PERSENTASE SPESIAL BY
CLASS 46
PENDIDIKAN BIOLOGI SEMESTER IV
FISIOLOGI HEWAN
Syahbudin, M.Pd
Osmoregulasi adalah proses untuk
menjaga keseimbangan antara jumlah air
dan zat terlarut yang ada dalam tubuh
hewan. Osmoregulasi dapat juga
didefinisikan sebagai proses homeostasis
untuk menjaga agar cairan tubuh selalu
berada dalam keadaan stabil 
 Membuang sisa maupun hasil samping
metabolisme dari dalam tubuh makhluk hidup
untuk menjaga ketidakseimbangan reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh,
 Mencegah terhadap gangguan fungsi enzim
dalam proses metabolisme, dengan cara
membuang zat-zat sisa atau hasil sampingan
metabolisme yang bersifat racun,
 Mempertahankan kestabilan ratio ion-ion yang
terlarut dalam cairan tubuh, terutama ion-ion:
Na, K, Mg, Ca, Fe
Osmosis adalah pergerakan air dari
cairan yang mempunyai kandungan air lebih
tinggi (yang lebih encer) menuju ke cairan
yang mempunyai kandungan air yang lebih
rendah (yang lebih pekat).
 Hipertonik
 Isotonik
 Hipotonik
 Hipertonik
Adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut
lebih tinggi (tekanan osmotik lebih tinggi) dari pada yang
lain sehingga air bergerak ke luar sel
 Hipotonik
Merupakan suatu larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih rendah (tekanan osmotiknya lebih rendah)
dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel
 Isotonik
Merupakan suatu larutan yang mempunyai konsentrasi
zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama)
dengan cairan diluar sel sehingga tidak ada pergerakan
air.
1) Osmokonformer
Osmokonformer merupakan hewan yang tidak
mampu mempertahankan tekanan osmotik di
dalam tubuhnya, oleh karena itu hewan harus
melakukan berbagai adaptasi agar dapat bertahan
di dalam tempat hidupnya. adaptasi dapat dilakukan
sepanjang perubahan yang terjadi pada
lingkungannya tidak terlalu besar dan masih ada
dalam kisaran konsentrasi yang dapat diterimanya.
Jika perubahan lingkungan terlalu besar maka
hewan yang melakukan osmokonfermer tidak dapat
bertahan hidup di tempat tersebut.
2) Osmoregulator
Osmoregulasi adalah organisme yang
menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung
lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan
meregulasi ini maka osmoregulator dapat
hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta
lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi
cairan yang rendah, osmoregulator akan
melepaskan cairan berlebihan dan
sebaliknya.
Secara umum, organ osmoregulasi
invertebrata memakai mekanisme filtrasi,
reabsorbsi, dan sekresi yang prinsipnya sama
dengan kerja ginjal pada vertebrata yang
memproduksi urin yang lebih encer dari cairan
tubuhnya.
a. Sistem Osmoregulasi pada hewan invertebrata
b. Sistem Osmoregulasi pada hewan vertebrata
 1)   Osmoregulasi pada Serangga
Kehilangan air pada serangga terutama terjadi melalui
proses penguapan. Jalan utama kehilangan air pada
serangga adalah melalui spirakulum untuk mengurangi
kehilangan air dari tubuhnya maka kebanyakan serangga
akan menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan
pernapasannya.
 2)   Osmoregulasi pada Annelida
Cacing tanah seperti lumbricus terestris
merupakan regulator hiperosmotik yang efektif.
Hewan ini secara aktif mengabsorbsi ion-ion. Urine
yang diproduksinya encer, yang secara esensial
bersifat hiposmotik mendekati isosmotik terhadap
darahnya. Diduga konsentrasi urinnya disesuaikan
menurut kebutuhan keseimbangan air tubuhnya.
Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan
pendekatan prilaku yaitu aktif dimalam hari dan
menggali tanah lebih dalam bila permukaan tanah
kering.
 3)    Osmoregulasi pada Molusca
Pada tubuh keoang memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat
permeable terhadap air. bila dikeluarkan dari cangkangnya, maka air akan
hilang secepar penguapan air pada seluas permukaan tubuhnya. Semua
keong bernapas terutama dengan paru-paru yang terbentuk dari mantel
tubuhnya dan terbuka keluar melalui lubang kecil. Toleransi terhadap air
sangat tinggi. Tekanan osmotic cairan internal bervariasi secara luas
tergantung kandungan air lingkungannya. Untuk menghindari kehilangan air
yang berlebih, keong lebih aktif dimalam hari dan bila kondisi bertambah
kering , keoang akan berlindung dengan membenamkan diri kedalam tanah
serta menutup cangkangnya dengan semacam operculum yang berasal dari
lendir yang dikeluarkannya. Banyak keong darat yang secara rutin
mengeluarkan suatu zat yang mengandung nitrogen dalam bentuk asam
urat yang sulit larut dalam air, yang terbukti bahwa ternyata zat ini
meningkat pada beberapa spesies dalam masa kesulitan mendapatkan air.
