PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN
                            PENDIDIKAN ISLAM
                                Oleh: Replianis


  ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI TEAM (MODERN)


A. Pendahuluan.

  Organisasi tradisional


       Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang

lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir

sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral

kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk

sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa

kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes

dan bermakna bagi para anggotanya. Untuk sejarah sendiri belum di ketahui

secara pasti kapan terbentuknya organisasi,




       Teori organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu

  sitem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi

  adalah suatu system terbuka yang harus, bila ingin mempertahankan

  kelangsungan hidupnya, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

  lingkungannya.

        Kebanyakan organisasi sangat menekankan tiori organisasi klasik dalam

  hal membentuk struktur-strutur mereka, karena ia berhubungan dengan


                                        1
elemen-elemen yang didalam sebuah lembaga seperti. Kekuasaan, tanggung

  jawab, pembagian kerja, spesialisasi, dan interdependensi bagian-bagian.


          Perkembangan-perkembangan modern menentang tiori tradisional, akan

  tetapi elemen-elemen esensialnya tetap ada dan perlu dimengerti untuk bekerja

  dengan manusia didalam sebuah organisasi. Proses pengorganisasian dapat

  dipandang dari dua macam sudut ia dapat dipandang sebagai sebuah proses

  konstrksi dimana sejumlah besar unit-unit kerja dibagi dalan pekerjaan,

  departemen-departemen,             devisi    dan akhirnya sebuah lembaga secara

  keseluruhan. Kedua memandang sebuah organisasi sebagai sebuah proses

  analisis dimana bidang pekerjaan khusus diabagi dalam ,divisi-divisi,

  depertem-departeman dan akhirnya sebuah lembaga secara keseluruhan


B. Pembahasan

  1. Pengertian organisasi

      a.     Organisasi adalah suatu kebersamaan dan interaksi serta saling

             ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yan

             bersifat umum dan hubungan kerjasamanya telah diatur sesuai dengan

             struktur yang telah ditentukan.

      b.     Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang sedang bekerja

             bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang

             bersifat umum. 1

      c.     Organisasi adalah suatu sistem yang dibentuk oleh manusia.

             Sedangkan sistem adalah komponen yang mempunyai hubungan satu

      1
          Wahjo Sumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Pt Raja Grapindo, 2010) h. 60


                                                  2
dengan yang lain. organisasi secara umum dapat diartikan memberi

            struktur atau susunan yakni dalam penyusunan/penempatan orang-

            orang      dalam      suatu      kelompok        kerjasama,       dengan         maksud

            menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-

            kewajiban, hak-hak dan tanggungjawab masung-masing.2


                Dari pengertian organisasi diatas dapat disimpulkan bahwa

   organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolongkan

   jenis-jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah

   dan tanggung jawab pada pelaksana untuk mencapai tujuan yang bersifat

   umum.


2. Tiori Organisasi Tradisional


               Tiori     organisasi       Tradisional       telah     mempengeruhi           filsafat

   manajemen dan tahun 1900 sampai tahun 1950. Ia bersumber pada ide-ide.

   Adam smith (tahun 1776. Akan tetapi, baru sejak tahun 1900 falsafah tiori

   tradisional dalam bentuk lebih lengkap disesuaikan oleh Taylor, Fayol, dan

   Weber yang berkaitan dengan aspek-aspek pembagian kerja, hirakhi ketat,

   standar, prestasi pekerjaan agar sasaran-sasaran perusahaan dapat dicapai‟


               Menurut organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai

   sebuah sisitem tertutup dimana semua variabel diperhatikan dan berada

   dibawah pengendalian pihak manajemen. Tiori tradisional itu membawa




    2
        SuryoSubroto. Mnajemen Pendidikan Di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010).139


                                                3
hasil nyata dalam praktik yang terjadi kenaikan pruduktipitas yang berarti,

         yang sangat dibutuhkan pada masa itu.3


                    Tetapi suatu hal pokok bahwa tiori organisasi tradisional

         mengabaikan faktor manusia. Nasib para pegawai/karyawan tidak

         diperhatikan (mereka seakan-akan dianggap sebagai bagian dari mesin).

         Seperti mesin apabila onderdil mesinnya rusak maka dapat diganti. Hasil

         produksi (output) dicapai dengan pengorbanan manusia yang terlampau

         besar. Dalam organisasi diberlakukan peraturan-peraturan ketat, prosedur-

         prosedur ketat, hirarkhi yang kuat, tiap pekerjaan diterisolasi dari teman-

         teman sekerjanya.


                    Akibat dari semua itu buruh makin banyak absen, kualitas yang

         dihasilkan makin merosot dan para pekerja makin terasing dari pekerjaan

         mereka. Timbul macam-macam komflik-komflik. Gejala-gejala tersebut

         dibalas olah pihak manajemen daengan cara-cara yang makin ketat.

         Kekeliruan pihak manajemen adalah pihak manajemen hanya menanggapi

         gejala-gejalanya saja            tetapi bukan sebab-sebab yang menimbulkan

         masalah tersebut. Hasil pendekatan menurut teori organisasi tradisional

         adalah ketidak puasan dalam pekerjaan. Manusia dikorbankan untuk

         kepentungan produksi.4 Dalam organisasi tradisional pengorganisasian

         dicapai dengan cara:


         3
             Marno, Supriyatno. Manajemen dan Kepemimpinan Islam (Bandung: PT Refika aditama, 2008) h.
19-20.

         4
             Ibid


                                                   4
a. Pembagian Pekerjaan Dan Proses “Skalar”

  Kepala    departemen    membagi-bagikan          pekerjaan    dilingkungan

  departemennya sedemikian rupa sehingga dapat diperkembangkan

  sebuah    kelompok     yang     efektif   yang     terkordinasi.   Manajer

  mengorganisasikan dengan jalan membagi-bagikan pekerjaan dalam

  tingkat-tingkat dan fungsi-fungsi dan kemudian mempekerjakan orang

  atau sumber daya pada pekerjaan yang ada.

  Contoh Hubungan skalar, apabila terdapat dua orang yang berada dalam

  hubungan: Supervisor –bawahan maka hubungan tersebut dinamakan

  hubungan “skalar”

   tingkat-tingkat

       1                         Kepala
                                manajemen

       2                        Para supervisor

       3                        Para Pekerja



b. pembagian kerja dengan Delegasi


    Hubungan-hubungan dan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan

melalui pembagian pekerjaan, dikomunikasikan serta ditugaskan kepada

masing-masing orang melalui delegasi. Delegasi dapat didefinisikan

sebagai penugasan kewajiban-kewajiban, tanggungjawab dan pembagian

otoritas. Apabila manejer memberi delegasi kepada bawahannya, maka

bawahan yang diberi delegasi langsung menjadi wakil dari manejer.




                                 5
apabila terjadi kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan maka kegagalan itu

     adalah tanggungjawab manejer.5


     C. Birokrasi


                Apabila struktur-struktur organisasi, peraturan-peraturan dan

     prosedur-prosedur diikuti dengan ketat, maka timbullah kondisi yang

     dikenal sebagai „birokrasi” didalam birokrasi terdapat adanya peraturan-

     peraturan yang berbelit-belit, pengawasan secara terinci, sesuatu hirarkhi

     yang       kaku     dan     fungsi-fungsi       yang     sangat      terspesialisasi,   yang

     dilaksanakan oleh petugas birokrasi.


                Tindakan manejerial lambat sekali dan pekerjaan surat-menyurat,

     formalitas sangat ditekankan oleh kerena orang-orang berusaha untuk

     melindungi diri sendiri dengan jalan meminta persetujuan berbagai orang

     pada berbagai tingkat untuk melaksanakan sesuatu tindakan pada

     umumnya suara pribadi dan orisinalitas “dibekukan”. 6




3. Sistim Organisasi Tradisional

     Sistem Tertutup ( Closed System )

                Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mengadakan pertukaran

     imformasi, tidak menyerap aspirasi-aspirasi dari luar baik lingkungan

     maupun bawahan. Sistem yang tidak mempunyai relasi dengan



     5
         J. Winardi. Manajemen Prilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2009) h. 100-106
     6
         Ibid. 100-106


                                                 6
lingkungan.7 Untuk mengenal system tertutup ini seperti yang dikatakan

          oleh Tom Burns dan G.M Stalker adalah :

         1) Tugas rutin terjadi dalam keadaan yang stabil

         2) Adanya pembagian tugas Sarana

         3) Konflik             didalam         organisasi         diselesaikan         dari       atasan

                Pertanggungjawaban

         4) Rasa tanggung jawab dan loyalitas seseorang diberikan kepada sub unit

                birokrasi yang telah dibebankan kepadanya

         5) Organisasi dipahami sebagai suatu struktur hierarki

         6) Pengetahuan hanya inklusif berada pada pucuk hierarki ( impinan)

         7) Interaksi diantara orang – orang dalam organisasi cendrung vertikal

         8) Gaya interaksi diarahkan untuk mencapai kepatuhan , komando dan

                hubungan yang jelas antara atasan dan bawahan

         9) Loyalitas dan kepatuhan pada seorang atasan dan organisasi pada

                umumnya sangat ditekankan

         10) kedudukan seseorang itu didalam organisasi sangat ditentukan oleh

                kantor dan derajat seseorang.8


Struktur tingkat-tingkat organisasi tradisional


                 Organisasi tradisional memakai struktur sentralisasi yang mana

                 garis-garis perintah atau kekuasaan membentang tegak lurus dari atas



          7
              Syarifuddi anzinzhan. Sistem pengambilan keputusan pendidikan (Jakarta: PTGrasindo. 2008) h.
17.
8
    Chr. Jimmi L Goal. Sistem Imformasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi ( 2008) h. 13


                                                      7
kebawah atau dari pimpinan atasan/pusat sampai kepada organ yang

              paling bawah.

