AGING THEORIES
Penuaan/ Aging
• Menua (aging) adalah proses menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantinides, 1994)
• Menua merupakan proses yang dapat dilihat
sebagai sebuah kontinum kejadian dari lahir
sampai meninggal (Ignativicus, Workman,
Mishler, 1999).
DAHULU
• Ilmuwan telah membuat teori penuaan
(Yunani Kuno = Aristoteles, Hipocrates,
Galen)
Penurunan suhu tbh & cairan (umum)
SEKARANG
Penelitian dan
Penemuan
Semakin :
• Jelas
• Kompleks
• Variatif
“Menjadi tua itu pasti,
menjadi dewasa itu pilihan”
3 PERSPEKTIF PENUAAN
1. Usia biologis
 kapasitas fungsi sistem organ
2. Usia psikologis
 kapasitas perilaku adaptasi
3. Usia sosial
 perubahan peran & perilaku sesuai usia
manusia
Teori saling melengkapi
THEORIES OF AGING
1. Biologic Answering basic question
regarding physiologic process
2. Sociologic  Roles & relationship
3. Psychologic  How an individual
responds to task of life (influenced
by biology & sociology)
4. Moral/spiritual  exam how an
individual seeks to explain &
validate their existence
BIOLOGIC THEORIES
OF AGING
TIPE PERUBAHAN
(Hayflick, 1988):
1. Kerusakan (Deleterious) 
penurunan fungsi
2. Progressive  bertahap
3. Intrinsic
4. Universal  semua spesies
Simpulan
• Universal
• Alamiah, tidak terelakkan, irreversible, progresif
seiring waktu
• Bervariasi antar individu
• Laju bervariasi antar organ, jaringan
• Dipengaruhi fx nonbiologis
• ≠ proses penyakit
• Rentan sakit
“perubahan terkait penuaan ≠ faktor risiko”
Relevansi
• Penkes penuaan dan konsekuensi
• Pencegahan dan deteksi dini infeksi
• Mengurangi efek stres fisik dan psikologis
• Improve Quality of life
• Fokus pada treatable disease-related fx
SOCIOLOGIC THEORIES
• Fokus : perub. peran & hub sos
 adaptasi
Prinsip :
1. Penuaan  proses sepanjang hayat
2. Mempengaruhi & dipengaruhi proses
sosial
3. Usia berubah tiap waktu & dialami
secara berbeda oleh kelompok yg
berbeda
ACTIVITY THEORY
• Indv tetap perlu
aktivitas untuk
mempertahankan
usia
Kepuasan hidup dan
konsep diri
bertambah
• Konsep diri, loss of role, life
satisfaction
• > kualitas, ≠ kuantitas
• Informal (improve well being),
formal (reduce life satisfaction),
soliter (no effect)
Relevansi
• Respon klp dpt
sama, individu unik
• Fasilitasi koping
yang efektif
• Temukan aktivitas
baru
• Manajemen Fx
lingkungan dan
psikososial yg
pengaruhi fungsi
PSYCHOLOGIC THEORIES
1. Maslow’s Hierarchy of Human
Needs
2. Jung’s Theory of
individualism
3. Erikson’s Eight Stages of
Life
4. Selective Optimization with
Compensation
PSYCHOLOGIC THEORIES
• Bgmn seseorang berespon thd
tugas perkembangan
• Dipengaruhi biologi & sosial
 luas
• Dasar : perkembangan terus
berjalan meski menua
• Mekanisme psikologi : adaptasi,
memori, kemampuan belajar,
afeksi & motivasi  perub t.l &
perkemb.
HUMAN NEEDS THEORY
• Kebutuhan
dasar
motivasi
• Rendah 
tinggi
• Lansia 
aktualisasi
INDIVIDUALISM THEORY
• 2 tipe manusia:
introvert &
ekstrovert
• Lansia : introvert 
nostalgia
• Menua sukses 
seimbang
 Menerima kondisi
Relevansi
• Life review → penuhi tgs
perkembangan, ↑ harga diri
• Fasilitator
• Pemenuhan KDM, intervensi?
