DASAR-DASAR KELISTRIKAN
(Motor/Instalasi Listrik)
1
SKEMA PENYALURAN LISTRIK
2
Definisi Listrik
Rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran
dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam
efek yang telah umum diketahui, seperti petir, listrik statis,
induksi elektromagnetik dan arus listrik
3
Sifat Fisika Listrik
 MuatanListrik
 MedanListrik
 Potensial Listrik
 Arus Listrik
 Electromagnet
4
6 PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK
1. KEAMANAN
Keamanan ditujukan untuk keselamatan manusia,ternak dan
harta benda. Pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasi
sebelum digunakan /disambung dan setiap perubahan yang
penting perlu diberi tanda(kode). untuk keamanan dalam
pekerjaan selanjutnya.
5
6
2. KEANDALAN
Keandalan yang tinggi diperlukan untuk mengatasi kerusakan
dalam batas-batas normal termasuk kesederhanaan sistim
misalkan mudah untuk dimengerti dalam pengoperasian pada
keadaan normal maupun dalam keadaan darurat . untuk
selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan -peralatan
listrik yang lain.
3. KETERSEDIAAN
Semua peralatan harus mudah diatur menurut operasinya baik
dalam pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan, dan
perbaikan serta mudah dalam memasangnya. Diberikan label
atau sejenisnya yang menunjukkan penggunaan peralatan
tersebut. Agar terhindar dari kebingungan atau kesimpang
siuran.
7
4. KEMUDAHAN
Pemberian daya yang kontinyu adalah sangat penting.
Sumberdaya cadangan yang diperlukan untuk memberikan
daya seluruh atau sebagian dari beban. Keleluasan dari sistim
listrik yaitu sistim tersebut dapat diadakan perubahan jika
perlu diperbaharui dan diperluas / dikembangkan untuk
keperluan lain pada masa yang akan datang.
5. PENGARUH PADA LINGKUNGAN
Pengaruh dalam macam-macam hal mis: Polusi, Bising, dll
termasuk juga estetika keindahan
6. EKONOMIS
Sejak Perencanaan pemasangan sampai dengan pengoperasian
harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasinya
EMPAT BESARAN LISTRIK
TEGANGAN
(E = Volt)
KUAT ARUS
(I = Ampere)
8
DAYA
(P = Watt)
HAMBATAN (R
= Ohm Ώ )
Tegangan Air 10 L Tidak ada tegangan
• Tegangan adalah perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif
pada sebuah battere.
1,5 V
10 L
5 L 5 L
TEGANGAN
9
Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta
Italy (18 February 1745 – 5 March 1827 )
 Sebuah Batere mempunyai 1,5 Vtegangannya.
 Apa yang dimaksud Tegangan 1,5 VBatere tersebut ?
Mengukur Beda Potensial (Tegangan Listrik)
 Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter
 Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan
diukur beda potensialnya.
Diagram Komponen
10
Kuat Arus Listrik
André-Marie Ampère
French physicist ( Jan.20,1775 - June10, 1836 )
Arus listrik di dalam rangkaian hanya dapat mengalir pada
rangkaian tertutup.
Diagram Rangkaian
11
Pengertian Kuat Arus Listrik
 Kuat Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu.
 Kuat Arus disimbulkan dengan huruf Idan satuan Ampere ( A)
dengan tanda panah ( ) sebagai penunjukarah.
Jadi : Kuat Arus = Muatan Listrik
Waktu
12
Secara matematis dinyatakan sebagai :
I 
Q
t
I = Kuat arus listrik (Ampere)
Q = Muatan listrik ( Coulomb ) t
= Waktu ( detik )
13
 Kuat Arus juga terdiri dari Kuat Arus ACdan DC
 Alat Ukur Kuat Arus adalah Ampere-meter, yang dipasang seri
terhadap sumber dan beban.
BEBAN
I E
A A
14
Mengukur kuat arus listrik
 Ampere meter
 Trafo Arus ( CT)
 Tang Ampere
Ke Diagram Rangkain
15
George Simon Ohm
German physicist, ( March 16, 1789 - July6, 1854 )
R
I
E
 Jikabeban Hambatan dipasang pada sumber Tegangan dalam
rangkaian tertutup, maka akan mengalir Kuat Arus.
HUKUM OHM :
 Besarnya Kuat Arus (I) berbanding lurus dengan Tegangannya
(E) dan berbanding terbalik dengan Hambatannya (R).
16
HAMBATAN
Hambatan adalah suatu bahan yang dapat menghambat kuat arus
dalam suatu rangkaian
Hambatan terdiri dari :
I.Hambatan Beban :
R
1) Beban Resitif
L
2) Beban Induktif
C
3) Beban Capasitif
Besarnya Hambatan Beban disebut Impedansi ( Z), Dimana :
Z = V R2
+ ( L – C )2
17
II. Hambatan Penghantar
1) JenisPenghantar ( ρ =Rho)
2)Besar Penghantar ( Penampang )
3). Panjang Penghantar
Besarnya hambatan penghantar :
R = ρ x L / q
R=Hambatan dalam Ohm
Ρ =Hambatan Jenis
L=Panjang dalam meter
q =Penampang dalammm
Alat Ukur hambatan adalah Ohm–meter, yang dipasang paralel
terhadap beban tanpa bertegangan.
Ώ
R
18
Ohm meter
19
 Manual
 Digital
 Konstruksi
 Diagram
 pengukuran
Daya adalah banyaknya Tenaga yang digunakan dalam batas
Waktu yang ditentukan
Daya disimbulkan dengan huruf P , dan satuan Watt ( W).
Jadi:Daya =Tenaga
Waktu
Atau : P = W/t
Dimana: P=Daya dalam Watt ( W)
W=Tenaga dalam Joule( J)
t =Waktu dalam detik ( s)
DAYA
20
James Watt
Scotlad ( 19 Jan1736 – 25 Aug 1819 )
ALAT UKUR DAYA
Alat ukur Daya adalah Watt meter dipasang seri-paralel
terhadap sumber dan beban
21
22
Apabila kawat dialiri arus listrik searah, maka pada sekeliling
kawat tersebut akan timbul medan magnet
Macam - Macam Magnet
a. Magnet permanen adalah macam magnet berupa suatu
KEMAGNETAN
besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari
bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang
luar.
Macam magnet ini disebut magnet alam karena memiliki sifat
kemagnetan yang tetap
b. Magnet buatan yaitu salah satu macam-macam magnet yang
dibuat oleh manusia. Macam-macam magnet buatan ini dibuat
dari bahan-bahan magnetik yang kuat seperti besi dan baja.
SIFAT - SIFAT MAGNET
1. Pada ujung - ujung sebuah magnet
terdapat kutub utara ( Npole) dan
kutub selatan (S pole)
2. Kutub - kutub yang senama akan saling tolak - menolak,
sedangkan kutub - kutub yang tidak senama akan saling tarik
menarik.
23
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan magnet :
Besar arus yang mengalir Semakin
besar arus yang mengalir
mengakibatkan kekuatan magnet
semakin besar
Banyaknya gulungan kawat Semakin
banyak gulungan kawat
maka medan magnet akan semakin
besar
24
KEMAGNETAN
KEMAGNETAN
25
Menambah inti core pada gulungan
ELECTROMAGNET
Adalah medan magnet yang ditimbulkan oleh adanya aliran arus
listrik pada sebuah konduktor atau coil.
26
SIFAT-SIFAT ELECTROMAGNET
1. Bila sebuah konductor dialiri arus listrik, maka disekeliling
konductor akan timbul medan magnet dapat ditentukan
menurut hukum tangan kanan.
27
SIFAT-SIFAT ELECTROMAGNET
2. Arah medan magnet yang timbul tergantung dari arah arus yang
melewati konduktor tersebut.
28
3. Makin besar arus yang mengalir, makin besar medan magnet
yang timbul.
4. Bila gulungan / coil dialiri arus listrik, maka pada gulungan /
coil tersebut akan timbul medan magnet.
29
5. Arah gulungan atau arah arus listrik berubah, maka arah medan
magnet yang timbul juga akan berbalik.
30
6. Untuk memperbesar medan magnet dapat dilakukan :
 Memperbesar arus yang mengalir.
 Menambahkan inti besi ke dalam ulungan / coil.
