PAKET PEMBINAAN PENATARAN


                   Dra. Puji Iryanti, M.Sc.Ed.


  PENILAIAN UNJUK KERJA



         45
           O




               1   2   3     4




DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU MATEMATIKA
YOGYAKARTA 2004
C11.P/PP/PPP/2004
                                UNTUK KALANGAN SENDIRI




                                        Nama Kegiatan:
                               PENULISAN MODUL
                     PAKET PEMBINAAN PENATARAN



                                     Judul Naskah Asli:

                          Penilaian Unjuk Kerja




                                                Penulis:
                             Dra. Puji Iryanti, M.Sc.Ed.

                                                 Penilai:
                                 Drs. Sukarjono, M.Pd.
                               Dra. Sri Wardhani, M.Pd

                                                   Editor
                             Fadjar Shadiq, M. App. Sc

                                               Ilustrator:
                          Victor Deddy Kurniawan, S.S.




DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU MATEMATIKA
YOGYAKARTA 2004
Daftar Isi


Kata Pengantar ...…………………………………………………………………..………….i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….… ii
Bab I. Pendahuluan …………………………………………………………………………...1
         A. Latar Belakang …………………………………………………………...……....1
         B. Tujuan Penulisan ……………….……………………………………………..… .2
         C. Ruang Lingkup ....…………………………………………………...………..…..2
         D. Sasaran ……………………………………………………………………………2
         E. Cara Menggunakan Paket…………………………………………………………2
Bab II. Penilaian Unjuk Kerja Siswa…..……………………………………………………...3
         A. Pengertian-pengertian. ………………………………..…………………………..3
         B. Teknik Penilaian …………………..…………………………………………...…3
         C. Komponen Penilaian ....…………………………………………………………..6
         D. Tujuan Penilaian ………………………………………………………………….7
         E. Merancang Penilaian……………………………………………...………………7
Bab III. Menerapkan Penilaian Unjuk Kerja………………………………………………. .. 9
         A. Membuat Instrumen Penilaian Unjuk Kerja………..……………………… …….9
         B. Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik…………………………………...…10
         C. Format Instrumen Penilaian ……………………………………….…………..12
         D. Rubrik Analitik dan Rubrik Holistik ...….………………………………...……13
         E. Membuat Rubrik ………………… ……………………………...……………..14
         F. Mengadaptasi Instrumen Unjuk Kerja Yang Dibuat Orang Lain………………..18
Bab IV. Contoh-contoh Penilaian Unjuk Kerja……………………………………………...19
         A. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SD ...………….…..……………………………..19
         B. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP …………………………………..……….. 24
         C. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA ……………………………………………..30
Bab V. Penutup ……………………………………………………………………………...37
BabVI. Daftar Pustaka…………………………………………………………………..…...39




Penilaian Unjuk Kerja                                                        ii
Bab I
                                     Pendahuluan

A. Latar Belakang
           Penilaian dalam Kurikulum 2004 mempunyai kedudukan yang penting. Siswa
    dinilai dari berbagai hal. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan juga
    terhadap hasil pembelajaran. Selain itu perbedaan yang sangat mendasar antara
    Kurikulum 2004 dan Kurikulum 1994 adalah ranah penilaian. Dalam Kurikulum 2004
    siswa dinilai ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sementara dalam Kurikulum
    1994 siswa hanya dinilai ranah kognitifnya saja. Namun demikian, untuk mata
    pelajaran matematika siswa hanya dinilai dalam ranah kognitif dan afektif.
           Penilaian dalam ranah kognitif pada pembelajaran matematika menuntut guru
    untuk melakukan variasi jenis-jenis penilaian, karena tuntutan Kurikulum 2004 mata
    pelajaran Matematika menghendaki siswa untuk mempunyai kemampuan dalam:
    1. Pemahaman konsep. Dalam hal ini siswa mampu mendefinisikan konsep,
         mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep.
    2. Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar
         dan tidak benar.
    3. Komunikasi. Siswa mampu menyatakan gagasan matematika secara lisan, tertulis
         atau mendemonstrasikan.
    4. Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana.
    5. Pemecahan masalah. Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi
         penyelesaian dan menyelesaikan masalah
           Salah satu jenis penilaian yang memenuhi tuntutan tersebut adalah penilaian
    kinerja atau penilaian unjuk kerja. Mungkin banyak guru yang belum terbiasa untuk
    melakukan jenis penilaian ini dikarenakan mereka tidak terbiasa untuk mendisain
    penilaian unjuk kerja padahal pekerjaan ini merupakan salah satu bentuk aspek
    profesional guru. Hal ini bisa disebabkan karena guru tidak mempunyai cukup waktu
    untuk mendisainnya atau bisa saja karena guru tidak mempunyai cukup pengetahuan
    untuk membuatnya.




Penilaian Unjuk Kerja                                                                1
Paket Pembinaan Penataran



B. Tujuan Penulisan
          Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan guru untuk mendisaian
    penilaian    unjuk kerja. Tulisan ini juga memberikan beberapa contoh instrumen
    penilaian unjuk kerja beserta rubriknya untuk jenjang SD, SMP dan SMA yang dapat
    digunakan guru. Contoh-contoh itu dapat langsung diterapkan atau dimodifikasi dulu
    sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa.


C. Ruang Lingkup
          Tulisan ini terbagi menjadi lima bab. Bab I berisi Latar Belakang, Tujuan,
    Ruang Lingkup, Sasaran Penulisan dan Cara Penggunaan Paket. Bab II berisi tinjauan
    umum tentang penilaian yaitu meliputi: Pengertian Penilaian, Jenis-jenis Penilaian
    Berbasis Kelas, Komponen Penilaian, Tujuan Penilaian dan Merancang Penilaian.
    Bab III khusus membahas tentang penilaian unjuk kerja yaitu: Membuat Penilaian
    Unjuk Kerja, Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik, Format Penilaian Unjuk
    Kerja, Membuat Rubrik dan Mengadaptasi Instrumen Unjuk Kerja yang Dibuat
    Orang Lain. Bab IV adalah esensi dari tulisan berupa Contoh Instrumen Penilaian
    Unjuk Kerja Untuk SD, Contoh Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP, dan
    Contoh Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA. Bab V merupakan penutup
    dari tulisan ini.


D. Sasaran
          Sasaran tulisan ini adalah para guru dan pengawas pada umumnya baik di SD,
    SMP, maupun SMA. Secara lebih khusus tulisan ini ditujukan untuk guru-guru SD,
    SMP, SMA, dan pengawas alumnus program-program pelatihan PPPG Matematika
    Yogyakarta.


E. Cara Penggunaan Paket
          Anda diharapkan untuk membaca semua bab dengan teliti. Contoh-contoh
    instrumen penilaian unjuk kerja yang terdapat di dalam Bab IV dapat digunakan
    dengan bebas. Contoh-contoh itu dapat menjadi acuan alternatif jika ingin membuat
    sendiri instrumen penilaian dengan memperhatikan uraian Menerapkan Penilaian
    Unjuk Kerja yang terdapat di dalam Bab III.



2                                                                    Penilaian Unjuk Kerja
Bab II
                               Penilaian Unjuk Kerja Siswa


A. Pengertian-pengertian
           Sebelum membicarakan tentang penilaian akan ditinjau terlebih dahulu
    beberapa istilah yang banyak ditemui dan sering ditanyakan perbedaannya, yaitu
    pengujian, pengukuran, penilaian dan evaluasi.
    1. Pengujian adalah kegiatan memberikan sejumlah pertanyaan.
    2. Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk memberikan angka pada objek
         atau gejala
    3. Penilaian (assessment) adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan
         pencapaian hasil belajar.
    4. Evaluasi adalah penentuan mutu dan penentuan pencapaian tujuan suatu program.
           Sesuai dengan pengertiannya, dapat dikatakan bahwa penilaian adalah suatu
    kegiatan pengukuran, kuantifikasi dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara
    menyeluruh. Dalam pengertian ini diisyaratkan bahwa penilaian harus terintegrasi
    dalam proses pembelajaran dan menggunakan beragam bentuk.


B. Teknik Penilaian
           Menurut jenisnya, teknik penilaian dibedakan menjadi tes dan non tes.
    1. Tes
         Tes adalah metode yang sangat penting untuk memperoleh informasi tentang apa
         yang dapat dilakukan dan diketahui siswa. Untuk menjamin diperoleh hasil yang
         autentik dari setiap siswa, tes dilaksanakan dalam situasi yang khusus, yaitu:
         a. Waktu terbatas. Siswa harus menyelesaikan atau menjawab soal tes dalam
             waktu yang telah ditentukan.
         b. Tanpa bantuan dari buku, orang lain atau sumber-sumber lain, kecuali jika tes
             merupakan open book test.
         c. Pengawasan. Hal ini dilakukan supaya tes dapat berjalan dengan tertib dan
             mendapatkan hasil yang autentik.




Penilaian Unjuk Kerja                                                                     3
Paket Pembinaan Penataran



          Bentuk tes meliputi pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, jawaban singkat,
    uraian terstruktur, uraian bebas, dan unjuk kerja. Tes yang digunakan guru sering
    merupakan kombinasi dari beberapa macam bentuk. Porsi dari masing-masing bagian
    sangat bervariasi, tergantung kepada tingkatan, subjek tes dan kecenderungan
    pembuat tes.


2. Non Tes
    Jenis non tes terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu penilaian hasil karya (produk) dan
    penilaian sikap.
    a. Penilaian hasil karya (produk)
        Sebuah hasil karya adalah hasil pekerjaan siswa dan dievaluasi menurut kriteria
        tertentu. Umumnya hasil karya adalah tugas yang dikerjakan siswa di luar jam
        sekolah. Hasil karya ini dapat berupa:
        1) bentuk tertulis, biasanya berwujud laporan, jurnal, drama, karya ilmiah dan
            tulisan tentang suatu topik tertentu.
        2) bentuk tidak tertulis, biasanya berbentuk tiga dimensi seperti pahatan,
            diorama, struktur benang irisan kerucut, benda-benda ruang matematika
            ( balok, kubus, bidang banyak beraturan, dan lain-lain).
                 Kadang-kadang hasil karya siswa dapat merupakan kombinasi bentuk
        tertulis dan tidak tertulis. Sebagai contoh adalah karya ilmiah tentang teknologi
        tepat guna dalam suatu bidang tertentu yang terdiri dari alat dan deskripsi prinsip-
        prinsip ilmiah yang merupakan dasar cara kerja alat tersebut.
                 Hasil karya merupakan sumber informasi yang sangat berguna untuk
        mengetahui sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan siswa. Sayangnya hasil
        karya ini seringkali bukan hasil autentik pekerjaan siswa karena adanya bantuan-
        bantuan dari luar yang diberikan dalam menyelesaikan hasil karya itu.
                 Jika hasil karya siswa dikumpulkan dan dilihat kemajuan yang diperoleh
        siswa selama periode tertentu maka kumpulan itu disebut portfolio (portofolio).
        Portofolio dapat digunakan sebagai bahan diskusi dengan orang tua untuk melihat
        kemajuan siswa dan potensi yang dimilikinya.




4                                                                         Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



    b. Sikap
         Sikap dan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran dapat diukur melalui
         pengamatan, pengisian angket atau check list.


            Untuk memudahkan penyebutan selanjutnya, bentuk pilihan ganda, benar salah,
    menjodohkan dan jawaban singkat dikatakan bentuk tes konvensional.
           Seperti yang telah dijelaskan dalam Bab I, penilaian dalam matematika
    diharapkan dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman konsep,
    prosedur, komunikasi, penalaran dan pemecahan masalah.
           Untuk menjawab tuntutan itu maka guru harus menggunakan teknik penilaian
    yang dapat mengungkapkan hal-hal tersebut di atas. Sayangnya tidak semua teknik
    penilaian memenuhi komponen-komponen yang disebutkan. Kalaupun bisa,
    seringkali secara teknis ada kendala. Untuk itu perlu diketahui kelemahan dan
    kelebihan masing-masing teknik penilaian sehingga guru mempunyai gambaran
    dalam merencanakan penilaian di dalam kelasnya.
           Tes konvensional mempunyai kelebihan dalam hal dapat menjangkau materi
    yang luas, dapat dilaksanakan dalam waktu relatif singkat dan dapat diperiksa dengan
    cepat. Kelemahannya adalah memakan waktu yang cukup lama untuk merancang
    instrumen penilaian yang baik dan umumnya tidak bisa menjangkau kemampuan
    prosedur, penalaran, dan komunikasi.
           Seringkali ditemukan bahwa siswa belajar matematika hanya mekanis saja.
    Mereka belajar suatu prosedur dan algoritma hanya untuk menjawab pertanyaan
    dalam tes konvensional dengan sedikit mengerti atau kadang-kadang tidak mengerti
    sama sekali mengapa, dan bagaimana suatu prosedur dilakukan. Tidak mengherankan
    bahwa sering terjadi siswa menjawab benar, tetapi sebenarnya mereka tidak tahu
    alasan mengapa jawaban itu benar. Terutama sekali bila bentuk soal yang digunakan
    adalah pilihan ganda atau benar-salah. Banyak siswa yang menjawab berdasarkan
    terkaan saja.
           Jika    guru   hanya   menggunakan    teknik   penilaian    yang    tidak    dapat
    mengungkapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang diharapkan, maka akan
    terjadi kontradiksi. Di salah satu sisi siswa dianggap sudah menguasai kompetensi
    yang diharapkan, tetapi yang sebenarnya adalah siswa belum menguasai kompetensi



Penilaian Unjuk Kerja                                                                        5
Paket Pembinaan Penataran



    tersebut. Dalam matematika banyak materi yang dipelajari                membutuhkan
    pengetahuan prasyarat materi sebelumnya. Jika siswa yang dianggap sudah tuntas tadi
    (tetapi sebenarnya belum) mempelajari materi baru akan terjadi kesulitan akibat
    ketidak mengertian siswa tentang materi prasyarat. Akibatnya terjadi akumulasi
    ketidakmengertian materi yang dipelajari. Lebih jauh lagi siswa akan merasa dunia
    matematika menjadi gelap dan lama kelamaan menjadi hitam kelam.
          Keadaan ini akan bisa diketahui dan diperbaiki kalau instrumen penilaian
    ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap alasan mengapa
    siswa memilih jawaban itu dan bagaimana ia sampai pada kesimpulan itu. Penilaian
    seperti ini merupakan salah satu bentuk penilaian unjuk kerja yang paling sederhana.
          Danielson (1998:1) mendefinisikan penilaian unjuk kerja sebagai berikut.
    Performance assessment means any assessment of student learning that requires the
    evaluation of student writing, products, or behavior. That is, it includes all
    assessment with the exeption of multiple choice, matching, true/ false testing, or
    problems with a single correct answer. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar
    siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali
    bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat.
          Merancang dan melaksanakan penilaian unjuk kerja menghabiskan energi dan
    waktu yang lebih banyak daripada membuat dan melaksanakan tes konvensional.
    Lalu kenapa kita menggunakan penilaian unjuk kerja kalau tes konvensional lebih
    mudah dilaksanakan? Ini pertanyaan yang bagus, karena untuk tahu jawabannya harus
    diketahui esensi dari penilaian unjuk kerja itu sendiri. Penilaian unjuk kerja memiliki
    kelebihan dapat mengungkap potensi siswa dalam memecahkan masalah, penalaran,
    dan komunikasi dalam bentuk tulisan maupun lisan.
          Dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing jenis tes ini maka
    sebaiknya guru tidak menggunakan hanya satu teknik penilaian saja tetapi
    menggunakan berbagai variasi teknik penilaian.