• Perasaan dibutuhkan, dihormati,
berguna bg orla
MORAL & SPIRITUAL
THEORY
• Sakit, krisis hidup, kesadaran bhw hidup
tdk selamanya → kontemplasi spiritual
• Perkemb sbg pemikir moral & spiritual 
eksistensi
• Ns bantu klien dlm krisis hidup 
temukan arti
HOLISTIC CARE
Ages 65 and up—Late Adulthood (Neugarten,
Levinson and others)
 At some point late adulthood may be characterized
by any one or more of the following:
1) retirement from full-time employment;
2) relinquishment of household management; 8)
withdrawal from active community and organizational
leadership;
3) breaking up of marriage through death of one's mate;
Ages 65 and up—Late Adulthood (Neugarten,
Levinson and others)
5) loss of independent household;
6) loss of interest in distant goals and plans;
7) acceptance of dependence on others for support or advice and '
management funds;
8) acceptance of subordinate position to adult offspring or to social worker;
9) taking up membership in groups made up largely of old
people;
10) acceptance of planning in terms of immediate goals.
– Search for meaning of one's life; feelings of fulfillment or failure.
– Looking backward in time; reviewing one's life.
• Masalah lanjut usia (lansia) juga perlu
mendapatkan perhatian karena jumlahnya
yang terus bertambah setiap tahunnya.
• Data BPS menunjukkan bahwa jumlah lansia
terus meningkat dari 5,3 jiwa (1971),
meningkat menjadi 14,4 juta (2000) dan
diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 28,8
juta jiwa.
• Pertambahan penduduk lansia ini mungkin
disebabkan oleh semakin membaiknya
pelayanan kesehatan dan meningkatnya usia
harapan hidup orang Indonesia.
• Lansia pedesaan perlu mendapatkan
perhatian  60% lansia Indonesia tinggal di
pedesaan. Berbeda dengan lansia yang
tinggal di perkotaan dan dekat dengan
fasilitas kesehatan yang lengkap, lansia di
pedesaan sangat minim aksesnya terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan da cara hidup
sehat.
Karakteristik Penyakit Lansia
• penyakit biasanya bersifat multiple (tidak
berdiri sendiri), saling terkait dan kronis
• bersifat degeneratif
• sering menimbulkan kecacatan atau kematian
• seringkali diserta dengan masalah psikologis
dan sosial
Pasien Lansia v.s. Pasien Geriatri
• Pasien lansia adalah pasien yang berusia di atas 60
tahun dengan penyakit tunggal.
• Pasien geriatri adalah pasien berusia di atas 60 tahun
dengan penyakit ganda, misalnya komplikasi
diabetes, hipertensi dan penyakit jantung koroner.
• Pada pasien geriatri gejala penyakit tidak khas.
Pasien Lansia v.s. Pasien Geriatri
• Karakteristik lain pasien geriatri adalah penurunan
daya cadangan faali tubuh, penurunan kemampuan
melakukan aktivitas hidup sehari- hari, mengalami
gangguan nutrisi bahkan mengalami immobilitasi
(harus tirah baring selama hitungan hari hingga
bulan).
•  penanganan pasien geriatri memerlukan
penanganan yang berbeda dengan pasien biasa.
•  dilakukan oleh suatu tim dari berbagai disiplin
ilmu secara komprehensif
• warga usia lanjut juga rentan terkena demensia
(pikun) dan penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari
(activity of daily living).
• Tingkat kemandirian diukur dengan indeks
Barthel yang terdiri atas 10 aspek, antara lain:
kemampuan untuk makan (mandiri atau perlu
bantuan), ke toilet untuk buang air kecil, ke
toilet untuk buang air besar, mandi,
mengenakan pakaian, jalan kaki, transfer dari
berbaring ke duduk, naik turun tangga, dan
menyiapkan makanan sendiri.
Program Pemberdayaan Lansia
• Tujuan memberdayakan lansia sehingga
mereka mampu untuk menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi masalah
kesehatannya serta dapat menyumbangkan
tenaga dan kemampuannya untuk
kepentingan keluarga dan masyarakat.