Selama masa estivasi (tidur musim panas) asam urat ini disimpan dalam
ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air untuk menekskresikan
nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan air didalam
rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.
 1) Osmoregulasi pada Pisces
Ikan-ikan yang hidup di air tawar mempunyai cairan tubuh
yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungan, sehingga air
cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui
permukaan tubuh yang semipermiable. Bila hal ini tidak
dikendalikan atau diimbangi, maka akan menyebabkan
hilangnya garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh,
sehingga cairan tubuh tidak dapat menyokong fungsi-fungsi
fisiologis secara normal. Ginjal akan memompa keluar
kelebihan air tersebut sebagai air seni. Ginjal mempunyai
glomerulus dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini
dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh
agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-
banyaknya.
Ikan laut hidup pada lingkungan yang hipertonik
terhadap jaringan dan cairan tubuhnya, sehingga cenderung
kehilangan air melalui kulit dan insang, dan kemasukan
garam-garam. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan
‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian
berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam
cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini
dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut
dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air,
volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air
tawar. Tubulus ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air.
Jumlah glomerulus ikan laut cenderung lebih sedikit dan
bentuknya lebih kecil dari pada ikan air tawar
 2)   Osmoregulasi pada Reptil
Hewan dari kelas reptile, meliputi ular, buaya, dan kura-
kura memiliki kulit yang kering dan bersisik. pengeluarannya
hanya membutuhkan sedikit air. selain itu, Reptil juga
melakukan penghematan air dengan menghasilkan feses
yang kering. Bahkan, Kadal dan kura-kura pada saat
mengalami dehidrasi mampu memanfaatkan urin encer
yang dihasilkan dan disimpan dikandung kemihnya dengan
cara mereabsorbsinya.
 3)    Osmoregulasi pada Aves
Burung mengeluarkan kelebihan garam tersebut
melalui kelenjar garam, yang terdapat pada cekungan
dangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap
matanya, didekat hidung. Apabila burung laut menghadapi
kelebihan garam didalm tubhnya, hewan itu akan
menyekresikan cairan pekat yang banyak mengandung
NaCl. Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat tubuh
burung dijenuhkan oleh garam.
 4)   Osmoregulasi pada Mamalia
Pada mamalia kehilangan air dan garam dapat terjadi
lewat keringat. Sementara, cara mereka memperoleh air
sama seperti vertebrata lainnya, yaitu dari air minum dan
makanan. Akan tetapi, untuk mamalia yang hidup
dipadang pasir memperoleh air denga cara minum
merupakan hal yang mustahil sebagai contoh kangguru.
Kangguru tidak minum air, tetapi dapat bertahan dengan
menggunakan air metabolic yang dihasilkan dari oksidasi
glukosa. 
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

osmoregulasi pada hewan

  • 1.
    PERSENTASE SPESIAL BY CLASS46 PENDIDIKAN BIOLOGI SEMESTER IV FISIOLOGI HEWAN Syahbudin, M.Pd
  • 2.
    Osmoregulasi adalah prosesuntuk menjaga keseimbangan antara jumlah air dan zat terlarut yang ada dalam tubuh hewan. Osmoregulasi dapat juga didefinisikan sebagai proses homeostasis untuk menjaga agar cairan tubuh selalu berada dalam keadaan stabil 
  • 3.
     Membuang sisamaupun hasil samping metabolisme dari dalam tubuh makhluk hidup untuk menjaga ketidakseimbangan reaksi-reaksi kimia dalam tubuh,  Mencegah terhadap gangguan fungsi enzim dalam proses metabolisme, dengan cara membuang zat-zat sisa atau hasil sampingan metabolisme yang bersifat racun,  Mempertahankan kestabilan ratio ion-ion yang terlarut dalam cairan tubuh, terutama ion-ion: Na, K, Mg, Ca, Fe
  • 4.
    Osmosis adalah pergerakanair dari cairan yang mempunyai kandungan air lebih tinggi (yang lebih encer) menuju ke cairan yang mempunyai kandungan air yang lebih rendah (yang lebih pekat).  Hipertonik  Isotonik  Hipotonik
  • 5.
     Hipertonik Adalah suatularutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel  Hipotonik Merupakan suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotiknya lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel  Isotonik Merupakan suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) dengan cairan diluar sel sehingga tidak ada pergerakan air.
  • 7.
    1) Osmokonformer Osmokonformer merupakanhewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik di dalam tubuhnya, oleh karena itu hewan harus melakukan berbagai adaptasi agar dapat bertahan di dalam tempat hidupnya. adaptasi dapat dilakukan sepanjang perubahan yang terjadi pada lingkungannya tidak terlalu besar dan masih ada dalam kisaran konsentrasi yang dapat diterimanya. Jika perubahan lingkungan terlalu besar maka hewan yang melakukan osmokonfermer tidak dapat bertahan hidup di tempat tersebut.
