SMA Kelas XI Semester 1
Matematika
Disklaimer Daftar isi
DAFTAR ISI
Bab I . Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Bab II. Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi
Bab III. Lingkaran
Bab IV. Logika Matematika
Bab V. Dimensi Tiga
BAB
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
I
A. Persamaan Kuadrat
C. Fungsi Kuadrat
B. Nilai Diskriminan, Rumus Jumlah,
Hasil Kali Akar-akar serta Menyusun
Persamaan Kuadrat Baru
Kembali ke daftar isi
A. Persamaan Kuadrat
1. Persamaan Kuadrat
2. Pertidaksamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Persamaan Kuadrat
a. Pengertian persamaan kuadrat
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang terdiri atas satu
variabel dengan pangkat tertinggi variabelnya dua dan koefisien
variabel yang berpangkat dua tidak boleh sama dengan nol. bentuk
umum persamaan kuadrat dalam variabel x :
Dengan a, b, dan c bilangan nyata(real) dan a ≠ 0
Perhatikan contoh berikut :
X2 – 10x + 20 = 0 merupakan persamaan kuadrat
x2 + y2 – 2x + 5 = 0 bukan merupakan persamaan kuadrat.
ax2 + bx + c = 0
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perhatikan persamaan kuadrat 2x2 + 3x – 2 = 0
b. Penyelesaian Persamaan Kuadrat
Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai-nilai x yang
membuat pernyataan ax2 + bx + c = 0 bernilai benar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Menentukan Persamaan Kuadrat
1) Memfaktorkan
Langkah-langkah menyelesaikan persamaan kuadrat dengan
cara memfaktorkan:
 Ubah persamaan kuadrat ke bentuk umum persamaan
kuadrat ax2 + bx + c = 0.
 Faktorkan persamaan tersebut.
 Selesaikan hasil pemfaktoran menggunakan sifat faktor nol.
Contoh:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2) Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh:
Coba, Anda lanjutkan penyelesaian tersebut!
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Rumus ABC
Contoh:
2
1,2
b b 4ac
x
2a
  

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
a. Pengertian Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang
terdiri atas satu variabel dengan pangkat tertinggi
variabelnya dua dan koefisien yang berpangkat duatidak
boleh sama dengan nol.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat sebagai berikut.
1) ax2 + bx + c < 0
2) ax2 + bx + c ≤ 0
3) ax2 + bx + c > 0
4) ax2 + bx + c ≥ 0
dengan a ≠ 0 dan a, b, c bilangan nyata atau real
2. Pertidaksamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Penyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat
c. Langkah-langkah Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Nilai Diskriminan
Diskriminan atau pembeda (D)
Dari nilai diskriminan dapat ditentukan jenis akar-akar persamaan
kuadrat.
 Jika D > 0 maka persamaan kuadrat mempunyai dua penyelesaian
berupa dua akar real yang berbeda.
 Jika D = 0 maka persamaan kuadrat mempunyai satu penyelesaian
berupa akar real yang sama (kembar).
 Jika D < 0 maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real.
Tentukan nilai p yang memenuhi agar akar-akar persamaan kuadrat (p – 2)
x2 + 2px + p – 1 = 0 negatif dan berlainan.
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat
jika x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0
maka berlaku
Rumus jumlah akar-akar:
Rumus hasil kali akar-akar:
Rumus selisih akar-akar:
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Hubungan Nilai Diskriminan dan Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Menyusun Persamaan Kuadrat Baru
 Jika diketahui akar-akarnya
 Jika diketahui hubungan antara akar-akar persamaan
kuadrat baru dengan akar-akar persamaan kuadrat lama.
