Dian nurfita (521100037)
Paula damayana (521100040)
Resty fisky febrianty
(521100036)
Ria dwi pratiwi (521100005)
Sartika (521100127)
Triyani (521100080)
Rubric penilaian adalah alat untuk
menilai pencapaian siswa dalam
pemahaman materi yang
disampaikan.
Secara umum ada dua tipe rubrics, yaitu
holistik dan analitik.
 Rubrics holistic memungkinkan pemberi skor
untuk membuat penilaian tentang kinerja (produk
atau proses) secara keseluruhan,terlepas dari
bagianbagian komponennya.
 Rubrics analitik menuntut pemberi skor untuk
menilai komponen-komponen yang terpisah atau
tugastugas individual yang berhubungan dengan
kinerja yang dimaksud.
 Tugas yang telah selesai dikerjakan diskor dan
dinilai berdasarkan rubric terkait.
 Rubric yang digunakan berjenis rubric analitik,
yaitu rubrik yang dalam penskorannya melihat
tugas sehingga tugas diskor perkomponen.
 Tugas bisa diasses secara individu, kelompok, atau
dosen.
 Skala yang digunakan adalah rating scale, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Sangat baik = 5
b. Baik = 4
c. Cukup = 3
d. Tidak baik = 2
e. Sangat tidak baik = 1
 Asesor dapat menambahkan catatan bila ada hal-
hal penting yang perlu dikritisi dari dalam tugas
yang sedang diases/diskornya.
 6 Skor yang didapat dari tiap kriteria dijumlahkan
menjadi skor dimensi, dan skor dari tiap dimensi
kemudian dijumlahkan menjadi skor total.
Nilai akhir yang didapat mahasiswa adalah hasil
ubah skor (konversi) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dan selanjutnya hasilnya dapat diterjemahkan
dalam huruf sebagai berikut:
A : 80 – 100 C : 60 – 69 E : < 55
B : 70 – 79 D : 55 – 59
Adapun manfaat atau kegunaan dari penilaian
rubric adalah sebagai berikut:
 Rubrik memberikan informasi bobot
penilaian.
 Siswa memperoleh umpan balik yang cepat
dan akurat.
 Penilaian lebih objektif dan konsisten.
 Peserta didik jadi pembelajar aktif.
 Peserta didik memperoleh "content
knowledge" dan "procedural knowledge".
Secara bahasa, evaluasi adalah terjemahan
dari kata evaluation (B. Inggris). Kata Evaluation
berasal dari value yang berarti nilai. Kata
evaluation, dengan demikian, diterjemahkan
juga dengan penilaian. Sehingga antara
“penilaian” dan “evaluasi” dapat dipandang
sebagai semakna.
Secara istilah, evaluasi diartikan sebagai
suatu tindakan atau proses untuk menentukan
nilai dari suatu obyek. Istilah (term) ini pada
awalnya dikaitkan dengan prestasi belajar siswa,
akan tetapi seiring dengan perkembangan waktu,
term ini telah memasuki setiap aspek kehidupan
manusia. Tokoh yang mempopulerkan term ini
pertama kali adalah Ralph Tyler, dengan
memaknai evaluasi sebagai proses pengumpulan
data guna menentukan sejauh mana, dalam hal
apa dan bagian mana dari tujuan pendidikan
sudah dicapai.
1. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang
berlangsung.Hal ini biasanya dilakukan oleh guru
berupa penilaian non tes, misalnya penilaian
skala sikap,dll2.
2. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta
didik yang terbaik.Hal ini dapat dilihat dari,
penilaian dapat digunakan untuk mengukur
kinerja guru, apakahmetode dan strategi
pembelajaran yang diterapkan berhasil atau
tidak.
3. Meningkatkan proses efektivitas pengajaran.
Pengajaran efektif karena ada tujuan pokok yang
diusahakan dalam pembelajaran, di sini penilaian
menjadi rambu-rambunya.
4. Bertukar informasi dengan orang tua/ wali
peserta didik dan guru lain.Dengan nilai antara
guru dan orangtua wali dapat bertukar informasi
mengenai keadaan siswadan mencari solusi yang
tepat apabila terdapat masalah.