                   Segala sesuatu mengenai urusan pendidikan dari menentukan

              kebijakan dan perencanaan, penentuan struktus dan syarat-syarat

              personel, urusan kepegawaian, sampai kepada penyelenggaraan

              bangunan-bangunan sekolah, penentuan kurikulum, alat-alat pelajaran,

              soal-soal dan penyelengara ujian dsb. Semuanya ditentukan oleh

              pusat. Sedangkan bawahan dan sekolah-sekolah hanya merupakan

              pelaksana-pelaksana pasif. 9

                     Sesuai dengan sistim sentralisasi dalam organisasi pendidikan

              ini kepala sekolah dan guru-guru dalam kekuasaan dan tanggung

              jawab pusat. Serta dalam prosedur-prosedur pelaksanaan tugasnya,

              sangat dibatasi oleh peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi dari

              pusat yang diterimanya melalui hirarkhi atasannya. Segala kegiatan

              yang dilakukan oleh sekolah haruslah sesuai dengan peraturan-

              peraturan yang telah ditentukan oleh pusat.


                       Dalam sistim sentralisasi seperti ini ciri-ciri pokok yang

              menonjol adalah keharusan adanya uniformitas (keragaman) yang

              sempurna bagi seluruh daerah dinegara itu. Contohnya keragaman

              rencana pelajaran, buku-buku pelajaran, metode-metode mengajar,

              soal-soal dan waktu penyelenggara ujian. Ssistim sentralisasi

              mengandung keburukan-keburukan karena
         9
           Ngalim Purwanto. Adminiatrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010) h. 129.


                                                 8
1. Administari yang demikian cendrung kepada sifat-sifat otoriter

                  sehingga menyebabkan para pengawas, kepala sekolah maupun

                  guru-guru menjadi fasif.

              2. organisasi dan administrasi berjalan sangat kaku, disebabkan garis

                  komunikasi antara sekolah dan pusat sangat berbelit-belit sehingga

                  kelancaran menyelesaikan masalah sering tidak tuntas.10



Contoh Struktur Sentralisasi




                            Direktur


                        Manajemen umum


                 Manajemen depertemen


               Manajemen divisi/menengah


                          Mnejer Unit


                           Supevisor


                        Pekerja/pelaksana




Prinsip-prinsip Organisasi Tradisional

      10
           Ibid, 129.


                                             9
1. Prinsip kesatuan perintah

               Dengan arti tidak boleh adanya anggota sesuatu organisasi yang

         mempunyai lebih dan seorang atasan dalam fungsi tertentu.

     2. Prinsip kekecualian

                Prinsip kekecualian menyatakan bahwa keputusan-keputusan yang

         timbul berulang-ulang kali harus ditangani dengan cara rutin oleh para

         manejer dengan tingkat lebih rendah. Sedangkan problem-problen yang

         berkaitan denga persoalan yang luar biasa, harus dihadapi oleh tingkat-

         tingkat yang lebih tinggi.11



3.      Rentang pengawasan

               Rentang       pengawasan        seorang     manejer      yaitu     terdapat     adanya

        pembatasan terhadap jumlah bawahan yang dapat disupervisi oleh atasan

        adakalanya “span of control” dinyatakan orang sebagai “the span of

        responsibility” pengertian oengertian ini dinyatakan dalam buku Tiorema

        yang menyatakan bahwa tidak ada pemimpin yang dapat melakukan supervisi

        secara efektif, interaksi dan hubungan-hubungan supervisor dan bawahan

        bawahan, merupakan aktivitas siapa yang harus di integrasi olehnya dan

        kepada siapa ia harus mendelegasikan tanggungjawab tertentu.hal ini yang

        sering menimbulkan pertentangan pendapat antara bawahan dengan atasa.

 4. Prinsip Skalar




11
     http://wsmulyana.wordpress.com/2008/11/09/teori-manajemen-ilmiah-teori-klasik-organisasi-3/


                                                   10
Diatas telah disinggung tentang prinsif skalar, yang mana prinsip skalar

        menyatakan bahwa otoritas serta tanggungjawab harus mengalir dalam

        bentuk garis yang tidak terputus-putus dari manejer tinggi hingga manejer

        rendah. Ada penulis yang menyatakan hubungan pertikal tersebut sebagai

        sebuah piramida pekerjaan – tugas. Prinsip-prinsip tersebut menyatakan

        bahwa sebuah organisasi merupakan sebuah hirarkhi.

 5. Depertementasi

               Cara dengan apa aktivitas-aktivitas dibagi dan dibentuk kedalam

        kelompok-kelompok khusus, biasanya disebut orang sebagai depertementasi

        adapun tujuan depertementasi adalah

        a) Mengkhususkan aktivitas-aktivitas

        b) Menyederhanakan tugas-tugas para manejer

        c) Mengusahakan pengawasan12


Manajemen Ilmiah

         Manajemen ilmiah dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick

         Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah

         masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern.

         Manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa,

         dan pemecahan maslah-masalah organisasai. Bagi kita yang penting adalah

         memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik manajerial yang

         sangat berharga. Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan

         dalam organisasi perusahaan, yaitu :

12
     http://wsmulyana.wordpress.com/2008/11/09/teori-manajemen-ilmiah-teori-klasik-organisasi-3/


                                                   11
1) Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai

     metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang

     ilmuan dan benar.

2)    Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengenbangan para karyawan

     secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya

     sesuai dengan spesialisasinya.

3)    Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengenbangan

     secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh

     kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara

     manajemen dapat menekankan biaya produksi menjadi rendah.

4) Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat

     dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer

     sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.


       Unsur –unsur teori klasik ( Bolman)


 1) Pembagian kerja, adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah

      pekerjaan terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi.

 2) Hierarki proses fungsional, adalah setiap organisasi terdapat adanya

      tingkatan karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang khusus dalam

      organisasi.

 3) Struktur, adalah jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi. (Lini

      dan Staf)




                                      12
4) Pengawasan yang ketat, pada organisasi yang tinggi strukturnya

         menghendaki banyak saluran komunikasi dalam melakukan pengawasan.

         Sedangkan pada organisasi yang strukturnya mendatar tidak banyak

         diperlukan saluran komunikasi.13


Pendekatan Dalam Organisasi tradisional

    1) Pendekatan manusiawi

                  Yaitu yang memendang manusia mempunyai faktor yang sangat

         penting dalam administrasi manusia memiliki sipat dinamis dan sekaligus

         dapat mengharmoniskan hubungan manusia. Dan terjadiya komflik dalam

         organisasi dianggap suatu proses yang normal atau biasa dalam suatu

         organisasi
                                    14
    2) Pendekatan prilaku

                  Pendekatan prilaku menggunakan gaya kepemimpinan yaitu:

         1. Gaya kepemimpinan Otokratis

              Pemimpin yang otokratis adalah pemimpin yang bertindak secara

              diktator    terhadap       bawahannya.        Baginya        memimpin         adalah

              menggerakkan dan memaksa bawahan. jadi dapat di jelaskan bahwa

              pemimpin yang otokratis adalah pemimpin yang hanya menginginkan

              bawahannya melaksanakan perintahnya dan pemimpin ini tidak mau

              dibantah atau dia tidak mau menerima saran apapun dari bawahannya.

         2. Gaya kepemimpin yang laissez faire


         13
           http://www.scribd.com/doc/24932593/TEORI-MANAJEMEN-TRADISIONAL
         14
            Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fip-Upi. Ilmu dan Aplikasi pendidikan (Bandung :PT
Imperial Bhakti Utama, 2007) h. 233-237


                                                13
Gaya kepemimpinan ini adalah pemimpin yang membiarkan bawahan

  berbuat sekehendak hati mereka. Pemimpin tidak memberikan kontrol

  dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya, pembagian tugas dan

  kerjasama diserahkan kepada anggota-anggota kelompok, tampa

  petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Kekuasaan dan tanggung

  jawab bersinpang siur, berserakan diantara kelompok-kolompok, tidak

  merata. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan-kakacauan dan

  bentrokan-bentrokan. Didalam tipe kepemimpinan ini, biasanya struktur

  organisasi tidak jelas dan kabur. Segala kegiatan yang dilakukan tampa

  rencana yang terarah dan tampa pengawasan dari pimpinan.

3. Kepemimpinan yang Demokratis

      Kepemimpinan       yang         bertipe   demokratis   menafsirkan

  kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin

  ditengah-tengah    anggota         kelompoknya.    Hubungan       dengan

  kelompoknnya bukan sebagai majikan terhadap buruhnya, melainkan

  sebagai saudara tua diantara teman-tenman sekerjanya, atau sebagai

  kakak terhadap saudara-saudaranya. Pemimpin yang demokratis akan

  selalu mensimulasi anggota-angotanya agar bekerja dengan baik untuk

  mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, ia

  selalu   berpangkal    dengan        kepentingan   kelompoknya,     dan

  mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.

  Dalam melaksanakan tugas-tugasnya ia mau menerima bahkan

  mengharapkan saran-saran dari anggota kelompoknya. Juga kritikan-



                                14
kritikan yang membangun dari pada anggotanya diterimanya sebagai

                umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-

                tindakan berikutnya.15

   II. TEORI MODERN (Taem)

          Pengertian Taem

          Tim adalah kumpulan orng yang berdasarkan keahlian masing-masing

          yang bersifat saling melengkapi, bekerja sama untuk mewujudkan tujuan

          tujuan bersama.16

          Tujuan Tim di bentuk adalah

                 1) Untuk mempertahankan kelompok atau tim agar tetap utuh dan

                      berpungsi lancar

                 2) Untuk mempertahankan agar kelompok atau tim melaksanakan

                      pekerjaan yang mereka hadapi tetap berjalan dengan lancar.

