Modul Ajar Pembelajaran Mendalam SKI Kelas XI Terbaru 2025
1.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKANWA 0853-8611-7714
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA (KBC)
Nama Madrasah : ................................................
Nama Penyusun : ................................................
NIP : ................................................
Mata pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) Fase F, Kelas / Semester : XI (Sebelas) / I (Ganjil)
2.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKANWA 0853-8611-7714
MODUL AJAR DEEP LEARNING (KBC)
MATA PELAJARAN : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
BAB 1 : PERADABAN ISLAM PADA MASA DAULAH
ABBASIYAH
A. IDENTITAS MODUL
Nama Madrasah : ..........................
Nama Penyusun : ..........................
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) Kelas / Fase / Semester : XI / F / Ganjil
Alokasi Waktu : 12 JP (6 kali pertemuan)
Tahun Pelajaran : 20... / 20...
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
● Pengetahuan Awal: Peserta didik memiliki pengetahuan dasar tentang sejarah
Rasulullah Saw. dan Khulafaur Rasyidin, serta pernah mendengar istilah kekhalifahan
atau kerajaan Islam.
● Minat: Sebagian peserta didik memiliki minat pada sejarah, kisah-kisah kepahlawanan,
perkembangan ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
● Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan lingkungan
sosial yang beragam, namun mayoritas memiliki pemahaman dasar tentang nilai-nilai
keislaman.
● Kebutuhan Belajar:
○ Visual: Peserta didik yang belajar melalui visual akan difasilitasi dengan peta
kekuasaan, gambar arsitektur, dan diagram alur waktu (timeline).
○ Auditori: Peserta didik yang belajar melalui pendengaran akan difasilitasi dengan
metode ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan mendengarkan kisah-kisah
inspiratif.
○ Kinestetik: Peserta didik yang belajar melalui gerakan akan difasilitasi dengan
kegiatan membuat peta konsep, presentasi kelompok, dan bermain peran (role-
playing) sederhana.
C. TEMA KURIKULUM BERBASIS CINTA
● Topik Panca Cinta: Cinta Ilmu, Cinta Allah Swt. dan Rasul-Nya, Cinta Diri dan
Sesama Manusia
● Materi Insersi: Ilmu sebagai alat transformasi sosial dan global, Keimanan dan
ketakwaan kepada Allah Swt. sebagai inti dan muara kehidupan, Ajaran Islam tentang
ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan
kemanusiaan).
D. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
● Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
○ Konseptual: Memahami konsep Daulah, Khalifah, Baitul Hikmah, Zaman
Keemasan Islam, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan serta kemunduran
3.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKANWA 0853-8611-7714
peradaban.
○ Prosedural: Menganalisis proses lahirnya Daulah Abbasiyah, alur perkembangan
ilmu pengetahuan, dan kronologi keruntuhannya.
● Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Menghubungkan semangat cinta
ilmu pada masa Abbasiyah dengan pentingnya pendidikan di era modern, serta
mengaitkan toleransi dalam masyarakat majemuk Abbasiyah dengan konteks
kebhinekaan di Indonesia.
● Tingkat Kesulitan: Sedang. Materi ini melibatkan banyak nama tokoh, tempat, dan
rentang waktu yang panjang, namun disajikan dengan pendekatan yang relevan.
● Struktur Materi: Materi disusun secara kronologis, mulai dari latar belakang
berdirinya, masa kejayaan, hingga kemunduran Daulah Abbasiyah.
● Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini mengintegrasikan nilai-nilai cinta pada ilmu,
kepemimpinan yang amanah, toleransi, kegigihan dalam berkarya, dan pentingnya
mengambil pelajaran (ibrah) dari sejarah sebagai wujud cinta pada kebenaran.
E. DIMENSI PROFIL LULUSAN
● Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia:
Meneladani para khalifah dan ulama yang menunjukkan cinta mendalam kepada Allah
Swt. melalui kontribusi mereka pada peradaban.
● Kewargaan: Memahami bagaimana Daulah Abbasiyah mengelola negara yang besar
dengan masyarakat yang beragam sebagai inspirasi dalam membangun cinta tanah air.
● Penalaran Kritis: Menganalisis sebab-akibat dari kemajuan dan kemunduran Daulah
Abbasiyah untuk berpikir kritis terhadap kondisi saat ini.
● Kreativitas: Mengapresiasi dan terinspirasi oleh pencapaian luar biasa dalam seni,
arsitektur, dan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
● Kolaborasi: Bekerja sama dalam diskusi dan tugas kelompok untuk memahami materi
sejarah secara lebih mendalam.
