Penilaian Non Test
Kelompok 4:
1. Dea Karina (1152050019)
2. Dedah Jubaedah (1152050020)
3. Dela Ambarwati (1152050021)
4. Desi Susilawati (1152050022)
5. Dewi Fitriliyani (1152050023)
Pengertian Non Tes
Dilihat dari kata yang menyusunya, non tes dapat
di artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa
menggunakan tes.
Kuesioner (Questionair)
Kuesioner (Questionair) juga sering
dikenal sebagai angket. Pada dasarnya adalah
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden).
Tujuan Penggunaan Angket
atau Kuesioner
a. Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
dari siswa tentang proses pembelajaran
b. Mengetahui kesulitan – kesulitan siswa dalam
pembelajaran
c. Memperoleh data mengenai latar belakang
peserta didik
Jenis-jenis Kuesioner Angket
Kuesioner dari segi isi dapat dibedakan atas 4 bagian
yaitu:
a. Pertanyaan fakta
b. Pertanyaan perilaku
c. Pertanyaan informasi
d. Pertanyaan pendapat dan sikap
Kuesioner dari jenisnya dapat dibedakan atas
3 yaitu:
a. Pertanyaan yang terbuka
b. Pertanyaan yang tertutup
c. Pertanyaan yang terbuka dan tertutup
Kuesioner dari segi yang menjawab dapat
dibedakan atas 2, yaitu :
a. Kuesioner langsung
b. Kuesioner tidak langsung
Kuesioner dari sisi bagaimana kuesioner itu
diadministrasikan pada responden dapat
dibedakan atas 2, yaitu :
a. Kuesioner yang dikirimkan (Mail
Questionaire)
b. Kuesioner yang dapat dibagikan langsung
pada responden.
Kelebihan Kuesioner/Angket
O Praktis, yaitu dalam waktu singkat dapat
memperoleh data yang banyak dan juga dapat
dijalankan walaupun tidak berhadapan langsung
dengan orang yang menjadi sasaran.
O Menghemat tenaga
O Responden dapat menjawab dengan leluasa
Kelemahan Kuesioner/Angket
a. Pertanyaan yang diberikan melalui angket adalah
terbatas, sehingga apabila ada hal-hal yang kurang jelas
maka sulit untuk diterangkan kembali
b. Kadang-kadang pertanyaan yang diberikan tidak
dijawab oleh semua anak, atau mungkin dijawab tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
c. Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak kembali
Hal yang harus diperhatikan dalam
Penggunaan Angket
a. Pergunakanlah angket dalam situasi/keadaan yang
setepat-tepatnya.
b. Pertanyaan harus disesuaikan dengan tujuan
c. Tentukan dan susunlah pertanyaan angket dengan sebaik-
baiknya.
d. Bila telah tersusun, adakan pengecekan kembali untuk
memeriksa apakan ada bagian-bagian yang perlu
diperbaiki.
Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah metode pengumpulan data
melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar, misalnya tingkah laku peserta didik pada saat
guru menyampaikan pelajaran di kelas, saat berdiskusi,
saat mengerjakan tugas, saat jam istirahat atau pada
saat terjadinya kekosongan pelajaran.
Dilihat dari kerangka kerjanya, observasi
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1. Observasi Berstruktur
2. Observasi tak Berstruktur
Ada tiga situasi yang dapat diamati
melalui observasi, yaitu
1. Situasi bebas, dimana siswa yang diamati dalam keadaan
bebas, tidak terganggu bahkan tidak tahu bahwa ia sedang
diamati.
2. Situasi yang dibuat, dimana guru secara sengaja membuat
kondisi-kondisi tertentu atau menciptakan situasi-situasi
tertentu., kemudian mengamati bagaimana reaksi siswa
atau sikap yang muncul dengan adanya situasi yang dibuat
itu.
3. Situasi campuran, atau gabungan dari situasi bebas dan
situasi yang dibuat.
Kelebihan dan Kelemahan Observasi
Kelebihan
1. Data observasi diperoleh secara langsung
terhadap segala ekspresi siswa dalam situasi
tertentu.
2. Bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek
kepribadian siswa yang sebenarnya.
3. Mencakup atau menggambarkan berbagai aspek
kepribadian siswa secara keseluruhan.
Kelemahan
1. Memerlukan keterampilan yang baik, yakni harus mengenal
perbedaan antara tingkah laku yang tersirat dengan tingkah laku
yang tersurat.
2. Kepribadian guru menjadi variable tambahan, yakni pengalaman,
prasangka, nilai pribadi guru ikut terlibat dalam melakukan
pencatatan.
3. Tingkah laku yang sama diekspresikan oleh beberapa orang
siswa belum tentu mempunyai arti yang sama bagi pengamat
lain.
4. Data dari observasi tidak bias memberikan wawasan yang sama
mengenai struktur kepribadian siswa.
Menurut Sudijono wawancara adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan
secara sepihak, berhadapan muk, dan dengan
arah tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata
lain, wawancara adalah suatu teknik pengumpulan
data dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan sumber.
