Financial Ratio
(bagian 3)
Pasar Saham
Georgius Rinaldo
dodo@kuliahkita.com
Pendahuluan
Rasio terakhir yang akan dibahas adalah valuation ratio.
Secara umum valuasi artinya nilai atau apakah berharga / kelayakan
dalam kasus ini adalah harga saham. Karena seberapa menariknya
bisnis, tetap perlu dilihat valuasinya.
Bisa jadi perusahaan yang valuasinya murah jauh
lebih layak diinvestasi daripada perusahaan besar
yang valuasinya sudah terlalu mahal.
Valuation Ratio
Rasio valuasi membantu Kita memahami harga saham apakah
menarik / layak untuk diinvestasi.
Seperti rasio lainnya, rasio ini tentunya perlu dibandingkan dengan
perusahaan lain, tapi kurang berguna jika dilihat sebagai data satuan.
Valuasi yang akan digunakan adalah:
- Price to Sales (P/S) ratio
- Price to Book Value (P/BV) ratio
- Price to Earning Ratio (P/E) ratio.
Dalam kasus umum, investor mungkin menggunakan pendapatan
untuk melihat value / nilai investasi.
Tetapi pendapatan kuranglah tepat karena perusahaan punya siklus
saat pendapatan kecil. Oleh karena itu digunakanlah P/S ratio
Price to Sales Ratio = Current Share Price / Sales per Share
* Sales per Share = Total Revenue / Jumlah Total Share
Valuation Ratio - P/S Ratio
Misalkan dari P&L Statement perusahaan X didapatkan:
- Total revenue : 4550 juta
- Jumlah share : 100 juta
- Sales per Share : 4550 / 100 = Rp 45,5
Lalu misalkan harga 1 lembar saham saat ini (current share price)
adalah 100 rupiah. Maka:
P/S Ratio = 100 / 45,5 = 2,2
Valuation Ratio - P/S Ratio
P/S Ratio sebesar 2,2x artinya tiap penjualan 1 rupiah, harga saham
dinilai 2,2x lebih tinggi.
Tentunya semakin tinggi angka P/S ratio, makin tinggi valuasinya.
Rasio ini biasanya berguna untuk membandingkan valuasi
perusahaan di fase awal (early-stage) yang telah punya revenue, tapi
belum profitable.
Valuation Ratio - P/S Ratio
Untuk mengetahui P/BV Ratio Kita perlu tahu dulu apa itu book value
(BV). Book Value adalah jumlah sisa uang kas setelah perusahaan
membayar obligasi.
Book Value biasa disajikan dengan basis per share. Misal: Jika book
value per share adalah 60 rupiah, berarti ini adalah nilai yang
diharapkan shareholder jika perusahaan likuidasi (bankrut).
Book Value = Share Capital + Reserves / Jumlah total shares
Valuation Ratio - P/BV Ratio
Misalkan terdapat share capital 20 juta dengan cadangan sebesar
1500 juta rupiah. Jumlah share yang beredar adalah 10 juta. Maka:
Book Value per Share = (20 + 1500) juta / 10 juta = Rp 152,- per share.
Artinya jika perusahaan melikuidasi semua aset untuk membayar
hutang, shareholder bisa beharap mendapatkan 152 rupiah per share.
Valuation Ratio - P/BV Ratio
Lalu untuk menghitung P/BV ratio adalah dengan rumus:
P/BV ratio = Harga share / Book Value
Dengan contoh sebelumnya maka jika harga share 700 adalah
P/BV ratio = 700 / 152 = 4,61x
Artinya perusahaan tersebut trading dengan 4,61x book value-nya. Jika
rasio tinggi, bisa berarti perusahaan overvalue, dan sebaliknya
Valuation Ratio - P/BV Ratio
Price to Earning Ratio - Adalah rasio yang paling populer dipakai
investor dan paling sering diperiksa.
Sebelum itu, Kita akan bahas Earning Per Share (EPS) terlebih dahulu.
EPS mengukur keuntungan perusahaan dalam basis per share. Jadi
misalkan perusahaan punya 1000 share dan menghasilkan profit 2
ratus ribu, maka EPS-nya adalah = 200.000 / 1000 = 200. Makin tinggi
angkanya semakin baik.
Valuation Ratio - P/E Ratio
JIka kita membagi harga pasar saat itu (current market price) dengan
EPS, maka akan didapatkan P/E Ratio.