● Kemandirian: Mampu mencari sumber belajar tambahan dan menyimpulkan pelajaran
dari materi secara mandiri.
● Kesehatan: Memahami perkembangan ilmu kedokteran pada masa Abbasiyah sebagai
bagian dari wujud cinta pada diri dan sesama.
● Komunikasi: Melatih kemampuan menyampaikan pendapat dan hasil analisis melalui
presentasi dan diskusi.
4.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKANWA 0853-8611-7714
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Pada fase ini terdapat tiga elemen yang terdiri dari periode pertengahan/zaman kemunduran. Pada
elemen pertama, peserta didik mampu memahami proses lahirnya Daulah Utsmani, Mughal,
dan Syafawi, serta perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan di tiga daulah tersebut
sebagai inspirasi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis, toleran, dan moderat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada elemen kedua, yaitu periode modern/zaman
kebangkitan, peserta didik dapat memahami peran umat Islam pada masa penjajahan,
kemerdekaan, dan pascakemerdekaan sebagai inspirasi untuk menjadi muslim yang
berwawasan global serta adaptif terhadap perkembangan zaman di masa kini dan masa yang
akan datang. Sedangkan pada elemen periode Islam di Nusantara, peserta didik dapat
memahami jalur dan proses awal masuknya Islam di Nusantara, sejarah dan peranan kerajaan-
kerajaan Islam terhadap perkembangan Islam di Nusantara, serta peran Wali Sanga dalam
mengembangkan dakwah Islam di Nusantara sebagai inspirasi untuk menjadi muslim moderat
pada zamannya.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
● Sosiologi: Memahami struktur sosial masyarakat majemuk pada masa Daulah
Abbasiyah.
● Geografi: Mempelajari peta wilayah kekuasaan dan jalur perdagangan Daulah
Abbasiyah.
● Sains dan Teknologi: Mengkaji penemuan-penemuan ilmuwan muslim di berbagai
bidang (matematika, kedokteran, astronomi).
● Seni Budaya: Mengapresiasi karya arsitektur, sastra, dan kaligrafi peninggalan Daulah
Abbasiyah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
● Pertemuan 1: Peserta didik mampu menghubungkan berbagai peristiwa pada proses
lahirnya Daulah Abbasiyah sebagai wujud cinta pada kebenaran sejarah. (2 JP)
● Pertemuan 2: Peserta didik mampu mengidentifikasi khalifah-khalifah berprestasi dari
Daulah Abbasiyah dan meneladani semangat kepemimpinan mereka yang dilandasi cinta
pada rakyat. (2 JP)
● Pertemuan 3: Peserta didik mampu mengklasifikasi perkembangan ilmu pengetahuan
pada masa Daulah Abbasiyah sebagai manifestasi cinta pada ilmu. (2 JP)
● Pertemuan 4: Peserta didik mampu mengklasifikasi perkembangan peradaban (sosial,
budaya, arsitektur) sebagai buah dari cinta pada keindahan dan sesama manusia. (2 JP)
● Pertemuan 5: Peserta didik mampu menganalisis sistem pemerintahan dan luasnya
penyebaran wilayah Islam sebagai bentuk cinta pada keteraturan dan persatuan umat. (2
JP)
● Pertemuan 6: Peserta didik mampu mengidentifikasi sebab-sebab keruntuhan Daulah
Abbasiyah dan mengambil ibrah (pelajaran) sebagai wujud cinta pada perbaikan diri dan
masa depan. (2 JP)
5.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKANWA 0853-8611-7714
D. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan latar belakang berdirinya Daulah Abbasiyah.
2. Mengidentifikasi tokoh-tokoh kunci dalam pendirian Daulah Abbasiyah.
3. Menyebutkan minimal tiga khalifah berprestasi beserta pencapaian utamanya.
4. Menjelaskan peran Baitul Hikmah dalam gerakan penerjemahan dan pengembangan
ilmu.
5. Mengidentifikasi minimal tiga ilmuwan muslim beserta bidang keahliannya.
6. Memberikan contoh kemajuan di bidang arsitektur dan sosial budaya.
7. Menjelaskan struktur pemerintahan Daulah Abbasiyah.
8. Menganalisis faktor internal dan eksternal kemunduran Daulah Abbasiyah.
9. Merumuskan ibrah atau pelajaran yang dapat diambil dari sejarah Daulah Abbasiyah.
E. IKLIM/BUDAYA MADRASAH
● Menciptakan suasana belajar yang religius, diawali dan diakhiri dengan doa sebagai
wujud cinta kepada Allah Swt.