Wawancara
Jenis Wawancara
1. Wawancara terpimpin
2. Wawancara tidak terpimpin
Kelebihan Wawancara
1. Dapat berkomunikasi secara langsung
kepada peserta didik sehingga informasi
yang diperoleh dapat diketahui
objektivitasnya
2. Dapat memperbaiki proses dan hasil
belajar
3. Pelaksanannya lebih dinamis
Kekurangan Wawancara
1. Proses wawancara banyak
membutuhkan waktu
2. Terkadang wawancara berlarut-larut dan
tanpa arah
Hal yang harus diperhatikan dalam
wawancara
1. Hubungan baik antara pewawancara dan yang
diwawancarai harus dibinadan dipupuk agar
tercipta hubungan yang harmonis
2. Dalam pelaksanaan wawancaraharus menunjukan
sikap ramah, bebas dan terbuka
3. Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik
4. Pertanyaan hendaknya jelas dan tepat
Skala sikapSkala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang
berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatuyang
jawabannya dinyatakan
tiga komponen sikap, yaitu:
(1) kognitif, yaitu berkenaan dengan pengetahuan
peserta didik tentang objek
(2) afektif, yaitu berkenaan dengan perasaan peserta
didik terhadap objek
(3) psikomotorik, yaitu berkenaan dengan
kecenderungan berprilaku peserta didik terhadap
objek.
Model-model skala sikap
O Menggunakan bilangan untuk menunjukkan tingkat-tingkat dari objek
sikap
yang dinilai, seperti 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
O Menggunakan frekuensi terjadinya atau timbulnya sikap itu, seperti :
selalu,
seringkali, kadang-kadang, pernah dan tidak pernah.
O Menggunakan istilah-istilah yang bersifat kualitatif, seperti : bagus sekali,
baik, sedang, dan kurang. Ada juga istilah-istilah lain, seperti : sangat
setuju,
setuju, ragu-ragu (tidak punya pendapat), tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
O Menggunakan istilah-istilah yang menunjukkan status/kedudukan, seperti
:
sangat rendah, di bawah rata-rata, di atas rata-rata, dan sangat tinggi.
O Menggunakan kode bilangan atau huruf, seperti : selalu (diberi kode 5),
kadang-kadang (4), jarang (3), jarang sekali (2), dan tidak pernah (1).
Langkah-langkah menyusun skala sikap
O Memilih variabel afektif yang akan diukur.
O Membuat beberapa pernyataan tentang variabel afektif yang akan diukur.
O Mengklasifiasikan pernyataan positif dan negatif.
O Menentukan jumlah gradual dan frase atau angka yang dapat menjadi
alternatif pilihan.
O Menyusun pernyataan dan pilihan jawaban menjadi sebuah alat
penilaian.
O Melakukan uji-coba.
O Membuang butir-butir pernyataan yang kurang baik.
O Melaksanakan penilaian.
Portofolio
Portofolio didefinisikan sebagai koleksi sistematis dari kerja
seseorang. Mengacu pada definisi ini, maka penilaian portofolio
meupakan penilaian terhadap koleksi hasil kerja siswa yang
menunjukkan kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti
pencapaian akademik ( prestasi ), keterampilan dan sikap siswa.
Portofolio sangat berguna bagi siswa dalam rangka
mengembangkan keahliannya untuk menilai diri sendiri dan sampai
memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan intropeksi
dan refleksi perkembangan dirinya.
Manfaat PortofolioJohnson & Johnson (2002) mengemukakan manfaat portofolio sebagai
berikut:
O Untuk Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
langsung.
O Untuk menentukan level prestasi siswa.
O Untuk menentukan perkembangan siswa
O Untuk memahami bagaimana siswa berpikir, menalar, mengorganisasi,
investigasi dan brkomunikasi.
O Untuk memberikan suatu cara efektif dalam mengoleksi dan
mendemonstrasikan pencapaian hasil belajar siswa yang tidak dapat
dinilai secara efektif
O Untuk mengkomunikasikan usaha siswa, perkembangan ke arah
penyelesaian tugas belajar dan prestasi siswa.
O Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kurikulum dan pembelajaran.
Komponen Utama Portofolio
o Biografi
Bagian ini memperlihatkan sejarah perkembangan dari suatu
proyek atau produk yang signifikan. Tujuan biografi adalah untuk
memberikan gambaran kepada pembaca apa yang siswa lakukan
sejak awal dan bagaimana siswa dapat sampai pada akhir (
penyelesaian) tugas.
o Cakupan kerja
Cakupan kerja meliputi berbagai tugas yang termuat dalam
portofolio
o Refleksi
Siswa dapat diminta mengkritisi hasil kerja mereka sendiri atau
untuk
merefleksikan bagaimana perubahan kinerja mereka, apakah
mereka telah belajar, dan apa yang mereka butuhkan untuk
peningkatan.
Tipe Portofolio
1. Portofolio ideal
2. Portofolio lemari kaca
3. Portofolio dokumentasi
4. Portofolio evaluasi
5. Portofolio kelas
Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menggunakan portofolio
O Merencanakan siapa yang harus mengerjakan tugas portofolio, apakah
siswa
secara individual dengan input dan bantuan guru,
O Merencanakan bentuk portofolio yang akan digunakan yang akan
digunakan,
yakni apakah menggunakan portofolio kerja terbaik atau portfolio
proses/perkembangan
O Apakah maksud dan tujuan portofolio
O Apakah kategori dari sample kerja yang seharusnya dimuat dalam
portofolio
O Apakah kriteria yang akan digunakan siswa atau kelompok untuk
menyeleksi
masing-masing entri.
