PENGUJIAN
HIPOTESIS
Hipotesis
 Suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan/ dugaan yg sifatnya masih sementara
 Hipotesis ini perlu untuk diuji utk kmd diterima/ ditolak
 Pengujian hipotesis : suatu prosedur yg akan menghasilkan suatu
keputusan yi keputusan menerima atau menolak hipotesis
 Penolakan suatu hipotesis bukan berarti menyimpulkan bahwa
hipotesis salah dimana bukti yg tidak konsisten dgn hipotesis
 Penerimaan hipotesis sebagai akibat tidak cukupnya bukti
untuk menolak dan tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti
benar
Dua kesalahan yg perlu dicegah dalam
pengujian hipotesis
Hipotesis (Ho) Benar Salah
Diterima Keputusan benar
Keputusan salah
(salah jenis II)
Ditolak
Keputusan salah
(salah jenis I)
Keputusan benar
DUA TIPE HIPOTESIS
 HIPOTESIS KORELATIF YAITU PERNYATAAN
TENTANG ADA ATAU TIDAK ADANYA
HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL ATAU
LEBIH
 HIPOTESIS KOMPARATIF YAITU PERNYATAAN
TENTANG ADA ATAU TIDAK ADANYA
PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK ATAU
LEBIH
Prosedur Pengujian
Hipotesis
1. Menentukan formulasi
hipotesis
2. Menentukan taraf nyata
(significant level)
3. Menentukan kriteria
pengujian
4. Menentukan nilai uji statistik
5. Membuat kesimpulan
PERUMUSAN HIPOTESIS
 DINYATAKAN SEBAGAI KALIMAT PERNYATAAN
(DEKLARATIF)
 MELIBATKAN MINIMAL DUA VARIABEL
PENELITIAN
 MENGANDUNG SUATU PREDIKSI
 HARUS DAPAT DIUJI (TESTABLE)
Menentukan formulasi hipotesis
Dibedakan 2 jenis :
1. Hipotesis nol : suatu pernyataan yg akan diuji, hipotesis
tsb tidak memiliki perbedaan/ perbedaannya nol dgn
hipotesis sebenarnya.
2. Hipotesis alternatif : segala hipotesis yg berbeda dgn
hipotesis nol. Pemilihan hipotesis ini tergantung dr sifat
masalah yg dihadapi
Ho : µ = µo dengan beberapa
kemungkinan Ha
Ha : µ < µo ; µ > µo ; ataukah µ ≠ µo
satu sisi satu sisi dua sisi
Contoh
 Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah media
massa, bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah adalah Rp.
3.200,- (Pengujian Dua Pihak)
Ho : µ = Rp. 3.200,-
Ha : µ ≠ Rp. 3.200,-
 Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah
tidak kurang dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu Pihak – Kiri)
Ho : µ ≥ Rp. 3.200,-
Ha : µ < Rp. 3.200,-
 Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah
tidak lebih dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu Pihak – Kanan)
Ho : µ ≤ Rp. 3.200,-
Ha : µ > Rp. 3.200,-
UJI DUA PIHAK
 H: θ = θo
 A: θ ≠ θo
penolakan H penolakan H
daerah penerimaan H
½ α ½ α
Hipotesis H diterima jika: -z1/2(1- α) < z < z1/2(1- α)
Contoh kasus
 Sebuah perusahaan rokok menyatakan
bahwa kadar nikotin rata-rata rokok yg
diproduksinya tidak melebihi 2,5 mg.
Nyatakan hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya yg akan digunakan utk menguji
pernyataan tsb
 Suatu agen real estate menyat 60%
diantara rmh pribadi yg baru selesai
dibangun mrp rmh dgn 3 kamar tidur. Utk
menguji pernyt tsb diperiksa sejml besar
rmh. Proporsi rmh yg memp 3 kamar tdr
dicatat dan dipergunakan dlm statistik uji.
Nyatakan hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya yg akan digunakan utk menguji
pernyataan tsb
Menentukan taraf nyata (significant level)
 Besarnya batas toleransi dlm menerima kesalahan hsl
hipotesis thd nilai parameter populasinya
 Besarnya taraf nyata bergantung pd keberanian pembuat
keputusan yg dlm hal ini berapa besarnya kesalahan yg akan
ditolerir
 Besarnya kesalahan tsb disebut sbg daerah kritis pengujian/
daerah penolakan
Menentukan kriteria pengujian
 Bentuk pembuatan keputusan dlm menerima/
menolak hipotesis nol dgn cara membandingkan
nilai α tabel distribusinya dgn nilai statistiknya
sesuai dgn btk pengujiannya
 Penerimaan Ho : nilai uji statistiknya berada di
luar nilai kritis
 Penolakan Ho : nilai uji statistiknya berada dalam
nilai kritis
Menentukan nilai uji
statistik
Uji statistik merupakan
rumus-rumus yang
berhubungan dgn distribusi
tertentu dalam pengujian
hipotesis
Distribusi Z, t, F dsb
4. Uji Statistik
- Jika simpangan baku populasi diketahui,
- jika simpangan baku populasi tidak diketahui,
n
X
X
Z
o
o
o