Nilai α + β dan αβ dapat ditentukan menggunakan nilai-
nilai pada bentuk x1 + x2 dan x1x2
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Fungsi Kuadrat
1. Bentuk Umum Fungsi Kuadrat
Bentuk umum fungsi kuadrat dalam x adalah f(x) = ax2 + bx + c dengan
a, b, dan c bilangan real dan a ≠ 0
2. Grafik Fungsi Kuadrat
a. Pembuat nol fungsi kuadrat
Pembuat nol fungsi adalah nilai x yang membuat persamaan
kuadrat bernilai nol atau f(x) = 0
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Sumbu simetri Grafik Fungsi Kuadrat
Contoh
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Nilai Balik Fungsi Kuadrat
Nilai balik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c adalah
Contoh
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
d. Titik Balik Grafik Fungsi Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Sifat Grafik Fungsi Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Menggambar Grafik Fungsi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat dengan Pergeseran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Menyusun Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
KOMPOSISI FUNGSI dan INVERS
II
Komposisi Fungsi dan Invers
Komposisi Fungsi
Invers Fungsi
Kembali ke daftar isi
A. Komposisi Fungsi
1. Operasi Aritmetika Fungsi
a. Operasi Aljabar Pada Fungsi
Jika f dan g merupakan fungsi, berlaku sifat-
sifat aljabar fungsi sebagai berikut:
• Penjumlahan fungsi: (f + g)(x) = f(x) + g(x)
• Pengurangan fungsi: (f – g)(x) = f(x) – g(x)
• Perkalian fungsi: (f × g)(x) = f(x) × g(x)
• Pembagian fungsi : (
f
g
)(x) =
f(x)
g x
untuk g(x) ≠ 0
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Sifat-sifat Operasi Aljabar pada Fungsi
 Sifat komutatif pada penjumlahan
 Sifat asosiatif pada penjumlahan
 sifat komutatif pada perkalian
 sifat asosiatif pada perkalian
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
contoh: misalkan p(x) = 2x + 1, q(x) = x - 2, r(x) = 3x + 2
• Komutatif
 Penjumlahan
 Perkalian
• Asosiatif
 Penjumlahan
 Perkalian
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Daerah Asal Fungsi Hasil Operasi Aljabar Dua Fungsi
atau Lebih
Diketahui Df daerah asal fungsi f dan Dg daerah asal fungsi g.
Daerah asal operasi aljabar dua fungsi sebagai berikut.
• Daerah asal fungsi (f + g)(x): Df + g = Df ∩ Dg
• Daerah asal fungsi (f – g)(x): Df – g = Df ∩ Dg
• Daerah asal fungsi (f × g)(x): Df × g = Df ∩ Dg
• Daerah asal fungsi (f/g)(x): Df/g = Df ∩ Dg ∩ {x | g(x) ≠ 0}
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Operasi Komposisi Fungsi
a. Definisi Komposisi Fungsi
b. Sifat-Sifat Komposisi Fungsi
1) Pada operasi komposisi fungsi tidak berlaku sifat
komutatif yaitu:
2) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat asosiatif
yaitu:
3) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat Identitas
yaitu:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Definisi Fungsi Invers
Jika fungsi f memetakan A ke B dan dinyatakan
dalam pasangan berurutan f = {(x, y) | x  A dan y  B},
invers fungsi f adalah relasi yang memetakan B ke A. Invers
fungsi f dinotasikan sebagai f–1 dan dinyatakan dalam
pasangan berurutan f–1 = {(y, x) | y  B dan x  A}. Contoh:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Fungsi Invers
 Sifat-sifat fungsi invers:
invers suatu fungsi belum tentu berbentuk fungsi. Jika invers suatu fungsi
berbentuk fungsi, invers tersebut disebut fungsi invers.
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
 Menentukan invers fungsi jika diketahui grafiknya
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
 Menentukan invers fungsi jika diketahui rumus fungsinya
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
LINGKARAN
III
A. Persamaan Lingkaran
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Lingkaran
terhadap Lingkaran
C. Garis Singgung Lingkaran
Kembali ke daftar isi
A. Persamaan Lingkaran
1. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah tempat
kedudukan titik-titik yang
berjarak sama terhadap sebuah
titik tertentu. sebuah titik
tertentu tersebut disebut pusat
lingkaran dan jarak yang sama
itu dinamakan jari-jari
lingkaran (radius)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Persamaan Lingkaran
 Persamaan lingkaran yang berpusat
di O(0,0) dan berjari-jari r
Contoh:
Tentukan persamaan lingkaran yang
diketahui pusatnya O(0,0) dan
melalui titik (2, 3).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
 Persamaan lingkaran yang
berpusat di P(a,b) dan
berjari-jari r
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
 Bentuk umum persamaan lingkaran
titik pusat =
jari-jari =
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Lingkaran
terhadap Lingkaran
1. Kedudukan Titik terhadap Lingkaran
2. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran
3. Kedudukan Dua Lingkaran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kedudukan titik terhadap lingkaran
Kedudukan titik (x1, y1) terhadap lingkaran dapat ditentukan
dengan cara berikut:
a. Mensubstitusikan titik tersebut ke dalam lingkaran
1) Titik (x1, y1) terletak didalam lingkaran jika:
2) Titik (x1, y1) terletak pada lingkaran jika:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3) Titik (x1, y1) terletak diluar lingkaran jika:
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Membandingkan jarak antara Titik (x1, y1) terhadap
pusat lingkaran dengan jari-jari lingkaran
Misalkan titik pusat lingkaran di P(a, b) dan d adalah jarak
antara titik (x1, y1) dan titik P(a, b).
