Laa Ilaaha Illallah 
(“Tidak ada pencipta selain Allah” ) 
Tidak ada yang disembah di langit dan di 
bumi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu 
bagi-Nya
Maknanya 
• Tidak ada yang disembah di langit dan di bumi kecuali Allah 
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesuatu yg disembah dg 
bathil banyak jumlahnya tapi yg disembah dg hak hanya 
Allah saja. 
• “(Kuasa Allah) yg demikian itu, adalah karena sesungguh 
nya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa 
saja yg mereka seru selain Allah, itulah yg batil, dan 
sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha 
Besar” (Al Hajj 62) 
• Orang2 kafir Quraisy yg diutus kpd mereka Rasulullah SAW 
mengakui bahwa Sang Pencipta dan Pengatur alam ini 
adalah Allah ta’ala, akan tetapi mereka mengingkari 
penghambaan (ibadah) seluruhnya milik Allah semata tidak 
ada yg menyekutukannya.
Ibadah selain Allah 
• “Mengapa ia menjadikan tuhan2 itu Tuhan Yg Satu saja ? Sesungguhnya 
ini benar2 satu hal yg sangat mengherankan”(Shad 5) 
• Dari ayat ini bahwa semua ibadah yg ditujukan kepada selain Allah adalah 
batal. Artinya bahwa ibadah se-mata2 untuk Allah. Akan tetapi mereka 
(kafir Quraisy) tidak menghendaki demikian, oleh karenanya Rasulullah 
SAWmemerangi mereka hingga bersaksi bahwa tidak ada ilah yg 
disembah selain Allah serta menunaikan hak2-Nya yaitu mengesa-kannya 
dlm beribadah kepada-Nya semata. 
• Kelirulah apa yg diyakini oleh para penyembah kuburan pd masa ini dan 
orang2 semacam mereka yang menyatakan bahwa makna Laa ilaaha 
illallah adalah persaksian bahwa Allah ada atau bahwa Dia adalah Khaliq 
sang Pencipta yg mampu untuk meciptakan dan yg semacamnya dan 
bahwa yg berkeyakinan seperti itu berarti dia telah mewujudkan Tauhid yg 
sempurna meskipun dia melakukan berbagai hal seperti beribadah kpd 
selain Allah dan berdoa kpd orang mati atau beribadah kpd mereka dg 
melakukan nazar atau thawaf dikuburannya dan mengambil berkah dg 
tanah kuburannya.
Kandungan Laa ilaaha Illallah 
• Orang2 kafir Quraisy telah mengetahui sebelumnya Laa ilaaha Illallah 
mengandung konsekwensi yaitu ditinggalkannya ibadah kpd selain Allah dan 
hanya mengesakan Allah dlm ibadahnya. 
• Seandainya mereka mengucapkan kalimat tsb dan tetap menyembah kpd berhala, 
maka sesungguhnya hal itu merupakan perbuatan yg bertolak belakang dan 
mereka memang telah memulainya dari sesuatu yg bertentangan. 
• Sedangkan para penyembah kuburan zaman sekarang tidak memulainya dari 
sesuatu yg bertentangan, mereka mengatakan Laa ilaaha Illallah, kemudian mereka 
membatalkannya dg doa terhadap orang mati yg terdiri dari para wali, orang2 
sholeh serta beribadah di kuburan mereka dg berbagai macam ibadah. Celakalah 
bagi mereka sebagaimana celakanya Abu Lahab dan Abu Jahal walaupun keduanya 
mengetahui Laa Ilaaha Illallah. 
• Semua ibadah terhadap selain Allah baik dg meminta syafaat ataupun pertolongan 
, serta mengesakan Allah dlm beribadah, itulah petunjuk dan agama yg haq yg 
karenanya Allah mengutus para Rasul dan menurunkan kitab2-Nya. 
• Tauhid itu sendiri bahkan justu beribadah dg ikhlas kpd selain Allah dlm bentuk 
doa, takut , menyembelih, nazar, minta pertolongan, tawakkal serta yang lainnya 
dari berbagai bentuk ibadah .