C. Komponen Penilaian
          Semua bentuk penilaian mempunyai lima komponen utama. Komponen-
    komponen itu adalah instrumen penilaian, tanggapan siswa, penafsiran terhadap
    tanggapan siswa, pemberian skor, pencatatan hasil yang diperoleh dan pelaporan.



6                                                                        Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



    1. Instrumen (Tugas)
         Instrumen penilaian dapat berupa tugas atau masalah yang diajukan kepada siswa,
         diskusi kelas, aktivitas atau pertanyaan yang akan menghasilkan tanggapan siswa.
    2. Tanggapan terhadap tugas.
         Sebuah tanggapan dapat berbentuk jawaban numerik atau jawaban tertulis yang
         menjelaskan suatu pemecahan masalah, presentasi lisan, atau portofolio karya
         siswa yang sudah dikumpulkan selama periode tertentu. Bermacam-macam
         tanggapan diperlukan untuk mengetahui pengetahuan matematika siswa secara
         luas.
    3. Penafsiran tanggapan yang diberikan siswa.
         Penafsiran ini dilakukan oleh guru atau oleh siswa sendiri dengan menggunakan
         penilaian      diri   sendiri   (self   assessment).   Penafsiran    ini   dapat     berupa
         membandingkan tanggapan siswa dengan kompetensi yang diharapkan.
    4. Pemberian skor atau skala penafsiran tanggapan siswa.
         Hasil penskoran ini dapat menjadi umpan balik bagi siswa untuk melihat sejauh
         mana kompetensi yang sudah dicapai.
    5. Pencatatan dan pelaporan hasil yang diperoleh.
         Laporan ini dapat berbentuk tertulis seperti “Bagus” atau “Cukup” atau biasanya
         berupa nilai “A”, “B” atau berupa angka.

D. Tujuan Penilaian
           Penilaian yang dilakukan terhadap siswa mempunyai tujuan antara lain:
    1. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa.
    2. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemajuan siswa.
    3. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
    4. Mengetahui hasil pembelajaran.
    5. Mengetahui pencapaian kurikulum.
    6. Mendorong siswa belajar.
    7. Umpan balik untuk guru supaya dapat mengajar lebih baik.

E. Merancang Penilaian
           Sebelum merancang penilaian, perlu dilakukan telaah buku Kurikulum 2004
    Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika (selanjutnya dijabarkan dalam


Penilaian Unjuk Kerja                                                                               7
Paket Pembinaan Penataran



     sistem penilaian seperti contoh di bawah) terutama unsur-unsur: Standar Kompetensi,
     Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok
           Dengan memperhatikan keempat unsur tadi, ditambah lagi unsur sumber bahan
     dan waktu, selanjutnya ditentukan bentuk penilaian yang akan digunakan. Bentuk
     penilaian direncanakan dan dituliskan di dalam format penilaian yang dibuat sebelum
     melaksanakan penilaian. Di bawah ini adalah contoh format umum untuk merancang
     penilaian:


                               FORMAT PENILAIAN

      Nama Sekolah              : …..
      Mata Pelajaran            : Matematika
      Kelas/ Program            : ………
      Semester                  : …….
      Standar Kompetensi        : …..

                   Materi                                           Penilaian
                  Pokok dan                       Jenis Tagihan*)      Bentuk       Contoh
Kompetensi
                   Uraian         Indikator                          Instrumen*    Instrumen
  Dasar
                   Materi                                                 *)          ***)
                    Pokok




     *) diisi dengan jenis yang sesuai, misal PR, ulangan harian, ulangan blok, kuis, tugas
         individu, tugas kelompok, pertanyaan lisan
    **) diisi dengan bentuk yang sesuai, misal unjuk kerja, uraian, pilihan ganda, jawaban
         singkat, benar-salah, menjodohkan.
    ***) dibuat sesuai dengan bentuk instrumen yang dipilih




8                                                                         Penilaian Unjuk Kerja
Bab III
                          Menerapkan Penilaian Unjuk Kerja

         Dalam Bab II sudah didefinisikan bahwa penilaian unjuk kerja dalam matematika
adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman
konsep, pemecahan masalah dan komunikasi. Bentuk penilaian unjuk kerja yang paling
sederhana dapat saja berupa soal tes konvensional tetapi ditambahkan dengan pertanyaan
yang meminta siswa untuk menjelaskan alasan mengapa mereka memilih strategi dan
pendekatan yang dilakukan. Jawaban yang diberikan akan menunjukkan pemahaman
siswa tentang konsep, kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengkomunikasikan
ide-ide matematika.
         Karena banyak waktu yang diperlukan untuk menerapkan penilaian unjuk kerja,
guru disarankan merancangnya dengan seksama. Penilaian ini dapat sering digunakan
jika guru dapat mengelola waktu dengan efisien. Walaupun demikian, penilaian dengan
menggunakan tes konvensional sama pentingnya dan tetap harus dilakukan. Untuk
melaksanakan penilaian ini harus tersedia instrumen penilaian yang dapat berupa tugas
atau pertanyaan-pertanyaan. Instrumen penilaian unjuk kerja dapat diperoleh dengan
membuat sendiri atau dengan mengadaptasi instrumen yang dibuat orang lain.


A. Membuat Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
           Perlu diingat bahwa penilaian unjuk kerja bukan semata-mata dirancang sebagai
    sebuah kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga didisain untuk mencapai kompetensi
    yang diharapkan. Karena itu sejumlah faktor harus diperhatikan dalam membuat
    instrumennya.
    1. Ukuran instrumen
             Ukuran instrumen dapat kecil atau bisa juga besar. Tugas besar dapat
         mengukur lebih dari satu kompetensi dasar dan umumnya membutuhkan waktu
         yang cukup banyak. Umumnya tugas ini autentik dan kompleks sehingga siswa
         harus menganalisa dan mensintesa informasi yang diperoleh dari berbagai
         sumber.
             Tugas kecil dapat berupa pertanyaan terbuka dengan memberi solusi suatu
         soal dan menjelaskan penalaran mereka. Umumnya tugas seperti ini dapat
         diselesaikan dalam jam pertemuan di kelas.


Penilaian Unjuk Kerja                                                                  9
Paket Pembinaan Penataran



             Untuk menentukan tugas kecil atau besar yang akan digunakan tergantung
        kepada tujuan penilaian yang diinginkan guru. Perlu dikaji apakah tujuan
        dilaksanakan semata-mata hanya sebagai umpan balik atau juga untuk mencapai
        tujuan yang lebih luas? Untuk ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
        a. Tugas kecil lebih sesuai untuk umpan balik saja. Jika guru selesai mengajar
             suatu konsep dan ingin mengetahui apakan siswa sudah mengerti maka
             digunakan tugas kecil. Tugas dapat berbentuk meminta siswa untuk
             menyelesaikan masalah yang relatif kecil, menjelaskan pikiran dan
             menunjukkan pekerjaan mereka. Dalam hal ini tidak termasuk aktivitas lain
             sebagai bagian dari tugas.
        b. Tugas besar mencakup tujuan penilaian yang lebih luas, tidak sekedar umpan
             balik saja. Seringkali guru menginginkan siswa mempelajari materi baru
             sebagai hasil tugas unjuk kerja. Untuk hal seperti ini, tugas unjuk kerja
             meliputi beberapa aktivitas dan akan menghabiskan waktu beberapa hari
             untuk menyelesaikan tugas.


     2. Ketrampilan dalam memulai
             Umumnya pada waktu memulai menggunakan penilaian unjuk kerja, guru
        belum begitu yakin dan nyaman dengan apa yang mereka kerjakan. Bagi pemula
        disarankan untuk memulai dengan instrumen unjuk kerja yang kecil dulu. Jika
        belum yakin apakah petunjuk tugas untuk siswa sudah cukup jelas, maka hal ini
        dapat ditanyakan kepada siswa sewaktu mereka sedang menyelesaikan tugas itu.
        Petunjuk ini selanjutnya dapat diperbaiki sehingga siap untuk digunakan
        selanjutnya.


B. Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik
        Instrumen unjuk kerja yang baik memuat hal-hal berikut:
     1. Autentik dan menarik
             Hal yang penting bagi suatu instrumen unjuk kerja adalah menarik dan
        melibatkan siswa dalam situasi yang akrab dengan mereka sehingga siswa
        berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya. Siswa cenderung
        lebih tertarik terhadap situasi tugas yang menyerupai kehidupan sehari-hari.



10                                                                        Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



         Tugas ini akan membuat siswa menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang
         dikuasainya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Situasi dan pertanyaan dalam
         bahasa yang baik dan dapat dipahami siswa sehingga tidak memancing reaksi
         siswa seperti “Siapa peduli?”
             Bagaimana cara menentukan apakah instrumen penilaian unjuk kerja akan
         membuat siswa tertarik dan terlibat dalam tugas itu? Sebagaimana banyak hal lain
         dalam dunia pendidikan, pengalaman profesional (professional judgment) adalah
         kuncinya. Berdasarkan pengalaman dan pemahaman tentang karakteristik siswa,
         seorang guru dapat memperkirakan apakah aktivitas dalam tugas unjuk kerja yang
         dibuat akan berhasil atau tidak.
    2. Memungkinkan penilaian individual
             Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerjakan siswa
         secara berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih
         dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu disain penilaian unjuk kerja
         sebaiknya      bisa ditujukan untuk kelompok dan individu. Sebagai contoh
         sekelompok siswa diberi data dan diminta untuk menganalisanya. Untuk penilaian
         individunya        masing-masing siswa diminta untuk memberi rangkuman dan
         penafsiran apa yang ditunjukkan oleh data tersebut.
    3. Memuat petunjuk yang jelas
             Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap,
         tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang
         dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai. Sebagai contoh, jika salah satu kriteria
         penilaian meliputi organisasi informasi, maka siswa harus diminta untuk
         menampilkan informasi yang diperoleh dalam bentuk yang teratur.


           Setelah instrumen penilaian unjuk kerja jadi, teman-teman sejawat bisa diminta
    pendapatnya untuk menganalisa. Mereka mungkin dapat melihat kekurang jelasan
    petunjuk siswa atau keambiguan kata-kata yang digunakan. Di samping itu mereka
    juga dapat melihat bila ada informasi yang disajikan tidak lengkap sehingga ada
    kemungkinan siswa tidak dapat menyelesaikan tugas.
           Setelah mempertimbangkan masukan dan saran-saran yang diberikan, instrumen
    dapat diperbaiki dan kemudian bisa diujikan kepada siswa.



Penilaian Unjuk Kerja                                                                   11
Paket Pembinaan Penataran



C. Format Penilaian
     Di bawah ini disajikan dua contoh format penilaian unjuk kerja.
     Contoh 1: Format Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Secara Umum


       Mata Pelajaran         : …………………………..
       Kelas/ Semester        : ………………………….
       Kompetensi Dasar       : …………………………..
       Indikator              : ………………………….
       Materi Pokok           : ………………………….

                                        Judul Tugas
      Deskripsi singkat tentang tugas (apa yang harus dikerjakan siswa dan hasil
      apa yang diharapkan)


      Petunjuk siswa:

      Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi:


     Contoh 2: Format simulasi autentik


       Mata Pelajaran         : …………………………..
       Kelas/ Semester        : ………………………….
       Kompetensi Dasar       : …………………………..
       Indikator              : ………………………….
       Materi Pokok           : ………………………….

      …..adalah ……………(titik-titik awal diisi dengan nama Anda sedangkan yang
      terakhir diisi dengan peran yang diminta, misal pelajar atau profesi tertentu)
      Diminta oleh………….(diisi dengan yang menugaskan)
      Untuk menyelesaikan masalah ………….(diisi dengan tugas yang diberikan)
      Kondisi yang dihadapi: …………..
      Pemecahan masalah yang dilakukan: ……………………….
      Pekerjaan Anda akan dinilai berdasarkan kriteria: ……………….




12                                                                         Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



D. Rubrik Analitik dan Rubrik Holistik
           Rubrik adalah pedoman penskoran. Rubrik analitik adalah pedoman untuk
    menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. Dengan menggunakan rubrik
    ini dapat dianalisa kelemahan dan kelebihan seorang siswa terletak pada kriteria yang
    mana.
           Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan
    atau kombinasi semua kriteria. Untuk rubrik seperti ini, salah satu contoh penyebutan
    yang digunakan adalah tingkat 1 (tidak memuaskan), tingkat 2 (cukup memuaskan
    dengan banyak kekurangan), tingkat 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan) dan
    tingkat 4 (superior) atau tingkat 0, tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 (masing-masing
    dengan sebutan yang sama).
           Berikut ini adalah contoh rubrik holistik skala 4 secara umum.
  Tingkat (Level)                                 Kriteria Umum
4 Superior                  • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep
                            • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai
                            • Komputasinya (perhitungan) benar
                            • Penjelasan patut dicontoh
                            • Diagram/ tabel/ grafik tepat (sesuai dengan permintaan)
                            • Melebihi pemecahan masalah yang diinginkan
3 Memuaskan                 • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep
  dengan sedikit            • Menggunakan strategi yang sesuai
  kekurangan                • Komputasi sebagian besar benar
                            • Penjelasan efektif
                            • Diagram/ tabel/ grafik sebagian besar tepat
                            • Memenuhi semua pemecahan masalah yang diinginkan
2 Cukup                     • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep-
  memuaskan                       konsep
  dengan banyak             • Tidak menggunakan strategi yang sesuai
  kekurangan                • Komputasi sebagian besar benar
                            • Penjelasan memuaskan
                            • Diagram/ tabel/ grafik sebagian besar tepat
                            • Memenuhi sebagian besar pemecahan masalah yang diinginkan
1 Tidak                     • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap
  memuaskan                   konsep-konsep
                            • Tidak menggunakan strategi yang sesuai
                            • Komputasi tidak benar
                            • Penjelasan tidak memuaskan
                            • Diagram/ tabel/ grafik tidak tepat
                            • Tidak mememuhi pemecahan masalah yang diinginkan



Penilaian Unjuk Kerja                                                                   13
Paket Pembinaan Penataran



          Contoh rubrik presentasi pada halaman 17 adalah rubrik analitik. Di dalam Bab
     IV disajikan contoh-contoh penilaian unjuk kerja untuk SD, SMP, dan SMA. Rubrik
     yang diterapkan untuk SD dan SMP adalah rubrik analitik, sedangkan rubrik yang
     digunakan untuk SMA adalah rubrik holistik


E. Membuat Rubrik
          Agar didapat gambaran apa yang dimaksud dengan rubrik, berikut ini diberikan
     contoh format rubrik analitik.
                                       Skala      1           2               3                4
 Kriteria/ Sub Kriteria
   1. …………………………….
        •………………………….
        •………………………….
        •………………………….


          Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat rubrik penilaian unjuk
     kerja sebagai berikut:
     1. Jenis kriteria
               Pada pelajaran matematika, kriteria yang selalu diperhatikan adalah
        pemahaman konsep, pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi. Apakah
        siswa memperlihatkan bahwa mereka sudah memahami konsep baik melalui
        pemecahan masalah atau melalui kesalahan yang dilakukan? Apakah dibutuhkan
        rencana     atau    strategi   untuk   memecahkan    masalah?    Sudahkah            siswa
        mengorganisasi semua informasi yang diketahui? Apakah cara yang digunakan
        sistematis dan rapi? Bisakah pembaca mengikuti alasan yang diberikan?
               Disamping kriteria-kriteria di atas, apa lagi yang penting? Bagaimana
        dengan komputasi (perhitungan). Apakah jawaban yang diberikan sudah benar?
        Apakah kesalahan perhitungan hanya sedikit atau besar? Apakah semua jawaban
        yang mungkin sudah diungkapkan siswa?
               Perlu     juga   dipertimbangkan   bahwa   terlalu   banyak        kriteria   yang
        dipertimbangkan akan banyak memakan waktu untuk penyekoran. Tetapi jika
        kriteria yang diinginkan terlalu sedikit, mungkin hasil yang diperoleh tidak akan
        cukup untuk memberikan informasi dalam memperbaiki unjuk kerja siswa.




14                                                                           Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



    2. Sub kriteria
                Seringkali beberapa kriteria memiliki beberapa kategori yang disebut sub
         kriteria. Sebagai contoh, jika seorang siswa membuat presentasi sebagai bagian
         dari tugas yang diselesaikan maka kriteria penilaian dapat berupa “kualitas
         presentasi” dengan sub kriterianya bisa berupa “kejelasan dalam menyajikan”,
         “orisinal dan kesungguhan” dan “keterlibatan semua anggota kelompok”

    3. Skala penilaian
                Dalam menentukan skala yang digunakan ada hal-hal penting yang harus
         diperhatikan seperti berikut ini:
         a. Tujuan penilaian. Ini akan mempengaruhi banyaknya angka pada skala
             penilaian. Jika rubrik digunakan untuk melihat kemajuan atau perkembangan
             siswa,     maka angka pada skala akan lebih banyak daripada rubrik yang
             digunakan untuk penilaian saja. Rubrik yang digunakan untuk perkembangan
             akan mencerminkan jangkauan usia siswa. Sebagai contoh adalah rubrik
             ketrampilan menggambar grafik yang dikembangkan untuk siswa TK sampai
             siswa kelas XII akan sangat disarankan memuat 10 angka. Untuk siswa TK
             sudah dianggap baik sekali apabila dapat mencapai tingkat 2 tetapi kalau
             siswa SMA kelas X yang mencapai tingkat ini tentu tidak sesuai dengan
             tingkatannya.
         b. Ganjil atau genap. Untuk tujuan penilaian, umumnya skala genap lebih
             disarankan. Skala ganjil memuat nilai tengah yang nyata. Penilai yang ragu-
             ragu cenderung untuk memberi nilai angka tengah. Skala genap          tidak
             memiliki angka tengah. Dalam hal ini penilai harus membuat keputusan
             untuk memberi penilaian yang pasti. Skala penilaian yang disarankan adalah
             skala 4 (0 – 3 atau 1 – 4) atau skala 6 (0 – 5 atau         1 – 6) . Perlu
             dipertimbangkan bahwa semakin besar skala akan banyak memakan waktu
             untuk melakukan penilaian.

    4. Membagi skala untuk batasan memenuhi dan tidak memenuhi.
                Sangat penting untuk menentukan batasan yang memenuhi dan tidak
         memenuhi. Pada skala 5, misal 1 – 5, mudah menentukan batasan memenuhi dan
         tidak memenuhi. Skala 1 dan 2 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang tidak


Penilaian Unjuk Kerja                                                                15
Paket Pembinaan Penataran



        memenuhi, skala 3 dianggap unjuk kerja yang cukup memenuhi, skala 4 adalah
        unjuk kerja yang baik dan skala 5 adalah unjuk kerja yang sangat baik. Namun
        untuk skala 4, skala antara yang memenuhi dan tidak memenuhi perlu dipikirkan
        masak-masak.

     5. Sebutan untuk setiap tingkat
               Sehubungan dengan keperluan untuk mendefinisikan batasan antara
        memenuhi dan tidak memenuhi adalah penyebutan untuk setiap tingkat. Pada
        skala 4, contoh sebutan ini adalah “tingkat 1”, “tingkat 2”, “tingkat 3” dan
        “tingkat 4”. Selain itu sebutan dapat juga diungkapkan dengan kata-kata yang
        positif seperti “pemula”, “mampu”, “baik” dan “sangat baik” atau kata-kata lain
        yang sejenis.

     6. Deskripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda
               Deskripsi tingkat penampilan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai
        berikut:
        a. Bahasa yang digunakan. Kata-kata yang digunakan harus deskriptif dan tidak
             komparatif. Sebagai contoh kata-kata “rata-rata” haruslah dihindari.
        b. Deskripsi semua subkriteria. Jika kriteria memuat subkriteria maka tiap-tiap
             subkriteria harus dideskripsikan dengan jelas. Sebagai contoh jika kriteria
             presentasi memuat ketepatan, orisinalitas dan keterlibatan setiap anggota
             kelompok, maka deskripsi penampilan tiap-tiap tingkat harus meliputi semua
             subkriteria tadi.

     7. Menghitung skor
               Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang
        dikerjakan siswa. Skor yang diperoleh masih harus dirubah dalam skala angka
        yang ditetapkan
        (misal dalam bentuk 0 – 100). Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
        adalah:
        a. Bobot pertanyaan. Apakah bobot dari masing-masing pertanyaan sama atau
             berbeda?




16                                                                        Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



         b. Cara menghitung. Bagaimana menghitung nilai dari semua skor yang
             diperoleh?
         Berikut ini adalah contoh rubrik penilaian presentasi siswa:
    Kriteria yang dinilai adalah: kejelasan presentasi, pengetahuan dan penampilan yang
    mempunyai sub-sub kriteria seperti di bawah ini. Skala penilaian adalah skala 4
    angka dengan penyebutan tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3 dan tingkat 4. Jika presentasi
    dilakukan oleh kelompok maka kriteria penilaian dapat ditambah, misalkan kriteria
    keterlibatan (kontribusi) dalam kelompok dengan sub kriteria yang berkaitan dengan
    kriteria itu.


                                      Skala     1              2            3          4
 Kriteria/ Sub Kriteria
 1. Kejelasan presentasi
    • Sistematika dan organisasi
    • Bahasa yang digunakan
    • Suara
 2. Pengetahuan
    • Penguasaan materi presentasi
    • Memberikan contoh-contoh yang
      relevan
    • Dapat menjawab pertanyaan yang
      berhubungan dengan materi
      presentasi
 3. Penampilan
    • Presentasi menarik, menggunakan
      alat-alat bantu dan media yang sesuai
    • Kerapian, kesopanan dan rasa
      percaya diri


           Misalkan dianggap bahwa pengetahuan adalah kriteria yang terpenting dalam
    penilaian tersebut maka penilaian diberi bobot 2 sedangkan yang lainnya diberi bobot
    1. Misalkan seorang siswa yang bernama Siska melakukan presentasi dan diberi nilai
    berdasarkan rubrik tersebut sebagai berikut.


                                                   Skala   1       2    3       4     Skor
 Kriteria/ Sub Kriteria
  1. Kejelasan presentasi (Bobot 1)
     • Sistematika dan organisasi                                                       3
     • Bahasa yang digunakan                                                            3
     • Suara                                                                            3




Penilaian Unjuk Kerja                                                                  17
Paket Pembinaan Penataran



                                                  Skala   1      2     3          4        Skor
 Kriteria/ Sub Kriteria
  2. Pengetahuan (Bobot 2)
    • Penguasaan materi presentasi                                                           4
    • Memberikan contoh-contoh yang relevan                                                  4
    • Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan                                             4
      dengan materi presentasi
  3. Penampilan (Bobot 1)
    • Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu                                        4
      dan media yang sesuai
    • Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri                                               4
                                     Jumlah skor                                             29
                                   Skor maksimum                                             44
                                        Nilai                                                66


     Penjelasan:
     Skor yang diperoleh = tingkat x bobot
     Skor untuk kejelasan presentasi = (3 x 1) +(3 x 1) +(3 x 1) = 9
     Skor untuk pengetahuan = (2 x 2) + (2 x 2) + (2 x 2) = 12
     Skor untuk kejelasan presentasi = (4 x 1) +(4 x 1) = 8
     Skor total = 29
     Skor maksimum = 12 + 24 + 8 = 44
     Nilai Siska jika dikonversikan ke skala 0 – 100 adalah 29/44 x 100 = 65,91 = 66


F. Mengadaptasi Instrumen Unjuk Kerja Yang Dibuat Orang Lain.
          Seringkali dirasakan bahwa membuat sendiri instrumen unjuk kerja dan
     rubriknya melelahkan dan memakan banyak waktu. Kendala ini dapat diatasi dengan
     cara mengadaptasi instrumen unjuk kerja yang dibuat orang lain. Berbagai macam
     instrumen penilaian unjuk kerja dapat ditemukan dari buku-buku, majalah dan jurnal
     matematika serta internet.
          Instrumen yang diperoleh ada kalanya belum sesuai dengan kompetensi dasar
     yang diharapkan dan karakteristik siswa. Untuk itu diperlukan penyesuaian, mungkin
     ada informasi yang perlu ditambahkan atau pertanyaan yang diubah, sehingga
     akhirnya instrumen memenuhi situasi kelas. Demikian pula untuk rubrik, ada kalanya
     rubrik yang tersedia belum sesuai karena ada perubahan dalam pertanyaan. Untuk itu
     rubrik juga harus disesuaikan.




18                                                                         Penilaian Unjuk Kerja
Bab IV
                         Contoh-Contoh Penilaian Unjuk Kerja

A. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SD
    Contoh 1:
     Mata Pelajaran           : Matematika
     Kelas                    : III
     Kompetensi Dasar         : Mengenal konsep keliling dan luas bangun datar sederhana
     Hasil Belajar            : Menentukan keliling dan luas bangun datar
     Indikator                : Menghitung keliling bangun datar dan menaksir luas bangun
                               datar dengan petak satuan
     Materi Pokok             : Keliling dan luas bangun datar sederhana

                              Keliling dan Luas Tapak Sepatu




           Gambar di atas adalah gambar tapak sepatu. Jika ingin diketahui berapa keliling
     dan luas tapak sepatu itu, jelaskan bagaimana cara yang kamu lakukan untuk
     menentukan keliling dan luas tapak sepatu itu. Alat apa yang dapat kamu pakai untuk
     mengukur keliling tapak sepatu itu? Tentukan keliling dan luas tapak sepatu.


     Konsep Matematika
            Dalam tugas ini siswa harus menerapkan konsep-konsep: pengukuran keliling
     dan luas bangun datar.


     Penyelesaian:
            Salah satu cara yang dapat digunakan siswa untuk menentukan keliling tapak
     sepatu adalah menggunakan alat ukur tali atau benang atau meteran. Dari salah satu
     titik tali diulur mengikuti bentuk tapak sepatu sehingga akhirnya bertemu dengan



Penilaian Unjuk Kerja                                                                  19
Paket Pembinaan Penataran



      titik awal. Panjang tali yang didapat kemudian diukur menggunakan penggaris atau
      meteran.
      Luas tapak sepatu dapat ditaksir dengan cara menjumlahkan semua persegi utuh
      dengan persegi yang tidak utuh yaitu kira-kira 23 persegi satuan.


      Rubrik
     Kriteria               1                   2                3                    4
Pendekatan           Tidak              Ada usaha          Terorganisir,     Sangat
pemecahan            terorganisir,      untuk              memahami cara     terorganisir dan
masalah              tidak sistematik   mengorganisir      mengukur          sistematik
                                        tetapi tidak       keliling atau     dalam
                                        dilakukan          menaksir luas     mengukur
                                        dengan baik                          keliling dan
                                                                             menaksir luas
Ketepatan            Tidak dapat        Mengukur           Mengukur          Tidak ada
perhitungan          menentukan         keliling dan       keliling sudah    kesalahan
                     keliling dan       menaksir luas      benar, hanya      dalam
                     luas               dilakukan tetapi   ada sedikit       mengukur
                                        tidak              kesalahan         keliling dan
                                        mendapatkan        dalam menaksir    menaksir luas
                                        hasil yang         luas
                                        benar.
Penjelasan           Tidak jelas dan    Agak jelas,        Jelas dan         Jelas dan
prosedur             sukar diikuti      tetapi             menunjukkan       menunjukkan
                                        menunjukkan        memahami          memahami
                                        kurang             masalah           masalah dan
                                        memahami           mengukur atau     dapat mengukur
                                        masalah            menaksir          dan menaksir

      Contoh 2:
Mata Pelajaran                  : Matematika
Kelas                           : IV
Kompetensi Dasar                : Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung
                                 bilangan dalam pemecahan masalah
Hasil Belajar                   : Memecahkan masalah yang melibatkan uang
Indikator                       : Menentukan banyak barang yang dibeli dengan uang tertentu
Materi Pokok                    : Operasi hitung campuran

                                           Berbelanja
           Kamu diberi uang Rp 20.000,00 oleh ibumu dan kamu ingin membelanjakan
     uang itu untuk keperluan sekolah. Kamu ingin membeli buku tulis, pensil, penghapus
     pensil dan penggaris, tetapi kamu ingin membeli buku tulis yang terbanyak jumlahnya


20                                                                          Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



    dibandingkan barang-barang lain. Harga 1 buku tulis Rp 2500,00; 1 pensil
    Rp1500,00; penghapus pensil Rp1000,00 dan 1 penggaris Rp1000,00. Jika semua
    uang kamu belanjakan, berapa banyak masing-masing barang yang dapat kamu
    peroleh? Jelaskan dan tunjukkan semua perhitungan sehingga kamu sampai pada
    keputusan itu.


