TEORI-TEORI ORGANISASI
          &
KOMUNIKASI ORGANISASI




       PERTEMUAN 5 - 6
PERKEMBANGAN TEORI
ORGANISASI
(Menurut Mary Jo Hatch : dalam 4 perkembangan perspektif
teori Organization ”)
ASUMSI –ASUMSI
PERSPEKTIF ORGANISASI

1. KLASIK
   Asumsi : organisasi dipahami sebagai tempat
   (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat
   dalam sebuah aturan-aturan yang tegas dan
   melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
   terkoordinir secara sistematis dalam sebuah
   struktur guna mencapai tujuan yang telah
   ditetapkan.
2. MODERN
 Asumsi : Organisasi sebagai sebuah jaringan
 sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang
 atau lebih dengan
 kesalingtergantungan, input, proses dan output.
 Menurut pandangan ini, orang-orang
 (komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem
 untuk menghasilkan suatu produk dengan
 menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan
 dari lingkungan
3. INTERPRETASI SIMBOLIK
 Asumsi : Organisasi memproduksi situasi /
 lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui
 pemaknaan atas interaksi dalam organisasi.
 Organisasi terbentuk karena adanya interaksi
 (komunikasi) yang terjadi antar anggota melalui
 pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol
 verbal maupun non verbal.
4. POSTMODERNISME

  Asumsi : postmodernisme mencoba untuk mengkritisi
  (melakukan penentangan thd) perspektif modernisme
  yang menempatkan organisasi dalam bentuk sistem
  yang rasional empiris. Sistem dalam pengertian
  modernisme adalah hubungan rasional dari berbagai
  unsur yang ada dalam organisasi yang cenderung
  mengesampingkan intuisi dan pengalaman individu.
  Postmodernisme juga menganggap bahwa organisasi
  sebagai tempat terjadinya negosiasi
  kekuasaan, dominasi kelompok dan pertarungan
  kepentingan sehingga perlu adanya rekonstruksi
  kekuasaan. Untuk itu postmodernisme mencoba
  memberikan ruang pada munculnya partisipasi anggota
  organisasi.
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
 (Menurut Wayne Pace : Di antara 2 Paradigma)


 OBJEKTIVIS                   TRANSISIONAL                 SUBJEKTIVIS

Teori Struktural Klasik :   1. Teori Perilaku     1. Teori Pengorganisasian
1. Organisasi Sosial          (Behavior Theory)     (Organizing Theory)
2. Organisasi Formal        2. Teori Sistem       2. Teori Budaya
   (Birokrasi Weber –                                Organisasi (Organization
                              (system Theory)
   Manajemen Ilmiah                                  Culture)
   Taylor)
A.TEORI STUKTURAL KLASIK
(Objektivisme)
  1. ORGANISASI SOSIAL
     merujuk pada pola-pola interaksi sosial yang terjadi
     dalam sebuah kelompok sosial, yaitu kelompok atau
     kumpulan orang yang terbentuk atas dasar kesamaan
     kepentingan yang saling berhubungan dan melakukan
     interaksi sosial. Hubungan yang terjadi ini menghasilkan
     aspek status sosial yang berbeda. Jaringan hubungan &
     kepercayaan bersama suatu kelompok ini yang biasanya
     disebut dengan struktur.
2. ORGANISASI FORMAL (BIROKRASI)
   KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBER :

  1. Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang ditetapkan
     antara jabatan-jabatan.
  2. Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam tugas-
     tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan
     sebagai kewajiban (jod description).
  3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan
     kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan).
  4. Garis2 kewenangan & jabatan diatur menurut suatu
     tatanan hierarkis.
  5. Suatu sitem aturan/regulasi yang umum tapi tegas
     yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan2 &
     fungsi jabatan dalam organisasi.
6. Prosedur dalam organisasi bersifar formal
     dan impersonal.
  7. Adanya prosedur untuk menjaga disiplin
     anggota.
  8. Anggota organisasi harus memisahkan
     kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
  9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam
     organisasi berdasarkan kualifikasi teknis.
  10. Penilaian kenaikan jabatan dilakukan
      berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.