 Memperbanyak jumlah gulungan / coil.
31
7. Induksi diri ( self Induction ).
32
8. Mutual Induction
(Induksi timbal balik )
9. Transformer.
33
PRINSIP MOTOR LISTRIK
Kaidah Tangan Kiri Fleming
34
Gaya - gaya magnet pada konduktor sejajar
 Garis- garis gaya yang searah akan tarik menarik
 Garis- garis gaya yang berlawanan akan tolak menolak.
35
Bila arus pada konduktor tersebut di balik, maka putaran
armature akan berbalik
36
37
38
Keterangan :
1. Magnet berfungsi untuk menghasilkan medan magnetik.
Semakin besar kekuatan magnet yang digunakan, putaran
yang dihasilkan dapat semakin besar.
2. Baterai digunakan untuk menghasilkan arus listrik I, semakin
besar arus listrik yang mengalir, makin besar putaran
motornya
3. Sikat berfungsi untuk menghubungkan arus dari baterai ke
komutator dari kumparan.
4. Komutator berfungsi untuk mengubah arah arus yang
mengalir pada kumparan agar putaran motor dapat terjadi.
(Tidak bergerak bolak-balik).
PRINSIP KERJA ALTERNATOR.
Hukum Faraday
Bila sebuah konduktor digerak - gerakkan memotong garis gaya
magnet, maka pada konduktor akan mengalir arus listrik.
39
40
Pada dasarnya generator akan menghasilkan tenaga listrik apabila
mempunyai syarat utama yaitu :
 Ada medan magnet /garis gaya magnet
 Ada konduktor berada dalam medan magnet tersebut.
 Ada pergerakan/perpotongan antara medan magnet dan
penghantar tersebut.
41
DASAR-DASAR TIMBULNYA LISTRIK GENERATOR
Dimana :
 Telunjuk menunjukkan arah medan magnet
 Ibu jari menunjukkan arah gerakan konduktor.
 Jaritengah menunjukkan arah arus induksi.
TEORI FLEMING
42
Apabila diilustrasikan dengan konduktor yang diletakkan sebagai
rotor dan magnet sebagai stator maka timbulnya tegangan
alternating current (AC) sebagai berikut :
TEORI FLEMING
43
1. Brush Type
Pada brush type generator, arus listrik yang akan memperkuat
medan magnet pada generator harus melewati brush (sikat
arang)
44
MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI
2. Brushless
Untuk menanggulangi kekurangan yang ditimbulkan oleh
brush maka fungsi diganti dengan type brushless.
MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI
45
3. Output Phase Single Phase
Pada single phase generator, output dari generator hanya satu
phase saja, hal ini disebabkan jumlah gulungan pada armature
coil hanya satu saja.
MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI
46
4. Output Phase Three Phase
Pada three phase generator, output dari generator ada empat
buah kabel, dimana tiga buah kabel merupakan kabel phase
dan satu kabel merupakan kabel netral.
MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI
47
MOTOR LISTRIK
48
 Thomas Davenport, penemu asal vermont,
amerika serikat, pada tanggal 25 peburari
1837 mematenkan rancangan motor
listrik. dalam paten tersebut, djelaskan
bahwa alat tersebut merupakan aplikasi
daya magnet dan elektromagnet untuk
memutar mesin.
 Pada tahun 1834, sebenarnya davenport
sudah mengembangkan motor listrik
bertenaga baterai. ia menggunakan motor
tersebut untuk menggerakkan sebuah
kendaraan model yang kecil yang berjalan
di atas jalur khusus. temuan ini membuka
jalan untuk kemudia dikenal sebagai trem
(streetcar).
SEJARAH MOTOR LISTRIK
49
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK
Motor listrik pada dasarnya bekerja berdasarkan adanya gaya
lorentz yang terjadi pada komponen motor listrik.
“Apabila kawat penghantar dengan panjang tertentu, yang dialiri
listrik, kemudian kawat tersebut diletakkan pada daerah yang
dipengaruhi medan magnet, maka kawat tersebut akan mengalami
gaya lorentz yang besarnya dipengaruhi oleh besar medan magnet,
kuat arus listrik dan sudut yang dibentuk oleh medan magnet.”
50
51
Pada motor listrik terdapat 2 komponen utama yang dapat
membuat adanya pergerakan pada motor listrik yaitu stator dan
rotor. Rotor merupakan kumpulan lilitan kawat sedangkan stator
merupakan alat yang dapat menghasilkan medan magnet.
Ketika rotor di aliri oleh arus listrik dan terdapat medan magnet
yang mengenainya, maka akan terdapat gaya lorentz yang
bekerja dengan arah gaya sesuai dengan kaidah tangan Kiri. Kita
perhatikan gambar di atas pada kawat sisi sebelah kiri, arus
mengalir pada kawat dan terdapat medan magnet dengan arah
tertentu yang mengenai kawat sehingga akan menghasilkan gaya
lorentz yang mengarah ke atas.
Lanjutan
52
Sedangkan pada sisi sebelah kanan, arus listrik mengalir ke arah
yang berlawanan dengan kawat sebelumnya sehingga akan
menghasilkan gaya lorentz yang berlawanan pula yaitu arah ke
bawah. Jika kedua gaya tersebut digabung maka akan membuat
rotor menjadi berputar. Hal itu terjadi berulang-ulang sehingga
rotor akan berputar terus menerus.
Gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik ini dipengaruhi oleh
kuatnya arus listrik dan medan magnet yang diberikan. Semakin
besar kedua komponen tersebut maka akan semakin besar gaya
putrannya.
Lanjutan
KLASIFIKASI MOTOR LISTRIK
53
Secara Umum motor listrik terbagi menjadi 2 jenis utama yaitu
motor listrik AC dan motor listrik DC. Tiap jenis motor listrik
tersebut terbagi menjadi beberapa jenis lagi yang bisa kalian
lihat di gambar bagan di bawah ini.
Motor listrik AC merupakan salah satu jenis motor listrik dimana
menggunakan sumber arus bolak balik (AC) untuk menggerakkan
motor tersebut. Motor ini biasanya memiliki ukuran yang lebih
besar dan bisa kita lihat pada pompa yang kalian gunakan di
rumah untuk memindahkan air. Motor listrik AC pun terbagi
menjadi 2 yaitu motor sinkron dan motorinduksi.
MOTOR LISTRIK AC
54
55
1. Motor Sinkron
Motor jenis ini bekerja pada kecepatan yang tetap dengan
frekuensi tertentu. Selain itu motor ini memerlukan arus DC
untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang
rendah sehingga sangat cocok untuk penggunaan awal dengan
beban yang rendah seperti halnya kompresor.
2. Motor Induksi
Motor ini memanfaatkan induksi medan magnet dalam
menghasilkan tenaga putar. Stator dan rotor berisi gulungan
kawat tembaga untuk membuat induksi magnet buatan
sehingga motor ini dapat bergerak. Nah motor induksi ini juga
dibedakan menjadi 2 yaitu motor induksi 1 fasa dan 3 fasa.
Untuk motor induksi 1 fasa menggunakan arus bolak balik 1 fasa
sebagai sumber penggerak motor sedangkan motor induksi 3
fase menggunakan arus bolak balik 3 fase sebagai sumber
penggeraknya.
 Motor induksi 1 phase biasanya digunakan untuk peralatan
rumah tangga
 Motor induksi 3 fasa biasanya digunakan untuk kebutuhan
dengan daya yang besar seperti pabrik, kapal laut dll.
Motor induksi 1 phase
56
Motor induksi 3 phase
Motor listrik DC merupakan salah satu jenis motor listrik yang
menggunakan sumber arus searah (DC) untuk dapat
menggerakkan motor tersebut. Biasanya motor DC memiliki
ukuran yang lebih kecil. Salah satu jenis motor DC yang biasa kita
temui ialah pada motor mainan Tamiya yang biasa kita mainkan
ketika saat masih kecil. Nah motor ini pun terbagi menjadi
beberapa jenis lagi diantarnya ialah motor dengan daya terpisah
(separately excited) dan motor dengan daya sendiri ( selfexcited)
MOTOR LISTRIK DC
57
58
1. Motor Sumber Daya Terpisah ( Separately Excited )
Motor ini menggunakan daya terpisah dari daya utama dalam
menghasilkan medan magnet di dalam stator atau pun rotornya.