 




n
s
X
s
o
X
Z
o
X
o

 



b). Untuk sampel kecil (n < 30)
prosedurnya sama hanya pengujian statistiknya
menggunakan distribusi t
Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
Uji Statitistik
- Jika simpangan baku populasi diketahui,
- jika simpangan baku populasi tidak diketahui
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
n
n
dengan
Zo x
x
x
x









 

2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
n
s
n
s
dengans
s
Zo x
x
x
x





 

Membuat kesimpulan
 Penetapan keputusan dlm penerimaan/ penolakan
hipotesis nol sesuai dgn kriteria pengujiannya
 Pembuatan kesimpulan dilakukan stlh
membandingkan nilai uji statistik dgn α tabel /
nilai kritis
Contoh soal
1. Sebuah sampel random 150 catatan kematian negara X
selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 61,8 th dgn
simpangan baku 7,9 th. Apakah itu menunjukkan bahwa
harapan umur sekarang lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf
nyata 5%
n
X
X
Z
o
o
o



 




Contoh Soal
2. Ada anggapan mengenai harga beras di pasar bebas daerah kota “A” Rp. 600,-
/Kg dengan simpangan bakunya Rp. 25,-. Berangkat dari anggapan tersebut
diatas, selanjutnya diadakan penelitian terhadap 40 kios beras sebagai sampel
yang diambil secara acak, dan ternyata diperoleh informasi dari data tersebut
rata-rata harga beras di pasar bebas adalah sebesar Rp 594,-/kg. Pertanyaan
uji kebenaran anggapan diatas dengan taraf nyata 5% ?
 Uji dua pihak:
Ho : µ = Rp. 600,-
Ha : µ ≠ Rp. 600,-
Perhitungan sampel:
Untuk Z0.05/2 = Z(0.025) = 0.5 – 0.025 = 0.4750
Z = ±1.96
X = µ0 ± (Za/2 ) (SX)
= 600 ± (1.96) (25/ √40)
= 600 ± 7.75
3. Manajer pemasaran sebuah produk aditif bahan bakar
mengatakan bahwa jml rata-rata produk aditif yg terjual adl
1500 botol. Seorang karyawan di pabrik ingin menguji
pernyataan manajer pemsaran dgn mengambil sampel selama
36 hari. Dia mendapati bahwa jml penjualan rata-ratanya
adlh 1450 botol. Dr catatan yg ada, deviasi standart
penjualan 120 botol. Dgn menggunakan α = 0,01, apakah
kesimpulan yg dpt ditarik oleh karyawan tsb
3. Dari dua populasi normal yg bebas ditarik dua sampel random
berukuran n1 = 35 dan n2 = 50 yang menghasilkan rata-rata
85 dan 78 dengan simpangan baku 5,4 dan 3,6. Ujilah hipotesis
pada taraf nyata 5% bahwa μ1= μ2 dgn alternatifnya μ1≠ μ2
Pengujian Hipotesis Proporsi
1. Pengujian hipotesis satu
proporsi
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata (significant level)
c. Menentukan kriteria pengujian
d. Menentukan nilai uji statistik
e. Membuat kesimpulan
 Uji statistiknya
Ket :
n = banyaknya ukuran sampel
X = banyaknya ukuran sampel dengan karakteristik tertentu
)
1
( o
o
o
o
P
nP
nP
X
Z



