LAPORAN
PRAKTIKUM Ph
LARUTAN ASAM
BASA
MAN YOGYAKARTA III
2012 / 2013
Disusun Oleh :
Queena Nur Alifah Sophiani (XI IPA I – 17)
PRAKTIKUM pH ASAM – BASA
I. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin
dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa
makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis
disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan
garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai
asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun,
tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai
lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling
menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan
basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa
secara bersama-sama.
II. Tujuan
a. Menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan beberapa indikator berdasarkan
trayek pH ( perubahan warna indikator ).
b. Menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan
pengukuran pH larutan dengan pH universal.
c. Menjelaskan perubahan pH yang terjadi setelah larutan diencerkan.
III.Alat dan Bahan
No. Alat / Bahan Jumlah No. Alat / Bahan Jumlah
1. Tabung reaksi 12 buah 11. Lar. NaOH 0,1 M 5 ml
2. Rak tabung reaksi 1 buah 12. Lar. HCl 0,1 M 5 ml
3. Pipet tetes 3 buah 13. Lar. CH3COOH 0,1 M 5 ml
4. Pengaduk 1 buah 14. Lar. Amonia NH4OH 0,1 M 5 ml
5. Plat tetes 1 buah 15. Lar. NaOH p M 5 ml
6. Indikator pp Sckp 16. Lar. HCl q M 5 ml
7. Metil orange Sckp 17. Lar. CH3COOH r M 5 ml
8 Metil merah Sckp 18. Lar. NH4OH s M 5 ml
9. Bromtimol biru Sckp 19. Aquades 5 ml
10. pH universal Sckp 20. Labu ukur 100 ml 1
IV. Dasar Teori
1. Teori asam basa Arhenius
Asam adalah zat yang dalam air melepas ion hidrogen (H+
)
Jumlah H+
yang dilepas disebut valensi asam
Basa adalah zat yang dalam air melepas ion hidroksida (OH-
)
Jumlah OH-
yang dilepas disebut valensi basa
2. Teori asam basa Bronsted Lowry
Dalam reaksi asam basa terdapat tranfer proton dari satu zat ke zat yang lain.
Berdasarkan ini, maka menurut Bronsted Lowry :
Asam adalah zat yang dapat melepaskan proton ( donor proton / H+
)
Basa adalah zat yang dapat menerima proton ( asptor proton / H+
)
Contoh :
HCl + H2O  H3O+
+ Cl-
Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2
H2O + NH3  NH4
+
+ OH-
Asam 1 basa 1 asam 2
Pada reaksi 1 : H2O menerima proton (H+
) maka sebagai basa
Pada reaksi 2 : H2O melepas proton (H+
) maka sebagai asam
Molekul atau ion yang dapat menerima dan melepas proton dikatakan bersifat
amfiprotik / amfoter.
Ciri : molekul atau anion yang masih mengandung proton (H+
)
Contoh : H2O, NH3, HCO3
-
, HSO4
-
, HPO4
-
.
Asam monoprotik : asam yang mampu menyumbangkan 1 proton.
Contoh : HCl, HNO3, CH3COOH
Asam poliprotik : asam yang menyumbangkan lebih dari satu proton.
Asam yang dapat menyumbangkan 2 proton disebut asam diprotik (H2SO4, H2CO3)
Asam yang dapat menyumbangkan 3 proton disebut asam tripotik (H3PO4)
Asam  H+
+ anion (sisa asam)
Basa  kation (sisa basa) + OH-
Asam Basa Konjugasi
Karena peristiwa tranfer proton bersifat reversibel, maka tiap asam haruslah
membentuk basa dengan menyumbangkan proton. Demikian pula tiap basa harus
membentuk asam dengan menerima sebuah proton. Hubungan seperti ini disebut
sebagai konjugat.
Hubungan tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Asam konjugasi
Berdasarkan teori Bronsted Lowry ini maka untuk menjelaskan pengertian asam
basa tidak terrbatas pada reaksi yang berlangsung dalam pelarut air, tetapi dapat
untuk menjelaskan reaksi – rekasi dalam pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut
sekalipun.
3. Teori asam basa Lewis
Asam adalah zat yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron dalam reaksi
kimia (aseptor pasangan elektron)
Basa adalah zat yang bertindak sebagai penyumbang pasangan elektron (donor
pasangan elektron)
Definisi Lewis tidak bertentangan dengan teori Bronsted Lowry, karena proton yang
dipandang sebagai penerima pasangan elektron. Spesi yang menerima dapat
dipandang sebagai donor pasangan elektron.