jika d < r, titik (x1, y1) terletak di dalam lingkaran
jika d = r, titik (x1, y1) terletak pada lingkaran
jika d > r, titik (x1, y1) terletak di luar lingkaran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kedudukan garis terhadap lingkaran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Kedudukan Dua Lingkaran
Misalkan: d = jarak titik pusat kedua lingkaran,R = jari-jari
lingkaran besar, dan r = jari-jari lingkaran kecil.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
C. Garis Singgung Lingkaran
1. Pengertian Garis Singgung Lingkaran
2. Persamaan Garis Singgung Lingkaran yang
Diketahui Gradiennya
3. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di
Suatu Titik Pada Lingkaran
4. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di
Suatu Titik di Luar Lingkaran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. pengertian garis singgung lingkaran
• garis singgung lingkaran
merupakan garis yang
memotong lingkaran di satu
titik dan tegak lurus dengan
jari-jari lingkaran. titik
perpotongan garis singgung
dan lingkaran dinamakan
titik singgung.
pada gambar di atas garis ℓ menyinggung lingkaran di titik
A(x1, y1). Garis ℓ tegak lurus dengan jari-jari lingkaran PA. titik
A(x1, y1) dinamakan titik singgung.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Persamaan garis singgung lingkaran yang diketahui
gradiennya
Misalkan m adalah gradien garis singgung lingkaran
a. Persamaan garis ℓ pada lingkaran yang berpusat
di titik O(0,0) dan berjari-jari r
b. Persamaan garis ℓ pada lingkaran yang berpusat
di titik O(0,0) dan berjari-jari r
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Persamaan garis singgung lingkaran di suatu titik
pada lingkaran
Misalkan titik (x1, y1) terletak pada lingkaran:
a. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = r2 di titik T:
b. Persamaan garis singgung lingkaran (x - a)2 + (y - b)2 = r2 di
titik T:
c. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C =
0 di titik T:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di Suatu Titik di Luar
Lingkaran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh
Tentukan persamaan garis singgung
lingkaran yang melalui titik (15, -5)
terhadap lingkara L: x2 + y2 = 225.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
LOGIKA MATEMATIKA
IV
Kembali ke daftar isi
A. Pernyataan dan Ingkarannya
B. Pernyataan Majemuk dan Pernyataan
Berkuantor
C. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen dan
Ingkarannya
D. Penarikan Kesimpulan
A. Pernyataan dan Ingkarannya
1. Pengertian Pernyataan
Pernyataan (kalimat deklaratif) adalah kalimat
yang mempunyai kebenaran tertentu. Maksudnya
kalimat tersebut bernilai benar atau bernilai salah, tetapi
tidak sekaligus bernilai benar dan salah.
Ada dua macam kebenaran, yaitu:
 kebenaran empiris (berdasarkan kenyataan pada saat
itu). contoh: pukul 15.00 WIB di sekitar Monas terjadi
hujan ringan.
 kebenaran non empiris (kebenaran mutlak). contoh:
28 merupakan angka yang habis dibagi 7.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya karena masih memuat
variabel. nilai variabel yang membuat kalimat terbuka bernilai
benar disebut penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut.
contoh kalimat terbuka adalah “4 + x = 9”. kalimat
terbuka tersebut bernilai benar untuk x = 5 yaitu “4 + 5 = 9”
dan menjadi pernyataan bernilai salah untuk x selain 5, misal
x = 4, yaitu “4 + 4 = 8”. dengan demikian nilai x = 5 disebut
penyelesaian dari kalimat terbuka adalah “4 + x = 9”.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Ingkaran (negasi) suatu pernyataan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Pernyataan Majemuk dan Pernyataan Berkuantor
1. Pernyataan Majemuk
2. Operasi Konjungsi
3. Operasi Disjungsi
4. Operasi Implikasi
5. Operasi Biimplikasi
6. Pernyataan Berkuantor
7. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Pernyataan Majemuk
Gabungan dari beberapa pernyataan yang
dihubungkan dengan tanda hubung logika
disebut pernyataan majemuk.
Tanda hubung logika misalnya konjungsi
(∧), disjungsi (∨), implikasi (⇒), dan
biimplikasi (⇔).