2. Pengujian hipotesis beda dua
proporsi
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata
(significant level)
c. Menentukan kriteria pengujian
d. Menentukan nilai uji statistik
e. Membuat kesimpulan
 Uji statistiknya
Dimana :










2
1
2
1
1
1
)
1
(
n
n
P
P
P
P
Zo
1
1
1
n
X
P 
2
1
2
1
n
n
X
X
P



2
2
2
n
X
P 
Prosedur pengujian:
1). Formulasi hipotesis:
Ho : P = Po
Ha : P < Po ;
P > Po ; atau
P ≠ Po
2). Penentuan nilai α dan nilai Z tabel
Contoh Soal
1. Diduga sekurang-kurangnya 60%
penduduk di suatu daerah
mendukung perkara perdata oleh
suatu kota tetangga yang berdekatan.
Kesimpulan apakah yg Anda tarik bila
hanya 110 diantara 200 orang yang
diambil secara random mendukung
perkara tersebut? Gunakan taraf nyata
4%
2. Sebuah pabrik rokok memproduksi dua merek rokok yang berbeda.
Ternyata 56 orang diantara 200 perokok menyukai merek A dan 29
diantara 150 perokok menyukai merek B. Dapatkah kita
menyimpulkan pada taraf nyata 0,06 bahwa merek A terjual lebih
banyak daripada merek B?

PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt

  • 1.
  • 2.
    Hipotesis  Suatu pernyataanyang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan/ dugaan yg sifatnya masih sementara  Hipotesis ini perlu untuk diuji utk kmd diterima/ ditolak  Pengujian hipotesis : suatu prosedur yg akan menghasilkan suatu keputusan yi keputusan menerima atau menolak hipotesis
  • 3.
     Penolakan suatuhipotesis bukan berarti menyimpulkan bahwa hipotesis salah dimana bukti yg tidak konsisten dgn hipotesis  Penerimaan hipotesis sebagai akibat tidak cukupnya bukti untuk menolak dan tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti benar
  • 4.
    Dua kesalahan ygperlu dicegah dalam pengujian hipotesis Hipotesis (Ho) Benar Salah Diterima Keputusan benar Keputusan salah (salah jenis II) Ditolak Keputusan salah (salah jenis I) Keputusan benar
  • 5.
    DUA TIPE HIPOTESIS HIPOTESIS KORELATIF YAITU PERNYATAAN TENTANG ADA ATAU TIDAK ADANYA HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL ATAU LEBIH  HIPOTESIS KOMPARATIF YAITU PERNYATAAN TENTANG ADA ATAU TIDAK ADANYA PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK ATAU LEBIH
  • 6.
    Prosedur Pengujian Hipotesis 1. Menentukanformulasi hipotesis 2. Menentukan taraf nyata (significant level) 3. Menentukan kriteria pengujian 4. Menentukan nilai uji statistik 5. Membuat kesimpulan
  • 7.
    PERUMUSAN HIPOTESIS  DINYATAKANSEBAGAI KALIMAT PERNYATAAN (DEKLARATIF)  MELIBATKAN MINIMAL DUA VARIABEL PENELITIAN  MENGANDUNG SUATU PREDIKSI  HARUS DAPAT DIUJI (TESTABLE)
  • 8.
    Menentukan formulasi hipotesis Dibedakan2 jenis : 1. Hipotesis nol : suatu pernyataan yg akan diuji, hipotesis tsb tidak memiliki perbedaan/ perbedaannya nol dgn hipotesis sebenarnya. 2. Hipotesis alternatif : segala hipotesis yg berbeda dgn hipotesis nol. Pemilihan hipotesis ini tergantung dr sifat masalah yg dihadapi
  • 9.
    Ho : µ= µo dengan beberapa kemungkinan Ha Ha : µ < µo ; µ > µo ; ataukah µ ≠ µo satu sisi satu sisi dua sisi
  • 10.
    Contoh  Berdasarkan informasiyang dikemukakan pada sebuah media massa, bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah adalah Rp. 3.200,- (Pengujian Dua Pihak) Ho : µ = Rp. 3.200,- Ha : µ ≠ Rp. 3.200,-  Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah tidak kurang dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu Pihak – Kiri) Ho : µ ≥ Rp. 3.200,- Ha : µ < Rp. 3.200,-  Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah tidak lebih dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu Pihak – Kanan) Ho : µ ≤ Rp. 3.200,- Ha : µ > Rp. 3.200,-
  • 11.
    UJI DUA PIHAK H: θ = θo  A: θ ≠ θo penolakan H penolakan H daerah penerimaan H ½ α ½ α Hipotesis H diterima jika: -z1/2(1- α) < z < z1/2(1- α)
  • 12.
    Contoh kasus  Sebuahperusahaan rokok menyatakan bahwa kadar nikotin rata-rata rokok yg diproduksinya tidak melebihi 2,5 mg. Nyatakan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya yg akan digunakan utk menguji pernyataan tsb  Suatu agen real estate menyat 60% diantara rmh pribadi yg baru selesai dibangun mrp rmh dgn 3 kamar tidur. Utk menguji pernyt tsb diperiksa sejml besar rmh. Proporsi rmh yg memp 3 kamar tdr dicatat dan dipergunakan dlm statistik uji. Nyatakan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya yg akan digunakan utk menguji pernyataan tsb
  • 13.
    Menentukan taraf nyata(significant level)  Besarnya batas toleransi dlm menerima kesalahan hsl hipotesis thd nilai parameter populasinya  Besarnya taraf nyata bergantung pd keberanian pembuat keputusan yg dlm hal ini berapa besarnya kesalahan yg akan ditolerir  Besarnya kesalahan tsb disebut sbg daerah kritis pengujian/ daerah penolakan
  • 14.
    Menentukan kriteria pengujian Bentuk pembuatan keputusan dlm menerima/ menolak hipotesis nol dgn cara membandingkan nilai α tabel distribusinya dgn nilai statistiknya sesuai dgn btk pengujiannya  Penerimaan Ho : nilai uji statistiknya berada di luar nilai kritis  Penolakan Ho : nilai uji statistiknya berada dalam nilai kritis
  • 15.
