KONSEP DASAR
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN,
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT,
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
081296211197/08164802270
Aloysia Widyastuti,SKM,MSi
Sanitarian Ahli Muda
Direktorat Kesehatan Lingkungan
Ditjen Kesmas
Kementerian Kesehatan
Email: aloy_wi2ed@yahoo.co.id
Selamat Pagi
Hari ini INDAH
Anda
LUAR BIASA!
Silahkan ucapkan kata-kata ini
kepada teman duduk di kanan Anda.
3
4
5
ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN
Issue Air dan Sanitasi
Issue Pencemaran udara, limbah dan radiasi &
Kedaruratan Lingkungan
Issue Keamanan Pangan
LAJU DOSIS RADIASI
GAMMA
DAERAH MAMUJU,
SULAWESI BARAT
Issue Pencemaran udara,
Tanah dan Kawasan
6
Akibat
sanitasi yang
buruk
• Kerugian 58 Trilyun /tahun atau
Rp. 265.000 /orang / tahun
50.000 jiwa/ tahun meninggal
karena kasus diare
121.000 kasus diare/tahun
•Tercemarnya air bersih dengan
Kerugian 14 trilyun/tahun atau Rp
63.000/orang /tahun
Masalah pada sektor
pariwisata
Water and Sanitation Program (WSP)
Bank Dunia tahun 2007
Gambaran Riil Kondisi Sanitasi
Di Indonesia
mencuci dan mandi
di sungai tercemar
MCK yang
tidak berfungsi
selokan
tersumbat
BAB sembarangan
Jamban asal-asalan
Capaian Akses Sanitasi Nasional
Per tanggal 22 April 019
Sumber data : E-monev STBM
http://monev.stbm.kemkes.go.id/
Laporan Data ODF NASIONAL
No Nama Provinsi Jumlah Desa/ Kelurahan
Baseline ODF Claim ODF Verified ODF
Jumlah Desa/ Kelurahan
1DI YOGYAKARTA 438/438 0 0 438
2JAWA TENGAH 7557/8578 12 275 4737
3SULAWESI SELATAN 2958/3047 44 372 1536
4NUSA TENGGARA BARAT 1117/1137 0 65 521
5JAWA TIMUR 7103/8498 65 403 3846
6KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 385/391 0 2 159
7NUSA TENGGARA TIMUR 2538/3296 56 276 1215
8LAMPUNG 1741/2643 170 92 789
9BALI 612/716 45 45 187
10SUMATERA SELATAN 2220/3261 71 107 753
11JAWA BARAT 3490/5937 35 97 1272
12RIAU 1426/1875 80 95 384
13KALIMANTAN SELATAN 1435/2009 26 89 387
14JAMBI 978/1562 2 37 294
15KALIMANTAN TENGAH 1206/1565 9 44 294
16SULAWESI BARAT 470/649 6 29 115
17SUMATERA BARAT 692/1117 4 29 182
18KEPULAUAN RIAU 256/416 32 5 61
19SULAWESI UTARA 747/1779 61 120 256
20KALIMANTAN UTARA 245/480 23 23 67
21BANTEN 1385/1551 1 8 212
22KALIMANTAN TIMUR 595/1020 35 24 139
23SULAWESI TENGAH 1131/1974 62 72 257
24BENGKULU 978/1527 18 39 172
25SULAWESI TENGGARA 1063/2247 72 84 194
26MALUKU UTARA 361/1194 50 27 97
27DKI JAKARTA 242/267 14 2 20
28KALIMANTAN BARAT 1058/1984 4 22 144
29ACEH 2976/6509 178 169 403
30PAPUA BARAT 367/1447 6 51 71
31GORONTALO 454/731 5 21 34
32SUMATERA UTARA 2585/6113 201 159 239
33PAPUA 537/3769 60 54 94
34MALUKU 214/1078 24 18 13
83.12 75.62
0
20
40
60
80
100
120
DI
YOGYAKARTA
DKI
JAKARTA
SULAWESI…
BALI
KEPULAUAN…
JAWA
TENGAH
JAWA
TIMUR
NUSA…
LAMPUNG
RIAU
SULAWESI
UTARA
NUSA…
JAMBI
BENGKULU
SUMATERA…
SUMATERA…
JAWA
BARAT
NASIONAL
KALIMANTAN…
KALIMANTAN…
SULAWESI
BARAT
SULAWESI…
BANTEN
KALIMANTAN…
SUMATERA…
ACEH
GORONTALO
KEPULAUAN
RIAU
SULAWESI…
KALIMANTAN…
MALUKU
UTARA
KALIMANTAN…
MALUKU
PAPUA
BARAT
PAPUA
CAPAIAN AKSES NASIONAL (%)
78.58%
65.34%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
DESA STBM PER MARET 2019
78.61%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
DESA STBM PER 22 APRIL 2019
22.40%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
TPM SEHAT PER MARET 2019
12.32%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
TPM SEHAT PER 22 APRIL 2019
18.84%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00% KALIMANTAN
UTARA
KEPULAUAN
BANGKA
BELITUNG
KALIMANTAN
TIMUR
KALIMANTAN
BARAT
RIAU
MALUKU
DKI
JAKARTA
SULAWESI
BARAT
SUMATERA
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
BANTEN
JAWA
TIMUR
KEPULAUAN
RIAU
SULAWESI
SELATAN
DI
YOGYAKARTA
KALIMANTAN
SELATAN
BENGKULU
SULAWESI
TENGGARA
SUMATERA
SELATAN
N
A
S
I
O
N
A
L
NUSA
TENGGARA
BARAT
BALI
JAMBI
SUMATERA
UTARA
PAPUA
PAPUA
BARAT
SULAWESI
TENGAH
JAWA
TENGAH
MALUKU
UTARA
GORONTALO
SULAWESI
UTARA
JAWA
BARAT
ACEH
NUSA
TENGGARA
TIMUR
LAMPUNG
PKAM PER MARET 2019
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
PKAM SEHAT PER 22 APRIL 2019
35.93%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
LIMBAH MEDIS PER MARET 2019
61.30%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
TTU SEHAT PER MARET 2019
Faktor
Lingkungan:
(Sanitasi dan
Air Bersih)
Faktor
Perilaku
Faktor Pelayanan
Kesehatan
(RS, PKM, Nakes, TTD,
PMT, ANC, Imunisasi dsb)
Faktor
Genetika
(Keturunan)
TEORI H.L. BLUM (1974)
DERAJAT
KESEHATAN
PENGARUH
LINGKUNGAN
TERHADAP DERAJAT
KESEHATAN
TUGAS
REFLEKSIKAN PROGRAM SANITASI
MASA LALU
PROGRAM TERDAHULU
Utamakan perkembangan jumlah
sarana
Pemberian subsidi
Model sarana disarankan oleh
pihak luar masyarakat
Sasaran utama program adalah
KK terpiih
Pendekatan bersifat kaku / ‘”lue
print”
Top down
Fokus pada bertambahnya jumlah
sarana
Kecenderungan Saat Ini
Utamakan perubahan perilaku dan
kesehatan
Solidaritas sosial
Model sarana dirancang dan dikembangkan
oleh masyarakat
Sasaran utama program adalah masyarakat
secara total
Pendekatan bersifat tidak kaku / “fleksibel”
Bottom Up
Fokus pada perubahan perilaku
REFLEKSI PROGRAM SANITASI MASA LALU
PELAJARAN DARI SEJARAH
PROGRAM SANITASI
Kurang berhasil dalam:
- Menghasilkan kebutuhan secara skala
luas untuk cakupan sanitasi dan
perubahan perilaku
- Mendukung ekspansi sektor swasta yang
dapat menyediakan pilihan bagi konsumen
yang miskin dan kaya
- Menghasilkan dampak kesehatan dan
kesejahteraaan masyarakat yang
diinginkan
Pendekatan
TRADISIONIL
STBM..???
Pendekatan perubahan
perilaku higiene
sanitasi melalui kegiatan
pemicuan
Kepmenkes RI No.
