4 aliran ilmuPendidikan
• 1. empirisme
• Empirisme Tokoh utmanya adalah Jhon Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini
adalah The School Of British Empirism (aliran empirisme inggris). Aliran ini
berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada factor
lingkungan.
• Doktrin aliran ini yang sangan mashur adalah tabula rasa, yang berarti buku tulis
yang kosong atau lembaran kosong. Tabula asa menekankan arti penting
pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia semata
mata bergantung pada pangalaman dan lingkungan pendidikannya. Sedangkan bakat
sejak lahir dianggap tidak ada pengaruh.
4.
• 2.Nativisme
• Istilahnativisme berasal dari kata natives yang artinya terlahir. Tokoh utama aliran
ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1869), seorang filosofis Jerman. Aliran ini
berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh factor faktor
yang dibawa manusia sejak lahir, pembawaannya yang telah terdapat pada waktu
lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya.
• Menurut aliran nativisme, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan.
Dalam ilmu pendidikan pandangan tersebut disebut pesimistis pedagogis.
5.
• 3.Naturalisme
• Natureartinya alam atau yang dibawa sejak lahir. Aliran ini dipelopori filosof
Prancis JJ. Rousseau (1712-1778). Naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang
baru lahir mampunyai pambawaan baik, dan tidak satupun dengan pembawaan
buruk.
• JJ.Rousseau mengatakan “semua anak adalah baik pada waktu baru dating dari
sang pencipta, tetapi semua rusak ditangan manusai”. Oleh karena itu Rousseau
mengajukan “pendidikan alam” artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan
berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau masayrakat jangan banyak
mencampurinya. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak
pembawaan anak yang baik, aliran ini juga disebut negativisme
6.
• 4. Konvergensi
•Aliran monvergensi merupakan gabungan dari aliran-aliran diatas. Aliran ini
mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia adalh tergantung pada
dua factor, yaitu bakat dan lingkungan. (convergentie: penyatuan hasil, kerjasama
mencapai suatu hasil. Konvergen: menuju atau berkumpul pada suatu titik
pertemuan).
• Pelopor aliran ini adalah William Stern (1871-1939).
7.
6 aliran Pendidikanmoderen
• 1. Progresivisme
• Metode pendidikan progresivisme antara lain: a. metode belajar aktif b. metode
memonitor kegiatan belajar c. metode penelitian ilmiah Pendidikan progresivisme
menganut prinsip pendidikan berpusat pada anak.
• Anak merupakan pusat dari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Pendidikan
progresivisme sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidikan.
• Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat
berbeda dengan orang dewasa.
• Setiap anak mempunyai individualitas sendiri-sendiri, anak mempunyai alur
pemikiran sendiri, anak mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan
dan kecemasan sendiri, yang berbeda dengan dengan orang dewasa. Dengan
demikian, anak harus diperlakukan berbeda dari orang dewasa.
8.
• 2. Esensialisme
•Tujuan pendidikan dari aliran ini adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah
melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, yang telah bertahan sepanjang
waktu dan dengan demikian adalah berharga untuk diketahui oleh semua orang.
• Pengetahuan ini diikuti oleh ketrampilan. Ketrampilan, sikap-sikap dan nilai yang
tepat, membentuk unsure-unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan bertujuan
untuk mencapai standar akademik yang tinggi, pengembang intelak atau kecerdasan.
• Metode pendidikan: - Pendidikan berpusat pada guru (teachered centered). - Peserta
didik dipaksa untuk belajar.
• Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang mencakup mata-mata pelajaran
akademik yang pokok. Kurikulum sekolah dasar ditekankan pada pengembangan
ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan matematika. Sedangkan kurikulum
pada sekolah menengah menekankan pada perluasan dalam mata pelajaran
matematika, ilmu kealaman, serta bahasa dan sastra
9.
• 3.Rekonstruksionalisme
• Rekonstruksionalismememandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-
pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup.
• Sekolah-sekolah rekonstruksional berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan
perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat.
• Tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran para peserta
didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia
dalam skala global, dan mengajarkan kepada mereka ketrampilan-ketrampilan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
10.
• 5. konstruksivisme
•aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruktif
kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat panca indra,
yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan peraba.
• Dengan demikian, aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan
dari seseorang kepada orang lain, dengan alas an pengetahuan bukan barang yang
bisa dipindahkan, sehingga jika pembalajaran ditujukan untuk menstranfer ilmu,
perbuatan itu akan sia-sia saja. Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika
pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman
11.
• 5. Perennialisme
•Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai
universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian
dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut.
• Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar di kelas.
• Menurut perennialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi,
karena dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berfikir secara induktif. Jadi
dengan berfikir, maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan. Penguasaan
pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk
mengenbangkan pikiran dan kecerdasan.
• Dengan pengetahuan, bahan penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal
dan memahami factor-faktor dan problema yang perlu diselesaikan dan berusaha
mengadakan penyelesaian masalahnya.
12.
• 6.Idealisme
• Aliranidealism merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak
di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera.
• Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini
memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah
memimpin budi manusia dalam menjdai contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah
menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat mengguanakan sebagai
alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-
hari.
• Para murid yang menikmati pendidikan di masa aliran idealisme sedang gencar-gencarnya
diajarkan, memperoleh pendidikan dengan mendapatkan pendekatan (approach) secara
khusus. Sebab, pendekatan dipandang sebagai cara yang sangat penting. Para guru tidak
boleh berhenti hanya ditengah pengkelasan murid, atau tidak mengawasi satu persatu
muridnya atau tingkah lakunya.
• Seorang guru mesti masuk ke dalam pemikiran terdalam dari anak didik, sehingga kalau
perlu ia berkumpul antara yang muncul atau sekadar ledakan kecil yang tidak banyak
bermakna.