Basa Konjugasi
Melepas H+
Menerima H+
V. Cara Kerja & Data Hasil Pengamatan
1. Menentukan pH dengan beberapa indikator
a. Ambil 5 ml larutan NaOH p M masukan kedalam 5 lubang plat tetes masing-
masing 3 tetes. Ambil 5 ml larutan HCl q M masukan kedalam 5 lubang plat
tetes yang lain masing – masing 3 tetes.
b. Kedalam lubang 1 teteskan indikator PP baik pada larutan NaOH maupun HCl,
lubang kedua dengan MO, lubang ketiga dengan MM, lubang ke empat dengan
BTB dan lubang kelima dengan lakmus biru dan lakmus merah masing-
masing lubang. Amati perubahan warna larutan yang terjadi dan masukkan
kedalam tabel.
c. Ulangi percobaan tersebut dengan larutan CH3COOH r M dan larutan amoniak
NH4OH s M. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan kedalam tabel I.
No.
Indikator
Warna
Asal
Warna
dalam
NaOH
Warna
dalam HCl
Warna
dalam
CH3COOH
Warna
dalam
NH4OH
1. PP Tidak
berwarna
Ungu Tidak
berwarna
Tidak
berwarna
Ungu
2. MO Orange Kuning pink pink Kuning
3. MM Pink Kuning pink pink Kuning
4. BTB Tidak
berwarna
Biru Kuning Kuning Biru
5. Lakmus
merah
Merah Merah Biru Merah Biru
6. Lakmus
biru
Biru Biru Merah Merah Biru
NaOH
HCl
Lakmus Biru
Lakmus Merah
PP MO MM BTB
Berdasarkan tabel maka pH larutan adalah
a. NaOH pH = > 10
b. HCl pH = < 2,9
c. CH3COOH pH = 4,0 – 4,2
d. NH4OH pH = 8,3 – 10
2. Menentukan rumus pH asam kuat, basa kuat, asam lemah, basa lemah.
a. Ukur pH larutan HCl 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
b. Ukur pH larutan NaOH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
c. Ukur pH larutanCH3COOH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
d. Ukur pH larutan NH4OH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
e. Ukur pH aquades, catat pHnya pada tabel II.
No. Larutan Konsentrasi pH
1. HCl 0,1 1
2. CH3COOH 0,1 3
3. Air / Aquades - 7
4. NaOH 0,1 13
5. NH4OH 0,1 10
1) Dari data eksperimen diatas dibandingkan pH
a. Larutan HCl 0,1 M dengan CH3COOH 0,1 M.
Jadi, pH HCl < CH3COOH.
b. Larutan NaOH 0,1 M dengan NH4OH.
Jadi, pH NaOH > NH4OH.
2) a. Apakah CH3COOH terurai sempurna seperti larutan HCl? Jelaskan.
Tidak, karena CH3COOH tergolong sebagai asam lemah, sedangkan
HCl tergolong sebagai asam kuat. Maka, CH3COOH hanya teruarai
sebagian.
c. Apakah NH4OH terurai sempurna seperti NaOH? Jelaskan.
Tidak, karena NH4O tergolong sebagai basa lemah, sedangkan NaOH
tergolong sebagai basa kuat. Maka, NH4OH hanya terurai sebagian.
3) Bagaimana hubungan :
a. Besarnya pH dengan kekuatan asam ( konsentrasi H+
)
Semakin rendah pH asamnya semakin tinggi.
b. Besarnya pOH dengan kekuatan basa ( konsentrasi H-
)
Semakin besar pOH basanya semakin tinggi.
4) Nyatakan pH larutan yang bersifat netral, asam atau basa terhadap angka
skala 7!
pH netral = 7, pH asam < 7, pH basa >7.
5) Mengapa pH HCl 0,1 M dan pH CH3COOH 0,1 M berbeda? Begitu pula
untuh NaOH dan NH4OH? Jelaskan.
Karena HCl merupakan asam kuat, sedangkan CH3COOH merupakan asam
lemah sehingga walaupun keduanya memiliki konsentrasi yang sama pH
kedua larutan tersebut akan berbeda.
