M. Mujabun
MPI 3 IKHAC
No Absen : 34
ACTIVITY BASED COSTING
PENDAHULUAN
 Pada era kompetisi global seperti sekarang ini telah terjadi pergolakan dalam
setiap aktivitas bisnis jasa, perdagangan, dan industri
 Salah satu yang terpengaruh dengan adanya perubahan lingkungan tersebut
adalah proses produksi, yaitu otomatisasi pabrikasi. Dengan penerapan
teknologi ini, maka proporsi biaya overhead dalam elemen harga pokok
produksi akan menempati porsi yang lebih besar sehingga diperlukan kalkulasi
dan pembebanannya kepada harga pokok produk sesuai dengan proporsi
aktivitas yang dikonsumsi. Dalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya
overhead dialokasikan secara arbitrer kepada harga pokok produk. Hal ini akan
menghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat atau terjadinya distorsi
penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak bisa diandalkan dalam
mengukur efisiensi dan produktivitas.
 Di samping itu, adanya kecenderungan lingkungan yang semakin berubah, yaitu
teknologi maju dengan pesat, daur hidup produk semakin pendek, kerumitan
produksi semakin meningkat, standar kualitas yang dibutuhkan oleh konsumen
semakin meningkat, banyaknya dan diversifikasi produk meningkat.
Continue…
 persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan
disajikan di neraca. Agar tidak terjadi distorsi penentuan
harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi
penggunaan sistem penentuan harga pokok (costing) berbasis
aktivitas (ABC) dengan harapan manajemen melakukan
analisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses,
mengembangkan ukuran kinerja yang lebih inovatif, dan
dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis.
Activity Based Costing
 Activity-based costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang
membebankan biaya kepada produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber
daya yang disebabkan karena aktivitas.
 Activity-based costing merupakan sistem yang mempertahankan dan
memproses data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan
berdasarkan aktivitas, objek biaya, cost driver, dan ukuan kinerja aktivitas.
ABC juga membebankan biaya aktivitas dan objek biaya.
 Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan
biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem,
aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolonhkan dalam 4
kelompok, yaitu:
Unit level activity cost
Facility sustaining activity cost
Product sustaining activity cost
Bacth activity cost
Konsep-Konsep Dasar Activity Based
Costing
Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke
produk. System ABC mengasumsikan bahwa aktivitas
aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya
produk.
Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu
biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktor penyebab dalam
pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik
perhimpunan biaya
Perbandingan Biaya Produk Tradisional
dan ABC
Metode Penentuan Harga
Pokok Produk Tradisional
Metode Activity Based
Costing
Tujuan
Inventory level
Product Costing
Lingkup
Tahap produksi
Tahap desain, produksi,
Tahap pengembangan
Fokus
Biaya bahan baku, tenaga
kerja langsung
Biaya overhead
Periode
Periode akuntansi
Daur hidup produk
Teknologi yang
digunakan
Metode manual
Komputer
telekomunikasi
Perbedaan penetapan harga pokok produk Tradisional
dengan Metode Activity Based Costing
Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan secara memadai
pada berbagai produk secara individual. Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver
berdasarkan unit adalah biaya yang dalam metode tradisional disebut sebagai biaya
variabel.
Continue..
perbedaan sistem alokasi dua tahap antara ABC dengan tradisional. Pada
sistem tradisional, tahap pertama biaya overhead dialokasikan kepada setiap
departemen, selanjutnya pada tahap kedua dialokasikan kepada setiap produk.
Sedangkan pada sistem ABC, tahap pertama biaya overhead dialokasikan kepada
setiap aktivitas, selanjutnya tahap kedua dialokasikan kepada setiap produk.
Struktur sistem ABC & Syarat Penerapan Sistem Activity-
Based Costing
Ada dua asumsi penting yang mendasari Metode Activity Based Costing,
yaitu:
Aktivitas-aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya Metode Activity
Based Costing bahwa sumber daya pembantu atau sumber daya tidak
langsung menyediakan kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan bukan
hanya sekedar penyebab timbulnya biaya.
Produk atau pelanggan jasa Produk menyebabkan timbulnya permintaan
atas dasar aktivitas untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan
berbagai kegiatan yang menimbulkan sumber daya untuk melaksanakan
aktivitas.
Adapun Penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem ABC
menyaratkan tiga hal:
Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi
Tingkat persaingan industri yang tinggi
Biaya pengukuran yang rendah
Pembebanan Biaya Overhead pada
Activity-Based Costing
Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan
dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional. Sebelum sampai
pada prosedure pembebanan dua tahap dalam Activity-Based Costing perlu
dipahami hal-hal sebagai berikut:
Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan
dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional.
Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver
merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biayabiaya overhead.
Rasio Konsumsi adalah proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi oleh
setiap produk, dihitung dengan cara membagi jumlah aktivitas yang dikonsumsi
oleh suatu produk dengan jumlah keseluruhan aktivitas tersebut dari semua jenis
produk.
Homogeneous Cost Pool merupakan kumpulan biaya dari overheadyang variasi
biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja
Cost Driver
Cost driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya
overhead.
Ada dua jenis cost driver, yaitu:
Cost Driver berdasarkan unit
Cost Driver berdasarkan non unit
Tahapan Dalam Merancang ABC
1.Mengidentifikasi Objek Biaya yang Dipilih
2.Mengidentifikasi Biaya dan Aktivitas
Dalam sistem ABC biasanya memiliki empat kategori aktivitas,
yaitu:
 Aktivitas berlevel unit
 Aktivitas berlevel batch
 Aktivitas untuk mendukung produk atau jasa
 Aktivitas untuk mendukung fasilitas
3. Membebankan Biaya Tidak Langsung ke Aktivitas
4. Membebankan Biaya Aktivitas ke Objek Biaya
5. Menghitung Jumlah Biaya dari Objek Biaya dengan Menambahkan Biaya
Langsung dan Tidak Langsung
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

M. Mujaabun -- MPI 3 -- IKHAC -- Absen 34.ppt

  • 1.