Program Pemberdayaan Lansia
• sasaran utama yaitu para lanjut usia dan sasaran
antara yaitu keluarga yang memiliki lansia, kelompok
usia pra lansia dan masyarakat.
• Kegiatan yang dikembangkan lebih menempatkan
lansia sebagai subjek bersifat kegiatan yang
mempertahankan derajat kesehatan, meningkatkan
daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri dan
kebugaran lansia.
Program Pemberdayaan Lansia
• Program yang dikembangkan hendaknya berbasis
masyarakat sehingga dapat melibatkan masyarakat
dan keluarga yang memiliki lansia dalam
pengembangan program- programnya.
• Kegiatan bisa berupa: need assessment, seminar dan
lokakarya mengenai pengembangan program
pelayanan bagi lansia, posyandu lansia, Taman
Pembinaan Lanjut Usia (TPL), pengumpulan data
lansia serta pengembangan jaringan kerjasama
Pendekatan dalam Pelayanan
Kesehatan Lansia
•  Pendekatan yang bisa mencakup sehat
fisik, psikologis, spiritual dan sosial
• Pendekatan satu aspek tidak akan
menunjang pelayanan kesehatan pada lansia
yg membutuhkan pelayanan komprehensif
• Pendekatan eklektik holistik pdkt yg
mencakup aspek psikososial dan lingkungan
yang menyertai
Pendekatan dalam Pelayanan
Kesehatan Lansia,meliputi
• Pdkt. Biologis:menitik beratkan pada perubahan2
biologis. Perubahan mencakup anatomi & fisiologi
serta berkembangnya kondisi patologis yg multiple
• Pdkt. Psikologis: menekankan pd pemeliharaan dan
pengembangan fs.2 kognitif, afektif, konatif dan
kepribadian
• Pdkt sosial budaya: menekankan perhatian pada
masalah2 sosial budaya yang mempengaruhi lansia
Pendekatan Psikologis
Fungsi Kognitif
• Kemampuan belajar (learning)
• Kemampuan pemahaman (comprehension)
• Kinerja (performance)
• Pemecahan masalah (problem solving)
• Daya ingat (memory)
• Motivasi
• Pengambilan keputusan
• kebijaksanaan
Pendekatan Psikologis
Fungsi afektif
• Biologis: perasaan indera, perasaan vital dan
perasaan naluriah
• Psikologis: p.diri, p. sosial, p.etis, estetis,
intelek, religius
Fungsi konatif (psikomotor)
kepribadian
Pendekatan Sosial Budaya
• “disengagement theory of aging”proses pelepasan
ikatan/ penarikan diri scr pelan2 tetapi pasti &
teratur dari individu atau masy thd satu sama lain
terjadi scr alamiah dan tidak dpt dihindari. Hal tsb
berlangsung sampai penarikan diri yang terakhir,
yaitu mati
• “Continuity theory”berdasar asumsi bahwa identity
adlh fungsi hubungan & interaksi dg orang lain.
Pendekatan Sosial Budaya
• “activity theory” orang yg masa mudanya sangat aktif
akan terus memelihara keaktifannya setelah dia tua.
“sense of integrity” dibangun semasa muda & tetap
terpelihara sampai tua.
• Erickson membagi manusia menurut fase
umurnya. Ada masa krisis dlm setiap fase. Pada masa
tua ada pilihan antara “sense of integrity” dan “sense
of despair” krn ada rasa takut kematian
Human Response to Change
Phases in responding to personal life change
(Gordon Lippitt)
• Shock
• Disbelief (It can't be happening!)
• Guilt (What did I do to cause this?)
• Projection (blaming, anger, rage)
• Rationalization (finding reasons to justify)
• Integration (How change can fit into life?)
The dying process
(Elisabeth Kubler-Ross)
1. Denial
2. Anger
3. Bargaining
4. Depression
5. Acceptance
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri
manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-
resiko kematian.
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu,
niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh".