6) Bagaimana hubungan konsentrasi ion H+
dengan Ka pada larutan asam
lemah dan konsentrasi ion OH2
dengan Kb untuk basa lemah?
Asam Lemah :H+
=
Basa Lemah :OH-
=
3. Menenetukan pH pengenceran
a. Ambil 1 ml HCl 0,1 masukkan dalam labu ukur, tambahkan air hingga 100
ml, ukur pH larutan yang terjadi, catat.
b. Ulangi percobaan tersebut untuk larutan CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M dan
larutan NH4OH 0,1 M, catat dan masukkan dalam tabel III.
No. Larutan pH sebelum diencerkan pH sesudah diencerkan Selisih
1. HCl 1 4 3
2. CH3COOH 3 4 1
3. NaOH 13 8 5
4. NH4OH 10 8 2
Berdasarkan tabel hasil percobaan:
1) Asam kuat HCl diencerkan 100 kali pH naik 3.
2) Asam lemah CH3COOH diencerkan 100 kali naik 1.
3) Basa kuat NaOH diencerkan 100 kali pH turun 5.
4) Basa lemah NH4OH diencerkan 100 kali pH turun 2.
VI. Evaluasi
1. Suatu larutan A, B, dan C dengan indikator memberika warna sebagai berikut :
No. Indikator Larutan A Larutan B Larutan C
1. PP Merah Tak berwarna Tak berwarna
2. MO Kuning Kuning Kuning
3. MM Kuning Kuning Merah
4. BTB Biru Biru Kuning
Berapa pH larutan A, B, dan C?
a. pH larutan A = > 10
b. pH larutan B = 7,6 – 8,3
c. pH larutan C = 4,0 – 4,2
2. Buatlah reaksi ionisasi dari larutan :
a. HCl(aq)  H+
(aq) + OH-
(aq)
b. CH3COOH(aq)  CH3COO-
(aq) + H+
(aq)
c. NaOH(aq)  Na+
(aq) + OH-
(aq)
d. Ca(OH)2(aq)  Ca 2+
(aq) + 2 OH-
(aq)
e. NH4OH  NH4
+
(aq) + OH-
3. Jika harga Ka CH3COOH = 1 x 10-5
, berpakah pH larutan CH3COOH 0,001 M?
[H+
] =
= –3
= 1 . 10 –4
pH = 4
4. Jika harga Kb NH3 = 1 x 10-5
, hitung pH larutan NH4OH 0,001 M!
OH-
=
= –3
= 1 . 10-4
pOH = -log1.10–4
= 4
pH = 14 – 4
= 10
5. Berkisar berapakah pH air minum yang layak diminum atau dipergunakan?
Mengapa?
pH air minum berkisar antara 6,5 – 8,5. Karena, jika kita minum air dengan pH di
bawah 6,5 itu adalah air yang sifatnya asam, dan hal itu adalah sangat kurang baik
bagi tubuh kita. Beberapa gajala yang biasanya terjadi jika darah kita bersifat asam
antara lain : gangguan pencernaan, rendahnya energi, mudah capek, sakit pada
sendi, kanker, dan lain – lain.
VII. Pembahasan
Dalam pengkuran pH, kita dapat melakukan berbagai cara, salah satunya
dengan kertas lakmus dan larutan indikator. Melalui penggunaan kertas lakmus, kita
melihat sifat larutan melalui perubahan warna kertas (biru jika basa, merah jika asam).
Sedangkan melalui penggunaan larutan indikator, kita dapat mengamati lebih jauh
tidak hanya sifat larutan, namun kadar keasaman atau kebasaannya. Larutan indikator
telah memiliki trayek pH dan warna indikator sebgai berikut:
Indikator Trayek pH Perubahan Warna
Phenolfptalin 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – Merah
Metil Orange 2,9 – 4,0 Merah – Kuning
Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – Kuning
Bromtimol Biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
Pada pengujian pertama, kita mencampurkan masing-masing 3 tetes NaOH p
M, HCl q M, CH3COOH t M, dan NH4OH s M dengan larutan indikator PP, MO,
MM, BTB, lakmus biru, dan lakmus merah pada plat tetes. Maka diperoleh hasil
perubahan warna seperti tabel diatas. Berdasarkan perubahan warna yang terjadi kita
dapat mengetahui pH larutan NaOH adalah > 10, pH larutan HCl adalah < 2,9, pH
larutan CH3COOH adalah 4,0 – 4,2, dan pH larutan NH4OH adalah 8,3 – 10. Juga sifat
larutannya, yaitu NaOH bersifat basa kuat, HCl bersifat asam kuat, CH3COOH
bersifat asam lemah, dan NH4OH bersifat basa lemah.