Nilai kebenaran suatu pernyataan
majemuk tergantung dari pernyataan-
pernyataan yang menyusunnya.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Operasi Konjungsi
Konjungsi pernyataan P dan q adalah penggabungan
pernyataan p dan q menjadi pernyataan majemuk dengan
menggunakan kata hubung “dan”. Lambang konjungsi adalah “∧”
dibaca “dan”, misalkan p ∧ q dibaca p dan q.
Tabel kebenaran konjungsi
keterangan:
B = bernilai benar
S = bernilai salah
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Operasi Disjungsi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Operasi Implikasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Operasi Biimplikasi
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
6. Pernyataan Berkuantor
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
7. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Hubungan antara konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi p ⇒ q
sebagai berikut:
Contoh soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
C. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen dan
Ingkarannya
Pernyataan majemuk yang ekuivalen adalah
pernyataan majemuk yang mempunyai nilai
kebenaran yang sama.
Contoh:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Ingkaran Pernyataan Berkuantor
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Negasi Pernyataan Majemuk
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
D. Penarikan Kesimpulan
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
DIMENSI TIGA
V
Kembali ke daftar isi
A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
B. Jarak Titik, Garis, dan Bidang
C. Sudut Garis dan Bidang
1. Kedudukan Titik terhadap Garis
2. Kedudukan Titik terhadap Bidang
3. Kedudukan Garis terhadap Garis Lain
4. Kedudukan Garis terhadap Bidang
5. Kedudukan Bidang terhadap Bidang
Lain
A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kedudukan Titik terhadap Garis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kedudukan Titik terhadap Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan titik sudut yang terletak pada bidang alas
limas.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Kedudukan Garis terhadap Garis Lain
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan pasangan garis yang saling
bersilangan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Kedudukan Garis terhadap Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan pasangan garis dan bidang yang
saling sejajar.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Jarak Titik, Garis, dan Bidang
1. Jarak Antara Dua Titik
2. Jarak Antara Titik dan Garis
3. Jarak Antara Titik dan Bidang
4. Jarak Antara Dua Garis Sejajar
5. Jarak Antara Garis dan Bidang
6. Jarak Antara Dua Bidang Sejajar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Jarak Antara Dua Titik
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Jarak Antara Titik dan Garis
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Jarak Antara Titik dan Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Jarak Antara Dua Garis Sejajar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Jarak Antara Garis dan Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan jarak antara rusuk PQ
dan bidang LMRO.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
6. Jarak Antara Dua Bidang Sejajar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan jarak antara bidang
KNRO dan bidang LMPQ
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
C. Sudut Garis dan Bidang
1. Sudut Antara Dua Garis
2. Sudut Antara Garis dan Bidang
3. Sudut Antara Dua Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Sudut Antara Dua Garis
a. Sudut Antara Dua Garis yang
Berpotongan
Sudut antara kedua garis dapat ditentukan sebagai
berikut
1) Pilih titik A yang terletak pada garis g dan titik B
yang terletak pada garis h.
2) Besar sudut APB (∠APB) disebut ukuran sudut
antara garis g dan garis h.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Sudut Antara Dua Garis yang Bersilangan
Garis g dan garis k bersilangan. Garis k terletak pada
bidang ɑ, sedangkan garis g menembus bidang α di
titik P. Sudut antara kedua garis itu apat ditentukan
dengan cara sebagai berikut.
1) Buatlah garis k' melalui titik P dan sejajar garis k
2) Pilih titik C yang terletak pada garis g dan titik D
yang terletak pada garis k'
3) Besar ∠CPD disebut ukuran sudut antara garis g
dan garis k.
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Sudut Antara Garis dan Bidang
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Sudut Antara Dua Bidang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MATEMATIKA SMA KELAS 11

  • 1.
    SMA Kelas XISemester 1 Matematika Disklaimer Daftar isi
  • 2.
    DAFTAR ISI Bab I. Persamaan dan Fungsi Kuadrat Bab II. Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi Bab III. Lingkaran Bab IV. Logika Matematika Bab V. Dimensi Tiga
  • 3.
    BAB Persamaan dan FungsiKuadrat I A. Persamaan Kuadrat C. Fungsi Kuadrat B. Nilai Diskriminan, Rumus Jumlah, Hasil Kali Akar-akar serta Menyusun Persamaan Kuadrat Baru Kembali ke daftar isi
  • 4.