Masa kerja Tim

     Masa kerja tim dapat dibagi dua (1) sementara (2) permanen

     Contoh tim yang masa kerja permanen pekerja fungsional seperti Guru,

     sedangkan tim sementara dibuat untuk mewujudkan tujuan-tujuan jangka

     pendek, dan bila tujuan tim sudah dicapai maka tim akan segera dibubarkan.17

           Organisasi Tim disebut juga dengan organisasi Modern Teori ini muncul

     pada tahun 1950, sebagai akibat ketidak puasan dua teori sebelumnya yaitu

     klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa

          15
            AB. Susanto, Masri Sareb Putra. 60 Managenent Gems Aplliyng Management Wisdom
In Life (Jakarta: PT Gramadia, 2010) h. 16-20.
          16
               Mulyadi. Sistim perencanaan dan pengendalian Manajemen (Jakarta: PT Selemba Empat, 2007).
H. 159.
          17
               Ibid. 159.


                                                    15
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan

     neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi

     sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.

     Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang

     stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan

     dengan lingkunngan dan apabila organisasi dapat bertahan hidup maka ia

     harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.18

               Pandangan modern ini cenderung membicarakan organisasi sebagai

     sebuah sistem yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Tampaknya

     sesuai apabila mengartikan organisasi sebagai sebuah sistem sosial yang

     diorganisir untuk pencapaian jenis tujuan tertentu; Pencapaian tujuan tersebut

     pada saat yang sama merupakan sebuah kinerja fungsional atas nama sistem

     yang lebih inklusif, yaitu masyarakat.19          Teori modern mempertimbangkan

     semua elemen organisasi pada umumnya. Definisi atau batasan teori modern

     yaitu, suatu organisasi merupakan suatu proses yeng tersusun para individu

     saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.


Sistem Organisasi Terbuka


Sistem Terbuka ( Open System )


         Sistem terbuka yaitu mengutamakan adanya interaksi hubungan yang

berkelansungan dengan lingkungannya, dengan demikian, system ini mencapai


         18
            .Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A, Perilaku Organisasi (Jakarta: Salemba Empat.
2008) h. 214-224
        19
             ibid


                                              16
satu tingkat dinamika tertentu atau suatu perkembangan yang dinamis. Sementara

itu system ini masih mempunyai kemampuan yang berkelanjutan untuk

melangsungkan kerja dan melakukan transformasi ke pihak lain. Dan organisasi

dipandang sebagai hal yang dinamis yang senantiasa berubah, bukan sebagai

mesin yang geraknya, rutin dan statis.

       Masukan-masukan yang berasal dari lingkungan, diterima oleh suatu

organisasi. Kemudian organisasi tersebut memprosesnya sebagai salah satu

kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil pemrosesan dikirimkan kepada

masyarakat berupa barang atau jasa pelayanan. Hasil ini dirasakan oleh

masyarakat sebagai unsur lingkungan dari organisasi tersebut. Dan linkungan

memberikan umpan balik sebagai bahan masukan baru untuk diolah dan diproses

di dalam organisasi.

       Karakteristik sistem terbuka

menurut Stalker merupakan kebalikan dari karakteristik dari system tertutup yang

sebagai berikut :

   1) Tugas yang tidak rutin berlangsung dalam kondisi yang tidak stabil

   2) Pengetahuan spesialis menyebar pada tugas – tugas pada umumnya

       Hasil lebih diutamakan

   3) Konflik didalam organisasi diselesaikan dengan interaksi antara teman

       sejawat

   4) Pencairan pertanggung jawaban ditekankan

   5) Rasa pertanggungjawaban dan loyalitas seorang adalah pada organisasi

       secara keseluruhan



                                         17
6) Organisasi          dipandang          sebagai    struktur   network    yang    merembes

        Pengetahuan atau informasi dapat berada dimana saja dalam organisasi

   7) Interaksi diantara orang – orang didalam organisasi cendrung bergerak

        horizontal

   8) Gaya interaksi yang diarahkan untuk mencapai tujuan lebih bersifat saran

        dibandingkan pemberian instruksi

   9) Hasil          tugas     dan      pelaksanaan        kerja   yang      baik    diutamakan

        Prestise ditentukan dari pihak luar.20


Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang

selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:

   1)   Komunikasi

        Yaitu bermacam-macamu hubungan komunikasi yang terdapat dalam

        organisasi. Para pegawai berkomunikasi dengan atasan, sejawat, bawahan,

        lingkungan dll. Dengan menggunakan peralatan dan teknologi canggih

        seperti komputer,media Internet dll.

   2)   Konsep keselarasan

        Menurut Thusman konsep keselarasan merupakan kumpulan kongruensi

        (keharmonisan) antara pasangan komponen masukan, keluaran, dan proses

        tanspormasi. Semakin baik konsep keseimbangan dan keselarasan maka

        semakin efektif organisasi itu bekerja.

   3)   Proses pengambilan keputusan




        20
             Ibid. Wahjo Suminto. H. 60-67


                                                   18
•    Di puncak organisasi adalah pelanggan. Berikutnya adalah karyawan garis

       depan yang bertemu, melayani pelanggang dengan sebaik-baiknya,

       pelanggan Di bawah mereka adalah manajer madya, yang bertugas

       menyokong karyawan garis depan


  •    untuk melayani pelanggan dengan baik. Akhirnya, di paling dasar adalah

       manajemen puncak yang bertugas menyokong manajer madya. Selain itu

       juga ditambahkan pelanggan di samping (gambar samping) untuk

       menunjukkan bahwa semua manajer dalam perusahaan langsung terlibat

       dalam mengenal, bertemu, dan melayani pelanggan.



Sifat Sifat Teori Team (Modern)

1. Tiori system

  a)   Kedinamisan

  b)   Multi Level dan Multi Dimensional.

  c)   Multi Motivasi

  d)   Multi Disipliner

  e)   Multi Variabel

2. Teori Kontigensi


                                     19
Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:

 1.     Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,

 2.     Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,

 3.     Memandang organisasi sebagai suatu sistem,

 4.     Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya,

        harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,

 5.     Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling

        ketergantungan.

Tujuan Perkembangan Organisasi

      1) Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf

         anggota organisasi.

      2) Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih

         terbuka

      3) Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.

      4) Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan

         mengendalikan diri.



Prinsif-prinsip organisasi Modrn

      1) Adanya pembagian pekerjaan

          Maksudnya adalah kualitas anggota organisasi penting dalam pembagian

         pekerjaan diperhatikan kualitas fisiknya, moral, pendidikan mental,

         pengalaman, keimanan, dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa.

      2) Disiplin



                                         20
Disiplin merupakan ketaatan, kepatuhan untuk mengikuti aturan yang

   menjadi      tanggung    jawabnya.    Disiplin    sangat   berkaitan   dengan

   kewenangan karena apabila kewenangan tidak dijalankan dengan

   semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan

   seperti apa yang diinginkan.

3) Kewenangan dan taggung jawab

   Setiap pekerja diberikan kewenangan untuk melaksanakan sesuatu

   pekerjaan, wewenwng tersebut diperolah pada pembagian tugas karena itu

   menuntut pertanggungjawas kepada kepentban terhadap penyelenggaraan

   pekerjaan.

4) Memberikan prioritas kepada kepentingan umum


   Memberikan prioritas kepada kepentingan umum merupakan syarat utama

   anggota organisasi swasta maupun pemerintah, hal ini sangat dipengaruhi

   oleh rasa senang dalam bekerja bagi setiap pekerja sehingga sehingga

   disiplin tubuh atas dasar kesadaran bukan karena dipaksa.

5) Penggajian pegawai/Karyawan,

   Gaji atau     menentukan kkelancaran tugas karena manusia mempunyai

   kebutuhan pribadi. Gaji juga membuat manusia termotivasi dalam

   pekerjaan.


6) Pusat kewenangan

   Dalam        pemusatan     kewenangan      akan     berdampak      pemusatan

   pertanggungjawaban dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan,




                                    21
pertanggungjawaban terakhir ada pada pimpinan, yang mempunyai

          wewenang tertinggi.

       7) Mekanisme kerja

          Dalam organisasi ada yang ditunjuk sebagai sebagai atas/pimpinan, ini

          dimaksudkan ada yang bertanggungjawab secara keseluruhan. 21

       8) Keamanan

          Setiap pekerjaan memerlukan pengamanan yang merupakan syrat utama,

          karena dengan terjaminnya keamanan, maka seseorang akan merasa aman

          dan tenang dalam menjalankan tugasnya

       9) Inovasi


          Pengembangan inisiatif dari para pekerja dalam suatu kegiatan agar

          berkembang kearah perobahan yang menuju pada kemajuan.

       10) Semangat kebersamaan

          setiap angota organisasi baik pegawai atau karyawan, harus mempunyai

          rasa kesatuan dengan unutnya, yaitu rasa senasib dan sepenanggungan.22

       11) Menggunakan teknologi cangih

          Organisasi moderen menggunakan teknologi yang canggih, hal ini

          mengubah cara kerja lama, yang mana pada masa tradisional pekerjaan

          dilakukan dengan serba manual namun pada masa modrn pekerjaan

          dilakukan dengan memakai teknoligi canggih. Contohnya menggunakan

          teknologi komunikasi komputer, surat elektronik (e- mail). dll

          21
               Abdurrahman. Manajemen Sumber daya Manisia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). h.
7-9.
          22
               Ibid. h. 7-9.