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang
ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang
ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS
Ali Imran, 3:154)
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di
balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi
kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di
muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan
jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini
adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana
mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah".
Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir
tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun
ia lari menghindar.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu
lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS
al-Jumu'ah, 62:8)
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak
dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
(QS, Al-Munafiqun, 63:11)
The dying process
(Elisabeth Kubler-Ross)
1. Denial
2. Anger
3. Bargaining
4. Depression
5. Acceptance
1. Denial (Penolakan)
• Reaksi pertama
• Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari
kenyataan.
• Reaksi fisik :
- Letih - lemah - pucat
- mual - diare - menangis
- gangguan pernafasan - gelisah
- detak jantung cepat
- tidak tahu berbuat apa
• Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun
copy right 2010 by putra
pasbar www.rafani.co.cc
2. Anger (Marah)
• Individu menolak kehilangan.
• Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang
lain atau dirinya sendiri.
• Perilaku :
- agresif - bicara kasar
- menyerang orang lain - menolak pengobatan
- menuduh dokter atau perawat tidak kompeten
• Respon fisk :
- muka merah - denyut nadi cepat
- gelisah - susah tidur
- tangan mengepal
3. Bargainning (Tawar – menawar)
• Penundaan kesadaran atas kenyataan
terjadinya kehilangan.
• Berupaya melakukan tawar – menawar
dengan memohon kemurahan Tuhan.
copy right 2010 by putra
pasbar www.rafani.co.cc
4. Depression ( Depresi)
• Menunjukan sikap menarik diri
• Kadang bersikap sangat penurut
• Tidak mau bicara
• Menyatakan keputusasaan
• Rasa tidak berharga
• Bisa muncul keinginan bunuh diri
• Gejala fisik :
- menolak makan - susah tidur
- letih - libido turun
5. Acceptance ( Penerimaan)
• Reorganisasi perasaan kehilangan
• Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai
berkurang atau hilang beralih ke objek baru.
• Menerima kenyataan kehilangan
• Mulai memandang ke depan.
• Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima
dengan perasaan damai  tuntas
• Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan 
mempengaruhi dalam mengatasi perasaan
kehilangan selanjutnya

Lansia

  • 1.
  • 2.
    Penuaan/ Aging • Menua(aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994)
  • 3.
    • Menua merupakanproses yang dapat dilihat sebagai sebuah kontinum kejadian dari lahir sampai meninggal (Ignativicus, Workman, Mishler, 1999).
  • 4.
    DAHULU • Ilmuwan telahmembuat teori penuaan (Yunani Kuno = Aristoteles, Hipocrates, Galen) Penurunan suhu tbh & cairan (umum)
  • 5.
    SEKARANG Penelitian dan Penemuan Semakin : •Jelas • Kompleks • Variatif
  • 6.
    “Menjadi tua itupasti, menjadi dewasa itu pilihan”
  • 7.
    3 PERSPEKTIF PENUAAN 1.Usia biologis  kapasitas fungsi sistem organ 2. Usia psikologis  kapasitas perilaku adaptasi 3. Usia sosial  perubahan peran & perilaku sesuai usia manusia Teori saling melengkapi
  • 8.
    THEORIES OF AGING 1.Biologic Answering basic question regarding physiologic process 2. Sociologic  Roles & relationship 3. Psychologic  How an individual responds to task of life (influenced by biology & sociology) 4. Moral/spiritual  exam how an individual seeks to explain & validate their existence
  • 9.
    BIOLOGIC THEORIES OF AGING TIPEPERUBAHAN (Hayflick, 1988): 1. Kerusakan (Deleterious)  penurunan fungsi 2. Progressive  bertahap 3. Intrinsic 4. Universal  semua spesies
  • 10.
    Simpulan • Universal • Alamiah,tidak terelakkan, irreversible, progresif seiring waktu • Bervariasi antar individu • Laju bervariasi antar organ, jaringan • Dipengaruhi fx nonbiologis • ≠ proses penyakit • Rentan sakit “perubahan terkait penuaan ≠ faktor risiko”
  • 11.
