📘 MODUL TAHSIN DASAR LEVEL
2
Tahsin berarti memperindah bacaan Al-Qur’an. Ini adalah kewajiban bagi
setiap Muslim yang membaca Kitabullah, sebagaimana firman Allah:
‫ِياًل‬‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫ن‬‫ْآ‬‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ِّ‫ت‬َ‫ر‬َ‫و‬
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4)
Menurut Imam Ibnul Jazari, membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah wajib,
dan barangsiapa yang tidak membacanya dengan tajwid maka ia berdosa.
Level 2 ini dirancang untuk memastikan pembelajar mampu membaca huruf
dengan makhraj dan sifat yang tepat, menerapkan seluruh hukum mad, nun
sukun, dan mim sukun, serta menghindari kesalahan bacaan (lahn) jali
maupun khafi, sehingga terbiasa membaca tartil dalam ayat-ayat panjang.
Pencapaian Level 2: Menguasai Seni Tartil
Modul ini berfokus pada penguasaan teknis dan praktik yang mendalam untuk mencapai bacaan Al-Qur'an yang sempurna. Berikut adalah tujuan utama yang harus dicapai oleh pembelajar:
Makhraj dan Sifat Tepat
Mampu membaca setiap huruf hijaiyah dengan tempat keluar (makhraj) dan ciri khas (sifat) yang benar, membedakan huruf-huruf yang
sering tertukar.
Penerapan Hukum Mad
Mengenali dan menerapkan seluruh hukum Mad, baik Mad Asli (Thabi‘i) maupun Mad Far‘i (Turunan), dengan panjang harakat yang konsisten.
Hukum Nun dan Mim Sukun
Menguasai dan mempraktikkan hukum-hukum Nun Sukun, Tanwin, dan Mim Sukun (Idzhar, Idgham, Ikhfa, Iqlab) secara akurat,
termasuk tingkat Ghunnah.
Menghindari Lahn
Menghindari kesalahan bacaan yang fatal (Lahn Jali) maupun kesalahan yang mengurangi keindahan (Lahn Khafi), serta membiasakan
bacaan tartil dalam ayat-ayat panjang.
Daftar Isi Modul
1
Makharijul Huruf
2
Sifatul Huruf
3
Ghunnah dan Qalqalah
4
Hukum Mad Lengkap
5
Hukum Nun Sukun dan Tanwin
6
Hukum Mim Sukun
Tafkhim, Tarqiq dan Huruf Raa
BAB 1: MAKHAARIJUL HURUF (Tempat Keluar Huruf)
Makharijul huruf (‫الحروف‬ ‫)مخارج‬ adalah tempat spesifik di organ bicara manusia di mana suara berhenti atau dihasilkan untuk membentuk huruf Arab. Menurut ulama Al-Jazari, terdapat 17 makhraj yang terbagi dalam 5 wilayah utama. Menguasai makhraj adalah fondasi utama dalam Tahsin.
Al-Jauf (Oral)
Al-Halq (Throat)
Al-Lisan (Tongue)
Asy-Syafatain (Lips)
Al-Khaisyum (Nasal)
Membedakan Makhraj yang Sering Tertukar
Banyak kesalahan bacaan (Lahn) terjadi karena makhraj huruf yang berdekatan tidak dibedakan dengan tepat. Perbedaan ini seringkali terletak pada sifat huruf,
meskipun tempat keluarnya hampir sama.
‫ت‬
vs
‫ط‬
Keduanya dari ujung lidah. Namun, ‫ط‬ dibaca lebih
tebal (tafkhim) karena ada tekanan lidah ke langit-
langit. Contoh: َ‫ب‬‫َا‬‫ت‬
/
َ‫ب‬‫َا‬‫ط‬ .
‫ص‬
vs
‫س‬
Keduanya dari gigi depan. ‫ص‬ memiliki sifat Isti‘la
(lidah terangkat) sehingga suaranya lebih berat
dan tebal. Contoh: ‫ِيل‬‫ب‬َ‫س‬
/
‫ْر‬‫ب‬َ‫ص‬ .
‫ذ‬
vs
‫ظ‬
Keduanya melibatkan ujung lidah yang keluar
sedikit di antara gigi. ‫ظ‬ dibaca lebih tebal
(tafkhim) karena sifat Isti'la dan Ithbaq. Contoh:
‫ْر‬‫ك‬ِ‫ذ‬
/
‫ْم‬‫ل‬ُ‫ظ‬ .
