Republik Maluku Selatan
Latar
Belakang
Tujuan
Tokoh
Jalannya
Konflik
Upaya
Pemerintah
Kesimpulan
LATAR BELAKANG
Pernyataan oleh Urbanus Pupella
• Yang isinya Tak ingin masuk dalam federasi dan ingin
bergabung dengan Republik Indonesia.
Provokasi oleh Dr. Christian Soumokil (Jaksa Agung RIS yang
anti-RI)
• Dilakukan kepada pasukan-pasukan baret merah & hijau dari
Ambon, yang dibiarkan oleh Kolonel Schotborgh (Komandan
tentara Belanda di Makassar).
Konflik Pro-Kontra Republik
• Pada 19 Februari, terjadi perkelahian antara anggota PIM
yang pro-Republik dengan anti-Republik (didukung oleh
pasukan khusus asal Ambon yang sudah terkena provokasi
oleh Soumokil).
TUJUAN
Melepaskan
diri dari
NKRI
Mendirikan
negara
sendiri
RMS
(Republik
Maluku
Selatan)
TOKOH
Dukungan : Pasukan
KNIL yang merasa
tak pasti kejelasan
statusnya setelah
KMB.
Pimpinan kedua :
Frans
Tutuhatunewa
Pimpinan pertama
dalam
pengasingan di
Belanda : Prof.
Johan Manusama
Pendiri : Dr.
Christian
Soumokil
Pemerintah Pengasingan
Untuk menunjukkan eksistensinya, beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di hadapan
Presiden SBY pada hari keluarga Nasional di Ambon pada 29 Juni 2007. Pada 24 April 2008, John
Watilette, perdana menteri pemerintahan RMS di pengasingan Belanda merayakan peringatan 58 tahun
proklamasi kemerdekaan RMS, seperti yang dimuat pada harian Algemeen Dagblad.
Pengungsian ke Belanda
Pemipin RMS mengasingkan diri ke Belanda diikuti oleh sekitar 12.500 orang Maluku Selatan (termasuk
tentara KNIL beserta keluarganya), yang saat itu diyakini hanya untuk sementara saja. Mereka lalu
membentuk pemerintah pengasingan di Belanda.
Menguasai Perairan
Pemusatan kekuatan di Seram & Ambon, juga
penguasaan atas perairan laut Maluku Tengah 
blokade & penghancuran kapal-kapal pemerintah.
Pada 14 Juli 1950, pasukan ekspedisi APRIS/TNI
mulai menumpas pos-pos penting RMS 
Dituntaskan pada November 1950.
Nyaris Proklamasi
Dilakukan oleh bekas prajurit KNIL & pro-Belanda
(Soumokil, Ir. J. A. Manusama, J. H. Manahutu)
pada 25 April 1950.
Misi damai pemerintah pusat diketuai Dr. J.
Leimena gagal  Penumpasan lewat kekuatan
senjata oleh pasukan Kolonel A. E. Kawilarang.
JALANNYA PEMBERONTAKAN
UPAYA PEMERINTAH
Secara
Damai
Mengirim Dr. J. Leimena, Ir.
Putuhena, Pellaupessy & Dr.
Rehatta ke Ambon dengan korvet
Hang Tuah pada 27 April 1950.
Pada 1 Mei 1950, sebuh
higginboot mendatangi Hang
Tuah di Syahbandar Ambon
sebagai pengantar surat berisi
penolakan.
Leimena dkk akan memberi surat
balasan, tapi higginboot telah
diperintahkan untuk segera
kembali (tidak boleh menunggu).
Blokade Laut
(memaksa
agar bersedia
berunding)
Pada 18 Mei – 14 Juli 1950,
semua perairan Maluku diawasi
& kapal pemberontak
dihancurkan.
Pendaratan di Pulau Buru, Seram,
Tanimbar, Kei & Aru.
Gagal memaksa Soumokil untuk
bersedia berunding.
Operasi
Militer
(GOM IV)
Terdiri dari 3 pasukan (pasukan I
didaratkan di Hitu, pasukan II di
Tulehu, pasukan III di Ambon),
dipimpin Letkol Slamet Riyadi.
Operasi berlangsung lama –
dilakukan mulai September &
baru Oktober APRI bisa
menguasai Hitu.
Pada 4 November 1950, benteng
Nieuw Victoria direbut APRI. Sisa
angkatan perang RMS lari ke
gunung/pulau di sekitar Ambon.
NASIB TOKOH RMS
Tertangkap Tidak
Tertangkap
Prof. J. Masusama dkk
melarikan diri &
membentuk
pemerinahan
pengasingan di Belanda.