O Siapa yang akan mengembangkan rubric untuk menilai dan mengevaluasi
portofolio tersebut, apakah (1) siswa sendiri, (2) guru mata pelajaran, atau
(3) tim penilai.
Aspek-aspek Portofolio
1. Kesesuain
2. Kejelasan
3. Informasi
4. Tampilan
5. Dokumentasi
6. Refleksi
Riwayat hidup
Gambaran tentang keadaan seseorang
selama masa kehidupannya. Dengan riwayat
hidup subjek evaluasi akan dapat menarik
kesimpulan tentang kepriabdian, kebiasaan dan
sikap dari objek yang di nilai.(Suharsimi 2012)
Penilaian diri
Penilaian diri merupakan salah satu contoh dari
penilaian alternatif – penilaian yang didasarkan pada
tugas – tugas autentik yang mendemonstrasikan
kemampuan siswa berdasarkan tujuan pembelajaran,
dan proses yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menilai pembelajaran mereka sendiri dan
juga teman-teman mereka ( Mistar, 2011).
Manfaat penilaian diri untuk siswa
O Oscarson menunjukan bahwa penilaian diri
meningkatkan kepekaan tentang belajar
O mereka sendiri, meningkatkan orientasi tujuan
dari pembelajar itu sendiri dan memberikan
O dampak panjang terhadap autonomi siswa.
Keefektifan penilaian diri
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kajian
literatur yang dilakukan oleh Farisi (2012)menunjukkan
bahwa model penilaian diri sendiri menunjukkan hasil efektif
dalam pengembangan karakter di berbagai konteks, bidang
kajian, institusi, negara, dan jenjang pendidikan. Penelitian
tersebut juga menunjukkan respon positif siswa terhadapa
model peniaian diri dimana dipandang dapat meningkatkan
peringkat, kualitas kerja, motivasi dan belajar.
Teknik penilaian diri
O Menjadikan penilaian diri
terintegrasi dengan
pembelajaran
O Pastikan siswa memahami nilai
(value) dari penilaian diri yaitu
sebagai penilaian formatif
O yang sangat berguna untuk
memberikan informasi tentang
kemajuan diri sendiri dan bukan
O untuk memberikan angka pada
diri sendiri (Andrada &
Valtcheva, 2009).
O Memberikan kriteria yang jelas.
O Siswa , teman dan guru bekerja
sama dalam menerapkan penilaian
diri.
O Memasukkan penilaian diri
dengan portofolio siswa (Race,
Brown & Smith, 2005: 146).
O Menyediakan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat membantu
siswa melakukan refleksi
O terhadap pekerjaan yang telah
diselesaikan.
O Melakukan variasi dalam
pelaksanaan penilaian diri (Wilson
& Wing Jan, 2008: 81).
kegiatan-kegiatan bervariasi yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan keterampilan penilaian diri (Wilsong & Wing Jan,
2008: 81-92):
1. POWW (Prediksi, Observasi, Wow dan Wuhh)
Setiap siswa melipat sebuah kertas menjadi empat lipatan. Kolom
pertama adalah kolom prediksi tentang apa yang mereka pikir akan
temukan atau pelajari yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran
dilakukan. Kolom kedua, mereka merekord apa yang telah mereka
perhatikan, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan dan
pelajari dan apa yang sekarang mereka ketahui yang dapat mereka lakukan
selama dan setelah kegiatan pembelajaran. Kolom ketiga dan keempat
adalah daftar hal-hal positif tentang berfikir dan belajar mereka, dan apa
yang mereka ingin tingkatkan.
2. Tahu dan Pikir, Belajar & Pikir (TPBP)
Siswa menuliskan atau menggambarkan apa
yang mereka Tahu dan dapat lakukan serta apa yang
mereka Pikir tentang pengalaman belajar yang akan
berlangsung. Setelah pembelajaran berlangsung,
siswa menuliskan kembali atau menggambar apa yang
mereka telah Pelajari dan apa yang mereka Pikir
tentang belajar mereka kemudian mereka dapat
membandingkan hasilnya.
3. Lingkaran Berfikir
Kelompokkan siswa, maksimal terdiri atas 6 siswa. Setiap siswa
memiliki peran yang berbeda, misalnya; siswa nomor 1 memiliki peran untuk
menemukan apa yang telah dipelajari dan ditemukan oleh setiap siswa di dalam
kelompoknya. Siswa kedua memiliki peran untuk menemukan apa yang setiap
anggota kelompok dapat lakukan untuk membuat belajarnya lebih baik. Siswa
nomor 3 memiliki peran untuk menemukan hal – hal apa saja yang dapat
menolong setiap anggota kelompok dalam belajar dan berfikir. Siswa nomor 4
memiliki peran untuk menemukan hal – hal apa saja yang sulit dilakukan dan
“mengapa” serta bagaimana mereka dapat membuat pembelajaran mereka
mudah untuk selanjutnya.
Siswa nomor 5 memiliki peran untuk menemukan goal apa yang telah dibuat
oleh setiap siswa pada pembelajaran selanjutnya. Siswa nomor 6 memiliki
peran untuk menanyakan pada setiap anggota kelompok hal – hal apa saja
yang dapat membuat mereka fokus dalam berfikir dan belajar.