Latihan Praktik Makhraj
Teori Kunci
• Sebutkan 5 wilayah utama makhraj huruf!
• Huruf apa yang keluar dari bagian tengah tenggorokan?
• Bagaimana perbedaan makhraj huruf ‫ق‬ dan ‫?ك‬
• Apa perbedaan makhraj huruf ‫س‬ dan ‫?ص‬
Praktik Pengucapan
Latih ucapan berpasangan untuk membedakan ketebalan dan makhraj:
َ‫ك‬ – َ‫ق‬
(
Pangkal lidah
)
َ‫ط‬ – َ‫ت‬
(
Ketebalan
)
َ‫ظ‬ – َ‫ذ‬
(
Ketebalan
)
َ‫ص‬ – َ‫س‬
(
Ketebalan
)
Baca ayat: َ‫ن‬‫ُو‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ dan identifikasi huruf dari setiap wilayah makhraj.
BAB 2: SIFATUL HURUF (Ciri Khas Huruf)
Sifatul huruf (‫الحروف‬ ‫)صفات‬ adalah ciri khas yang melekat pada huruf saat diucapkan. Sifat ini sangat penting karena membedakan huruf-huruf yang
memiliki makhraj berdekatan, memastikan setiap huruf memiliki identitas suara yang unik.
Hams (Hembus) vs Jahr (Tekanan)
Hams: Hembusan udara keluar kuat (‫ث‬ – ‫ف‬ – ‫)س‬. Jahr: Menahan
hembusan udara, suara lebih bertekanan (selain huruf Hams).
Syiddah (Kuat) vs Rakhawah (Lembut)
Syiddah: Menahan suara sejenak (‫ق‬ – ‫ط‬ – ‫)أ‬. Rakhawah: Suara
mengalir lembut (selain huruf Syiddah).
Isti‘la (Tinggi) vs Istifal (Rendah)
Isti‘la: Lidah terangkat ke langit-langit, menghasilkan suara tebal (‫خ‬
‫ق‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫غ‬ – ‫ض‬ – ‫ص‬ –). Istifal: Lidah dalam posisi rendah, suara
tipis. Ithbaq (Tertutup) vs Infitah (Terbuka)
Ithbaq: Bagian lidah menempel pada langit-langit, suara paling
tebal (‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ض‬ – ‫)ص‬. Infitah: Lidah terbuka, suara normal.
Idzlaq (Ringan) vs Ishmat (Berat)
Idzlaq: Huruf yang mudah diucapkan (‫م‬ – ‫ن‬ – ‫ل‬ – ‫ف‬ – ‫ر‬ – ‫)ب‬.
Ishmat: Huruf yang lebih berat diucapkan.
Sifat Huruf Tanpa Lawan: Kunci Keindahan Bacaan
Selain sifat yang berpasangan, ada sifat-sifat unik yang hanya dimiliki oleh sekelompok kecil huruf, memberikan karakter khusus pada bacaan.
Qalqalah (Pantulan)
Memantulkan suara pada huruf ‫ج‬ – ‫ب‬ – ‫ط‬ – ‫ق‬
‫د‬ – agar terdengar jelas saat sukun. Contoh:
ُ‫ع‬َ‫ط‬ْ‫ق‬َ‫ي‬.
Lin (Kelembutan)
Sifat lembut pada huruf ‫و‬ dan ‫ي‬ yang
didahului oleh harakat fathah. Contoh: ‫ْف‬‫و‬َ‫خ‬
–
‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬.
Tafkhim (Ketebalan)
Huruf dibaca tebal dan kuat (Huruf Isti‘la: – ‫خ‬
‫ق‬ – ‫غ‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ض‬ – ‫)ص‬. Contoh: َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬.
Tarqiq (Ketipisan)
Huruf dibaca tipis dan ringan (selain 7 huruf
tafkhim). Contoh: ‫ِيل‬‫ب‬َ‫س‬.
Ghunnah (Dengung)
Suara lembut yang keluar dari rongga hidung,
wajib pada huruf ‫ن‬ dan ‫م‬ saat bertasydid atau
idgham. Contoh: َّ‫ن‬ِ‫إ‬
–
َّ‫م‬ُ‫ث‬ .