                                                22
Unsur-unsurdalam organisasi Moderen


a. Didalam organisasi berkumpul orang-orang sebagai sumber daya manusia yang

  terikat dalam hubungan kerja yang untuk mencapai tujuan

b. Didalam organisasi terdapat berbagai maca ketentuan yang mengatur prosedur,

  bagaimana orang-orang melakukan hubungan kerjasama

c. Didalam organisasi terdapat penbagian tugas secara berjenjang yang

  memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab seseorang atau

  kelompok dalam melaksanakan hubungan kepemimpinan

d. Didalam organisasi terdapat penbagian tugas secara berjenjang yang

  memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab seseorang atau

  kelompok dalam melaksanakan hubungan kepemimpinan

e. Didalam oraganisasi terdapat sistim yang mengatur kesejahteraan, kebutuhan,

  penghargaan dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik maupun Non fisik

  sumberdaya manusia

f. Didalam oraganisasi terdapat hubungan timbal balik atau saling ketergantungan

  antara sumber daya manusia sebagai pemberi ide, pengelola, pelaksana, dan

  organisasi yang memberikan jaminan kebutuhan sumberdaya manusia dalam

  rangka mencapai tujuan.23


Sistem Organisasi Modern


a) Organisasi sebagai sipat terbuka


         23
              Wahjo Sumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Pt Raja Grapindo, 2010) h. 60-61


                                                 23
Organisasi sebagai sistem terbuka adalah organisasi yang berinteraksi

   dengan lingkungan. System terbuka adalah “sistem yang berhubungan dan

   terpengaruh dengan lingkungan luarnya”. Sistem ini menerima masukan dan

   menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya,

   sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik. Sistem organisasi

   terbuka tidak hanya terbuka bagi lingkungannya saja, akan tetapi terbuka pula

   bagi dirinya sendiri. Itulah sebabnya Buckly menyebutnya sistem terbuka ini

   menyesuaikan pada lingkungannya dengan cara melakukan perubahan-

   perubahan susunan dan proses dari komponen-komponen di dalam organisasi

   itu sendiri. Kebanyakan organisasi yang berinteraksi dengan lingkungan

   mereka melaksanakan kegiatan tersebut dengan jalan bertukar imformsi –

   sehingga organisasi tersebut dapat menyesusikan dan menyesun rencana sesuai

   dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan 24



   b) Organisasi sebagai agen perubahan

              Birokrasi adalah bentuk ideal organisasi yang mempunyai ciri-ciri

       seperti yang yang dirumuskan oleh seorang pakar Max weber. Menurutnya

       birokrasi merupakan kemungkinan yang paling baik untuk suatu organisasi

       adapun ciri-ciri birokrasi menurutnya adalah:

       1) Sumberdaya manusia dibagi-bagi dalam tugas-tugas khusus, sehingga

             masing-masing orang memiliki otoritas dan tanggung jawab yang jelas

       2) Jabatan dan kedudukan diatur melalui jenjang otoritas


         24
            Thoha Miftah. Pembinaan organisasi: Proses Diognosa dan Intervensi ( Jakarta: PT Raja
Grapindo persada, 2003) h. 96-99


                                                  24
3) Para anggota organisasi dipilih dan dipromosikan atas dasar

          kemmapuan khusus

  4) Para anggota organisasi memiliki karir administratif dan bekerja dengan

          gaji yang telah diatur

  5) Pa angota administratif merupakan subjek atau pokok persoalan yang

          diatur dan di kendaliakan dengan ketat, inversional, dan diterapkan

          secara universal.25


Birokrasi Modern Menurut Wiber


Menurut Wiber ada empat elemen dari birokrasi yaitu:

 1) Pembagian tugas

 2) Hirarkhi wewenang

 3) Peraturan yang harus diikuti karyawan

 4) Dalam memilih orang harus tiadak melihat “siapa” tetapi melihat “apanya”

Ciri-ciri birokrasi ini adalah

 1) Antara atasan dan bawahan sudah ada hubungan personal, diskusi dan ada

    kepercayaan

 2) Bawahan          sudah      diharapkan   memiliki   partisipasi   dalam   kegiatan

    manajemen seperti perumusan tujuan, kebijakan dll.

 3) Proses komunikasi antara atasan dan bawahan sudah lancar

 4) Pengambilan keputusan sudah dimulai dari bawahan ada desentralisasi

 5) Pengawasan tidak begitu ditekankan pada sifat birokrasi tetapi pada

    pengawasan diri

    25
         Wahjo Sumidjo Ibid. h. 60-61


                                             25
6) Manajemen memiliki komitmen terhadap pengembangan bawahan atau

   SDM.26


   Contoh Struktur organisasi Modren berdasarkan kurikulum tahun 1994.

   Susunan Organisasi SMA sebagai berikut.27




                                          Kepala Sekolah


                                                                         Kepala tata Usaha




            WAKASEK              WAKASEK                  WAKASEK
               UR                                                                  WAKASEK
                                    UR                       UR
           KESISWAAN                                                                  UR
                                KURIKULUM                  SARANA-                  HUMAS
                                                          PRASARAN
                                                              A




                         KOORDINATOR                      GURU-GURU




                                               SISWA




C. Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem


                    Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-

        konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi.

        Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh

        bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut
   26
        Winardi. Manajemen Prilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2009) h. 58
   27
        SuryoSubroto. Mnajemen Pendidikan Di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010).153


                                              26
untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum. Hal

             ini sering disebut analisa system pada organisasi.


                     Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern

             dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya,

             ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat

             pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan

             kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari

             organisasi sebagai suatu system.


     Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.


         1) Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.

         2) Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.

         3) Organisasi informal.

         4) Struktur status dan peranan.

         5) Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan

i.           Proses-proses hubungan dalam system.


            Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan

     universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya

     berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah


     1. komunikasi

       perusahaan sebagai suatu lembaga atau organisasi berisi lebih dari satu orang,

       mengatur lebih dari satu tempat, dan berhubungan dengan banyak pihak.




                                             27
Karena faktor yang berbeda tadi; orang berbeda tempat dan berbeda waktu

        maka diperlukan sistem komunikasi yang lancar supaya semua kegiatan

        operasional berjalan dengan lancar.


       2.     berusaha untuk mencapai keseimbangan


       3.     pengambilan keputusan..28


        Pendekatan - Pendekatan Manajemen dalam organisasi modern



 1. pendekatan sifat

              penelitian kepemimpinan pada tahap awal didominasi dengan pendekatan

     sifat para pemimpin. Para peneliti berusaha mengidentifikasikan sifat-sifat para

     pemimpin yaitu dengan cara menguji sifat-sifat dan dan karekteristik personal

     para pemimpin, yaitu meliputi, Inelegensi, dominasi, percaya pada diri sendiri,

     energi, aktivitas, dan pengetahuan yang berhubungan dengan tugas.



2.     pendekatan prilaku

                      pada akhir tahun 1940-an, beberapa peneliti mulai memandang

     kepemimpinan sebagai suatu proses atau aktifitas yang dapat diamati. Pendekatan

     prilaku ini bertujuan untuk membedakajn prilaku-prilaku yag dihubungkan

     dengan kepemimpinan yang efektif. Para peneliti mengasumsikan bahwa efektif

     atau tidaknya prilaku pemimpin tergantung bagaimana seorang pemimpin

     menerapkan pola kepemimpinannya sesuai dengan situasi. Menurut hasil

              28
                 Jhon M. Imvancevich, Roberk konopaske, Micheal T, Matteson. Peilaku dan Manajemen
     Organisasi. alih Bahasa, Gina Gania (Jakart: PT gelora Aksara Pratama, 2006) h. 19-20.


                                                     28
penelitian ada dua deminsi kepeimpinan, yaitu kepemimpinan yan berorientasi

kepada tugas dan pemimpin yang beroreantasi kepada hubungan antara manusia.

Sorang pemimpin yan efektif adalah pemimimpin yang tinggi dalam kedua

demensi kepemimpinan ini.

      Kepemimpinan yang beroreentasi kepad atugas adalah pemimpin yang

hanya menekankan penyelaesaian tugas-tugas kepada bawahannya dengan tidak

mempedulikan perkembangan bakat, kompentensi, motivasi, minat, komunikasi

dan kesejahteraan bawahannya. Ia hanya mementingkan kelancaran roda

perjalanan organisasi yang dipimpinnya. Sebaliknya kepemimpinan yan

beroreantasi kepada hubungan antara manusia hanya menekankan perkembangan

bawahannya kepuasan, motifasi, kerjasama, pergaulan, dan kesejahteraan mereka

ia mementingkan nasib para bawahannya, sementara kepentingan organisasi

menjadi nomor dua.29

       Kedua demensi kepemimpinan diatas, apabila berdiri sendiri akan

menyebabkan kemunduran organisasi. Oleh karena itu kepemimpinan yang baik

adalah kepemimpinan yang mampu mengintegrasikan oreantasi tugas dan

oreantasi      hubunganantara          manusia.        Kepemimpinan        ini   akan   selalu

memmamfaatkan kerjasama dengan para bawahan untuk mencapai cita-cita dan

tujuan organisasi.

      Dari uran diatas diatas dapat penulis simpulkan bahwa faktor pendukung

kepemimpinan kepala sekolah adalah                      teknik-teknik kepemimpinan yaitu

bagaimana seorang pemimpin mampu menciptakan situasi sehingga menyebabkan


       29
            Ibid. Ngalim Purwanto. Adminiatrasi dan Supervisi Pendidikan


                                                  29
orang yang dipimpinnya timbul kesadaran untuk melaksanakan apa yang

dikehendaki oleh seorang pemimpin. Dengan kata lain, efektipf atau tidaknya

seseorang pemimpin tergantung dari bagaimana kemampuannya dalam mengelola

dan menerapkan pola kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi dalam

organisasi tersebut. Adapun teknik-teknik kepemimpinan dalam melakukan

pendekatan adalah Pendekatan sifat dan pendekatan prilaku



Pendekatan Sistem

        Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan

keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini

memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan

dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas. Organisasi dipandang

sebagai system terbuka dan pada hakekatnya merupakan proses transformasi

berbagai masukan yang menghasilkan keluaran. 30



Pendekatan Situasional


       Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan

  keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable lingkungan

  ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam

  lerangka konseptual untuk pendekatan contingency : lingkungan , konsep-




       30
            Ibid. Miftah Thoha. h .2003;262


                                              30
konsep dan teknik-teknik manajeman, dan hubungan kontingensi antara

   keduanya.31


              Pada struktur organisasi modern, gaya kepemimpinan situasional adalah

   gaya kepemimpinan yang paling sesuai sampai saat ini.Gaya kepemimpinan

   situasional dianggap para ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok

   untuk diterapkan saat ini. Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan

   pada asumsi bahwa keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh

   sifat-sifat dan perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam

   organisasi.

