Tugas Geografi 
Pencemaran Tanah 
Kelompok lll 
Nama : - Angga Rianto 
- Haryo Sapto 
- Nengsianah 
- Shofiya Hanana
Pengertian dan Penyebab Pencemaran Tanah 
• Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan 
merubahlingkungan tanah alami. 
• Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan 
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka 
sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber 
pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang 
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat 
menyebabkanterjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada 
tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari 
zatradioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah 
sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga 
dapatmenyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan 
ataupun tanahdaerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Ketika 
suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapatmenguap, 
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalamtanah 
kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut 
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air 
tanah danudara di atasnya.Pencemaran ini biasanya terjadi karena : 
- limbah industri yang langsung dibuang ke tanah dengan tidak memenuhi syarat pengolahan 
limbah. 
- kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial. 
- penggunaan pestisida. 
- masuknya air permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan. 
- kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah. 
- air limbah dari tempat penimbunan sampah.
Apabila diklasifikasikan maka pencemaran tanah 
dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu: 
• Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena 
penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan 
pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, 
kaleng, botol, dan lain-lainnya. 
• Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan 
pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga 
mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. 
• Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan 
hujan yang mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah 
tercemar juga.
Perubahan Fungsi Lahan Dan Pencemaran 
Tanah 
• Pergeseran fungsi lahan akibat industrialisasi, dengan merubah fungsi 
lahan pertanian telah menyebabkan luas daerah resapan air dibanyak 
daerah di Indonesia. Disamping merubah fungsi lahan kegiatan industri 
ini juga telah berdampak pada terjadinya pencemaran tanah dan badan 
air. Akibat pencemaran ini antara lain juga dapat menurunkan kualitas 
dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan 
kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. 
• Kegaiatan lain yang berdampak pada ikutan kerusakan dan pencemaran 
tanah, sedimentasi, erosi serta kekeringan, adalah kegiatan 
pertambangan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah 
atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama 
pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) 
meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh 
bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan 
alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas 
tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.
Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah 
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya: 
• Pada kesehatan 
• Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan 
keren tanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan 
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan 
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. 
• Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan 
terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa 
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat 
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada 
hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak 
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. 
Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian. 
• Pada Ekosistem 
• Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal 
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan 
ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di 
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, 
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. 
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat 
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida 
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan 
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. 
• Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan 
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman 
tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang 
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah 
Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. 
Diantaranya adalah : 
1. Remidiasi 
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yangtercemar. Ada dua jenis 
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site 
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari 
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah 
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah 
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki 
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat 
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. 
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 
2. Bioremediasi 
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme 
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar 
menjadi bahan yang kurang beracunatau tidak beracun (karbon dioksida dan air). 
Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan seperti: 
• Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan 
mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang 
menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan 
bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca 
di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak 
lagi cara-cara pendaur ulang sampah. 
• Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang 
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis 
yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, 
melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa 
masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih. 
• Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah 
perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat 
dilakukan sebagai berikut: 
• Langkah pencegahan 
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya 
pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain: 
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan 
dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat 
diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul 
pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah. 
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh 
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar 
seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh 
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat 
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur. 
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, 
sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian. 
4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam 
jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari 
pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam. 
5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan 
tidak sampai berlebihan. 
6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat 
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme. 
• Langkah penanggulangan 
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara 
tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau 
mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat 
berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat 
mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah.
Dua Contoh Gambar dari Pencemaran Tanah
Kesimpulan 
• Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia 
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya 
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau 
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah 
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan 
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat 
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah 
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). 
• Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, 
diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan 
cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan 
Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan 
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Geografi Pencemaran Tanah

Geografi Pencemaran Tanah

  • 1.
    Tugas Geografi PencemaranTanah Kelompok lll Nama : - Angga Rianto - Haryo Sapto - Nengsianah - Shofiya Hanana
  • 2.
    Pengertian dan PenyebabPencemaran Tanah • Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubahlingkungan tanah alami. • Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkanterjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zatradioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapatmenyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanahdaerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapatmenguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalamtanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah danudara di atasnya.Pencemaran ini biasanya terjadi karena : - limbah industri yang langsung dibuang ke tanah dengan tidak memenuhi syarat pengolahan limbah. - kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial. - penggunaan pestisida. - masuknya air permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan. - kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah. - air limbah dari tempat penimbunan sampah.
  • 3.
    Apabila diklasifikasikan makapencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu: • Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya. • Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. • Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.
  • 4.
    Perubahan Fungsi LahanDan Pencemaran Tanah • Pergeseran fungsi lahan akibat industrialisasi, dengan merubah fungsi lahan pertanian telah menyebabkan luas daerah resapan air dibanyak daerah di Indonesia. Disamping merubah fungsi lahan kegiatan industri ini juga telah berdampak pada terjadinya pencemaran tanah dan badan air. Akibat pencemaran ini antara lain juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. • Kegaiatan lain yang berdampak pada ikutan kerusakan dan pencemaran tanah, sedimentasi, erosi serta kekeringan, adalah kegiatan pertambangan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.
  • 5.
    Dampak yang DitimbulkanAkibat Pencemaran Tanah Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya: • Pada kesehatan • Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan keren tanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. • Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian. • Pada Ekosistem • Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. • Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
  • 6.
    Upaya Mengatasi PencemaranTanah Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya adalah : 1. Remidiasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yangtercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 2. Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracunatau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan seperti: • Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah. • Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih. • Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
  • 7.
    Langkah-langkah pencegahan danpenanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut: • Langkah pencegahan Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain: 1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah. 2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur. 3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian. 4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam. 5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan. 6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme. • Langkah penanggulangan Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah.
  • 8.
    Dua Contoh Gambardari Pencemaran Tanah
  • 9.
    Kesimpulan • Pencemarantanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). • Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).