Latihan Praktik: Dengarkan guru membaca huruf-huruf isti‘la (‫ق‬ – ‫غ‬ – ‫ض‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ص‬ – ‫)خ‬, lalu tirukan dengan tekanan tebal yang benar. Baca
kata-kata ini dan sebutkan sifat yang muncul: َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
,
ٍ‫ل‬‫ِي‬‫م‬َ‫ج‬ ٍ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫ص‬
,
ٍ‫ة‬َ‫ن‬‫ِي‬‫ن‬ْ‫أ‬َ‫م‬َ‫ط‬َ‫و‬ ٍ‫ف‬ْ‫و‬َ‫خ‬ .
BAB 3: GHUNNAH & QALQALAH
Ghunnah (Dengung): Suara dari Rongga Hidung
Ghunnah adalah suara lembut yang wajib dikeluarkan dari rongga hidung (Al-Khaisyum) selama 2 harakat. Ini terjadi pada huruf ‫ن‬ dan ‫م‬ dalam kondisi tertentu, seperti saat bertasydid atau
bertemu huruf Idgham Bighunnah.
Paling Kuat
( ّ‫م‬ / ّ‫ن‬
Tasydid
.)
Contoh
:
َّ‫ن‬ِ‫إ‬
Menengah
Idgham Bighunnah (‫ن‬ sukun bertemu ‫و‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫)ي‬.
Lemah
Ikhfa’ (Nun sukun bertemu 15 huruf Ikhfa’).
Qalqalah (Pantulan): Menghidupkan Huruf Sukun
Qalqalah adalah memantulkan suara pada huruf ‫د‬ – ‫ج‬ – ‫ب‬ – ‫ط‬ – ‫ق‬ saat sukun agar terdengar jelas dan tidak mati lemah. Tingkatannya bergantung pada posisi huruf tersebut:
Qalqalah Sughra (Kecil)
Terjadi di tengah kata. Pantulan kecil dan cepat. Contoh: َ‫ر‬َ‫د‬ْ‫ق‬َ‫أ‬.
Qalqalah Kubra (Besar)
Terjadi di akhir kata saat waqaf (berhenti). Pantulan lebih jelas dan kuat. Contoh: ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬.
Latihan: Bacalah ayat berikut dan tandai ghunnah: ٌ‫م‬‫ِي‬‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫ر‬‫ُو‬‫ف‬َ‫غ‬ َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬. Perhatikan perbedaan pantulan pada َ‫ر‬َ‫د‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ dan ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬.
BAB 4: HUKUM MAD LENGKAP
Mad (memanjangkan suara) adalah salah satu hukum tajwid terpenting. Mad terbagi menjadi dua kategori utama: Mad Asli dan Mad Far'i.
Mad Asli (Thabi‘i)
Mad dasar yang terjadi ketika huruf mad (‫ي‬ – ‫و‬ – ‫)ا‬ tidak bertemu dengan hamzah atau sukun. Panjangnya wajib 2 harakat. Contoh: ُ‫ل‬‫ُو‬‫ق‬َ‫ي‬ – َ‫ل‬‫ِي‬‫ق‬ – َ‫ل‬‫َا‬‫ق‬.
Mad Far‘i (Turunan): Memanjangkan Karena Sebab
Wajib Muttashil Mad + Hamzah dalam satu kata 4–5 َ‫ء‬‫َا‬‫ج‬
Jaiz Munfashil Mad + Hamzah di dua kata 4–5 ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ف‬
‘Aridh Lissukun Waqaf (Mad bertemu sukun) 2–4–6 َ‫ن‬‫ِي‬‫م‬َ‫ل‬‫َا‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬
Badal Hamzah bertemu huruf mad 2 ‫َان‬‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ – َ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬
Lazim Kalimi/Harfi Mad bertemu sukun asli 6 ‫ال‬ – ُ‫ة‬َّ‫م‬‫َّا‬‫ط‬‫ال‬
ٓ‫م‬
Perbedaan kunci: Mad Wajib Muttashil wajib dibaca panjang (4-5 harakat) karena hamzah dan mad berada dalam satu kata, sedangkan Mad Jaiz
Munfashil boleh dibaca 2, 4, atau 5 harakat karena mad dan hamzah terpisah di dua kata.