         Ada beberapa studi kepemimpinan yang didasarkan pada pendekatan ini,

   antara lain model kepemimpinan kontingensi Fiedler, teori kepemimpinan tiga

   dimensi dan teori kepemimpinan situasional.32

         Teori ini dikembangkan oleh Fiedler dan Chemers, teori ini menyatakan

bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang adalah tergantung pada interaksi

antara kepribadian pemimpin dan situasi. mengidentifikasikan ketiga unsur dalam

situasi kerja ini untuk membantu menentukan gaya kepemimpinan mana yanga

akan efektif yaitu hubungan pemimpin anggota, struktur tugas, dan posisi

kekuasan pemimpin.

         Hubungan pemimpin anggota berkaitan dengan persepsi bawahan atas

pimpinan mereka dan bagaimana pemimpin diterima anggota. Struktur tugas

berhubungan dengan bagaimana tugas-tugas para bawahan terstruktur atau tidak,


         31
            Sukanto rekso dihadiprodjo. Organisasi perusahaan Tiori Struktur dan Prilaku.M. Com 2009
         32
            Mukhtar, Iskandar. Oreantasi baru Supervisi Pendidikan (Jakarta: Gaum Persada, GP Prees,
2009). h. 83.


                                                  31
apakah merupakan pekerjaan rutin atau tidak, sehingga pemimpin perlu

menentukan struktur tugas yang jelas agar pekerjaan dapat dipahami bawahan.

Sedangkan posisi kekuasaan pemimpin merupakan kekuasaan formal pemimpin

yang berasal dari organisasi.

         Berdasarkan tiga dimensi tersebut, Fiedler menentukan dua jenis gaya

kepemimpinan          dan    dua    tingkat    yang    menyenangkan.       Pertama,     gaya

kepemimpinan yang mengutamakan tugas, yaitu ketika pemimpin merasa puas

jika tugas dilaksanakan. Kedua, gaya kepemimpinan yang mengutamakan pada

hubungan         kemanusiaan,      hal    tersebut    menunjukan       bahwa      efektivitas

