2
Most read
5
Most read
15
Most read
Teori Bilangan 
Bekerjasama dengan 
Rinaldi Munir
Relatif Prima 
•Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1. 
•Contoh 9. 
(i) 20 dan 3 relatif prima sebab PBB(20, 3) = 1. 
(ii) 7 dan 11 relatif prima karena PBB(7, 11) = 1. 
(iii) 20 dan 5 tidak relatif prima sebab PBB(20, 5) = 5  1.
•Jika a dan b relatif prima, maka terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian sehingga 
ma + nb = 1 
•Contoh 10. Bilangan 20 dan 3 adalah relatif prima karena PBB(20, 3) =1, atau dapat ditulis 
2 . 20 + (–13) . 3 = 1 (m = 2, n = –13) 
Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima karena PBB(20, 5) = 5  1 sehingga 20 dan 5 tidak dapat dinyatakan dalam m . 20 + n . 5 = 1.
Aritmetika Modulo 
•Misalkan a dan m bilangan bulat (m > 0). Operasi 
a mod m (dibaca “a modulo m”) 
memberikan sisa jika a dibagi dengan m. 
•Notasi: a mod m = r sedemikian sehingga 
a = mq + r, dengan 0  r < m. 
•m disebut modulus atau modulo, dan hasil aritmetika modulo m terletak di dalam himpunan {0, 1, 2, …, m – 1}.
•Contoh 11. Beberapa hasil operasi dengan operator modulo: 
(i) 23 mod 5 = 3 (23 = 5  4 + 3) 
(ii) 27 mod 3 = 0 (27 = 3  9 + 0) 
(iii) 6 mod 8 = 6 (6 = 8  0 + 6) 
(iv) 0 mod 12 = 0 (0 = 12  0 + 0) 
(v) – 41 mod 9 = 4 (–41 = 9 (–5) + 4) 
(vi) – 39 mod 13 = 0 (–39 = 13(–3) + 0) 
•Penjelasan untuk (v): Karena a negatif, bagi |a| dengan m mendapatkan sisa r’. Maka a mod m = m – r’ bila r’  0. Jadi |– 41| mod 9 = 5, sehingga –41 mod 9 = 9 – 5 = 4.
Kongruen 
•Misalnya 38 mod 5 = 3 dan 13 mod 5 = 3, maka dikatakan 38  13 (mod 5) 
(baca: 38 kongruen dengan 13 dalam modulo 5). 
•Misalkan a dan b bilangan bulat dan m adalah bilangan > 0, maka a  b (mod m) jika m habis membagi a – b. 
•Jika a tidak kongruen dengan b dalam modulus m, maka ditulis a / b (mod m) .
•Contoh 12. 
17  2 (mod 3) ( 3 habis membagi 17 – 2 = 15) 
–7  15 (mod 11) 
(11 habis membagi –7 – 15 = –22) 
12 / 2 (mod 7) 
(7 tidak habis membagi 12 – 2 = 10 ) 
–7 / 15 (mod 3) 
(3 tidak habis membagi –7 – 15 = –22)
•a  b (mod m) dalam bentuk “sama dengan” dapat dituliskan sebagai 
a = b + km (k adalah bilangan bulat) 
•Contoh 13. 
17  2 (mod 3)  17 = 2 + 5  3 
–7  15 (mod 11)  –7 = 15 + (–2)11
•a mod m = r dapat juga ditulis sebagai 
a  r (mod m) 
•Contoh 14. 
(i) 23 mod 5 = 3  23  3 (mod 5) 
(ii) 27 mod 3 = 0  27  0 (mod 3) 
(iii) 6 mod 8 = 6  6  6 (mod 8) 
(iv) 0 mod 12 = 0  0  0 (mod 12) 
(v) – 41 mod 9 = 4  –41  4 (mod 9) 
(vi) – 39 mod 13 = 0  – 39  0 (mod 13)
Teorema 4. Misalkan m adalah bilangan bulat 
positif. 
1)Jika a  b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka 
(i) (a + c)  (b + c) (mod m) 
(ii) ac  bc (mod m) 
(iii) ap  bp (mod m) , p bilangan bulat tak-negatif 
2) Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m), maka 
(i) (a + c)  (b + d) (mod m) 
(ii) ac  bd (mod m)
Bukti (hanya untuk 1(ii) dan 2(i) saja): 
1(ii) a  b (mod m) berarti: 
 a = b + km 
 a – b = km 
 (a – b)c = ckm 
 ac = bc + Km 
 ac  bc (mod m)  
2(i) a  b (mod m)  a = b + k1m 
c  d (mod m)  c = d + k2m + 
 (a + c) = (b + d) + (k1 + k2)m 
 (a + c) = (b + d) + km ( k = k1 + k2) 
 (a + c) = (b + d) (mod m) 
Contoh 15. 
Misalkan 17  2 (mod 3) dan 10  4 (mod 3), maka menurut Teorema 4, 
17 + 5 = 2 + 5 (mod 3)  22 = 7 (mod 3) 
17 . 5 = 5  2 (mod 3)  85 = 10 (mod 3) 
17 + 10 = 2 + 4 (mod 3)  27 = 6 (mod 3) 
17 . 10 = 2  4 (mod 3)  170 = 8 (mod 3)
•Teorema 4 tidak memasukkan operasi pembagian pada aritmetika modulo karena jika kedua ruas dibagi dengan bilangan bulat, maka kekongruenan tidak selalu dipenuhi. 
•Contoh 16: 
10  4 (mod 3) dapat dibagi dengan 2 
karena 10/2 = 5 dan 4/2 = 2, dan 5  2 (mod 3) 
14  8 (mod 6) tidak dapat dibagi dengan 2, karena 14/2 = 7 dan 8/2 = 4, tetapi 7 / 4 (mod 6).
Latihan 
Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m) adalah sembarang bilangan bulat maka buktikan bahwa 
ac  bd (mod m) 
.
Solusi 
a  b (mod m)  a = b + k1m 
c  d (mod m)  c = d + k2m 
maka 
 ac = (b + k1m)(d + k2m) 
 ac = bd + bk2m + dk1m + k1k2m2 
 ac = bd + Km dengan K = bk2 + dk1 + k1k2m 
 ac  bd (mod m) (terbukti)