  • 8.
    2) Osmoregulator Osmoregulasi adalahorganisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya.
  • 9.
    Secara umum, organosmoregulasi invertebrata memakai mekanisme filtrasi, reabsorbsi, dan sekresi yang prinsipnya sama dengan kerja ginjal pada vertebrata yang memproduksi urin yang lebih encer dari cairan tubuhnya. a. Sistem Osmoregulasi pada hewan invertebrata b. Sistem Osmoregulasi pada hewan vertebrata
  • 10.
     1)   Osmoregulasi padaSerangga Kehilangan air pada serangga terutama terjadi melalui proses penguapan. Jalan utama kehilangan air pada serangga adalah melalui spirakulum untuk mengurangi kehilangan air dari tubuhnya maka kebanyakan serangga akan menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasannya.
  • 11.
     2)   Osmoregulasi padaAnnelida Cacing tanah seperti lumbricus terestris merupakan regulator hiperosmotik yang efektif. Hewan ini secara aktif mengabsorbsi ion-ion. Urine yang diproduksinya encer, yang secara esensial bersifat hiposmotik mendekati isosmotik terhadap darahnya. Diduga konsentrasi urinnya disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan air tubuhnya. Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan pendekatan prilaku yaitu aktif dimalam hari dan menggali tanah lebih dalam bila permukaan tanah kering.
  • 13.
     3)    Osmoregulasi padaMolusca Pada tubuh keoang memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat permeable terhadap air. bila dikeluarkan dari cangkangnya, maka air akan hilang secepar penguapan air pada seluas permukaan tubuhnya. Semua keong bernapas terutama dengan paru-paru yang terbentuk dari mantel tubuhnya dan terbuka keluar melalui lubang kecil. Toleransi terhadap air sangat tinggi. Tekanan osmotic cairan internal bervariasi secara luas tergantung kandungan air lingkungannya. Untuk menghindari kehilangan air yang berlebih, keong lebih aktif dimalam hari dan bila kondisi bertambah kering , keoang akan berlindung dengan membenamkan diri kedalam tanah serta menutup cangkangnya dengan semacam operculum yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Banyak keong darat yang secara rutin mengeluarkan suatu zat yang mengandung nitrogen dalam bentuk asam urat yang sulit larut dalam air, yang terbukti bahwa ternyata zat ini meningkat pada beberapa spesies dalam masa kesulitan mendapatkan air. Selama masa estivasi (tidur musim panas) asam urat ini disimpan dalam ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air untuk menekskresikan nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan air didalam rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.
  • 15.
     1) Osmoregulasipada Pisces Ikan-ikan yang hidup di air tawar mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungan, sehingga air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui permukaan tubuh yang semipermiable. Bila hal ini tidak dikendalikan atau diimbangi, maka akan menyebabkan hilangnya garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh, sehingga cairan tubuh tidak dapat menyokong fungsi-fungsi fisiologis secara normal. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air tersebut sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomerulus dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak- banyaknya.
  • 16.
    Ikan laut hiduppada lingkungan yang hipertonik terhadap jaringan dan cairan tubuhnya, sehingga cenderung kehilangan air melalui kulit dan insang, dan kemasukan garam-garam. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubulus ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomerulus ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil dari pada ikan air tawar
  • 18.
     2)   Osmoregulasi padaReptil Hewan dari kelas reptile, meliputi ular, buaya, dan kura- kura memiliki kulit yang kering dan bersisik. pengeluarannya hanya membutuhkan sedikit air. selain itu, Reptil juga melakukan penghematan air dengan menghasilkan feses yang kering. Bahkan, Kadal dan kura-kura pada saat mengalami dehidrasi mampu memanfaatkan urin encer yang dihasilkan dan disimpan dikandung kemihnya dengan cara mereabsorbsinya.
  • 19.
     3)    Osmoregulasi padaAves Burung mengeluarkan kelebihan garam tersebut melalui kelenjar garam, yang terdapat pada cekungan dangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap matanya, didekat hidung. Apabila burung laut menghadapi kelebihan garam didalm tubhnya, hewan itu akan menyekresikan cairan pekat yang banyak mengandung NaCl. Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat tubuh burung dijenuhkan oleh garam.
  • 20.
     4)   Osmoregulasi padaMamalia Pada mamalia kehilangan air dan garam dapat terjadi lewat keringat. Sementara, cara mereka memperoleh air sama seperti vertebrata lainnya, yaitu dari air minum dan makanan. Akan tetapi, untuk mamalia yang hidup dipadang pasir memperoleh air denga cara minum merupakan hal yang mustahil sebagai contoh kangguru. Kangguru tidak minum air, tetapi dapat bertahan dengan menggunakan air metabolic yang dihasilkan dari oksidasi glukosa. 
  • 21.