Mengujutkan Laa ilaaha illallah 
• Penghambaan yg iklas kpd Allah semata dg penuh penghormatan, rasa 
takut, cinta, pengharapan, pengagungan dan tawakkal yg semua itu 
memenuhi ruang hatinya dan disingkirkannya penghambaan terhadap 
selain-Nya dari para makhluk. 
• Jika semua itu terwujud maka tidak akan ada lagi rasa cinta, keinginan dan 
permintaan selain apa yg dikehendaki Allah serta apa yg dicintai-Nya dan 
dituntut-Nya. 
• Demikian juga akan tersingkir dari hati semua keinginan nafsu syahwat 
dan bisikan2 syaitan, maka siapa yg mencintai sesuatu atau menta’atinya 
atau mecintai dan membenci karenanya maka dia itu adalah tuhannya, 
dan siapa yg mencintai dan membenci se-mata2 karena Allah, ta’at dan 
memusuhi karena Allah, maka Allah baginya adalah tuhan yg sebenarnya. 
• Siapa yang mencintai karena hawa nafsunya dan membenci juga 
karenanya, atau ta’at dan memusuhi karena hawa nafsunya, maka hawa 
nafsu baginya adalah tuhannya. 
• “Tidakkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai 
tuhan ?” (Al Furqon 43)
Keutamaan Laa Ilaaha Illallah 
• Dlm kalimat Ikhlas (Laa Ilaaha Illallah) terkumpul keutamaan yg banyak, dan faedah 
yg ber-macam2 
• Keutamaan yg paling utama adalah bahwa orang yg mengucapkannya dg ikhlas se-mata2 
karena mencari ridho-Nya maka Allah ta’ala haramkan baginya api neraka. 
• “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi siapa yang mengatakan: Laa 
Ilaaha Illallah semata-mata karena mencari ridho Allah” (Muttafaq Alaih). Sabda 
Rasulullah SAW. 
• karena jika seseorang mengucapkannya (Laa Ilaaha Illallah) dg ikhlas dan penuh 
keyakinan maka dia tidak mungkin berbuat dosa terus menerus, karena 
kesempurnaan keikhlasan dan keyakinan menuntutnya untuk menjadikan Allah 
sebagai sesuatu yg lebih dicintainya dari segala sesuatu. 
• maka tidak ada lagi dlm hatinya keinginan terhadap apa yg diharamkan Allah ta’ala 
dan membenci apa g Allah perintahkan. Hal seperti itulah yg membuatnya diharam 
kan dari api neraka meskipun dia melakukan dosa sebelumnya, karena keimanan, 
taubat, keikhlasan, kecintaan dan keyakinannya membuat dosa yg ada padanya 
terhapus bagaikan malam yg menghapus siang.
Rukun Laa Ilaaha Illallah 
• Syahadat memiliki dua rukun : 
1. Peniadaan (Nafy) dlm kalimat: “Laa Ilaaha”. 
2. Penetapan (Itsbat) dlm kalimat: “Illallah”. 
Maka “Laa Ilaaha” berarti meniadakan segala 
tuhan selain Allah, dan “Illallah” berarti 
menetapkan bahwa sifat ketuhanan hanya milik 
Allah semata dan tidak ada yang 
menyekutukannya
Syarat-syarat Laa Ilaaha Illallah 
• Para ulama menyatakan bahwa ada tujuh syarat bagi 
kalimat Laa Ilaaha Illallah. Kalimat tersebut tidak sah 
selama ketujuh syarat tersebut tidak terkumpul dan 
sempurna dalam diri seseorang, serta mengamalkan 
segala apa yang terdapat didalamnya serta tidak 
melakukan sesuatu yang bertentangan dengannya. 