kepemimpinaan bergantung pada tingkat pembauran antara gaya kepemimpinan

dengan tingkat kondisi yang menyenangkan dalam situasi tertentu.33




         33
              Mulyasa. Manajenmen Berbasis Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005).
h.113.


                                               32
33

ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN

  • 1.
    PENELITIAN DAN PENGEMBANGANMANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Replianis ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI TEAM (MODERN) A. Pendahuluan. Organisasi tradisional Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi para anggotanya. Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya organisasi, Teori organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sitem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu system terbuka yang harus, bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Kebanyakan organisasi sangat menekankan tiori organisasi klasik dalam hal membentuk struktur-strutur mereka, karena ia berhubungan dengan 1
  • 2.
    elemen-elemen yang didalamsebuah lembaga seperti. Kekuasaan, tanggung jawab, pembagian kerja, spesialisasi, dan interdependensi bagian-bagian. Perkembangan-perkembangan modern menentang tiori tradisional, akan tetapi elemen-elemen esensialnya tetap ada dan perlu dimengerti untuk bekerja dengan manusia didalam sebuah organisasi. Proses pengorganisasian dapat dipandang dari dua macam sudut ia dapat dipandang sebagai sebuah proses konstrksi dimana sejumlah besar unit-unit kerja dibagi dalan pekerjaan, departemen-departemen, devisi dan akhirnya sebuah lembaga secara keseluruhan. Kedua memandang sebuah organisasi sebagai sebuah proses analisis dimana bidang pekerjaan khusus diabagi dalam ,divisi-divisi, depertem-departeman dan akhirnya sebuah lembaga secara keseluruhan B. Pembahasan 1. Pengertian organisasi a. Organisasi adalah suatu kebersamaan dan interaksi serta saling ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yan bersifat umum dan hubungan kerjasamanya telah diatur sesuai dengan struktur yang telah ditentukan. b. Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang sedang bekerja bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. 1 c. Organisasi adalah suatu sistem yang dibentuk oleh manusia. Sedangkan sistem adalah komponen yang mempunyai hubungan satu 1 Wahjo Sumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Pt Raja Grapindo, 2010) h. 60 2
  • 3.
    dengan yang lain.organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan/penempatan orang- orang dalam suatu kelompok kerjasama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban- kewajiban, hak-hak dan tanggungjawab masung-masing.2 Dari pengertian organisasi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolongkan jenis-jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah dan tanggung jawab pada pelaksana untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. 2. Tiori Organisasi Tradisional Tiori organisasi Tradisional telah mempengeruhi filsafat manajemen dan tahun 1900 sampai tahun 1950. Ia bersumber pada ide-ide. Adam smith (tahun 1776. Akan tetapi, baru sejak tahun 1900 falsafah tiori tradisional dalam bentuk lebih lengkap disesuaikan oleh Taylor, Fayol, dan Weber yang berkaitan dengan aspek-aspek pembagian kerja, hirakhi ketat, standar, prestasi pekerjaan agar sasaran-sasaran perusahaan dapat dicapai‟ Menurut organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai sebuah sisitem tertutup dimana semua variabel diperhatikan dan berada dibawah pengendalian pihak manajemen. Tiori tradisional itu membawa 2 SuryoSubroto. Mnajemen Pendidikan Di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010).139 3
  • 4.
    hasil nyata dalampraktik yang terjadi kenaikan pruduktipitas yang berarti, yang sangat dibutuhkan pada masa itu.3 Tetapi suatu hal pokok bahwa tiori organisasi tradisional mengabaikan faktor manusia. Nasib para pegawai/karyawan tidak diperhatikan (mereka seakan-akan dianggap sebagai bagian dari mesin). Seperti mesin apabila onderdil mesinnya rusak maka dapat diganti. Hasil produksi (output) dicapai dengan pengorbanan manusia yang terlampau besar. Dalam organisasi diberlakukan peraturan-peraturan ketat, prosedur- prosedur ketat, hirarkhi yang kuat, tiap pekerjaan diterisolasi dari teman- teman sekerjanya. Akibat dari semua itu buruh makin banyak absen, kualitas yang dihasilkan makin merosot dan para pekerja makin terasing dari pekerjaan mereka. Timbul macam-macam komflik-komflik. Gejala-gejala tersebut dibalas olah pihak manajemen daengan cara-cara yang makin ketat. Kekeliruan pihak manajemen adalah pihak manajemen hanya menanggapi gejala-gejalanya saja tetapi bukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah tersebut. Hasil pendekatan menurut teori organisasi tradisional adalah ketidak puasan dalam pekerjaan. Manusia dikorbankan untuk kepentungan produksi.4 Dalam organisasi tradisional pengorganisasian dicapai dengan cara: 3 Marno, Supriyatno. Manajemen dan Kepemimpinan Islam (Bandung: PT Refika aditama, 2008) h. 19-20. 4 Ibid 4
  • 5.
    a. Pembagian PekerjaanDan Proses “Skalar” Kepala departemen membagi-bagikan pekerjaan dilingkungan departemennya sedemikian rupa sehingga dapat diperkembangkan sebuah kelompok yang efektif yang terkordinasi. Manajer mengorganisasikan dengan jalan membagi-bagikan pekerjaan dalam tingkat-tingkat dan fungsi-fungsi dan kemudian mempekerjakan orang atau sumber daya pada pekerjaan yang ada. Contoh Hubungan skalar, apabila terdapat dua orang yang berada dalam hubungan: Supervisor –bawahan maka hubungan tersebut dinamakan hubungan “skalar” tingkat-tingkat 1 Kepala manajemen 2 Para supervisor 3 Para Pekerja b. pembagian kerja dengan Delegasi Hubungan-hubungan dan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan melalui pembagian pekerjaan, dikomunikasikan serta ditugaskan kepada masing-masing orang melalui delegasi. Delegasi dapat didefinisikan sebagai penugasan kewajiban-kewajiban, tanggungjawab dan pembagian otoritas. Apabila manejer memberi delegasi kepada bawahannya, maka bawahan yang diberi delegasi langsung menjadi wakil dari manejer. 5
  • 6.
    apabila terjadi kegagalandalam pelaksanaan pekerjaan maka kegagalan itu adalah tanggungjawab manejer.5 C. Birokrasi Apabila struktur-struktur organisasi, peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur diikuti dengan ketat, maka timbullah kondisi yang dikenal sebagai „birokrasi” didalam birokrasi terdapat adanya peraturan- peraturan yang berbelit-belit, pengawasan secara terinci, sesuatu hirarkhi yang kaku dan fungsi-fungsi yang sangat terspesialisasi, yang dilaksanakan oleh petugas birokrasi. Tindakan manejerial lambat sekali dan pekerjaan surat-menyurat, formalitas sangat ditekankan oleh kerena orang-orang berusaha untuk melindungi diri sendiri dengan jalan meminta persetujuan berbagai orang pada berbagai tingkat untuk melaksanakan sesuatu tindakan pada umumnya suara pribadi dan orisinalitas “dibekukan”. 6 3. Sistim Organisasi Tradisional Sistem Tertutup ( Closed System ) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mengadakan pertukaran imformasi, tidak menyerap aspirasi-aspirasi dari luar baik lingkungan maupun bawahan. Sistem yang tidak mempunyai relasi dengan 5 J. Winardi. Manajemen Prilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2009) h. 100-106 6 Ibid. 100-106 6
  • 7.
    lingkungan.7 Untuk mengenalsystem tertutup ini seperti yang dikatakan oleh Tom Burns dan G.M Stalker adalah : 1) Tugas rutin terjadi dalam keadaan yang stabil 2) Adanya pembagian tugas Sarana 3) Konflik didalam organisasi diselesaikan dari atasan Pertanggungjawaban 4) Rasa tanggung jawab dan loyalitas seseorang diberikan kepada sub unit birokrasi yang telah dibebankan kepadanya 5) Organisasi dipahami sebagai suatu struktur hierarki 6) Pengetahuan hanya inklusif berada pada pucuk hierarki ( impinan) 7) Interaksi diantara orang – orang dalam organisasi cendrung vertikal 8) Gaya interaksi diarahkan untuk mencapai kepatuhan , komando dan hubungan yang jelas antara atasan dan bawahan 9) Loyalitas dan kepatuhan pada seorang atasan dan organisasi pada umumnya sangat ditekankan 10) kedudukan seseorang itu didalam organisasi sangat ditentukan oleh kantor dan derajat seseorang.8 Struktur tingkat-tingkat organisasi tradisional Organisasi tradisional memakai struktur sentralisasi yang mana garis-garis perintah atau kekuasaan membentang tegak lurus dari atas 7 Syarifuddi anzinzhan. Sistem pengambilan keputusan pendidikan (Jakarta: PTGrasindo. 2008) h. 17. 8 Chr. Jimmi L Goal. Sistem Imformasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi ( 2008) h. 13 7
  • 8.
    kebawah atau daripimpinan atasan/pusat sampai kepada organ yang paling bawah. Segala sesuatu mengenai urusan pendidikan dari menentukan kebijakan dan perencanaan, penentuan struktus dan syarat-syarat personel, urusan kepegawaian, sampai kepada penyelenggaraan bangunan-bangunan sekolah, penentuan kurikulum, alat-alat pelajaran, soal-soal dan penyelengara ujian dsb. Semuanya ditentukan oleh pusat. Sedangkan bawahan dan sekolah-sekolah hanya merupakan pelaksana-pelaksana pasif. 9 Sesuai dengan sistim sentralisasi dalam organisasi pendidikan ini kepala sekolah dan guru-guru dalam kekuasaan dan tanggung jawab pusat. Serta dalam prosedur-prosedur pelaksanaan tugasnya, sangat dibatasi oleh peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi dari pusat yang diterimanya melalui hirarkhi atasannya. Segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah haruslah sesuai dengan peraturan- peraturan yang telah ditentukan oleh pusat. Dalam sistim sentralisasi seperti ini ciri-ciri pokok yang menonjol adalah keharusan adanya uniformitas (keragaman) yang sempurna bagi seluruh daerah dinegara itu. Contohnya keragaman rencana pelajaran, buku-buku pelajaran, metode-metode mengajar, soal-soal dan waktu penyelenggara ujian. Ssistim sentralisasi mengandung keburukan-keburukan karena 9 Ngalim Purwanto. Adminiatrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h. 129. 8
  • 9.
    1. Administari yangdemikian cendrung kepada sifat-sifat otoriter sehingga menyebabkan para pengawas, kepala sekolah maupun guru-guru menjadi fasif. 2. organisasi dan administrasi berjalan sangat kaku, disebabkan garis komunikasi antara sekolah dan pusat sangat berbelit-belit sehingga kelancaran menyelesaikan masalah sering tidak tuntas.10 Contoh Struktur Sentralisasi Direktur Manajemen umum Manajemen depertemen Manajemen divisi/menengah Mnejer Unit Supevisor Pekerja/pelaksana Prinsip-prinsip Organisasi Tradisional 10 Ibid, 129. 9
  • 10.
    1. Prinsip kesatuanperintah Dengan arti tidak boleh adanya anggota sesuatu organisasi yang mempunyai lebih dan seorang atasan dalam fungsi tertentu. 2. Prinsip kekecualian Prinsip kekecualian menyatakan bahwa keputusan-keputusan yang timbul berulang-ulang kali harus ditangani dengan cara rutin oleh para manejer dengan tingkat lebih rendah. Sedangkan problem-problen yang berkaitan denga persoalan yang luar biasa, harus dihadapi oleh tingkat- tingkat yang lebih tinggi.11 3. Rentang pengawasan Rentang pengawasan seorang manejer yaitu terdapat adanya pembatasan terhadap jumlah bawahan yang dapat disupervisi oleh atasan adakalanya “span of control” dinyatakan orang sebagai “the span of responsibility” pengertian oengertian ini dinyatakan dalam buku Tiorema yang menyatakan bahwa tidak ada pemimpin yang dapat melakukan supervisi secara efektif, interaksi dan hubungan-hubungan supervisor dan bawahan bawahan, merupakan aktivitas siapa yang harus di integrasi olehnya dan kepada siapa ia harus mendelegasikan tanggungjawab tertentu.hal ini yang sering menimbulkan pertentangan pendapat antara bawahan dengan atasa. 4. Prinsip Skalar 11 http://wsmulyana.wordpress.com/2008/11/09/teori-manajemen-ilmiah-teori-klasik-organisasi-3/ 10
  • 11.