Sehingga untuk dapat menghidupkan motor jenis ini diperlukan
2 sumber arus.
2. Motor Sumber Daya Sendiri ( Self Excited)
Motor jenis ini menggunakan sumber daya listrik yang sama
dengan kumparan motor lisitrik untuk menghasilkan medan
magnet di dalam komponen motor. Motor ini pun terbagi
menjadi 3 yaitu :
 Motor DCShunt,
 Motor DCseri
 Motor DCcampuran.
59
 Motor DC Shunt adalah motor listrik DC yang gulungan kawat
tembaga untuk menghasilkan medan magnet disambung
dengan gulungan motor listrik secara paralel, sehingga arus
total dalam jalur merupakan penjumlahan antara arus medan
dengan arus dinamo.
 Motor DC Seri adalah motor listrik DC yang gulungan kawat
tembaga untuk menghasilkan medan magnet disambung
dengan gulungan motor listrik secara seri, sehingga arus
medan listrik sama dengan arus dinamo.
 Motor DC Campuran adalah motor listrik DC yang gulungan
kawat tembaga untuk menghasilkan medan magnet
disambung dengan gulungan motor listrik secara seri dan
paralel, sehingga memiliki torque penyalaan awal yang bagus
dengan kecepatan yang stabil
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MOTOR DC DAN AC
 Kelebihan motor DC jika dibandingkan dengan motor AC:
 Torsi dan kecepatannya mudah dan bisa dikendalikan
 Memiliki Sistem kontrol yang relatif lebih sederhana dan
murah
 Memiliki Torsi awal yang besar
 Performansinya mendekati linier
 Untuk penggunaan pada beban yang berdaya rendah, motor
DClebih murah dibandingkan motorAC
60
61
 Kekurangan dari motor DC:
 Lebih besar dan lebih mahal
 Memerlukan perawatan yang lebih sehingga biaya
perawatan lebih mahal
 Tidak cocok jika kalian menginginkan kebutuhan yang
memiliki kecepatan tinggi
 Tidak cocok untuk digunakan pada kondisi lingkungan
yang cepat kotor atau berdebu
 Tidak cocok untuk aplikasi dengan beban yang berdaya
besar
SIMBOL LISTRIK AC DAN DC
62
63
Hubungan Kumparan
 Motor DCserie (RangkaianSerie)
 Motor DCshunt (RangkaianParallel)
 Motor DCcampuran / compound (RangkaianSerie-Parallel)
DC Compound
 Motor DCcompound pendek (Rangkaian Serie-Parallelpendek)
 Motor DCcompound panjang (Rangkaian Serie-ParallelPanjang)
JENIS-JENIS MOTOR DC
RANGKAIAN MOTOR-MOTOR DC
64
Motor DC ini terdiri 2 buah gulungan yaitu gulungan kutub dan
gulungan jangkar dihubungkan secara seri.
MOTOR DC SERIE
65
66
1. KELEBIHANNYA :
 Kuat start pada beban penuh.
2. KERUGIANNYA :
 Perubahan beban akan mempengaruhi variasi putaran
yang besar.
 Biaya pengatrolan kecepatan mahal.
3. PENGGUNAANNYA :
 Untuk keperluan derek, Crane
MOTOR DC SERIE
Motor DC Shunt ini, terdiri 2 buah gulungan yaitu gulungan
kutub dan gulungan jangkar, dimana gulungan kutub dan
gulungan jangkar dihubungkan secara paralel.
MOTOR DC SHUNT
67
68
1. Kelebihannya :
 Kecepatan agak konstan
 Pengaturan putaran baik
2. Kerugiannya :
 Torsi start tidak baik
3. Penggunaannya :
 Untuk pompa testing darurat
MOTOR DC SHUNT
 Stator
 Rotor
 Komutator
KONSTRUKSI MOTOR DC
69
 Set magnet dengan cincin baja dan lilitan yang menonjol
dengan inti utama,
 Sepatu kutub yang terbuat dari lempeng –elektro serta lilitan
kawat penguat eksitasililitan penguat eksitasi
BAGIAN STATOR
70
 Sering disebut juga jangkar
 Terbuat dari poros baja beralur
 Lilitan kawat pada alur
71
BAGIAN ROTOR
 Komutator terdiri dari segmen segmen tembaga ,dimana setiap
ujungnya disambungkan dengan ujung lilitan
 Bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk
memasukkan arus ke jala jala rotor.
BAGIAN KOMUTATOR
72
KONSTRUKSI MOTOR DC
73
KONSTRUKSI MOTOR DC
74
Motor AC menggunakan arus listrik yang membalikan arahnya
secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor AC memiliki
dua buah bagian yaitu “Stator dan Rotor“.
Keuntungan Motor DC terhadap motor AC adalah bahwa
kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi
kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekuensi variable untuk meningkatkan kecepatan sekaligus
menurunkan dayanya.
MOTOR AC
75
76
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
Prinsip kerja motor induksi atau terjadinya putaran pada motor,
sebagai berikut :
 Bila kumparan motor stator diberi tegangan 3 phase, maka
akan terjadi medan putaran dengan kecepatan :
Ns = 120 f
P
Ns =Jumlahputaran atau kecepatan motor (rpm)
F =Frekuensi sumber daya (Hz)
P =Jumlahkutubmagnet
 Medan putar stator tersebut akan menginduksi penghantar
yang ada rotor, sehingga pada rotor timbul tegangan induksi
 Tegangan yang terjadi pada rotor menyebabkan timbulnya
arus pada penghantar rotor
 Selanjutnya arus di dalam medan magnet menimbulkangaya
(F) pada rotor
MOTOR SINKRON
77
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
KONSTRUKSI STATORMOTOR INDUKSI
78
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
KONSTRUKSI ROTOR MOTOR INDUKSI
79
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR
80
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
KONSTRUKSI ROTOR SANGKAR TUPAI
81
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
KONSTRUKSI ROTOR GULUNGAN
82
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
83
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
 Alat proteksi berfungsi tidak sebagaimana mestinya
 Sistem pemeliharaan motor tidak dijalankan konsekuen
 Gangguan mekanik merambat ke masalah kelistrikan
 Pengadaan awal motor tidak sesuai mutustandarnya
 Pengoperasian motor tidak sesuai prosedur.
MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR
Tahanan isolasi kumparan menurun
1. Kumparan pernah mengalami kenaikan temperatur berlebih
hingga menurunkan kualitas tahanan isolasi
2. Kualitas isolasinya menurun karena faktor usia / waktu.
MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN MOTOR
Hubung singkat antara kumparan dengan bodi
Isolasi kumparan terlepas dari kawatnya akibat temperatur
kumparan melampaui nominalnya karena :
 Isolasi kumparan terluka akibat sentuhan mekanik
 Kualitas kumparan menurun dibawah standar
MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR
MOTOR INDUKSI
84
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
85
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR
Tahanan kawat kumparan antara fasa tidak sama
Kemungkinan penyebab
 Salah satu kumparan pernah mengalami panas berlebih ,
struktur logamnya berubah, tahanan bertambah besar, tetapi
tidak sampai merusak bahan isolasinya.
 Hubung singkat antara lilitan kumparan, sehingga jumlah
lilitan aktif berkurang, akibatnya arus yang mengalir akan naik
dari nominalnya
 Kawat kumparan putus, umumnya terjadi karena menerima
arus yang terlampu besar atau terjadi hubungan singkat dalam
kumparan itu sendiri
86
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
MENDETEKSI GANGUAN STATORMOTOR DC
DAN UNIVERSAL
Gangguan yang mungkin terjadi :
1. Hubung singkat kumparan dengan bodi
2. Jumlahkumparan aktif menurun karena hubung singkat antar
lilitan kumparan
3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat
kumparan pernah mengalami panas berlebihan.
Tetapi secara umum kumparan medan magnit jarang mengalami
gangguan, untuk motor DC yang sering mengalami gangguan
adalah kumparan jangkarnya.
87
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
Gangguan yang mungkin terjadi pada terminal motor adalah :
 Ikatan sambungan kabel pada terminal longgar dapat
menyebabkan terjadinya percikan api akibat hubungan kontak
yang tidak sempurna, yang mengakibatkan tegangan dan arus
antar fasa tidak seimbang.