Pada pengujian kedua, kita mengukur pH larutan NaOH, HCl, CH3COOH,
NH4OH, masing-masing 0,1 M dan air/aquades menggunakan pH universal. Hasil
yang kita peroleh adalah NaOH memiliki pH 13, HCl memiliki pH 1, CH3COOH
memiliki pH 3, NH4OH memiliki pH 10 sedangkan air/aquades memiliki pH 7.
Kemudian pada pengujian ketiga, kita mengencerkan larutan NaOH, HCl,
CH3COOH, NH4OH (5 ml) dengan menambahkan air masing-masing larutan hingga
100 ml lalu mengukur pH larutan setelah diencerkan yaitu NaOH pH menjadi 8, HCl
pH menjadi 4, CH3COOH pH menjadi 4, NH4OH pH menjadi 8. Setelah itu kita
bandingkan pH larutan sebelum diencerkan dan sesudah diencerkan, maka diperoleh
selisih basa kuat NaOH diencerkan 100 kali pH turun 5, asam kuat HCl diencerkan
100 kali pH naik 3, asam lemah CH3COOH deincerkan 100 kali pH naik 1, basa
lemah NH4OH diencerkan 100 kali pH turun 2.
VIII. Kesimpulan
a. Untuk mengetahui sifat asam-basa suatu larutan, kita dapat menggunakan kertas
lakmus maupun larutan indikator.
b. Agar kita dapat mengetahui perkiraan pH secara kuantitatif, kita harus memiliki
trayek pH dari pelarutan indikator yang kita campurkan.
c. Biasanya, asam adalah senyawa yang memiliki ion H+
, sedangkan basa memiliki
ion OH-
saat dilarutkan (dengan air).
d. Semakin kecil pH suatu larutan, semakin asam larutan tersebut, dan sebaliknya
semakin besar pH suatu larutan, maka semakin basa larutan tersebut.
IX. Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/54517739/Laporan-Kimia-Asam-Basa
http://infookesehatan.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-kimia-
menentukan-ph.html
http://airminumanugerah.blogspot.com/
Laporan praktikum kimia asam basa

Laporan praktikum kimia asam basa

  • 1.
    LAPORAN PRAKTIKUM Ph LARUTAN ASAM BASA MANYOGYAKARTA III 2012 / 2013 Disusun Oleh : Queena Nur Alifah Sophiani (XI IPA I – 17)
  • 2.
    PRAKTIKUM pH ASAM– BASA I. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama. II. Tujuan a. Menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan beberapa indikator berdasarkan trayek pH ( perubahan warna indikator ). b. Menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan pengukuran pH larutan dengan pH universal. c. Menjelaskan perubahan pH yang terjadi setelah larutan diencerkan. III.Alat dan Bahan No. Alat / Bahan Jumlah No. Alat / Bahan Jumlah 1. Tabung reaksi 12 buah 11. Lar. NaOH 0,1 M 5 ml 2. Rak tabung reaksi 1 buah 12. Lar. HCl 0,1 M 5 ml 3. Pipet tetes 3 buah 13. Lar. CH3COOH 0,1 M 5 ml 4. Pengaduk 1 buah 14. Lar. Amonia NH4OH 0,1 M 5 ml 5. Plat tetes 1 buah 15. Lar. NaOH p M 5 ml 6. Indikator pp Sckp 16. Lar. HCl q M 5 ml 7. Metil orange Sckp 17. Lar. CH3COOH r M 5 ml 8 Metil merah Sckp 18. Lar. NH4OH s M 5 ml 9. Bromtimol biru Sckp 19. Aquades 5 ml 10. pH universal Sckp 20. Labu ukur 100 ml 1
  • 3.