852/tahun 2008 tentang
strategi nasional STBM
DITINGKATKAN
Permenkes RI No. 3
tahun 2014 tentang
STBM : Pemicuan dan
pendampingan pasca
pemicuan
PERMENKES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan
Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk
mewujudkan perilaku masyarakat yang
higienis dan saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
22
OPTIMIS VS PESIMIS
STRATEGI STBM
STBM
PENCIPTAAN LINGKUNGAN
YANG KONDUSIF
PENINGKATAN
KEBUTUHAN
PENINGKATAN
PENYEDIAAN
Edukasi, Regulasi, Teknis,
Finansial, komersial
Pemicuan perubahan
perilaku higienis & saniter
Penyediaan finansial dan opsi teknikal
bagi komunitas & individu
PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF
 Komitmen Pemerintah Daerah untuk menyediakan sumber daya untuk melaksanakan program
STBM
 Kebijakan daerah dan peraturan daerah mengenai program sanitasi seperti Keputusan Bupati,
peraturan daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis
(Renstra), dan lain-lain.
 Terbentuknya lembaga koordinasi yang mengarusutamakan sektor sanitasi, serta koordinasi sumber
daya dari Pemerintah maupun non Pemerintah.
 Adanya tenaga fasilitator, pelatih STBM, dan program peningkatan kapasitas.
 Adanya sistem pemantauan hasil kinerja program serta proses pengelolaan pembelajaran.
PENINGKATAN KEBUTUHAN SANITASI
 Pemicuan perubahan perilaku;
 Promosi dan kampanye perubahan perilaku higiene dan
sanitasi;
 Penyampaian pesan melalui media massa dan media
komunikasi lainnya;
 Mengembangkan komitmen masyarakat dalam perubahan
perilaku;
 Memfasilitasi terbentuknya tim kerja masyarakat; dan
 Mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap
masyarakat/institusi.
26
PENINGKATAN PENYEDIAAN AKSES SANITASI
 Mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang
sesuai kebutuhan dan terjangkau;
 Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi
perdesaan;
 Mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas
pelaku pasar sanitasi.
Keterlibatan Peran dan Fungsi Pelaku
28
a. Advokasi kebijakan program, koordinasi dan penyediaan bantuan
teknis
b. Penyiapan NSPK, modulpelatihan, sistem monitoring dan evaluasi
a. Advokasi program, pendanaan dan koordinasi
b. Menyapkan panel pelatih master STBM propinsi
c. Pemantauan dan fasilitasi pembelajaran
d. Bekerjasama dengan lembaga riset pasar untuk mengembangkan
strategi pemasaran &komunikasi perubahan perilaku
a. Mengelola dan memantau program
b. Advokasi dan komunikasi kepada Bupati/DPRD untk pendanaan dan
dukungan program.
c. Mengorganisir pelatihan fasilitator STBM Memfasilitasi wirausaha
sanitasi melayani konsumen warga ekonomi rendah.
d. Memfasilitasi wirausaha sanitasi
a. Memicu masyarakat & melakukan pendampingan tindak lanjut pasca
pemicuan.
b. Memantauan , melaporkan data secara regular ke kabupaten,
verifikasi ODF.
c. Melakukan fasilitasi kepada masyarakat dalam memilih teknologi
sanitasi.
d. Melakukan fasilitasi di antara masyarakat yang dipicu dan wirausaha
sanitasi
Tugas dan Fungsi Stakeholder dalam
Memfasilitasi Penyelenggaraan STBM
di Setiap Tingkatan
PEMBAGIAN PERAN UNTUK PERCEPATAN
PERUBAHAN PERILAKU STBM
SEKTOR KESEHATAN
Dinkes Propinsi
• Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam
menentukan target
• Peningkatan kapasitas untuk dinkes kabupaten
• Monev (Peningkatan Kapasitas dan Verifikasi kabupaten
ODF)
• Kampanye Perubahan Perilaku
• Penghargaan (Deklarasi ODF Kab)
Dinkes Kabupaten
• Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam
menentukan target di wilayahnya
• Peningkatan kapasitas untuk Puskesmas/Sanitarian
• Monev (peningkatan kapasitas dan verifikasi)
• Kampanye Perubahan Perilaku
• Penghargaan (Deklarasi ODF Kecamatan)
Puskesmas/Sanitarian
• Peningkatan kapasitas Kader Kesehatan
• Pemicuan
• Update data Monev STBM
• Update peta sosial di masing-masing desa wilayah
dampingan
• Monev (Verifikasi Desa ODF)
Kader Kesehatan
• Membantu Pemicuan
• Membantu pengumpulan data RT
• Membantu pemantauan perubahan perilaku
• Membantu kampanye perubahan perilaku,
demonstrasi CTPS
• Membantu update peta sanitasi desa
• Membantu proses verifikasi STBM tingkat desa
• Membantu menjaga perubahan perilaku yang
terjadi
Sinergi Lintas Sektor
dan Lintas Program
Menciptakan
kebutuhan
masyarakat
Ketersediaan
sarana
sanitasi
Pemicuan
Pendekatan
agama
Pendekatan
sosial, budaya
• Dinkes :
PL, Promkes, gizi,
Kesga
• Bapermas
• TP PKK
• Pramuka
• TP UKS
• Dharma Wanita
• Dinas Pendidikan
• Kanwil Agama
• Tokoh agama
• MUI
• Eco Mesjid
(Rumah
Ibadah)
• Tokoh
masyarakat
• Media
(jurnalis)
• Dinas
Pariwisata
Teknologi
Tepat Guna
Wirausaha
Sanitasi
Data akses
jamban
•Puskesmas
Kebijakan/Peraturan
Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.)
• Dinas PU
• BTKL
• Puslitbang
• Univ./PT
• Dinkes
• APPSANI
• CSR
• Lembaga
Keuangan
• BAZNAS
GERAKAN
SEJUTA
JAMBAN
AKKOP
SI
TNI AD-BABINSA
POKJA
AMPL
PERSENTASE KAB/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN
LIMA PILAR STBM
Persentase Kab/Kota
yang
menyelenggarakan
Lima Pilar STBM
(STBM Paripurna)
Kab/Kota STBM Paripurna :
Kabupaten/Kota yang telah
mencapai ODF ditambah
memiliki minimal 50 %
Desa/Kelurahan minimal 50%
KK telah melaksanakan
1.Cuci Tangan Pakai Sabun
2.Pengelolaan Makanan dan
Minuman Rumah Tangga
3.Pengelolaan Sampah dalam
Rumah Tangga
4.Pengelolaan Limbah Cair
Rumah Tangga
Menghitung jumlah
Kab/Kota kota
STBM Paripurna
dibagi jumlah
Kabupaten/Kota
pada tahun berjalan
dikali 100%
Pelaporan
elektronik
lima pilar
STBM (cek
list)
10% 20% 30% 40% 50%
INDIKATOR DEFINISI
OPERASIONAL
CARA
PERHITUNGA
N
SUMBER
DATA
TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
VERIFIKASI PILAR PERTAMA STBM
A Pilar 1 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Setiap orang di dalam rumah
BAB di Jamban Sehat
Wawancara Dimanakah anggota RumahTangga BAB ? Jamban sendiri/
numpang/ BABS ?
2 Terdapat air dan sabun untuk
membersihkan setelah BAB
dan cuci tangan
Pengamatan
dan
Wawancara
, Tergantung
kebiasaan
pengguna
Tanyakan bagaimana biasanya membersihkan setelah
BAB? (Missal: membawa air, sabun dengan ember)
3 Jamban bersih Pengamatan Lakukan pengamatan bahwa jamban bersih, tidak berbau,
tidak ada genangan.
