NAMA : AGUNG NUROHO
NIM : 1410502021
PRODI : TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNIK MESIN S1
UNTIDAR MAGELANG
2015
KARAKTERISTIK TRANSISTOR
DOSEN PENGAMPU :
R.SURYOTO EDIRAHARJO ST.M.Eng
PENGERTIAN
• Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
• Alat Semikonduktor atau semiconductor devices,
adalah sejumlah komponen elektronik yang
menggunakan sifat-sifat materi semikonduktor,
yaitu Silikon, Germanium, danGallium Arsenide.
• Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu
Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di
satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada
arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor.
Fungsi Transistor :
• Sebagai penguat amplifier.
• Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
• Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
• Sebagai peratas arus.
• Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
• Menguatkan arus dalam rangkaian.
• Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun
tinggi.
Jenis-Jenis Transistor
• Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan
banyak kategori:
• Materi semikonduktor : Germanium, Silikon, Gallium
Arsenide
• Kemasan fisik : Through Hole Metal, Through Hole
Plastic,Surface Mount, IC
• Tipe : UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT,
HBT, MISFET, VMOSFET
• Polaritas : NPN atau N-channel, PNP atau
P-channel
• Maximum kapasitas daya : Low Power, Medium Power, High
Power
• Maximum frekuensi kerja : Low, Medium, atau High Frequency,
RF transistor, Microwave
• Aplikasi : Amplifier, Saklar, General Purpose,
Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
• Bipolar Junction Transistor (BJT)
Bi artinya dua dan Polar asal kata dari polarity yang
artinya polaritas, dengan kata lain bipolar junction
transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki
dua polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron sebagai
carier (pembawa) untuk menghantarkan arus listrik.
Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti dari dua
buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama
yaitu Anoda dengan anoda sehingga menghasilkan
transistor jenisNPN atau Katoda dengan katoda yang
menjadi transistor jenis PNP. kaki pada transistor BJT
ada 3 yaitu kaki Basis sebagai titik pertemuan dua
dioda dan dua kaki lainnya adalahkolektor dan emiter
NPN
NPN
• Pada transistor jenis NPN terdapat arah arus
aliran yang berbeda dengan transistor jenis PNP,
dimana NPN mengalir arus dari kolektor ke
emitor. Dan pada NPN, untuk mengalirkan arus
tersebut dibutuhkan sambungan ke sumber
positif (+) pada kaki basis. Cara kerja NPN adalah
ketika tegangan yang mengenai kaki basis,
hingga dititik saturasi, maka akan menginduksi
arus dari kaki kolektor ke emitor. Dan transistor
akan berlogika 1 (aktif). Dan apabila arus yang
melalui basis berkurang, maka arus yang
mengalir pada kolektor ke emitor akan
berkurang, hingga titik cutoff. Penurunan ini
sangatlah cepat karena perbandingan penguatan
yang terjadi antara basis dan kolektor melebihi
200 kali.
sirkuit sederhana transistor NPN
Contoh gambar rangkaian penggunaan transistor
PNP:
PNP
Pada PNP, terjadi hal sebaliknya ketika arus mengalir
pada kaki basis, maka transistor berlogika 0 (off).
Arus akan mengalir apabila kaki basis diberi
sambungan ke ground (-) hal ini akan menginduksi
arus pada kaki emitor ke kolektor, hal yang berbeda
dengan NPN, yaitu arus mengalir pada kolektor ke
emitor. Penggunaan transistor jenis ini mulai jarang
digunakan. Dibanding dengan NPN, transistor jenis
PNP mulai sulit ditemukan dipasaran.
sirkuit sederhana transistor PNP
Karaktersitik dan daerah kerja
Transistor BJT digunakan untuk 3 penggunaan
berbeda: mode cut off, mode linear amplifier, dan
mode saturasi. Penggunaan fungsi transistor bisa
menggunakan karakteristik dari masing-masing
daerah kerja ini. Selain untuk membuat fungsi
daripada transistor, karakteristik transistor juga
dapat digunakan untuk menganalisa arus dan
tegangan transistor
Contoh sederhana penggunaan transistor tipe NPN dengan
fungsi switching
Ketika saklar (switch)
diaktifakan, maka terdapat
arus yang mengalir pada
resistor 1k dan menuju basis
transistor. Ketika basis
transistor terdapat arus, maka
arus yang berada pada
kolektor juga mengalir pada
emitor yang mengakibatkan
lampu menyala, karena lampu
berada pada aliran tertutup
(close circuit).