P/E ratio dikaitkan dengan “kelipatan” karena mengukur kerelaan
partisipan untuk membayar saham di harga itu dengan pertimbangan
pendapatan perusahaan. Makin tinggi P/E ratio, berarti semakin mahal
saham itu.
Valuation Ratio - P/E Ratio
Misalkan Perusahaan X memiliki PAT sebesar 367.000 juta dan
memiliki share sebanyak 17.801 juta. Maka:
EPS = 367.000 juta / 17.801 juta = 21,49
* Pendapatan per sharenya adalah Rp. 21,49
Misalkan harga share saat itu adalah 660, maka:
PE/R = 660 / 21,49 = 30,71
* Artinya untuk tiap laba yang dihasilkan, partisipan mau membayar Rp 30,71untuk
mendapatkan sharenya
Valuation Ratio - P/E Ratio
Misalkan EPS-nya tetap tetapi P/ER naik. Berarti harga saham naik
bersama ekspektasi pasar.
Karena berbasis earning, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
1. P/E menunjukkan seberapa mahal saham. Misal: P/E = 25-30
2. Komponen P/E adalah earning sehingga dapat dimanipulasi
3. Pastikan perusahaan tidak sering mengganti kebijakan akuntansi
4. Perhatikan penanggulangan depresiasi perusahaan
5. Jika pendapatan perusahaan naik tetapi tidak ada di cash flow dan
sales, berarti ada yang salah.
Valuation Ratio - P/E Ratio
Valuasi secara umum adalah untuk mengukur ‘worth’ atau kelayakan
dari suatu saham.
Rasio-rasio yang ada melibatkan laporan statement baik itu P&L
statement dan balance sheet.
Perusahaan yang punya profit margin lebih besar akan lebih menarik
untuk diinvestasi.
Review
Jika perusahaan akan bankrut, Book Value perusahaan akan memberi
tahu sisa uang perusahaan setelah obligasi terbayar dengan basis
per share.
EPS mengukur profitabilitas perusahaan dalam basis per share,
sedangkan P/E Ratio mengukur kesediaan partisipan pasar untuk
membayar saham dengan perspektif pendapatan perusahaan.
Perlu hati-hati terhadap P/E Ratio karena berkaitan dengan laporan
keuangan yang berkaitan dengan cara perhitungannya.
Review

Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03

  • 1.
  • 2.
    Pendahuluan Rasio terakhir yangakan dibahas adalah valuation ratio. Secara umum valuasi artinya nilai atau apakah berharga / kelayakan dalam kasus ini adalah harga saham. Karena seberapa menariknya bisnis, tetap perlu dilihat valuasinya. Bisa jadi perusahaan yang valuasinya murah jauh lebih layak diinvestasi daripada perusahaan besar yang valuasinya sudah terlalu mahal.
  • 3.
    Valuation Ratio Rasio valuasimembantu Kita memahami harga saham apakah menarik / layak untuk diinvestasi. Seperti rasio lainnya, rasio ini tentunya perlu dibandingkan dengan perusahaan lain, tapi kurang berguna jika dilihat sebagai data satuan. Valuasi yang akan digunakan adalah: - Price to Sales (P/S) ratio - Price to Book Value (P/BV) ratio - Price to Earning Ratio (P/E) ratio.
  • 4.
    Dalam kasus umum,investor mungkin menggunakan pendapatan untuk melihat value / nilai investasi. Tetapi pendapatan kuranglah tepat karena perusahaan punya siklus saat pendapatan kecil. Oleh karena itu digunakanlah P/S ratio Price to Sales Ratio = Current Share Price / Sales per Share * Sales per Share = Total Revenue / Jumlah Total Share Valuation Ratio - P/S Ratio
  • 5.
    Misalkan dari P&LStatement perusahaan X didapatkan: - Total revenue : 4550 juta - Jumlah share : 100 juta - Sales per Share : 4550 / 100 = Rp 45,5 Lalu misalkan harga 1 lembar saham saat ini (current share price) adalah 100 rupiah. Maka: P/S Ratio = 100 / 45,5 = 2,2 Valuation Ratio - P/S Ratio
  • 6.
    P/S Ratio sebesar2,2x artinya tiap penjualan 1 rupiah, harga saham dinilai 2,2x lebih tinggi. Tentunya semakin tinggi angka P/S ratio, makin tinggi valuasinya. Rasio ini biasanya berguna untuk membandingkan valuasi perusahaan di fase awal (early-stage) yang telah punya revenue, tapi belum profitable. Valuation Ratio - P/S Ratio
  • 7.