 Baut sambungan terminal hubung singkat dengan bodi.
 Kabel sambungan kumparan ke terminal putus atau hubung
singkat dengan bodi.
MENDETEKSI GANGUAN STATORMOTOR DC
DAN UNIVERSAL
88
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN
ROTOR SANGKAR
1. Gangguan yang dialami kumparan rotor sangkar adalah ikatan
baut sambungan ujung-ujung kumparan longgar atau terlepas
2. Gangguan kumparan rotor sangkar akan mempengaruhi kerja
motor, berupa yaitu :
 Arus fasa tidak seimbang
 Motor tidak berputar normal atau tidak berputar sama
sekali
 Motor menjadi panas dan mengeluarkan suara berisik.
89
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN
ROTOR BELITAN
Gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi rotor lilitan
adalah :
 Tahanan isolasi kumparan menurun, sehingga arus bocor
kumparan bertambah besar
 Hubungan singkat kumparan dengan bodi
 Jumlah kumparan aktif menurun karena hubung singkat
antara lilitan kumparan
 Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat
kumparan pernah mengalami panas berlebih.
 Sambungan titik bintang kumparan longgar atau lepas
 Kabel sambungan kumparan dengan slip ring longgar atau
terlepas
 Hubungan singkat antar slip ring
 Terjadi pengotoran dipermukaan slip ring oleh serbuk sikat
arang sehingga menimbulkan percikan api.
90
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
91
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
ROTOR MOTOR DC / UNIVERSAL
1. Kumparan Jangkar
 Kumparan jangkar hubung singkat akan menimbulkan
percikan api diantara dua segmen kumparannya
 Kumparan jangkar terbuka akan menimbulkan percikan api
diantara dua segmen, sebelum segmen kumparan yang
terbuka.
 Tahanan isolasi kumparan menurun.
 Hubung singkat kumparan dengan bodi.
 Sambungan ujung-ujung kumparan pada komutator longgar
lalu terlepas.
92
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
2. Komutator
 Terjadi pengotoran kommutator oleh serbuk sikat arang
sehingga menimbulkan percikan api, karena terjadi hubung
singkat antar lamel oleh serbuk tersebut.
 Permukaan kommutator tidak merata akibat terlampau
sering menerima percikan api. Biasanya terjadi karena
motor menerima beban lebih, pengaruh sikat atau posisi
mekanik rotor tidak tepat.
 Permukaan kommutator terkikis karena waktu atau
pemilihan sikat pasangannya tidak tepat karena terlampau
keras. Proses ini akan menyebabkan mika penyekan lamel
kommutator
ROTOR MOTOR DC / UNIVERSAL
3. Sikat Arang / Brushes
 Sikat berfungsi sebagai penghantar antara bagian yang diam
dengan bagian yang bergerak
 Yangpaling sering timbul gangguan adalah pada sikatnya
ROTOR MOTOR DC / UNIVERSAL
93
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
94
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
Gangguan karena sikatnya tidak berfungsi adalah :
 Kabel penghubung sikat terikat kencang (longgar) pada
terminalnya sehingga mengalirnya arus terganggu.
 Permukaan sikat tidak sama bentuk lengkungnya dengan
lengkung permukaan kommutator, sehingga ada permukaan
kosong antara sikat dan kommutator, akibatnya timbul
percikan bunga api pada permukaannya.
 Pegas penekan sikat tekanannya melemah, tidak cukup
menekan sikat pada permukaan kommutator, sehingga akan
menimbulkan percikan bunga api pada permukaan sikat.
 Selain gangguan terhadap sikat tersebut diatas, gangguan
sikat juga dapat dipengaruhi oleh gangguan mekanik, seperti
dudukan rotor tidak tepat, akibat getaran rotor dan lain
sebagainya.
MENDETEKSI GANGGUAN STARTING
Variasi jenis peralatan starting motor :
 Peralatan Starting Bintang atau Delta
 Peralatan Starting Primary resistance
 Peralatan Starting Secondary resistance, dan lain lain
95
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
96
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
Gangguan starting yang mungking terjadi adalah :
 Sambungan kabel penghubung pada terminal rotor dan pada
terminal rheostat tidak terikat dengan baik atau terlepas.
 Kotak point step pada rheostat tidak kontak dengan baik atau
bila asutan rheostat dengan sikat mungkin tidak terhubung
dengan baik.
 Titik bintang rheostat tidak tersambung dengan baik atau
terlepas
 Salah satu tahanan rheostat putus atau terbakar
 Tidak bekerja (apabila sistem dikontrolotomatis).
97
IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
Gangguan sumber tegangan motor
 Drop tegangan sumber terlalu besar, dimana tegangan drop
maksimum yang diperbolehkan secara umum adalah 10%
(tergantung kepada spesifikasi motor dari pabrik pembuat
dan keinginan sistem jaringan, dimana motor terpasang).
 Untuk sumber tegangan tiga fasa, salah satu fasanya
terganggu
 Ada penyambungan kabel pada sumber tegangan tidak
tersambung dengan baik.
 Peralatan seperti saklar, MCB dan alat proteksi pada sumber
tegangan, kontak pointnya tidak sempurna.
98
TERIMA KASIH

More Related Content

PPTX
dasar tentang induksi elektromagnetic untuk motor listrik
PPTX
PPT Transformator - Ana Meylia P.D - 2023062024003 - Peralatan Tegangan Tingg...
PPTX
Elektromagnet by Ramoz17 salinan.pptx
PPTX
modul 11 kelistirkan dan magnet konsep .pptx
PPT
Sistem Kelistrikan mesin industri SMK.ppt
PDF
Teori dasar listrik
PPTX
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
PPTX
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
dasar tentang induksi elektromagnetic untuk motor listrik
PPT Transformator - Ana Meylia P.D - 2023062024003 - Peralatan Tegangan Tingg...