4. Dadu RefleksiSediakan sebuah dadu besar yang pada setiap bagian-bagiannya
tertulis pertanyaan-pertanyaan. Siswa kemudian duduk melingkar dan
secara bergiliran melemparkan dadu. Kemudian mereka diminta untuk
memberi jawaban berdasarkan bagian dadu yang terbuka dihadapan
mereka. Pertanyaan-pertanyaannnya dapat berupa; Apa yang telah kamu
pelajari, Apa yang telah menolongmu belajar, Bagaimana kamu
membuktikan bahwa kamu
telah mempelajarinya, Bagaimana perasaan kamu tentang pekerjaan kamu,
Apa yang kamu akan kerjakan secara berbeda pada pertemuan yang
selanjutnya, Apa yang kamu banggakan, mengapa. Jika diperlukan, daftar
pertanyaannya dapat berupa pertanyaan spesifik tentang topik yang telah
dipelajari.
5. Think, Pair, Share
Sediakan daftar pertanyaa-pertanyaan yanng
berfokus tentang berfikir (seperti pertanyaan-
pertanyaan contoh diatas) . Setiap siswa memikirkan
pertanyaan tersebut kemudian
membagikan hasil jawabannya dengan salah satu
partnernya dan kemudian guru meminta
perwakilan dari setiap partner untuk membagikan
jawabannya di depan kelas
6. Refleksi Cepat
Kegiatan ini dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kecepatan memberikan ide dalam
waktu yang singkat (misalnya 3 menit). Akan lebih
effektif jika dilakukan sesering mungkin. Refleksi
dapat ditulis pada buku latihan yang memang khusus
diberi tanda misalnya; “ Buku untuk berfikir”, Buku
pemikiran dan penemuan”, “Buku Refleksi” dan lain -
lain.
7. Medali Penilaian Diri
Siswa menilai hasil pencapaian goal berdasarkan
kriteria yang telah dibuat. Jika mereka dapat mencapai semua
goal mereka, mereka dapat menghadiahi diri mereka sendiri
dengan medali emas. JIka mereka mencapai sebagian besar
dari goal mereka, maka akan memperoleh medali perak. Jika
mereka memperoleh sebagaian kecil dari goal maka akan
memperoleh medali perunggu. Medali yang dimaksud dapt
berupa kertas yang berbentuk medali dan siswa dapat
mewarnai medali mereka dengan warna yang sesuai dengan
jenis medali yang mereka peroleh.
8. Ini Buktinya
Siswa duduk secara melingkar dan mengedarkan
sebuah kartu dengan daftar angka kriteria pada kartu
tersebut. Ketika guru mengatakan “berhenti” dan
menyebutkan sebuah angka dan siswa yang memegang
kartu tersebut menyatakan seberapa baik dia telah
memenuhi kriteria tersebut dan apa buktinya. Prosedur
tersebut diulang. Untuk alternatifnya, siswa dapat
melakukan secara mandiri.
Daftar Cek (check list)
Daftar cek adalah suatu daftar yang
berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati.
Langkah menggunakan Daftar Cek
Ada bermacam-macam aspek perbuatan
yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek,
kemudian Anda sebagai observer tinggal
memberikan tanda cek (√) pada tiap-tiap aspek
tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya.
Manfaat Daftar Cek
O Dapat membantu guru untuk mengingat-
ingat apa yang harus diamati
O dan dapat memberikan informasi kepada
stakeholder.
Contoh:
Daftar cek tentang keaktifan Peserta Didik dalam diskusi kelompok pada
mata pelajaran PKN:
Keterangan :
SB = sangat baik
B = baik
C = cukup
K = kurang
SK = sangat kurang
Sosiometri
Sosiometri adalah suatu prosedur untuk
merangkum, menyusun, dan sampai batas
tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-
pendapat peserta didik tentang penerimaan
teman sebayanya serta hubungan di antara
mereka. Salah satu cara untuk mengetahui
kemampuan sosial peserta didik adalah
sosiometri.
Langkah-langkah dalam menggunakan Sosiometri
1. Memberikan “petunjuk” atau pertanyaan-pertanyaan, seperti :
“tuliskan pada selembar kertas nama teman-temanmu yang paling
baik”, atau “siapa temanmu yang paling baik di dalam kelas ?”, atau
“siapa di antara temanmu yang sering meminjamkan buku pelajaran
kepada teman-teman yang lain”, dan sebagainya. Usahakan tidak
terjadi kompromi untuk saling memilih diantara peserta didik.
2. Mengumpulkan jawaban yang sejujurnya dari semua peserta didik.
3. Jawaban-jawaban tersebut dimasukkan ke dalam tabel 1.1 (contoh).
4. Pilihan-pilihan yang tertera dalam tabel digambarkan pada sebuah
sosiogram.
Tabel 1.1
Jawaban Peserta Didik Tentang Teman Terbaik
Setiap peserta didik dalam kelas digambarkan sebagai suatu
lingkaran. Garis panah menunjukkan pilihan persahabatan (teman terbaik).
Peserta didik B dan E adalah peserta didik yang populer dan juga saling
memilih. Sedangkan peserta didik D ingin bersahabat dengan temannya
yang lain, tetapi tidak mendapat respon yang baik. Dengan demikian,
peserta didik D menjadi terisolir dalam pergaulannya di dalam kelas.