    Untuk mengetahui P/BVRatio Kita perlu tahu dulu apa itu book value (BV). Book Value adalah jumlah sisa uang kas setelah perusahaan membayar obligasi. Book Value biasa disajikan dengan basis per share. Misal: Jika book value per share adalah 60 rupiah, berarti ini adalah nilai yang diharapkan shareholder jika perusahaan likuidasi (bankrut). Book Value = Share Capital + Reserves / Jumlah total shares Valuation Ratio - P/BV Ratio
  • 8.
    Misalkan terdapat sharecapital 20 juta dengan cadangan sebesar 1500 juta rupiah. Jumlah share yang beredar adalah 10 juta. Maka: Book Value per Share = (20 + 1500) juta / 10 juta = Rp 152,- per share. Artinya jika perusahaan melikuidasi semua aset untuk membayar hutang, shareholder bisa beharap mendapatkan 152 rupiah per share. Valuation Ratio - P/BV Ratio
  • 9.
    Lalu untuk menghitungP/BV ratio adalah dengan rumus: P/BV ratio = Harga share / Book Value Dengan contoh sebelumnya maka jika harga share 700 adalah P/BV ratio = 700 / 152 = 4,61x Artinya perusahaan tersebut trading dengan 4,61x book value-nya. Jika rasio tinggi, bisa berarti perusahaan overvalue, dan sebaliknya Valuation Ratio - P/BV Ratio
  • 10.
    Price to EarningRatio - Adalah rasio yang paling populer dipakai investor dan paling sering diperiksa. Sebelum itu, Kita akan bahas Earning Per Share (EPS) terlebih dahulu. EPS mengukur keuntungan perusahaan dalam basis per share. Jadi misalkan perusahaan punya 1000 share dan menghasilkan profit 2 ratus ribu, maka EPS-nya adalah = 200.000 / 1000 = 200. Makin tinggi angkanya semakin baik. Valuation Ratio - P/E Ratio
  • 11.
    JIka kita membagiharga pasar saat itu (current market price) dengan EPS, maka akan didapatkan P/E Ratio. P/E ratio dikaitkan dengan “kelipatan” karena mengukur kerelaan partisipan untuk membayar saham di harga itu dengan pertimbangan pendapatan perusahaan. Makin tinggi P/E ratio, berarti semakin mahal saham itu. Valuation Ratio - P/E Ratio
  • 12.
    Misalkan Perusahaan Xmemiliki PAT sebesar 367.000 juta dan memiliki share sebanyak 17.801 juta. Maka: EPS = 367.000 juta / 17.801 juta = 21,49 * Pendapatan per sharenya adalah Rp. 21,49 Misalkan harga share saat itu adalah 660, maka: PE/R = 660 / 21,49 = 30,71 * Artinya untuk tiap laba yang dihasilkan, partisipan mau membayar Rp 30,71untuk mendapatkan sharenya Valuation Ratio - P/E Ratio
  • 13.
    Misalkan EPS-nya tetaptetapi P/ER naik. Berarti harga saham naik bersama ekspektasi pasar. Karena berbasis earning, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. P/E menunjukkan seberapa mahal saham. Misal: P/E = 25-30 2. Komponen P/E adalah earning sehingga dapat dimanipulasi 3. Pastikan perusahaan tidak sering mengganti kebijakan akuntansi 4. Perhatikan penanggulangan depresiasi perusahaan 5. Jika pendapatan perusahaan naik tetapi tidak ada di cash flow dan sales, berarti ada yang salah. Valuation Ratio - P/E Ratio
  • 14.
    Valuasi secara umumadalah untuk mengukur ‘worth’ atau kelayakan dari suatu saham. Rasio-rasio yang ada melibatkan laporan statement baik itu P&L statement dan balance sheet. Perusahaan yang punya profit margin lebih besar akan lebih menarik untuk diinvestasi. Review
  • 15.
    Jika perusahaan akanbankrut, Book Value perusahaan akan memberi tahu sisa uang perusahaan setelah obligasi terbayar dengan basis per share. EPS mengukur profitabilitas perusahaan dalam basis per share, sedangkan P/E Ratio mengukur kesediaan partisipan pasar untuk membayar saham dengan perspektif pendapatan perusahaan. Perlu hati-hati terhadap P/E Ratio karena berkaitan dengan laporan keuangan yang berkaitan dengan cara perhitungannya. Review