VERIFIKASI PILAR KEDUA STBM
B Pilar 2 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Tersedia sarana CTPS
yang mudah dijangkau
Pengamatan dan
wawancara Catat jenis
sarana yang digunakan
Tanyakan apakah memiliki sarana cuci tangan
(air bersih dan mengalir) Pengamatan apakah
terdapat sabun dan air bersih mengalir (di
ruang makan, dapur dan halaman rumah)
VERIFIKASI PILAR KETIGA STBM
C Pilar 3 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Mengkonsumsi air minum yang melalui
proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan.
Pengolahan bisa:
merebus air,
menyaring air,
disinfeksi
Dari mana didapatkan air baku untuk konsumsi sehari-
hari? Pastikan bila air baku keruh, apakah rumah
tangga tersebut melakukan pengolahan awal
(pengendapan, penyaringan) sebelum dilakukan
pengolahan lanjutan (merebus, desinfeksi dll).
2 Menyimpan peralatan pengolah pangan
dengan aman dan menjaga kebersihannya.
Wawancara dan
pengamatan
Peralatan makan dan masak tidak kotor, tidak berdebu
dan tersimpan aman
3 Menutup makanan dan minuman yang
disajikan dengan baik dan benar.
Wawancara dan
pengamatan
• Pastikan makanan dan minuman yang tersaji
tertutup dengan baik dan benar.
• Menyimpan air minum di dalam wadah yang
tertutup rapat, kuat, bermulut kecil/bermulut
besar dan wadah yang terbuat dari bahan tara
pangan dan diambil dengan cara yang aman
(tidak tersentuh tangan atau mulut)
VERIFIKASI PILAR KEEMPAT STBM
D Pilar 4 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Tidak ada sampah berserakan
di lingkungan sekitar rumah
Pengamatan Amati disekitar rumah dan
lingkungannya apakah ada sampah
berserakan, botol dan kaleng bekas
2 Ada tempat sampah yang kuat
dan mudah dibersihkan
Pengamatan Amati apakah ada tempat sampah
yang kuat dan mudah dibersihkan
di sekitaran rumah.
3 Ada perlakuan yang aman
(tidak dibakar, dibuang ke
sungai, kebun, saluran drainase
dan tempat terbuka)
Pengamatan Amati apakah ada perlakuan yang
tidak aman terhadap sampah
misalnya dibakar, dibuang ke
sungai, kebun, saluran drainase dan
tempat terbuka
VERIFIKASI PILAR KELIMA STBM
E Pilar 5 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Tidak terlihat genangan air di
sekitar rumah karena limbah
domestik
Pengamatan Tanyakan dan atau amat apakah ada genangan
air di sekitar rumah
2
Ada saluran pembuangan limbah
yang kedap dan tertutup
Pengamatan
Tanyakan dan amati memastikan apakah ada
saluran limbah cair rumah tangga yang kedap
dan tertutup
KERANGKA PIKIR STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang
berkaitan dengan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total
Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi melalui peningkatan demand & supply
Pilar 1:
Stop Buang
Air Besar
Sembarangan
Pilar 4:
Pengelolaan
Sampah Rt
dengan
aman.
Pilar 3:
Pengelolaan Air
Minum &
Makanan Rt
Pilar 2:
Cuci Tangan
Pakai Sabun
Pilar 5:
Pengelolaan
Limbah Cair
Rt dengan
aman.
Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
•Pelaksanaan5pilarstbm
TAHAP-TAHAP
Plan International ©
• Step 1 : Analisa Situasi 5 Pillar STBM dan Penjaringan Minat
Plan International ©
• Step 2 : Baseline Studi 5 Pilar STBM
Kabupaten Akses ke
sanitasi
dasar
(Pilar 1)
Cuci
Tangan
Pakai
Sabun
(Pilar 2)
Akses
ke air
minum
aman
(Pilar 3)
Tempat
sampah
sehat
(Pilar 4)
Fasilitas
limbah
cair sehat
(Pilar 5)
ManggaraiTimur 80,30 67,50 70,35 33,50 15,00
Ende 74,10 69,20 91,29 79,50 10,70
Ngada 86,00 57,90 90,87 76,00 19,30
SabuRaijua 42,00 69,80 40,88 26,50 5,40
Kupang 83,70 74,80 76,85 25,40 7,30
Plan International ©
41
• Step 3 : Roadshow STBM dan Penandatanganan MoU di Tingkat
Provinsi
Plan International ©
42
• Step 4 : Roadshow STBM Level Kabupaten dan
Penandatanganan MoU dengan Pemkab
Plan International ©
43
• Step 5 : Roadshow STBM Level Kecamatan dan Pembentukan
Tim STBM Kecamatan
SK TIM STBM
KECAMATAN
Plan International ©
44
• Step 6 : Roadshow STBM di Tingkat Desa dan Pembentukan Tim
STBM Desa
• Sosialisasi pelaksanaan STBM kepada
stakeholder desa
• Penandatanganan MoU implementasi
STBM di level Desa
• Pembentukan Tim STBM Desa
• Penyusunan rencana kerja : pemicuan,
monitoring dan hygiene promotion
INSTRUKSI
BUPATI
Plan International ©
45
• Step 7 : Pelatihan Pemicuan 5 Pilar STBM untuk Fasilitator
• Pelatihan terdiri dari : Pelatihan STBM
(Pemicuan, Monitoring, Verifikasi) dengan
menggunakan Kurmod STBM Kemenkes,
Pelatihan Gender dan Inklusi, Pelatihan
Child Protection, Pelatihan Wirausaha
Sanitasi, Pelatihan Climate Change dan
DRR
• Peserta pelatihan adalah : POKJA AMPL,
Tim STBM Kecamatan, Tim STBM Desa,
Guru dan Tokoh Masyarakat
Plan International ©
46
• Step 8 : Pemicuan 5 Pilar STBM
Plan International ©
47
• Step 9 : Monitoring dan Follow Up 5 Pilar STBM
Plan International ©
48
• Hasil
PILLAR 1 :
STOP
OPEN
DEFECATI
ON
PILAR 1 STOP BABS
Bangunan Atas
Bangunan Tengah
Bangunan Bawah
Plan International ©
50
• Hasil
PILLAR 1 :
STOP
OPEN
DEFECATI
ON
PILAR 2 : CUCI TANGAN PAKAI
SABUN
Plan International ©
52
• Hasil
PILLAR 1 :
STOP
OPEN
DEFECATI
ON
PILAR 3 : Pengolahan air minum
dan makanan yang aman
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN RUMAH TANGGA
53
54
Kode wadah plastik untuk
minuman dan makanan
Simbol wadah makanan dan
minuman
55
6 Prinsip Higiene Sanitasi Pangan
1) Pemilihan bahan pangan
2) Penyimpanan bahan pangan
3) Pengolahan pangan
4) Penyimpanan pangan masak
5) Pengangkutan pangan
6) Penyajian pangan
56
Menyimpan peralatan pengolah pangan dengan
aman dan menjaga kebersihannya.
Mencuci bahan pangan dengan air
minum/air higine sanitasi yang mengalir
57
Menutup makanan yang disajikan
dengan baik dan benar
Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air
mengalir sebelum mengolah bahan
pangan
58
Mengkonsumsi
makanan yang
dimasak sampai
matang
Plan International ©
59
• Hasil
PILLAR 1 :
STOP
OPEN
DEFECATI
ON
PILAR 4 : PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH TANGGA
Sumber: Riskesdas 2013
PENGELOLAAN SAMPAH DI MASYARAKAT
Sumber: Riskesdas 2018
DAMPAK SAMPAH TERHADAP
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN JIKA
TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK
1. Estetika (bau, kotor, tidak nyaman)
2. Pencemaran air, udara
3. Perkembangbiakan serangga dan
vektor seperti kecoa, lalat, tikus dll
4. Penyakit (seperti disentri, thypoid,
…………..)
5. Kecelakaan
UPAYA PENGELOLAAN/PENGAMANAN
SAMPAH
1. Melakukan pengurangan sampah dengan 3R (Reduce,
Recycle, dan Reuse)
a. Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah dengan
mengurangi pemakaian barang atau benda yang
tidak terlalu dibutuhkan.