contoh penggunaan transistor NPN
Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor adalah jenis transistor yang dapat
digunakan untuk menghasilkan sinyal untuk mengontrol
komponen yang lain. Komponen Transistor efek medan (field-
effect transistor = FET) mempunyai fungsi yang hampir sama
dengan transistor bipolar. Meskipun demikian antara FET dan
transistor bipolar terdapat beberapa perbedaan yang
mendasar. Perbedaan utama antara kedua jenis transistor
tersebut adalah bahwa dalam transistor bipolar arus output
(Ic) dikendalikan oleh arus input (Ib). Sedangkan dalam FET
arus output (ID) dikendalikan oleh tegangan input (Vgs),
karena arus input adalah nol. Sehingga resistansi input FET
sangat besar, dalam orde puluhan megaohm.
Keunggulan Transistor Efek Medan
Transistor efek medan mempunyai keunggulan lebih
stabil terhadap temperatur dan konstruksinya lebih
kecil serta pembuatannya lebih mudah dari transistor
bipolar, sehingga amat bermanfaat untuk pembuatan
keping rangkaian terpadu. FET bekerja atas aliran
pembawa mayoritas saja, sehingga FET cenderung
membangkitkan noise (desah) lebih kecil dari pada
transistor bipolar. Namun umumnya transistor bipolar
lebih peka terhadap input, atau dengan kata lain
penguatannya lebih besar. Disamping itu transistor
bipolar mempunyai linieritas yang lebih baik dan
respon frekuensi yang lebih lebar. Jenis dari transistor
FET itu sendiri adalah JFET dan MOFET
Cara Kerja Transistor
Prinsip dasar dari kerja transistor adalah tidak akan ada arus antara colektor
dan emitor apabila pada basis tidak diberi tegangan muka atau bias. Bias pada
basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang nantinya
hendak dikuatkan, sehingga pada kolektor, sinyal yang di inputkan pada kaki basis
telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun PNP memiliki prinsip
kerja yang sama.
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor,bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya
menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini
dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus
utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus
listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di
kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis
memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini
dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah
ketebalan kanal konduksi tersebut.
Sejarah transistor
• Di pertengahan 1940-an sekelompok ilmuwan yang bekerja di Bell Telephone Labs
di Murray Hill, New Jersey, merintis penemuan divais untuk menggantikan
teknologi tabung hampa (vacuum tube) saat itu. Tabung hampa menjadi satu-
satunya teknologi saat itu untuk menguatkan sinyal atau sebagai saklar dalam
elektronika. Masalahnya ialah tabung hampa sangat mahal, mengkonsumsi banyak
daya listrik, panas, dan tak-relieable, sehingga perlu perawatan ekstra
• Sekitar tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William
Shockley beserta rekannyaJohn Barden, dan W. H Brattain yang tergabung sebagai
peneliti pada sebuah laboratorium milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang
berhasil pertama kali menemukan transistor.
Transistor adalah nama yang diberikan oleh ilmuwanJohn Robinson karena
sifat kerjanya komponen ini yang dapat menghantarkan energi dengan kekuatan
daya hantar dapat ditentukan dengan cara mengatur nilai tahanan pada bias
pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai dengan kepanjangan kata dari transistor
yaitu Transfer (Pemindahan) dan Varistor (Variable Resistor).
Dan sekitar tahun 1958an, komponen transistor mulai digunakan pada rangkaian
elektronik dalam projek-projek penelitian para ilmuwan tersebut.
Cara Mengukur / Menghitung Nilai Transistor
Sedangkan dalam cara mengukur transistor menggunakan multimeter digital kurang lebih sama
dengan multimeter analog. Untuk multimeter digital cara pengukurannya dilakukan secara terbalik
dari multimeter analog. Mungkin langkah yang berbeda hanyalah pada langkah awalnya. Jika
langkah awal pada transistor analog adalah memposisikan saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k,
maka multimeter digital adalah mengatur posisi saklar pada posisi dioda (Ohm x1k atau x100k).