    IV. Dasar Teori 1.Teori asam basa Arhenius Asam adalah zat yang dalam air melepas ion hidrogen (H+ ) Jumlah H+ yang dilepas disebut valensi asam Basa adalah zat yang dalam air melepas ion hidroksida (OH- ) Jumlah OH- yang dilepas disebut valensi basa 2. Teori asam basa Bronsted Lowry Dalam reaksi asam basa terdapat tranfer proton dari satu zat ke zat yang lain. Berdasarkan ini, maka menurut Bronsted Lowry : Asam adalah zat yang dapat melepaskan proton ( donor proton / H+ ) Basa adalah zat yang dapat menerima proton ( asptor proton / H+ ) Contoh : HCl + H2O  H3O+ + Cl- Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2 H2O + NH3  NH4 + + OH- Asam 1 basa 1 asam 2 Pada reaksi 1 : H2O menerima proton (H+ ) maka sebagai basa Pada reaksi 2 : H2O melepas proton (H+ ) maka sebagai asam Molekul atau ion yang dapat menerima dan melepas proton dikatakan bersifat amfiprotik / amfoter. Ciri : molekul atau anion yang masih mengandung proton (H+ ) Contoh : H2O, NH3, HCO3 - , HSO4 - , HPO4 - . Asam monoprotik : asam yang mampu menyumbangkan 1 proton. Contoh : HCl, HNO3, CH3COOH Asam poliprotik : asam yang menyumbangkan lebih dari satu proton. Asam yang dapat menyumbangkan 2 proton disebut asam diprotik (H2SO4, H2CO3) Asam yang dapat menyumbangkan 3 proton disebut asam tripotik (H3PO4) Asam  H+ + anion (sisa asam) Basa  kation (sisa basa) + OH-
  • 4.
    Asam Basa Konjugasi Karenaperistiwa tranfer proton bersifat reversibel, maka tiap asam haruslah membentuk basa dengan menyumbangkan proton. Demikian pula tiap basa harus membentuk asam dengan menerima sebuah proton. Hubungan seperti ini disebut sebagai konjugat. Hubungan tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut ini: Asam konjugasi Berdasarkan teori Bronsted Lowry ini maka untuk menjelaskan pengertian asam basa tidak terrbatas pada reaksi yang berlangsung dalam pelarut air, tetapi dapat untuk menjelaskan reaksi – rekasi dalam pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut sekalipun. 3. Teori asam basa Lewis Asam adalah zat yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron dalam reaksi kimia (aseptor pasangan elektron) Basa adalah zat yang bertindak sebagai penyumbang pasangan elektron (donor pasangan elektron) Definisi Lewis tidak bertentangan dengan teori Bronsted Lowry, karena proton yang dipandang sebagai penerima pasangan elektron. Spesi yang menerima dapat dipandang sebagai donor pasangan elektron. Basa Konjugasi Melepas H+ Menerima H+
  • 5.
    V. Cara Kerja& Data Hasil Pengamatan 1. Menentukan pH dengan beberapa indikator a. Ambil 5 ml larutan NaOH p M masukan kedalam 5 lubang plat tetes masing- masing 3 tetes. Ambil 5 ml larutan HCl q M masukan kedalam 5 lubang plat tetes yang lain masing – masing 3 tetes. b. Kedalam lubang 1 teteskan indikator PP baik pada larutan NaOH maupun HCl, lubang kedua dengan MO, lubang ketiga dengan MM, lubang ke empat dengan BTB dan lubang kelima dengan lakmus biru dan lakmus merah masing- masing lubang. Amati perubahan warna larutan yang terjadi dan masukkan kedalam tabel. c. Ulangi percobaan tersebut dengan larutan CH3COOH r M dan larutan amoniak NH4OH s M. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan kedalam tabel I. No. Indikator Warna Asal Warna dalam NaOH Warna dalam HCl Warna dalam CH3COOH Warna dalam NH4OH 1. PP Tidak berwarna Ungu Tidak berwarna Tidak berwarna Ungu 2. MO Orange Kuning pink pink Kuning 3. MM Pink Kuning pink pink Kuning 4. BTB Tidak berwarna Biru Kuning Kuning Biru 5. Lakmus merah Merah Merah Biru Merah Biru 6. Lakmus biru Biru Biru Merah Merah Biru NaOH HCl Lakmus Biru Lakmus Merah PP MO MM BTB
  • 6.
