintegrasikan kembali lewat upaya mengkomunikasikan tujuan-tujuan organisasi dan memberi perhatian terhadap motivasi pegawai/pekerja.
  • 14.
    PENDEKATAN KLASIK Taylor (1856– 1915) Pengaturan cara kerja karyawan pelaksana Mencoba menemukan cara kerja yang paling efisien Dasar pemikiran: Analisis ilmiah mencari cara kerja terbaik Manusia = makhluk rasional
  • 15.
     Implisit: Adanya keseimbanganantara tugas dengan wewenang Adanya pengelompokan secara fungsional Adanya standar kerja, Sistem imbalan  Kesamaan: Weber: Manusia & Prosedur Rasional Fayol: Manajemen, Planning, Organizing (Rasional-Makro), Actuating  Taylor : (Rasional-Mikro), Coordination, Control
  • 16.
    PERSPEKTIF NEO KLASIK Elton Mayo: Penelitian Hawthorne, Western Electric Company (1927 –1932)  Mempelajari: hubungan kondisi fisik lingkungan kerja dengan prestasi kerja  Tanpa sengaja, menemukan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh:  Kondisi fisik lingkungan kerja  Faktor psiko-sosial
  • 17.
    PERSPEKTIF NEO KLASIK KonsepNeo-Klasik tentang organisasi sbb: Organisasi = sistem sosial Manusia = Mahkluk psiko-sosial Sistem sosial dalam pekerjaan Interaksi sosial Kelompok non formal Norma kelompok Sikap & Prestasi kerja Fokus perhatian pendekatan Neo-Klasik adalah pada: human relations
  • 18.
    PERSPEKTIF NEO KLASIK PERBANDINGANPERSPEKTIF KLASIK & NEOKLASIK KLASIK NEO KLASIK Manusia = Makhluk rasional Manusia = Makhluk Psikososial Mampu menentukan anatomi organisasi Tidak mampu menentukan anatomi organisasi Fokus perhatian: Anatomi organisasi/jumlah personil Fokus perhatian : Hubungan antar manusia Organisasi = sistem tertutup Organisasi = sistem tertutup
  • 19.
    Perspektif Modern  Perspektifmodern, fokus perdebatan berpindah dari aspek internal (efisiensi versus humanisme) kepada aspek eksternal (hubungan organisasi dan lingkungan). Organisasi tidak lagi dilihat sebagai unit yang berdiri sendiri, melainkan terkait dengan apa yang disebut ’lingkungan’.  Inspirasi utama mereka adalah keteraturan dan cara kerja alam (nature), khususnya dari aspek biologis.  konsep ”organisme” . setiap satuan atau unit apa pun (baik itu unit biologis, sosial, kultural, politik, ekonomi, dan lain-lain) dapat dianalisis secara organik sebagai ”sistem”.
  • 20.
    PERSPEKTIF MODERN PERBANDINGAN KLASIK,NEO-KLASIK & MODERN KLASIK NEO KLASIK MODERN Manusia = Mahluk rasional Manusia = Mahluk Psikososial Manusia tidak diperhatikan sebagai individu Perhatian pada kelompok individu Mampu menentukan anatomi organisasi Tidak mampu menentukan anatomi orgnisasi Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro) Fokus perhatian: Anatomi orgnisasi/jumlah personil Fokus perhatian: Hubungan antar manusia Fokus perhatian: Hubungan organisasi dengan lingkungan Organisasi = Sistem tertutup Organisasi = Sistem tertutup Organisasi = Sistem terbuka
  • 21.
    PERSPEKTIF MODERN • Menurutpendekatan modern sebagai berikut : LINGKUNGAN
  • 22.
    A. Teori SistemUmum  Teori sistem umum sangat berpengaruh terhadap penyusunan strategi dan desain organisasi (pemahamannya yang sangat luas terhadap aspek lingkungan)  Setiap sistem pada dasarnya adalah saling berkait dengan sistem-sistem yang lain, biasanya dalam suatu jenjang hirarki yang menggambarkan derajat kompleksitas
  • 23.