5. Membina dan mempercepat pertumbuhan
konsep diri secara positif pada setiap peserta
didik. Dapat dipantau melalui aspek penilaian
non tes.
6. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi
diri.Setelah hasil penilaian diperoleh maka siswa
dapat berinstropeksi diri apa kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki untuk meningkatkan
proses kegiatan belajar mengajarnya.
Secara umum evaluasi (penilaian) memiliki banyak
fungsi. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
 Fungsi selektif. Dengan evaluasi, guru dapat
menyeleksi peserta tes (siswa) dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan
tujuan ini beberapa hal yang dapat diambil dari
evaluasi adalah:
- menentukan layak diterima atau tidak seorang
peserta tes.
- menentukan layak dinaikkan atau tidak seorang
siswa ke kelas berikutnya
- menentukan layak dilepas atau tidak seorang
siswa dari lembaga tempat belajar.
- menentukan siswa yang layak untuk menerima
beasiswa.
 Fungsi diagnosa. Untuk mengetahui dalam hal
apa seorang siswa mempunyai kelemahan dalam
belajar.
 Fungsi penempatan. Dengan hasil evaluasi yang
diperoleh, guru dapat menentukan di mana
posisi anak yang tepat.
 Fungsi pengukuran keberhasilan. Dalam hal ini
adalah keberhasilan program. Termasuk
pencapaian tujuan dan metode serta
penggunaan sarana.
Secara rinci manfaat hasil penilaian menurut, Zainal
Arifin dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran sebagai
berikut:
1. Bagi peserta didik, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk:
 Meningkatkan minat dan motivasi belajar.
 Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan
pembelajaran.
 Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih
baik.
 Membantu peserta didik dalam memilih metode
belajar yang baik dan benar.
 Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelas.
2. Bagi guru, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:
 Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau
kelulusan.
 Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan
atau kekurangan, baik secara perseorangan maupun
kelompok.
 Menentukan pengelompokan dan penempatan
peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing.
 Feedback dalam melakukan perbaikan terhadap
sistem pembelajaran.
 Menyusun laporan kepada orang tua guna
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.
 Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat
perencanaan pembelajaran.
 Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remidial.
3. Bagi orang tua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan
untuk:
 Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
 Membimbing kegiatan belajar peserta didik di
rumah.
 Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai
dengan kemampuan anaknya.
 Memperkirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak
tersebut dalam bidang pekerjaannya.
4. Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk:
 Menentukan penempatan peserta didik.
 Menentukan kenaikan kelas.
 Pengelompokan peserta didik di sekolah mengingat
terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia serta
indikasi kemajuan peserta didik pada waktu
mendatang.
5. Bagi kepala sekolah, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk:
 Untuk menilai kinerja guru dan tingkat
keberhasilan siswa.
 Untuk memikirkan upaya–upaya pembinaan para
guru dan siswa berdasarkan pendapat, gagasan,
saran, aspirasi, dari berbagai pihak (guru, siswa,
orang tua) yaitu melengkapi sarana belajar.
 Meningkatksn profesionalitas tenaga guru,
pelayan sekolah, perpustakaan sekolah, tata
tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan dll.
6. Bagi penelitian pendidikan, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan sebagai data yang sangat
diperlukan oleh para peneliti pendidikan.
Mengukur dan menilai adalah dua kegiatanyang
tidak bisa dipisahkan bagi seorang guru atau
dosen. Tidak bisa dipisahkan karena melalui
kedua hal tersebutlah seorang guru/dosen dapat
mengevaluasi atau menilai kadar keberhasilan
dari apa yang sudah dia berikan kepada peserta
didiknya.
Rubrik adalah salah satu penilaian alternatif
yang dapat digunakan untuk mengukur dan
menilai peserta didik secara komprehensif.
Dikatakan komprehensif karena kompetensi
peserta didik tidak hanya dilihat pada akhir
proses saja, tetapi juga pada saat proses
berlangsung.