Pada prinsipnya multimeter digital ini memiliki fungsi untuk mengukur dioda dan resistensi dalam
saklar yang sama. Untuk menentukan apakah transistor tersebut masih baik atau tidak, maka
tampilan pada multimeter digital harus menunjukan nilai Voltage tertentu. Secara garis besar baik
multimeter analog maupun multimeter digital tidak mempunyai perbedaan yang signifikan
Cara mengukur transistor yang pertama adalah dengan
menggunakan multimeter analog. Di dalam
pengukurang transistor yang menggunakan
multimeter analog pun dibedakan menjadi dua
macam tipe yaitu Positif-Negatif-Positif (PNP) dan
Negatif-Positif-Negatif (NPN). Untuk tipe PNP,
langkah pertama yang perlu dilakukan adalah atur
posisi saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k.
Kemudian sambungkan probe merah pada terminal
Basis dan probe hitam pada terminal Emitor. Jika
jarum bergerak ke kanan maka transmitor dalam
keadaan yang layak pakai. Langkah yang terakhir
pindahkan probe hitam ke terminal Colector dan jika
jarum masih tetap bergerak ke kanan berarti
transmitor dalam keadaan baik. Lakukan langkah
yang sama untuk tipe NPN. Cukup pindahkan probe
hitam ke terminal Basis dan probe merah ke
terminal Emitor serta memasukkan probe merah
pada terminal Colector.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Daftar Pustaka :
(http://restupraharaputra.blogspot.co.id/2014/09/transistor.html)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_semikonduktor)
(http://bagi-ilmu-elektronika.blogspot.co.id/2015/04/teori-transistor-jenis-simbol-
fungsi-dan-karakteristik.html)
(http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html)
http://i240.photobucket.com/albums/ff253/TheDrakon/genesis%20s-video/2N3904-
NPN-General-Purpose-Amplifier.jpg
http://letsmakerobots.com/files/userpics/u18704/Screen_shot_2012-08-
17_at_1_47_23_PM.png
http://komponenelektronika.biz/wp-content/uploads/2014/03/Cara-Mengukur-
Transistor.png

Karakteristik transistor

  • 1.
    NAMA : AGUNGNUROHO NIM : 1410502021 PRODI : TEKNIK MESIN S1 FAKULTAS TEKNIK MESIN S1 UNTIDAR MAGELANG 2015 KARAKTERISTIK TRANSISTOR DOSEN PENGAMPU : R.SURYOTO EDIRAHARJO ST.M.Eng
  • 2.
    PENGERTIAN • Transistor adalahalat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
  • 3.
    • Alat Semikonduktoratau semiconductor devices, adalah sejumlah komponen elektronik yang menggunakan sifat-sifat materi semikonduktor, yaitu Silikon, Germanium, danGallium Arsenide. • Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
  • 4.
    Fungsi Transistor : •Sebagai penguat amplifier. • Sebagai pemutus dan penyambung (switching). • Sebagai pengatur stabilitas tegangan. • Sebagai peratas arus. • Dapat menahan sebagian arus yang mengalir. • Menguatkan arus dalam rangkaian. • Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
  • 5.
    Jenis-Jenis Transistor • Secaraumum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: • Materi semikonduktor : Germanium, Silikon, Gallium Arsenide • Kemasan fisik : Through Hole Metal, Through Hole Plastic,Surface Mount, IC • Tipe : UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET • Polaritas : NPN atau N-channel, PNP atau P-channel • Maximum kapasitas daya : Low Power, Medium Power, High Power • Maximum frekuensi kerja : Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave • Aplikasi : Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
  • 6.
    • Bipolar JunctionTransistor (BJT) Bi artinya dua dan Polar asal kata dari polarity yang artinya polaritas, dengan kata lain bipolar junction transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki dua polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron sebagai carier (pembawa) untuk menghantarkan arus listrik. Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti dari dua buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama yaitu Anoda dengan anoda sehingga menghasilkan transistor jenisNPN atau Katoda dengan katoda yang menjadi transistor jenis PNP. kaki pada transistor BJT ada 3 yaitu kaki Basis sebagai titik pertemuan dua dioda dan dua kaki lainnya adalahkolektor dan emiter
  • 7.