Contoh : mengurangi pemakaian kantong plastik,
mengutamakan membeli produk berwadah sehingga
bisa diisi ulang, mengambil makanan tidak
berlebihan sehingga tidak ada sisa yang akan
menjadi sampah
b. Reuse (Pemanfaatan kembali) yaitu memanfaatkan
kembali barang yang sudah tidak terpakai tanpa
mengubah bentuknya.
Contoh : memanfaatkan kembali lembaran kosong
pada kertas yang sudah digunakan,gunakan baterai
yang dapat di charge kembali
c. Recycle (daur ulang) yaitu mendaur ulang kembali
barang lama menjadi barang baru.
Contoh : sampah organik dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos
atau dengan pembuatan biopori, sampah an organik
seperti bungkus plastik detergen/susu dll dapat
Pembuatan biopori
BIASAKAN MEMILAH SAMPAH SEJAK DINI DI RUMAH
Plan International ©
65
• Hasil
PILLAR 1 :
STOP
OPEN
DEFECATI
ON
PILAR 5 : PENGELOLAAN LIMBAH
CAIR
RUMAH TANGGA
PENGAMANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
Air yang sudah
digunakan tetapi tidak
mengandung bahan
kimia berbahaya dan
tinja
Air yang sudah
digunakan tetapi
mengandung bahan
kimia berbahaya dan
tinja
67
Sumber : Riskesdas 2013
Sumber: Riskedas 2018
68
PERPIPAAN DAN PENGALIRAN
Mencegah:
pencemaran sungai, tanah, dan munculnya sarang nyamuk
??
Plan International ©
Pendekatan Proyek 70
• Step 10 : Verifikasi 5 Pilar STBM
• Pengajuan Verifikasi Desa STBM
dilakukan oleh Pemerintah Desa
• Pelaksanaan Verifikasi Desa STBM
dilakukan oleh POKJA AMPL Kabupaten
• Pelaksanaan Verifikasi 5 Pilar STBM
menggunakan panduan dari Kemenkes
Plan International ©
71
• Step 11 : Deklarasi 5 Pilar STBM
Plan International ©
72
• Step 12 : Pengembangan Wirausaha STBM LIMA PILAR
Plan International ©
73
• Hasil
• Jumlah desa yang sudah deklarasi STBM : >
535 Desa
• Kabupaten telah memiliki kebijakan tentang
STBM : Sabu, Ngada dan Kupang (Instruksi
Bupati), Manggarai Timur (Peraturan Bupati)
dan Ende (Perda AMPL)
• 63 orang berkebutuhan khusus mendapatkan
benefit dari project ini
Plan International ©
• Lesson Learnt/Success Factor
• Komitmen pemerintah kabupaten di awal
project
• Kolaborasi multi sektoral
• Conduct budget advocacy for STBM
• Pemahaman siklus penganggaran
pemerintah kabupaten
• Visi bersama POKJA AMPL Provinsi,
Kabupaten dan Tim STBM
Kecamatan/Desa
AKSELERASI DAN
INTERVENSI
TAHUN 2019:
1. PENYIAPAN SDM (TRAINER, DAN DEKON 34 PROPINSI DAN
KAB/KOTA) DALAM IMPLEMENTASI 5 PILAR STBM.
2. KERJASAMA 23 POLTEKES KESLING DALAM PENYIAPAN KADER
PERCEPATAN MONEV 5 PILAR STBM
3. KERJASAMA AKOPSI DALAM PENGUATAN ADVOKASI KEPADA
KEPALA DAERAH U PERCEPATAN 100% SANITASI.
4. E MONEV 5 PILAR STBM BERBASIS WEB SUDAH TERBANGUN
5. PKTD JAMBAN MS DAN SARANA CTPS (540 DESA STUNTING)
MENINGKATKAN KUALITAS SARANA BAGI MASYARAKAT
MISKIN
6. PENYEDIAAN TENAGA PENDAMPING TEKNIS PKTD SEBAGAI
PERCEPATAN DAN KUALITAS HASIL OUTPUT.
7. PENGHARGAAN STBM AWARD
8. STBM BENCANA = PALU
TAHUN 2020 – 2024:
1. IMPLEMENTASI 5 PILAR STBM SUDAH MULAI
TERINPUT DALAM SISTIM INFORMASI MONEV
BERBASIS WEB
2. PERCEPATAN INFORMASI AKSES 5 PILAR STBM
KERJASAMA DENGAN PRAMUKA DAN PKK
3. PKTD 500 DESA DALAM PERCEPATAN KUALITAS
KESLING DI DESA STUNTING
4. KERJASAMA AKOPSI DALAM PENGAWALAN
PENGUATAN RENCANA KERJA SANITASI
BERKUALITAS DI DAERAH.
5. DESA ODF MENJADI KRITERIA UTAMA DALAM
PENILAIAN KABUPATEN/KOTA SEHAT.
KEGIATAN DEKONSENTRASI KESLING TAHUN 2019
No Alokasi Nama Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan
Peserta/Pihak yang
Terlibat
1 34 Propinsi Pertemuan koordinasi dan evaluasi bagi tenaga
STBM dan Penanggung Jawab 365 Kabupaten di 33
propinsi
Maret-November
2019
Penanggung jawab
kesling Dinkes
Kab/kota dan faskab
kab/kota
2 33 Propinsi (kecuali
DKI)
Monev tenaga STBM Provinsi ke daerah sasaran 365
Kab PAMSIMAS
Maret –
November 2019
sda
3 34 Propinsi Monev percepatan capaian desa ODF Jan – Des 2019 sda
4 34 Propinsi Orientasi teknis petugas dalam pengawasan kualitas
air minum dan STBM
Maret- Agustus
2019
Pengelola kesling
dinkes Kab/kota dan
sanitarian puskesmas
5 34 Provinsi
(60 kabupaten kota)
Implementasi Lima Pilar STBM April sd
September 2019
Dinkes Kab/Kota,
Puskesmas, Dinas
Pemberdayaan, PKK,
TNI, Tim Teknis PKTD
(Padat Karya Tunai
Desa)
PRINSIP-PRINSIP STBM
77
Tanpa Subsidi, khususnya untuk
sarana individual
Masyarakat sebagai pemimpin
Tidak menggurui/memaksa
Totalitas seluruh komponen
masyarakat
SUBSIDI
PRINSIP STBM
TANPA SUBSIDI
MASYARAKAT SEBAGAI PEMIMPIN
✔
PRINSIP STBM
MENGGURUI
PRINSIP STBM
TIDAK BOLEH MENGGURUI ATAU MEMAKSA
TOTALITAS SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT
✔
PRINSIP STBM
82
Bahan
pangan
Piring
gelas
K
E
M
I
S
K
I
N
A
N
JAMBAN
KOTORAN
HEWAN
PENGELOLAAN
SEPTIC TANK
SUMBER AIR BERSIH
KETERSEDIAAN AIR
BERSIH
KONTA
MINASI
KOTORAN,
TANGAN,
TANAH ,
AIR DAN
MAKANAN
AIR TERGENANG MALARIA
AKSES AIR
BERSIH
WAKTU
POLA
ASUH
PRODUKSI
MAKANAN
RT
ASUPAN
MAKANAN
PENGGUNAAN AIR
INFEKSI USUS
PROTOZOA/KECACINGAN
DIARE
ANEMIA STUNTING
PENYEDIA
AN AIR
MINUM
DAN
SANITASI
YANG TIDAK
LAYAK
ALUR PENYEBAB STUNTING
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU STBM
84
• Adanya proses pemicuan
• Adanya Komite/”Natural
leaders”
• Adanya Rencana Aksi
• Adanya pemantauan terus
menerus
• Tersedianya supply
Tangga Perubahan
Perilaku Visi STBM
OD
ODF
Improved
+
Perilaku
Hygienes
lainnya
SANITASI
TOTAL
• 100 % masyarakat sudah
berubah perilakunya dengan
status ODF (terverifikasi).