Ciri-ciri organisasi formal berkaitan dengan
  fenomena Komunikasi jabatan (positional
  communication). Hubungan dibentuk antara
                  jabatan.
MANAJEMEN ILMIAH TAYLOR
Unsur Kunci :
1. Pembagian Kerja : berkenaan denan bagaimana tugas,
   kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan (disinilah
   bagaimana jalur dan pola komunikasi berlangsung).
2. Proses Skalar – fungsional : berkenaan dengan rantai
   perintah / dimensi vertikal organisasi yang menunjukkan
   proses fungsional dan jalur horisontal organisasi.
3. Struktur : hubungan logis antara berbagai fungsi dalam
   organisasi. Teori klasik fokus pada dua stuktur dasar : lini
   (garis komando / pimpinan/decition maker) & staf (garis
   koordinatif / pelaksana tugas/follower)
4. Rentang Kendali/pengawasan (span of control) :
   menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah
   pengawasan seorang atasan. Efektifitas pengawasan
   organisasi tergantung pada besar kecilnya jumlah rentang
   kendali yang ada.
B. TEORI TRANSISIONAL
1. TEORI PERILAKU
  1.1. Teori Komunikasi-Kewenangan :
      Chester Barnard
      - Organisasi formal : suatu sistem kegiatan dua   orang
      atau lebih yang dilakukan secara sadar dan
      terkoordinasikan.
      - Menitikberatkan konsep sistem dan konsep orang.
      Eksistensi organisasi bergantung pada kemampuan
      manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk
      bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama. -
      - Fungsi utama pimpinan adalah mengembangkan &
      memelihara suatu sistem komunikasi.
Teori Penerimaan Kewenangan
Empat syarat seseorang mau menerima pesan
   otoritatif :
1. Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud.
2. Orang tersebut percaya bahwa pesan itu tidak
   bertentangan dengan tujuan organisasi.
3. Orang tersebut percaya (pada saat memutuskan
   bekerja sama) bahwa pesan yang dimaksud
   sesuai dengan minatnya.
4. Orang tersebut memiliki kemampuan fisik dan
   mental untuk melaksanakan pesan (sesuai
   dengan kompetensi dirinya).
Teori Hubungan Manusia :
Elton Mayo
Melakukan penelitian di kompleks Hawthorne milik
   Western Electric Company
Efek Hawthorne :
1. Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi
   mengubah sikap & perilaku pekerja.
2. Moral dan produktifitas dapat meningkat apabila
   para pegawai mempunyai kesempatan untuk
   berinteraksi satu sama lain.
 “kondisi kerja yang menyenangkan, bebas dan
        membahagiakan dapat meningkatkan
                 produktifitas”.
Teori Fusi Bakke
  Proses Fusi :
  Organisasi , hingga tahap tertentu, mempengaruhi
  individu, sementara pada saat yang sama individupun mempengaruhi
  organisasi.
  Organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap ndividu pegawai dan
  individu yang disosialisaikan oleh organisasi. Karena itu setiap
  pegawai menunjukkan ciri-ciri organisasi, dan setiap jabatan tampak
  unik seperti individu yang mendudukinya. Setelah fusi, setiap
  pegawai tampak menyerupai organisasi, dan setiap jabatan dalam
  organisasi dimodifikasi sesuai dengan minat khusus individu.
Teori Peniti Penyambung
    (The Linking Pin Model) Rensis Likert




Konsep ini berkaitan dengan kelompok yang tumpang tindih dalam peran (sebagai
pemimpin untuk unit yang lebih rendah dan sebagai anggota unit yang lebih tinggi)
Menunjukkan hubungan ntarkelompok. Organisasi berorientasi pada hubungan ke
atas dalam hal : komunikasi, pengaruh pengawasan dan pencapaian tujuan
organisasi
TEORI SISTEM
“Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi
           … adalah sebagi suatu sistem” (Scott, 1961)

        Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah
       sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur
            formal, pola interaksi informal, pola status &
  peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang disebut sistem
                            organisasi.

     Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola
   komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika
 hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan
Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi
diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem)
Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan
membawa perubahan pada setiap komponen lainnya
dalam keseluruhan sistem.
Salah satu tokoh Teori Sistem Umum :
Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang
berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa
mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa
dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama
Ciri-Ciri Sistem
 Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah
 dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh
 identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan.
 Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk
 pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur
 mencerminkan keteraturan
 Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-
 batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi
 berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh
 energi dan informasi.
 Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi
 sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem
 bagi suatu sistem yang lebih besar.
Bagian-bagian
                            Status & pola peranan yang
    Suatu Sistem            menghasilkan pengharapan
     Organisasi




Individu & kepribadian                                   Keadaan fisik dalam mana
yang ia bawa kepadanya                                     pekerjaan dilakukan




      Pola interaksi informal di antara        Organisasi formal / pola pekerjaan
              individu-individu                    yang saling berhubungan
Teori Sistem Sosial Katz & Kahn

  Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain
  merupakan tindakan komunikatif (verbal/non
  verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran
  informasidan transmisi makna – adalah inti suatu
  sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk
  dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti
  penggunaan pengaruh, kerja sama penularan
  sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang
  dimasukkan dalam konsep organisasi.
C. TEORI MUTAKHIR (Subjektivisme)
1. TEORI PENGORGANISASIAN :
   CARL WEICK
   Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi.
   Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan.
   Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi
   bertindak dan bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh
   struktur yang ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling
   bertautan. (Weick, 1979, hal 90).

   Komunikasilah yang merupakan proses penting. Proses menghasilkan
   struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia tidak hanya menjalankan
   organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri.

   Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik
   organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi
   ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman)
   yang saling bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain
   melalui sistem lambang/simbol)
Proses / Tahap Pengorganisasian :
1.   Tahap Enactment secara sederhana berarti bahwa paraanggota
     organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan
     menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa
2.   Tahap seleksi,aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk
     menentukan pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan
3.   Tahap retensi,memungkinkan organisasi menyimpan informasi
     mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi
Teori kultural Organisasi
  AKAN DIBAHAS DALAM KAJIAN
  TERSENDIRI.
METAPHORA ORGANISASI : GARETH MORGAN
Organisasi dapat dilihat dari berbagai perspektif. Perspektif pertama sebagaimana yang
diungkapkan oleh Gareth Morgan melihat organisasi dalam 8 metafora1. Antara lain :
1. Organisasi ibarat mesin (machine). Organisasi mengolah segala sumberdaya yang
ada dan memiliki bagian-bagian yang menghasilkan produk dan jasa.
2. Organisasi ibarat organisme (organism). Seperti tumbuhan atau hewan,
   organisasi lahir, tumbuh, berfungsi dan beradaptasi terhadap perubahan-
   perubahan lingkungan dan pada akhirnya ia mati.
3. Organisasi ibarat otak (brain). Ia memproses informasi, ia memiliki intelegensi, ia
   mengkonseptualisasi dan ia membuat perencanaan.
4. Organisasi ibarat budaya (culture) karena ia mencipta pengertian, memiliki    nilai
   dan norma, dan diperkuat dengan cerita-cerita dan ritual-ritual bersama.
5. Organisasi seperti sebuah sistem politik (political system) , dimana kekuasaan
   dibagi, pengaruh dijalankan, dan keputusan-keputusan dibuat.
6. Organisasi sebagai penjara supranatural (psychic prisons) karena ia dapat
   membentuk dan membatasi kehidupan anggota-anggotanya.
7. Organisasi sebagai perubahan dan transformasi (flux and transformation),
   karena ia menyesuaikan diri, berubah, tumbuh atas dasar informasi, umpan      balik
   dan kekuatan logika.
8.    Organisasi sebagai instrumen dominasi (instrument of domination) karena ia
   mengandung kepentingan-kepentingan yang bersaing, yang beberapa di
   antaranya mendominasi yang lain.