Karenanya rubrik disini dapat berfungsi ganda,
satu sisi sebagai penuntun kerja dan sebagai
instrumen evaluasi di sisi yang lainnya. Selain itu,
rubrik juga sangat cocok digunakan pada era yang
sangat mengedepankan kompetensi/kinerja seperti
sekarang ini.
Penilaian atau evaluasi merupakan suatu kegiatan
guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran.
Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan
peserta didik dalam mencapai sejumlah standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan
dalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-
masing.

Format dan scoring rubric penilaian

  • 2.
    Dian nurfita (521100037) Pauladamayana (521100040) Resty fisky febrianty (521100036) Ria dwi pratiwi (521100005) Sartika (521100127) Triyani (521100080)
  • 4.
    Rubric penilaian adalahalat untuk menilai pencapaian siswa dalam pemahaman materi yang disampaikan.
  • 5.
    Secara umum adadua tipe rubrics, yaitu holistik dan analitik.  Rubrics holistic memungkinkan pemberi skor untuk membuat penilaian tentang kinerja (produk atau proses) secara keseluruhan,terlepas dari bagianbagian komponennya.  Rubrics analitik menuntut pemberi skor untuk menilai komponen-komponen yang terpisah atau tugastugas individual yang berhubungan dengan kinerja yang dimaksud.
  • 6.
     Tugas yangtelah selesai dikerjakan diskor dan dinilai berdasarkan rubric terkait.  Rubric yang digunakan berjenis rubric analitik, yaitu rubrik yang dalam penskorannya melihat tugas sehingga tugas diskor perkomponen.  Tugas bisa diasses secara individu, kelompok, atau dosen.  Skala yang digunakan adalah rating scale, dengan rincian sebagai berikut:
  • 7.
    a. Sangat baik= 5 b. Baik = 4 c. Cukup = 3 d. Tidak baik = 2 e. Sangat tidak baik = 1  Asesor dapat menambahkan catatan bila ada hal- hal penting yang perlu dikritisi dari dalam tugas yang sedang diases/diskornya.  6 Skor yang didapat dari tiap kriteria dijumlahkan menjadi skor dimensi, dan skor dari tiap dimensi kemudian dijumlahkan menjadi skor total.
  • 8.
    Nilai akhir yangdidapat mahasiswa adalah hasil ubah skor (konversi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dan selanjutnya hasilnya dapat diterjemahkan dalam huruf sebagai berikut: A : 80 – 100 C : 60 – 69 E : < 55 B : 70 – 79 D : 55 – 59
  • 9.
    Adapun manfaat ataukegunaan dari penilaian rubric adalah sebagai berikut:  Rubrik memberikan informasi bobot penilaian.  Siswa memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat.  Penilaian lebih objektif dan konsisten.  Peserta didik jadi pembelajar aktif.  Peserta didik memperoleh "content knowledge" dan "procedural knowledge".
  • 11.
    Secara bahasa, evaluasiadalah terjemahan dari kata evaluation (B. Inggris). Kata Evaluation berasal dari value yang berarti nilai. Kata evaluation, dengan demikian, diterjemahkan juga dengan penilaian. Sehingga antara “penilaian” dan “evaluasi” dapat dipandang sebagai semakna.
  • 12.
    Secara istilah, evaluasidiartikan sebagai suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu obyek. Istilah (term) ini pada awalnya dikaitkan dengan prestasi belajar siswa, akan tetapi seiring dengan perkembangan waktu, term ini telah memasuki setiap aspek kehidupan manusia. Tokoh yang mempopulerkan term ini pertama kali adalah Ralph Tyler, dengan memaknai evaluasi sebagai proses pengumpulan data guna menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagian mana dari tujuan pendidikan sudah dicapai.
  • 13.
    1. Mendokumentasikan prosespembelajaran yang berlangsung.Hal ini biasanya dilakukan oleh guru berupa penilaian non tes, misalnya penilaian skala sikap,dll2. 2. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik.Hal ini dapat dilihat dari, penilaian dapat digunakan untuk mengukur kinerja guru, apakahmetode dan strategi pembelajaran yang diterapkan berhasil atau tidak. 3. Meningkatkan proses efektivitas pengajaran. Pengajaran efektif karena ada tujuan pokok yang diusahakan dalam pembelajaran, di sini penilaian menjadi rambu-rambunya.
  • 14.
    4. Bertukar informasidengan orang tua/ wali peserta didik dan guru lain.Dengan nilai antara guru dan orangtua wali dapat bertukar informasi mengenai keadaan siswadan mencari solusi yang tepat apabila terdapat masalah. 5. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri secara positif pada setiap peserta didik. Dapat dipantau melalui aspek penilaian non tes. 6. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.Setelah hasil penilaian diperoleh maka siswa dapat berinstropeksi diri apa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki untuk meningkatkan proses kegiatan belajar mengajarnya.
  • 15.
    Secara umum evaluasi(penilaian) memiliki banyak fungsi. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:  Fungsi selektif. Dengan evaluasi, guru dapat menyeleksi peserta tes (siswa) dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan tujuan ini beberapa hal yang dapat diambil dari evaluasi adalah: - menentukan layak diterima atau tidak seorang peserta tes.
  • 16.
    - menentukan layakdinaikkan atau tidak seorang siswa ke kelas berikutnya - menentukan layak dilepas atau tidak seorang siswa dari lembaga tempat belajar. - menentukan siswa yang layak untuk menerima beasiswa.  Fungsi diagnosa. Untuk mengetahui dalam hal apa seorang siswa mempunyai kelemahan dalam belajar.  Fungsi penempatan. Dengan hasil evaluasi yang diperoleh, guru dapat menentukan di mana posisi anak yang tepat.  Fungsi pengukuran keberhasilan. Dalam hal ini adalah keberhasilan program. Termasuk pencapaian tujuan dan metode serta penggunaan sarana.
  • 17.
    Secara rinci manfaathasil penilaian menurut, Zainal Arifin dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran sebagai berikut: 1. Bagi peserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:  Meningkatkan minat dan motivasi belajar.  Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.  Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik.  Membantu peserta didik dalam memilih metode belajar yang baik dan benar.  Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelas.
  • 18.
    2. Bagi guru,hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:  Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.  Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik secara perseorangan maupun kelompok.  Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing.  Feedback dalam melakukan perbaikan terhadap sistem pembelajaran.  Menyusun laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.  Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran.  Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remidial.
  • 19.
    3. Bagi orangtua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:  Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.  Membimbing kegiatan belajar peserta didik di rumah.  Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya.  Memperkirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya. 4. Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:  Menentukan penempatan peserta didik.  Menentukan kenaikan kelas.  Pengelompokan peserta didik di sekolah mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia serta indikasi kemajuan peserta didik pada waktu mendatang.
  • 20.
    5. Bagi kepalasekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:  Untuk menilai kinerja guru dan tingkat keberhasilan siswa.  Untuk memikirkan upaya–upaya pembinaan para guru dan siswa berdasarkan pendapat, gagasan, saran, aspirasi, dari berbagai pihak (guru, siswa, orang tua) yaitu melengkapi sarana belajar.  Meningkatksn profesionalitas tenaga guru, pelayan sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan dll. 6. Bagi penelitian pendidikan, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan sebagai data yang sangat diperlukan oleh para peneliti pendidikan.
  • 21.
    Mengukur dan menilaiadalah dua kegiatanyang tidak bisa dipisahkan bagi seorang guru atau dosen. Tidak bisa dipisahkan karena melalui kedua hal tersebutlah seorang guru/dosen dapat mengevaluasi atau menilai kadar keberhasilan dari apa yang sudah dia berikan kepada peserta didiknya. Rubrik adalah salah satu penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai peserta didik secara komprehensif. Dikatakan komprehensif karena kompetensi peserta didik tidak hanya dilihat pada akhir proses saja, tetapi juga pada saat proses berlangsung.
  • 22.
    Karenanya rubrik disinidapat berfungsi ganda, satu sisi sebagai penuntun kerja dan sebagai instrumen evaluasi di sisi yang lainnya. Selain itu, rubrik juga sangat cocok digunakan pada era yang sangat mengedepankan kompetensi/kinerja seperti sekarang ini. Penilaian atau evaluasi merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing- masing.