BAB 5 & 6: HUKUM NUN SUKUN, TANWIN, & MIM SUKUN
Penguasaan hukum Nun Sukun/Tanwin dan Mim Sukun sangat menentukan kualitas dengung (Ghunnah) dan kejelasan bacaan (Izhar).
Hukum Nun Sukun dan Tanwin
1
Idzhar Halqi
Jelas, tanpa dengung. Bertemu huruf tenggorokan (‫ء‬
‫خ‬ ‫غ‬ ‫ح‬ ‫ع‬ ‫)هـ‬. Contoh: َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫أ‬.
2
Idgham Bighunnah
Masuk dengan dengung. Bertemu huruf ‫و‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ي‬.
Contoh: ُ‫ل‬‫ُو‬‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬.
3
Idgham Bilaghunnah
Masuk tanpa dengung. Bertemu huruf ‫ر‬ ‫ل‬. Contoh:
‫ِم‬‫ه‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ِن‬‫م‬.
4
Iqlab
Berubah jadi Mim. Bertemu huruf ‫ب‬. Contoh: ‫ُم‬‫ه‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬.
5
Ikhfa’ Haqiqi
Samar dengan dengung. Bertemu 15 huruf Ikhfa’ lainnya. Contoh: ‫ًا‬‫ر‬‫ُو‬‫ص‬ْ‫ن‬َ‫م‬.
Hukum Mim Sukun
Ikhfa Syafawi
Samar dengan dengung, bertemu ‫ب‬. Contoh: ٍ‫ة‬َ‫ر‬‫َا‬‫ج‬ِ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ِم‬‫ه‬‫ِي‬‫م‬ْ‫ر‬َ‫ت‬.
Idgham Mimi
Ditekan dan dengung, bertemu ‫م‬. Contoh: ‫َا‬‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬.
Izhar Syafawi
Jelas, tanpa dengung, bertemu selain ‫ب‬ dan ‫م‬. Contoh:
‫ًا‬‫ح‬‫َا‬‫ي‬ِ‫ص‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬.
BAB 7 & 8: TAFKHIM, TARQIQ, dan Evaluasi Akhir
Ketebalan dan ketipisan suara (Tafkhim dan Tarqiq) memberikan dimensi suara yang indah pada bacaan.
Huruf Tafkhim (Tebal)
Huruf Isti‘la yang selalu dibaca tebal: ‫ق‬ – ‫غ‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ض‬ – ‫ص‬ – ‫خ‬.
Hukum Huruf Raa (‫)ر‬
Tafkhim (Tebal)
Jika ‫ر‬ berharakat Fathah/Dhammah ( ‫ٰن‬‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬
–
َ‫ق‬ِ‫ز‬ُ‫ر‬ ), atau sukun setelah Fathah/Dhammah (‫َة‬‫ي‬ْ‫ر‬َ‫ق‬).
Tarqiq (Tipis)
Jika ‫ر‬ berharakat Kasrah (‫ْن‬‫و‬َ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬), atau sukun setelah Kasrah (‫َة‬‫ي‬ْ‫ر‬ِ‫م‬).
Latihan Terpadu dan Penutup
Tahsin bukan sekadar pelafalan, tetapi ibadah hati dan lisan. Latihan praktik berikut menggabungkan semua hukum yang telah dipelajari:
Praktik Tartil
‫َى‬‫ل‬ْ‫ع‬َ ‫اأْل‬ َ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ح‬ِّ‫ب‬َ‫س‬
(
Perhatikan Tafkhim Raa dan Qalqalah
)
َ‫ن‬‫ُو‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
(
Perhatikan Qalqalah, Tafkhim, dan Mad
)
ٌ‫م‬‫ِي‬‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫ر‬‫ُو‬‫ف‬َ‫غ‬ َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
(
Perhatikan Ghunnah, Mad, dan Hukum Raa
)
ٍ‫ل‬‫ِّي‬‫ج‬ِ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ر‬‫َا‬‫ج‬ِ‫ح‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ِي‬‫م‬ْ‫ر‬َ‫ت‬
(
Perhatikan Ikhfa Syafawi, Ikhfa Haqiqi, dan Idgham Mimi
)
Rasulullah ‫ﷺ‬ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Semoga modul ini menjadi langkah awal menuju bacaan yang lebih indah dan berkah.