• Yang dimaksud bukanlah sekedar menghitung lafaz-lafaznya 
dan menghafalnya, sebab betapa banyak 
orang yang hafal kalimatnya akan tetapi ia bagaikan 
anak panah yang melesat (keluar dari Islam) sehingga 
anda akan lihat dia banyak melakukan banyak 
perbuatan yang bertentangan.
1. Berilmu 
• Memiliki ilmu terhadap maknanya (kalimat Laa Ilaaha Illallah) baik dlm hal 
nafy maupun itsbat dan segala amal yg dituntut darinya. 
• Jika seorang hamba mengetahui bahwa Allah ta’ala adalah se-mata2 yg 
disembah dan bahwa penyembahan kpd selainnya adalah bathil, 
kemudian dia mengamalkan sesuai dg ilmunya tsb. 
• Lawan dari mengetahui adalah bodoh, karena dia tidak mengetahui 
wajibnya mengesakan Allah dlm ibadah, bahkan dia menilai bolehnya 
beribadah kpd selain Allah disamping beribadah kepada-Nya. 
• “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yg Haq) 
melainkan Allah” (Muhammad 19) 
• “Akan tetapi (orang yg dapat memberi syafaat ialah) orang yg mengakui 
yg hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)” (Az Zukhruf 86) 
• Maksudnya adalah: Siapa yg bersaksi sedangkan hati mereka mengetahui 
apa yg diucapkan lisan mereka.
2. Yakin 
• Syahadat dg keyakinan sehingga hatinya tenang di dlmnya, 
tanpa sedikitpun pengaruh keraguan yg disebarkan oleh 
syetan2 jin dan manusia, bahkan dia mengucapkannya dg 
penuh keyakinan atas kandungan yg ada didalamnya. 
• Siapa yang mengucapkannya maka wajib baginya 
meyakininya didalam hati dan mempercayai kebenaran apa 
yang diucapkannya yaitu adanya hak ketuhanan yang 
dimiliki Allah ta’ala dan tidak adanya sifat ketuhanan 
kepada segala sesuatu selain-Nya. 
• “Sesungguhnya orang2 yg beriman hanyalah orang2 yg 
beriman kpd Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak 
ragu2 ”
3. Menerima 
• Menerima semua ajaran yg terdapat dlm kalimat tsb dlm hatinya dan 
lisannya. Dia membenarkan dan beriman atas semua berita dan apa yg 
disampaikan Allah dan Rasul-Nya, tidak ada sedikitpun yg ditolaknya dan 
tidak berani memberikan penafsiran yg keliru atau perubahan atas nash2 
yg ada sebagaimana hal tsb dilarang Allah ta’ala. 
• “Katakanlah, kami beriman kpd Allah dan apa yg diturunkan kepada kami” 
(Al Baqarah 136) 
• Lawan dari menerima adalah menolak. Ada sebagian orang yg mengetahui 
makna syahadatain dan yakin akan kandungan yg ada didalamnya akan 
tetapi dia menolaknya karena kesombongannya dan kedengkiannya. 
• “Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi 
orang2 yg zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah” (Al An’am 33) 
• “Wahai orang2 yg beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara 
keseluruhannya”(Al Baqarah 208)
4. Tunduk 
• Tunduk atas apa yg diajarkan dlm kalimat Ikhlas, yaitu dg 
menyerahkan dan merendahkan diri serta tidak membantah 
terhadap hukum2 Allah. 
• “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah 
kepada-Nya …” (Az Zumar 54) 
• Tunduk terhadap apa yg dibawa Rasulullah SAW dg diiringi sikap 
ridho dan mengamalkannya tanpa bantahan serta tidak menambah 
atau mengurangi. 
• Jika seseorang telah mengetahui makna Laa Ilaaha Illallah dan yakin 
serta menerimanya, akan tetapi dia tidak tunduk dan menyerahkan 
diri dlm melaksanakan kandungannya maka semua itu tidak 
memberinya manfaat. Termasuk dikatakan tidak tunduk juga adalah 
tidak menjadikan syariat Allah sebagai sumber hukum dan 
menggantinya dengan undang2 buatan manusia.