Elektromagnet by Ramoz17 salinan.pptx
modul 11 kelistirkan dan magnet konsep .pptx
Sistem Kelistrikan mesin industri SMK.ppt
Teori dasar listrik
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx

Similar to Pengetahuan Dasar-dasar Kelistrikan Pada PTP (20)

PPTX
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
PPTX
Materi IPA Kelas 9 BAB 6 tentang magnet - magnet.pptx
PPTX
IPA Kelas 9.pptx
PDF
6052__PPT_KD_6_2_Kemagnetan_dan_Pemanfaatannya_-_Induksi_Elektromagnetik.pdf
PPTX
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
PPT
Pengantar Praktek Listrik Kelistrikan-2 OK.ppt
PPTX
PPT KEL 2hsjdjdjdjdjdjdjdjjsvavdkfkf.pptx
PPTX
Kelistrikan(motor listrik)
PPTX
Listrik dinamis
PPTX
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
PPT
Electrical machine
PPT
Sistem Kelistrikan untuk Sekolah Keahlian
PPT
PMT2aHm2012@./1234qwekjdhe%znmbhstwr2567
PDF
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
PDF
Ringkasan materi fisika smp kelas 9 lengkap
PDF
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
PPTX
Mesin-Mesin listrik pada mesin generator
DOC
Makalah motordc
DOCX
Makalahmotordc
PPTX
Topik 1 Motor Elektrik Satu Fasa dan Topic yang Seterusnya
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
Materi IPA Kelas 9 BAB 6 tentang magnet - magnet.pptx
IPA Kelas 9.pptx
6052__PPT_KD_6_2_Kemagnetan_dan_Pemanfaatannya_-_Induksi_Elektromagnetik.pdf
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Pengantar Praktek Listrik Kelistrikan-2 OK.ppt
PPT KEL 2hsjdjdjdjdjdjdjdjjsvavdkfkf.pptx
Kelistrikan(motor listrik)
Listrik dinamis
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
Electrical machine
Sistem Kelistrikan untuk Sekolah Keahlian
PMT2aHm2012@./1234qwekjdhe%znmbhstwr2567
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
Ringkasan materi fisika smp kelas 9 lengkap
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Mesin-Mesin listrik pada mesin generator
Makalah motordc
Makalahmotordc
Topik 1 Motor Elektrik Satu Fasa dan Topic yang Seterusnya
Ad

More from harswis (16)

PPT
Sarana Jalan Keluar pada keadaan darutat
PPT
HIDRANT, Instalasi Hidran dan Contoh Penerapan
PPTX
Sarana Evakuasi & Fire Drill Pada Kondisi dan Keadaan Darurat
PPTX
MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
PPT
Fenomena Kebakaran & teori Api Serta penanggulangan kebakaran
PPT
EVAKUASI PADA KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
PPTX
Materi Pembinaan K3 Operator Gondola 2025.pptx
PPTX
ANALISA DAN PELAPORAN KECELAKAAN KERJA[1].pptx
PPT
4.alat lifting.ppt materi untuk pelatihan operator crane
PPTX
5.cargo materials.pptx materi untuk pelatihan dan training
PPT
Crane Knuckle.ppt materi untuk pelatihan knuckle
PPTX
DASAR-DASAR K3 PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI.pptx
PPTX
DASAR-DASAR K3 PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI.pptx
PPT
LOTO Log out tag out untuk melaksanakan pekerjaan maintenance
PPTX
Alat-pelindung-diri untuk melindungn pekerja
PPT
1. Pengetahuan Dasar Forklift dan Dasar dasar pengoperasian
Sarana Jalan Keluar pada keadaan darutat
HIDRANT, Instalasi Hidran dan Contoh Penerapan
Sarana Evakuasi & Fire Drill Pada Kondisi dan Keadaan Darurat
MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
Fenomena Kebakaran & teori Api Serta penanggulangan kebakaran
EVAKUASI PADA KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
Materi Pembinaan K3 Operator Gondola 2025.pptx
ANALISA DAN PELAPORAN KECELAKAAN KERJA[1].pptx
4.alat lifting.ppt materi untuk pelatihan operator crane
5.cargo materials.pptx materi untuk pelatihan dan training
Crane Knuckle.ppt materi untuk pelatihan knuckle
DASAR-DASAR K3 PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI.pptx
DASAR-DASAR K3 PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI.pptx
LOTO Log out tag out untuk melaksanakan pekerjaan maintenance
Alat-pelindung-diri untuk melindungn pekerja
1. Pengetahuan Dasar Forklift dan Dasar dasar pengoperasian
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
PPTX
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
PPTX
IP Address Subnetting Playful Presentation
PPTX
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
PPTX
Materi dalam pembelajaran kecerdasan buatan.pptx
PPTX
PPT. tenik Pengetahuan_Dasar_Pemetaan.pptx
PPT
DASAR K3 PRESENTASI.ppthadadadadnbadadnandjandjadnadj
PPT
Teori pengukuran dan kesalahan dalam suatu rangkaian
PPTX
Copy of Copy of Sesi 4_Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K...
PDF
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
PPTX
Etos Kerja yang dianjurkan dalam syariat islam.pptx
PDF
Pengantar Filsafat Ilmu Oleh Suedi untuk Mahasiswa
PPTX
Cara membuat PCB.........................
PPTX
Forcasting dan perencanaan kapasitas produksi
PPT
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
PPTX
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
PPT
Induksi Matematik pertemuan keduaperkuliahan.ppt
PPT
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
PPT
Materi kuiah Sistem-Komputer untuk siswa.ppt
PPT
Ekonomi terkait pembuatan galangan kapal
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
IP Address Subnetting Playful Presentation
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
Materi dalam pembelajaran kecerdasan buatan.pptx
PPT. tenik Pengetahuan_Dasar_Pemetaan.pptx
DASAR K3 PRESENTASI.ppthadadadadnbadadnandjandjadnadj
Teori pengukuran dan kesalahan dalam suatu rangkaian
Copy of Copy of Sesi 4_Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K...
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
Etos Kerja yang dianjurkan dalam syariat islam.pptx
Pengantar Filsafat Ilmu Oleh Suedi untuk Mahasiswa
Cara membuat PCB.........................
Forcasting dan perencanaan kapasitas produksi
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
Induksi Matematik pertemuan keduaperkuliahan.ppt
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
Materi kuiah Sistem-Komputer untuk siswa.ppt
Ekonomi terkait pembuatan galangan kapal

Pengetahuan Dasar-dasar Kelistrikan Pada PTP

  • 3. Definisi Listrik Rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik 3
  • 4. Sifat Fisika Listrik  MuatanListrik  MedanListrik  Potensial Listrik  Arus Listrik  Electromagnet 4
  • 5. 6 PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK 1. KEAMANAN Keamanan ditujukan untuk keselamatan manusia,ternak dan harta benda. Pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasi sebelum digunakan /disambung dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda(kode). untuk keamanan dalam pekerjaan selanjutnya. 5
  • 6. 6 2. KEANDALAN Keandalan yang tinggi diperlukan untuk mengatasi kerusakan dalam batas-batas normal termasuk kesederhanaan sistim misalkan mudah untuk dimengerti dalam pengoperasian pada keadaan normal maupun dalam keadaan darurat . untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan -peralatan listrik yang lain. 3. KETERSEDIAAN Semua peralatan harus mudah diatur menurut operasinya baik dalam pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan, dan perbaikan serta mudah dalam memasangnya. Diberikan label atau sejenisnya yang menunjukkan penggunaan peralatan tersebut. Agar terhindar dari kebingungan atau kesimpang siuran.
  • 7. 7 4. KEMUDAHAN Pemberian daya yang kontinyu adalah sangat penting. Sumberdaya cadangan yang diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari beban. Keleluasan dari sistim listrik yaitu sistim tersebut dapat diadakan perubahan jika perlu diperbaharui dan diperluas / dikembangkan untuk keperluan lain pada masa yang akan datang. 5. PENGARUH PADA LINGKUNGAN Pengaruh dalam macam-macam hal mis: Polusi, Bising, dll termasuk juga estetika keindahan 6. EKONOMIS Sejak Perencanaan pemasangan sampai dengan pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasinya
  • 8. EMPAT BESARAN LISTRIK TEGANGAN (E = Volt) KUAT ARUS (I = Ampere) 8 DAYA (P = Watt) HAMBATAN (R = Ohm Ώ )
  • 9. Tegangan Air 10 L Tidak ada tegangan • Tegangan adalah perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif pada sebuah battere. 1,5 V 10 L 5 L 5 L TEGANGAN 9 Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta Italy (18 February 1745 – 5 March 1827 )  Sebuah Batere mempunyai 1,5 Vtegangannya.  Apa yang dimaksud Tegangan 1,5 VBatere tersebut ?
  • 10. Mengukur Beda Potensial (Tegangan Listrik)  Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter  Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya. Diagram Komponen 10
  • 11. Kuat Arus Listrik André-Marie Ampère French physicist ( Jan.20,1775 - June10, 1836 ) Arus listrik di dalam rangkaian hanya dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Diagram Rangkaian 11
  • 12. Pengertian Kuat Arus Listrik  Kuat Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu.  Kuat Arus disimbulkan dengan huruf Idan satuan Ampere ( A) dengan tanda panah ( ) sebagai penunjukarah. Jadi : Kuat Arus = Muatan Listrik Waktu 12
  • 13. Secara matematis dinyatakan sebagai : I  Q t I = Kuat arus listrik (Ampere) Q = Muatan listrik ( Coulomb ) t = Waktu ( detik ) 13
  • 14.  Kuat Arus juga terdiri dari Kuat Arus ACdan DC  Alat Ukur Kuat Arus adalah Ampere-meter, yang dipasang seri terhadap sumber dan beban. BEBAN I E A A 14
  • 15. Mengukur kuat arus listrik  Ampere meter  Trafo Arus ( CT)  Tang Ampere Ke Diagram Rangkain 15
  • 16. George Simon Ohm German physicist, ( March 16, 1789 - July6, 1854 ) R I E  Jikabeban Hambatan dipasang pada sumber Tegangan dalam rangkaian tertutup, maka akan mengalir Kuat Arus. HUKUM OHM :  Besarnya Kuat Arus (I) berbanding lurus dengan Tegangannya (E) dan berbanding terbalik dengan Hambatannya (R). 16
  • 17. HAMBATAN Hambatan adalah suatu bahan yang dapat menghambat kuat arus dalam suatu rangkaian Hambatan terdiri dari : I.Hambatan Beban : R 1) Beban Resitif L 2) Beban Induktif C 3) Beban Capasitif Besarnya Hambatan Beban disebut Impedansi ( Z), Dimana : Z = V R2 + ( L – C )2 17
  • 18. II. Hambatan Penghantar 1) JenisPenghantar ( ρ =Rho) 2)Besar Penghantar ( Penampang ) 3). Panjang Penghantar Besarnya hambatan penghantar : R = ρ x L / q R=Hambatan dalam Ohm Ρ =Hambatan Jenis L=Panjang dalam meter q =Penampang dalammm Alat Ukur hambatan adalah Ohm–meter, yang dipasang paralel terhadap beban tanpa bertegangan. Ώ R 18
  • 19. Ohm meter 19  Manual  Digital  Konstruksi  Diagram  pengukuran
  • 20. Daya adalah banyaknya Tenaga yang digunakan dalam batas Waktu yang ditentukan Daya disimbulkan dengan huruf P , dan satuan Watt ( W). Jadi:Daya =Tenaga Waktu Atau : P = W/t Dimana: P=Daya dalam Watt ( W) W=Tenaga dalam Joule( J) t =Waktu dalam detik ( s) DAYA 20 James Watt Scotlad ( 19 Jan1736 – 25 Aug 1819 )
  • 21. ALAT UKUR DAYA Alat ukur Daya adalah Watt meter dipasang seri-paralel terhadap sumber dan beban 21
  • 22. 22 Apabila kawat dialiri arus listrik searah, maka pada sekeliling kawat tersebut akan timbul medan magnet Macam - Macam Magnet a. Magnet permanen adalah macam magnet berupa suatu KEMAGNETAN besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang luar. Macam magnet ini disebut magnet alam karena memiliki sifat kemagnetan yang tetap b. Magnet buatan yaitu salah satu macam-macam magnet yang dibuat oleh manusia. Macam-macam magnet buatan ini dibuat dari bahan-bahan magnetik yang kuat seperti besi dan baja.
