KOMPOSTING
“Dari Alam Kembali ke Alam”
Komposisi Sampah Kita
< 50 % Sampah organis   Sampah Non organis




  Bisa dikompos% PERSOALAN SAMPAH
   HINGGA 70              Hingga 20 %
      BISA DISELESAIKANBisa didaur ulang
                       OLEH KITA
PRINSIP 3 R
Terjebak dalam pemahaman
        1. REDUCE
sempit RECYCLE tanpa upaya
   kuat melakukan upaya
pencegahan (preventif) untuk
         2. REUSE
   mengurangi (REDUCE)


       3. RECYCLE
Prinsip 3R + K


Reduce    Reuse

                  KOMPOSTING

Recycle    +K
MENGELOLA 50 %
    (Sampah Organik)




    MENGKOMPOS:
“ Dari alam kembali ke alam ”
Mengkompos di rumah, mengajak
bersentuhan dengan tanah, kembali
           pada alam
[2]




Mengelola sampah organik dengan
 beberapa model pengomposan
Metode Keranjang TAKAKURA




 Dikembangkan PUSDAKOTA
Surabaya & Mr. Koji Takakura
Wadah berventilasi


 Kain
 penutup


   Kardus

                    Bantalan
                    sekam
Keranjang plastik
berlubang kecil
Keunikan Takakura
   Jumlah pengurai > jumlah sampah (minimal 2/3
    wadah)  ‘kesejahteraan’ mikroorganisme tidak mudah
    terganggu oleh sampah
   Sehingga…
     • Cepat mengurai sampah organis: 1 kg sampah perhari (baru
        penuh setelah 2 - 3 bulan)
     • Kemungkinan bau sangat kecil 
        bisa ditaruh dalam ruangan
     • Kinerja bagus walau wadah kecil:
        bisa panas
Kenapa lebih baik panas?
   Dua kelompok mikroorganisme aerob:
     • Suka hidup di suhu biasa (pengkomposan dingin)
     • Suka hidup di suhu panas (pengkomposan panas) 
       bekerja lebih cepat

   Aerob = butuh oksigen  perlu ada penahan
    panas tapi udara masih bisa keluar masuk
Cara terbaik menggunakan
            Takakura
 Perlakukan sebagai tempat sampah organis
 bukan Produsen kompos

– Bukan “kapan panen kompos?”

– Jangan tunggu kapan penuhnya

 tapi nikmati layanan gratisnya

– Anggap kompos sebagai bonus
Cara merawat Takakura
   Tidak harus rutin
   Dirawat khusus jika:
     • Volume sampah tidak berkurang
     • Bau
     • Terlalu basah atau terlalu kering
     • Tinggi kompos kurang dari 1/2 bagian
Cara membuat starter Takakura

    4 takaran
                              Menggumpal & lembab,
                               tidak meneteskan air


    1 takaran

    1 takaran

                         4 hingga 7 hari
Pilihan Wadah
Karung dan Kotak Kayu
Keranjang Bambu (tolombong)
Komposter luar ruangan
(Pekarangan & Komunitas)
Komposter Drum
Metode Bata Terawang
 Tampak Atas



                                    Tampak Depan



                                    Pemanenan kompos

Sumber foto: Sobirin Supardiyono
Lubang Resapan & komposting Biopori
“Dua puluh tahun dari sekarang, kita
 akan lebih menyesali hal-hal yang
tidak kita lakukan Dibandingkan yang
         telah kita lakukan.”




     (David Mc Taggard, Pendiri Greenpeace)
DICKY SUPRIATNA
               0818 0218 6081
     surel: dickysupriatna@yahoo.com
   http://dickysupriatna.wordpress.com
http://www.slideshare.net/DickySupriatna

Komposting ds lptt 2012

  • 1.
  • 2.
  • 3.
    < 50 %Sampah organis Sampah Non organis Bisa dikompos% PERSOALAN SAMPAH HINGGA 70 Hingga 20 % BISA DISELESAIKANBisa didaur ulang OLEH KITA
  • 4.
    PRINSIP 3 R Terjebakdalam pemahaman 1. REDUCE sempit RECYCLE tanpa upaya kuat melakukan upaya pencegahan (preventif) untuk 2. REUSE mengurangi (REDUCE) 3. RECYCLE
  • 5.
    Prinsip 3R +K Reduce Reuse KOMPOSTING Recycle +K
  • 6.
    MENGELOLA 50 % (Sampah Organik) MENGKOMPOS: “ Dari alam kembali ke alam ”
  • 7.
    Mengkompos di rumah,mengajak bersentuhan dengan tanah, kembali pada alam
  • 8.
    [2] Mengelola sampah organikdengan beberapa model pengomposan
  • 9.
    Metode Keranjang TAKAKURA Dikembangkan PUSDAKOTA Surabaya & Mr. Koji Takakura
  • 10.
    Wadah berventilasi Kain penutup Kardus Bantalan sekam Keranjang plastik berlubang kecil
  • 11.
    Keunikan Takakura  Jumlah pengurai > jumlah sampah (minimal 2/3 wadah)  ‘kesejahteraan’ mikroorganisme tidak mudah terganggu oleh sampah  Sehingga… • Cepat mengurai sampah organis: 1 kg sampah perhari (baru penuh setelah 2 - 3 bulan) • Kemungkinan bau sangat kecil  bisa ditaruh dalam ruangan • Kinerja bagus walau wadah kecil: bisa panas
  • 12.
    Kenapa lebih baikpanas?  Dua kelompok mikroorganisme aerob: • Suka hidup di suhu biasa (pengkomposan dingin) • Suka hidup di suhu panas (pengkomposan panas)  bekerja lebih cepat  Aerob = butuh oksigen  perlu ada penahan panas tapi udara masih bisa keluar masuk
  • 13.
    Cara terbaik menggunakan Takakura Perlakukan sebagai tempat sampah organis bukan Produsen kompos – Bukan “kapan panen kompos?” – Jangan tunggu kapan penuhnya tapi nikmati layanan gratisnya – Anggap kompos sebagai bonus
  • 14.
    Cara merawat Takakura  Tidak harus rutin  Dirawat khusus jika: • Volume sampah tidak berkurang • Bau • Terlalu basah atau terlalu kering • Tinggi kompos kurang dari 1/2 bagian
  • 15.
    Cara membuat starterTakakura 4 takaran Menggumpal & lembab, tidak meneteskan air 1 takaran 1 takaran 4 hingga 7 hari
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
     Tampak Atas  Tampak Depan  Pemanenan kompos Sumber foto: Sobirin Supardiyono
  • 26.
    Lubang Resapan &komposting Biopori
  • 28.
    “Dua puluh tahundari sekarang, kita akan lebih menyesali hal-hal yang tidak kita lakukan Dibandingkan yang telah kita lakukan.” (David Mc Taggard, Pendiri Greenpeace)
  • 29.
    DICKY SUPRIATNA 0818 0218 6081 surel: [email protected] http://dickysupriatna.wordpress.com http://www.slideshare.net/DickySupriatna