Perhatikan sosiogram berikut ini :
Data seperti ini dapat kita gunakan untuk
membimbing perkembangan pergaulan peserta didik.
Data Sosiogram seperti ini bermanfaat juga untuk
membuat kelompok belajar peserta didik.

Penilaian non test

  • 1.
    Penilaian Non Test Kelompok4: 1. Dea Karina (1152050019) 2. Dedah Jubaedah (1152050020) 3. Dela Ambarwati (1152050021) 4. Desi Susilawati (1152050022) 5. Dewi Fitriliyani (1152050023)
  • 3.
    Pengertian Non Tes Dilihatdari kata yang menyusunya, non tes dapat di artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes.
  • 4.
    Kuesioner (Questionair) Kuesioner (Questionair)juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).
  • 5.
    Tujuan Penggunaan Angket atauKuesioner a. Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari siswa tentang proses pembelajaran b. Mengetahui kesulitan – kesulitan siswa dalam pembelajaran c. Memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik
  • 6.
    Jenis-jenis Kuesioner Angket Kuesionerdari segi isi dapat dibedakan atas 4 bagian yaitu: a. Pertanyaan fakta b. Pertanyaan perilaku c. Pertanyaan informasi d. Pertanyaan pendapat dan sikap
  • 7.
    Kuesioner dari jenisnyadapat dibedakan atas 3 yaitu: a. Pertanyaan yang terbuka b. Pertanyaan yang tertutup c. Pertanyaan yang terbuka dan tertutup
  • 8.
    Kuesioner dari segiyang menjawab dapat dibedakan atas 2, yaitu : a. Kuesioner langsung b. Kuesioner tidak langsung
  • 9.
    Kuesioner dari sisibagaimana kuesioner itu diadministrasikan pada responden dapat dibedakan atas 2, yaitu : a. Kuesioner yang dikirimkan (Mail Questionaire) b. Kuesioner yang dapat dibagikan langsung pada responden.
  • 10.
    Kelebihan Kuesioner/Angket O Praktis,yaitu dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak dan juga dapat dijalankan walaupun tidak berhadapan langsung dengan orang yang menjadi sasaran. O Menghemat tenaga O Responden dapat menjawab dengan leluasa
  • 11.
    Kelemahan Kuesioner/Angket a. Pertanyaanyang diberikan melalui angket adalah terbatas, sehingga apabila ada hal-hal yang kurang jelas maka sulit untuk diterangkan kembali b. Kadang-kadang pertanyaan yang diberikan tidak dijawab oleh semua anak, atau mungkin dijawab tetapi tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. c. Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak kembali
  • 12.
    Hal yang harusdiperhatikan dalam Penggunaan Angket a. Pergunakanlah angket dalam situasi/keadaan yang setepat-tepatnya. b. Pertanyaan harus disesuaikan dengan tujuan c. Tentukan dan susunlah pertanyaan angket dengan sebaik- baiknya. d. Bila telah tersusun, adakan pengecekan kembali untuk memeriksa apakan ada bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
  • 13.
    Pengamatan (Observasi) Observasi adalahmetode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku peserta didik pada saat guru menyampaikan pelajaran di kelas, saat berdiskusi, saat mengerjakan tugas, saat jam istirahat atau pada saat terjadinya kekosongan pelajaran.
  • 14.
    Dilihat dari kerangkakerjanya, observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu 1. Observasi Berstruktur 2. Observasi tak Berstruktur
  • 15.
    Ada tiga situasiyang dapat diamati melalui observasi, yaitu 1. Situasi bebas, dimana siswa yang diamati dalam keadaan bebas, tidak terganggu bahkan tidak tahu bahwa ia sedang diamati. 2. Situasi yang dibuat, dimana guru secara sengaja membuat kondisi-kondisi tertentu atau menciptakan situasi-situasi tertentu., kemudian mengamati bagaimana reaksi siswa atau sikap yang muncul dengan adanya situasi yang dibuat itu. 3. Situasi campuran, atau gabungan dari situasi bebas dan situasi yang dibuat.
  • 16.
    Kelebihan dan KelemahanObservasi Kelebihan 1. Data observasi diperoleh secara langsung terhadap segala ekspresi siswa dalam situasi tertentu. 2. Bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa yang sebenarnya. 3. Mencakup atau menggambarkan berbagai aspek kepribadian siswa secara keseluruhan.
  • 17.
    Kelemahan 1. Memerlukan keterampilanyang baik, yakni harus mengenal perbedaan antara tingkah laku yang tersirat dengan tingkah laku yang tersurat. 2. Kepribadian guru menjadi variable tambahan, yakni pengalaman, prasangka, nilai pribadi guru ikut terlibat dalam melakukan pencatatan. 3. Tingkah laku yang sama diekspresikan oleh beberapa orang siswa belum tentu mempunyai arti yang sama bagi pengamat lain. 4. Data dari observasi tidak bias memberikan wawasan yang sama mengenai struktur kepribadian siswa.
  • 18.
    Menurut Sudijono wawancaraadalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muk, dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber. Wawancara
  • 19.
    Jenis Wawancara 1. Wawancaraterpimpin 2. Wawancara tidak terpimpin
  • 20.
    Kelebihan Wawancara 1. Dapatberkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya 2. Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar 3. Pelaksanannya lebih dinamis
  • 21.