    Konsep Matematika
    Dalam tugas ini siswa harus menentukan banyak barang yang dibeli dengan uang
    yang sudah tertentu. Siswa harus menghitung harga barang-barang yang dibeli dan
    jumlahnya Rp 20.000,00
    Penyelesaian:
    Ada beberapa penyelesaian, antara lain:
    a. 6 buku tulis, harganya = 6 x Rp2.500,00 = Rp15.000,00
         2 pensil, harganya         = 2 x Rp1.500,00 = Rp 3.000,00
         1 penghapus pensil         = 1 x Rp1.000,00 = Rp 1.000,00
         1 penggaris                = 1 x Rp1.000,00 = Rp 1.000,00
         Jumlah                                      = Rp20.000,00
    b. 5 buku tulis, harganya = 5 x Rp2.500,00 = Rp 12.500,00
         3 pensil, harganya         = 3 x Rp1.500,00 = Rp 4.500,00
         2 penghapus pensil         = 2 x Rp1.000,00 = Rp 2.000,00
         1 penggaris                = 1 x Rp1.000,00 = Rp1.000,00
         Jumlah                                      = Rp 20.000,00


    Rubrik
     Kriteria                  1                 2                3                  4
Pendekatan              Tidak              Ada usaha       Terorganisir,     Sangat
pemecahan               terorganisir,      untuk           diikuti dengan    terorganisir dan
masalah                 tidak sistematik   mengorganisir   penyelesaian      sistematik
                                           tetapi tidak    yang benar        dengan
                                           dilakukan                         perencanaan
                                           dengan baik                       yang baik
Ketepatan               Banyak             Beberapa        Hanya sedikit     Tidak ada
perhitungan             kesalahan          perhitungan     kesalahan         kesalahan
                        perhitungan,       masih salah,    dalam             perhitungan .
                        dan tidak          sehingga        perhitungan.
                        memperhatikan      jumlah total

Penilaian Unjuk Kerja                                                                        21
Paket Pembinaan Penataran



     Kriteria               1                   2                 3                   4
                     jumlah total        tidak tepat
                     yang ditentukan
Penjelasan           Tidak jelas,        Agak jelas,       Jelas dan         Jelas dan
prosedur             sukar diikuti       tetapi            menunjukkan       menunjukkan
                     dan tidak           menunjukkan       memahami          memahami
                     memahami            kurang            masalah           masalah serta
                     masalah             memahami                            disajikan
                                         masalah                             dengan baik

     Contoh 3:
Mata Pelajaran                  : Matematika
Kelas                           :V
Kompetensi Dasar                : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan
                                 menggunakannya dalam pemecahan masalah
Hasil Belajar                   : Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah
Indikator                       : Menaksir dan membulatkan bilangan
Materi Pokok                    : Operasi hitung dengan bilangan bulat

                            Menaksir Jumlah Berondong Jagung
          Taksirlah jumlah berondong jagung yang terdapat di dalam wadah. Kamu boleh
     menggunakan bantuan alat yang terdapat di kelas termasuk penggaris, cangkir
     plastik, timbangan, kalkulator dan lain-lain
     Jelaskan cara yang kamu gunakan dan alasannya.
     Alat dan bahan yang disiapkan guru
     a. Beberapa wadah besar berisi berondong jagung
     b. Cangkir-cangkir berbagai ukuran
     c. Penggaris
     d. Kalkulator (bila ada)
     e. Timbangan
     f. Kertas berpetak dengan petak yang agak besar

     Konsep matematika
     Tugas ini menuntut siswa untuk membuat rencana bagaimana menaksir bilangan
     yang besar. Tugas ini akan menantang siswa sebab banyak siswa yang merasa bahwa
     tugas ini sangat berat karena banyak yang melakukannya dengan cara langsung
     menghitung berondong jagung satu persatu. Oleh karena itu mereka harus



22                                                                          Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



     menciptakan strategi berdasarkan konsep luas, volum, berat, dan pembagian
     berurutan.


     Penyelesaian:
     Penyelesaian akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan kapasitas wadah yang
     dipilih sebagai tempat berondong. Pendekatan yang dilakukan siswa juga bervariasi,
     mungkin akan dilakukan hal-hal berikut.
     a. Menghitung jumlah berondong di dalam cangkir, kemudian menentukan wadah
         berondong besar dapat diisi oleh berapa cangkir berondong. Terakhir mereka
         mengalikan jumlah berondong dalam satu cangkir dengan banyak ukuran cangkir
         yang dapat memenuhi wadah besar.
     b. Menimbang sampel berondong dan menimbang keseluruhan berondong.
         Menghitung berapa berondong yang terdapat dalam sampel dan membandingkan
         berat keseluruhan berondong dengan berat sampel. Terakhir mengalikan banyak
         berondong yang terdapat dalam sampel dengan besar perbandingan.
     c. Membagi berondong menjadi setengah, kemudian seperempat, kemudian
         seperdelapan, dan seterusnya sampai akhirnya bagian terakhir itu dapat dengan
         mudah dihitung jumlahnya. Selanjutnya mengalikan jumlah itu dengan banyak
         proses pembagian.
     d. Menumpahkan berondong jagung dan meratakannya pada kertas grafik.
         Selanjutnya menentukan banyak petak kertas grafik yang ditempati semua
         berondong. Kemudian menghitung jumlah berondong dalam satu petak. Terakhir
         mengalikan jumlah berondong dalam satu petak dengan banyak petak yang
         ditempati semua berondong.


     Rubrik

     Kriteria                  1                 2                3                      4
Pendekatan              Tidak              Ada usaha       Terorganisir,         Sangat
pemecahan               terorganisir,      untuk           sistematik            terorganisir dan
masalah                 tidak sistematik   mengorganisir   dengan                sistematik
                                           tetapi tidak    pendekatan            dengan
                                           dilakukan       tunggal               perencanaan
                                           dengan baik                           yang baik
Ketepatan               Operasi hitung     Beberapa        Hanya sedikit         Tidak ada

Penilaian Unjuk Kerja                                                                            23
Paket Pembinaan Penataran



     Kriteria               1                    2                      3                   4
perhitungan          tidak layak dan    perhitungan              kesalahan         kesalahan
                     banyak             masih salah,             dalam             perhitungan,
                     kesalahan          mengakibatkan            perhitungan,      dan hasil yang
                     sehingga           ada hasil yang           dengan hasil      diperoleh benar
                     mendapatkan        salah                    yang diperoleh
                     kesimpulan                                  bisa diterima
                     yang salah
Penjelasan           Tidak ada          Ada penjelasan           Penjelasan ada    Penjelasan
prosedur             penjelasan atau    tetapi sukar             tetapi proses     memuaskan dan
                     hanya sedikit      dimengerti               berpikir          proses berpikir
                     penjelasan yang                             kadang-kadang     mudah diikuti
                     diberikan                                   tidak selalu
                                                                 mudah diikuti

B. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP
     Contoh 1:
Mata Pelajaran                  : Matematika
Kelas/ Sem                      : IX
Kompetensi Dasar                : Menghitung peluang kejadian
Indikator                       : Menentukan dan menghitung peluang kejadian
Materi                          : Peluang

                                         Mata Banteng
          Target panahan yang ditunjukkan di bawah ini terdiri dari 4 lingkaran dengan
     jari-jari masing-masing 10 cm, 20 cm, 30 cm dan 40 cm. Nilai masing-masing
     sasaran berturut-turut mulai dari lingkaran yang paling tengah ke adalah 10, 7, 5, 3.
     Sasaran yang di tengah, yang bernilai 10 disebut mata banteng. Jika Anda
     membidikkan panah secara acak pada sasaran, dan panah itu selalu mengenai salah
     satu sasaran, berapa peluang untuk memperoleh nilai 10, nilai 7, nilai 5 dan nilai 3?
           Tulislah penjelasan sehingga orang lain bisa mengerti mengapa Anda sampai
     mendapat jawaban itu.




                                            10
                                                     7
                                                         5
                                                             3




24                                                                                Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



Konsep Matematika
Dalam tugas ini siswa harus menerapkan konsep-konsep: geometri, perbandingan dan
peluang untuk memperoleh nilai 10, 7, 5 dan 3. Mereka harus menghitung luas beberapa
lingkaran yang sepusat (konsentrik) atau paling tidak menghitung perbandingan luas
lingkaran-lingkaran, kemudian menentukan peluang panah mengenai masing-masing
cincin.


Penyelesaian:
Luas lingkaran dihitung menggunakan rumus L = π r2
Luas lingkaran terkecil (mata banteng) = 3,14 x 10 x 10 = 314 cm2
Luas cincin kedua = Luas lingkaran kedua – luas lingkaran terkecil
                        = (3,14 x 20 x 20) – 314 = 942 cm2
Luas cincin ketiga = Luas lingkaran ketiga – luas lingkaran kedua
                        = (3,14 x 30 x 30) –(3,14 x 20 x 20) = 1570 cm2
Luas cincin terluar = Luas lingkaran terbesar – luas lingkaran ketiga
                        = (3,14 x 40 x 40) – (3,14 x 30 x 30)
                        = 5024 – 2826
                        = 2198 cm2
Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 10 adalah perbandingan luas lingkaran
                                                           3,14 x10 x10    1
terkecil dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(10) =                   =
                                                           3,14 x 40 x 40 16
Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 7 adalah perbandingan luas cincin kedua
                                                 (3,14 x 20 x 20) − (3,14 x10 x10) 3
dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(7) =                                      =
                                                           3,14 x 40 x 40           16
Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 5 adalah perbandingan luas cincin ketiga
                                                 (3,14 x30 x30) − (3,14 x 20 x 20) 5
dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(5) =                                      =
                                                          3,14 x 40 x 40            16
Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 3 adalah perbandingan luas cincin terluar
                                                 (3,14 x 40 x 40) − (3,14 x30 x30) 7
dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(3) =                                      =
                                                           3,14 x 40 x 40           16




Penilaian Unjuk Kerja                                                                            25
Paket Pembinaan Penataran



Rubrik
     Kriteria               1                   2                 3                   4
Pendekatan           Tidak            Ada usaha            Terorganisir,     Sangat
pemecahan            terorganisir,    untuk                diikuti dengan    terorganisir dan
masalah              tidak sistematik mengorganisir        penyelesaian      sistematik
                                      tetapi tidak         yang benar        dengan
                                      dilakukan                              perencanaan
                                      dengan baik                            yang baik
Ketepatan            Banyak           Beberapa             Hanya sedikit     Tidak ada
perhitungan          kesalahan        perhitungan          kesalahan         kesalahan
                     perhitungan,     masih salah,         dalam             perhitungan,
                     mengakibatkan mengakibatkan           perhitungan,      penerapan
                     hasil yang salah ada hasil yang       penerapan         rumus benar
                                      salah                rumus sudah
                                                           benar
Penjelasan           Tidak jelas dan     Agak jelas,       Jelas dan         Jelas dan
prosedur             sukar diikuti       tetapi            menunjukkan       menunjukkan
                                         menunjukkan       memahami          memahami
                                         kurang            masalah           masalah serta
                                         memahami                            tersusun dengan
                                         masalah                             baik penjelasan
                                                                             hubungan
                                                                             antara cincin-
                                                                             cincin sasaran




Contoh 2:

Mata Pelajaran                  : Matematika
Kelas                           : VII
Kompetensi Dasar                : Menyelesaikan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat
                                  operasi bilangan bulat
Indikator                       : Menyelesaikan operasi perkalian bilangan bulat
Materi Pokok                    : Bilangan Bulat

                                          Jadwal Stand
        Misalkan Anda diberi tugas untuk menjadwalkan orang-orang yang bekerja dalam
stand barang-barang antik di suatu pameran. Susunlah jadwal yang memenuhi kriteria di
bawah ini dan sajikan dengan cara yang baik dan terorganisir sehingga mudah dimengerti
baik oleh pemilik stand maupun oleh para penjaga stand.


26                                                                          Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



          Syarat-syarat penyusunan jadwal adalah sebagai berikut.
1. Stand buka pukul 9.00 – 19.00 hanya pada dua hari Sabtu dan dua hari Minggu
2. Akan ada satu, dua atau tiga penjaga stand dalam suatu shift tergantung pada
      ramainya pengunjung pada shift tertentu. Satu shift terdiri dari 2 jam.
3. Tiap-tiap penjaga stand dibayar Rp. 17.000,- per jam dan setiap penjaga tidak boleh
      bekerja lebih dari satu shift per hari.
4. Total anggaran untuk membayar penjaga stand selama empat hari adalah Rp.
      1.400.000,- tetapi Anda tidak harus menghabiskan uang tersebut.
5. Jika mungkin, untuk tiap-tiap shift yang berbeda, pasangan penjaga stand tidak sama.
      Penjaga stand tidak harus bekerja setiap hari.
          Tugas Anda selengkapnya meliputi:
a. Jadwal untuk empat hari (dua Sabtu dan dua Minggu) dengan identifikasi masing-
    masing shift dan jumlah pekerja tiap-tiap shift.
b. Jumlah pekerja tiap-tiap shift menunjukkan perkiraan Anda seberapa ramainya
    pengunjung stand.
c. Jumlah penjaga stand yang Anda perlukan.
d. Rencana anggaran untuk membayar para penjaga stand.
e. Deskripsi tertulis mengapa Anda anggap bahwa jadwal tersebut adalah yang terbaik.


Konsep matematika
Dalam menyelesaikan masalah ini, siswa diminta untuk mengorganisasi informasi yang
kompleks dan mengerjakan rencana anggaran.


Penyelesaian:
Akan ada banyak penyelesaian untuk masalah ini, salah satunya adalah sebagai berikut.
Jam          Jumlah         Jumlah        Jumlah jam     Upah per     Upah hari      Upah 2 hari
Shift      pekerja hari   pekerja hari          kerja       jam       Sabtu dan      Sabtu dan 2
              Sabtu         Minggu                                     Minggu        hari Minggu
9 - 11          2               -                4      Rp.17.000   Rp.68.000       Rp.136.000
11 -13          3              3                 12     Rp.17.000   Rp.204.000      Rp. 408.000
13 -15          2              2                 8      Rp.17.000   Rp.136.000      Rp. 272.000
15-17           3              2                 10     Rp.17.000   Rp.170.000      Rp. 340.000




Penilaian Unjuk Kerja                                                                         27
Paket Pembinaan Penataran



17-19           3             -              6          Rp.17.000   Rp. 102.000       Rp. 204.000
Total           13            7             40          Rp.17.000   Rp. 680.000       Rp.1.360.000


Rubrik
     Kriteria                1                   2                  3                       4
Pengorganisasian Tidak                   Ada                Terorganisir, dan     Sangat
dan perencanaan terorganisir,            perencanaan        ada perencanaan       terorganisir ,
                 atau tidak ada          kasar tetapi       untuk membuat         sistematik dalam
                 bukti                   tidak cukup        jadwal dan            menyusun jadwal
                 perencanaan             untuk              anggaran              dan anggaran
                                         mengorganisir
                                         informasi yang
                                         kompleks
Ketepatan             Banyak             Ada beberapa       Tidak ada             Seperti tingkat 3,
perhitungan           kesalahan          kesalahan,         kesalahan dan         ditambah jadwal
                      perhitungan        tetapi bisa        mendapatkan           dan rencana
                                         menghasilkan       kesimpulan yang       anggaran
                                         kesimpulan         benar                 mencerminkan
                                         yang benar                               asumsi situasi
                                                                                  yang bagus.
Penjelasan            Sedikit atau       Ada                Sangat jelas,         Sangat jelas dan
                      tidak ada          penjelasan,        hanya proses          proses berfikir
                      penjelasan,        tetapi sukar       berfikir kadang-      mudah diikuti
                      atau tidak bisa    untuk              kadang tidak
                      diikuti.           dimengerti.        mudah diikuti
Contoh 3:

Mata Pelajaran               : Matematika
Kelas                        : VII/ VIII
Kompetensi Dasar             : 1. Menghitung besaran-besaran pada segiempat
                               2. Menghitung besaran-besaran pada segitiga
                               3. Menghitung besaran-besaran pada lingkaran
Indikator                    : Menghitung luas segitiga, segiempat dan lingkaran
Materi Pokok                 : 1. Segitiga dan segiempat
                              2. Lingkaran

                                        Taman Bermain
        Misalkan Anda diminta oleh suatu Taman Kanak-Kanak untuk memagari taman
bermain anak-anak. Anda diberi pagar sepanjang 60 m yang terdiri dari pagar-pagar
dengan panjang 4 m dan sebuah pintu gerbang sepanjang 4 m. Bagaimana cara Anda
memagari daerah itu supaya anak-anak mendapatkan daerah tempat bermain yang
maksimum?