• Adanya rencana untuk
merubah perilaku Hygienes
lainnya.
• Adanya aturan dari
masyarakat untuk menjaga
status ODF
• Adanya pemantauan dan
verifikasi secara berkala
• Terjadinya peningkatan kualitas
sarana sanitasi.
• Terjadinya perubahan perilaku
hygienes lainnya di masyarakat.
• Adanya upaya pamasaran dan
promosi sanitasi.
• Adanya pemantauan dan
evaluasi
Masyarakat sudah
mempraktekkan
perilaku Hygienes
sanitasi secara
permanen
Tidak Tahu
Tahu/
sadar
Mencoba
perilaku
Perilaku
baru
menjadi
kebiasaan
Inovasi Pusat mulai tahun 2018
Desain Jenis Penghargaan
2018 :
Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang telah
memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5.
• Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk katagori :
1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM)
2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM)
3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM)
4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM)
5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar STBM)
2019 :
+ 3 Inovasi terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM
+ Sanitarian Puskesmas terbaik bagi Kab/Kota ODF
2020 :
+ Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar
+ Private Sector terbaik
87
Ilmu pengetahuanitusangat inspiratif mampu
merubah dunia
“
“
Terima Kasih
Impacts of thermal extremes
88

Konsep dasar stbm

  • 1.
    KONSEP DASAR SANITASI TOTALBERBASIS MASYARAKAT DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN, DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT, KEMENTERIAN KESEHATAN RI
  • 2.
    081296211197/08164802270 Aloysia Widyastuti,SKM,MSi Sanitarian AhliMuda Direktorat Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesmas Kementerian Kesehatan Email: [email protected]
  • 3.
    Selamat Pagi Hari iniINDAH Anda LUAR BIASA! Silahkan ucapkan kata-kata ini kepada teman duduk di kanan Anda. 3
  • 4.
  • 5.
  • 6.
    ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN IssueAir dan Sanitasi Issue Pencemaran udara, limbah dan radiasi & Kedaruratan Lingkungan Issue Keamanan Pangan LAJU DOSIS RADIASI GAMMA DAERAH MAMUJU, SULAWESI BARAT Issue Pencemaran udara, Tanah dan Kawasan 6
  • 7.
    Akibat sanitasi yang buruk • Kerugian58 Trilyun /tahun atau Rp. 265.000 /orang / tahun 50.000 jiwa/ tahun meninggal karena kasus diare 121.000 kasus diare/tahun •Tercemarnya air bersih dengan Kerugian 14 trilyun/tahun atau Rp 63.000/orang /tahun Masalah pada sektor pariwisata Water and Sanitation Program (WSP) Bank Dunia tahun 2007
  • 8.
    Gambaran Riil KondisiSanitasi Di Indonesia mencuci dan mandi di sungai tercemar MCK yang tidak berfungsi selokan tersumbat BAB sembarangan Jamban asal-asalan
  • 9.
    Capaian Akses SanitasiNasional Per tanggal 22 April 019 Sumber data : E-monev STBM http://monev.stbm.kemkes.go.id/ Laporan Data ODF NASIONAL No Nama Provinsi Jumlah Desa/ Kelurahan Baseline ODF Claim ODF Verified ODF Jumlah Desa/ Kelurahan 1DI YOGYAKARTA 438/438 0 0 438 2JAWA TENGAH 7557/8578 12 275 4737 3SULAWESI SELATAN 2958/3047 44 372 1536 4NUSA TENGGARA BARAT 1117/1137 0 65 521 5JAWA TIMUR 7103/8498 65 403 3846 6KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 385/391 0 2 159 7NUSA TENGGARA TIMUR 2538/3296 56 276 1215 8LAMPUNG 1741/2643 170 92 789 9BALI 612/716 45 45 187 10SUMATERA SELATAN 2220/3261 71 107 753 11JAWA BARAT 3490/5937 35 97 1272 12RIAU 1426/1875 80 95 384 13KALIMANTAN SELATAN 1435/2009 26 89 387 14JAMBI 978/1562 2 37 294 15KALIMANTAN TENGAH 1206/1565 9 44 294 16SULAWESI BARAT 470/649 6 29 115 17SUMATERA BARAT 692/1117 4 29 182 18KEPULAUAN RIAU 256/416 32 5 61 19SULAWESI UTARA 747/1779 61 120 256 20KALIMANTAN UTARA 245/480 23 23 67 21BANTEN 1385/1551 1 8 212 22KALIMANTAN TIMUR 595/1020 35 24 139 23SULAWESI TENGAH 1131/1974 62 72 257 24BENGKULU 978/1527 18 39 172 25SULAWESI TENGGARA 1063/2247 72 84 194 26MALUKU UTARA 361/1194 50 27 97 27DKI JAKARTA 242/267 14 2 20 28KALIMANTAN BARAT 1058/1984 4 22 144 29ACEH 2976/6509 178 169 403 30PAPUA BARAT 367/1447 6 51 71 31GORONTALO 454/731 5 21 34 32SUMATERA UTARA 2585/6113 201 159 239 33PAPUA 537/3769 60 54 94 34MALUKU 214/1078 24 18 13 83.12 75.62 0 20 40 60 80 100 120 DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA SULAWESI… BALI KEPULAUAN… JAWA TENGAH JAWA TIMUR NUSA… LAMPUNG RIAU SULAWESI UTARA NUSA… JAMBI BENGKULU SUMATERA… SUMATERA… JAWA BARAT NASIONAL KALIMANTAN… KALIMANTAN… SULAWESI BARAT SULAWESI… BANTEN KALIMANTAN… SUMATERA… ACEH GORONTALO KEPULAUAN RIAU SULAWESI… KALIMANTAN… MALUKU UTARA KALIMANTAN… MALUKU PAPUA BARAT PAPUA CAPAIAN AKSES NASIONAL (%)
  • 10.
    78.58% 65.34% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% DESA STBM PERMARET 2019 78.61% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% DESA STBM PER 22 APRIL 2019
  • 11.
    22.40% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% TPM SEHAT PERMARET 2019 12.32% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% TPM SEHAT PER 22 APRIL 2019
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
    Faktor Lingkungan: (Sanitasi dan Air Bersih) Faktor Perilaku FaktorPelayanan Kesehatan (RS, PKM, Nakes, TTD, PMT, ANC, Imunisasi dsb) Faktor Genetika (Keturunan) TEORI H.L. BLUM (1974) DERAJAT KESEHATAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP DERAJAT KESEHATAN
  • 16.
  • 18.
    PROGRAM TERDAHULU Utamakan perkembanganjumlah sarana Pemberian subsidi Model sarana disarankan oleh pihak luar masyarakat Sasaran utama program adalah KK terpiih Pendekatan bersifat kaku / ‘”lue print” Top down Fokus pada bertambahnya jumlah sarana Kecenderungan Saat Ini Utamakan perubahan perilaku dan kesehatan Solidaritas sosial Model sarana dirancang dan dikembangkan oleh masyarakat Sasaran utama program adalah masyarakat secara total Pendekatan bersifat tidak kaku / “fleksibel” Bottom Up Fokus pada perubahan perilaku REFLEKSI PROGRAM SANITASI MASA LALU
  • 19.
    PELAJARAN DARI SEJARAH PROGRAMSANITASI Kurang berhasil dalam: - Menghasilkan kebutuhan secara skala luas untuk cakupan sanitasi dan perubahan perilaku - Mendukung ekspansi sektor swasta yang dapat menyediakan pilihan bagi konsumen yang miskin dan kaya - Menghasilkan dampak kesehatan dan kesejahteraaan masyarakat yang diinginkan Pendekatan TRADISIONIL
  • 20.
    STBM..??? Pendekatan perubahan perilaku higiene sanitasimelalui kegiatan pemicuan Kepmenkes RI No. 852/tahun 2008 tentang strategi nasional STBM DITINGKATKAN Permenkes RI No. 3 tahun 2014 tentang STBM : Pemicuan dan pendampingan pasca pemicuan
  • 21.