    Relevansi • Penkes penuaandan konsekuensi • Pencegahan dan deteksi dini infeksi • Mengurangi efek stres fisik dan psikologis • Improve Quality of life • Fokus pada treatable disease-related fx
  • 12.
    SOCIOLOGIC THEORIES • Fokus: perub. peran & hub sos  adaptasi Prinsip : 1. Penuaan  proses sepanjang hayat 2. Mempengaruhi & dipengaruhi proses sosial 3. Usia berubah tiap waktu & dialami secara berbeda oleh kelompok yg berbeda
  • 13.
    ACTIVITY THEORY • Indvtetap perlu aktivitas untuk mempertahankan usia Kepuasan hidup dan konsep diri bertambah
  • 14.
    • Konsep diri,loss of role, life satisfaction • > kualitas, ≠ kuantitas • Informal (improve well being), formal (reduce life satisfaction), soliter (no effect)
  • 15.
    Relevansi • Respon klpdpt sama, individu unik • Fasilitasi koping yang efektif • Temukan aktivitas baru • Manajemen Fx lingkungan dan psikososial yg pengaruhi fungsi
  • 16.
    PSYCHOLOGIC THEORIES 1. Maslow’sHierarchy of Human Needs 2. Jung’s Theory of individualism 3. Erikson’s Eight Stages of Life 4. Selective Optimization with Compensation
  • 17.
    PSYCHOLOGIC THEORIES • Bgmnseseorang berespon thd tugas perkembangan • Dipengaruhi biologi & sosial  luas • Dasar : perkembangan terus berjalan meski menua • Mekanisme psikologi : adaptasi, memori, kemampuan belajar, afeksi & motivasi  perub t.l & perkemb.
  • 18.
    HUMAN NEEDS THEORY •Kebutuhan dasar motivasi • Rendah  tinggi • Lansia  aktualisasi
  • 19.
    INDIVIDUALISM THEORY • 2tipe manusia: introvert & ekstrovert • Lansia : introvert  nostalgia • Menua sukses  seimbang  Menerima kondisi
  • 20.
    Relevansi • Life review→ penuhi tgs perkembangan, ↑ harga diri • Fasilitator • Pemenuhan KDM, intervensi? • Perasaan dibutuhkan, dihormati, berguna bg orla
  • 21.
    MORAL & SPIRITUAL THEORY •Sakit, krisis hidup, kesadaran bhw hidup tdk selamanya → kontemplasi spiritual • Perkemb sbg pemikir moral & spiritual  eksistensi • Ns bantu klien dlm krisis hidup  temukan arti HOLISTIC CARE
  • 22.
    Ages 65 andup—Late Adulthood (Neugarten, Levinson and others)  At some point late adulthood may be characterized by any one or more of the following: 1) retirement from full-time employment; 2) relinquishment of household management; 8) withdrawal from active community and organizational leadership; 3) breaking up of marriage through death of one's mate;
  • 23.
    Ages 65 andup—Late Adulthood (Neugarten, Levinson and others) 5) loss of independent household; 6) loss of interest in distant goals and plans; 7) acceptance of dependence on others for support or advice and ' management funds; 8) acceptance of subordinate position to adult offspring or to social worker; 9) taking up membership in groups made up largely of old people; 10) acceptance of planning in terms of immediate goals. – Search for meaning of one's life; feelings of fulfillment or failure. – Looking backward in time; reviewing one's life.
  • 24.
    • Masalah lanjutusia (lansia) juga perlu mendapatkan perhatian karena jumlahnya yang terus bertambah setiap tahunnya. • Data BPS menunjukkan bahwa jumlah lansia terus meningkat dari 5,3 jiwa (1971), meningkat menjadi 14,4 juta (2000) dan diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 28,8 juta jiwa. • Pertambahan penduduk lansia ini mungkin disebabkan oleh semakin membaiknya pelayanan kesehatan dan meningkatnya usia harapan hidup orang Indonesia.
  • 25.