5. Jujur 
• jujur dg keimanannya dan aqidahnya, selama itu terwujud 
maka dia dikatakan orang yg membenarkan terhadap kitab 
Allah ta’ala dan sunnahnya. 
• Lawan dari jujur adalah dusta, jika seorang hamba berdusta 
dlm keimanannya, maka seseorang tidak dianggap beriman 
bahkan dia dikatakan munafiq walaupun mengucapkan 
syahadat dg lisannya, maka syahadat tsb baginya tidak 
menyelamatkannya. 
• Termasuk yg menghilangkan sahnya syahadat adalah 
mendustakan apa yg dibawa Rasulullah atau mendustakan 
sebagian yg dibawanya, karena Allah ta’ala telah memerin 
tahkan kita untuk ta’at kepadanya dan membenarkannya 
dan mengaitkannya dg ketaatan kepada-Nya.
6. Ikhlas 
• Mensucikan setiap amal perbuatan dg niat yg murni dari kotoran2 syirik, 
yg demikian itu terwujud dari apa yg tampak dlm perkataan dan 
perbuatan yg se-mata2 karena Allah ta’ala dan karena mencari ridho-Nya. 
• Tidak ada didalamnya kotoran riya’ dan ingin dikenal, atau tujuan duniawi 
dan pribadi, atau juga melakukan sesuatu karena kecintaannya terhadap 
seseorang atau golongannya atau partainya dimana dia menyerahkan 
dirinya kepadanya tanpa petunjuk Allah ta’ala. 
• “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)” (Az 
Zumar 3) 
• “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan 
memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan 
lurus”(Al Bayinah 5). 
• Lawan dari ikhlas adalah Syirik dan riya’, yaitu mencari keridhoan selain 
Allah ta’ala. Jika seseorang telah kehilangan dasar keikhlasannya, maka 
syahadat tidak bermanfaat baginya.
7. Cinta 
• Mencintai kalimat yg agung ini serta semua ajaran dan konsekwensi yg 
terkandung didlmnya maka dia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan 
mendahulukan kecintaan kpd keduanya atas semua kecintaan kpd yg 
lainnya serta melakukan semua syarat2-nya dan konsekwensinya. Cinta 
terhadap Allah adalah rasa cinta yang diiringi dg rasa pengangungan dan 
rasa takut dan pengharapan. 
• Termasuk cinta kepada Allah adalah mendahulukan apa yang Allah cintai 
atas apa yang dicintai hawa nafsu dan segala tuntutannya, termasuk juga 
rasa cinta adalah membenci apa yg Allah benci, maka dirinya membenci 
orang2 kafir serta memusuhi mereka. Dia juga membenci kekufuran, 
kefasikan dan kemaksiatan. 
• “Katakanlah: “Jika kamu (benar2) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya 
Allah mengasihi dan mengampuni dosa2 mu”, Allah Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang” (Ali Imran 30) 
• Lawan dari cinta adalah benci. Yaitu membenci kalimat ini dan semua 
ajaran yang terkandung didalamnya atau mencinta sesuatu yang disembah 
selain Allah bersama kecintaannya terhadap Allah.
MAKNA PERSAKSIAN (SYAHADAT) BAHWA 
MUHAMMAD ADALAH RASULULLAH 
• Taat terhadapnya atas apa yg diperintahkannya dan membenarkan 
atas apa yg diberitakannya serta menjauhi apa yg dilarang dan 
diancamnya. Tidak beribadah kepada Allah kecuali apa yg dia 
syariatkan. Setiap muslim harus mewujudkan syahadat ini, sehingga 
tidak dikatakan syahadat seseorang terhadap kerasulannya 
sempurna manakala dia sekedar mengucapkannya dg lisan namun 
meninggalkan perintahkannya dan melanggar larangannya serta 
taat kepada selainnya atau beribadah kepada Allah tidak 
berdasarkan ajarannya. 