    PERMENKES NO. 3TAHUN 2014 TENTANG STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
  • 22.
  • 23.
    STRATEGI STBM STBM PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANGKONDUSIF PENINGKATAN KEBUTUHAN PENINGKATAN PENYEDIAAN Edukasi, Regulasi, Teknis, Finansial, komersial Pemicuan perubahan perilaku higienis & saniter Penyediaan finansial dan opsi teknikal bagi komunitas & individu
  • 24.
    PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANGKONDUSIF  Komitmen Pemerintah Daerah untuk menyediakan sumber daya untuk melaksanakan program STBM  Kebijakan daerah dan peraturan daerah mengenai program sanitasi seperti Keputusan Bupati, peraturan daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra), dan lain-lain.  Terbentuknya lembaga koordinasi yang mengarusutamakan sektor sanitasi, serta koordinasi sumber daya dari Pemerintah maupun non Pemerintah.  Adanya tenaga fasilitator, pelatih STBM, dan program peningkatan kapasitas.  Adanya sistem pemantauan hasil kinerja program serta proses pengelolaan pembelajaran.
  • 25.
    PENINGKATAN KEBUTUHAN SANITASI Pemicuan perubahan perilaku;  Promosi dan kampanye perubahan perilaku higiene dan sanitasi;  Penyampaian pesan melalui media massa dan media komunikasi lainnya;  Mengembangkan komitmen masyarakat dalam perubahan perilaku;  Memfasilitasi terbentuknya tim kerja masyarakat; dan  Mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap masyarakat/institusi.
  • 26.
    26 PENINGKATAN PENYEDIAAN AKSESSANITASI  Mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai kebutuhan dan terjangkau;  Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi perdesaan;  Mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas pelaku pasar sanitasi.
  • 27.
  • 28.
    28 a. Advokasi kebijakanprogram, koordinasi dan penyediaan bantuan teknis b. Penyiapan NSPK, modulpelatihan, sistem monitoring dan evaluasi a. Advokasi program, pendanaan dan koordinasi b. Menyapkan panel pelatih master STBM propinsi c. Pemantauan dan fasilitasi pembelajaran d. Bekerjasama dengan lembaga riset pasar untuk mengembangkan strategi pemasaran &komunikasi perubahan perilaku a. Mengelola dan memantau program b. Advokasi dan komunikasi kepada Bupati/DPRD untk pendanaan dan dukungan program. c. Mengorganisir pelatihan fasilitator STBM Memfasilitasi wirausaha sanitasi melayani konsumen warga ekonomi rendah. d. Memfasilitasi wirausaha sanitasi a. Memicu masyarakat & melakukan pendampingan tindak lanjut pasca pemicuan. b. Memantauan , melaporkan data secara regular ke kabupaten, verifikasi ODF. c. Melakukan fasilitasi kepada masyarakat dalam memilih teknologi sanitasi. d. Melakukan fasilitasi di antara masyarakat yang dipicu dan wirausaha sanitasi Tugas dan Fungsi Stakeholder dalam Memfasilitasi Penyelenggaraan STBM di Setiap Tingkatan
  • 29.
    PEMBAGIAN PERAN UNTUKPERCEPATAN PERUBAHAN PERILAKU STBM SEKTOR KESEHATAN Dinkes Propinsi • Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam menentukan target • Peningkatan kapasitas untuk dinkes kabupaten • Monev (Peningkatan Kapasitas dan Verifikasi kabupaten ODF) • Kampanye Perubahan Perilaku • Penghargaan (Deklarasi ODF Kab) Dinkes Kabupaten • Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam menentukan target di wilayahnya • Peningkatan kapasitas untuk Puskesmas/Sanitarian • Monev (peningkatan kapasitas dan verifikasi) • Kampanye Perubahan Perilaku • Penghargaan (Deklarasi ODF Kecamatan) Puskesmas/Sanitarian • Peningkatan kapasitas Kader Kesehatan • Pemicuan • Update data Monev STBM • Update peta sosial di masing-masing desa wilayah dampingan • Monev (Verifikasi Desa ODF) Kader Kesehatan • Membantu Pemicuan • Membantu pengumpulan data RT • Membantu pemantauan perubahan perilaku • Membantu kampanye perubahan perilaku, demonstrasi CTPS • Membantu update peta sanitasi desa • Membantu proses verifikasi STBM tingkat desa • Membantu menjaga perubahan perilaku yang terjadi
  • 30.
    Sinergi Lintas Sektor danLintas Program Menciptakan kebutuhan masyarakat Ketersediaan sarana sanitasi Pemicuan Pendekatan agama Pendekatan sosial, budaya • Dinkes : PL, Promkes, gizi, Kesga • Bapermas • TP PKK • Pramuka • TP UKS • Dharma Wanita • Dinas Pendidikan • Kanwil Agama • Tokoh agama • MUI • Eco Mesjid (Rumah Ibadah) • Tokoh masyarakat • Media (jurnalis) • Dinas Pariwisata Teknologi Tepat Guna Wirausaha Sanitasi Data akses jamban •Puskesmas Kebijakan/Peraturan Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.) • Dinas PU • BTKL • Puslitbang • Univ./PT • Dinkes • APPSANI • CSR • Lembaga Keuangan • BAZNAS GERAKAN SEJUTA JAMBAN AKKOP SI TNI AD-BABINSA POKJA AMPL
  • 31.
    PERSENTASE KAB/KOTA YANGMENYELENGGARAKAN LIMA PILAR STBM Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan Lima Pilar STBM (STBM Paripurna) Kab/Kota STBM Paripurna : Kabupaten/Kota yang telah mencapai ODF ditambah memiliki minimal 50 % Desa/Kelurahan minimal 50% KK telah melaksanakan 1.Cuci Tangan Pakai Sabun 2.Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga 3.Pengelolaan Sampah dalam Rumah Tangga 4.Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga Menghitung jumlah Kab/Kota kota STBM Paripurna dibagi jumlah Kabupaten/Kota pada tahun berjalan dikali 100% Pelaporan elektronik lima pilar STBM (cek list) 10% 20% 30% 40% 50% INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGA N SUMBER DATA TARGET 2020 2021 2022 2023 2024
  • 32.
    VERIFIKASI PILAR PERTAMASTBM A Pilar 1 Keterangan Pertanyaan Kunci 1 Setiap orang di dalam rumah BAB di Jamban Sehat Wawancara Dimanakah anggota RumahTangga BAB ? Jamban sendiri/ numpang/ BABS ? 2 Terdapat air dan sabun untuk membersihkan setelah BAB dan cuci tangan Pengamatan dan Wawancara , Tergantung kebiasaan pengguna Tanyakan bagaimana biasanya membersihkan setelah BAB? (Missal: membawa air, sabun dengan ember) 3 Jamban bersih Pengamatan Lakukan pengamatan bahwa jamban bersih, tidak berbau, tidak ada genangan.
  • 33.
    VERIFIKASI PILAR KEDUASTBM B Pilar 2 Keterangan Pertanyaan Kunci 1 Tersedia sarana CTPS yang mudah dijangkau Pengamatan dan wawancara Catat jenis sarana yang digunakan Tanyakan apakah memiliki sarana cuci tangan (air bersih dan mengalir) Pengamatan apakah terdapat sabun dan air bersih mengalir (di ruang makan, dapur dan halaman rumah)
  • 34.