Modul Tahsin Dasar level 2 : Makhraj dan Shifatul Huruf

  • 1.
    📘 MODUL TAHSINDASAR LEVEL 2 Tahsin berarti memperindah bacaan Al-Qur’an. Ini adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang membaca Kitabullah, sebagaimana firman Allah: ‫ِياًل‬‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫ن‬‫ْآ‬‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ِّ‫ت‬َ‫ر‬َ‫و‬ “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4) Menurut Imam Ibnul Jazari, membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah wajib, dan barangsiapa yang tidak membacanya dengan tajwid maka ia berdosa. Level 2 ini dirancang untuk memastikan pembelajar mampu membaca huruf dengan makhraj dan sifat yang tepat, menerapkan seluruh hukum mad, nun sukun, dan mim sukun, serta menghindari kesalahan bacaan (lahn) jali maupun khafi, sehingga terbiasa membaca tartil dalam ayat-ayat panjang.
  • 2.
    Pencapaian Level 2:Menguasai Seni Tartil Modul ini berfokus pada penguasaan teknis dan praktik yang mendalam untuk mencapai bacaan Al-Qur'an yang sempurna. Berikut adalah tujuan utama yang harus dicapai oleh pembelajar: Makhraj dan Sifat Tepat Mampu membaca setiap huruf hijaiyah dengan tempat keluar (makhraj) dan ciri khas (sifat) yang benar, membedakan huruf-huruf yang sering tertukar. Penerapan Hukum Mad Mengenali dan menerapkan seluruh hukum Mad, baik Mad Asli (Thabi‘i) maupun Mad Far‘i (Turunan), dengan panjang harakat yang konsisten. Hukum Nun dan Mim Sukun Menguasai dan mempraktikkan hukum-hukum Nun Sukun, Tanwin, dan Mim Sukun (Idzhar, Idgham, Ikhfa, Iqlab) secara akurat, termasuk tingkat Ghunnah. Menghindari Lahn Menghindari kesalahan bacaan yang fatal (Lahn Jali) maupun kesalahan yang mengurangi keindahan (Lahn Khafi), serta membiasakan bacaan tartil dalam ayat-ayat panjang. Daftar Isi Modul 1 Makharijul Huruf 2 Sifatul Huruf 3 Ghunnah dan Qalqalah 4 Hukum Mad Lengkap 5 Hukum Nun Sukun dan Tanwin 6 Hukum Mim Sukun Tafkhim, Tarqiq dan Huruf Raa
  • 3.
    BAB 1: MAKHAARIJULHURUF (Tempat Keluar Huruf) Makharijul huruf (‫الحروف‬ ‫)مخارج‬ adalah tempat spesifik di organ bicara manusia di mana suara berhenti atau dihasilkan untuk membentuk huruf Arab. Menurut ulama Al-Jazari, terdapat 17 makhraj yang terbagi dalam 5 wilayah utama. Menguasai makhraj adalah fondasi utama dalam Tahsin. Al-Jauf (Oral) Al-Halq (Throat) Al-Lisan (Tongue) Asy-Syafatain (Lips) Al-Khaisyum (Nasal)
  • 4.