More Related Content

PDF
Struktur aljabar-2
PDF
Aljabar 3-struktur-aljabar
PDF
Prinsip Inklusi Eksklusi
PPTX
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
PPTX
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
DOCX
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
PDF
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
PPTX
Teori bilangan bab ii
Struktur aljabar-2
Aljabar 3-struktur-aljabar
Prinsip Inklusi Eksklusi
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Teori bilangan bab ii

What's hot (20)

PDF
Teori bilangan
PDF
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
PPTX
teori graf (planar
PDF
Matematika Diskrit kombinatorial
PDF
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
PDF
Analisis bab1 bab2
PPTX
Matematika diskrit
PDF
Jawaban Soal Latihan
DOCX
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
DOCX
Sub grup normal dan grup fakto
PDF
Geometri analitik ruang
PPTX
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PDF
Analisis real-lengkap-a1c
PDF
Teori Group
PPTX
Homomorfisma grup
DOCX
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
PDF
Koefisien binomial
PDF
Basic Counting
PPTX
Polinomial tak tereduksi
Teori bilangan
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
teori graf (planar
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Analisis bab1 bab2
Matematika diskrit
Jawaban Soal Latihan
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Sub grup normal dan grup fakto
Geometri analitik ruang
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
Analisis real-lengkap-a1c
Teori Group
Homomorfisma grup
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Koefisien binomial
Basic Counting
Polinomial tak tereduksi
Ad

Similar to Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03 (20)

PPT
materi tentang teori bilangan untuk mahasiswa
PPT
4.-Teori-Bilangan.ppt
PDF
Teori bilangan
PPTX
Teori Bilangan-ringkas dalam matematika .pptx
DOCX
Bilangan bulat
PPT
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
PPTX
Teori Bilangan Bulat.pptx
PDF
Modul 3 kongruensi
PPTX
matematika diskrit sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
PPTX
Kelompok 1 Projek Matematika Diskrit.pptx
PPTX
ppt teori bil4ngan KELOMPOK 2.... !!!.pptx
PPTX
R5 h kel 4 teori bil 2
PDF
KONGRUENSI.pdf
PPT
Teori bilangan
PDF
06-2. Teori Bilangan.pdf
PPT
Teori Bilangan materi kuliah teori bilangan.ppt
PDF
Teori bilangan bab3_1
PPT
Teori bilangan
DOCX
PDF
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
materi tentang teori bilangan untuk mahasiswa
4.-Teori-Bilangan.ppt
Teori bilangan
Teori Bilangan-ringkas dalam matematika .pptx
Bilangan bulat
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx
Modul 3 kongruensi
matematika diskrit sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Kelompok 1 Projek Matematika Diskrit.pptx
ppt teori bil4ngan KELOMPOK 2.... !!!.pptx
R5 h kel 4 teori bil 2
KONGRUENSI.pdf
Teori bilangan
06-2. Teori Bilangan.pdf
Teori Bilangan materi kuliah teori bilangan.ppt
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Ad