28                                                                             Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



         Cobalah bermacam-macam bentuk yang dapat dibuat dengan panjang pagar
tersebut dan hitunglah luasnya. Bayangkan bahwa pagar itu dapat dibengkokkan
mengikuti bentuk-bentuk yang diinginkan. Gambarkan bentuk-bentuk tersebut lengkap
dengan ukurannya. Tuliskan secara ringkas bentuk yang mana yang mempunyai luas
terbesar dan jelaskan alasannya.


Konsep matematika
Tugas ini berhubungan dengan hubungan antara luas daerah dan kelilingnya. Untuk
keliling yang sudah ditentukan, semakin daerah yang dibuat mendekati bentuk lingkaran
maka luasnya semakin bertambah. Sebagai contoh, daerah yang berbentuk persegi
panjang akan membutuhkan pagar yang panjang untuk luas yang kecil. Dengan ukuran
panjang pagar yang sama jika daerah dibentuk menjadi persegi maka luasnya akan lebih
besar dan akan bertambah besar lagi jika daerah dibentuk menjadi segi sepuluh. Luas
maksimal akan diperoleh bila daerah dibentuk menjadi lingkaran.
Penyelesaian:
Panjang pagar ditambah dengan lebar pintu gerbang adalah 64 m. Karena panjang
masing-masing pagar 4 m, jika daerah yang dibentuk adalah:
1. Segitiga, ada beberapa kemungkinan sisi-sisinya antara lain
    8 m, 28 m, 28 m dengan luas 110,85 m2
    16 m, 24 m, 24 m dengan luas 181,02 m2
    20 m, 22 m, 22 m dengan luas 195,96 m2
2. Persegi panjang dan persegi, antara lain adalah:
    28 m x 4 m dengan luas 112 m2
    24 m x 8 m dengan luas 192 m2
    20 m x 12 m dengan luas 240 m2
    16 m x 16 m dengan luas 256 m2
3. Lingkaran, maka hubungan antara keliling lingkaran K dengan jari-jari lingkaran r
    adalah K = 2 π r. Dengan demikian jari-jari lingkaran
         K    64
    r=     =        = 10,2 m. Luas lingkaran L dihitung menggunakan rumus L = π r2
         2π 2(3,14)
    = 3, 14 x (10,2)2 = 327 m2.




Penilaian Unjuk Kerja                                                                   29
Paket Pembinaan Penataran



Setelah membandingkan luas daerah-daerah yang dibentuk maka dapat disimpulkan
bahwa daerah yang kelilingnya 64 m dan mempunyai luas terbesar adalah sebuah
lingkaran dengan jari-jari 10,2 m dengan luas 327 m2




Rubrik
     Kriteria                1                  2                 3                     4
Pendekatan            Acak, dan          Tidak             Sistematik dan      Sangat
pemecahan             hanya              sistematis,       ditemukan           sistematik dan
masalah               ditemukan satu     tetapi beberapa   bentuk-bentuk       disajikan
                      penyelesaian       bentuk            yang                dengan baik,
                                         ditemukan         memenuhi            ditemukan
                                                                               bentuk-bentuk
                                                                               yang
                                                                               memenuhi
Ketepatan             Banyak             Ada beberapa      Sangat sedikit      Seperti tingkat
perhitungan           kesalahan          kesalahan         melakukan           3, ditambah
                      perhitungan        perhitungan,      kesalahan           penyelesaian
                                         atau salah        perhitungan,        disajikan
                                         dalam             penggunaan          dengan rapi dan
                                         menggunakan       rumus sudah         baik.
                                         rumus             benar
Gambar                Sembarangan        Ada gambar        Gambar jelas        Seperti tingkat
                      dan tidak jelas,   yang tidak        dan tepat dan       3, ditambah
                      banyak             jelas, ada        memberikan          gambar
                      kesalahan          kesalahan         ukuran yang         disajikan
                                         dalam             benar               dengan rapi dan
                                         memberikan                            baik.
                                         ukuran
Penjelasan            Tidak jelas,       Meragukan,        Ditulis dengan      Ditulis dengan
                      kelihatan tidak    tetapi ada        jelas dan           jelas dan
                      memahami           pemahaman         memahami satu       memahami
                      pola-pola          pola              aspek               kedua aspek
                      dalam luas                           hubungan:           hubungan:
                      bangun segi-n                        banyak sisi-sisi    banyak sisi-sisi
                                                           atau bangun         dan bangun
                                                           segi-n              segi-n
                                                           beraturan           beraturan

C. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA
Contoh 1:
Mata Pelajaran                : Matematika
Kelas/ Program                : XI/ Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa



30                                                                            Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



Kompetensi Dasar             : Merumuskan dan menentukan peluang kejadian dari
                               berbagai situasi serta tafsirannya
Indikator                    : Menentukan peluang kejadian dari berbagai situasi
Materi Pokok                 : Peluang

                                   Koin Keberuntungan
         Sebuah koin yang setimbang dilambungkan ke atas. Jika koin itu jatuh ke tanah
maka bagian sisi koin yang terlihat akan berupa gambar (G) atau angka (A).
a. Jika koin dilambungkan 3 kali, berapa peluang:
    1) paling sedikit terdapat dua gambar
    2) paling sedikit terdapat dua gambar tetapi satu lambungan koin sudah dipastikan
         adalah gambar.
b. Jika koin dilambungkan sebanyak 25 kali, berapa peluang bahwa semua hasil yang
    muncul adalah gambar? Jelaskan jawaban Anda.
c. Seseorang dikatakan menang taruhan jika koin yang dilambungkan menghasilkan
    gambar semua. Tentukan jumlah lambungan koin minimum supaya peluang
    memenangkan taruhan adalah 0,002.
Konsep matematika
Diagram pohon membuat siswa dapat mengorganisasi ruang sampel yang diperoleh untuk
pertanyaan sehingga dapat menentukan            anggota ruang sampel yang memenuhi
pertanyaan a. Untuk menyelesaikan pertanyaan b, siswa harus menemukan pola.


Penyelesaian:
                          Lambungan I   Lambungan II   Lambungan III
                                                          G
                                            G
                                                          A
                              G
                                            A             G
                                                          A
                                                          G
                                            G
                                                          A
                              A
                                            A             G
                                                          A
Siswa mungkin akan menggunakan diagram pohon seperti di atas atau mereka mungkin
langsung menggunakan teori peluang.
Ruang Sampel S ={ GGG, GGA, GAG, GAA, AGG, AGA, AAG, AAA}.


Penilaian Unjuk Kerja                                                                    31
Paket Pembinaan Penataran



Anggota ruang sampel n(S) = 8
a1) Paling sedikit 2 gambar ada 4 kemungkinan, yaitu GGG, GGA, GAG, AGG
     Peluang paling sedikit terdapat 2 gambar = 4/8 =1/2
a2) Jika satu lambungan koin sudah pasti terjadi gambar maka mustahil akan terjadi
     angka semua sehingga AAA harus dihilangkan. Dengan demikian anggota ruang
     sampel yang baru adalah n(S) = 7. Jadi peluang paling sedikit terdapat 2 gambar = 4/7


b. Jika koin dilambungkan sebanyak 25 kali, maka anggota ruang sampel adalah 225.
     Dari semua kemungkinan yang muncul hanya ada satu kemungkinan berupa gambar
                                                            1
     semua. Jadi peluang yang muncul gambar semua =
                                                           2 25
                                                                                         1
c. Jika koin dilambungkan sebanyak n kali maka banyak anggota ruang sampel =                .
                                                                                         2n
     Dari semua kemungkinan tersebut hanya ada satu kemungkinan yang menghasilkan
                            1              1
     gambar semua. Jadi       n
                                = 0,002 =
                            2             500
                             ⇔ 2n = 500
                             ⇔ 2 log 500 = n
                                     log 500
                             ⇔n=             ≈ 8,96 ≈ 9
                                      log 2
Jadi supaya peluang menang 0,002 maka jumlah lambungan koin minimal 9 kali.


Rubrik:
Tingkat 4: Jawaban jelas dan menunjukkan alasan berdasarkan pengetahuan matematika
mendalam yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban benar ditunjukkan dengan metode yang sesuai. Sedikit kesalahan
perhitungan dapat diterima.
Tingkat 3: Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang berhubungan
dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.


32                                                                       Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



Atau:
Salah satu bagian a atau kedua-duanya dijawab salah. Siswa tidak membuat diagram
pohon tetapi jawaban lain benar. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
Atau:
Bagian a dijawab benar, tetapi bagian b atau c salah atau tidak dijawab tetapi metode
yang digunakan sesuai.


Tingkat 2: Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan matematika
yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi satu pertanyaan
dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar.


Tingkat 1: Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan
matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah.
atau:
Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui prosedur yang
benar.

Contoh 2:

Mata Pelajaran             : Matematika
Kelas/ Program             : XII/ Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
Kompetensi Dasar           : Merumuskan dan menentukan suku ke-n dan jumlah n suku
                             deret aritmetika dan geometri
Indikator                  : Menentukan suku ke-n suatu barisan geometri
Materi                     : Notasi Sigma,Barisan dan Deret, dan Induksi Matematika

                                  Segitiga Sierpinski
         Diagram di bawah ini menunjukkan tiga langkah pertama pola yang mengarah ke
suatu fraktal yang dikenal sebagai Segitiga Sierpinski. Fraktal adalah bentuk geometri
kompleks yang dihasilkan dengan cara mengulangi proses-proses geometri sampai tak
hingga kali.



Penilaian Unjuk Kerja                                                                    33
Paket Pembinaan Penataran



        Untuk mendapatkan Segitiga Sierpinski, proses yang dilakukan adalah: tentukan
titik tengah sisi-sisi segitiga yang tidak diarsir, kemudian hubungkan titik-titik tersebut
sehingga membentuk segitiga baru dan arsir. Ulangi terus proses tersebut.
a. Gambarkan langkah berikutnya dari pola di bawah.
b. Jika luas segitiga yang tidak diarsir (pada langkah 1) adalah 1 satuan luas, berapa luas
     daerah yang tidak diarsir pada:
     1) langkah 2
     2) langkah 3
     3) langkah 4
     4) langkah 5
     5) langkah 10
     6) langkah n, dimana n adalah bilangan asli
c. Kapan diperoleh luas daerah yang diarsir terbesar? Berikan alasan yang jelas!




Konsep Matematika
Untuk menyelesaikan tugas ini, siswa harus menemukan pola-pola sehingga dapat
menentukan luas daerah yang tidak diarsir pada langkah ke-n.


Penyelesaian:
a.




b 1) ¾
     2) 9/16 = ¾ x ¾
     3)27/64 = ¾ x ¾ x ¾
     4) 81/256 = (3/4)4



34                                                                       Penilaian Unjuk Kerja
Paket Pembinaan Penataran



    5) (3/4)10
    6) (3/4)n
c. Luas daerah yang tidak diarsir semakin lama akan semakin kecil dengan semakin
                                                 3
   bertambahnya nilai n. Ketika n → ∞ maka lim( ) n = 0 . Oleh karena itu luas daerah
                                                 4
                                                n →∞
    yang diarsir ketika n → ∞ adalah satu dikurangi nol atau sama dengan satu.



Rubrik:
Tingkat 4: Jawaban jelas dan menunjukkan alasan berdasarkan pengetahuan matematika
mendalam yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua pertanyaan dijawab dengan benar dan memberikan alasan yang layak untuk
bagian c. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.


Tingkat 3: Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang berhubungan
dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Bagian a dan b benar, tetapi jawaban bagian c tidak tepat atau alasan lemah.


Tingkat 2: Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan matematika
yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Bagian a benar, bagian b tidak benar atau tidak lengkap, dan jawaban c benar tetapi
alasan lemah.
Atau:
Bagian a salah tetapi semua atau hampir semua jawaban bagian b benar berdasarkan
kesalahan dari bagian a, dan jawaban c lemah.
Tingkat 1: Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan
matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Paling sedikit 2 bagian jawaban salah dan menunjukkan salah konsep.




Penilaian Unjuk Kerja                                                                     35
Bab V
                                        Penutup

         Penilaian yang dilakukan terhadap siswa harus bervariasi bentuknya, salah satu
diantaranya adalah penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar
siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali
bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat. Kelebihan jenis
penilaian ini adalah dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep,
pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi yang tidak dimiliki oleh jenis penilaian
berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, dan uraian objektif. Namun perlu diingat bahwa
kelemahan dari jenis penilaian ini adalah dalam mendisaian penilaian, baik dalam hal
instrumennya maupun dalam hal rubriknya.
         Beberapa contoh penilaian unjuk kerja untuk SD, SMP dan SMA yang diambil
dari berbagai sumber dapat digunakan sewaktu guru mengajar untuk materi yang sesuai.
Jika kita mengambil contoh penilaian unjuk kerja, maka sebelum diterapkan dapat
dilakukan perubahan baik instrumen maupun rubriknya agar sesuai dengan kondisi siswa.
Rubrik yang digunakan bisa rubrik analitik atau rubrik holistik atau kombinasi keduanya.
         Langkah-langkah yang dilakukan guru jika ingin menciptakan sendiri penilaian
unjuk kerja yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi siwa di sekolah adalah:
1. Membuat instrumen. Instrumen unjuk kerja yang baik haruslah autentik, menarik,
    memungkinkan penilaian individual, dan memuat petunjuk yang jelas.
2. Membuat rubrik (pedoman penskoran). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
    membuat rubrik adalah: kriteria yang akan dinilai, skala penilaian, penentuan batasan
    memenuhi dan tidak memenuhi, sebutan untuk setiap tingkat, deskripsi untuk tingkat
    penampilan yang berbeda dan menghitung skor.




Penilaian Unjuk Kerja                                                                 37
Paket Pembinaan Penataran




38                          Penilaian Unjuk Kerja
Daftar Pustaka


Danielson, Charlote. 1997. A Collection of Performance Task And Rubrics: Middle
     School Mathematics. Larchmont, NY: Eye On education, Inc.