    A. Persamaan Kuadrat 1.Persamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 5.
    1. Persamaan Kuadrat a.Pengertian persamaan kuadrat Persamaan kuadrat adalah persamaan yang terdiri atas satu variabel dengan pangkat tertinggi variabelnya dua dan koefisien variabel yang berpangkat dua tidak boleh sama dengan nol. bentuk umum persamaan kuadrat dalam variabel x : Dengan a, b, dan c bilangan nyata(real) dan a ≠ 0 Perhatikan contoh berikut : X2 – 10x + 20 = 0 merupakan persamaan kuadrat x2 + y2 – 2x + 5 = 0 bukan merupakan persamaan kuadrat. ax2 + bx + c = 0 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 6.
    Perhatikan persamaan kuadrat2x2 + 3x – 2 = 0 b. Penyelesaian Persamaan Kuadrat Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai-nilai x yang membuat pernyataan ax2 + bx + c = 0 bernilai benar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 7.
    c. Menentukan PersamaanKuadrat 1) Memfaktorkan Langkah-langkah menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan:  Ubah persamaan kuadrat ke bentuk umum persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0.  Faktorkan persamaan tersebut.  Selesaikan hasil pemfaktoran menggunakan sifat faktor nol. Contoh: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 8.
    2) Melengkapkan KuadratSempurna Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 9.
    Contoh: Coba, Anda lanjutkanpenyelesaian tersebut! Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 10.
    3. Rumus ABC Contoh: 2 1,2 bb 4ac x 2a     Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 11.
    a. Pengertian PertidaksamaanKuadrat Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang terdiri atas satu variabel dengan pangkat tertinggi variabelnya dua dan koefisien yang berpangkat duatidak boleh sama dengan nol. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat sebagai berikut. 1) ax2 + bx + c < 0 2) ax2 + bx + c ≤ 0 3) ax2 + bx + c > 0 4) ax2 + bx + c ≥ 0 dengan a ≠ 0 dan a, b, c bilangan nyata atau real 2. Pertidaksamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 12.
    b. Penyelesaian PertidaksamaanKuadrat c. Langkah-langkah Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 13.
    Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab
  • 14.
    Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab
  • 15.
    B. Nilai Diskriminan Diskriminanatau pembeda (D) Dari nilai diskriminan dapat ditentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat.  Jika D > 0 maka persamaan kuadrat mempunyai dua penyelesaian berupa dua akar real yang berbeda.  Jika D = 0 maka persamaan kuadrat mempunyai satu penyelesaian berupa akar real yang sama (kembar).  Jika D < 0 maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real. Tentukan nilai p yang memenuhi agar akar-akar persamaan kuadrat (p – 2) x2 + 2px + p – 1 = 0 negatif dan berlainan. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 16.
    Rumus Jumlah danHasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat jika x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0 maka berlaku Rumus jumlah akar-akar: Rumus hasil kali akar-akar: Rumus selisih akar-akar: Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 17.
    Hubungan Nilai Diskriminandan Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 18.
    Menyusun Persamaan KuadratBaru  Jika diketahui akar-akarnya  Jika diketahui hubungan antara akar-akar persamaan kuadrat baru dengan akar-akar persamaan kuadrat lama. Nilai α + β dan αβ dapat ditentukan menggunakan nilai- nilai pada bentuk x1 + x2 dan x1x2 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 19.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 20.
    Fungsi Kuadrat 1. BentukUmum Fungsi Kuadrat Bentuk umum fungsi kuadrat dalam x adalah f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, dan c bilangan real dan a ≠ 0 2. Grafik Fungsi Kuadrat a. Pembuat nol fungsi kuadrat Pembuat nol fungsi adalah nilai x yang membuat persamaan kuadrat bernilai nol atau f(x) = 0 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 21.
    b. Sumbu simetriGrafik Fungsi Kuadrat Contoh Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 22.
    c. Nilai BalikFungsi Kuadrat Nilai balik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c adalah Contoh Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 23.
    d. Titik BalikGrafik Fungsi Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 24.
    Sifat Grafik FungsiKuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 25.
    Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab
  • 26.
    Menggambar Grafik Fungsi Kembalike daftar isi Kembali ke awal bab
  • 27.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 28.
    Menggambar Grafik FungsiKuadrat dengan Pergeseran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 29.
    Contoh: Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab
  • 30.
    Menyusun Persamaan GrafikFungsi Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 31.
    Contoh soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 32.
    BAB KOMPOSISI FUNGSI danINVERS II Komposisi Fungsi dan Invers Komposisi Fungsi Invers Fungsi Kembali ke daftar isi
  • 33.