    Diatas telah disinggungtentang prinsif skalar, yang mana prinsip skalar menyatakan bahwa otoritas serta tanggungjawab harus mengalir dalam bentuk garis yang tidak terputus-putus dari manejer tinggi hingga manejer rendah. Ada penulis yang menyatakan hubungan pertikal tersebut sebagai sebuah piramida pekerjaan – tugas. Prinsip-prinsip tersebut menyatakan bahwa sebuah organisasi merupakan sebuah hirarkhi. 5. Depertementasi Cara dengan apa aktivitas-aktivitas dibagi dan dibentuk kedalam kelompok-kelompok khusus, biasanya disebut orang sebagai depertementasi adapun tujuan depertementasi adalah a) Mengkhususkan aktivitas-aktivitas b) Menyederhanakan tugas-tugas para manejer c) Mengusahakan pengawasan12 Manajemen Ilmiah Manajemen ilmiah dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan maslah-masalah organisasai. Bagi kita yang penting adalah memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik manajerial yang sangat berharga. Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu : 12 http://wsmulyana.wordpress.com/2008/11/09/teori-manajemen-ilmiah-teori-klasik-organisasi-3/ 11
  • 12.
    1) Menggantikan metode-metodekerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmuan dan benar. 2) Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengenbangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya. 3) Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengenbangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekankan biaya produksi menjadi rendah. 4) Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik. Unsur –unsur teori klasik ( Bolman) 1) Pembagian kerja, adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah pekerjaan terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi. 2) Hierarki proses fungsional, adalah setiap organisasi terdapat adanya tingkatan karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang khusus dalam organisasi. 3) Struktur, adalah jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi. (Lini dan Staf) 12
  • 13.
    4) Pengawasan yangketat, pada organisasi yang tinggi strukturnya menghendaki banyak saluran komunikasi dalam melakukan pengawasan. Sedangkan pada organisasi yang strukturnya mendatar tidak banyak diperlukan saluran komunikasi.13 Pendekatan Dalam Organisasi tradisional 1) Pendekatan manusiawi Yaitu yang memendang manusia mempunyai faktor yang sangat penting dalam administrasi manusia memiliki sipat dinamis dan sekaligus dapat mengharmoniskan hubungan manusia. Dan terjadiya komflik dalam organisasi dianggap suatu proses yang normal atau biasa dalam suatu organisasi 14 2) Pendekatan prilaku Pendekatan prilaku menggunakan gaya kepemimpinan yaitu: 1. Gaya kepemimpinan Otokratis Pemimpin yang otokratis adalah pemimpin yang bertindak secara diktator terhadap bawahannya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa bawahan. jadi dapat di jelaskan bahwa pemimpin yang otokratis adalah pemimpin yang hanya menginginkan bawahannya melaksanakan perintahnya dan pemimpin ini tidak mau dibantah atau dia tidak mau menerima saran apapun dari bawahannya. 2. Gaya kepemimpin yang laissez faire 13 http://www.scribd.com/doc/24932593/TEORI-MANAJEMEN-TRADISIONAL 14 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fip-Upi. Ilmu dan Aplikasi pendidikan (Bandung :PT Imperial Bhakti Utama, 2007) h. 233-237 13
  • 14.
    Gaya kepemimpinan iniadalah pemimpin yang membiarkan bawahan berbuat sekehendak hati mereka. Pemimpin tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya, pembagian tugas dan kerjasama diserahkan kepada anggota-anggota kelompok, tampa petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Kekuasaan dan tanggung jawab bersinpang siur, berserakan diantara kelompok-kolompok, tidak merata. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan-kakacauan dan bentrokan-bentrokan. Didalam tipe kepemimpinan ini, biasanya struktur organisasi tidak jelas dan kabur. Segala kegiatan yang dilakukan tampa rencana yang terarah dan tampa pengawasan dari pimpinan. 3. Kepemimpinan yang Demokratis Kepemimpinan yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Hubungan dengan kelompoknnya bukan sebagai majikan terhadap buruhnya, melainkan sebagai saudara tua diantara teman-tenman sekerjanya, atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya. Pemimpin yang demokratis akan selalu mensimulasi anggota-angotanya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal dengan kepentingan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya ia mau menerima bahkan mengharapkan saran-saran dari anggota kelompoknya. Juga kritikan- 14
  • 15.
    kritikan yang membangundari pada anggotanya diterimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan- tindakan berikutnya.15 II. TEORI MODERN (Taem) Pengertian Taem Tim adalah kumpulan orng yang berdasarkan keahlian masing-masing yang bersifat saling melengkapi, bekerja sama untuk mewujudkan tujuan tujuan bersama.16 Tujuan Tim di bentuk adalah 1) Untuk mempertahankan kelompok atau tim agar tetap utuh dan berpungsi lancar 2) Untuk mempertahankan agar kelompok atau tim melaksanakan pekerjaan yang mereka hadapi tetap berjalan dengan lancar. Masa kerja Tim Masa kerja tim dapat dibagi dua (1) sementara (2) permanen Contoh tim yang masa kerja permanen pekerja fungsional seperti Guru, sedangkan tim sementara dibuat untuk mewujudkan tujuan-tujuan jangka pendek, dan bila tujuan tim sudah dicapai maka tim akan segera dibubarkan.17 Organisasi Tim disebut juga dengan organisasi Modern Teori ini muncul pada tahun 1950, sebagai akibat ketidak puasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa 15 AB. Susanto, Masri Sareb Putra. 60 Managenent Gems Aplliyng Management Wisdom In Life (Jakarta: PT Gramadia, 2010) h. 16-20. 16 Mulyadi. Sistim perencanaan dan pengendalian Manajemen (Jakarta: PT Selemba Empat, 2007). H. 159. 17 Ibid. 159. 15
  • 16.
    Sistem” atau “TeoriTerbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila organisasi dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.18 Pandangan modern ini cenderung membicarakan organisasi sebagai sebuah sistem yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Tampaknya sesuai apabila mengartikan organisasi sebagai sebuah sistem sosial yang diorganisir untuk pencapaian jenis tujuan tertentu; Pencapaian tujuan tersebut pada saat yang sama merupakan sebuah kinerja fungsional atas nama sistem yang lebih inklusif, yaitu masyarakat.19 Teori modern mempertimbangkan semua elemen organisasi pada umumnya. Definisi atau batasan teori modern yaitu, suatu organisasi merupakan suatu proses yeng tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Sistem Organisasi Terbuka Sistem Terbuka ( Open System ) Sistem terbuka yaitu mengutamakan adanya interaksi hubungan yang berkelansungan dengan lingkungannya, dengan demikian, system ini mencapai 18 .Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A, Perilaku Organisasi (Jakarta: Salemba Empat. 2008) h. 214-224 19 ibid 16
  • 17.
    satu tingkat dinamikatertentu atau suatu perkembangan yang dinamis. Sementara itu system ini masih mempunyai kemampuan yang berkelanjutan untuk melangsungkan kerja dan melakukan transformasi ke pihak lain. Dan organisasi dipandang sebagai hal yang dinamis yang senantiasa berubah, bukan sebagai mesin yang geraknya, rutin dan statis. Masukan-masukan yang berasal dari lingkungan, diterima oleh suatu organisasi. Kemudian organisasi tersebut memprosesnya sebagai salah satu kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil pemrosesan dikirimkan kepada masyarakat berupa barang atau jasa pelayanan. Hasil ini dirasakan oleh masyarakat sebagai unsur lingkungan dari organisasi tersebut. Dan linkungan memberikan umpan balik sebagai bahan masukan baru untuk diolah dan diproses di dalam organisasi. Karakteristik sistem terbuka menurut Stalker merupakan kebalikan dari karakteristik dari system tertutup yang sebagai berikut : 1) Tugas yang tidak rutin berlangsung dalam kondisi yang tidak stabil 2) Pengetahuan spesialis menyebar pada tugas – tugas pada umumnya Hasil lebih diutamakan 3) Konflik didalam organisasi diselesaikan dengan interaksi antara teman sejawat 4) Pencairan pertanggung jawaban ditekankan 5) Rasa pertanggungjawaban dan loyalitas seorang adalah pada organisasi secara keseluruhan 17
  • 18.
    6) Organisasi dipandang sebagai struktur network yang merembes Pengetahuan atau informasi dapat berada dimana saja dalam organisasi 7) Interaksi diantara orang – orang didalam organisasi cendrung bergerak horizontal 8) Gaya interaksi yang diarahkan untuk mencapai tujuan lebih bersifat saran dibandingkan pemberian instruksi 9) Hasil tugas dan pelaksanaan kerja yang baik diutamakan Prestise ditentukan dari pihak luar.20 Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu: 1) Komunikasi Yaitu bermacam-macamu hubungan komunikasi yang terdapat dalam organisasi. Para pegawai berkomunikasi dengan atasan, sejawat, bawahan, lingkungan dll. Dengan menggunakan peralatan dan teknologi canggih seperti komputer,media Internet dll. 2) Konsep keselarasan Menurut Thusman konsep keselarasan merupakan kumpulan kongruensi (keharmonisan) antara pasangan komponen masukan, keluaran, dan proses tanspormasi. Semakin baik konsep keseimbangan dan keselarasan maka semakin efektif organisasi itu bekerja. 3) Proses pengambilan keputusan 20 Ibid. Wahjo Suminto. H. 60-67 18
  • 19.
    • Di puncak organisasi adalah pelanggan. Berikutnya adalah karyawan garis depan yang bertemu, melayani pelanggang dengan sebaik-baiknya, pelanggan Di bawah mereka adalah manajer madya, yang bertugas menyokong karyawan garis depan • untuk melayani pelanggan dengan baik. Akhirnya, di paling dasar adalah manajemen puncak yang bertugas menyokong manajer madya. Selain itu juga ditambahkan pelanggan di samping (gambar samping) untuk menunjukkan bahwa semua manajer dalam perusahaan langsung terlibat dalam mengenal, bertemu, dan melayani pelanggan. Sifat Sifat Teori Team (Modern) 1. Tiori system a) Kedinamisan b) Multi Level dan Multi Dimensional. c) Multi Motivasi d) Multi Disipliner e) Multi Variabel 2. Teori Kontigensi 19
  • 20.
    Karakteristik dari teoriorganisasi Modern, antara lain: 1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi, 2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi, 3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem, 4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya, 5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. Tujuan Perkembangan Organisasi 1) Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi. 2) Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka 3) Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi. 4) Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri. Prinsif-prinsip organisasi Modrn 1) Adanya pembagian pekerjaan Maksudnya adalah kualitas anggota organisasi penting dalam pembagian pekerjaan diperhatikan kualitas fisiknya, moral, pendidikan mental, pengalaman, keimanan, dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa. 2) Disiplin 20
  • 21.
    Disiplin merupakan ketaatan,kepatuhan untuk mengikuti aturan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin sangat berkaitan dengan kewenangan karena apabila kewenangan tidak dijalankan dengan semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan seperti apa yang diinginkan. 3) Kewenangan dan taggung jawab Setiap pekerja diberikan kewenangan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, wewenwng tersebut diperolah pada pembagian tugas karena itu menuntut pertanggungjawas kepada kepentban terhadap penyelenggaraan pekerjaan. 4) Memberikan prioritas kepada kepentingan umum Memberikan prioritas kepada kepentingan umum merupakan syarat utama anggota organisasi swasta maupun pemerintah, hal ini sangat dipengaruhi oleh rasa senang dalam bekerja bagi setiap pekerja sehingga sehingga disiplin tubuh atas dasar kesadaran bukan karena dipaksa. 5) Penggajian pegawai/Karyawan, Gaji atau menentukan kkelancaran tugas karena manusia mempunyai kebutuhan pribadi. Gaji juga membuat manusia termotivasi dalam pekerjaan. 6) Pusat kewenangan Dalam pemusatan kewenangan akan berdampak pemusatan pertanggungjawaban dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, 21
  • 22.