More from KuliahKita (20)

PPTX
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
PPTX
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
PPTX
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
PPTX
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
PPTX
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
PPTX
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
PPTX
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
PPTX
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
PPTX
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
PPTX
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
PPTX
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
PPTX
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
PDF
07 equity research (bagian 2)
PDF
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
PDF
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
PDF
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
PDF
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
PDF
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
PDF
Pasar Saham -27 financial ratio 01
PDF
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
07 equity research (bagian 2)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement

Recently uploaded (20)

PPTX
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
DOCX
kondisi jalur lintas sumatera area aceh yang memburuk
PPTX
Office dgsfgsear3refq34 4rwefw3 fadfw4f ef rg 2
PPTX
Cara membuat PCB.........................
PPTX
Materi dalam pembelajaran kecerdasan buatan.pptx
PPTX
Forcasting dan perencanaan kapasitas produksi
PDF
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
PPTX
PPT. tenik Pengetahuan_Dasar_Pemetaan.pptx
PPT
Ekonomi terkait pembuatan galangan kapal
PPTX
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
PPTX
IP Address Subnetting Playful Presentation
PPT
Teori pengukuran dan kesalahan dalam suatu rangkaian
PPT
Materi kuiah Sistem-Komputer untuk siswa.ppt
PPTX
Presentasi Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 di Tempat Kerja.pptx
PPTX
generator sebagai bagian pebangkit listrik
PDF
Materi segmentation pengolahan citra digital
PPTX
Black and White Simple Doodles Project Presentation.pptx
PPTX
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
PPTX
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
PPT
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
kondisi jalur lintas sumatera area aceh yang memburuk
Office dgsfgsear3refq34 4rwefw3 fadfw4f ef rg 2
Cara membuat PCB.........................
Materi dalam pembelajaran kecerdasan buatan.pptx
Forcasting dan perencanaan kapasitas produksi
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
PPT. tenik Pengetahuan_Dasar_Pemetaan.pptx
Ekonomi terkait pembuatan galangan kapal
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
IP Address Subnetting Playful Presentation
Teori pengukuran dan kesalahan dalam suatu rangkaian
Materi kuiah Sistem-Komputer untuk siswa.ppt
Presentasi Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 di Tempat Kerja.pptx
generator sebagai bagian pebangkit listrik
Materi segmentation pengolahan citra digital
Black and White Simple Doodles Project Presentation.pptx
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt

Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03

  • 1. Teori Bilangan Bekerjasama dengan Rinaldi Munir
  • 2. Relatif Prima •Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1. •Contoh 9. (i) 20 dan 3 relatif prima sebab PBB(20, 3) = 1. (ii) 7 dan 11 relatif prima karena PBB(7, 11) = 1. (iii) 20 dan 5 tidak relatif prima sebab PBB(20, 5) = 5  1.
  • 3. •Jika a dan b relatif prima, maka terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian sehingga ma + nb = 1 •Contoh 10. Bilangan 20 dan 3 adalah relatif prima karena PBB(20, 3) =1, atau dapat ditulis 2 . 20 + (–13) . 3 = 1 (m = 2, n = –13) Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima karena PBB(20, 5) = 5  1 sehingga 20 dan 5 tidak dapat dinyatakan dalam m . 20 + n . 5 = 1.
  • 4. Aritmetika Modulo •Misalkan a dan m bilangan bulat (m > 0). Operasi a mod m (dibaca “a modulo m”) memberikan sisa jika a dibagi dengan m. •Notasi: a mod m = r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0  r < m. •m disebut modulus atau modulo, dan hasil aritmetika modulo m terletak di dalam himpunan {0, 1, 2, …, m – 1}.
  • 5. •Contoh 11. Beberapa hasil operasi dengan operator modulo: (i) 23 mod 5 = 3 (23 = 5  4 + 3) (ii) 27 mod 3 = 0 (27 = 3  9 + 0) (iii) 6 mod 8 = 6 (6 = 8  0 + 6) (iv) 0 mod 12 = 0 (0 = 12  0 + 0) (v) – 41 mod 9 = 4 (–41 = 9 (–5) + 4) (vi) – 39 mod 13 = 0 (–39 = 13(–3) + 0) •Penjelasan untuk (v): Karena a negatif, bagi |a| dengan m mendapatkan sisa r’. Maka a mod m = m – r’ bila r’  0. Jadi |– 41| mod 9 = 5, sehingga –41 mod 9 = 9 – 5 = 4.
  • 6. Kongruen •Misalnya 38 mod 5 = 3 dan 13 mod 5 = 3, maka dikatakan 38  13 (mod 5) (baca: 38 kongruen dengan 13 dalam modulo 5). •Misalkan a dan b bilangan bulat dan m adalah bilangan > 0, maka a  b (mod m) jika m habis membagi a – b. •Jika a tidak kongruen dengan b dalam modulus m, maka ditulis a / b (mod m) .
  • 7. •Contoh 12. 17  2 (mod 3) ( 3 habis membagi 17 – 2 = 15) –7  15 (mod 11) (11 habis membagi –7 – 15 = –22) 12 / 2 (mod 7) (7 tidak habis membagi 12 – 2 = 10 ) –7 / 15 (mod 3) (3 tidak habis membagi –7 – 15 = –22)
  • 8. •a  b (mod m) dalam bentuk “sama dengan” dapat dituliskan sebagai a = b + km (k adalah bilangan bulat) •Contoh 13. 17  2 (mod 3)  17 = 2 + 5  3 –7  15 (mod 11)  –7 = 15 + (–2)11
  • 9. •a mod m = r dapat juga ditulis sebagai a  r (mod m) •Contoh 14. (i) 23 mod 5 = 3  23  3 (mod 5) (ii) 27 mod 3 = 0  27  0 (mod 3) (iii) 6 mod 8 = 6  6  6 (mod 8) (iv) 0 mod 12 = 0  0  0 (mod 12) (v) – 41 mod 9 = 4  –41  4 (mod 9) (vi) – 39 mod 13 = 0  – 39  0 (mod 13)
  • 10. Teorema 4. Misalkan m adalah bilangan bulat positif. 1)Jika a  b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka (i) (a + c)  (b + c) (mod m) (ii) ac  bc (mod m) (iii) ap  bp (mod m) , p bilangan bulat tak-negatif 2) Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m), maka (i) (a + c)  (b + d) (mod m) (ii) ac  bd (mod m)
  • 11. Bukti (hanya untuk 1(ii) dan 2(i) saja): 1(ii) a  b (mod m) berarti:  a = b + km  a – b = km  (a – b)c = ckm  ac = bc + Km  ac  bc (mod m)  2(i) a  b (mod m)  a = b + k1m c  d (mod m)  c = d + k2m +  (a + c) = (b + d) + (k1 + k2)m  (a + c) = (b + d) + km ( k = k1 + k2)  (a + c) = (b + d) (mod m) 
  • 12. Contoh 15. Misalkan 17  2 (mod 3) dan 10  4 (mod 3), maka menurut Teorema 4, 17 + 5 = 2 + 5 (mod 3)  22 = 7 (mod 3) 17 . 5 = 5  2 (mod 3)  85 = 10 (mod 3) 17 + 10 = 2 + 4 (mod 3)  27 = 6 (mod 3) 17 . 10 = 2  4 (mod 3)  170 = 8 (mod 3)
  • 13. •Teorema 4 tidak memasukkan operasi pembagian pada aritmetika modulo karena jika kedua ruas dibagi dengan bilangan bulat, maka kekongruenan tidak selalu dipenuhi. •Contoh 16: 10  4 (mod 3) dapat dibagi dengan 2 karena 10/2 = 5 dan 4/2 = 2, dan 5  2 (mod 3) 14  8 (mod 6) tidak dapat dibagi dengan 2, karena 14/2 = 7 dan 8/2 = 4, tetapi 7 / 4 (mod 6).
  • 14. Latihan Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m) adalah sembarang bilangan bulat maka buktikan bahwa ac  bd (mod m) .
  • 15. Solusi a  b (mod m)  a = b + k1m c  d (mod m)  c = d + k2m maka  ac = (b + k1m)(d + k2m)  ac = bd + bk2m + dk1m + k1k2m2  ac = bd + Km dengan K = bk2 + dk1 + k1k2m  ac  bd (mod m) (terbukti)