  • 23. SIFAT - SIFAT MAGNET 1. Pada ujung - ujung sebuah magnet terdapat kutub utara ( Npole) dan kutub selatan (S pole) 2. Kutub - kutub yang senama akan saling tolak - menolak, sedangkan kutub - kutub yang tidak senama akan saling tarik menarik. 23
  • 24. Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan magnet : Besar arus yang mengalir Semakin besar arus yang mengalir mengakibatkan kekuatan magnet semakin besar Banyaknya gulungan kawat Semakin banyak gulungan kawat maka medan magnet akan semakin besar 24 KEMAGNETAN
  • 26. ELECTROMAGNET Adalah medan magnet yang ditimbulkan oleh adanya aliran arus listrik pada sebuah konduktor atau coil. 26
  • 27. SIFAT-SIFAT ELECTROMAGNET 1. Bila sebuah konductor dialiri arus listrik, maka disekeliling konductor akan timbul medan magnet dapat ditentukan menurut hukum tangan kanan. 27
  • 28. SIFAT-SIFAT ELECTROMAGNET 2. Arah medan magnet yang timbul tergantung dari arah arus yang melewati konduktor tersebut. 28
  • 29. 3. Makin besar arus yang mengalir, makin besar medan magnet yang timbul. 4. Bila gulungan / coil dialiri arus listrik, maka pada gulungan / coil tersebut akan timbul medan magnet. 29
  • 30. 5. Arah gulungan atau arah arus listrik berubah, maka arah medan magnet yang timbul juga akan berbalik. 30
  • 31. 6. Untuk memperbesar medan magnet dapat dilakukan :  Memperbesar arus yang mengalir.  Menambahkan inti besi ke dalam ulungan / coil.  Memperbanyak jumlah gulungan / coil. 31
  • 32. 7. Induksi diri ( self Induction ). 32
  • 33. 8. Mutual Induction (Induksi timbal balik ) 9. Transformer. 33
  • 34. PRINSIP MOTOR LISTRIK Kaidah Tangan Kiri Fleming 34
  • 35. Gaya - gaya magnet pada konduktor sejajar  Garis- garis gaya yang searah akan tarik menarik  Garis- garis gaya yang berlawanan akan tolak menolak. 35
  • 36. Bila arus pada konduktor tersebut di balik, maka putaran armature akan berbalik 36
  • 37. 37
  • 38. 38 Keterangan : 1. Magnet berfungsi untuk menghasilkan medan magnetik. Semakin besar kekuatan magnet yang digunakan, putaran yang dihasilkan dapat semakin besar. 2. Baterai digunakan untuk menghasilkan arus listrik I, semakin besar arus listrik yang mengalir, makin besar putaran motornya 3. Sikat berfungsi untuk menghubungkan arus dari baterai ke komutator dari kumparan. 4. Komutator berfungsi untuk mengubah arah arus yang mengalir pada kumparan agar putaran motor dapat terjadi. (Tidak bergerak bolak-balik).
  • 39. PRINSIP KERJA ALTERNATOR. Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerak - gerakkan memotong garis gaya magnet, maka pada konduktor akan mengalir arus listrik. 39
  • 40. 40
  • 41. Pada dasarnya generator akan menghasilkan tenaga listrik apabila mempunyai syarat utama yaitu :  Ada medan magnet /garis gaya magnet  Ada konduktor berada dalam medan magnet tersebut.  Ada pergerakan/perpotongan antara medan magnet dan penghantar tersebut. 41 DASAR-DASAR TIMBULNYA LISTRIK GENERATOR
  • 42. Dimana :  Telunjuk menunjukkan arah medan magnet  Ibu jari menunjukkan arah gerakan konduktor.  Jaritengah menunjukkan arah arus induksi. TEORI FLEMING 42
  • 43. Apabila diilustrasikan dengan konduktor yang diletakkan sebagai rotor dan magnet sebagai stator maka timbulnya tegangan alternating current (AC) sebagai berikut : TEORI FLEMING 43
  • 44. 1. Brush Type Pada brush type generator, arus listrik yang akan memperkuat medan magnet pada generator harus melewati brush (sikat arang) 44 MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI
  • 45. 2. Brushless Untuk menanggulangi kekurangan yang ditimbulkan oleh brush maka fungsi diganti dengan type brushless. MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI 45
  • 46. 3. Output Phase Single Phase Pada single phase generator, output dari generator hanya satu phase saja, hal ini disebabkan jumlah gulungan pada armature coil hanya satu saja. MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI 46
  • 47. 4. Output Phase Three Phase Pada three phase generator, output dari generator ada empat buah kabel, dimana tiga buah kabel merupakan kabel phase dan satu kabel merupakan kabel netral. MACAM DAN TYPE SISTEM EXCITASI 47
  • 49.  Thomas Davenport, penemu asal vermont, amerika serikat, pada tanggal 25 peburari 1837 mematenkan rancangan motor listrik. dalam paten tersebut, djelaskan bahwa alat tersebut merupakan aplikasi daya magnet dan elektromagnet untuk memutar mesin.  Pada tahun 1834, sebenarnya davenport sudah mengembangkan motor listrik bertenaga baterai. ia menggunakan motor tersebut untuk menggerakkan sebuah kendaraan model yang kecil yang berjalan di atas jalur khusus. temuan ini membuka jalan untuk kemudia dikenal sebagai trem (streetcar). SEJARAH MOTOR LISTRIK 49
  • 50. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK Motor listrik pada dasarnya bekerja berdasarkan adanya gaya lorentz yang terjadi pada komponen motor listrik. “Apabila kawat penghantar dengan panjang tertentu, yang dialiri listrik, kemudian kawat tersebut diletakkan pada daerah yang dipengaruhi medan magnet, maka kawat tersebut akan mengalami gaya lorentz yang besarnya dipengaruhi oleh besar medan magnet, kuat arus listrik dan sudut yang dibentuk oleh medan magnet.” 50
  • 51. 51 Pada motor listrik terdapat 2 komponen utama yang dapat membuat adanya pergerakan pada motor listrik yaitu stator dan rotor. Rotor merupakan kumpulan lilitan kawat sedangkan stator merupakan alat yang dapat menghasilkan medan magnet. Ketika rotor di aliri oleh arus listrik dan terdapat medan magnet yang mengenainya, maka akan terdapat gaya lorentz yang bekerja dengan arah gaya sesuai dengan kaidah tangan Kiri. Kita perhatikan gambar di atas pada kawat sisi sebelah kiri, arus mengalir pada kawat dan terdapat medan magnet dengan arah tertentu yang mengenai kawat sehingga akan menghasilkan gaya lorentz yang mengarah ke atas. Lanjutan
  • 52. 52 Sedangkan pada sisi sebelah kanan, arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan dengan kawat sebelumnya sehingga akan menghasilkan gaya lorentz yang berlawanan pula yaitu arah ke bawah. Jika kedua gaya tersebut digabung maka akan membuat rotor menjadi berputar. Hal itu terjadi berulang-ulang sehingga rotor akan berputar terus menerus. Gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik ini dipengaruhi oleh kuatnya arus listrik dan medan magnet yang diberikan. Semakin besar kedua komponen tersebut maka akan semakin besar gaya putrannya. Lanjutan
  • 53. KLASIFIKASI MOTOR LISTRIK 53 Secara Umum motor listrik terbagi menjadi 2 jenis utama yaitu motor listrik AC dan motor listrik DC. Tiap jenis motor listrik tersebut terbagi menjadi beberapa jenis lagi yang bisa kalian lihat di gambar bagan di bawah ini.