Sisa-sisa angkatan
perang RMS melarikan
diri ke gunung/pulau di
sekitar Ambon & tak
diketahui
keberadaannya.Dr. Soumokil sempat
melarikan diri ke Pulau
Seram. Namun, berhasil
tertangkap pada 2 Desember
1962 & dijatuhi hukuman
mati oleh pengadilan militer
pada 12 April 1966 di
Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pada 1952, Sebagian
pimpinan angkatan
perang RMS
tertangkap &
menyerah.

Pemberontakan Republik Maluku Selatan

  • 1.
  • 2.
    LATAR BELAKANG Pernyataan olehUrbanus Pupella • Yang isinya Tak ingin masuk dalam federasi dan ingin bergabung dengan Republik Indonesia. Provokasi oleh Dr. Christian Soumokil (Jaksa Agung RIS yang anti-RI) • Dilakukan kepada pasukan-pasukan baret merah & hijau dari Ambon, yang dibiarkan oleh Kolonel Schotborgh (Komandan tentara Belanda di Makassar). Konflik Pro-Kontra Republik • Pada 19 Februari, terjadi perkelahian antara anggota PIM yang pro-Republik dengan anti-Republik (didukung oleh pasukan khusus asal Ambon yang sudah terkena provokasi oleh Soumokil).
  • 3.
  • 4.
    TOKOH Dukungan : Pasukan KNILyang merasa tak pasti kejelasan statusnya setelah KMB. Pimpinan kedua : Frans Tutuhatunewa Pimpinan pertama dalam pengasingan di Belanda : Prof. Johan Manusama Pendiri : Dr. Christian Soumokil
  • 5.
    Pemerintah Pengasingan Untuk menunjukkaneksistensinya, beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di hadapan Presiden SBY pada hari keluarga Nasional di Ambon pada 29 Juni 2007. Pada 24 April 2008, John Watilette, perdana menteri pemerintahan RMS di pengasingan Belanda merayakan peringatan 58 tahun proklamasi kemerdekaan RMS, seperti yang dimuat pada harian Algemeen Dagblad. Pengungsian ke Belanda Pemipin RMS mengasingkan diri ke Belanda diikuti oleh sekitar 12.500 orang Maluku Selatan (termasuk tentara KNIL beserta keluarganya), yang saat itu diyakini hanya untuk sementara saja. Mereka lalu membentuk pemerintah pengasingan di Belanda. Menguasai Perairan Pemusatan kekuatan di Seram & Ambon, juga penguasaan atas perairan laut Maluku Tengah  blokade & penghancuran kapal-kapal pemerintah. Pada 14 Juli 1950, pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-pos penting RMS  Dituntaskan pada November 1950. Nyaris Proklamasi Dilakukan oleh bekas prajurit KNIL & pro-Belanda (Soumokil, Ir. J. A. Manusama, J. H. Manahutu) pada 25 April 1950. Misi damai pemerintah pusat diketuai Dr. J. Leimena gagal  Penumpasan lewat kekuatan senjata oleh pasukan Kolonel A. E. Kawilarang. JALANNYA PEMBERONTAKAN
  • 6.
    UPAYA PEMERINTAH Secara Damai Mengirim Dr.J. Leimena, Ir. Putuhena, Pellaupessy & Dr. Rehatta ke Ambon dengan korvet Hang Tuah pada 27 April 1950. Pada 1 Mei 1950, sebuh higginboot mendatangi Hang Tuah di Syahbandar Ambon sebagai pengantar surat berisi penolakan. Leimena dkk akan memberi surat balasan, tapi higginboot telah diperintahkan untuk segera kembali (tidak boleh menunggu). Blokade Laut (memaksa agar bersedia berunding) Pada 18 Mei – 14 Juli 1950, semua perairan Maluku diawasi & kapal pemberontak dihancurkan. Pendaratan di Pulau Buru, Seram, Tanimbar, Kei & Aru. Gagal memaksa Soumokil untuk bersedia berunding. Operasi Militer (GOM IV) Terdiri dari 3 pasukan (pasukan I didaratkan di Hitu, pasukan II di Tulehu, pasukan III di Ambon), dipimpin Letkol Slamet Riyadi. Operasi berlangsung lama – dilakukan mulai September & baru Oktober APRI bisa menguasai Hitu. Pada 4 November 1950, benteng Nieuw Victoria direbut APRI. Sisa angkatan perang RMS lari ke gunung/pulau di sekitar Ambon.
  • 7.
    NASIB TOKOH RMS TertangkapTidak Tertangkap Prof. J. Masusama dkk melarikan diri & membentuk pemerinahan pengasingan di Belanda. Sisa-sisa angkatan perang RMS melarikan diri ke gunung/pulau di sekitar Ambon & tak diketahui keberadaannya.Dr. Soumokil sempat melarikan diri ke Pulau Seram. Namun, berhasil tertangkap pada 2 Desember 1962 & dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer pada 12 April 1966 di Kepulauan Seribu, Jakarta. Pada 1952, Sebagian pimpinan angkatan perang RMS tertangkap & menyerah.