• “Siapa yg taat kpd Ku maka dia telah taat kpd Allah dan siapa yg 
durhaka kepadaku maka dia telah durhaka kpd Allah” (Riwayat 
Bukhori) 
• “Siapa yg meng-ada2 dlm urusan (agama) kami yg tidak termasuk 
didlm nya maka dia tertolak”(Muttafaq alaih)
“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya 
Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja 
yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan 
sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha 
Besar” (Al Hajj 62) 
Disari dari : Thauhid dan syahadatain 
oleh Abduloh Haidir

Laa ilaaha illallah

  • 1.
    Laa Ilaaha Illallah (“Tidak ada pencipta selain Allah” ) Tidak ada yang disembah di langit dan di bumi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya
  • 2.
    Maknanya • Tidakada yang disembah di langit dan di bumi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesuatu yg disembah dg bathil banyak jumlahnya tapi yg disembah dg hak hanya Allah saja. • “(Kuasa Allah) yg demikian itu, adalah karena sesungguh nya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yg mereka seru selain Allah, itulah yg batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Al Hajj 62) • Orang2 kafir Quraisy yg diutus kpd mereka Rasulullah SAW mengakui bahwa Sang Pencipta dan Pengatur alam ini adalah Allah ta’ala, akan tetapi mereka mengingkari penghambaan (ibadah) seluruhnya milik Allah semata tidak ada yg menyekutukannya.
  • 3.
    Ibadah selain Allah • “Mengapa ia menjadikan tuhan2 itu Tuhan Yg Satu saja ? Sesungguhnya ini benar2 satu hal yg sangat mengherankan”(Shad 5) • Dari ayat ini bahwa semua ibadah yg ditujukan kepada selain Allah adalah batal. Artinya bahwa ibadah se-mata2 untuk Allah. Akan tetapi mereka (kafir Quraisy) tidak menghendaki demikian, oleh karenanya Rasulullah SAWmemerangi mereka hingga bersaksi bahwa tidak ada ilah yg disembah selain Allah serta menunaikan hak2-Nya yaitu mengesa-kannya dlm beribadah kepada-Nya semata. • Kelirulah apa yg diyakini oleh para penyembah kuburan pd masa ini dan orang2 semacam mereka yang menyatakan bahwa makna Laa ilaaha illallah adalah persaksian bahwa Allah ada atau bahwa Dia adalah Khaliq sang Pencipta yg mampu untuk meciptakan dan yg semacamnya dan bahwa yg berkeyakinan seperti itu berarti dia telah mewujudkan Tauhid yg sempurna meskipun dia melakukan berbagai hal seperti beribadah kpd selain Allah dan berdoa kpd orang mati atau beribadah kpd mereka dg melakukan nazar atau thawaf dikuburannya dan mengambil berkah dg tanah kuburannya.
  • 4.
    Kandungan Laa ilaahaIllallah • Orang2 kafir Quraisy telah mengetahui sebelumnya Laa ilaaha Illallah mengandung konsekwensi yaitu ditinggalkannya ibadah kpd selain Allah dan hanya mengesakan Allah dlm ibadahnya. • Seandainya mereka mengucapkan kalimat tsb dan tetap menyembah kpd berhala, maka sesungguhnya hal itu merupakan perbuatan yg bertolak belakang dan mereka memang telah memulainya dari sesuatu yg bertentangan. • Sedangkan para penyembah kuburan zaman sekarang tidak memulainya dari sesuatu yg bertentangan, mereka mengatakan Laa ilaaha Illallah, kemudian mereka membatalkannya dg doa terhadap orang mati yg terdiri dari para wali, orang2 sholeh serta beribadah di kuburan mereka dg berbagai macam ibadah. Celakalah bagi mereka sebagaimana celakanya Abu Lahab dan Abu Jahal walaupun keduanya mengetahui Laa Ilaaha Illallah. • Semua ibadah terhadap selain Allah baik dg meminta syafaat ataupun pertolongan , serta mengesakan Allah dlm beribadah, itulah petunjuk dan agama yg haq yg karenanya Allah mengutus para Rasul dan menurunkan kitab2-Nya. • Tauhid itu sendiri bahkan justu beribadah dg ikhlas kpd selain Allah dlm bentuk doa, takut , menyembelih, nazar, minta pertolongan, tawakkal serta yang lainnya dari berbagai bentuk ibadah .