    Kekurangan Wawancara 1. Proseswawancara banyak membutuhkan waktu 2. Terkadang wawancara berlarut-larut dan tanpa arah
  • 22.
    Hal yang harusdiperhatikan dalam wawancara 1. Hubungan baik antara pewawancara dan yang diwawancarai harus dibinadan dipupuk agar tercipta hubungan yang harmonis 2. Dalam pelaksanaan wawancaraharus menunjukan sikap ramah, bebas dan terbuka 3. Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik 4. Pertanyaan hendaknya jelas dan tepat
  • 23.
    Skala sikapSkala sikapadalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatuyang jawabannya dinyatakan tiga komponen sikap, yaitu: (1) kognitif, yaitu berkenaan dengan pengetahuan peserta didik tentang objek (2) afektif, yaitu berkenaan dengan perasaan peserta didik terhadap objek (3) psikomotorik, yaitu berkenaan dengan kecenderungan berprilaku peserta didik terhadap objek.
  • 24.
    Model-model skala sikap OMenggunakan bilangan untuk menunjukkan tingkat-tingkat dari objek sikap yang dinilai, seperti 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. O Menggunakan frekuensi terjadinya atau timbulnya sikap itu, seperti : selalu, seringkali, kadang-kadang, pernah dan tidak pernah. O Menggunakan istilah-istilah yang bersifat kualitatif, seperti : bagus sekali, baik, sedang, dan kurang. Ada juga istilah-istilah lain, seperti : sangat setuju, setuju, ragu-ragu (tidak punya pendapat), tidak setuju, dan sangat tidak setuju. O Menggunakan istilah-istilah yang menunjukkan status/kedudukan, seperti : sangat rendah, di bawah rata-rata, di atas rata-rata, dan sangat tinggi. O Menggunakan kode bilangan atau huruf, seperti : selalu (diberi kode 5), kadang-kadang (4), jarang (3), jarang sekali (2), dan tidak pernah (1).
  • 25.
    Langkah-langkah menyusun skalasikap O Memilih variabel afektif yang akan diukur. O Membuat beberapa pernyataan tentang variabel afektif yang akan diukur. O Mengklasifiasikan pernyataan positif dan negatif. O Menentukan jumlah gradual dan frase atau angka yang dapat menjadi alternatif pilihan. O Menyusun pernyataan dan pilihan jawaban menjadi sebuah alat penilaian. O Melakukan uji-coba. O Membuang butir-butir pernyataan yang kurang baik. O Melaksanakan penilaian.
  • 26.
    Portofolio Portofolio didefinisikan sebagaikoleksi sistematis dari kerja seseorang. Mengacu pada definisi ini, maka penilaian portofolio meupakan penilaian terhadap koleksi hasil kerja siswa yang menunjukkan kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti pencapaian akademik ( prestasi ), keterampilan dan sikap siswa. Portofolio sangat berguna bagi siswa dalam rangka mengembangkan keahliannya untuk menilai diri sendiri dan sampai memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan intropeksi dan refleksi perkembangan dirinya.
  • 27.
    Manfaat PortofolioJohnson &Johnson (2002) mengemukakan manfaat portofolio sebagai berikut: O Untuk Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung. O Untuk menentukan level prestasi siswa. O Untuk menentukan perkembangan siswa O Untuk memahami bagaimana siswa berpikir, menalar, mengorganisasi, investigasi dan brkomunikasi. O Untuk memberikan suatu cara efektif dalam mengoleksi dan mendemonstrasikan pencapaian hasil belajar siswa yang tidak dapat dinilai secara efektif O Untuk mengkomunikasikan usaha siswa, perkembangan ke arah penyelesaian tugas belajar dan prestasi siswa. O Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kurikulum dan pembelajaran.
  • 28.
    Komponen Utama Portofolio oBiografi Bagian ini memperlihatkan sejarah perkembangan dari suatu proyek atau produk yang signifikan. Tujuan biografi adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca apa yang siswa lakukan sejak awal dan bagaimana siswa dapat sampai pada akhir ( penyelesaian) tugas. o Cakupan kerja Cakupan kerja meliputi berbagai tugas yang termuat dalam portofolio o Refleksi Siswa dapat diminta mengkritisi hasil kerja mereka sendiri atau untuk merefleksikan bagaimana perubahan kinerja mereka, apakah mereka telah belajar, dan apa yang mereka butuhkan untuk peningkatan.
  • 29.
    Tipe Portofolio 1. Portofolioideal 2. Portofolio lemari kaca 3. Portofolio dokumentasi 4. Portofolio evaluasi 5. Portofolio kelas
  • 30.
    Hal-hal yang harusdipersiapkan untuk menggunakan portofolio O Merencanakan siapa yang harus mengerjakan tugas portofolio, apakah siswa secara individual dengan input dan bantuan guru, O Merencanakan bentuk portofolio yang akan digunakan yang akan digunakan, yakni apakah menggunakan portofolio kerja terbaik atau portfolio proses/perkembangan O Apakah maksud dan tujuan portofolio O Apakah kategori dari sample kerja yang seharusnya dimuat dalam portofolio O Apakah kriteria yang akan digunakan siswa atau kelompok untuk menyeleksi masing-masing entri. O Siapa yang akan mengembangkan rubric untuk menilai dan mengevaluasi portofolio tersebut, apakah (1) siswa sendiri, (2) guru mata pelajaran, atau (3) tim penilai.