    pertanggungjawaban terakhir adapada pimpinan, yang mempunyai wewenang tertinggi. 7) Mekanisme kerja Dalam organisasi ada yang ditunjuk sebagai sebagai atas/pimpinan, ini dimaksudkan ada yang bertanggungjawab secara keseluruhan. 21 8) Keamanan Setiap pekerjaan memerlukan pengamanan yang merupakan syrat utama, karena dengan terjaminnya keamanan, maka seseorang akan merasa aman dan tenang dalam menjalankan tugasnya 9) Inovasi Pengembangan inisiatif dari para pekerja dalam suatu kegiatan agar berkembang kearah perobahan yang menuju pada kemajuan. 10) Semangat kebersamaan setiap angota organisasi baik pegawai atau karyawan, harus mempunyai rasa kesatuan dengan unutnya, yaitu rasa senasib dan sepenanggungan.22 11) Menggunakan teknologi cangih Organisasi moderen menggunakan teknologi yang canggih, hal ini mengubah cara kerja lama, yang mana pada masa tradisional pekerjaan dilakukan dengan serba manual namun pada masa modrn pekerjaan dilakukan dengan memakai teknoligi canggih. Contohnya menggunakan teknologi komunikasi komputer, surat elektronik (e- mail). dll 21 Abdurrahman. Manajemen Sumber daya Manisia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). h. 7-9. 22 Ibid. h. 7-9. 22
  • 23.
    Unsur-unsurdalam organisasi Moderen a.Didalam organisasi berkumpul orang-orang sebagai sumber daya manusia yang terikat dalam hubungan kerja yang untuk mencapai tujuan b. Didalam organisasi terdapat berbagai maca ketentuan yang mengatur prosedur, bagaimana orang-orang melakukan hubungan kerjasama c. Didalam organisasi terdapat penbagian tugas secara berjenjang yang memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab seseorang atau kelompok dalam melaksanakan hubungan kepemimpinan d. Didalam organisasi terdapat penbagian tugas secara berjenjang yang memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab seseorang atau kelompok dalam melaksanakan hubungan kepemimpinan e. Didalam oraganisasi terdapat sistim yang mengatur kesejahteraan, kebutuhan, penghargaan dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik maupun Non fisik sumberdaya manusia f. Didalam oraganisasi terdapat hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antara sumber daya manusia sebagai pemberi ide, pengelola, pelaksana, dan organisasi yang memberikan jaminan kebutuhan sumberdaya manusia dalam rangka mencapai tujuan.23 Sistem Organisasi Modern a) Organisasi sebagai sipat terbuka 23 Wahjo Sumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Pt Raja Grapindo, 2010) h. 60-61 23
  • 24.
    Organisasi sebagai sistemterbuka adalah organisasi yang berinteraksi dengan lingkungan. System terbuka adalah “sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya”. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik. Sistem organisasi terbuka tidak hanya terbuka bagi lingkungannya saja, akan tetapi terbuka pula bagi dirinya sendiri. Itulah sebabnya Buckly menyebutnya sistem terbuka ini menyesuaikan pada lingkungannya dengan cara melakukan perubahan- perubahan susunan dan proses dari komponen-komponen di dalam organisasi itu sendiri. Kebanyakan organisasi yang berinteraksi dengan lingkungan mereka melaksanakan kegiatan tersebut dengan jalan bertukar imformsi – sehingga organisasi tersebut dapat menyesusikan dan menyesun rencana sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan 24 b) Organisasi sebagai agen perubahan Birokrasi adalah bentuk ideal organisasi yang mempunyai ciri-ciri seperti yang yang dirumuskan oleh seorang pakar Max weber. Menurutnya birokrasi merupakan kemungkinan yang paling baik untuk suatu organisasi adapun ciri-ciri birokrasi menurutnya adalah: 1) Sumberdaya manusia dibagi-bagi dalam tugas-tugas khusus, sehingga masing-masing orang memiliki otoritas dan tanggung jawab yang jelas 2) Jabatan dan kedudukan diatur melalui jenjang otoritas 24 Thoha Miftah. Pembinaan organisasi: Proses Diognosa dan Intervensi ( Jakarta: PT Raja Grapindo persada, 2003) h. 96-99 24
  • 25.
    3) Para anggotaorganisasi dipilih dan dipromosikan atas dasar kemmapuan khusus 4) Para anggota organisasi memiliki karir administratif dan bekerja dengan gaji yang telah diatur 5) Pa angota administratif merupakan subjek atau pokok persoalan yang diatur dan di kendaliakan dengan ketat, inversional, dan diterapkan secara universal.25 Birokrasi Modern Menurut Wiber Menurut Wiber ada empat elemen dari birokrasi yaitu: 1) Pembagian tugas 2) Hirarkhi wewenang 3) Peraturan yang harus diikuti karyawan 4) Dalam memilih orang harus tiadak melihat “siapa” tetapi melihat “apanya” Ciri-ciri birokrasi ini adalah 1) Antara atasan dan bawahan sudah ada hubungan personal, diskusi dan ada kepercayaan 2) Bawahan sudah diharapkan memiliki partisipasi dalam kegiatan manajemen seperti perumusan tujuan, kebijakan dll. 3) Proses komunikasi antara atasan dan bawahan sudah lancar 4) Pengambilan keputusan sudah dimulai dari bawahan ada desentralisasi 5) Pengawasan tidak begitu ditekankan pada sifat birokrasi tetapi pada pengawasan diri 25 Wahjo Sumidjo Ibid. h. 60-61 25
  • 26.
    6) Manajemen memilikikomitmen terhadap pengembangan bawahan atau SDM.26 Contoh Struktur organisasi Modren berdasarkan kurikulum tahun 1994. Susunan Organisasi SMA sebagai berikut.27 Kepala Sekolah Kepala tata Usaha WAKASEK WAKASEK WAKASEK UR WAKASEK UR UR KESISWAAN UR KURIKULUM SARANA- HUMAS PRASARAN A KOORDINATOR GURU-GURU SISWA C. Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep- konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut 26 Winardi. Manajemen Prilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2009) h. 58 27 SuryoSubroto. Mnajemen Pendidikan Di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010).153 26
  • 27.
    untuk mengembangkan suatuteori organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa system pada organisasi. Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system. Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya. 1) Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi. 2) Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal. 3) Organisasi informal. 4) Struktur status dan peranan. 5) Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan i. Proses-proses hubungan dalam system. Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah 1. komunikasi perusahaan sebagai suatu lembaga atau organisasi berisi lebih dari satu orang, mengatur lebih dari satu tempat, dan berhubungan dengan banyak pihak. 27
  • 28.
    Karena faktor yangberbeda tadi; orang berbeda tempat dan berbeda waktu maka diperlukan sistem komunikasi yang lancar supaya semua kegiatan operasional berjalan dengan lancar. 2. berusaha untuk mencapai keseimbangan 3. pengambilan keputusan..28 Pendekatan - Pendekatan Manajemen dalam organisasi modern 1. pendekatan sifat penelitian kepemimpinan pada tahap awal didominasi dengan pendekatan sifat para pemimpin. Para peneliti berusaha mengidentifikasikan sifat-sifat para pemimpin yaitu dengan cara menguji sifat-sifat dan dan karekteristik personal para pemimpin, yaitu meliputi, Inelegensi, dominasi, percaya pada diri sendiri, energi, aktivitas, dan pengetahuan yang berhubungan dengan tugas. 2. pendekatan prilaku pada akhir tahun 1940-an, beberapa peneliti mulai memandang kepemimpinan sebagai suatu proses atau aktifitas yang dapat diamati. Pendekatan prilaku ini bertujuan untuk membedakajn prilaku-prilaku yag dihubungkan dengan kepemimpinan yang efektif. Para peneliti mengasumsikan bahwa efektif atau tidaknya prilaku pemimpin tergantung bagaimana seorang pemimpin menerapkan pola kepemimpinannya sesuai dengan situasi. Menurut hasil 28 Jhon M. Imvancevich, Roberk konopaske, Micheal T, Matteson. Peilaku dan Manajemen Organisasi. alih Bahasa, Gina Gania (Jakart: PT gelora Aksara Pratama, 2006) h. 19-20. 28
  • 29.
    penelitian ada duademinsi kepeimpinan, yaitu kepemimpinan yan berorientasi kepada tugas dan pemimpin yang beroreantasi kepada hubungan antara manusia. Sorang pemimpin yan efektif adalah pemimimpin yang tinggi dalam kedua demensi kepemimpinan ini. Kepemimpinan yang beroreentasi kepad atugas adalah pemimpin yang hanya menekankan penyelaesaian tugas-tugas kepada bawahannya dengan tidak mempedulikan perkembangan bakat, kompentensi, motivasi, minat, komunikasi dan kesejahteraan bawahannya. Ia hanya mementingkan kelancaran roda perjalanan organisasi yang dipimpinnya. Sebaliknya kepemimpinan yan beroreantasi kepada hubungan antara manusia hanya menekankan perkembangan bawahannya kepuasan, motifasi, kerjasama, pergaulan, dan kesejahteraan mereka ia mementingkan nasib para bawahannya, sementara kepentingan organisasi menjadi nomor dua.29 Kedua demensi kepemimpinan diatas, apabila berdiri sendiri akan menyebabkan kemunduran organisasi. Oleh karena itu kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu mengintegrasikan oreantasi tugas dan oreantasi hubunganantara manusia. Kepemimpinan ini akan selalu memmamfaatkan kerjasama dengan para bawahan untuk mencapai cita-cita dan tujuan organisasi. Dari uran diatas diatas dapat penulis simpulkan bahwa faktor pendukung kepemimpinan kepala sekolah adalah teknik-teknik kepemimpinan yaitu bagaimana seorang pemimpin mampu menciptakan situasi sehingga menyebabkan 29 Ibid. Ngalim Purwanto. Adminiatrasi dan Supervisi Pendidikan 29
  • 30.
    orang yang dipimpinnyatimbul kesadaran untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh seorang pemimpin. Dengan kata lain, efektipf atau tidaknya seseorang pemimpin tergantung dari bagaimana kemampuannya dalam mengelola dan menerapkan pola kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi dalam organisasi tersebut. Adapun teknik-teknik kepemimpinan dalam melakukan pendekatan adalah Pendekatan sifat dan pendekatan prilaku Pendekatan Sistem Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada hakekatnya merupakan proses transformasi berbagai masukan yang menghasilkan keluaran. 30 Pendekatan Situasional Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam lerangka konseptual untuk pendekatan contingency : lingkungan , konsep- 30 Ibid. Miftah Thoha. h .2003;262 30
  • 31.
    konsep dan teknik-teknikmanajeman, dan hubungan kontingensi antara keduanya.31 Pada struktur organisasi modern, gaya kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang paling sesuai sampai saat ini.Gaya kepemimpinan situasional dianggap para ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan pada asumsi bahwa keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh sifat-sifat dan perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam organisasi. Ada beberapa studi kepemimpinan yang didasarkan pada pendekatan ini, antara lain model kepemimpinan kontingensi Fiedler, teori kepemimpinan tiga dimensi dan teori kepemimpinan situasional.32 Teori ini dikembangkan oleh Fiedler dan Chemers, teori ini menyatakan bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang adalah tergantung pada interaksi antara kepribadian pemimpin dan situasi. mengidentifikasikan ketiga unsur dalam situasi kerja ini untuk membantu menentukan gaya kepemimpinan mana yanga akan efektif yaitu hubungan pemimpin anggota, struktur tugas, dan posisi kekuasan pemimpin. Hubungan pemimpin anggota berkaitan dengan persepsi bawahan atas pimpinan mereka dan bagaimana pemimpin diterima anggota. Struktur tugas berhubungan dengan bagaimana tugas-tugas para bawahan terstruktur atau tidak, 31 Sukanto rekso dihadiprodjo. Organisasi perusahaan Tiori Struktur dan Prilaku.M. Com 2009 32 Mukhtar, Iskandar. Oreantasi baru Supervisi Pendidikan (Jakarta: Gaum Persada, GP Prees, 2009). h. 83. 31
  • 32.
    apakah merupakan pekerjaanrutin atau tidak, sehingga pemimpin perlu menentukan struktur tugas yang jelas agar pekerjaan dapat dipahami bawahan. Sedangkan posisi kekuasaan pemimpin merupakan kekuasaan formal pemimpin yang berasal dari organisasi. Berdasarkan tiga dimensi tersebut, Fiedler menentukan dua jenis gaya kepemimpinan dan dua tingkat yang menyenangkan. Pertama, gaya kepemimpinan yang mengutamakan tugas, yaitu ketika pemimpin merasa puas jika tugas dilaksanakan. Kedua, gaya kepemimpinan yang mengutamakan pada hubungan kemanusiaan, hal tersebut menunjukan bahwa efektivitas kepemimpinaan bergantung pada tingkat pembauran antara gaya kepemimpinan dengan tingkat kondisi yang menyenangkan dalam situasi tertentu.33 33 Mulyasa. Manajenmen Berbasis Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005). h.113. 32
  • 33.