  • 8.
    NPN • Pada transistorjenis NPN terdapat arah arus aliran yang berbeda dengan transistor jenis PNP, dimana NPN mengalir arus dari kolektor ke emitor. Dan pada NPN, untuk mengalirkan arus tersebut dibutuhkan sambungan ke sumber positif (+) pada kaki basis. Cara kerja NPN adalah ketika tegangan yang mengenai kaki basis, hingga dititik saturasi, maka akan menginduksi arus dari kaki kolektor ke emitor. Dan transistor akan berlogika 1 (aktif). Dan apabila arus yang melalui basis berkurang, maka arus yang mengalir pada kolektor ke emitor akan berkurang, hingga titik cutoff. Penurunan ini sangatlah cepat karena perbandingan penguatan yang terjadi antara basis dan kolektor melebihi 200 kali. sirkuit sederhana transistor NPN
  • 9.
    Contoh gambar rangkaianpenggunaan transistor PNP:
  • 10.
    PNP Pada PNP, terjadihal sebaliknya ketika arus mengalir pada kaki basis, maka transistor berlogika 0 (off). Arus akan mengalir apabila kaki basis diberi sambungan ke ground (-) hal ini akan menginduksi arus pada kaki emitor ke kolektor, hal yang berbeda dengan NPN, yaitu arus mengalir pada kolektor ke emitor. Penggunaan transistor jenis ini mulai jarang digunakan. Dibanding dengan NPN, transistor jenis PNP mulai sulit ditemukan dipasaran. sirkuit sederhana transistor PNP
  • 11.
    Karaktersitik dan daerahkerja Transistor BJT digunakan untuk 3 penggunaan berbeda: mode cut off, mode linear amplifier, dan mode saturasi. Penggunaan fungsi transistor bisa menggunakan karakteristik dari masing-masing daerah kerja ini. Selain untuk membuat fungsi daripada transistor, karakteristik transistor juga dapat digunakan untuk menganalisa arus dan tegangan transistor
  • 12.
    Contoh sederhana penggunaantransistor tipe NPN dengan fungsi switching Ketika saklar (switch) diaktifakan, maka terdapat arus yang mengalir pada resistor 1k dan menuju basis transistor. Ketika basis transistor terdapat arus, maka arus yang berada pada kolektor juga mengalir pada emitor yang mengakibatkan lampu menyala, karena lampu berada pada aliran tertutup (close circuit). contoh penggunaan transistor NPN
  • 13.
    Field Effect Transistor(FET) Field Effect Transistor adalah jenis transistor yang dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal untuk mengontrol komponen yang lain. Komponen Transistor efek medan (field- effect transistor = FET) mempunyai fungsi yang hampir sama dengan transistor bipolar. Meskipun demikian antara FET dan transistor bipolar terdapat beberapa perbedaan yang mendasar. Perbedaan utama antara kedua jenis transistor tersebut adalah bahwa dalam transistor bipolar arus output (Ic) dikendalikan oleh arus input (Ib). Sedangkan dalam FET arus output (ID) dikendalikan oleh tegangan input (Vgs), karena arus input adalah nol. Sehingga resistansi input FET sangat besar, dalam orde puluhan megaohm.
  • 14.
    Keunggulan Transistor EfekMedan Transistor efek medan mempunyai keunggulan lebih stabil terhadap temperatur dan konstruksinya lebih kecil serta pembuatannya lebih mudah dari transistor bipolar, sehingga amat bermanfaat untuk pembuatan keping rangkaian terpadu. FET bekerja atas aliran pembawa mayoritas saja, sehingga FET cenderung membangkitkan noise (desah) lebih kecil dari pada transistor bipolar. Namun umumnya transistor bipolar lebih peka terhadap input, atau dengan kata lain penguatannya lebih besar. Disamping itu transistor bipolar mempunyai linieritas yang lebih baik dan respon frekuensi yang lebih lebar. Jenis dari transistor FET itu sendiri adalah JFET dan MOFET
  • 15.