    M. Mujabun MPI 3IKHAC No Absen : 34 ACTIVITY BASED COSTING
  • 2.
    PENDAHULUAN  Pada erakompetisi global seperti sekarang ini telah terjadi pergolakan dalam setiap aktivitas bisnis jasa, perdagangan, dan industri  Salah satu yang terpengaruh dengan adanya perubahan lingkungan tersebut adalah proses produksi, yaitu otomatisasi pabrikasi. Dengan penerapan teknologi ini, maka proporsi biaya overhead dalam elemen harga pokok produksi akan menempati porsi yang lebih besar sehingga diperlukan kalkulasi dan pembebanannya kepada harga pokok produk sesuai dengan proporsi aktivitas yang dikonsumsi. Dalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara arbitrer kepada harga pokok produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat atau terjadinya distorsi penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak bisa diandalkan dalam mengukur efisiensi dan produktivitas.  Di samping itu, adanya kecenderungan lingkungan yang semakin berubah, yaitu teknologi maju dengan pesat, daur hidup produk semakin pendek, kerumitan produksi semakin meningkat, standar kualitas yang dibutuhkan oleh konsumen semakin meningkat, banyaknya dan diversifikasi produk meningkat.
  • 3.
    Continue…  persediaan produkjadi dan produk dalam proses yang akan disajikan di neraca. Agar tidak terjadi distorsi penentuan harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi penggunaan sistem penentuan harga pokok (costing) berbasis aktivitas (ABC) dengan harapan manajemen melakukan analisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan ukuran kinerja yang lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis.
  • 4.
    Activity Based Costing Activity-based costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya kepada produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.  Activity-based costing merupakan sistem yang mempertahankan dan memproses data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan berdasarkan aktivitas, objek biaya, cost driver, dan ukuan kinerja aktivitas. ABC juga membebankan biaya aktivitas dan objek biaya.  Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolonhkan dalam 4 kelompok, yaitu: Unit level activity cost Facility sustaining activity cost Product sustaining activity cost Bacth activity cost
  • 5.
    Konsep-Konsep Dasar ActivityBased Costing Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke produk. System ABC mengasumsikan bahwa aktivitas aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya produk. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya
  • 6.
    Perbandingan Biaya ProdukTradisional dan ABC Metode Penentuan Harga Pokok Produk Tradisional Metode Activity Based Costing Tujuan Inventory level Product Costing Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi, Tahap pengembangan Fokus Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung Biaya overhead Periode Periode akuntansi Daur hidup produk Teknologi yang digunakan Metode manual Komputer telekomunikasi Perbedaan penetapan harga pokok produk Tradisional dengan Metode Activity Based Costing Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan secara memadai pada berbagai produk secara individual. Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver berdasarkan unit adalah biaya yang dalam metode tradisional disebut sebagai biaya variabel.
  • 7.
    Continue.. perbedaan sistem alokasidua tahap antara ABC dengan tradisional. Pada sistem tradisional, tahap pertama biaya overhead dialokasikan kepada setiap departemen, selanjutnya pada tahap kedua dialokasikan kepada setiap produk. Sedangkan pada sistem ABC, tahap pertama biaya overhead dialokasikan kepada setiap aktivitas, selanjutnya tahap kedua dialokasikan kepada setiap produk.
  • 8.
    Struktur sistem ABC& Syarat Penerapan Sistem Activity- Based Costing Ada dua asumsi penting yang mendasari Metode Activity Based Costing, yaitu: Aktivitas-aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya Metode Activity Based Costing bahwa sumber daya pembantu atau sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan bukan hanya sekedar penyebab timbulnya biaya. Produk atau pelanggan jasa Produk menyebabkan timbulnya permintaan atas dasar aktivitas untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan berbagai kegiatan yang menimbulkan sumber daya untuk melaksanakan aktivitas. Adapun Penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem ABC menyaratkan tiga hal: Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi Tingkat persaingan industri yang tinggi Biaya pengukuran yang rendah
  • 9.
    Pembebanan Biaya Overheadpada Activity-Based Costing Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional. Sebelum sampai pada prosedure pembebanan dua tahap dalam Activity-Based Costing perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional. Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biayabiaya overhead. Rasio Konsumsi adalah proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi oleh setiap produk, dihitung dengan cara membagi jumlah aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk dengan jumlah keseluruhan aktivitas tersebut dari semua jenis produk. Homogeneous Cost Pool merupakan kumpulan biaya dari overheadyang variasi biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja
  • 10.
    Cost Driver Cost drivermerupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Ada dua jenis cost driver, yaitu: Cost Driver berdasarkan unit Cost Driver berdasarkan non unit Tahapan Dalam Merancang ABC 1.Mengidentifikasi Objek Biaya yang Dipilih 2.Mengidentifikasi Biaya dan Aktivitas Dalam sistem ABC biasanya memiliki empat kategori aktivitas, yaitu:  Aktivitas berlevel unit  Aktivitas berlevel batch  Aktivitas untuk mendukung produk atau jasa  Aktivitas untuk mendukung fasilitas 3. Membebankan Biaya Tidak Langsung ke Aktivitas 4. Membebankan Biaya Aktivitas ke Objek Biaya 5. Menghitung Jumlah Biaya dari Objek Biaya dengan Menambahkan Biaya Langsung dan Tidak Langsung
  • 11.