  • 5.
    Mengujutkan Laa ilaahaillallah • Penghambaan yg iklas kpd Allah semata dg penuh penghormatan, rasa takut, cinta, pengharapan, pengagungan dan tawakkal yg semua itu memenuhi ruang hatinya dan disingkirkannya penghambaan terhadap selain-Nya dari para makhluk. • Jika semua itu terwujud maka tidak akan ada lagi rasa cinta, keinginan dan permintaan selain apa yg dikehendaki Allah serta apa yg dicintai-Nya dan dituntut-Nya. • Demikian juga akan tersingkir dari hati semua keinginan nafsu syahwat dan bisikan2 syaitan, maka siapa yg mencintai sesuatu atau menta’atinya atau mecintai dan membenci karenanya maka dia itu adalah tuhannya, dan siapa yg mencintai dan membenci se-mata2 karena Allah, ta’at dan memusuhi karena Allah, maka Allah baginya adalah tuhan yg sebenarnya. • Siapa yang mencintai karena hawa nafsunya dan membenci juga karenanya, atau ta’at dan memusuhi karena hawa nafsunya, maka hawa nafsu baginya adalah tuhannya. • “Tidakkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan ?” (Al Furqon 43)
  • 6.
    Keutamaan Laa IlaahaIllallah • Dlm kalimat Ikhlas (Laa Ilaaha Illallah) terkumpul keutamaan yg banyak, dan faedah yg ber-macam2 • Keutamaan yg paling utama adalah bahwa orang yg mengucapkannya dg ikhlas se-mata2 karena mencari ridho-Nya maka Allah ta’ala haramkan baginya api neraka. • “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi siapa yang mengatakan: Laa Ilaaha Illallah semata-mata karena mencari ridho Allah” (Muttafaq Alaih). Sabda Rasulullah SAW. • karena jika seseorang mengucapkannya (Laa Ilaaha Illallah) dg ikhlas dan penuh keyakinan maka dia tidak mungkin berbuat dosa terus menerus, karena kesempurnaan keikhlasan dan keyakinan menuntutnya untuk menjadikan Allah sebagai sesuatu yg lebih dicintainya dari segala sesuatu. • maka tidak ada lagi dlm hatinya keinginan terhadap apa yg diharamkan Allah ta’ala dan membenci apa g Allah perintahkan. Hal seperti itulah yg membuatnya diharam kan dari api neraka meskipun dia melakukan dosa sebelumnya, karena keimanan, taubat, keikhlasan, kecintaan dan keyakinannya membuat dosa yg ada padanya terhapus bagaikan malam yg menghapus siang.
  • 7.
    Rukun Laa IlaahaIllallah • Syahadat memiliki dua rukun : 1. Peniadaan (Nafy) dlm kalimat: “Laa Ilaaha”. 2. Penetapan (Itsbat) dlm kalimat: “Illallah”. Maka “Laa Ilaaha” berarti meniadakan segala tuhan selain Allah, dan “Illallah” berarti menetapkan bahwa sifat ketuhanan hanya milik Allah semata dan tidak ada yang menyekutukannya
  • 8.
    Syarat-syarat Laa IlaahaIllallah • Para ulama menyatakan bahwa ada tujuh syarat bagi kalimat Laa Ilaaha Illallah. Kalimat tersebut tidak sah selama ketujuh syarat tersebut tidak terkumpul dan sempurna dalam diri seseorang, serta mengamalkan segala apa yang terdapat didalamnya serta tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengannya. • Yang dimaksud bukanlah sekedar menghitung lafaz-lafaznya dan menghafalnya, sebab betapa banyak orang yang hafal kalimatnya akan tetapi ia bagaikan anak panah yang melesat (keluar dari Islam) sehingga anda akan lihat dia banyak melakukan banyak perbuatan yang bertentangan.