Danielson, Charlote & Marquez, Elizabeth. 1998. A Collection of Performance Task And
     Rubrics: High School Mathematics. Larchmont, NY: Eye On education, Inc.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar dan
    Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah
    Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas
    dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan
    Penilaian. Jakarta: Depdiknas

Kusrini. 2003. Evaluasi Proses, SeriPelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru
     Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP Depdiknas

Webb, Norman L & Coxford, Arthur F. 1994. Assessment in The Mathematics
    Classroom. 1993 Yearbook NCTM. Reston, Virginia: NCTM, Inc




Penilaian Unjuk Kerja                                                            39

PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA

  • 1.
    PAKET PEMBINAAN PENATARAN Dra. Puji Iryanti, M.Sc.Ed. PENILAIAN UNJUK KERJA 45 O 1 2 3 4 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU MATEMATIKA YOGYAKARTA 2004
  • 2.
    C11.P/PP/PPP/2004 UNTUK KALANGAN SENDIRI Nama Kegiatan: PENULISAN MODUL PAKET PEMBINAAN PENATARAN Judul Naskah Asli: Penilaian Unjuk Kerja Penulis: Dra. Puji Iryanti, M.Sc.Ed. Penilai: Drs. Sukarjono, M.Pd. Dra. Sri Wardhani, M.Pd Editor Fadjar Shadiq, M. App. Sc Ilustrator: Victor Deddy Kurniawan, S.S. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU MATEMATIKA YOGYAKARTA 2004
  • 3.
    Daftar Isi Kata Pengantar...…………………………………………………………………..………….i Daftar Isi ………………………………………………………………………………….… ii Bab I. Pendahuluan …………………………………………………………………………...1 A. Latar Belakang …………………………………………………………...……....1 B. Tujuan Penulisan ……………….……………………………………………..… .2 C. Ruang Lingkup ....…………………………………………………...………..…..2 D. Sasaran ……………………………………………………………………………2 E. Cara Menggunakan Paket…………………………………………………………2 Bab II. Penilaian Unjuk Kerja Siswa…..……………………………………………………...3 A. Pengertian-pengertian. ………………………………..…………………………..3 B. Teknik Penilaian …………………..…………………………………………...…3 C. Komponen Penilaian ....…………………………………………………………..6 D. Tujuan Penilaian ………………………………………………………………….7 E. Merancang Penilaian……………………………………………...………………7 Bab III. Menerapkan Penilaian Unjuk Kerja………………………………………………. .. 9 A. Membuat Instrumen Penilaian Unjuk Kerja………..……………………… …….9 B. Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik…………………………………...…10 C. Format Instrumen Penilaian ……………………………………….…………..12 D. Rubrik Analitik dan Rubrik Holistik ...….………………………………...……13 E. Membuat Rubrik ………………… ……………………………...……………..14 F. Mengadaptasi Instrumen Unjuk Kerja Yang Dibuat Orang Lain………………..18 Bab IV. Contoh-contoh Penilaian Unjuk Kerja……………………………………………...19 A. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SD ...………….…..……………………………..19 B. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP …………………………………..……….. 24 C. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA ……………………………………………..30 Bab V. Penutup ……………………………………………………………………………...37 BabVI. Daftar Pustaka…………………………………………………………………..…...39 Penilaian Unjuk Kerja ii
  • 4.
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Penilaian dalam Kurikulum 2004 mempunyai kedudukan yang penting. Siswa dinilai dari berbagai hal. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan juga terhadap hasil pembelajaran. Selain itu perbedaan yang sangat mendasar antara Kurikulum 2004 dan Kurikulum 1994 adalah ranah penilaian. Dalam Kurikulum 2004 siswa dinilai ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sementara dalam Kurikulum 1994 siswa hanya dinilai ranah kognitifnya saja. Namun demikian, untuk mata pelajaran matematika siswa hanya dinilai dalam ranah kognitif dan afektif. Penilaian dalam ranah kognitif pada pembelajaran matematika menuntut guru untuk melakukan variasi jenis-jenis penilaian, karena tuntutan Kurikulum 2004 mata pelajaran Matematika menghendaki siswa untuk mempunyai kemampuan dalam: 1. Pemahaman konsep. Dalam hal ini siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep. 2. Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan tidak benar. 3. Komunikasi. Siswa mampu menyatakan gagasan matematika secara lisan, tertulis atau mendemonstrasikan. 4. Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana. 5. Pemecahan masalah. Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian dan menyelesaikan masalah Salah satu jenis penilaian yang memenuhi tuntutan tersebut adalah penilaian kinerja atau penilaian unjuk kerja. Mungkin banyak guru yang belum terbiasa untuk melakukan jenis penilaian ini dikarenakan mereka tidak terbiasa untuk mendisain penilaian unjuk kerja padahal pekerjaan ini merupakan salah satu bentuk aspek profesional guru. Hal ini bisa disebabkan karena guru tidak mempunyai cukup waktu untuk mendisainnya atau bisa saja karena guru tidak mempunyai cukup pengetahuan untuk membuatnya. Penilaian Unjuk Kerja 1
  • 5.
    Paket Pembinaan Penataran B.Tujuan Penulisan Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan guru untuk mendisaian penilaian unjuk kerja. Tulisan ini juga memberikan beberapa contoh instrumen penilaian unjuk kerja beserta rubriknya untuk jenjang SD, SMP dan SMA yang dapat digunakan guru. Contoh-contoh itu dapat langsung diterapkan atau dimodifikasi dulu sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa. C. Ruang Lingkup Tulisan ini terbagi menjadi lima bab. Bab I berisi Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Sasaran Penulisan dan Cara Penggunaan Paket. Bab II berisi tinjauan umum tentang penilaian yaitu meliputi: Pengertian Penilaian, Jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas, Komponen Penilaian, Tujuan Penilaian dan Merancang Penilaian. Bab III khusus membahas tentang penilaian unjuk kerja yaitu: Membuat Penilaian Unjuk Kerja, Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik, Format Penilaian Unjuk Kerja, Membuat Rubrik dan Mengadaptasi Instrumen Unjuk Kerja yang Dibuat Orang Lain. Bab IV adalah esensi dari tulisan berupa Contoh Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Untuk SD, Contoh Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP, dan Contoh Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA. Bab V merupakan penutup dari tulisan ini. D. Sasaran Sasaran tulisan ini adalah para guru dan pengawas pada umumnya baik di SD, SMP, maupun SMA. Secara lebih khusus tulisan ini ditujukan untuk guru-guru SD, SMP, SMA, dan pengawas alumnus program-program pelatihan PPPG Matematika Yogyakarta. E. Cara Penggunaan Paket Anda diharapkan untuk membaca semua bab dengan teliti. Contoh-contoh instrumen penilaian unjuk kerja yang terdapat di dalam Bab IV dapat digunakan dengan bebas. Contoh-contoh itu dapat menjadi acuan alternatif jika ingin membuat sendiri instrumen penilaian dengan memperhatikan uraian Menerapkan Penilaian Unjuk Kerja yang terdapat di dalam Bab III. 2 Penilaian Unjuk Kerja
  • 6.
    Bab II Penilaian Unjuk Kerja Siswa A. Pengertian-pengertian Sebelum membicarakan tentang penilaian akan ditinjau terlebih dahulu beberapa istilah yang banyak ditemui dan sering ditanyakan perbedaannya, yaitu pengujian, pengukuran, penilaian dan evaluasi. 1. Pengujian adalah kegiatan memberikan sejumlah pertanyaan. 2. Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk memberikan angka pada objek atau gejala 3. Penilaian (assessment) adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. 4. Evaluasi adalah penentuan mutu dan penentuan pencapaian tujuan suatu program. Sesuai dengan pengertiannya, dapat dikatakan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantifikasi dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh. Dalam pengertian ini diisyaratkan bahwa penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran dan menggunakan beragam bentuk. B. Teknik Penilaian Menurut jenisnya, teknik penilaian dibedakan menjadi tes dan non tes. 1. Tes Tes adalah metode yang sangat penting untuk memperoleh informasi tentang apa yang dapat dilakukan dan diketahui siswa. Untuk menjamin diperoleh hasil yang autentik dari setiap siswa, tes dilaksanakan dalam situasi yang khusus, yaitu: a. Waktu terbatas. Siswa harus menyelesaikan atau menjawab soal tes dalam waktu yang telah ditentukan. b. Tanpa bantuan dari buku, orang lain atau sumber-sumber lain, kecuali jika tes merupakan open book test. c. Pengawasan. Hal ini dilakukan supaya tes dapat berjalan dengan tertib dan mendapatkan hasil yang autentik. Penilaian Unjuk Kerja 3
  • 7.
    Paket Pembinaan Penataran Bentuk tes meliputi pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, jawaban singkat, uraian terstruktur, uraian bebas, dan unjuk kerja. Tes yang digunakan guru sering merupakan kombinasi dari beberapa macam bentuk. Porsi dari masing-masing bagian sangat bervariasi, tergantung kepada tingkatan, subjek tes dan kecenderungan pembuat tes. 2. Non Tes Jenis non tes terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu penilaian hasil karya (produk) dan penilaian sikap. a. Penilaian hasil karya (produk) Sebuah hasil karya adalah hasil pekerjaan siswa dan dievaluasi menurut kriteria tertentu. Umumnya hasil karya adalah tugas yang dikerjakan siswa di luar jam sekolah. Hasil karya ini dapat berupa: 1) bentuk tertulis, biasanya berwujud laporan, jurnal, drama, karya ilmiah dan tulisan tentang suatu topik tertentu. 2) bentuk tidak tertulis, biasanya berbentuk tiga dimensi seperti pahatan, diorama, struktur benang irisan kerucut, benda-benda ruang matematika ( balok, kubus, bidang banyak beraturan, dan lain-lain). Kadang-kadang hasil karya siswa dapat merupakan kombinasi bentuk tertulis dan tidak tertulis. Sebagai contoh adalah karya ilmiah tentang teknologi tepat guna dalam suatu bidang tertentu yang terdiri dari alat dan deskripsi prinsip- prinsip ilmiah yang merupakan dasar cara kerja alat tersebut. Hasil karya merupakan sumber informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan siswa. Sayangnya hasil karya ini seringkali bukan hasil autentik pekerjaan siswa karena adanya bantuan- bantuan dari luar yang diberikan dalam menyelesaikan hasil karya itu. Jika hasil karya siswa dikumpulkan dan dilihat kemajuan yang diperoleh siswa selama periode tertentu maka kumpulan itu disebut portfolio (portofolio). Portofolio dapat digunakan sebagai bahan diskusi dengan orang tua untuk melihat kemajuan siswa dan potensi yang dimilikinya. 4 Penilaian Unjuk Kerja
  • 8.
    Paket Pembinaan Penataran b. Sikap Sikap dan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran dapat diukur melalui pengamatan, pengisian angket atau check list. Untuk memudahkan penyebutan selanjutnya, bentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan dan jawaban singkat dikatakan bentuk tes konvensional. Seperti yang telah dijelaskan dalam Bab I, penilaian dalam matematika diharapkan dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman konsep, prosedur, komunikasi, penalaran dan pemecahan masalah. Untuk menjawab tuntutan itu maka guru harus menggunakan teknik penilaian yang dapat mengungkapkan hal-hal tersebut di atas. Sayangnya tidak semua teknik penilaian memenuhi komponen-komponen yang disebutkan. Kalaupun bisa, seringkali secara teknis ada kendala. Untuk itu perlu diketahui kelemahan dan kelebihan masing-masing teknik penilaian sehingga guru mempunyai gambaran dalam merencanakan penilaian di dalam kelasnya. Tes konvensional mempunyai kelebihan dalam hal dapat menjangkau materi yang luas, dapat dilaksanakan dalam waktu relatif singkat dan dapat diperiksa dengan cepat. Kelemahannya adalah memakan waktu yang cukup lama untuk merancang instrumen penilaian yang baik dan umumnya tidak bisa menjangkau kemampuan prosedur, penalaran, dan komunikasi. Seringkali ditemukan bahwa siswa belajar matematika hanya mekanis saja. Mereka belajar suatu prosedur dan algoritma hanya untuk menjawab pertanyaan dalam tes konvensional dengan sedikit mengerti atau kadang-kadang tidak mengerti sama sekali mengapa, dan bagaimana suatu prosedur dilakukan. Tidak mengherankan bahwa sering terjadi siswa menjawab benar, tetapi sebenarnya mereka tidak tahu alasan mengapa jawaban itu benar. Terutama sekali bila bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda atau benar-salah. Banyak siswa yang menjawab berdasarkan terkaan saja. Jika guru hanya menggunakan teknik penilaian yang tidak dapat mengungkapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang diharapkan, maka akan terjadi kontradiksi. Di salah satu sisi siswa dianggap sudah menguasai kompetensi yang diharapkan, tetapi yang sebenarnya adalah siswa belum menguasai kompetensi Penilaian Unjuk Kerja 5
  • 9.
    Paket Pembinaan Penataran tersebut. Dalam matematika banyak materi yang dipelajari membutuhkan pengetahuan prasyarat materi sebelumnya. Jika siswa yang dianggap sudah tuntas tadi (tetapi sebenarnya belum) mempelajari materi baru akan terjadi kesulitan akibat ketidak mengertian siswa tentang materi prasyarat. Akibatnya terjadi akumulasi ketidakmengertian materi yang dipelajari. Lebih jauh lagi siswa akan merasa dunia matematika menjadi gelap dan lama kelamaan menjadi hitam kelam. Keadaan ini akan bisa diketahui dan diperbaiki kalau instrumen penilaian ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap alasan mengapa siswa memilih jawaban itu dan bagaimana ia sampai pada kesimpulan itu. Penilaian seperti ini merupakan salah satu bentuk penilaian unjuk kerja yang paling sederhana. Danielson (1998:1) mendefinisikan penilaian unjuk kerja sebagai berikut. Performance assessment means any assessment of student learning that requires the evaluation of student writing, products, or behavior. That is, it includes all assessment with the exeption of multiple choice, matching, true/ false testing, or problems with a single correct answer. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat. Merancang dan melaksanakan penilaian unjuk kerja menghabiskan energi dan waktu yang lebih banyak daripada membuat dan melaksanakan tes konvensional. Lalu kenapa kita menggunakan penilaian unjuk kerja kalau tes konvensional lebih mudah dilaksanakan? Ini pertanyaan yang bagus, karena untuk tahu jawabannya harus diketahui esensi dari penilaian unjuk kerja itu sendiri. Penilaian unjuk kerja memiliki kelebihan dapat mengungkap potensi siswa dalam memecahkan masalah, penalaran, dan komunikasi dalam bentuk tulisan maupun lisan. Dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing jenis tes ini maka sebaiknya guru tidak menggunakan hanya satu teknik penilaian saja tetapi menggunakan berbagai variasi teknik penilaian. C. Komponen Penilaian Semua bentuk penilaian mempunyai lima komponen utama. Komponen- komponen itu adalah instrumen penilaian, tanggapan siswa, penafsiran terhadap tanggapan siswa, pemberian skor, pencatatan hasil yang diperoleh dan pelaporan. 6 Penilaian Unjuk Kerja