    A. Komposisi Fungsi 1.Operasi Aritmetika Fungsi a. Operasi Aljabar Pada Fungsi Jika f dan g merupakan fungsi, berlaku sifat- sifat aljabar fungsi sebagai berikut: • Penjumlahan fungsi: (f + g)(x) = f(x) + g(x) • Pengurangan fungsi: (f – g)(x) = f(x) – g(x) • Perkalian fungsi: (f × g)(x) = f(x) × g(x) • Pembagian fungsi : ( f g )(x) = f(x) g x untuk g(x) ≠ 0 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 34.
    b. Sifat-sifat OperasiAljabar pada Fungsi  Sifat komutatif pada penjumlahan  Sifat asosiatif pada penjumlahan  sifat komutatif pada perkalian  sifat asosiatif pada perkalian Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 35.
    contoh: misalkan p(x)= 2x + 1, q(x) = x - 2, r(x) = 3x + 2 • Komutatif  Penjumlahan  Perkalian • Asosiatif  Penjumlahan  Perkalian Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 36.
    c. Daerah AsalFungsi Hasil Operasi Aljabar Dua Fungsi atau Lebih Diketahui Df daerah asal fungsi f dan Dg daerah asal fungsi g. Daerah asal operasi aljabar dua fungsi sebagai berikut. • Daerah asal fungsi (f + g)(x): Df + g = Df ∩ Dg • Daerah asal fungsi (f – g)(x): Df – g = Df ∩ Dg • Daerah asal fungsi (f × g)(x): Df × g = Df ∩ Dg • Daerah asal fungsi (f/g)(x): Df/g = Df ∩ Dg ∩ {x | g(x) ≠ 0} Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 37.
    2. Operasi KomposisiFungsi a. Definisi Komposisi Fungsi b. Sifat-Sifat Komposisi Fungsi 1) Pada operasi komposisi fungsi tidak berlaku sifat komutatif yaitu: 2) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat asosiatif yaitu: 3) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat Identitas yaitu: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 38.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 39.
    1. Definisi FungsiInvers Jika fungsi f memetakan A ke B dan dinyatakan dalam pasangan berurutan f = {(x, y) | x  A dan y  B}, invers fungsi f adalah relasi yang memetakan B ke A. Invers fungsi f dinotasikan sebagai f–1 dan dinyatakan dalam pasangan berurutan f–1 = {(y, x) | y  B dan x  A}. Contoh: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 40.
    2. Fungsi Invers Sifat-sifat fungsi invers: invers suatu fungsi belum tentu berbentuk fungsi. Jika invers suatu fungsi berbentuk fungsi, invers tersebut disebut fungsi invers. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 41.
     Menentukan inversfungsi jika diketahui grafiknya Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 42.
     Menentukan inversfungsi jika diketahui rumus fungsinya Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 43.
    BAB LINGKARAN III A. Persamaan Lingkaran B.Kedudukan Titik, Garis, dan Lingkaran terhadap Lingkaran C. Garis Singgung Lingkaran Kembali ke daftar isi
  • 44.
    A. Persamaan Lingkaran 1.Pengertian Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu. sebuah titik tertentu tersebut disebut pusat lingkaran dan jarak yang sama itu dinamakan jari-jari lingkaran (radius) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 45.
    2. Persamaan Lingkaran Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan berjari-jari r Contoh: Tentukan persamaan lingkaran yang diketahui pusatnya O(0,0) dan melalui titik (2, 3). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 46.
     Persamaan lingkaranyang berpusat di P(a,b) dan berjari-jari r Contoh soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 47.
     Bentuk umumpersamaan lingkaran titik pusat = jari-jari = Contoh soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 48.
    B. Kedudukan Titik,Garis, dan Lingkaran terhadap Lingkaran 1. Kedudukan Titik terhadap Lingkaran 2. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran 3. Kedudukan Dua Lingkaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 49.
    1. Kedudukan titikterhadap lingkaran Kedudukan titik (x1, y1) terhadap lingkaran dapat ditentukan dengan cara berikut: a. Mensubstitusikan titik tersebut ke dalam lingkaran 1) Titik (x1, y1) terletak didalam lingkaran jika: 2) Titik (x1, y1) terletak pada lingkaran jika: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 50.
    3) Titik (x1,y1) terletak diluar lingkaran jika: Contoh soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 51.
    b. Membandingkan jarakantara Titik (x1, y1) terhadap pusat lingkaran dengan jari-jari lingkaran Misalkan titik pusat lingkaran di P(a, b) dan d adalah jarak antara titik (x1, y1) dan titik P(a, b). jika d < r, titik (x1, y1) terletak di dalam lingkaran jika d = r, titik (x1, y1) terletak pada lingkaran jika d > r, titik (x1, y1) terletak di luar lingkaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 52.