    Berdasarkan tabel makapH larutan adalah a. NaOH pH = > 10 b. HCl pH = < 2,9 c. CH3COOH pH = 4,0 – 4,2 d. NH4OH pH = 8,3 – 10 2. Menentukan rumus pH asam kuat, basa kuat, asam lemah, basa lemah. a. Ukur pH larutan HCl 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan. b. Ukur pH larutan NaOH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan. c. Ukur pH larutanCH3COOH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan. d. Ukur pH larutan NH4OH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan. e. Ukur pH aquades, catat pHnya pada tabel II. No. Larutan Konsentrasi pH 1. HCl 0,1 1 2. CH3COOH 0,1 3 3. Air / Aquades - 7 4. NaOH 0,1 13 5. NH4OH 0,1 10 1) Dari data eksperimen diatas dibandingkan pH a. Larutan HCl 0,1 M dengan CH3COOH 0,1 M. Jadi, pH HCl < CH3COOH. b. Larutan NaOH 0,1 M dengan NH4OH. Jadi, pH NaOH > NH4OH. 2) a. Apakah CH3COOH terurai sempurna seperti larutan HCl? Jelaskan. Tidak, karena CH3COOH tergolong sebagai asam lemah, sedangkan HCl tergolong sebagai asam kuat. Maka, CH3COOH hanya teruarai sebagian. c. Apakah NH4OH terurai sempurna seperti NaOH? Jelaskan. Tidak, karena NH4O tergolong sebagai basa lemah, sedangkan NaOH tergolong sebagai basa kuat. Maka, NH4OH hanya terurai sebagian.
  • 7.
    3) Bagaimana hubungan: a. Besarnya pH dengan kekuatan asam ( konsentrasi H+ ) Semakin rendah pH asamnya semakin tinggi. b. Besarnya pOH dengan kekuatan basa ( konsentrasi H- ) Semakin besar pOH basanya semakin tinggi. 4) Nyatakan pH larutan yang bersifat netral, asam atau basa terhadap angka skala 7! pH netral = 7, pH asam < 7, pH basa >7. 5) Mengapa pH HCl 0,1 M dan pH CH3COOH 0,1 M berbeda? Begitu pula untuh NaOH dan NH4OH? Jelaskan. Karena HCl merupakan asam kuat, sedangkan CH3COOH merupakan asam lemah sehingga walaupun keduanya memiliki konsentrasi yang sama pH kedua larutan tersebut akan berbeda. 6) Bagaimana hubungan konsentrasi ion H+ dengan Ka pada larutan asam lemah dan konsentrasi ion OH2 dengan Kb untuk basa lemah? Asam Lemah :H+ = Basa Lemah :OH- = 3. Menenetukan pH pengenceran a. Ambil 1 ml HCl 0,1 masukkan dalam labu ukur, tambahkan air hingga 100 ml, ukur pH larutan yang terjadi, catat. b. Ulangi percobaan tersebut untuk larutan CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M dan larutan NH4OH 0,1 M, catat dan masukkan dalam tabel III. No. Larutan pH sebelum diencerkan pH sesudah diencerkan Selisih 1. HCl 1 4 3 2. CH3COOH 3 4 1 3. NaOH 13 8 5 4. NH4OH 10 8 2 Berdasarkan tabel hasil percobaan: 1) Asam kuat HCl diencerkan 100 kali pH naik 3. 2) Asam lemah CH3COOH diencerkan 100 kali naik 1. 3) Basa kuat NaOH diencerkan 100 kali pH turun 5. 4) Basa lemah NH4OH diencerkan 100 kali pH turun 2.
  • 8.
    VI. Evaluasi 1. Suatularutan A, B, dan C dengan indikator memberika warna sebagai berikut : No. Indikator Larutan A Larutan B Larutan C 1. PP Merah Tak berwarna Tak berwarna 2. MO Kuning Kuning Kuning 3. MM Kuning Kuning Merah 4. BTB Biru Biru Kuning Berapa pH larutan A, B, dan C? a. pH larutan A = > 10 b. pH larutan B = 7,6 – 8,3 c. pH larutan C = 4,0 – 4,2 2. Buatlah reaksi ionisasi dari larutan : a. HCl(aq)  H+ (aq) + OH- (aq) b. CH3COOH(aq)  CH3COO- (aq) + H+ (aq) c. NaOH(aq)  Na+ (aq) + OH- (aq) d. Ca(OH)2(aq)  Ca 2+ (aq) + 2 OH- (aq) e. NH4OH  NH4 + (aq) + OH- 3. Jika harga Ka CH3COOH = 1 x 10-5 , berpakah pH larutan CH3COOH 0,001 M? [H+ ] = = –3 = 1 . 10 –4 pH = 4 4. Jika harga Kb NH3 = 1 x 10-5 , hitung pH larutan NH4OH 0,001 M! OH- = = –3 = 1 . 10-4 pOH = -log1.10–4 = 4 pH = 14 – 4 = 10 5. Berkisar berapakah pH air minum yang layak diminum atau dipergunakan? Mengapa?