    Premis-premis dasar -Bertalanffy (Littlejhon,1996 ) Kesatuan dan interdependensi: di dalam sebuah sistem berlaku bahwa keseluruhan adalah lebih daripada penjumlahan bagian-bagiannya, karena masing-masing bagian berhubungan satu sama lain secara interdependen. Hirarki: sebuah sistem selalu terdiri dari tingkatan-tingkatan yang makin tinggi kompleksitasnya. Pengaturan diri (self-regulation) dan kontrol: sistem selalu berorientasi kepada tujuan, dan sistem mengatur perilakunya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hubungan timbal-balik dengan lingkungan: sistem yang terbuka (open system) selalu berinteraksi dengan lingkungannya secara timbal-balik, yakni pertukaran materi dan energi dalam bentuk output-input. Keseimbangan: keseimbangan sistem disebut juga kondisi homeostatis, yakni kemampuan untuk mempertahankan kestabilan. Kemampuan perubahan dan penyesuaian diri: sebuah paradoks dari sistem adalah bahwa untuk bertahan sebuah sistem harus mempertahankan keseimbangan, namun ia juga harus berubah dan memiliki daya adaptasi terhadap dinamika lingkungan. Equifinality: tujuan sebuah sistem selalu bersifat ekuifinalitas, artinya suatu keadaan final tertentu bisa dicapai dengan berbagai cara dan dari titik-berangkat yang berbeda-beda, sesuai dengan beragamnya kondisi lingkungan.
  • 24.
    B. Teori SistemLunak dan Berfikir Sistem  pendekatan teori soft-system lebih menekankan bagaimana teori sistem diterapkan dengan lebih aplikatif dalam pengelolaan organisasi. Teori ini terutama menekankan pada penggunaan teori sistem sebagai aspek pemikiran, bukan sebagai alat ”mereyakasa” sistem.
  • 25.
    Berfikir Sistem  MenurutSenge (1990:73), berfikir sistem adalah suatu disiplin melihat sesuatu secara keseluruhan, dimana dengan kerangka ini kita diajak untuk melihat hal-hal yang ada (things) tidak secara terpisah melainkan hubungan- hubungan antar berbagai hal tersebut (interrelated).
  • 26.
    PERSPEKTIF POST MODERN sengaja mengabaikan konsep keteraturan (dalam pendekatan klasik dan modern. Tujuannya adalah memperlihatkan realitas yang lebih kompleks.
  • 27.
    Metafor-Metafor dalam Teori Organisasi Metafor adalah perumpamaan atau permisalan, dimana kita mengambil suatu obyek sebagai sarana untuk menjelaskan obyek lain.
  • 28.
    Organisasi adalah Mesin Ini adalah metafor ”tertua” dalam teori organisasi.  Organisasi adalah”mesin birokrasi”, Tugas administrator dan manajemen adalah menyusun desain terbaik dan mengimplementasikannya sehingga mesin organisasi berjalan secara efisien dan efektif.
  • 29.
    Organisasi adalah Organisme analogi organisasi sebagai ”tubuh biologis” Fungsi-fungsi biologis menunjukkan bahwa setiap mahluk hidup tergantung kepada lingkungannya.  Analogi ini juga menunjukkan bahwa organisasi harus beradaptasi dengan lingkungan.
  • 30.
    Organisasi adalah kultur Organisasi-organisasi yang telah berusia lama, atau organisasi yang sangat khas karateristiknya, kita akan menemukan berbagai unsur kebudayaan di sana. Di dalamnya ada adat (customs) dan tradisi, cerita-cerita dan mitos, simbol-simbol, dan tokoh-tokoh tertentu yang dipandang mewakili nilai-nilai mereka.
  • 31.
    Organisasi adalah Kolase Perspektif postmodern mengibaratkan teori organisasi adalah semacam kolase, yaitu kepingan-kepingan dari berbagai sudut pandang, dan disajikan untuk maksud atau tujuan tertentu
  • 32.
    Metafor lain  bahwaorganisasi dapat diibaratkan sebagai medan atau arena politik (organization as a political system).  Organisasi dibayangkan sebagai otak (brain). Otak yang dimaksud di sini adalah kecerdasan atau kemampuan untuk belajar.  Organisasi dapat dibayangkan sebagai aliran yang cair dan terus bertransformasi (a constant flux and transformation). Intinya adalah perubahan  Organisasi bahkan dapat dibayangkan sebagai alat dominasi atau penindasan (instrument of domination
  • 33.
    Posisi Adminsitrasi padasetiap Aliran Pemikiran perspektif klasik menempatkan administrasi sebagai pelaksana ”mandat” dari pemilik organisasi. perspektif modern menempatkan adminsitrasi pada level pengambilan keputusan (terutama strategi dan arah organisasi). perspektif postmodern, tugas dan fungsi administrasi saat ini lebih dititik- beratkan pada memimpin dan mengelola perubahan organisasi (leading change).