  • 9.
    1. Berilmu •Memiliki ilmu terhadap maknanya (kalimat Laa Ilaaha Illallah) baik dlm hal nafy maupun itsbat dan segala amal yg dituntut darinya. • Jika seorang hamba mengetahui bahwa Allah ta’ala adalah se-mata2 yg disembah dan bahwa penyembahan kpd selainnya adalah bathil, kemudian dia mengamalkan sesuai dg ilmunya tsb. • Lawan dari mengetahui adalah bodoh, karena dia tidak mengetahui wajibnya mengesakan Allah dlm ibadah, bahkan dia menilai bolehnya beribadah kpd selain Allah disamping beribadah kepada-Nya. • “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yg Haq) melainkan Allah” (Muhammad 19) • “Akan tetapi (orang yg dapat memberi syafaat ialah) orang yg mengakui yg hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)” (Az Zukhruf 86) • Maksudnya adalah: Siapa yg bersaksi sedangkan hati mereka mengetahui apa yg diucapkan lisan mereka.
  • 10.
    2. Yakin •Syahadat dg keyakinan sehingga hatinya tenang di dlmnya, tanpa sedikitpun pengaruh keraguan yg disebarkan oleh syetan2 jin dan manusia, bahkan dia mengucapkannya dg penuh keyakinan atas kandungan yg ada didalamnya. • Siapa yang mengucapkannya maka wajib baginya meyakininya didalam hati dan mempercayai kebenaran apa yang diucapkannya yaitu adanya hak ketuhanan yang dimiliki Allah ta’ala dan tidak adanya sifat ketuhanan kepada segala sesuatu selain-Nya. • “Sesungguhnya orang2 yg beriman hanyalah orang2 yg beriman kpd Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu2 ”
  • 11.
    3. Menerima •Menerima semua ajaran yg terdapat dlm kalimat tsb dlm hatinya dan lisannya. Dia membenarkan dan beriman atas semua berita dan apa yg disampaikan Allah dan Rasul-Nya, tidak ada sedikitpun yg ditolaknya dan tidak berani memberikan penafsiran yg keliru atau perubahan atas nash2 yg ada sebagaimana hal tsb dilarang Allah ta’ala. • “Katakanlah, kami beriman kpd Allah dan apa yg diturunkan kepada kami” (Al Baqarah 136) • Lawan dari menerima adalah menolak. Ada sebagian orang yg mengetahui makna syahadatain dan yakin akan kandungan yg ada didalamnya akan tetapi dia menolaknya karena kesombongannya dan kedengkiannya. • “Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang2 yg zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah” (Al An’am 33) • “Wahai orang2 yg beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya”(Al Baqarah 208)
  • 12.
    4. Tunduk •Tunduk atas apa yg diajarkan dlm kalimat Ikhlas, yaitu dg menyerahkan dan merendahkan diri serta tidak membantah terhadap hukum2 Allah. • “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya …” (Az Zumar 54) • Tunduk terhadap apa yg dibawa Rasulullah SAW dg diiringi sikap ridho dan mengamalkannya tanpa bantahan serta tidak menambah atau mengurangi. • Jika seseorang telah mengetahui makna Laa Ilaaha Illallah dan yakin serta menerimanya, akan tetapi dia tidak tunduk dan menyerahkan diri dlm melaksanakan kandungannya maka semua itu tidak memberinya manfaat. Termasuk dikatakan tidak tunduk juga adalah tidak menjadikan syariat Allah sebagai sumber hukum dan menggantinya dengan undang2 buatan manusia.
  • 13.
