PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Oleh : Dr. Hj. Nurul Hidayati, S.Ag., M.Pd.I
Pengertian
Pengembangan Kurikulum
Suparlan:
Proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar
kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan
acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Soemanto:
Perubahan dan peralihan total dari satu kurikulum ke
kurikulum lain. Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup
penyususnan kurikulum itu sendiri, pelaksana di sekolah-
sekolah, yang disertai dengan penilaian yang intensif, dan
penyempurnaaan-penyempurnaan yang dilakukan terhadap
komponen-komponen tertentu dari kurikulum tersebut atas
dasar penilaian.
Prinsip-prinsip
Pengembangan Kurikulum
1. Prinsip Relevansi : relevan dengan lingkungan anak didik, relevan dengan kehidupan
sekarang dan kehidupan akan datang, relevan dengan dunia kerja, dan relevan dengan
ilmu pengetahuan.
2. Prinsip Efektifitas : sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan
keinginan yang telah ditentukan.
3. Prinsip Efisiensi : usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk menyelesaikan
program pengajaran tersebut sangat optimal dan hasilnya seoptimal mungkin, tentunya
dengan pertimbangan yang rasional dan wajar.
4. Prinsip Kesinambungan : saling berkaitan antara tingkat pendidikan, jenis program
pendidikan dan bidang studi.
5. Prinsip Fleksibilitas : tidak kaku, ada semacam ruang gerak yang memberikan adanya
kebebasan dalam bertindak.
6. Prinsip Berorientasi pada Tujuan : aktivitas pembelajaran terarah pada tujuan pendidikan
yang sebelumnya telah ditentukan.
7. Prinsip dan Model Pengembangan Kurikulum : pengembangan kurikulum secara
bertahap dan terus menerus dengan melakukan perbaikan atau revisi disesuaikan dengan
kebutuhan.
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
1. Pendekatan Bidang Studi : bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum,
misalnya matematika, sains, dll.
2. Pendekatan Berorientasi pada Tujuan : menempatkan rumusan atau penempatan tujuan yang
hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar.
3. Pendekatan dengan Pola Organisasi Bahan : subject matter curriculum (mata pelajaran terpisah),
correlated curriculum (mengelompokkan mata pelajaran yang berhubungan), dan integrated
curriculum (tematik)
4. Pendekatan Rekonstruksionalisme : disebut juga rekonstruksi social karena menfokuskan kurikulum
pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat.
5. Pendekatan Humanistik : berpusat pada siswa, jadi student centered, dan mengutamakan
perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar.
6. Pendekatan Accountability : pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan
tugasnya kepada masyarakat.
Fungsi Pengembangan
Kurikulum
a. Pencapaian Tujuan Pendidikan
b. Anak Didik : mendapat pengalaman belajar sebagai
bekal hidupnya nanti.
c. Pendidik : pedoman mengelola pembelajaran dan
evaluasi.
d. Kepala Sekolah dan Pembina Sekolah : pedoman
supervisi.
e. Orang tua dan Anak Didik : dapat membantu sekolah
mewujudkan tujuan pendidikan.
f. Sekolah pada Tingkatan Atasnya : keseimbangan
proses pendidikan.
g. Masyarakat dan Pemakai Lulusan Sekolah : memberi
kontribusi, kritik/saran untuk penyempurnaan.
Peranan
Pengembangan Kurikulum
a. Peranan Konservatif : mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada anak didik atau
generasi muda.
b. Peranan Kritis dan Evaluatif : sebagai alat untuk mengevaluasi kebudayaan yang ada.
c. Peranan Kreatif : menciptakan dan menyususn sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa
sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat.
Terima Kasih

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt

  • 1.
    PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh : Dr.Hj. Nurul Hidayati, S.Ag., M.Pd.I
  • 2.
    Pengertian Pengembangan Kurikulum Suparlan: Proses perencanaandan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Soemanto: Perubahan dan peralihan total dari satu kurikulum ke kurikulum lain. Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyususnan kurikulum itu sendiri, pelaksana di sekolah- sekolah, yang disertai dengan penilaian yang intensif, dan penyempurnaaan-penyempurnaan yang dilakukan terhadap komponen-komponen tertentu dari kurikulum tersebut atas dasar penilaian.
  • 3.
    Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 1. PrinsipRelevansi : relevan dengan lingkungan anak didik, relevan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan akan datang, relevan dengan dunia kerja, dan relevan dengan ilmu pengetahuan. 2. Prinsip Efektifitas : sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. 3. Prinsip Efisiensi : usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran tersebut sangat optimal dan hasilnya seoptimal mungkin, tentunya dengan pertimbangan yang rasional dan wajar. 4. Prinsip Kesinambungan : saling berkaitan antara tingkat pendidikan, jenis program pendidikan dan bidang studi. 5. Prinsip Fleksibilitas : tidak kaku, ada semacam ruang gerak yang memberikan adanya kebebasan dalam bertindak. 6. Prinsip Berorientasi pada Tujuan : aktivitas pembelajaran terarah pada tujuan pendidikan yang sebelumnya telah ditentukan. 7. Prinsip dan Model Pengembangan Kurikulum : pengembangan kurikulum secara bertahap dan terus menerus dengan melakukan perbaikan atau revisi disesuaikan dengan kebutuhan.
  • 4.
    Pendekatan Pengembangan Kurikulum 1.Pendekatan Bidang Studi : bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum, misalnya matematika, sains, dll. 2. Pendekatan Berorientasi pada Tujuan : menempatkan rumusan atau penempatan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 3. Pendekatan dengan Pola Organisasi Bahan : subject matter curriculum (mata pelajaran terpisah), correlated curriculum (mengelompokkan mata pelajaran yang berhubungan), dan integrated curriculum (tematik) 4. Pendekatan Rekonstruksionalisme : disebut juga rekonstruksi social karena menfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat. 5. Pendekatan Humanistik : berpusat pada siswa, jadi student centered, dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. 6. Pendekatan Accountability : pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat.
  • 5.
    Fungsi Pengembangan Kurikulum a. PencapaianTujuan Pendidikan b. Anak Didik : mendapat pengalaman belajar sebagai bekal hidupnya nanti. c. Pendidik : pedoman mengelola pembelajaran dan evaluasi. d. Kepala Sekolah dan Pembina Sekolah : pedoman supervisi. e. Orang tua dan Anak Didik : dapat membantu sekolah mewujudkan tujuan pendidikan. f. Sekolah pada Tingkatan Atasnya : keseimbangan proses pendidikan. g. Masyarakat dan Pemakai Lulusan Sekolah : memberi kontribusi, kritik/saran untuk penyempurnaan.
  • 6.
    Peranan Pengembangan Kurikulum a. PerananKonservatif : mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada anak didik atau generasi muda. b. Peranan Kritis dan Evaluatif : sebagai alat untuk mengevaluasi kebudayaan yang ada. c. Peranan Kreatif : menciptakan dan menyususn sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat.
  • 7.