    Membedakan Makhraj yangSering Tertukar Banyak kesalahan bacaan (Lahn) terjadi karena makhraj huruf yang berdekatan tidak dibedakan dengan tepat. Perbedaan ini seringkali terletak pada sifat huruf, meskipun tempat keluarnya hampir sama. ‫ت‬ vs ‫ط‬ Keduanya dari ujung lidah. Namun, ‫ط‬ dibaca lebih tebal (tafkhim) karena ada tekanan lidah ke langit- langit. Contoh: َ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ / َ‫ب‬‫َا‬‫ط‬ . ‫ص‬ vs ‫س‬ Keduanya dari gigi depan. ‫ص‬ memiliki sifat Isti‘la (lidah terangkat) sehingga suaranya lebih berat dan tebal. Contoh: ‫ِيل‬‫ب‬َ‫س‬ / ‫ْر‬‫ب‬َ‫ص‬ . ‫ذ‬ vs ‫ظ‬ Keduanya melibatkan ujung lidah yang keluar sedikit di antara gigi. ‫ظ‬ dibaca lebih tebal (tafkhim) karena sifat Isti'la dan Ithbaq. Contoh: ‫ْر‬‫ك‬ِ‫ذ‬ / ‫ْم‬‫ل‬ُ‫ظ‬ . Latihan Praktik Makhraj Teori Kunci • Sebutkan 5 wilayah utama makhraj huruf! • Huruf apa yang keluar dari bagian tengah tenggorokan? • Bagaimana perbedaan makhraj huruf ‫ق‬ dan ‫?ك‬ • Apa perbedaan makhraj huruf ‫س‬ dan ‫?ص‬ Praktik Pengucapan Latih ucapan berpasangan untuk membedakan ketebalan dan makhraj: َ‫ك‬ – َ‫ق‬ ( Pangkal lidah ) َ‫ط‬ – َ‫ت‬ ( Ketebalan ) َ‫ظ‬ – َ‫ذ‬ ( Ketebalan ) َ‫ص‬ – َ‫س‬ ( Ketebalan ) Baca ayat: َ‫ن‬‫ُو‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ dan identifikasi huruf dari setiap wilayah makhraj.
  • 5.
    BAB 2: SIFATULHURUF (Ciri Khas Huruf) Sifatul huruf (‫الحروف‬ ‫)صفات‬ adalah ciri khas yang melekat pada huruf saat diucapkan. Sifat ini sangat penting karena membedakan huruf-huruf yang memiliki makhraj berdekatan, memastikan setiap huruf memiliki identitas suara yang unik. Hams (Hembus) vs Jahr (Tekanan) Hams: Hembusan udara keluar kuat (‫ث‬ – ‫ف‬ – ‫)س‬. Jahr: Menahan hembusan udara, suara lebih bertekanan (selain huruf Hams). Syiddah (Kuat) vs Rakhawah (Lembut) Syiddah: Menahan suara sejenak (‫ق‬ – ‫ط‬ – ‫)أ‬. Rakhawah: Suara mengalir lembut (selain huruf Syiddah). Isti‘la (Tinggi) vs Istifal (Rendah) Isti‘la: Lidah terangkat ke langit-langit, menghasilkan suara tebal (‫خ‬ ‫ق‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫غ‬ – ‫ض‬ – ‫ص‬ –). Istifal: Lidah dalam posisi rendah, suara tipis. Ithbaq (Tertutup) vs Infitah (Terbuka) Ithbaq: Bagian lidah menempel pada langit-langit, suara paling tebal (‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ض‬ – ‫)ص‬. Infitah: Lidah terbuka, suara normal. Idzlaq (Ringan) vs Ishmat (Berat) Idzlaq: Huruf yang mudah diucapkan (‫م‬ – ‫ن‬ – ‫ل‬ – ‫ف‬ – ‫ر‬ – ‫)ب‬. Ishmat: Huruf yang lebih berat diucapkan.
  • 6.
    Sifat Huruf TanpaLawan: Kunci Keindahan Bacaan Selain sifat yang berpasangan, ada sifat-sifat unik yang hanya dimiliki oleh sekelompok kecil huruf, memberikan karakter khusus pada bacaan. Qalqalah (Pantulan) Memantulkan suara pada huruf ‫ج‬ – ‫ب‬ – ‫ط‬ – ‫ق‬ ‫د‬ – agar terdengar jelas saat sukun. Contoh: ُ‫ع‬َ‫ط‬ْ‫ق‬َ‫ي‬. Lin (Kelembutan) Sifat lembut pada huruf ‫و‬ dan ‫ي‬ yang didahului oleh harakat fathah. Contoh: ‫ْف‬‫و‬َ‫خ‬ – ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬. Tafkhim (Ketebalan) Huruf dibaca tebal dan kuat (Huruf Isti‘la: – ‫خ‬ ‫ق‬ – ‫غ‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ض‬ – ‫)ص‬. Contoh: َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬. Tarqiq (Ketipisan) Huruf dibaca tipis dan ringan (selain 7 huruf tafkhim). Contoh: ‫ِيل‬‫ب‬َ‫س‬. Ghunnah (Dengung) Suara lembut yang keluar dari rongga hidung, wajib pada huruf ‫ن‬ dan ‫م‬ saat bertasydid atau idgham. Contoh: َّ‫ن‬ِ‫إ‬ – َّ‫م‬ُ‫ث‬ . Latihan Praktik: Dengarkan guru membaca huruf-huruf isti‘la (‫ق‬ – ‫غ‬ – ‫ض‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ص‬ – ‫)خ‬, lalu tirukan dengan tekanan tebal yang benar. Baca kata-kata ini dan sebutkan sifat yang muncul: َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ , ٍ‫ل‬‫ِي‬‫م‬َ‫ج‬ ٍ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫ص‬ , ٍ‫ة‬َ‫ن‬‫ِي‬‫ن‬ْ‫أ‬َ‫م‬َ‫ط‬َ‫و‬ ٍ‫ف‬ْ‫و‬َ‫خ‬ .