    Menentukan nilai uji statistik Ujistatistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dgn distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis Distribusi Z, t, F dsb
  • 16.
    4. Uji Statistik -Jika simpangan baku populasi diketahui, - jika simpangan baku populasi tidak diketahui, n X X Z o o o          n s X s o X Z o X o      
  • 17.
    b). Untuk sampelkecil (n < 30) prosedurnya sama hanya pengujian statistiknya menggunakan distribusi t
  • 18.
    Pengujian hipotesis bedadua rata-rata Uji Statitistik - Jika simpangan baku populasi diketahui, - jika simpangan baku populasi tidak diketahui 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 n n dengan Zo x x x x             2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 n s n s dengans s Zo x x x x        
  • 19.
    Membuat kesimpulan  Penetapankeputusan dlm penerimaan/ penolakan hipotesis nol sesuai dgn kriteria pengujiannya  Pembuatan kesimpulan dilakukan stlh membandingkan nilai uji statistik dgn α tabel / nilai kritis
  • 20.
    Contoh soal 1. Sebuahsampel random 150 catatan kematian negara X selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 61,8 th dgn simpangan baku 7,9 th. Apakah itu menunjukkan bahwa harapan umur sekarang lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata 5% n X X Z o o o         
  • 21.
    Contoh Soal 2. Adaanggapan mengenai harga beras di pasar bebas daerah kota “A” Rp. 600,- /Kg dengan simpangan bakunya Rp. 25,-. Berangkat dari anggapan tersebut diatas, selanjutnya diadakan penelitian terhadap 40 kios beras sebagai sampel yang diambil secara acak, dan ternyata diperoleh informasi dari data tersebut rata-rata harga beras di pasar bebas adalah sebesar Rp 594,-/kg. Pertanyaan uji kebenaran anggapan diatas dengan taraf nyata 5% ?
  • 22.
     Uji duapihak: Ho : µ = Rp. 600,- Ha : µ ≠ Rp. 600,- Perhitungan sampel: Untuk Z0.05/2 = Z(0.025) = 0.5 – 0.025 = 0.4750 Z = ±1.96 X = µ0 ± (Za/2 ) (SX) = 600 ± (1.96) (25/ √40) = 600 ± 7.75
  • 23.
    3. Manajer pemasaransebuah produk aditif bahan bakar mengatakan bahwa jml rata-rata produk aditif yg terjual adl 1500 botol. Seorang karyawan di pabrik ingin menguji pernyataan manajer pemsaran dgn mengambil sampel selama 36 hari. Dia mendapati bahwa jml penjualan rata-ratanya adlh 1450 botol. Dr catatan yg ada, deviasi standart penjualan 120 botol. Dgn menggunakan α = 0,01, apakah kesimpulan yg dpt ditarik oleh karyawan tsb
  • 24.
    3. Dari duapopulasi normal yg bebas ditarik dua sampel random berukuran n1 = 35 dan n2 = 50 yang menghasilkan rata-rata 85 dan 78 dengan simpangan baku 5,4 dan 3,6. Ujilah hipotesis pada taraf nyata 5% bahwa μ1= μ2 dgn alternatifnya μ1≠ μ2
  • 25.
    Pengujian Hipotesis Proporsi 1.Pengujian hipotesis satu proporsi a. Menentukan formulasi hipotesis b. Menentukan taraf nyata (significant level) c. Menentukan kriteria pengujian d. Menentukan nilai uji statistik e. Membuat kesimpulan
  • 26.
     Uji statistiknya Ket: n = banyaknya ukuran sampel X = banyaknya ukuran sampel dengan karakteristik tertentu ) 1 ( o o o o P nP nP X Z   
  • 27.
    2. Pengujian hipotesisbeda dua proporsi a. Menentukan formulasi hipotesis b. Menentukan taraf nyata (significant level) c. Menentukan kriteria pengujian d. Menentukan nilai uji statistik e. Membuat kesimpulan
  • 28.
     Uji statistiknya Dimana:           2 1 2 1 1 1 ) 1 ( n n P P P P Zo 1 1 1 n X P  2 1 2 1 n n X X P    2 2 2 n X P 
  • 29.
    Prosedur pengujian: 1). Formulasihipotesis: Ho : P = Po Ha : P < Po ; P > Po ; atau P ≠ Po 2). Penentuan nilai α dan nilai Z tabel
  • 30.
    Contoh Soal 1. Didugasekurang-kurangnya 60% penduduk di suatu daerah mendukung perkara perdata oleh suatu kota tetangga yang berdekatan. Kesimpulan apakah yg Anda tarik bila hanya 110 diantara 200 orang yang diambil secara random mendukung perkara tersebut? Gunakan taraf nyata 4%
  • 31.
    2. Sebuah pabrikrokok memproduksi dua merek rokok yang berbeda. Ternyata 56 orang diantara 200 perokok menyukai merek A dan 29 diantara 150 perokok menyukai merek B. Dapatkah kita menyimpulkan pada taraf nyata 0,06 bahwa merek A terjual lebih banyak daripada merek B?