    2. Kedudukan garisterhadap lingkaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 53.
    3. Kedudukan DuaLingkaran Misalkan: d = jarak titik pusat kedua lingkaran,R = jari-jari lingkaran besar, dan r = jari-jari lingkaran kecil. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 54.
    Contoh soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 55.
    C. Garis SinggungLingkaran 1. Pengertian Garis Singgung Lingkaran 2. Persamaan Garis Singgung Lingkaran yang Diketahui Gradiennya 3. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di Suatu Titik Pada Lingkaran 4. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di Suatu Titik di Luar Lingkaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 56.
    1. pengertian garissinggung lingkaran • garis singgung lingkaran merupakan garis yang memotong lingkaran di satu titik dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran. titik perpotongan garis singgung dan lingkaran dinamakan titik singgung. pada gambar di atas garis ℓ menyinggung lingkaran di titik A(x1, y1). Garis ℓ tegak lurus dengan jari-jari lingkaran PA. titik A(x1, y1) dinamakan titik singgung. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 57.
    2. Persamaan garissinggung lingkaran yang diketahui gradiennya Misalkan m adalah gradien garis singgung lingkaran a. Persamaan garis ℓ pada lingkaran yang berpusat di titik O(0,0) dan berjari-jari r b. Persamaan garis ℓ pada lingkaran yang berpusat di titik O(0,0) dan berjari-jari r Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 58.
    3. Persamaan garissinggung lingkaran di suatu titik pada lingkaran Misalkan titik (x1, y1) terletak pada lingkaran: a. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = r2 di titik T: b. Persamaan garis singgung lingkaran (x - a)2 + (y - b)2 = r2 di titik T: c. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C = 0 di titik T: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 59.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 60.
    4. Persamaan GarisSinggung Lingkaran di Suatu Titik di Luar Lingkaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 61.
    Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab
  • 62.
    Contoh Tentukan persamaan garissinggung lingkaran yang melalui titik (15, -5) terhadap lingkara L: x2 + y2 = 225. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 63.
    BAB LOGIKA MATEMATIKA IV Kembali kedaftar isi A. Pernyataan dan Ingkarannya B. Pernyataan Majemuk dan Pernyataan Berkuantor C. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen dan Ingkarannya D. Penarikan Kesimpulan
  • 64.
    A. Pernyataan danIngkarannya 1. Pengertian Pernyataan Pernyataan (kalimat deklaratif) adalah kalimat yang mempunyai kebenaran tertentu. Maksudnya kalimat tersebut bernilai benar atau bernilai salah, tetapi tidak sekaligus bernilai benar dan salah. Ada dua macam kebenaran, yaitu:  kebenaran empiris (berdasarkan kenyataan pada saat itu). contoh: pukul 15.00 WIB di sekitar Monas terjadi hujan ringan.  kebenaran non empiris (kebenaran mutlak). contoh: 28 merupakan angka yang habis dibagi 7. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 65.
    2. Kalimat Terbuka Kalimatterbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya karena masih memuat variabel. nilai variabel yang membuat kalimat terbuka bernilai benar disebut penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut. contoh kalimat terbuka adalah “4 + x = 9”. kalimat terbuka tersebut bernilai benar untuk x = 5 yaitu “4 + 5 = 9” dan menjadi pernyataan bernilai salah untuk x selain 5, misal x = 4, yaitu “4 + 4 = 8”. dengan demikian nilai x = 5 disebut penyelesaian dari kalimat terbuka adalah “4 + x = 9”. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 66.
    3. Ingkaran (negasi)suatu pernyataan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 67.
    B. Pernyataan Majemukdan Pernyataan Berkuantor 1. Pernyataan Majemuk 2. Operasi Konjungsi 3. Operasi Disjungsi 4. Operasi Implikasi 5. Operasi Biimplikasi 6. Pernyataan Berkuantor 7. Konvers, Invers, dan Kontraposisi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 68.
    1. Pernyataan Majemuk Gabungandari beberapa pernyataan yang dihubungkan dengan tanda hubung logika disebut pernyataan majemuk. Tanda hubung logika misalnya konjungsi (∧), disjungsi (∨), implikasi (⇒), dan biimplikasi (⇔). Nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk tergantung dari pernyataan- pernyataan yang menyusunnya. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 69.