    • Lansia pedesaanperlu mendapatkan perhatian  60% lansia Indonesia tinggal di pedesaan. Berbeda dengan lansia yang tinggal di perkotaan dan dekat dengan fasilitas kesehatan yang lengkap, lansia di pedesaan sangat minim aksesnya terhadap fasilitas pelayanan kesehatan da cara hidup sehat.
  • 26.
    Karakteristik Penyakit Lansia •penyakit biasanya bersifat multiple (tidak berdiri sendiri), saling terkait dan kronis • bersifat degeneratif • sering menimbulkan kecacatan atau kematian • seringkali diserta dengan masalah psikologis dan sosial
  • 27.
    Pasien Lansia v.s.Pasien Geriatri • Pasien lansia adalah pasien yang berusia di atas 60 tahun dengan penyakit tunggal. • Pasien geriatri adalah pasien berusia di atas 60 tahun dengan penyakit ganda, misalnya komplikasi diabetes, hipertensi dan penyakit jantung koroner. • Pada pasien geriatri gejala penyakit tidak khas.
  • 28.
    Pasien Lansia v.s.Pasien Geriatri • Karakteristik lain pasien geriatri adalah penurunan daya cadangan faali tubuh, penurunan kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari- hari, mengalami gangguan nutrisi bahkan mengalami immobilitasi (harus tirah baring selama hitungan hari hingga bulan). •  penanganan pasien geriatri memerlukan penanganan yang berbeda dengan pasien biasa. •  dilakukan oleh suatu tim dari berbagai disiplin ilmu secara komprehensif
  • 29.
    • warga usialanjut juga rentan terkena demensia (pikun) dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari (activity of daily living). • Tingkat kemandirian diukur dengan indeks Barthel yang terdiri atas 10 aspek, antara lain: kemampuan untuk makan (mandiri atau perlu bantuan), ke toilet untuk buang air kecil, ke toilet untuk buang air besar, mandi, mengenakan pakaian, jalan kaki, transfer dari berbaring ke duduk, naik turun tangga, dan menyiapkan makanan sendiri.
  • 30.
    Program Pemberdayaan Lansia •Tujuan memberdayakan lansia sehingga mereka mampu untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatannya serta dapat menyumbangkan tenaga dan kemampuannya untuk kepentingan keluarga dan masyarakat.
  • 31.
    Program Pemberdayaan Lansia •sasaran utama yaitu para lanjut usia dan sasaran antara yaitu keluarga yang memiliki lansia, kelompok usia pra lansia dan masyarakat. • Kegiatan yang dikembangkan lebih menempatkan lansia sebagai subjek bersifat kegiatan yang mempertahankan derajat kesehatan, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri dan kebugaran lansia.
  • 32.
    Program Pemberdayaan Lansia •Program yang dikembangkan hendaknya berbasis masyarakat sehingga dapat melibatkan masyarakat dan keluarga yang memiliki lansia dalam pengembangan program- programnya. • Kegiatan bisa berupa: need assessment, seminar dan lokakarya mengenai pengembangan program pelayanan bagi lansia, posyandu lansia, Taman Pembinaan Lanjut Usia (TPL), pengumpulan data lansia serta pengembangan jaringan kerjasama
  • 33.
    Pendekatan dalam Pelayanan KesehatanLansia •  Pendekatan yang bisa mencakup sehat fisik, psikologis, spiritual dan sosial • Pendekatan satu aspek tidak akan menunjang pelayanan kesehatan pada lansia yg membutuhkan pelayanan komprehensif • Pendekatan eklektik holistik pdkt yg mencakup aspek psikososial dan lingkungan yang menyertai
  • 34.
    Pendekatan dalam Pelayanan KesehatanLansia,meliputi • Pdkt. Biologis:menitik beratkan pada perubahan2 biologis. Perubahan mencakup anatomi & fisiologi serta berkembangnya kondisi patologis yg multiple • Pdkt. Psikologis: menekankan pd pemeliharaan dan pengembangan fs.2 kognitif, afektif, konatif dan kepribadian • Pdkt sosial budaya: menekankan perhatian pada masalah2 sosial budaya yang mempengaruhi lansia
  • 35.