1 Gareth Morgan, Image of Organization, Beverly Hills, CA : Sage, 1986
TRADISI STUDI ORGANISASI
 MENURUT LITLLE JOHN
Stephen W Littlejohn memberikan satu bentuk metafora lain yang
   mengibaratkan bahwa organisasi adalah sebagai sebuah jaringan
   (Organizational Network). Jaringan adalah struktur-struktur sosial yang
   diciptakan melalui komunikasi di antara individu-individu dan kelompok-
   kelompok. Sewaktu orang berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya ia
   sedang membuat kontak-kontak dan pola-pola hubungan dan saluran-saluran
   ini menjadi instrumen dalam semua bentuk fungsi sosial, dalam organisasi-
   organisasi dan dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu membangun
   realita sosial. Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh dan
   kekuasaan dijalankan, tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi
   juga informal diantara para anggota organisasi.2

  Sementara itu, Peter Monge dan Eric Eisenberg3 melihat teori jaringan sebagai
  suatu cara untuk mengintegrasikan tiga tradisi dalam studi organisasi.
  Pertama tradisi posisional, relasional, dan kultural.
  2 Stephen W Littlejohn, Teories of Human Communication ,Thomson
  Learning,USA. 7th.ed. 2001. 3 ibid..p.282
1. TRADISI POSISIONAL

Tradisi ini memberikan perhatian pada struktur dan peran-peran formal dalam
organisasi. Organisasi dalam pandangan tradisi ini dipandang sebagai
sekumpulan posisi seperti administrator, pimpinan dan anggota. Setiap posisi
memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pendekatan yang dipergunakan oleh tradisi ini
adalah pendekatan struktural, yang mendefinisikan sebuah organisasi sebagai
sebuah kumpulan yang stabil dari hubungan-hubungan yang didefinisikan
secara formal.
Tradisi posisional terdiri dari beberapa teori tentang jaringan-jaringan komunikasi
formal. Teori-teori ini cenderung meneliti cara-cara manajemen menggunakan
jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
2. TRADISI RELASIONAL

 Tradisi ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa organisasi terbentuk
 karena adanya interaksi timbal balik antar individu. oleh karena itu
 tradisi ini memberikan perhatian pada cara-cara organisasi terbentuk
 melalui interaksi antar individu-individu. tradisi ini berhubungan
 dengan cara-cara hubungan-hubunga yang umumnya berkembang
 dikalangan para partisipan di dalam sebuah organisasi dan bagaimana
 jaringan muncul dari hubungan-hubungan tersebut. Disini, organisasi
 dipandang sebagai sebuah sistem yang yang hidup dan mengalami
 perubahan yang terus menerus dibentuk dan diberi arti melalui
 interaksi antara anggota-anggotanya.
3. TRADISI KULTURAL
 Kajian sentral dalam tradisi ini adalah tentang
 simbol-simbol dan pengertian yang membentuk
 suatu organisasi. Tradisi ini memahami bahwa
 dunia organisasi diciptakan oleh anggotanya
 dalam cerita-cerita, ritual-ritual, dan pekerjaan
 tugas. Struktur organisasi sesunguhnya tidak
 dirancang sebelumnya tetapi muncul dari
 tindakan-tindakan anggotanya secara informal
 dalam aktifitas mereka sehari-hari
PENGELOMPOKAN TEORI KOMUNIKASI
 ORGANISASI MENURUT LITLLE JOHN
1.   TRADISI POSISIONAL : termasuk dalam tradisi ini : Teori
     Birokrasi dari Max Weber, yang merupakan bagian dari teori
     organisasi klasik, dan kedua Teori Empat Sistem dari Likert.
2.   TRADISI RELASIONAL, termasuk dalam tradisi ini : The
     Process of Organizing oleh Carl Weick dan pengembangan
     teori ini Conversation And Text In The Process Of
     Organizing dari James W Taylor, serta Structuratio in
     Organizations oleh Marshall Scott Poole & Robert McPhee
     dan pengembangan dari teori ini Structuration in
     Organizational, Control and Identity oleh George Cheney &
     Philip Tompkins.
3.   TRADISI KULTURAL , termasuk dalam tradisi ini : Domain of
     Organizational Culture oleh John Van Maanen dan Stephen
     Barley.

More Related Content

PPT
Teori organisasi komunikasi (dari internet)
PPTX
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
PPTX
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
PPTX
Bab1 perilaku organisasi
PDF
Teori teori aliran klasik
PPT
Penyajian Materi Teori Organisasi
DOCX
Tugas teori organisasi
PPT
5 teori-organisasi-lengkap
Teori organisasi komunikasi (dari internet)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Bab1 perilaku organisasi
Teori teori aliran klasik
Penyajian Materi Teori Organisasi
Tugas teori organisasi
5 teori-organisasi-lengkap

What's hot (19)

PPTX
Pengertian Teori Organisasi mia unkris
PPTX
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
PPT
Aliran-Aliran Teori Organisasi
DOCX
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
PPT
Dimensi Organisasi
PPTX
Teori Organisasi Umum
PPT
Teori organisasi
PPTX
Presentation teori organisasi umum 1
PPTX
Teori Organisasi Umum 1
DOCX
Prilaku organisasi
PDF
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
DOCX
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
PPT
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
PDF
Jurnal teori organisasi
DOCX
Prilaku organisasi
PPTX
Teori Prestasi Kelompok (Group Achievement Theory)
PPTX
Komunikasi organisasi ke 2
PPT
2 evolusi-to ok
DOC
Teori teori klompok
Pengertian Teori Organisasi mia unkris
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
Dimensi Organisasi
Teori Organisasi Umum
Teori organisasi
Presentation teori organisasi umum 1
Teori Organisasi Umum 1
Prilaku organisasi
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
Jurnal teori organisasi
Prilaku organisasi
Teori Prestasi Kelompok (Group Achievement Theory)
Komunikasi organisasi ke 2
2 evolusi-to ok
Teori teori klompok
Ad

Similar to Materi tou (20)

PPT
Bab 9 teori komunikasi
DOCX
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
DOCX
sistem sosial
PPTX
1-2 Teori Organisasi.pptx
PPTX
tugas 2024 Teori Organisasi Perspektif Sejarah.pptx
DOCX
Gambaran umum tentang organisasi
PPTX
Kayudd
DOCX
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
DOCX
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
DOCX
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
PPT
Rianita rahma annisa
PPTX
Tentang cara ber organisasi prinsip organisasi
PDF
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
DOCX
Peror sap 1
PPTX
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
DOCX
makalah sosiologi organisasi sms 3
PPT
Perilaku organisasi ekonomi bisnis s1.ppt
PPT
Teori Organisasi P Organisasi (2).ppt
PPTX
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
PPTX
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Bab 9 teori komunikasi
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
sistem sosial
1-2 Teori Organisasi.pptx
tugas 2024 Teori Organisasi Perspektif Sejarah.pptx
Gambaran umum tentang organisasi
Kayudd
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Rianita rahma annisa
Tentang cara ber organisasi prinsip organisasi
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Peror sap 1
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
makalah sosiologi organisasi sms 3
Perilaku organisasi ekonomi bisnis s1.ppt
Teori Organisasi P Organisasi (2).ppt
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Ad

Materi tou

  • 1. TEORI-TEORI ORGANISASI & KOMUNIKASI ORGANISASI PERTEMUAN 5 - 6
  • 2. PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI (Menurut Mary Jo Hatch : dalam 4 perkembangan perspektif teori Organization ”)
  • 3. ASUMSI –ASUMSI PERSPEKTIF ORGANISASI 1. KLASIK Asumsi : organisasi dipahami sebagai tempat (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan yang tegas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir secara sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • 4. 2. MODERN Asumsi : Organisasi sebagai sebuah jaringan sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang atau lebih dengan kesalingtergantungan, input, proses dan output. Menurut pandangan ini, orang-orang (komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan suatu produk dengan menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari lingkungan
  • 5. 3. INTERPRETASI SIMBOLIK Asumsi : Organisasi memproduksi situasi / lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui pemaknaan atas interaksi dalam organisasi. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang terjadi antar anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non verbal.
  • 6. 4. POSTMODERNISME Asumsi : postmodernisme mencoba untuk mengkritisi (melakukan penentangan thd) perspektif modernisme yang menempatkan organisasi dalam bentuk sistem yang rasional empiris. Sistem dalam pengertian modernisme adalah hubungan rasional dari berbagai unsur yang ada dalam organisasi yang cenderung mengesampingkan intuisi dan pengalaman individu. Postmodernisme juga menganggap bahwa organisasi sebagai tempat terjadinya negosiasi kekuasaan, dominasi kelompok dan pertarungan kepentingan sehingga perlu adanya rekonstruksi kekuasaan. Untuk itu postmodernisme mencoba memberikan ruang pada munculnya partisipasi anggota organisasi.
  • 7. PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI (Menurut Wayne Pace : Di antara 2 Paradigma) OBJEKTIVIS TRANSISIONAL SUBJEKTIVIS Teori Struktural Klasik : 1. Teori Perilaku 1. Teori Pengorganisasian 1. Organisasi Sosial (Behavior Theory) (Organizing Theory) 2. Organisasi Formal 2. Teori Sistem 2. Teori Budaya (Birokrasi Weber – Organisasi (Organization (system Theory) Manajemen Ilmiah Culture) Taylor)
  • 8. A.TEORI STUKTURAL KLASIK (Objektivisme) 1. ORGANISASI SOSIAL merujuk pada pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok sosial, yaitu kelompok atau kumpulan orang yang terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan yang saling berhubungan dan melakukan interaksi sosial. Hubungan yang terjadi ini menghasilkan aspek status sosial yang berbeda. Jaringan hubungan & kepercayaan bersama suatu kelompok ini yang biasanya disebut dengan struktur.
  • 9. 2. ORGANISASI FORMAL (BIROKRASI) KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBER : 1. Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. 2. Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam tugas- tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban (jod description). 3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan). 4. Garis2 kewenangan & jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis. 5. Suatu sitem aturan/regulasi yang umum tapi tegas yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan2 & fungsi jabatan dalam organisasi.
  • 10. 6. Prosedur dalam organisasi bersifar formal dan impersonal. 7. Adanya prosedur untuk menjaga disiplin anggota. 8. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi. 9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis. 10. Penilaian kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja. Ciri-ciri organisasi formal berkaitan dengan fenomena Komunikasi jabatan (positional communication). Hubungan dibentuk antara jabatan.
  • 11. MANAJEMEN ILMIAH TAYLOR Unsur Kunci : 1. Pembagian Kerja : berkenaan denan bagaimana tugas, kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan (disinilah bagaimana jalur dan pola komunikasi berlangsung). 2. Proses Skalar – fungsional : berkenaan dengan rantai perintah / dimensi vertikal organisasi yang menunjukkan proses fungsional dan jalur horisontal organisasi. 3. Struktur : hubungan logis antara berbagai fungsi dalam organisasi. Teori klasik fokus pada dua stuktur dasar : lini (garis komando / pimpinan/decition maker) & staf (garis koordinatif / pelaksana tugas/follower) 4. Rentang Kendali/pengawasan (span of control) : menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan. Efektifitas pengawasan organisasi tergantung pada besar kecilnya jumlah rentang kendali yang ada.