    2. Operasi Konjungsi Konjungsipernyataan P dan q adalah penggabungan pernyataan p dan q menjadi pernyataan majemuk dengan menggunakan kata hubung “dan”. Lambang konjungsi adalah “∧” dibaca “dan”, misalkan p ∧ q dibaca p dan q. Tabel kebenaran konjungsi keterangan: B = bernilai benar S = bernilai salah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 70.
    3. Operasi Disjungsi Kembalike daftar isi Kembali ke awal bab
  • 71.
    4. Operasi Implikasi Kembalike daftar isi Kembali ke awal bab
  • 72.
    5. Operasi Biimplikasi Contohsoal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 73.
    6. Pernyataan Berkuantor Contohsoal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 74.
    7. Konvers, Invers,dan Kontraposisi Hubungan antara konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi p ⇒ q sebagai berikut: Contoh soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 75.
    C. Pernyataan Majemukyang Ekuivalen dan Ingkarannya Pernyataan majemuk yang ekuivalen adalah pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran yang sama. Contoh: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 76.
    Pernyataan Majemuk yangEkuivalen Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 77.
    Ingkaran Pernyataan Berkuantor ContohSoal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 78.
    Negasi Pernyataan Majemuk ContohSoal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 79.
    D. Penarikan Kesimpulan ContohSoal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 80.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 81.
    BAB DIMENSI TIGA V Kembali kedaftar isi A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang B. Jarak Titik, Garis, dan Bidang C. Sudut Garis dan Bidang
  • 82.
    1. Kedudukan Titikterhadap Garis 2. Kedudukan Titik terhadap Bidang 3. Kedudukan Garis terhadap Garis Lain 4. Kedudukan Garis terhadap Bidang 5. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 83.
    1. Kedudukan Titikterhadap Garis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 84.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 85.
    2. Kedudukan Titikterhadap Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 86.
    Contoh Soal Tentukan titiksudut yang terletak pada bidang alas limas. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 87.
    3. Kedudukan Garisterhadap Garis Lain Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 88.
    Contoh Soal Tentukan pasangangaris yang saling bersilangan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 89.
    4. Kedudukan Garisterhadap Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 90.
    Contoh Soal Tentukan pasangangaris dan bidang yang saling sejajar. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 91.
    5. Kedudukan Bidangterhadap Bidang Lain Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 92.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 93.
    B. Jarak Titik,Garis, dan Bidang 1. Jarak Antara Dua Titik 2. Jarak Antara Titik dan Garis 3. Jarak Antara Titik dan Bidang 4. Jarak Antara Dua Garis Sejajar 5. Jarak Antara Garis dan Bidang 6. Jarak Antara Dua Bidang Sejajar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 94.
    1. Jarak AntaraDua Titik Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 95.
    2. Jarak AntaraTitik dan Garis Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 96.
    3. Jarak AntaraTitik dan Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 97.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 98.
    4. Jarak AntaraDua Garis Sejajar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 99.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 100.
    5. Jarak AntaraGaris dan Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 101.
    Contoh Soal Tentukan jarakantara rusuk PQ dan bidang LMRO. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 102.
    6. Jarak AntaraDua Bidang Sejajar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 103.
    Contoh Soal Tentukan jarakantara bidang KNRO dan bidang LMPQ Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 104.
    C. Sudut Garisdan Bidang 1. Sudut Antara Dua Garis 2. Sudut Antara Garis dan Bidang 3. Sudut Antara Dua Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 105.
    1. Sudut AntaraDua Garis a. Sudut Antara Dua Garis yang Berpotongan Sudut antara kedua garis dapat ditentukan sebagai berikut 1) Pilih titik A yang terletak pada garis g dan titik B yang terletak pada garis h. 2) Besar sudut APB (∠APB) disebut ukuran sudut antara garis g dan garis h. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 106.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 107.
    b. Sudut AntaraDua Garis yang Bersilangan Garis g dan garis k bersilangan. Garis k terletak pada bidang ɑ, sedangkan garis g menembus bidang α di titik P. Sudut antara kedua garis itu apat ditentukan dengan cara sebagai berikut. 1) Buatlah garis k' melalui titik P dan sejajar garis k 2) Pilih titik C yang terletak pada garis g dan titik D yang terletak pada garis k' 3) Besar ∠CPD disebut ukuran sudut antara garis g dan garis k. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 108.
    Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab 2. Sudut Antara Garis dan Bidang
  • 109.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab
  • 110.
    3. Sudut AntaraDua Bidang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 111.
    Kembali ke daftarisi Kembali ke awal bab
  • 112.
    Contoh Soal Kembali kedaftar isi Kembali ke awal bab