    Pendekatan Psikologis Fungsi Kognitif •Kemampuan belajar (learning) • Kemampuan pemahaman (comprehension) • Kinerja (performance) • Pemecahan masalah (problem solving) • Daya ingat (memory) • Motivasi • Pengambilan keputusan • kebijaksanaan
  • 36.
    Pendekatan Psikologis Fungsi afektif •Biologis: perasaan indera, perasaan vital dan perasaan naluriah • Psikologis: p.diri, p. sosial, p.etis, estetis, intelek, religius Fungsi konatif (psikomotor) kepribadian
  • 37.
    Pendekatan Sosial Budaya •“disengagement theory of aging”proses pelepasan ikatan/ penarikan diri scr pelan2 tetapi pasti & teratur dari individu atau masy thd satu sama lain terjadi scr alamiah dan tidak dpt dihindari. Hal tsb berlangsung sampai penarikan diri yang terakhir, yaitu mati • “Continuity theory”berdasar asumsi bahwa identity adlh fungsi hubungan & interaksi dg orang lain.
  • 38.
    Pendekatan Sosial Budaya •“activity theory” orang yg masa mudanya sangat aktif akan terus memelihara keaktifannya setelah dia tua. “sense of integrity” dibangun semasa muda & tetap terpelihara sampai tua. • Erickson membagi manusia menurut fase umurnya. Ada masa krisis dlm setiap fase. Pada masa tua ada pilihan antara “sense of integrity” dan “sense of despair” krn ada rasa takut kematian
  • 39.
    Human Response toChange Phases in responding to personal life change (Gordon Lippitt) • Shock • Disbelief (It can't be happening!) • Guilt (What did I do to cause this?) • Projection (blaming, anger, rage) • Rationalization (finding reasons to justify) • Integration (How change can fit into life?)
  • 40.
    The dying process (ElisabethKubler-Ross) 1. Denial 2. Anger 3. Bargaining 4. Depression 5. Acceptance
  • 41.
    Datangnya Kematian MenurutAl Qur'an 1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko- resiko kematian. Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
  • 42.
    Datangnya Kematian MenurutAl Qur'an 2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)
  • 43.
    Datangnya Kematian MenurutAl Qur'an : 3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu'ah, 62:8)
  • 44.
    Datangnya Kematian MenurutAl Qur'an : 4. Kematian datang secara tiba-tiba. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
  • 45.
    Datangnya Kematian MenurutAl Qur'an : 5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
  • 46.
    The dying process (ElisabethKubler-Ross) 1. Denial 2. Anger 3. Bargaining 4. Depression 5. Acceptance
  • 47.
    1. Denial (Penolakan) •Reaksi pertama • Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari kenyataan. • Reaksi fisik : - Letih - lemah - pucat - mual - diare - menangis - gangguan pernafasan - gelisah - detak jantung cepat - tidak tahu berbuat apa • Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
  • 48.
    2. Anger (Marah) •Individu menolak kehilangan. • Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri. • Perilaku : - agresif - bicara kasar - menyerang orang lain - menolak pengobatan - menuduh dokter atau perawat tidak kompeten • Respon fisk : - muka merah - denyut nadi cepat - gelisah - susah tidur - tangan mengepal
  • 49.
    3. Bargainning (Tawar– menawar) • Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan. • Berupaya melakukan tawar – menawar dengan memohon kemurahan Tuhan. copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
  • 50.
    4. Depression (Depresi) • Menunjukan sikap menarik diri • Kadang bersikap sangat penurut • Tidak mau bicara • Menyatakan keputusasaan • Rasa tidak berharga • Bisa muncul keinginan bunuh diri • Gejala fisik : - menolak makan - susah tidur - letih - libido turun
  • 51.
    5. Acceptance (Penerimaan) • Reorganisasi perasaan kehilangan • Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke objek baru. • Menerima kenyataan kehilangan • Mulai memandang ke depan. • Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan perasaan damai  tuntas • Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan  mempengaruhi dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya