Kata Pengantar
Halo, Saya Utari!
Hal pertama yang ingin saya sampaikan ialah terimakasih banyak untuk pengalaman yang sangat
berharga bagi Saya! Sebagai seorang Project Manager, Saya terlibat dalam rangkaian proses kegiatan
Pallaka Movement dari concepting hingga actuating. Saya menyaksikan semangat anak-anak muda
Indonesia, khususnya Makaar untuk memasyarakatkan design sesuai dengan tagline Pallaka
Movement.
Bagi Saya, Pallaka Movement adalah salah satu inisiasi atau gebrakan baru di Kota Makaar yang
sangat bermanfaat. Kita bahkan turut serta untuk membantu para pelaku UKM untuk berkembang pada
pendekatan design melalui proses kegiatan rebranding. Gerakan ini sangat inovatif dan tentu solutif.
Ketika terjun ke lapangan bersama tim, kami menyaksikan secara langsung bahwa banyak pelaku UKM
dengan produk/jasa yang berkualitas dan kompetitif namun tidak memberi perhatian yang besar kepada
proses pembentukan citra dan keterikatan emosional antara produk/jasa dengan pelanggan melalui
pendekatan design.
Sekali lagi, Saya sangat senang menjadi bagian dari Pallaka Movement. Tidak hanya berbicara mengenai
manfaat kegiatan ini kepada masyarakat secara luas, tetapi juga manfaat kepada diri saya sendiri
beserta teman-teman yang terlibat. Kami banyak belajar di sini mulai dari leadership, teamwork, critical
thinking, dan time management.
Harapan saya, kedepannya anak-anak muda Makaar menciptakan lebih banyak inovasi yang keren dan
bermanfaat seperti ini. Semoga langkah Pallaka Movement tidak berhenti sampai di sini, melainkan
menjadi kegiatan yang berkesinambungan. Ditunggu upaya dan karya untuk memasyarakatkan design
volume 2!
Infografis
a. Letak : Makaar, Indonesia
b. Kota Terdekat : Makaar
c. Tahun Berdiri : 2017
d. Lokasi : Jalan Statistik, Workshop Titik Nol Kawasan UNHAS,
Kecamatan Tamalanrea, Makaar
e. Usaha/Produk : Warung Makan Prasmanan
1996 merupakan tahun dimana Pak Gatot Sumiran atau lebih
dikenal dengan ‘Pak Dee’ oleh masyarakat sekitar memutuskan
untuk berkelana menguji nasib bersama dengan keluarga
kecilnya di kawasan Timur Indonesia, yaitu Kota Makaar,
meninggalkan kampung halamannya yaitu Nganjuk, Provinsi
Jawa Timur. Seperti yang kita ketahui sedari dulu bahwa
penduduk Pulau Jawa merupakan perantau yang handal di
Sulawesi.
Penduduk asli Sulawesi sangat handal dalam
memadu-madankan berbagai macam rempah dan bahan
masakan sehingga menjadi menu yang variatif. Hal tersebut
akhirnya dimanfaatkan oleh Pak Dee dalam mengeksplor lebih
dalam lagi mengenai kuliner di Sulawesi dengan memilih ikut
bekerja pada salah satu juru masak asli Ujung Pandang.
Sebuah ketertarikan timbul saat Pak Dee berfikir jikalau
menyatukan cita rasa khas Sulawesi Selatan dengan Jawa
Timur dalam satu warung merupakan suatu hal yang unik.
Akhirnya, direalisasikanlah pemikirannya tersebut dengan
membangun warung makan yang mulanya diambil dari nama
sang istri tercinta, yaitu ‘Mbak Sari’. Dengan pepatah “Kawula
mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo” yang
dipegangnya kuat-kuat, turut menemaninya dalam suka-duka
dalam mengembangkan usaha warung makannya tersebut.
Dengan tekad dan visi misi yang kuat, utamanya
untuk membangun citra yang baik di mata para
pelanggannya, ia berusaha memberikan sajian
terbaik dengan menggunakan bahan baku bermutu
serta teknik pengolahan yang berkualitas. Salah
satunya ialah pada menu Nasi gorengnya. Semacam
secret recipe, Pak Dee menggunakan minyak khusus
dalam pembuatannya.
Hingga saat ini, Pak Dee telah membangun 2 cabang
warung selain Warung Mbak Sari. Yaitu Warung Pak
Dee yang berdiri pada tahun 2017 serta Warung
Mbak Sari 2 pada tahun 2019. Hal tersebut
merupakan bukti usaha yang keras dari beliau
dalam mengembangkan usahanya demi
mendapatkan pelanggan yang lebih luas, dibarengi
harga yang sangat terjangkau serta cita rasa yang
unik dan lezat.
Warung Pak Dee
Mind Map
Moodboard
Konsep Logo
Warung Pak Dee menggabungkan antara Logo Mark dan
Logo Type. Konsep Logo Mark terdiri dari tiga bentuk
yaitu Candi Lor, daun pohon Kepuh, dan sendok garpu.
Style logo dengan karakteristik sederhana mengadopsi
dari budaya Nganjuk, Jawa Timur, dan cara penyajian
prasmanan. Ketiga ikon tersebut mempunyai makna dan
filosofis tersendiri.
Candi Lor yang terletak kabupaten di Nganjuk, Jawa
Timur, yang terbuat dari batu bata merah dengan ukuran
bata yang besar-besar dengan tinggi candi sekitar 9
meter. Menurut sang juru kunci, Candi Lor dibuat sebagai
simbol kemenangan. Ada yang unik selain terbuat dari
batu bata merah, bangunan Candi Lor juga ditumbuhi
sebatang pohon Kepuh yang usianya diperkirakan sekitar
500 tahun. Pohon ini seperti tumbuh dari dalam bangunan
candi. Menjulang tinggi, akar-akarnya menjalar, membelit
bangunan candi. Menambah eksotisme candi. Sedangkan
sendok garpu sebagai alat makan, sejalan dengan usaha
prasmanan Warung Pak Dee.
Candi Lor
Candi Lor adalah salah satu tempat wisata yang bisa ditemukan di desa
Candirejo kecamatan Loceret kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dengan
pengaruh kerajaan-kerajaan yang dulu pernah berkuasa di Pulau Jawa,
wilayah ini memiliki banyak peninggalan bersejarah, dari mulai senjata,
perhiasan, prasasti, arca sampai candi. Candi Lor yang disebut sebagai
cikal bakal lahirnya kota Nganjuk ini memiliki arsitektur bangunan yang
masih sama seperti dulu dan belum pernah dilakukan pemugaran atau
renovasi walaupun beberapa bagian candi ada yang sudah rusak. Candi Lor
akan terus dipertahankan keasliannya.
Memasukkan unsur Candi Lor pada Logo Warung Pak Dee karena Nganjuk,
Jawa Timur, merupakan wilayah asal keluarga pemilik warung. Oleh
karenanya, penggunaan unsur ini sebagai representasi dari pemilik
warung, pula terdapat menu makanan yang merupakan makanan
tradisional khas Jawa Timur yaitu pecel sebagai salah satu makanan paling
laris di warung prasmanan ini. Sejalan dengan keaslian bangunan Candi Lor
yang terus dipertahankan, juga merupakan representasi dari originalitas
setiap resep khas dan proses penyajian menu makanan Warung Pak Dee
yang selalu konsisten sejak 2012, tidak sedikitpun berubah.
Konsep Logo (Logo Gram)
Daun Pohon Kepuh
Pohon Kepuh berusia 500 tahun yang masih berdiri kokoh di antara bangunan Candi Lor peninggalan
Mpu Sendok pada tahun 929-947 Masehi. Warga sekitar menganggap pohon tersebut diselimuti
kekuatan gaib. Tinggi pohon kepuh tua yang tumbuh condong berukuran sekitar 30meter dengan
kemiringan sekitar 60 derajat dan diameternya diperkirakan mencapai 4 meter. Kendati sudah berusia
sekitar 500 tahun, pohon Kepuh tampak masih sangat kokoh.
Unsur daun pohon Kepuh yang digunakan pada logo dengan harapan bahwa Warung Pak Dee akan
terus bertumbuh dan bertahan sekokoh pohon Kepuh.
Sendok dan Garpu
Keberadaan sendok dan garpu sebagai salah satu alat makan yang paling sering digunakan di zaman
sekarang. Pada dasarnya, fungsi sendok dan garpu adalah untuk menggantikan tangan saat mengambil
sesuatu seperti nasi. Sedangkan fungsi secara spesifik bergantung pada jenis sendok dan garpunya.
Di dalam unsur logo, makna sendok dan garpu menyilang dalam table manner sebagai tanda bahwa
konsumen ingin menambah makanan atau ready for the second plate, dengan ini diharap pula rasa
makanan yang disajikan Warung Mbak Sari mampu menciptakan rasa puas dan ingin tambah.
Konsep Logo (Logo Type)
Type logo bertuliskan Warung Mbak Sari yang merupakan nama dari warung prasmanan ini. font yang
digunakan adalah jenis Sans Serif yang diketahui sebagai font populer di dunia. Alasan penggunaan
font Sans Serif karena fungsional dan mudah dibaca oleh konsumen karena garis font membantu
menuntun mata membaca melalui suatu garis teks.
GlassAntique
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJj
KkLlMmNnOoPpQqRrSs
TtUuVvWwXxYyZz
Konsep Warna
Merah
Psikologi warna merah diketahui sebagai warna terkuat di antara warna lainnya,
warna ini lebih cepat menarik perhatian alias agresif. Kalau dihubungkan dengan
warung makan, warna merah disinyalir menjadi alasan mengapa selera makan jadi
tinggi, pula karena bisa jadi seorang pelanggan menyimpan kenangan baik dengan
logo makanan berwarna merah di alam bawah sadar konsumen. Lainnya, warna ini
memiliki makna menarik, berani, nafsu, semangat, kebahagiaan yang menggebu, dan
berapi-api.
Aset Pendukung
Supergrafis
supergrafis diciptakan untuk memperkuat
dan mendukung komunikasih dari identitas
warung pak dee secara visual. elemen
paern pada supergrafis diambil dari
logogram yang diambil secara acak.
pengaplikasian design

Mini Visual Guideline - Warung Pak Dee (Kawasan Workshop Pintu Nol)

  • 3.
    Kata Pengantar Halo, SayaUtari! Hal pertama yang ingin saya sampaikan ialah terimakasih banyak untuk pengalaman yang sangat berharga bagi Saya! Sebagai seorang Project Manager, Saya terlibat dalam rangkaian proses kegiatan Pallaka Movement dari concepting hingga actuating. Saya menyaksikan semangat anak-anak muda Indonesia, khususnya Makaar untuk memasyarakatkan design sesuai dengan tagline Pallaka Movement. Bagi Saya, Pallaka Movement adalah salah satu inisiasi atau gebrakan baru di Kota Makaar yang sangat bermanfaat. Kita bahkan turut serta untuk membantu para pelaku UKM untuk berkembang pada pendekatan design melalui proses kegiatan rebranding. Gerakan ini sangat inovatif dan tentu solutif. Ketika terjun ke lapangan bersama tim, kami menyaksikan secara langsung bahwa banyak pelaku UKM dengan produk/jasa yang berkualitas dan kompetitif namun tidak memberi perhatian yang besar kepada proses pembentukan citra dan keterikatan emosional antara produk/jasa dengan pelanggan melalui pendekatan design. Sekali lagi, Saya sangat senang menjadi bagian dari Pallaka Movement. Tidak hanya berbicara mengenai manfaat kegiatan ini kepada masyarakat secara luas, tetapi juga manfaat kepada diri saya sendiri beserta teman-teman yang terlibat. Kami banyak belajar di sini mulai dari leadership, teamwork, critical thinking, dan time management. Harapan saya, kedepannya anak-anak muda Makaar menciptakan lebih banyak inovasi yang keren dan bermanfaat seperti ini. Semoga langkah Pallaka Movement tidak berhenti sampai di sini, melainkan menjadi kegiatan yang berkesinambungan. Ditunggu upaya dan karya untuk memasyarakatkan design volume 2!
  • 4.
    Infografis a. Letak :Makaar, Indonesia b. Kota Terdekat : Makaar c. Tahun Berdiri : 2017 d. Lokasi : Jalan Statistik, Workshop Titik Nol Kawasan UNHAS, Kecamatan Tamalanrea, Makaar e. Usaha/Produk : Warung Makan Prasmanan
  • 5.
    1996 merupakan tahundimana Pak Gatot Sumiran atau lebih dikenal dengan ‘Pak Dee’ oleh masyarakat sekitar memutuskan untuk berkelana menguji nasib bersama dengan keluarga kecilnya di kawasan Timur Indonesia, yaitu Kota Makaar, meninggalkan kampung halamannya yaitu Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Seperti yang kita ketahui sedari dulu bahwa penduduk Pulau Jawa merupakan perantau yang handal di Sulawesi. Penduduk asli Sulawesi sangat handal dalam memadu-madankan berbagai macam rempah dan bahan masakan sehingga menjadi menu yang variatif. Hal tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh Pak Dee dalam mengeksplor lebih dalam lagi mengenai kuliner di Sulawesi dengan memilih ikut bekerja pada salah satu juru masak asli Ujung Pandang. Sebuah ketertarikan timbul saat Pak Dee berfikir jikalau menyatukan cita rasa khas Sulawesi Selatan dengan Jawa Timur dalam satu warung merupakan suatu hal yang unik. Akhirnya, direalisasikanlah pemikirannya tersebut dengan membangun warung makan yang mulanya diambil dari nama sang istri tercinta, yaitu ‘Mbak Sari’. Dengan pepatah “Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo” yang dipegangnya kuat-kuat, turut menemaninya dalam suka-duka dalam mengembangkan usaha warung makannya tersebut. Dengan tekad dan visi misi yang kuat, utamanya untuk membangun citra yang baik di mata para pelanggannya, ia berusaha memberikan sajian terbaik dengan menggunakan bahan baku bermutu serta teknik pengolahan yang berkualitas. Salah satunya ialah pada menu Nasi gorengnya. Semacam secret recipe, Pak Dee menggunakan minyak khusus dalam pembuatannya. Hingga saat ini, Pak Dee telah membangun 2 cabang warung selain Warung Mbak Sari. Yaitu Warung Pak Dee yang berdiri pada tahun 2017 serta Warung Mbak Sari 2 pada tahun 2019. Hal tersebut merupakan bukti usaha yang keras dari beliau dalam mengembangkan usahanya demi mendapatkan pelanggan yang lebih luas, dibarengi harga yang sangat terjangkau serta cita rasa yang unik dan lezat. Warung Pak Dee
  • 6.
  • 7.
  • 8.
    Konsep Logo Warung PakDee menggabungkan antara Logo Mark dan Logo Type. Konsep Logo Mark terdiri dari tiga bentuk yaitu Candi Lor, daun pohon Kepuh, dan sendok garpu. Style logo dengan karakteristik sederhana mengadopsi dari budaya Nganjuk, Jawa Timur, dan cara penyajian prasmanan. Ketiga ikon tersebut mempunyai makna dan filosofis tersendiri. Candi Lor yang terletak kabupaten di Nganjuk, Jawa Timur, yang terbuat dari batu bata merah dengan ukuran bata yang besar-besar dengan tinggi candi sekitar 9 meter. Menurut sang juru kunci, Candi Lor dibuat sebagai simbol kemenangan. Ada yang unik selain terbuat dari batu bata merah, bangunan Candi Lor juga ditumbuhi sebatang pohon Kepuh yang usianya diperkirakan sekitar 500 tahun. Pohon ini seperti tumbuh dari dalam bangunan candi. Menjulang tinggi, akar-akarnya menjalar, membelit bangunan candi. Menambah eksotisme candi. Sedangkan sendok garpu sebagai alat makan, sejalan dengan usaha prasmanan Warung Pak Dee.
  • 9.
    Candi Lor Candi Loradalah salah satu tempat wisata yang bisa ditemukan di desa Candirejo kecamatan Loceret kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dengan pengaruh kerajaan-kerajaan yang dulu pernah berkuasa di Pulau Jawa, wilayah ini memiliki banyak peninggalan bersejarah, dari mulai senjata, perhiasan, prasasti, arca sampai candi. Candi Lor yang disebut sebagai cikal bakal lahirnya kota Nganjuk ini memiliki arsitektur bangunan yang masih sama seperti dulu dan belum pernah dilakukan pemugaran atau renovasi walaupun beberapa bagian candi ada yang sudah rusak. Candi Lor akan terus dipertahankan keasliannya. Memasukkan unsur Candi Lor pada Logo Warung Pak Dee karena Nganjuk, Jawa Timur, merupakan wilayah asal keluarga pemilik warung. Oleh karenanya, penggunaan unsur ini sebagai representasi dari pemilik warung, pula terdapat menu makanan yang merupakan makanan tradisional khas Jawa Timur yaitu pecel sebagai salah satu makanan paling laris di warung prasmanan ini. Sejalan dengan keaslian bangunan Candi Lor yang terus dipertahankan, juga merupakan representasi dari originalitas setiap resep khas dan proses penyajian menu makanan Warung Pak Dee yang selalu konsisten sejak 2012, tidak sedikitpun berubah. Konsep Logo (Logo Gram)
  • 10.
    Daun Pohon Kepuh PohonKepuh berusia 500 tahun yang masih berdiri kokoh di antara bangunan Candi Lor peninggalan Mpu Sendok pada tahun 929-947 Masehi. Warga sekitar menganggap pohon tersebut diselimuti kekuatan gaib. Tinggi pohon kepuh tua yang tumbuh condong berukuran sekitar 30meter dengan kemiringan sekitar 60 derajat dan diameternya diperkirakan mencapai 4 meter. Kendati sudah berusia sekitar 500 tahun, pohon Kepuh tampak masih sangat kokoh. Unsur daun pohon Kepuh yang digunakan pada logo dengan harapan bahwa Warung Pak Dee akan terus bertumbuh dan bertahan sekokoh pohon Kepuh. Sendok dan Garpu Keberadaan sendok dan garpu sebagai salah satu alat makan yang paling sering digunakan di zaman sekarang. Pada dasarnya, fungsi sendok dan garpu adalah untuk menggantikan tangan saat mengambil sesuatu seperti nasi. Sedangkan fungsi secara spesifik bergantung pada jenis sendok dan garpunya. Di dalam unsur logo, makna sendok dan garpu menyilang dalam table manner sebagai tanda bahwa konsumen ingin menambah makanan atau ready for the second plate, dengan ini diharap pula rasa makanan yang disajikan Warung Mbak Sari mampu menciptakan rasa puas dan ingin tambah.
  • 13.
    Konsep Logo (LogoType) Type logo bertuliskan Warung Mbak Sari yang merupakan nama dari warung prasmanan ini. font yang digunakan adalah jenis Sans Serif yang diketahui sebagai font populer di dunia. Alasan penggunaan font Sans Serif karena fungsional dan mudah dibaca oleh konsumen karena garis font membantu menuntun mata membaca melalui suatu garis teks. GlassAntique AaBbCcDdEeFfGgHhIiJj KkLlMmNnOoPpQqRrSs TtUuVvWwXxYyZz
  • 14.
    Konsep Warna Merah Psikologi warnamerah diketahui sebagai warna terkuat di antara warna lainnya, warna ini lebih cepat menarik perhatian alias agresif. Kalau dihubungkan dengan warung makan, warna merah disinyalir menjadi alasan mengapa selera makan jadi tinggi, pula karena bisa jadi seorang pelanggan menyimpan kenangan baik dengan logo makanan berwarna merah di alam bawah sadar konsumen. Lainnya, warna ini memiliki makna menarik, berani, nafsu, semangat, kebahagiaan yang menggebu, dan berapi-api.
  • 15.
  • 16.
    Supergrafis supergrafis diciptakan untukmemperkuat dan mendukung komunikasih dari identitas warung pak dee secara visual. elemen paern pada supergrafis diambil dari logogram yang diambil secara acak.
  • 17.