    Cara Kerja Transistor Prinsipdasar dari kerja transistor adalah tidak akan ada arus antara colektor dan emitor apabila pada basis tidak diberi tegangan muka atau bias. Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada kolektor, sinyal yang di inputkan pada kaki basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun PNP memiliki prinsip kerja yang sama. Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.
  • 16.
    Sejarah transistor • Dipertengahan 1940-an sekelompok ilmuwan yang bekerja di Bell Telephone Labs di Murray Hill, New Jersey, merintis penemuan divais untuk menggantikan teknologi tabung hampa (vacuum tube) saat itu. Tabung hampa menjadi satu- satunya teknologi saat itu untuk menguatkan sinyal atau sebagai saklar dalam elektronika. Masalahnya ialah tabung hampa sangat mahal, mengkonsumsi banyak daya listrik, panas, dan tak-relieable, sehingga perlu perawatan ekstra • Sekitar tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William Shockley beserta rekannyaJohn Barden, dan W. H Brattain yang tergabung sebagai peneliti pada sebuah laboratorium milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang berhasil pertama kali menemukan transistor. Transistor adalah nama yang diberikan oleh ilmuwanJohn Robinson karena sifat kerjanya komponen ini yang dapat menghantarkan energi dengan kekuatan daya hantar dapat ditentukan dengan cara mengatur nilai tahanan pada bias pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai dengan kepanjangan kata dari transistor yaitu Transfer (Pemindahan) dan Varistor (Variable Resistor). Dan sekitar tahun 1958an, komponen transistor mulai digunakan pada rangkaian elektronik dalam projek-projek penelitian para ilmuwan tersebut.
  • 17.
    Cara Mengukur /Menghitung Nilai Transistor Sedangkan dalam cara mengukur transistor menggunakan multimeter digital kurang lebih sama dengan multimeter analog. Untuk multimeter digital cara pengukurannya dilakukan secara terbalik dari multimeter analog. Mungkin langkah yang berbeda hanyalah pada langkah awalnya. Jika langkah awal pada transistor analog adalah memposisikan saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k, maka multimeter digital adalah mengatur posisi saklar pada posisi dioda (Ohm x1k atau x100k). Pada prinsipnya multimeter digital ini memiliki fungsi untuk mengukur dioda dan resistensi dalam saklar yang sama. Untuk menentukan apakah transistor tersebut masih baik atau tidak, maka tampilan pada multimeter digital harus menunjukan nilai Voltage tertentu. Secara garis besar baik multimeter analog maupun multimeter digital tidak mempunyai perbedaan yang signifikan Cara mengukur transistor yang pertama adalah dengan menggunakan multimeter analog. Di dalam pengukurang transistor yang menggunakan multimeter analog pun dibedakan menjadi dua macam tipe yaitu Positif-Negatif-Positif (PNP) dan Negatif-Positif-Negatif (NPN). Untuk tipe PNP, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah atur posisi saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k. Kemudian sambungkan probe merah pada terminal Basis dan probe hitam pada terminal Emitor. Jika jarum bergerak ke kanan maka transmitor dalam keadaan yang layak pakai. Langkah yang terakhir pindahkan probe hitam ke terminal Colector dan jika jarum masih tetap bergerak ke kanan berarti transmitor dalam keadaan baik. Lakukan langkah yang sama untuk tipe NPN. Cukup pindahkan probe hitam ke terminal Basis dan probe merah ke terminal Emitor serta memasukkan probe merah pada terminal Colector.
  • 18.
    TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT Daftar Pustaka: (http://restupraharaputra.blogspot.co.id/2014/09/transistor.html) (https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_semikonduktor) (http://bagi-ilmu-elektronika.blogspot.co.id/2015/04/teori-transistor-jenis-simbol- fungsi-dan-karakteristik.html) (http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html) http://i240.photobucket.com/albums/ff253/TheDrakon/genesis%20s-video/2N3904- NPN-General-Purpose-Amplifier.jpg http://letsmakerobots.com/files/userpics/u18704/Screen_shot_2012-08- 17_at_1_47_23_PM.png http://komponenelektronika.biz/wp-content/uploads/2014/03/Cara-Mengukur- Transistor.png