  • 9.
    pH air minumberkisar antara 6,5 – 8,5. Karena, jika kita minum air dengan pH di bawah 6,5 itu adalah air yang sifatnya asam, dan hal itu adalah sangat kurang baik bagi tubuh kita. Beberapa gajala yang biasanya terjadi jika darah kita bersifat asam antara lain : gangguan pencernaan, rendahnya energi, mudah capek, sakit pada sendi, kanker, dan lain – lain. VII. Pembahasan Dalam pengkuran pH, kita dapat melakukan berbagai cara, salah satunya dengan kertas lakmus dan larutan indikator. Melalui penggunaan kertas lakmus, kita melihat sifat larutan melalui perubahan warna kertas (biru jika basa, merah jika asam). Sedangkan melalui penggunaan larutan indikator, kita dapat mengamati lebih jauh tidak hanya sifat larutan, namun kadar keasaman atau kebasaannya. Larutan indikator telah memiliki trayek pH dan warna indikator sebgai berikut: Indikator Trayek pH Perubahan Warna Phenolfptalin 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – Merah Metil Orange 2,9 – 4,0 Merah – Kuning Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – Kuning Bromtimol Biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru Pada pengujian pertama, kita mencampurkan masing-masing 3 tetes NaOH p M, HCl q M, CH3COOH t M, dan NH4OH s M dengan larutan indikator PP, MO, MM, BTB, lakmus biru, dan lakmus merah pada plat tetes. Maka diperoleh hasil perubahan warna seperti tabel diatas. Berdasarkan perubahan warna yang terjadi kita dapat mengetahui pH larutan NaOH adalah > 10, pH larutan HCl adalah < 2,9, pH larutan CH3COOH adalah 4,0 – 4,2, dan pH larutan NH4OH adalah 8,3 – 10. Juga sifat larutannya, yaitu NaOH bersifat basa kuat, HCl bersifat asam kuat, CH3COOH bersifat asam lemah, dan NH4OH bersifat basa lemah. Pada pengujian kedua, kita mengukur pH larutan NaOH, HCl, CH3COOH, NH4OH, masing-masing 0,1 M dan air/aquades menggunakan pH universal. Hasil yang kita peroleh adalah NaOH memiliki pH 13, HCl memiliki pH 1, CH3COOH memiliki pH 3, NH4OH memiliki pH 10 sedangkan air/aquades memiliki pH 7. Kemudian pada pengujian ketiga, kita mengencerkan larutan NaOH, HCl, CH3COOH, NH4OH (5 ml) dengan menambahkan air masing-masing larutan hingga
  • 10.
    100 ml lalumengukur pH larutan setelah diencerkan yaitu NaOH pH menjadi 8, HCl pH menjadi 4, CH3COOH pH menjadi 4, NH4OH pH menjadi 8. Setelah itu kita bandingkan pH larutan sebelum diencerkan dan sesudah diencerkan, maka diperoleh selisih basa kuat NaOH diencerkan 100 kali pH turun 5, asam kuat HCl diencerkan 100 kali pH naik 3, asam lemah CH3COOH deincerkan 100 kali pH naik 1, basa lemah NH4OH diencerkan 100 kali pH turun 2. VIII. Kesimpulan a. Untuk mengetahui sifat asam-basa suatu larutan, kita dapat menggunakan kertas lakmus maupun larutan indikator. b. Agar kita dapat mengetahui perkiraan pH secara kuantitatif, kita harus memiliki trayek pH dari pelarutan indikator yang kita campurkan. c. Biasanya, asam adalah senyawa yang memiliki ion H+ , sedangkan basa memiliki ion OH- saat dilarutkan (dengan air). d. Semakin kecil pH suatu larutan, semakin asam larutan tersebut, dan sebaliknya semakin besar pH suatu larutan, maka semakin basa larutan tersebut. IX. Daftar Pustaka http://www.scribd.com/doc/54517739/Laporan-Kimia-Asam-Basa http://infookesehatan.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-kimia- menentukan-ph.html http://airminumanugerah.blogspot.com/