  • 7.
    BAB 3: GHUNNAH& QALQALAH Ghunnah (Dengung): Suara dari Rongga Hidung Ghunnah adalah suara lembut yang wajib dikeluarkan dari rongga hidung (Al-Khaisyum) selama 2 harakat. Ini terjadi pada huruf ‫ن‬ dan ‫م‬ dalam kondisi tertentu, seperti saat bertasydid atau bertemu huruf Idgham Bighunnah. Paling Kuat ( ّ‫م‬ / ّ‫ن‬ Tasydid .) Contoh : َّ‫ن‬ِ‫إ‬ Menengah Idgham Bighunnah (‫ن‬ sukun bertemu ‫و‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫)ي‬. Lemah Ikhfa’ (Nun sukun bertemu 15 huruf Ikhfa’). Qalqalah (Pantulan): Menghidupkan Huruf Sukun Qalqalah adalah memantulkan suara pada huruf ‫د‬ – ‫ج‬ – ‫ب‬ – ‫ط‬ – ‫ق‬ saat sukun agar terdengar jelas dan tidak mati lemah. Tingkatannya bergantung pada posisi huruf tersebut: Qalqalah Sughra (Kecil) Terjadi di tengah kata. Pantulan kecil dan cepat. Contoh: َ‫ر‬َ‫د‬ْ‫ق‬َ‫أ‬. Qalqalah Kubra (Besar) Terjadi di akhir kata saat waqaf (berhenti). Pantulan lebih jelas dan kuat. Contoh: ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬. Latihan: Bacalah ayat berikut dan tandai ghunnah: ٌ‫م‬‫ِي‬‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫ر‬‫ُو‬‫ف‬َ‫غ‬ َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬. Perhatikan perbedaan pantulan pada َ‫ر‬َ‫د‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ dan ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬.
  • 8.
    BAB 4: HUKUMMAD LENGKAP Mad (memanjangkan suara) adalah salah satu hukum tajwid terpenting. Mad terbagi menjadi dua kategori utama: Mad Asli dan Mad Far'i. Mad Asli (Thabi‘i) Mad dasar yang terjadi ketika huruf mad (‫ي‬ – ‫و‬ – ‫)ا‬ tidak bertemu dengan hamzah atau sukun. Panjangnya wajib 2 harakat. Contoh: ُ‫ل‬‫ُو‬‫ق‬َ‫ي‬ – َ‫ل‬‫ِي‬‫ق‬ – َ‫ل‬‫َا‬‫ق‬. Mad Far‘i (Turunan): Memanjangkan Karena Sebab Wajib Muttashil Mad + Hamzah dalam satu kata 4–5 َ‫ء‬‫َا‬‫ج‬ Jaiz Munfashil Mad + Hamzah di dua kata 4–5 ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‘Aridh Lissukun Waqaf (Mad bertemu sukun) 2–4–6 َ‫ن‬‫ِي‬‫م‬َ‫ل‬‫َا‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ Badal Hamzah bertemu huruf mad 2 ‫َان‬‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ – َ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ Lazim Kalimi/Harfi Mad bertemu sukun asli 6 ‫ال‬ – ُ‫ة‬َّ‫م‬‫َّا‬‫ط‬‫ال‬ ٓ‫م‬ Perbedaan kunci: Mad Wajib Muttashil wajib dibaca panjang (4-5 harakat) karena hamzah dan mad berada dalam satu kata, sedangkan Mad Jaiz Munfashil boleh dibaca 2, 4, atau 5 harakat karena mad dan hamzah terpisah di dua kata.