  • 54. Motor listrik AC merupakan salah satu jenis motor listrik dimana menggunakan sumber arus bolak balik (AC) untuk menggerakkan motor tersebut. Motor ini biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dan bisa kita lihat pada pompa yang kalian gunakan di rumah untuk memindahkan air. Motor listrik AC pun terbagi menjadi 2 yaitu motor sinkron dan motorinduksi. MOTOR LISTRIK AC 54
  • 55. 55 1. Motor Sinkron Motor jenis ini bekerja pada kecepatan yang tetap dengan frekuensi tertentu. Selain itu motor ini memerlukan arus DC untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah sehingga sangat cocok untuk penggunaan awal dengan beban yang rendah seperti halnya kompresor. 2. Motor Induksi Motor ini memanfaatkan induksi medan magnet dalam menghasilkan tenaga putar. Stator dan rotor berisi gulungan kawat tembaga untuk membuat induksi magnet buatan sehingga motor ini dapat bergerak. Nah motor induksi ini juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor induksi 1 fasa dan 3 fasa.
  • 56. Untuk motor induksi 1 fasa menggunakan arus bolak balik 1 fasa sebagai sumber penggerak motor sedangkan motor induksi 3 fase menggunakan arus bolak balik 3 fase sebagai sumber penggeraknya.  Motor induksi 1 phase biasanya digunakan untuk peralatan rumah tangga  Motor induksi 3 fasa biasanya digunakan untuk kebutuhan dengan daya yang besar seperti pabrik, kapal laut dll. Motor induksi 1 phase 56 Motor induksi 3 phase
  • 57. Motor listrik DC merupakan salah satu jenis motor listrik yang menggunakan sumber arus searah (DC) untuk dapat menggerakkan motor tersebut. Biasanya motor DC memiliki ukuran yang lebih kecil. Salah satu jenis motor DC yang biasa kita temui ialah pada motor mainan Tamiya yang biasa kita mainkan ketika saat masih kecil. Nah motor ini pun terbagi menjadi beberapa jenis lagi diantarnya ialah motor dengan daya terpisah (separately excited) dan motor dengan daya sendiri ( selfexcited) MOTOR LISTRIK DC 57
  • 58. 58 1. Motor Sumber Daya Terpisah ( Separately Excited ) Motor ini menggunakan daya terpisah dari daya utama dalam menghasilkan medan magnet di dalam stator atau pun rotornya. Sehingga untuk dapat menghidupkan motor jenis ini diperlukan 2 sumber arus. 2. Motor Sumber Daya Sendiri ( Self Excited) Motor jenis ini menggunakan sumber daya listrik yang sama dengan kumparan motor lisitrik untuk menghasilkan medan magnet di dalam komponen motor. Motor ini pun terbagi menjadi 3 yaitu :  Motor DCShunt,  Motor DCseri  Motor DCcampuran.
  • 59. 59  Motor DC Shunt adalah motor listrik DC yang gulungan kawat tembaga untuk menghasilkan medan magnet disambung dengan gulungan motor listrik secara paralel, sehingga arus total dalam jalur merupakan penjumlahan antara arus medan dengan arus dinamo.  Motor DC Seri adalah motor listrik DC yang gulungan kawat tembaga untuk menghasilkan medan magnet disambung dengan gulungan motor listrik secara seri, sehingga arus medan listrik sama dengan arus dinamo.  Motor DC Campuran adalah motor listrik DC yang gulungan kawat tembaga untuk menghasilkan medan magnet disambung dengan gulungan motor listrik secara seri dan paralel, sehingga memiliki torque penyalaan awal yang bagus dengan kecepatan yang stabil
  • 60. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MOTOR DC DAN AC  Kelebihan motor DC jika dibandingkan dengan motor AC:  Torsi dan kecepatannya mudah dan bisa dikendalikan  Memiliki Sistem kontrol yang relatif lebih sederhana dan murah  Memiliki Torsi awal yang besar  Performansinya mendekati linier  Untuk penggunaan pada beban yang berdaya rendah, motor DClebih murah dibandingkan motorAC 60
  • 61. 61  Kekurangan dari motor DC:  Lebih besar dan lebih mahal  Memerlukan perawatan yang lebih sehingga biaya perawatan lebih mahal  Tidak cocok jika kalian menginginkan kebutuhan yang memiliki kecepatan tinggi  Tidak cocok untuk digunakan pada kondisi lingkungan yang cepat kotor atau berdebu  Tidak cocok untuk aplikasi dengan beban yang berdaya besar
  • 62. SIMBOL LISTRIK AC DAN DC 62
  • 63. 63 Hubungan Kumparan  Motor DCserie (RangkaianSerie)  Motor DCshunt (RangkaianParallel)  Motor DCcampuran / compound (RangkaianSerie-Parallel) DC Compound  Motor DCcompound pendek (Rangkaian Serie-Parallelpendek)  Motor DCcompound panjang (Rangkaian Serie-ParallelPanjang) JENIS-JENIS MOTOR DC
  • 65. Motor DC ini terdiri 2 buah gulungan yaitu gulungan kutub dan gulungan jangkar dihubungkan secara seri. MOTOR DC SERIE 65
  • 66. 66 1. KELEBIHANNYA :  Kuat start pada beban penuh. 2. KERUGIANNYA :  Perubahan beban akan mempengaruhi variasi putaran yang besar.  Biaya pengatrolan kecepatan mahal. 3. PENGGUNAANNYA :  Untuk keperluan derek, Crane MOTOR DC SERIE
  • 67. Motor DC Shunt ini, terdiri 2 buah gulungan yaitu gulungan kutub dan gulungan jangkar, dimana gulungan kutub dan gulungan jangkar dihubungkan secara paralel. MOTOR DC SHUNT 67
  • 68. 68 1. Kelebihannya :  Kecepatan agak konstan  Pengaturan putaran baik 2. Kerugiannya :  Torsi start tidak baik 3. Penggunaannya :  Untuk pompa testing darurat MOTOR DC SHUNT
  • 69.  Stator  Rotor  Komutator KONSTRUKSI MOTOR DC 69
  • 70.  Set magnet dengan cincin baja dan lilitan yang menonjol dengan inti utama,  Sepatu kutub yang terbuat dari lempeng –elektro serta lilitan kawat penguat eksitasililitan penguat eksitasi BAGIAN STATOR 70
  • 71.  Sering disebut juga jangkar  Terbuat dari poros baja beralur  Lilitan kawat pada alur 71 BAGIAN ROTOR
  • 72.  Komutator terdiri dari segmen segmen tembaga ,dimana setiap ujungnya disambungkan dengan ujung lilitan  Bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus ke jala jala rotor. BAGIAN KOMUTATOR 72
  • 75. Motor AC menggunakan arus listrik yang membalikan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor AC memiliki dua buah bagian yaitu “Stator dan Rotor“. Keuntungan Motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variable untuk meningkatkan kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. MOTOR AC 75
  • 76. 76 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) Prinsip kerja motor induksi atau terjadinya putaran pada motor, sebagai berikut :  Bila kumparan motor stator diberi tegangan 3 phase, maka akan terjadi medan putaran dengan kecepatan : Ns = 120 f P Ns =Jumlahputaran atau kecepatan motor (rpm) F =Frekuensi sumber daya (Hz) P =Jumlahkutubmagnet  Medan putar stator tersebut akan menginduksi penghantar yang ada rotor, sehingga pada rotor timbul tegangan induksi  Tegangan yang terjadi pada rotor menyebabkan timbulnya arus pada penghantar rotor  Selanjutnya arus di dalam medan magnet menimbulkangaya (F) pada rotor