  • 31.
    Aspek-aspek Portofolio 1. Kesesuain 2.Kejelasan 3. Informasi 4. Tampilan 5. Dokumentasi 6. Refleksi
  • 32.
    Riwayat hidup Gambaran tentangkeadaan seseorang selama masa kehidupannya. Dengan riwayat hidup subjek evaluasi akan dapat menarik kesimpulan tentang kepriabdian, kebiasaan dan sikap dari objek yang di nilai.(Suharsimi 2012)
  • 33.
    Penilaian diri Penilaian dirimerupakan salah satu contoh dari penilaian alternatif – penilaian yang didasarkan pada tugas – tugas autentik yang mendemonstrasikan kemampuan siswa berdasarkan tujuan pembelajaran, dan proses yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai pembelajaran mereka sendiri dan juga teman-teman mereka ( Mistar, 2011).
  • 34.
    Manfaat penilaian diriuntuk siswa O Oscarson menunjukan bahwa penilaian diri meningkatkan kepekaan tentang belajar O mereka sendiri, meningkatkan orientasi tujuan dari pembelajar itu sendiri dan memberikan O dampak panjang terhadap autonomi siswa.
  • 35.
    Keefektifan penilaian diri Penelitiandengan menggunakan pendekatan kajian literatur yang dilakukan oleh Farisi (2012)menunjukkan bahwa model penilaian diri sendiri menunjukkan hasil efektif dalam pengembangan karakter di berbagai konteks, bidang kajian, institusi, negara, dan jenjang pendidikan. Penelitian tersebut juga menunjukkan respon positif siswa terhadapa model peniaian diri dimana dipandang dapat meningkatkan peringkat, kualitas kerja, motivasi dan belajar.
  • 36.
    Teknik penilaian diri OMenjadikan penilaian diri terintegrasi dengan pembelajaran O Pastikan siswa memahami nilai (value) dari penilaian diri yaitu sebagai penilaian formatif O yang sangat berguna untuk memberikan informasi tentang kemajuan diri sendiri dan bukan O untuk memberikan angka pada diri sendiri (Andrada & Valtcheva, 2009). O Memberikan kriteria yang jelas. O Siswa , teman dan guru bekerja sama dalam menerapkan penilaian diri. O Memasukkan penilaian diri dengan portofolio siswa (Race, Brown & Smith, 2005: 146). O Menyediakan pertanyaan- pertanyaan yang dapat membantu siswa melakukan refleksi O terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan. O Melakukan variasi dalam pelaksanaan penilaian diri (Wilson & Wing Jan, 2008: 81).
  • 37.
    kegiatan-kegiatan bervariasi yangdapat dilakukan guru untuk mengembangkan keterampilan penilaian diri (Wilsong & Wing Jan, 2008: 81-92): 1. POWW (Prediksi, Observasi, Wow dan Wuhh) Setiap siswa melipat sebuah kertas menjadi empat lipatan. Kolom pertama adalah kolom prediksi tentang apa yang mereka pikir akan temukan atau pelajari yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. Kolom kedua, mereka merekord apa yang telah mereka perhatikan, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan dan pelajari dan apa yang sekarang mereka ketahui yang dapat mereka lakukan selama dan setelah kegiatan pembelajaran. Kolom ketiga dan keempat adalah daftar hal-hal positif tentang berfikir dan belajar mereka, dan apa yang mereka ingin tingkatkan.
  • 38.
    2. Tahu danPikir, Belajar & Pikir (TPBP) Siswa menuliskan atau menggambarkan apa yang mereka Tahu dan dapat lakukan serta apa yang mereka Pikir tentang pengalaman belajar yang akan berlangsung. Setelah pembelajaran berlangsung, siswa menuliskan kembali atau menggambar apa yang mereka telah Pelajari dan apa yang mereka Pikir tentang belajar mereka kemudian mereka dapat membandingkan hasilnya.
  • 39.
    3. Lingkaran Berfikir Kelompokkansiswa, maksimal terdiri atas 6 siswa. Setiap siswa memiliki peran yang berbeda, misalnya; siswa nomor 1 memiliki peran untuk menemukan apa yang telah dipelajari dan ditemukan oleh setiap siswa di dalam kelompoknya. Siswa kedua memiliki peran untuk menemukan apa yang setiap anggota kelompok dapat lakukan untuk membuat belajarnya lebih baik. Siswa nomor 3 memiliki peran untuk menemukan hal – hal apa saja yang dapat menolong setiap anggota kelompok dalam belajar dan berfikir. Siswa nomor 4 memiliki peran untuk menemukan hal – hal apa saja yang sulit dilakukan dan “mengapa” serta bagaimana mereka dapat membuat pembelajaran mereka mudah untuk selanjutnya. Siswa nomor 5 memiliki peran untuk menemukan goal apa yang telah dibuat oleh setiap siswa pada pembelajaran selanjutnya. Siswa nomor 6 memiliki peran untuk menanyakan pada setiap anggota kelompok hal – hal apa saja yang dapat membuat mereka fokus dalam berfikir dan belajar.
  • 40.