  • 9.
    BAB 5 &6: HUKUM NUN SUKUN, TANWIN, & MIM SUKUN Penguasaan hukum Nun Sukun/Tanwin dan Mim Sukun sangat menentukan kualitas dengung (Ghunnah) dan kejelasan bacaan (Izhar). Hukum Nun Sukun dan Tanwin 1 Idzhar Halqi Jelas, tanpa dengung. Bertemu huruf tenggorokan (‫ء‬ ‫خ‬ ‫غ‬ ‫ح‬ ‫ع‬ ‫)هـ‬. Contoh: َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫أ‬. 2 Idgham Bighunnah Masuk dengan dengung. Bertemu huruf ‫و‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ي‬. Contoh: ُ‫ل‬‫ُو‬‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬. 3 Idgham Bilaghunnah Masuk tanpa dengung. Bertemu huruf ‫ر‬ ‫ل‬. Contoh: ‫ِم‬‫ه‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ِن‬‫م‬. 4 Iqlab Berubah jadi Mim. Bertemu huruf ‫ب‬. Contoh: ‫ُم‬‫ه‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬. 5 Ikhfa’ Haqiqi Samar dengan dengung. Bertemu 15 huruf Ikhfa’ lainnya. Contoh: ‫ًا‬‫ر‬‫ُو‬‫ص‬ْ‫ن‬َ‫م‬. Hukum Mim Sukun Ikhfa Syafawi Samar dengan dengung, bertemu ‫ب‬. Contoh: ٍ‫ة‬َ‫ر‬‫َا‬‫ج‬ِ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ِم‬‫ه‬‫ِي‬‫م‬ْ‫ر‬َ‫ت‬. Idgham Mimi Ditekan dan dengung, bertemu ‫م‬. Contoh: ‫َا‬‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬. Izhar Syafawi Jelas, tanpa dengung, bertemu selain ‫ب‬ dan ‫م‬. Contoh: ‫ًا‬‫ح‬‫َا‬‫ي‬ِ‫ص‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬.
  • 10.
    BAB 7 &8: TAFKHIM, TARQIQ, dan Evaluasi Akhir Ketebalan dan ketipisan suara (Tafkhim dan Tarqiq) memberikan dimensi suara yang indah pada bacaan. Huruf Tafkhim (Tebal) Huruf Isti‘la yang selalu dibaca tebal: ‫ق‬ – ‫غ‬ – ‫ظ‬ – ‫ط‬ – ‫ض‬ – ‫ص‬ – ‫خ‬. Hukum Huruf Raa (‫)ر‬ Tafkhim (Tebal) Jika ‫ر‬ berharakat Fathah/Dhammah ( ‫ٰن‬‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ – َ‫ق‬ِ‫ز‬ُ‫ر‬ ), atau sukun setelah Fathah/Dhammah (‫َة‬‫ي‬ْ‫ر‬َ‫ق‬). Tarqiq (Tipis) Jika ‫ر‬ berharakat Kasrah (‫ْن‬‫و‬َ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬), atau sukun setelah Kasrah (‫َة‬‫ي‬ْ‫ر‬ِ‫م‬). Latihan Terpadu dan Penutup Tahsin bukan sekadar pelafalan, tetapi ibadah hati dan lisan. Latihan praktik berikut menggabungkan semua hukum yang telah dipelajari: Praktik Tartil ‫َى‬‫ل‬ْ‫ع‬َ ‫اأْل‬ َ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ح‬ِّ‫ب‬َ‫س‬ ( Perhatikan Tafkhim Raa dan Qalqalah ) َ‫ن‬‫ُو‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ( Perhatikan Qalqalah, Tafkhim, dan Mad ) ٌ‫م‬‫ِي‬‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫ر‬‫ُو‬‫ف‬َ‫غ‬ َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ( Perhatikan Ghunnah, Mad, dan Hukum Raa ) ٍ‫ل‬‫ِّي‬‫ج‬ِ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ر‬‫َا‬‫ج‬ِ‫ح‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ِي‬‫م‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ ( Perhatikan Ikhfa Syafawi, Ikhfa Haqiqi, dan Idgham Mimi ) Rasulullah ‫ﷺ‬ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Semoga modul ini menjadi langkah awal menuju bacaan yang lebih indah dan berkah.