  • 77. MOTOR SINKRON 77 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 78. KONSTRUKSI STATORMOTOR INDUKSI 78 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 79. KONSTRUKSI ROTOR MOTOR INDUKSI 79 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 80. MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR 80 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 81. KONSTRUKSI ROTOR SANGKAR TUPAI 81 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 82. KONSTRUKSI ROTOR GULUNGAN 82 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 83. 83 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)  Alat proteksi berfungsi tidak sebagaimana mestinya  Sistem pemeliharaan motor tidak dijalankan konsekuen  Gangguan mekanik merambat ke masalah kelistrikan  Pengadaan awal motor tidak sesuai mutustandarnya  Pengoperasian motor tidak sesuai prosedur. MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR Tahanan isolasi kumparan menurun 1. Kumparan pernah mengalami kenaikan temperatur berlebih hingga menurunkan kualitas tahanan isolasi 2. Kualitas isolasinya menurun karena faktor usia / waktu. MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN MOTOR
  • 84. Hubung singkat antara kumparan dengan bodi Isolasi kumparan terlepas dari kawatnya akibat temperatur kumparan melampaui nominalnya karena :  Isolasi kumparan terluka akibat sentuhan mekanik  Kualitas kumparan menurun dibawah standar MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR MOTOR INDUKSI 84 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 85. 85 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR Tahanan kawat kumparan antara fasa tidak sama Kemungkinan penyebab  Salah satu kumparan pernah mengalami panas berlebih , struktur logamnya berubah, tahanan bertambah besar, tetapi tidak sampai merusak bahan isolasinya.  Hubung singkat antara lilitan kumparan, sehingga jumlah lilitan aktif berkurang, akibatnya arus yang mengalir akan naik dari nominalnya  Kawat kumparan putus, umumnya terjadi karena menerima arus yang terlampu besar atau terjadi hubungan singkat dalam kumparan itu sendiri
  • 86. 86 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) MENDETEKSI GANGUAN STATORMOTOR DC DAN UNIVERSAL Gangguan yang mungkin terjadi : 1. Hubung singkat kumparan dengan bodi 2. Jumlahkumparan aktif menurun karena hubung singkat antar lilitan kumparan 3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah mengalami panas berlebihan. Tetapi secara umum kumparan medan magnit jarang mengalami gangguan, untuk motor DC yang sering mengalami gangguan adalah kumparan jangkarnya.
  • 87. 87 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) Gangguan yang mungkin terjadi pada terminal motor adalah :  Ikatan sambungan kabel pada terminal longgar dapat menyebabkan terjadinya percikan api akibat hubungan kontak yang tidak sempurna, yang mengakibatkan tegangan dan arus antar fasa tidak seimbang.  Baut sambungan terminal hubung singkat dengan bodi.  Kabel sambungan kumparan ke terminal putus atau hubung singkat dengan bodi. MENDETEKSI GANGUAN STATORMOTOR DC DAN UNIVERSAL
  • 88. 88 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN ROTOR SANGKAR 1. Gangguan yang dialami kumparan rotor sangkar adalah ikatan baut sambungan ujung-ujung kumparan longgar atau terlepas 2. Gangguan kumparan rotor sangkar akan mempengaruhi kerja motor, berupa yaitu :  Arus fasa tidak seimbang  Motor tidak berputar normal atau tidak berputar sama sekali  Motor menjadi panas dan mengeluarkan suara berisik.
  • 89. 89 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN ROTOR BELITAN Gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi rotor lilitan adalah :  Tahanan isolasi kumparan menurun, sehingga arus bocor kumparan bertambah besar  Hubungan singkat kumparan dengan bodi  Jumlah kumparan aktif menurun karena hubung singkat antara lilitan kumparan  Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah mengalami panas berlebih.
  • 90.  Sambungan titik bintang kumparan longgar atau lepas  Kabel sambungan kumparan dengan slip ring longgar atau terlepas  Hubungan singkat antar slip ring  Terjadi pengotoran dipermukaan slip ring oleh serbuk sikat arang sehingga menimbulkan percikan api. 90 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 91. 91 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) ROTOR MOTOR DC / UNIVERSAL 1. Kumparan Jangkar  Kumparan jangkar hubung singkat akan menimbulkan percikan api diantara dua segmen kumparannya  Kumparan jangkar terbuka akan menimbulkan percikan api diantara dua segmen, sebelum segmen kumparan yang terbuka.  Tahanan isolasi kumparan menurun.  Hubung singkat kumparan dengan bodi.  Sambungan ujung-ujung kumparan pada komutator longgar lalu terlepas.
  • 92. 92 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) 2. Komutator  Terjadi pengotoran kommutator oleh serbuk sikat arang sehingga menimbulkan percikan api, karena terjadi hubung singkat antar lamel oleh serbuk tersebut.  Permukaan kommutator tidak merata akibat terlampau sering menerima percikan api. Biasanya terjadi karena motor menerima beban lebih, pengaruh sikat atau posisi mekanik rotor tidak tepat.  Permukaan kommutator terkikis karena waktu atau pemilihan sikat pasangannya tidak tepat karena terlampau keras. Proses ini akan menyebabkan mika penyekan lamel kommutator ROTOR MOTOR DC / UNIVERSAL
  • 93. 3. Sikat Arang / Brushes  Sikat berfungsi sebagai penghantar antara bagian yang diam dengan bagian yang bergerak  Yangpaling sering timbul gangguan adalah pada sikatnya ROTOR MOTOR DC / UNIVERSAL 93 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 94. 94 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) Gangguan karena sikatnya tidak berfungsi adalah :  Kabel penghubung sikat terikat kencang (longgar) pada terminalnya sehingga mengalirnya arus terganggu.  Permukaan sikat tidak sama bentuk lengkungnya dengan lengkung permukaan kommutator, sehingga ada permukaan kosong antara sikat dan kommutator, akibatnya timbul percikan bunga api pada permukaannya.  Pegas penekan sikat tekanannya melemah, tidak cukup menekan sikat pada permukaan kommutator, sehingga akan menimbulkan percikan bunga api pada permukaan sikat.  Selain gangguan terhadap sikat tersebut diatas, gangguan sikat juga dapat dipengaruhi oleh gangguan mekanik, seperti dudukan rotor tidak tepat, akibat getaran rotor dan lain sebagainya.
  • 95. MENDETEKSI GANGGUAN STARTING Variasi jenis peralatan starting motor :  Peralatan Starting Bintang atau Delta  Peralatan Starting Primary resistance  Peralatan Starting Secondary resistance, dan lain lain 95 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO)
  • 96. 96 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) Gangguan starting yang mungking terjadi adalah :  Sambungan kabel penghubung pada terminal rotor dan pada terminal rheostat tidak terikat dengan baik atau terlepas.  Kotak point step pada rheostat tidak kontak dengan baik atau bila asutan rheostat dengan sikat mungkin tidak terhubung dengan baik.  Titik bintang rheostat tidak tersambung dengan baik atau terlepas  Salah satu tahanan rheostat putus atau terbakar  Tidak bekerja (apabila sistem dikontrolotomatis).
  • 97. 97 IR.SURIYANSYAH(AK3 PAA) -NO.REG.324/PK3/AE/31/VI/2016(PO) Gangguan sumber tegangan motor  Drop tegangan sumber terlalu besar, dimana tegangan drop maksimum yang diperbolehkan secara umum adalah 10% (tergantung kepada spesifikasi motor dari pabrik pembuat dan keinginan sistem jaringan, dimana motor terpasang).  Untuk sumber tegangan tiga fasa, salah satu fasanya terganggu  Ada penyambungan kabel pada sumber tegangan tidak tersambung dengan baik.  Peralatan seperti saklar, MCB dan alat proteksi pada sumber tegangan, kontak pointnya tidak sempurna.