  • 10.
    Paket Pembinaan Penataran 1. Instrumen (Tugas) Instrumen penilaian dapat berupa tugas atau masalah yang diajukan kepada siswa, diskusi kelas, aktivitas atau pertanyaan yang akan menghasilkan tanggapan siswa. 2. Tanggapan terhadap tugas. Sebuah tanggapan dapat berbentuk jawaban numerik atau jawaban tertulis yang menjelaskan suatu pemecahan masalah, presentasi lisan, atau portofolio karya siswa yang sudah dikumpulkan selama periode tertentu. Bermacam-macam tanggapan diperlukan untuk mengetahui pengetahuan matematika siswa secara luas. 3. Penafsiran tanggapan yang diberikan siswa. Penafsiran ini dilakukan oleh guru atau oleh siswa sendiri dengan menggunakan penilaian diri sendiri (self assessment). Penafsiran ini dapat berupa membandingkan tanggapan siswa dengan kompetensi yang diharapkan. 4. Pemberian skor atau skala penafsiran tanggapan siswa. Hasil penskoran ini dapat menjadi umpan balik bagi siswa untuk melihat sejauh mana kompetensi yang sudah dicapai. 5. Pencatatan dan pelaporan hasil yang diperoleh. Laporan ini dapat berbentuk tertulis seperti “Bagus” atau “Cukup” atau biasanya berupa nilai “A”, “B” atau berupa angka. D. Tujuan Penilaian Penilaian yang dilakukan terhadap siswa mempunyai tujuan antara lain: 1. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa. 2. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemajuan siswa. 3. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa. 4. Mengetahui hasil pembelajaran. 5. Mengetahui pencapaian kurikulum. 6. Mendorong siswa belajar. 7. Umpan balik untuk guru supaya dapat mengajar lebih baik. E. Merancang Penilaian Sebelum merancang penilaian, perlu dilakukan telaah buku Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika (selanjutnya dijabarkan dalam Penilaian Unjuk Kerja 7
  • 11.
    Paket Pembinaan Penataran sistem penilaian seperti contoh di bawah) terutama unsur-unsur: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok Dengan memperhatikan keempat unsur tadi, ditambah lagi unsur sumber bahan dan waktu, selanjutnya ditentukan bentuk penilaian yang akan digunakan. Bentuk penilaian direncanakan dan dituliskan di dalam format penilaian yang dibuat sebelum melaksanakan penilaian. Di bawah ini adalah contoh format umum untuk merancang penilaian: FORMAT PENILAIAN Nama Sekolah : ….. Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Program : ……… Semester : ……. Standar Kompetensi : ….. Materi Penilaian Pokok dan Jenis Tagihan*) Bentuk Contoh Kompetensi Uraian Indikator Instrumen* Instrumen Dasar Materi *) ***) Pokok *) diisi dengan jenis yang sesuai, misal PR, ulangan harian, ulangan blok, kuis, tugas individu, tugas kelompok, pertanyaan lisan **) diisi dengan bentuk yang sesuai, misal unjuk kerja, uraian, pilihan ganda, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan. ***) dibuat sesuai dengan bentuk instrumen yang dipilih 8 Penilaian Unjuk Kerja
  • 12.
    Bab III Menerapkan Penilaian Unjuk Kerja Dalam Bab II sudah didefinisikan bahwa penilaian unjuk kerja dalam matematika adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi. Bentuk penilaian unjuk kerja yang paling sederhana dapat saja berupa soal tes konvensional tetapi ditambahkan dengan pertanyaan yang meminta siswa untuk menjelaskan alasan mengapa mereka memilih strategi dan pendekatan yang dilakukan. Jawaban yang diberikan akan menunjukkan pemahaman siswa tentang konsep, kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide-ide matematika. Karena banyak waktu yang diperlukan untuk menerapkan penilaian unjuk kerja, guru disarankan merancangnya dengan seksama. Penilaian ini dapat sering digunakan jika guru dapat mengelola waktu dengan efisien. Walaupun demikian, penilaian dengan menggunakan tes konvensional sama pentingnya dan tetap harus dilakukan. Untuk melaksanakan penilaian ini harus tersedia instrumen penilaian yang dapat berupa tugas atau pertanyaan-pertanyaan. Instrumen penilaian unjuk kerja dapat diperoleh dengan membuat sendiri atau dengan mengadaptasi instrumen yang dibuat orang lain. A. Membuat Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Perlu diingat bahwa penilaian unjuk kerja bukan semata-mata dirancang sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga didisain untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Karena itu sejumlah faktor harus diperhatikan dalam membuat instrumennya. 1. Ukuran instrumen Ukuran instrumen dapat kecil atau bisa juga besar. Tugas besar dapat mengukur lebih dari satu kompetensi dasar dan umumnya membutuhkan waktu yang cukup banyak. Umumnya tugas ini autentik dan kompleks sehingga siswa harus menganalisa dan mensintesa informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Tugas kecil dapat berupa pertanyaan terbuka dengan memberi solusi suatu soal dan menjelaskan penalaran mereka. Umumnya tugas seperti ini dapat diselesaikan dalam jam pertemuan di kelas. Penilaian Unjuk Kerja 9
  • 13.
    Paket Pembinaan Penataran Untuk menentukan tugas kecil atau besar yang akan digunakan tergantung kepada tujuan penilaian yang diinginkan guru. Perlu dikaji apakah tujuan dilaksanakan semata-mata hanya sebagai umpan balik atau juga untuk mencapai tujuan yang lebih luas? Untuk ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tugas kecil lebih sesuai untuk umpan balik saja. Jika guru selesai mengajar suatu konsep dan ingin mengetahui apakan siswa sudah mengerti maka digunakan tugas kecil. Tugas dapat berbentuk meminta siswa untuk menyelesaikan masalah yang relatif kecil, menjelaskan pikiran dan menunjukkan pekerjaan mereka. Dalam hal ini tidak termasuk aktivitas lain sebagai bagian dari tugas. b. Tugas besar mencakup tujuan penilaian yang lebih luas, tidak sekedar umpan balik saja. Seringkali guru menginginkan siswa mempelajari materi baru sebagai hasil tugas unjuk kerja. Untuk hal seperti ini, tugas unjuk kerja meliputi beberapa aktivitas dan akan menghabiskan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan tugas. 2. Ketrampilan dalam memulai Umumnya pada waktu memulai menggunakan penilaian unjuk kerja, guru belum begitu yakin dan nyaman dengan apa yang mereka kerjakan. Bagi pemula disarankan untuk memulai dengan instrumen unjuk kerja yang kecil dulu. Jika belum yakin apakah petunjuk tugas untuk siswa sudah cukup jelas, maka hal ini dapat ditanyakan kepada siswa sewaktu mereka sedang menyelesaikan tugas itu. Petunjuk ini selanjutnya dapat diperbaiki sehingga siap untuk digunakan selanjutnya. B. Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik Instrumen unjuk kerja yang baik memuat hal-hal berikut: 1. Autentik dan menarik Hal yang penting bagi suatu instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan siswa dalam situasi yang akrab dengan mereka sehingga siswa berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya. Siswa cenderung lebih tertarik terhadap situasi tugas yang menyerupai kehidupan sehari-hari. 10 Penilaian Unjuk Kerja
  • 14.
    Paket Pembinaan Penataran Tugas ini akan membuat siswa menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasainya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Situasi dan pertanyaan dalam bahasa yang baik dan dapat dipahami siswa sehingga tidak memancing reaksi siswa seperti “Siapa peduli?” Bagaimana cara menentukan apakah instrumen penilaian unjuk kerja akan membuat siswa tertarik dan terlibat dalam tugas itu? Sebagaimana banyak hal lain dalam dunia pendidikan, pengalaman profesional (professional judgment) adalah kuncinya. Berdasarkan pengalaman dan pemahaman tentang karakteristik siswa, seorang guru dapat memperkirakan apakah aktivitas dalam tugas unjuk kerja yang dibuat akan berhasil atau tidak. 2. Memungkinkan penilaian individual Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerjakan siswa secara berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu disain penilaian unjuk kerja sebaiknya bisa ditujukan untuk kelompok dan individu. Sebagai contoh sekelompok siswa diberi data dan diminta untuk menganalisanya. Untuk penilaian individunya masing-masing siswa diminta untuk memberi rangkuman dan penafsiran apa yang ditunjukkan oleh data tersebut. 3. Memuat petunjuk yang jelas Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap, tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai. Sebagai contoh, jika salah satu kriteria penilaian meliputi organisasi informasi, maka siswa harus diminta untuk menampilkan informasi yang diperoleh dalam bentuk yang teratur. Setelah instrumen penilaian unjuk kerja jadi, teman-teman sejawat bisa diminta pendapatnya untuk menganalisa. Mereka mungkin dapat melihat kekurang jelasan petunjuk siswa atau keambiguan kata-kata yang digunakan. Di samping itu mereka juga dapat melihat bila ada informasi yang disajikan tidak lengkap sehingga ada kemungkinan siswa tidak dapat menyelesaikan tugas. Setelah mempertimbangkan masukan dan saran-saran yang diberikan, instrumen dapat diperbaiki dan kemudian bisa diujikan kepada siswa. Penilaian Unjuk Kerja 11
  • 15.
    Paket Pembinaan Penataran C.Format Penilaian Di bawah ini disajikan dua contoh format penilaian unjuk kerja. Contoh 1: Format Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Secara Umum Mata Pelajaran : ………………………….. Kelas/ Semester : …………………………. Kompetensi Dasar : ………………………….. Indikator : …………………………. Materi Pokok : …………………………. Judul Tugas Deskripsi singkat tentang tugas (apa yang harus dikerjakan siswa dan hasil apa yang diharapkan) Petunjuk siswa: Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi: Contoh 2: Format simulasi autentik Mata Pelajaran : ………………………….. Kelas/ Semester : …………………………. Kompetensi Dasar : ………………………….. Indikator : …………………………. Materi Pokok : …………………………. …..adalah ……………(titik-titik awal diisi dengan nama Anda sedangkan yang terakhir diisi dengan peran yang diminta, misal pelajar atau profesi tertentu) Diminta oleh………….(diisi dengan yang menugaskan) Untuk menyelesaikan masalah ………….(diisi dengan tugas yang diberikan) Kondisi yang dihadapi: ………….. Pemecahan masalah yang dilakukan: ………………………. Pekerjaan Anda akan dinilai berdasarkan kriteria: ………………. 12 Penilaian Unjuk Kerja
  • 16.
    Paket Pembinaan Penataran D.Rubrik Analitik dan Rubrik Holistik Rubrik adalah pedoman penskoran. Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. Dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisa kelemahan dan kelebihan seorang siswa terletak pada kriteria yang mana. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. Untuk rubrik seperti ini, salah satu contoh penyebutan yang digunakan adalah tingkat 1 (tidak memuaskan), tingkat 2 (cukup memuaskan dengan banyak kekurangan), tingkat 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan) dan tingkat 4 (superior) atau tingkat 0, tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 (masing-masing dengan sebutan yang sama). Berikut ini adalah contoh rubrik holistik skala 4 secara umum. Tingkat (Level) Kriteria Umum 4 Superior • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai • Komputasinya (perhitungan) benar • Penjelasan patut dicontoh • Diagram/ tabel/ grafik tepat (sesuai dengan permintaan) • Melebihi pemecahan masalah yang diinginkan 3 Memuaskan • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep dengan sedikit • Menggunakan strategi yang sesuai kekurangan • Komputasi sebagian besar benar • Penjelasan efektif • Diagram/ tabel/ grafik sebagian besar tepat • Memenuhi semua pemecahan masalah yang diinginkan 2 Cukup • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep- memuaskan konsep dengan banyak • Tidak menggunakan strategi yang sesuai kekurangan • Komputasi sebagian besar benar • Penjelasan memuaskan • Diagram/ tabel/ grafik sebagian besar tepat • Memenuhi sebagian besar pemecahan masalah yang diinginkan 1 Tidak • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap memuaskan konsep-konsep • Tidak menggunakan strategi yang sesuai • Komputasi tidak benar • Penjelasan tidak memuaskan • Diagram/ tabel/ grafik tidak tepat • Tidak mememuhi pemecahan masalah yang diinginkan Penilaian Unjuk Kerja 13
  • 17.
    Paket Pembinaan Penataran Contoh rubrik presentasi pada halaman 17 adalah rubrik analitik. Di dalam Bab IV disajikan contoh-contoh penilaian unjuk kerja untuk SD, SMP, dan SMA. Rubrik yang diterapkan untuk SD dan SMP adalah rubrik analitik, sedangkan rubrik yang digunakan untuk SMA adalah rubrik holistik E. Membuat Rubrik Agar didapat gambaran apa yang dimaksud dengan rubrik, berikut ini diberikan contoh format rubrik analitik. Skala 1 2 3 4 Kriteria/ Sub Kriteria 1. ……………………………. •…………………………. •…………………………. •…………………………. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat rubrik penilaian unjuk kerja sebagai berikut: 1. Jenis kriteria Pada pelajaran matematika, kriteria yang selalu diperhatikan adalah pemahaman konsep, pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi. Apakah siswa memperlihatkan bahwa mereka sudah memahami konsep baik melalui pemecahan masalah atau melalui kesalahan yang dilakukan? Apakah dibutuhkan rencana atau strategi untuk memecahkan masalah? Sudahkah siswa mengorganisasi semua informasi yang diketahui? Apakah cara yang digunakan sistematis dan rapi? Bisakah pembaca mengikuti alasan yang diberikan? Disamping kriteria-kriteria di atas, apa lagi yang penting? Bagaimana dengan komputasi (perhitungan). Apakah jawaban yang diberikan sudah benar? Apakah kesalahan perhitungan hanya sedikit atau besar? Apakah semua jawaban yang mungkin sudah diungkapkan siswa? Perlu juga dipertimbangkan bahwa terlalu banyak kriteria yang dipertimbangkan akan banyak memakan waktu untuk penyekoran. Tetapi jika kriteria yang diinginkan terlalu sedikit, mungkin hasil yang diperoleh tidak akan cukup untuk memberikan informasi dalam memperbaiki unjuk kerja siswa. 14 Penilaian Unjuk Kerja
  • 18.