  • 12. B. TEORI TRANSISIONAL 1. TEORI PERILAKU 1.1. Teori Komunikasi-Kewenangan : Chester Barnard - Organisasi formal : suatu sistem kegiatan dua orang atau lebih yang dilakukan secara sadar dan terkoordinasikan. - Menitikberatkan konsep sistem dan konsep orang. Eksistensi organisasi bergantung pada kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama. - - Fungsi utama pimpinan adalah mengembangkan & memelihara suatu sistem komunikasi.
  • 13. Teori Penerimaan Kewenangan Empat syarat seseorang mau menerima pesan otoritatif : 1. Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud. 2. Orang tersebut percaya bahwa pesan itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. 3. Orang tersebut percaya (pada saat memutuskan bekerja sama) bahwa pesan yang dimaksud sesuai dengan minatnya. 4. Orang tersebut memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan pesan (sesuai dengan kompetensi dirinya).
  • 14. Teori Hubungan Manusia : Elton Mayo Melakukan penelitian di kompleks Hawthorne milik Western Electric Company Efek Hawthorne : 1. Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap & perilaku pekerja. 2. Moral dan produktifitas dapat meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. “kondisi kerja yang menyenangkan, bebas dan membahagiakan dapat meningkatkan produktifitas”.
  • 15. Teori Fusi Bakke Proses Fusi : Organisasi , hingga tahap tertentu, mempengaruhi individu, sementara pada saat yang sama individupun mempengaruhi organisasi. Organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap ndividu pegawai dan individu yang disosialisaikan oleh organisasi. Karena itu setiap pegawai menunjukkan ciri-ciri organisasi, dan setiap jabatan tampak unik seperti individu yang mendudukinya. Setelah fusi, setiap pegawai tampak menyerupai organisasi, dan setiap jabatan dalam organisasi dimodifikasi sesuai dengan minat khusus individu.
  • 16. Teori Peniti Penyambung (The Linking Pin Model) Rensis Likert Konsep ini berkaitan dengan kelompok yang tumpang tindih dalam peran (sebagai pemimpin untuk unit yang lebih rendah dan sebagai anggota unit yang lebih tinggi) Menunjukkan hubungan ntarkelompok. Organisasi berorientasi pada hubungan ke atas dalam hal : komunikasi, pengaruh pengawasan dan pencapaian tujuan organisasi
  • 17. TEORI SISTEM “Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott, 1961) Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang disebut sistem organisasi. Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan
  • 18. Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem) Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem. Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama
  • 19. Ciri-Ciri Sistem Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan. Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas- batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi. Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.
  • 20. Bagian-bagian Status & pola peranan yang Suatu Sistem menghasilkan pengharapan Organisasi Individu & kepribadian Keadaan fisik dalam mana yang ia bawa kepadanya pekerjaan dilakukan Pola interaksi informal di antara Organisasi formal / pola pekerjaan individu-individu yang saling berhubungan
  • 21. Teori Sistem Sosial Katz & Kahn Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasidan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.
  • 22. C. TEORI MUTAKHIR (Subjektivisme) 1. TEORI PENGORGANISASIAN : CARL WEICK Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi. Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan. Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi bertindak dan bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan. (Weick, 1979, hal 90). Komunikasilah yang merupakan proses penting. Proses menghasilkan struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia tidak hanya menjalankan organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri. Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman) yang saling bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain melalui sistem lambang/simbol)
  • 23. Proses / Tahap Pengorganisasian : 1. Tahap Enactment secara sederhana berarti bahwa paraanggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa 2. Tahap seleksi,aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan 3. Tahap retensi,memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi
  • 24. Teori kultural Organisasi AKAN DIBAHAS DALAM KAJIAN TERSENDIRI.
