Jamur ( fungi )
Hal. 227 -
235
 Jamur dikenal dengan istilah Fungi.
 Jamur dikenal dengan istilah lainnya seperti Kapang, Khamir, Ragi, atau Cendawan.
 Jamur pada tahap reproduksi secara aseksual disebut dengan istilah Kapang.
Misalnya : Kapang roti Rhizopus
 Jamur yang bersel satu disebut dengan istilah Ragi dan Khamir.
Misalnya : SACCHAROMYCES CEREVISIAE
 Jamur pada saat membentuk buah disebut dengan istilah cendawan.
Misalnya : JAMUR MERANG (VOLVARIELLA VOLVACEA)
 Tubuh jamur terbagi menjadi mikroskopis dan makroskopis.
 Eukaryotik.
 Jamur mikroskopis terdiri atas satu sel (uniseluler).
 Jamur makroskopis terdiri atas banyak sel (multiseluler).
 Bentuk-bentuk : oval, benang/kapas, tubuh buah, mangkok, pipih, payung,
bulat.
• Sel – sel penyusun tubuh jamur makroskopis
memanjang membentuk benang yang disebut hifa.
• Hifa bercabang – cabang
membentuk jaringan yang
disebut miselium.
Hifa Fungi
Dinding sel
tumbuhan
Membran plasma
tumbuhan
Sel tumbuhan
• Jamur yang hidup parasit pada organisme lain
memiliki hifa yang termodofikasi menjadi
Haustorium.
• Haustorium adalah ujung hifa yang menembus
jaringan inang dan berfungsi menyerap zat hara
yang berguna bagi jamur tersebut.
1. Jamur Saproba ( Pengurai )
• Mendapat nutrisi dengan cara menguraikan organisme yang sudah mati atau bahkan
organik lainnya.
• Dapat tumbuh pada tumpukan sampah organik yang basah, bahan makanan, batang.
pohon tumbang, tumpukan kertas basah, pakaian, sepatu dan tas kulit, dsj.
2. Jamur Parasit
• Menyerap nutrisi dari tubuh organisme lain yang ditumpangi (inang).
• Menyebabkan penyakit atau bersifat patogen bagi inang yang ditumpanginya.
3. Jamur Simbiosis Mutualisme
• Mendapat nutrisi dari organisme hidup lain, tetapi mampu memberikan keuntungan bagi
organisme pasangan simbiosisnya.
 Secara vegetatif
• Pada jamur bersel satu dilakukan dengan
cara pembentukan tunas yang akan tumbuh
menjadi individu baru.
• Pada jamur multiseluler dilakukan 2 cara :
1. Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan
hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi
jamur baru.
2. Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual
dapat berupa sporangiospora atau
konidiospora.
 Secara generative
• Pada umumnya, cara ini merupakan reproduksi
darurat yang hanya terjadi jika terjadi perubahan
kondisi lingkungan.
• Reproduksi pada jamur secara generatif (seksual)
dilakukan dengan pembentukan spora seksual
melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
• Siklus hidup divisi Zygomycota,
salah satu contohnya Rhizopus sp.
 Tempat-tempat lembab.
 Tempat yang kurang terkena sinar matahari
 Tubuh organisme air laut/tawar
 Lingkungan ektrim
 Tempat yang mengandung konsentrasi gula tinggi
 Dll.
 Kingdom Fungi dibagi menjadi empat divisi berdasarkan cara reproduksi secara generatif (seksual), yaitu :
1. Zygomycota 3. Basidiomycota
2. Ascomycota 4. Deuteromycota
 Ciri – ciri Zygomycota :
• Zygomycota memiliki ciri utama, yaitu menghasilkan zigospora sebagai hasil reproduksi
seksual.
• Tubuh Zygomycota terdiri atas hifa tak bersekat yang memiliki banyak inti sel.
• Tidak memiliki tubuh buah.
• Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara seksual berupa zigosporangium
yang berdinding tebal sehingga tahan terhadap kondisi kering atau lingkungan yang
buruk.
 Cara hidup Zygomycota :
• Sebagian besar Zygomycota hidup sebagai saproba (pengurai)
• Beberapa jenis ada yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan
membentuk mikoriza
• Ada jamur yang hidup parasit pada organisme lain sehingga menyebabkan penyakit.
 Daur hidup Zygomycota :
• Reproduksi aseksual Zygomycota.
Zygomycota bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi hifa dan pembentukan spora
aseksual
(sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan terpisah dapat tumbuh menjadi hifa jamur
baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa, terbentuk sporangiofor.
• Reproduksi seksual Zygomycota.
Zygomycota bereproduksi dengan cara pembentukan spora seksual (zigospora) melalui
peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
Struktur mikroskopik jamur Rhizopus sp yang
tumbuh pada roti.
Rhizopus sp.
1. Apa kelebihan hifa bersepta / memiliki septa? Terjawab.
2. Berikan contoh lain simbiosis mutualisme dan jelaskan !
3. Perbedaan hifa + dan hifa – ?
Jawaban :
2. Mikoriza.
 Bentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi seperti
tumbuhan berpembuluh Tracheophyta. Jamur tumbuh di dalam/pada akar
tumbuhan tersebut. Jamur mendapat akses mudah ke makanan yang dibuat oleh
tumbuhan, tumbuhan juga mendapat manfaat karena jamur menempatkan keluar
miselia yang membantu menyerap air dan nutrisi.