    5. Jujur •jujur dg keimanannya dan aqidahnya, selama itu terwujud maka dia dikatakan orang yg membenarkan terhadap kitab Allah ta’ala dan sunnahnya. • Lawan dari jujur adalah dusta, jika seorang hamba berdusta dlm keimanannya, maka seseorang tidak dianggap beriman bahkan dia dikatakan munafiq walaupun mengucapkan syahadat dg lisannya, maka syahadat tsb baginya tidak menyelamatkannya. • Termasuk yg menghilangkan sahnya syahadat adalah mendustakan apa yg dibawa Rasulullah atau mendustakan sebagian yg dibawanya, karena Allah ta’ala telah memerin tahkan kita untuk ta’at kepadanya dan membenarkannya dan mengaitkannya dg ketaatan kepada-Nya.
  • 14.
    6. Ikhlas •Mensucikan setiap amal perbuatan dg niat yg murni dari kotoran2 syirik, yg demikian itu terwujud dari apa yg tampak dlm perkataan dan perbuatan yg se-mata2 karena Allah ta’ala dan karena mencari ridho-Nya. • Tidak ada didalamnya kotoran riya’ dan ingin dikenal, atau tujuan duniawi dan pribadi, atau juga melakukan sesuatu karena kecintaannya terhadap seseorang atau golongannya atau partainya dimana dia menyerahkan dirinya kepadanya tanpa petunjuk Allah ta’ala. • “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)” (Az Zumar 3) • “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus”(Al Bayinah 5). • Lawan dari ikhlas adalah Syirik dan riya’, yaitu mencari keridhoan selain Allah ta’ala. Jika seseorang telah kehilangan dasar keikhlasannya, maka syahadat tidak bermanfaat baginya.
  • 15.
    7. Cinta •Mencintai kalimat yg agung ini serta semua ajaran dan konsekwensi yg terkandung didlmnya maka dia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan mendahulukan kecintaan kpd keduanya atas semua kecintaan kpd yg lainnya serta melakukan semua syarat2-nya dan konsekwensinya. Cinta terhadap Allah adalah rasa cinta yang diiringi dg rasa pengangungan dan rasa takut dan pengharapan. • Termasuk cinta kepada Allah adalah mendahulukan apa yang Allah cintai atas apa yang dicintai hawa nafsu dan segala tuntutannya, termasuk juga rasa cinta adalah membenci apa yg Allah benci, maka dirinya membenci orang2 kafir serta memusuhi mereka. Dia juga membenci kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. • “Katakanlah: “Jika kamu (benar2) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa2 mu”, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Ali Imran 30) • Lawan dari cinta adalah benci. Yaitu membenci kalimat ini dan semua ajaran yang terkandung didalamnya atau mencinta sesuatu yang disembah selain Allah bersama kecintaannya terhadap Allah.
  • 16.
    MAKNA PERSAKSIAN (SYAHADAT)BAHWA MUHAMMAD ADALAH RASULULLAH • Taat terhadapnya atas apa yg diperintahkannya dan membenarkan atas apa yg diberitakannya serta menjauhi apa yg dilarang dan diancamnya. Tidak beribadah kepada Allah kecuali apa yg dia syariatkan. Setiap muslim harus mewujudkan syahadat ini, sehingga tidak dikatakan syahadat seseorang terhadap kerasulannya sempurna manakala dia sekedar mengucapkannya dg lisan namun meninggalkan perintahkannya dan melanggar larangannya serta taat kepada selainnya atau beribadah kepada Allah tidak berdasarkan ajarannya. • “Siapa yg taat kpd Ku maka dia telah taat kpd Allah dan siapa yg durhaka kepadaku maka dia telah durhaka kpd Allah” (Riwayat Bukhori) • “Siapa yg meng-ada2 dlm urusan (agama) kami yg tidak termasuk didlm nya maka dia tertolak”(Muttafaq alaih)
  • 17.
    “(Kuasa Allah) yangdemikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Al Hajj 62) Disari dari : Thauhid dan syahadatain oleh Abduloh Haidir