    VERIFIKASI PILAR KETIGASTBM C Pilar 3 Keterangan Pertanyaan Kunci 1 Mengkonsumsi air minum yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan. Pengolahan bisa: merebus air, menyaring air, disinfeksi Dari mana didapatkan air baku untuk konsumsi sehari- hari? Pastikan bila air baku keruh, apakah rumah tangga tersebut melakukan pengolahan awal (pengendapan, penyaringan) sebelum dilakukan pengolahan lanjutan (merebus, desinfeksi dll). 2 Menyimpan peralatan pengolah pangan dengan aman dan menjaga kebersihannya. Wawancara dan pengamatan Peralatan makan dan masak tidak kotor, tidak berdebu dan tersimpan aman 3 Menutup makanan dan minuman yang disajikan dengan baik dan benar. Wawancara dan pengamatan • Pastikan makanan dan minuman yang tersaji tertutup dengan baik dan benar. • Menyimpan air minum di dalam wadah yang tertutup rapat, kuat, bermulut kecil/bermulut besar dan wadah yang terbuat dari bahan tara pangan dan diambil dengan cara yang aman (tidak tersentuh tangan atau mulut)
  • 35.
    VERIFIKASI PILAR KEEMPATSTBM D Pilar 4 Keterangan Pertanyaan Kunci 1 Tidak ada sampah berserakan di lingkungan sekitar rumah Pengamatan Amati disekitar rumah dan lingkungannya apakah ada sampah berserakan, botol dan kaleng bekas 2 Ada tempat sampah yang kuat dan mudah dibersihkan Pengamatan Amati apakah ada tempat sampah yang kuat dan mudah dibersihkan di sekitaran rumah. 3 Ada perlakuan yang aman (tidak dibakar, dibuang ke sungai, kebun, saluran drainase dan tempat terbuka) Pengamatan Amati apakah ada perlakuan yang tidak aman terhadap sampah misalnya dibakar, dibuang ke sungai, kebun, saluran drainase dan tempat terbuka
  • 36.
    VERIFIKASI PILAR KELIMASTBM E Pilar 5 Keterangan Pertanyaan Kunci 1 Tidak terlihat genangan air di sekitar rumah karena limbah domestik Pengamatan Tanyakan dan atau amat apakah ada genangan air di sekitar rumah 2 Ada saluran pembuangan limbah yang kedap dan tertutup Pengamatan Tanyakan dan amati memastikan apakah ada saluran limbah cair rumah tangga yang kedap dan tertutup
  • 37.
    KERANGKA PIKIR STBM Outcome:Menurunnya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi melalui peningkatan demand & supply Pilar 1: Stop Buang Air Besar Sembarangan Pilar 4: Pengelolaan Sampah Rt dengan aman. Pilar 3: Pengelolaan Air Minum & Makanan Rt Pilar 2: Cuci Tangan Pakai Sabun Pilar 5: Pengelolaan Limbah Cair Rt dengan aman. Komponen STBM: 1. Perubahan Perilaku 2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan 3. Dukungan institusi kepada masyarakat
  • 38.
  • 39.
    Plan International © •Step 1 : Analisa Situasi 5 Pillar STBM dan Penjaringan Minat
  • 40.
    Plan International © •Step 2 : Baseline Studi 5 Pilar STBM Kabupaten Akses ke sanitasi dasar (Pilar 1) Cuci Tangan Pakai Sabun (Pilar 2) Akses ke air minum aman (Pilar 3) Tempat sampah sehat (Pilar 4) Fasilitas limbah cair sehat (Pilar 5) ManggaraiTimur 80,30 67,50 70,35 33,50 15,00 Ende 74,10 69,20 91,29 79,50 10,70 Ngada 86,00 57,90 90,87 76,00 19,30 SabuRaijua 42,00 69,80 40,88 26,50 5,40 Kupang 83,70 74,80 76,85 25,40 7,30
  • 41.
    Plan International © 41 •Step 3 : Roadshow STBM dan Penandatanganan MoU di Tingkat Provinsi
  • 42.
    Plan International © 42 •Step 4 : Roadshow STBM Level Kabupaten dan Penandatanganan MoU dengan Pemkab
  • 43.
    Plan International © 43 •Step 5 : Roadshow STBM Level Kecamatan dan Pembentukan Tim STBM Kecamatan SK TIM STBM KECAMATAN
  • 44.
    Plan International © 44 •Step 6 : Roadshow STBM di Tingkat Desa dan Pembentukan Tim STBM Desa • Sosialisasi pelaksanaan STBM kepada stakeholder desa • Penandatanganan MoU implementasi STBM di level Desa • Pembentukan Tim STBM Desa • Penyusunan rencana kerja : pemicuan, monitoring dan hygiene promotion INSTRUKSI BUPATI
  • 45.
    Plan International © 45 •Step 7 : Pelatihan Pemicuan 5 Pilar STBM untuk Fasilitator • Pelatihan terdiri dari : Pelatihan STBM (Pemicuan, Monitoring, Verifikasi) dengan menggunakan Kurmod STBM Kemenkes, Pelatihan Gender dan Inklusi, Pelatihan Child Protection, Pelatihan Wirausaha Sanitasi, Pelatihan Climate Change dan DRR • Peserta pelatihan adalah : POKJA AMPL, Tim STBM Kecamatan, Tim STBM Desa, Guru dan Tokoh Masyarakat
  • 46.
    Plan International © 46 •Step 8 : Pemicuan 5 Pilar STBM
  • 47.
    Plan International © 47 •Step 9 : Monitoring dan Follow Up 5 Pilar STBM
  • 48.
    Plan International © 48 •Hasil PILLAR 1 : STOP OPEN DEFECATI ON PILAR 1 STOP BABS
  • 49.
  • 50.
    Plan International © 50 •Hasil PILLAR 1 : STOP OPEN DEFECATI ON PILAR 2 : CUCI TANGAN PAKAI SABUN
  • 52.
    Plan International © 52 •Hasil PILLAR 1 : STOP OPEN DEFECATI ON PILAR 3 : Pengolahan air minum dan makanan yang aman
  • 53.
    PENGELOLAAN AIR MINUMDAN MAKANAN RUMAH TANGGA 53
  • 54.
    54 Kode wadah plastikuntuk minuman dan makanan Simbol wadah makanan dan minuman
  • 55.
    55 6 Prinsip HigieneSanitasi Pangan 1) Pemilihan bahan pangan 2) Penyimpanan bahan pangan 3) Pengolahan pangan 4) Penyimpanan pangan masak 5) Pengangkutan pangan 6) Penyajian pangan
  • 56.
    56 Menyimpan peralatan pengolahpangan dengan aman dan menjaga kebersihannya. Mencuci bahan pangan dengan air minum/air higine sanitasi yang mengalir
  • 57.
    57 Menutup makanan yangdisajikan dengan baik dan benar Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air mengalir sebelum mengolah bahan pangan
  • 58.
  • 59.
    Plan International © 59 •Hasil PILLAR 1 : STOP OPEN DEFECATI ON PILAR 4 : PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
  • 60.
    Sumber: Riskesdas 2013 PENGELOLAANSAMPAH DI MASYARAKAT Sumber: Riskesdas 2018
  • 61.
    DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATANDAN LINGKUNGAN JIKA TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK 1. Estetika (bau, kotor, tidak nyaman) 2. Pencemaran air, udara 3. Perkembangbiakan serangga dan vektor seperti kecoa, lalat, tikus dll 4. Penyakit (seperti disentri, thypoid, …………..) 5. Kecelakaan
  • 62.
    UPAYA PENGELOLAAN/PENGAMANAN SAMPAH 1. Melakukanpengurangan sampah dengan 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse) a. Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan. Contoh : mengurangi pemakaian kantong plastik, mengutamakan membeli produk berwadah sehingga bisa diisi ulang, mengambil makanan tidak berlebihan sehingga tidak ada sisa yang akan menjadi sampah b. Reuse (Pemanfaatan kembali) yaitu memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai tanpa mengubah bentuknya. Contoh : memanfaatkan kembali lembaran kosong pada kertas yang sudah digunakan,gunakan baterai yang dapat di charge kembali c. Recycle (daur ulang) yaitu mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru. Contoh : sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos atau dengan pembuatan biopori, sampah an organik seperti bungkus plastik detergen/susu dll dapat Pembuatan biopori
  • 64.
    BIASAKAN MEMILAH SAMPAHSEJAK DINI DI RUMAH
  • 65.