  • 25. METAPHORA ORGANISASI : GARETH MORGAN Organisasi dapat dilihat dari berbagai perspektif. Perspektif pertama sebagaimana yang diungkapkan oleh Gareth Morgan melihat organisasi dalam 8 metafora1. Antara lain : 1. Organisasi ibarat mesin (machine). Organisasi mengolah segala sumberdaya yang ada dan memiliki bagian-bagian yang menghasilkan produk dan jasa. 2. Organisasi ibarat organisme (organism). Seperti tumbuhan atau hewan, organisasi lahir, tumbuh, berfungsi dan beradaptasi terhadap perubahan- perubahan lingkungan dan pada akhirnya ia mati. 3. Organisasi ibarat otak (brain). Ia memproses informasi, ia memiliki intelegensi, ia mengkonseptualisasi dan ia membuat perencanaan. 4. Organisasi ibarat budaya (culture) karena ia mencipta pengertian, memiliki nilai dan norma, dan diperkuat dengan cerita-cerita dan ritual-ritual bersama. 5. Organisasi seperti sebuah sistem politik (political system) , dimana kekuasaan dibagi, pengaruh dijalankan, dan keputusan-keputusan dibuat. 6. Organisasi sebagai penjara supranatural (psychic prisons) karena ia dapat membentuk dan membatasi kehidupan anggota-anggotanya. 7. Organisasi sebagai perubahan dan transformasi (flux and transformation), karena ia menyesuaikan diri, berubah, tumbuh atas dasar informasi, umpan balik dan kekuatan logika. 8. Organisasi sebagai instrumen dominasi (instrument of domination) karena ia mengandung kepentingan-kepentingan yang bersaing, yang beberapa di antaranya mendominasi yang lain. 1 Gareth Morgan, Image of Organization, Beverly Hills, CA : Sage, 1986
  • 26. TRADISI STUDI ORGANISASI MENURUT LITLLE JOHN Stephen W Littlejohn memberikan satu bentuk metafora lain yang mengibaratkan bahwa organisasi adalah sebagai sebuah jaringan (Organizational Network). Jaringan adalah struktur-struktur sosial yang diciptakan melalui komunikasi di antara individu-individu dan kelompok- kelompok. Sewaktu orang berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya ia sedang membuat kontak-kontak dan pola-pola hubungan dan saluran-saluran ini menjadi instrumen dalam semua bentuk fungsi sosial, dalam organisasi- organisasi dan dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu membangun realita sosial. Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh dan kekuasaan dijalankan, tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi juga informal diantara para anggota organisasi.2 Sementara itu, Peter Monge dan Eric Eisenberg3 melihat teori jaringan sebagai suatu cara untuk mengintegrasikan tiga tradisi dalam studi organisasi. Pertama tradisi posisional, relasional, dan kultural. 2 Stephen W Littlejohn, Teories of Human Communication ,Thomson Learning,USA. 7th.ed. 2001. 3 ibid..p.282
  • 27. 1. TRADISI POSISIONAL Tradisi ini memberikan perhatian pada struktur dan peran-peran formal dalam organisasi. Organisasi dalam pandangan tradisi ini dipandang sebagai sekumpulan posisi seperti administrator, pimpinan dan anggota. Setiap posisi memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pendekatan yang dipergunakan oleh tradisi ini adalah pendekatan struktural, yang mendefinisikan sebuah organisasi sebagai sebuah kumpulan yang stabil dari hubungan-hubungan yang didefinisikan secara formal. Tradisi posisional terdiri dari beberapa teori tentang jaringan-jaringan komunikasi formal. Teori-teori ini cenderung meneliti cara-cara manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
  • 28. 2. TRADISI RELASIONAL Tradisi ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa organisasi terbentuk karena adanya interaksi timbal balik antar individu. oleh karena itu tradisi ini memberikan perhatian pada cara-cara organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu-individu. tradisi ini berhubungan dengan cara-cara hubungan-hubunga yang umumnya berkembang dikalangan para partisipan di dalam sebuah organisasi dan bagaimana jaringan muncul dari hubungan-hubungan tersebut. Disini, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem yang yang hidup dan mengalami perubahan yang terus menerus dibentuk dan diberi arti melalui interaksi antara anggota-anggotanya.
  • 29. 3. TRADISI KULTURAL Kajian sentral dalam tradisi ini adalah tentang simbol-simbol dan pengertian yang membentuk suatu organisasi. Tradisi ini memahami bahwa dunia organisasi diciptakan oleh anggotanya dalam cerita-cerita, ritual-ritual, dan pekerjaan tugas. Struktur organisasi sesunguhnya tidak dirancang sebelumnya tetapi muncul dari tindakan-tindakan anggotanya secara informal dalam aktifitas mereka sehari-hari
  • 30. PENGELOMPOKAN TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI MENURUT LITLLE JOHN 1. TRADISI POSISIONAL : termasuk dalam tradisi ini : Teori Birokrasi dari Max Weber, yang merupakan bagian dari teori organisasi klasik, dan kedua Teori Empat Sistem dari Likert. 2. TRADISI RELASIONAL, termasuk dalam tradisi ini : The Process of Organizing oleh Carl Weick dan pengembangan teori ini Conversation And Text In The Process Of Organizing dari James W Taylor, serta Structuratio in Organizations oleh Marshall Scott Poole & Robert McPhee dan pengembangan dari teori ini Structuration in Organizational, Control and Identity oleh George Cheney & Philip Tompkins. 3. TRADISI KULTURAL , termasuk dalam tradisi ini : Domain of Organizational Culture oleh John Van Maanen dan Stephen Barley.