3. Hifa (+) dan hifa (-) masing-masing berkromosom haploid(n).
 Perbedaan terlihat saat divisi Ascomycota multiseluler reproduksi seksual. Hifa (+)
membentuk askogonium (alat reproduksi betina) dan hifa (-) membentuk anteridium
(alat reproduksi jantan).
Jamur (fungi)

Jamur (fungi)

  • 1.
    Jamur ( fungi) Hal. 227 - 235
  • 2.
     Jamur dikenaldengan istilah Fungi.  Jamur dikenal dengan istilah lainnya seperti Kapang, Khamir, Ragi, atau Cendawan.  Jamur pada tahap reproduksi secara aseksual disebut dengan istilah Kapang. Misalnya : Kapang roti Rhizopus  Jamur yang bersel satu disebut dengan istilah Ragi dan Khamir. Misalnya : SACCHAROMYCES CEREVISIAE  Jamur pada saat membentuk buah disebut dengan istilah cendawan. Misalnya : JAMUR MERANG (VOLVARIELLA VOLVACEA)
  • 3.
     Tubuh jamurterbagi menjadi mikroskopis dan makroskopis.  Eukaryotik.  Jamur mikroskopis terdiri atas satu sel (uniseluler).  Jamur makroskopis terdiri atas banyak sel (multiseluler).  Bentuk-bentuk : oval, benang/kapas, tubuh buah, mangkok, pipih, payung, bulat.
  • 4.
    • Sel –sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. • Hifa bercabang – cabang membentuk jaringan yang disebut miselium.
  • 5.
    Hifa Fungi Dinding sel tumbuhan Membranplasma tumbuhan Sel tumbuhan • Jamur yang hidup parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodofikasi menjadi Haustorium. • Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi menyerap zat hara yang berguna bagi jamur tersebut.
  • 6.
    1. Jamur Saproba( Pengurai ) • Mendapat nutrisi dengan cara menguraikan organisme yang sudah mati atau bahkan organik lainnya. • Dapat tumbuh pada tumpukan sampah organik yang basah, bahan makanan, batang. pohon tumbang, tumpukan kertas basah, pakaian, sepatu dan tas kulit, dsj. 2. Jamur Parasit • Menyerap nutrisi dari tubuh organisme lain yang ditumpangi (inang). • Menyebabkan penyakit atau bersifat patogen bagi inang yang ditumpanginya. 3. Jamur Simbiosis Mutualisme • Mendapat nutrisi dari organisme hidup lain, tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya.
  • 7.
     Secara vegetatif •Pada jamur bersel satu dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. • Pada jamur multiseluler dilakukan 2 cara : 1. Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur baru. 2. Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora.  Secara generative • Pada umumnya, cara ini merupakan reproduksi darurat yang hanya terjadi jika terjadi perubahan kondisi lingkungan. • Reproduksi pada jamur secara generatif (seksual) dilakukan dengan pembentukan spora seksual melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
  • 8.
    • Siklus hidupdivisi Zygomycota, salah satu contohnya Rhizopus sp.
  • 9.
     Tempat-tempat lembab. Tempat yang kurang terkena sinar matahari  Tubuh organisme air laut/tawar  Lingkungan ektrim  Tempat yang mengandung konsentrasi gula tinggi  Dll.  Kingdom Fungi dibagi menjadi empat divisi berdasarkan cara reproduksi secara generatif (seksual), yaitu : 1. Zygomycota 3. Basidiomycota 2. Ascomycota 4. Deuteromycota
  • 10.
     Ciri –ciri Zygomycota : • Zygomycota memiliki ciri utama, yaitu menghasilkan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. • Tubuh Zygomycota terdiri atas hifa tak bersekat yang memiliki banyak inti sel. • Tidak memiliki tubuh buah. • Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara seksual berupa zigosporangium yang berdinding tebal sehingga tahan terhadap kondisi kering atau lingkungan yang buruk.  Cara hidup Zygomycota : • Sebagian besar Zygomycota hidup sebagai saproba (pengurai) • Beberapa jenis ada yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza • Ada jamur yang hidup parasit pada organisme lain sehingga menyebabkan penyakit.
  • 11.
     Daur hidupZygomycota : • Reproduksi aseksual Zygomycota. Zygomycota bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan terpisah dapat tumbuh menjadi hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa, terbentuk sporangiofor. • Reproduksi seksual Zygomycota. Zygomycota bereproduksi dengan cara pembentukan spora seksual (zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis. Struktur mikroskopik jamur Rhizopus sp yang tumbuh pada roti. Rhizopus sp.
  • 12.
    1. Apa kelebihanhifa bersepta / memiliki septa? Terjawab. 2. Berikan contoh lain simbiosis mutualisme dan jelaskan ! 3. Perbedaan hifa + dan hifa – ? Jawaban : 2. Mikoriza.  Bentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi seperti tumbuhan berpembuluh Tracheophyta. Jamur tumbuh di dalam/pada akar tumbuhan tersebut. Jamur mendapat akses mudah ke makanan yang dibuat oleh tumbuhan, tumbuhan juga mendapat manfaat karena jamur menempatkan keluar miselia yang membantu menyerap air dan nutrisi. 3. Hifa (+) dan hifa (-) masing-masing berkromosom haploid(n).  Perbedaan terlihat saat divisi Ascomycota multiseluler reproduksi seksual. Hifa (+) membentuk askogonium (alat reproduksi betina) dan hifa (-) membentuk anteridium (alat reproduksi jantan).