    Plan International © 65 •Hasil PILLAR 1 : STOP OPEN DEFECATI ON PILAR 5 : PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
  • 66.
    PENGAMANAN LIMBAH CAIRRUMAH TANGGA Air yang sudah digunakan tetapi tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan tinja Air yang sudah digunakan tetapi mengandung bahan kimia berbahaya dan tinja
  • 67.
    67 Sumber : Riskesdas2013 Sumber: Riskedas 2018
  • 68.
  • 69.
    PERPIPAAN DAN PENGALIRAN Mencegah: pencemaransungai, tanah, dan munculnya sarang nyamuk ??
  • 70.
    Plan International © PendekatanProyek 70 • Step 10 : Verifikasi 5 Pilar STBM • Pengajuan Verifikasi Desa STBM dilakukan oleh Pemerintah Desa • Pelaksanaan Verifikasi Desa STBM dilakukan oleh POKJA AMPL Kabupaten • Pelaksanaan Verifikasi 5 Pilar STBM menggunakan panduan dari Kemenkes
  • 71.
    Plan International © 71 •Step 11 : Deklarasi 5 Pilar STBM
  • 72.
    Plan International © 72 •Step 12 : Pengembangan Wirausaha STBM LIMA PILAR
  • 73.
    Plan International © 73 •Hasil • Jumlah desa yang sudah deklarasi STBM : > 535 Desa • Kabupaten telah memiliki kebijakan tentang STBM : Sabu, Ngada dan Kupang (Instruksi Bupati), Manggarai Timur (Peraturan Bupati) dan Ende (Perda AMPL) • 63 orang berkebutuhan khusus mendapatkan benefit dari project ini
  • 74.
    Plan International © •Lesson Learnt/Success Factor • Komitmen pemerintah kabupaten di awal project • Kolaborasi multi sektoral • Conduct budget advocacy for STBM • Pemahaman siklus penganggaran pemerintah kabupaten • Visi bersama POKJA AMPL Provinsi, Kabupaten dan Tim STBM Kecamatan/Desa
  • 75.
    AKSELERASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019: 1.PENYIAPAN SDM (TRAINER, DAN DEKON 34 PROPINSI DAN KAB/KOTA) DALAM IMPLEMENTASI 5 PILAR STBM. 2. KERJASAMA 23 POLTEKES KESLING DALAM PENYIAPAN KADER PERCEPATAN MONEV 5 PILAR STBM 3. KERJASAMA AKOPSI DALAM PENGUATAN ADVOKASI KEPADA KEPALA DAERAH U PERCEPATAN 100% SANITASI. 4. E MONEV 5 PILAR STBM BERBASIS WEB SUDAH TERBANGUN 5. PKTD JAMBAN MS DAN SARANA CTPS (540 DESA STUNTING) MENINGKATKAN KUALITAS SARANA BAGI MASYARAKAT MISKIN 6. PENYEDIAAN TENAGA PENDAMPING TEKNIS PKTD SEBAGAI PERCEPATAN DAN KUALITAS HASIL OUTPUT. 7. PENGHARGAAN STBM AWARD 8. STBM BENCANA = PALU TAHUN 2020 – 2024: 1. IMPLEMENTASI 5 PILAR STBM SUDAH MULAI TERINPUT DALAM SISTIM INFORMASI MONEV BERBASIS WEB 2. PERCEPATAN INFORMASI AKSES 5 PILAR STBM KERJASAMA DENGAN PRAMUKA DAN PKK 3. PKTD 500 DESA DALAM PERCEPATAN KUALITAS KESLING DI DESA STUNTING 4. KERJASAMA AKOPSI DALAM PENGAWALAN PENGUATAN RENCANA KERJA SANITASI BERKUALITAS DI DAERAH. 5. DESA ODF MENJADI KRITERIA UTAMA DALAM PENILAIAN KABUPATEN/KOTA SEHAT.
  • 76.
    KEGIATAN DEKONSENTRASI KESLINGTAHUN 2019 No Alokasi Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Peserta/Pihak yang Terlibat 1 34 Propinsi Pertemuan koordinasi dan evaluasi bagi tenaga STBM dan Penanggung Jawab 365 Kabupaten di 33 propinsi Maret-November 2019 Penanggung jawab kesling Dinkes Kab/kota dan faskab kab/kota 2 33 Propinsi (kecuali DKI) Monev tenaga STBM Provinsi ke daerah sasaran 365 Kab PAMSIMAS Maret – November 2019 sda 3 34 Propinsi Monev percepatan capaian desa ODF Jan – Des 2019 sda 4 34 Propinsi Orientasi teknis petugas dalam pengawasan kualitas air minum dan STBM Maret- Agustus 2019 Pengelola kesling dinkes Kab/kota dan sanitarian puskesmas 5 34 Provinsi (60 kabupaten kota) Implementasi Lima Pilar STBM April sd September 2019 Dinkes Kab/Kota, Puskesmas, Dinas Pemberdayaan, PKK, TNI, Tim Teknis PKTD (Padat Karya Tunai Desa)
  • 77.
    PRINSIP-PRINSIP STBM 77 Tanpa Subsidi,khususnya untuk sarana individual Masyarakat sebagai pemimpin Tidak menggurui/memaksa Totalitas seluruh komponen masyarakat
  • 78.
  • 79.
  • 80.
    MENGGURUI PRINSIP STBM TIDAK BOLEHMENGGURUI ATAU MEMAKSA
  • 81.
    TOTALITAS SELURUH KOMPONENMASYARAKAT ✔ PRINSIP STBM
  • 82.
  • 83.
    K E M I S K I N A N JAMBAN KOTORAN HEWAN PENGELOLAAN SEPTIC TANK SUMBER AIRBERSIH KETERSEDIAAN AIR BERSIH KONTA MINASI KOTORAN, TANGAN, TANAH , AIR DAN MAKANAN AIR TERGENANG MALARIA AKSES AIR BERSIH WAKTU POLA ASUH PRODUKSI MAKANAN RT ASUPAN MAKANAN PENGGUNAAN AIR INFEKSI USUS PROTOZOA/KECACINGAN DIARE ANEMIA STUNTING PENYEDIA AN AIR MINUM DAN SANITASI YANG TIDAK LAYAK ALUR PENYEBAB STUNTING
  • 84.
    TANGGA PERUBAHAN PERILAKUSTBM 84 • Adanya proses pemicuan • Adanya Komite/”Natural leaders” • Adanya Rencana Aksi • Adanya pemantauan terus menerus • Tersedianya supply Tangga Perubahan Perilaku Visi STBM OD ODF Improved + Perilaku Hygienes lainnya SANITASI TOTAL • 100 % masyarakat sudah berubah perilakunya dengan status ODF (terverifikasi). • Adanya rencana untuk merubah perilaku Hygienes lainnya. • Adanya aturan dari masyarakat untuk menjaga status ODF • Adanya pemantauan dan verifikasi secara berkala • Terjadinya peningkatan kualitas sarana sanitasi. • Terjadinya perubahan perilaku hygienes lainnya di masyarakat. • Adanya upaya pamasaran dan promosi sanitasi. • Adanya pemantauan dan evaluasi Masyarakat sudah mempraktekkan perilaku Hygienes sanitasi secara permanen Tidak Tahu Tahu/ sadar Mencoba perilaku Perilaku baru menjadi kebiasaan
  • 86.
    Inovasi Pusat mulaitahun 2018 Desain Jenis Penghargaan 2018 : Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang telah memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5. • Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk katagori : 1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM) 2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM) 3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM) 4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM) 5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar STBM) 2019 : + 3 Inovasi terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM + Sanitarian Puskesmas terbaik bagi Kab/Kota ODF 2020 : + Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar + Private Sector terbaik
  • 87.
    87 Ilmu pengetahuanitusangat inspiratifmampu merubah dunia “ “
  • 88.
    Terima Kasih Impacts ofthermal extremes 88