    4. Dadu RefleksiSediakansebuah dadu besar yang pada setiap bagian-bagiannya tertulis pertanyaan-pertanyaan. Siswa kemudian duduk melingkar dan secara bergiliran melemparkan dadu. Kemudian mereka diminta untuk memberi jawaban berdasarkan bagian dadu yang terbuka dihadapan mereka. Pertanyaan-pertanyaannnya dapat berupa; Apa yang telah kamu pelajari, Apa yang telah menolongmu belajar, Bagaimana kamu membuktikan bahwa kamu telah mempelajarinya, Bagaimana perasaan kamu tentang pekerjaan kamu, Apa yang kamu akan kerjakan secara berbeda pada pertemuan yang selanjutnya, Apa yang kamu banggakan, mengapa. Jika diperlukan, daftar pertanyaannya dapat berupa pertanyaan spesifik tentang topik yang telah dipelajari.
  • 41.
    5. Think, Pair,Share Sediakan daftar pertanyaa-pertanyaan yanng berfokus tentang berfikir (seperti pertanyaan- pertanyaan contoh diatas) . Setiap siswa memikirkan pertanyaan tersebut kemudian membagikan hasil jawabannya dengan salah satu partnernya dan kemudian guru meminta perwakilan dari setiap partner untuk membagikan jawabannya di depan kelas
  • 42.
    6. Refleksi Cepat Kegiatanini dapat membantu siswa untuk mengembangkan kecepatan memberikan ide dalam waktu yang singkat (misalnya 3 menit). Akan lebih effektif jika dilakukan sesering mungkin. Refleksi dapat ditulis pada buku latihan yang memang khusus diberi tanda misalnya; “ Buku untuk berfikir”, Buku pemikiran dan penemuan”, “Buku Refleksi” dan lain - lain.
  • 43.
    7. Medali PenilaianDiri Siswa menilai hasil pencapaian goal berdasarkan kriteria yang telah dibuat. Jika mereka dapat mencapai semua goal mereka, mereka dapat menghadiahi diri mereka sendiri dengan medali emas. JIka mereka mencapai sebagian besar dari goal mereka, maka akan memperoleh medali perak. Jika mereka memperoleh sebagaian kecil dari goal maka akan memperoleh medali perunggu. Medali yang dimaksud dapt berupa kertas yang berbentuk medali dan siswa dapat mewarnai medali mereka dengan warna yang sesuai dengan jenis medali yang mereka peroleh.
  • 44.
    8. Ini Buktinya Siswaduduk secara melingkar dan mengedarkan sebuah kartu dengan daftar angka kriteria pada kartu tersebut. Ketika guru mengatakan “berhenti” dan menyebutkan sebuah angka dan siswa yang memegang kartu tersebut menyatakan seberapa baik dia telah memenuhi kriteria tersebut dan apa buktinya. Prosedur tersebut diulang. Untuk alternatifnya, siswa dapat melakukan secara mandiri.
  • 45.
    Daftar Cek (checklist) Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.
  • 46.
    Langkah menggunakan DaftarCek Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian Anda sebagai observer tinggal memberikan tanda cek (√) pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya.
  • 47.
    Manfaat Daftar Cek ODapat membantu guru untuk mengingat- ingat apa yang harus diamati O dan dapat memberikan informasi kepada stakeholder.
  • 48.
    Contoh: Daftar cek tentangkeaktifan Peserta Didik dalam diskusi kelompok pada mata pelajaran PKN: Keterangan : SB = sangat baik B = baik C = cukup K = kurang SK = sangat kurang
  • 49.
    Sosiometri Sosiometri adalah suatuprosedur untuk merangkum, menyusun, dan sampai batas tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat- pendapat peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan di antara mereka. Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan sosial peserta didik adalah sosiometri.
  • 50.
    Langkah-langkah dalam menggunakanSosiometri 1. Memberikan “petunjuk” atau pertanyaan-pertanyaan, seperti : “tuliskan pada selembar kertas nama teman-temanmu yang paling baik”, atau “siapa temanmu yang paling baik di dalam kelas ?”, atau “siapa di antara temanmu yang sering meminjamkan buku pelajaran kepada teman-teman yang lain”, dan sebagainya. Usahakan tidak terjadi kompromi untuk saling memilih diantara peserta didik. 2. Mengumpulkan jawaban yang sejujurnya dari semua peserta didik. 3. Jawaban-jawaban tersebut dimasukkan ke dalam tabel 1.1 (contoh). 4. Pilihan-pilihan yang tertera dalam tabel digambarkan pada sebuah sosiogram.
  • 51.
    Tabel 1.1 Jawaban PesertaDidik Tentang Teman Terbaik
  • 52.
    Setiap peserta didikdalam kelas digambarkan sebagai suatu lingkaran. Garis panah menunjukkan pilihan persahabatan (teman terbaik). Peserta didik B dan E adalah peserta didik yang populer dan juga saling memilih. Sedangkan peserta didik D ingin bersahabat dengan temannya yang lain, tetapi tidak mendapat respon yang baik. Dengan demikian, peserta didik D menjadi terisolir dalam pergaulannya di dalam kelas. Perhatikan sosiogram berikut ini :
  • 53.
    Data seperti inidapat kita gunakan untuk membimbing perkembangan pergaulan peserta didik. Data Sosiogram seperti ini bermanfaat juga untuk membuat kelompok belajar peserta didik.