● Membangun budaya literasi dan cinta ilmu dengan mendorong peserta didik untuk
membaca dan berdiskusi.
● Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat dalam diskusi sebagai cerminan
cinta pada sesama.
F. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Meneladani Zaman Keemasan Islam: Bagaimana Semangat Cinta Ilmu Daulah Abbasiyah
dapat Menginspirasi Generasi Muda Indonesia untuk Berprestasi.
G. KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
● Model Pembelajaran: Discovery Learning, Project-Based Learning
● Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
○ Mindful Learning: Mengajak peserta didik untuk fokus dan menghayati setiap
materi sebagai bagian dari sejarah besar umat Islam, serta merefleksikan setiap
peristiwa dengan nilai-nilai cinta.
○ Meaningful Learning: Menghubungkan setiap topik dengan relevansinya di masa
kini, sehingga sejarah tidak terasa usang melainkan penuh makna.
○ Joyful Learning: Menggunakan metode yang bervariasi seperti diskusi, menonton
video dokumenter singkat, dan membuat proyek kreatif untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan.
● Metode Pembelajaran: Ceramah interaktif, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
proyek.
● Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:
○ Diferensiasi Konten: Menyediakan materi dalam berbagai format (teks ringkas,
artikel lengkap, video, gambar).
○ Diferensiasi Proses: Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk bekerja secara
individu atau kelompok, serta menggunakan peta konsep atau catatan naratif.
○ Diferensiasi Produk: Memberikan kebebasan dalam tugas akhir, bisa berupa esai,
6.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKANWA 0853-8611-7714
poster infografis, atau presentasi video singkat.
KEMITRAAN PEMBELAJARAN
● Lingkungan Sekolah: Memanfaatkan perpustakaan madrasah sebagai sumber literatur.
● Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Mendorong peserta didik untuk mengamati
arsitektur masjid di lingkungan sekitar dan membandingkannya dengan arsitektur Islam
klasik.
● Mitra Digital: Menggunakan sumber dari situs sejarah terpercaya, museum virtual, dan
video edukasi di internet.
LINGKUNGAN BELAJAR
● Ruang Fisik: Menata ruang kelas agar kondusif untuk diskusi kelompok (misalnya,
formasi U atau berkelompok).
● Ruang Virtual: Menggunakan platform e-learning madrasah atau grup belajar untuk
berbagi materi tambahan dan mengumpulkan tugas.
● Budaya Belajar: Membangun budaya yang menghargai pertanyaan, rasa ingin tahu, dan
cinta pada proses belajar.
PEMANFAATAN DIGITAL
● Menampilkan peta digital interaktif untuk menunjukkan wilayah kekuasaan Abbasiyah.
● Menonton video dokumenter singkat tentang Baitul Hikmah atau kota Baghdad.
● Menggunakan aplikasi presentasi untuk tugas kelompok.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI PERTEMUAN 1 (2 JP : 90 MENIT)
Topik Panca Cinta: Cinta Allah Swt. dan Rasul-Nya, Cinta pada Kebenaran Pembahasan:
Sejarah Lahirnya Daulah Abbasiyah
● KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
○ Salam dan Doa: Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak berdoa
sebagai wujud cinta kepada Allah Swt.
○ Apersepsi: Guru bertanya, "Setelah masa Khulafaur Rasyidin, ada Daulah
Umayyah. Menurut kalian, apakah sebuah kekuasaan bisa bertahan selamanya?
Mengapa?"
○ Motivasi: Guru menyampaikan bahwa mempelajari proses perubahan kekuasaan
mengajarkan kita tentang pentingnya keadilan dan cinta pada rakyat, nilai yang
diajarkan Rasulullah.
○ Penyampaian Tujuan: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu
memahami proses lahirnya Daulah Abbasiyah.
● KEGIATAN INTI (60 MENIT)
○ Mengamati (Mindful): Peserta didik diminta menyimak penjelasan guru tentang
kondisi Daulah Umayyah di akhir kekuasaannya dan munculnya gerakan perlawanan
dari keturunan Bani Abbas.
○ Menanya: Guru memantik diskusi dengan pertanyaan, "Mengapa gerakan Bani
Abbas mendapat banyak dukungan?"
○ Mengeksplorasi (Meaningful): Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
untuk mendiskusikan tokoh-tokoh kunci (Muhammad bin Ali, Abul Abbas As-
Saffah, Abu Muslim Al-Khurasani) dan peran mereka. Ini adalah wujud cinta pada