    Paket Pembinaan Penataran 2. Sub kriteria Seringkali beberapa kriteria memiliki beberapa kategori yang disebut sub kriteria. Sebagai contoh, jika seorang siswa membuat presentasi sebagai bagian dari tugas yang diselesaikan maka kriteria penilaian dapat berupa “kualitas presentasi” dengan sub kriterianya bisa berupa “kejelasan dalam menyajikan”, “orisinal dan kesungguhan” dan “keterlibatan semua anggota kelompok” 3. Skala penilaian Dalam menentukan skala yang digunakan ada hal-hal penting yang harus diperhatikan seperti berikut ini: a. Tujuan penilaian. Ini akan mempengaruhi banyaknya angka pada skala penilaian. Jika rubrik digunakan untuk melihat kemajuan atau perkembangan siswa, maka angka pada skala akan lebih banyak daripada rubrik yang digunakan untuk penilaian saja. Rubrik yang digunakan untuk perkembangan akan mencerminkan jangkauan usia siswa. Sebagai contoh adalah rubrik ketrampilan menggambar grafik yang dikembangkan untuk siswa TK sampai siswa kelas XII akan sangat disarankan memuat 10 angka. Untuk siswa TK sudah dianggap baik sekali apabila dapat mencapai tingkat 2 tetapi kalau siswa SMA kelas X yang mencapai tingkat ini tentu tidak sesuai dengan tingkatannya. b. Ganjil atau genap. Untuk tujuan penilaian, umumnya skala genap lebih disarankan. Skala ganjil memuat nilai tengah yang nyata. Penilai yang ragu- ragu cenderung untuk memberi nilai angka tengah. Skala genap tidak memiliki angka tengah. Dalam hal ini penilai harus membuat keputusan untuk memberi penilaian yang pasti. Skala penilaian yang disarankan adalah skala 4 (0 – 3 atau 1 – 4) atau skala 6 (0 – 5 atau 1 – 6) . Perlu dipertimbangkan bahwa semakin besar skala akan banyak memakan waktu untuk melakukan penilaian. 4. Membagi skala untuk batasan memenuhi dan tidak memenuhi. Sangat penting untuk menentukan batasan yang memenuhi dan tidak memenuhi. Pada skala 5, misal 1 – 5, mudah menentukan batasan memenuhi dan tidak memenuhi. Skala 1 dan 2 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang tidak Penilaian Unjuk Kerja 15
  • 19.
    Paket Pembinaan Penataran memenuhi, skala 3 dianggap unjuk kerja yang cukup memenuhi, skala 4 adalah unjuk kerja yang baik dan skala 5 adalah unjuk kerja yang sangat baik. Namun untuk skala 4, skala antara yang memenuhi dan tidak memenuhi perlu dipikirkan masak-masak. 5. Sebutan untuk setiap tingkat Sehubungan dengan keperluan untuk mendefinisikan batasan antara memenuhi dan tidak memenuhi adalah penyebutan untuk setiap tingkat. Pada skala 4, contoh sebutan ini adalah “tingkat 1”, “tingkat 2”, “tingkat 3” dan “tingkat 4”. Selain itu sebutan dapat juga diungkapkan dengan kata-kata yang positif seperti “pemula”, “mampu”, “baik” dan “sangat baik” atau kata-kata lain yang sejenis. 6. Deskripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda Deskripsi tingkat penampilan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Bahasa yang digunakan. Kata-kata yang digunakan harus deskriptif dan tidak komparatif. Sebagai contoh kata-kata “rata-rata” haruslah dihindari. b. Deskripsi semua subkriteria. Jika kriteria memuat subkriteria maka tiap-tiap subkriteria harus dideskripsikan dengan jelas. Sebagai contoh jika kriteria presentasi memuat ketepatan, orisinalitas dan keterlibatan setiap anggota kelompok, maka deskripsi penampilan tiap-tiap tingkat harus meliputi semua subkriteria tadi. 7. Menghitung skor Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang dikerjakan siswa. Skor yang diperoleh masih harus dirubah dalam skala angka yang ditetapkan (misal dalam bentuk 0 – 100). Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah: a. Bobot pertanyaan. Apakah bobot dari masing-masing pertanyaan sama atau berbeda? 16 Penilaian Unjuk Kerja
  • 20.
    Paket Pembinaan Penataran b. Cara menghitung. Bagaimana menghitung nilai dari semua skor yang diperoleh? Berikut ini adalah contoh rubrik penilaian presentasi siswa: Kriteria yang dinilai adalah: kejelasan presentasi, pengetahuan dan penampilan yang mempunyai sub-sub kriteria seperti di bawah ini. Skala penilaian adalah skala 4 angka dengan penyebutan tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3 dan tingkat 4. Jika presentasi dilakukan oleh kelompok maka kriteria penilaian dapat ditambah, misalkan kriteria keterlibatan (kontribusi) dalam kelompok dengan sub kriteria yang berkaitan dengan kriteria itu. Skala 1 2 3 4 Kriteria/ Sub Kriteria 1. Kejelasan presentasi • Sistematika dan organisasi • Bahasa yang digunakan • Suara 2. Pengetahuan • Penguasaan materi presentasi • Memberikan contoh-contoh yang relevan • Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi 3. Penampilan • Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu dan media yang sesuai • Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri Misalkan dianggap bahwa pengetahuan adalah kriteria yang terpenting dalam penilaian tersebut maka penilaian diberi bobot 2 sedangkan yang lainnya diberi bobot 1. Misalkan seorang siswa yang bernama Siska melakukan presentasi dan diberi nilai berdasarkan rubrik tersebut sebagai berikut. Skala 1 2 3 4 Skor Kriteria/ Sub Kriteria 1. Kejelasan presentasi (Bobot 1) • Sistematika dan organisasi 3 • Bahasa yang digunakan 3 • Suara 3 Penilaian Unjuk Kerja 17
  • 21.
    Paket Pembinaan Penataran Skala 1 2 3 4 Skor Kriteria/ Sub Kriteria 2. Pengetahuan (Bobot 2) • Penguasaan materi presentasi 4 • Memberikan contoh-contoh yang relevan 4 • Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan 4 dengan materi presentasi 3. Penampilan (Bobot 1) • Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu 4 dan media yang sesuai • Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri 4 Jumlah skor 29 Skor maksimum 44 Nilai 66 Penjelasan: Skor yang diperoleh = tingkat x bobot Skor untuk kejelasan presentasi = (3 x 1) +(3 x 1) +(3 x 1) = 9 Skor untuk pengetahuan = (2 x 2) + (2 x 2) + (2 x 2) = 12 Skor untuk kejelasan presentasi = (4 x 1) +(4 x 1) = 8 Skor total = 29 Skor maksimum = 12 + 24 + 8 = 44 Nilai Siska jika dikonversikan ke skala 0 – 100 adalah 29/44 x 100 = 65,91 = 66 F. Mengadaptasi Instrumen Unjuk Kerja Yang Dibuat Orang Lain. Seringkali dirasakan bahwa membuat sendiri instrumen unjuk kerja dan rubriknya melelahkan dan memakan banyak waktu. Kendala ini dapat diatasi dengan cara mengadaptasi instrumen unjuk kerja yang dibuat orang lain. Berbagai macam instrumen penilaian unjuk kerja dapat ditemukan dari buku-buku, majalah dan jurnal matematika serta internet. Instrumen yang diperoleh ada kalanya belum sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dan karakteristik siswa. Untuk itu diperlukan penyesuaian, mungkin ada informasi yang perlu ditambahkan atau pertanyaan yang diubah, sehingga akhirnya instrumen memenuhi situasi kelas. Demikian pula untuk rubrik, ada kalanya rubrik yang tersedia belum sesuai karena ada perubahan dalam pertanyaan. Untuk itu rubrik juga harus disesuaikan. 18 Penilaian Unjuk Kerja
  • 22.
    Bab IV Contoh-Contoh Penilaian Unjuk Kerja A. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SD Contoh 1: Mata Pelajaran : Matematika Kelas : III Kompetensi Dasar : Mengenal konsep keliling dan luas bangun datar sederhana Hasil Belajar : Menentukan keliling dan luas bangun datar Indikator : Menghitung keliling bangun datar dan menaksir luas bangun datar dengan petak satuan Materi Pokok : Keliling dan luas bangun datar sederhana Keliling dan Luas Tapak Sepatu Gambar di atas adalah gambar tapak sepatu. Jika ingin diketahui berapa keliling dan luas tapak sepatu itu, jelaskan bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menentukan keliling dan luas tapak sepatu itu. Alat apa yang dapat kamu pakai untuk mengukur keliling tapak sepatu itu? Tentukan keliling dan luas tapak sepatu. Konsep Matematika Dalam tugas ini siswa harus menerapkan konsep-konsep: pengukuran keliling dan luas bangun datar. Penyelesaian: Salah satu cara yang dapat digunakan siswa untuk menentukan keliling tapak sepatu adalah menggunakan alat ukur tali atau benang atau meteran. Dari salah satu titik tali diulur mengikuti bentuk tapak sepatu sehingga akhirnya bertemu dengan Penilaian Unjuk Kerja 19
  • 23.
    Paket Pembinaan Penataran titik awal. Panjang tali yang didapat kemudian diukur menggunakan penggaris atau meteran. Luas tapak sepatu dapat ditaksir dengan cara menjumlahkan semua persegi utuh dengan persegi yang tidak utuh yaitu kira-kira 23 persegi satuan. Rubrik Kriteria 1 2 3 4 Pendekatan Tidak Ada usaha Terorganisir, Sangat pemecahan terorganisir, untuk memahami cara terorganisir dan masalah tidak sistematik mengorganisir mengukur sistematik tetapi tidak keliling atau dalam dilakukan menaksir luas mengukur dengan baik keliling dan menaksir luas Ketepatan Tidak dapat Mengukur Mengukur Tidak ada perhitungan menentukan keliling dan keliling sudah kesalahan keliling dan menaksir luas benar, hanya dalam luas dilakukan tetapi ada sedikit mengukur tidak kesalahan keliling dan mendapatkan dalam menaksir menaksir luas hasil yang luas benar. Penjelasan Tidak jelas dan Agak jelas, Jelas dan Jelas dan prosedur sukar diikuti tetapi menunjukkan menunjukkan menunjukkan memahami memahami kurang masalah masalah dan memahami mengukur atau dapat mengukur masalah menaksir dan menaksir Contoh 2: Mata Pelajaran : Matematika Kelas : IV Kompetensi Dasar : Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Hasil Belajar : Memecahkan masalah yang melibatkan uang Indikator : Menentukan banyak barang yang dibeli dengan uang tertentu Materi Pokok : Operasi hitung campuran Berbelanja Kamu diberi uang Rp 20.000,00 oleh ibumu dan kamu ingin membelanjakan uang itu untuk keperluan sekolah. Kamu ingin membeli buku tulis, pensil, penghapus pensil dan penggaris, tetapi kamu ingin membeli buku tulis yang terbanyak jumlahnya 20 Penilaian Unjuk Kerja
  • 24.
    Paket Pembinaan Penataran dibandingkan barang-barang lain. Harga 1 buku tulis Rp 2500,00; 1 pensil Rp1500,00; penghapus pensil Rp1000,00 dan 1 penggaris Rp1000,00. Jika semua uang kamu belanjakan, berapa banyak masing-masing barang yang dapat kamu peroleh? Jelaskan dan tunjukkan semua perhitungan sehingga kamu sampai pada keputusan itu. Konsep Matematika Dalam tugas ini siswa harus menentukan banyak barang yang dibeli dengan uang yang sudah tertentu. Siswa harus menghitung harga barang-barang yang dibeli dan jumlahnya Rp 20.000,00 Penyelesaian: Ada beberapa penyelesaian, antara lain: a. 6 buku tulis, harganya = 6 x Rp2.500,00 = Rp15.000,00 2 pensil, harganya = 2 x Rp1.500,00 = Rp 3.000,00 1 penghapus pensil = 1 x Rp1.000,00 = Rp 1.000,00 1 penggaris = 1 x Rp1.000,00 = Rp 1.000,00 Jumlah = Rp20.000,00 b. 5 buku tulis, harganya = 5 x Rp2.500,00 = Rp 12.500,00 3 pensil, harganya = 3 x Rp1.500,00 = Rp 4.500,00 2 penghapus pensil = 2 x Rp1.000,00 = Rp 2.000,00 1 penggaris = 1 x Rp1.000,00 = Rp1.000,00 Jumlah = Rp 20.000,00 Rubrik Kriteria 1 2 3 4 Pendekatan Tidak Ada usaha Terorganisir, Sangat pemecahan terorganisir, untuk diikuti dengan terorganisir dan masalah tidak sistematik mengorganisir penyelesaian sistematik tetapi tidak yang benar dengan dilakukan perencanaan dengan baik yang baik Ketepatan Banyak Beberapa Hanya sedikit Tidak ada perhitungan kesalahan perhitungan kesalahan kesalahan perhitungan, masih salah, dalam perhitungan . dan tidak sehingga perhitungan. memperhatikan jumlah total Penilaian Unjuk Kerja 21
  • 25.
    Paket Pembinaan Penataran Kriteria 1 2 3 4 jumlah total tidak tepat yang ditentukan Penjelasan Tidak jelas, Agak jelas, Jelas dan Jelas dan prosedur sukar diikuti tetapi menunjukkan menunjukkan dan tidak menunjukkan memahami memahami memahami kurang masalah masalah serta masalah memahami disajikan masalah dengan baik Contoh 3: Mata Pelajaran : Matematika Kelas :V Kompetensi Dasar : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan menggunakannya dalam pemecahan masalah Hasil Belajar : Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah Indikator : Menaksir dan membulatkan bilangan Materi Pokok : Operasi hitung dengan bilangan bulat Menaksir Jumlah Berondong Jagung Taksirlah jumlah berondong jagung yang terdapat di dalam wadah. Kamu boleh menggunakan bantuan alat yang terdapat di kelas termasuk penggaris, cangkir plastik, timbangan, kalkulator dan lain-lain Jelaskan cara yang kamu gunakan dan alasannya. Alat dan bahan yang disiapkan guru a. Beberapa wadah besar berisi berondong jagung b. Cangkir-cangkir berbagai ukuran c. Penggaris d. Kalkulator (bila ada) e. Timbangan f. Kertas berpetak dengan petak yang agak besar Konsep matematika Tugas ini menuntut siswa untuk membuat rencana bagaimana menaksir bilangan yang besar. Tugas ini akan menantang siswa sebab banyak siswa yang merasa bahwa tugas ini sangat berat karena banyak yang melakukannya dengan cara langsung menghitung berondong jagung satu persatu. Oleh karena itu mereka harus 22 Penilaian Unjuk Kerja
  • 26.
    Paket Pembinaan Penataran menciptakan strategi berdasarkan konsep luas, volum, berat, dan pembagian berurutan. Penyelesaian: Penyelesaian akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan kapasitas wadah yang dipilih sebagai tempat berondong. Pendekatan yang dilakukan siswa juga bervariasi, mungkin akan dilakukan hal-hal berikut. a. Menghitung jumlah berondong di dalam cangkir, kemudian menentukan wadah berondong besar dapat diisi oleh berapa cangkir berondong. Terakhir mereka mengalikan jumlah berondong dalam satu cangkir dengan banyak ukuran cangkir yang dapat memenuhi wadah besar. b. Menimbang sampel berondong dan menimbang keseluruhan berondong. Menghitung berapa berondong yang terdapat dalam sampel dan membandingkan berat keseluruhan berondong dengan berat sampel. Terakhir mengalikan banyak berondong yang terdapat dalam sampel dengan besar perbandingan. c. Membagi berondong menjadi setengah, kemudian seperempat, kemudian seperdelapan, dan seterusnya sampai akhirnya bagian terakhir itu dapat dengan mudah dihitung jumlahnya. Selanjutnya mengalikan jumlah itu dengan banyak proses pembagian. d. Menumpahkan berondong jagung dan meratakannya pada kertas grafik. Selanjutnya menentukan banyak petak kertas grafik yang ditempati semua berondong. Kemudian menghitung jumlah berondong dalam satu petak. Terakhir mengalikan jumlah berondong dalam satu petak dengan banyak petak yang ditempati semua berondong. Rubrik Kriteria 1 2 3 4 Pendekatan Tidak Ada usaha Terorganisir, Sangat pemecahan terorganisir, untuk sistematik terorganisir dan masalah tidak sistematik mengorganisir dengan sistematik tetapi tidak pendekatan dengan dilakukan tunggal perencanaan dengan baik yang baik Ketepatan Operasi hitung Beberapa Hanya sedikit Tidak ada Penilaian Unjuk Kerja 23
  • 27.
    Paket Pembinaan Penataran Kriteria 1 2 3 4 perhitungan tidak layak dan perhitungan kesalahan kesalahan banyak masih salah, dalam perhitungan, kesalahan mengakibatkan perhitungan, dan hasil yang sehingga ada hasil yang dengan hasil diperoleh benar mendapatkan salah yang diperoleh kesimpulan bisa diterima yang salah Penjelasan Tidak ada Ada penjelasan Penjelasan ada Penjelasan prosedur penjelasan atau tetapi sukar tetapi proses memuaskan dan hanya sedikit dimengerti berpikir proses berpikir penjelasan yang kadang-kadang mudah diikuti diberikan tidak selalu mudah diikuti B. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP Contoh 1: Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Sem : IX Kompetensi Dasar : Menghitung peluang kejadian Indikator : Menentukan dan menghitung peluang kejadian Materi : Peluang Mata Banteng Target panahan yang ditunjukkan di bawah ini terdiri dari 4 lingkaran dengan jari-jari masing-masing 10 cm, 20 cm, 30 cm dan 40 cm. Nilai masing-masing sasaran berturut-turut mulai dari lingkaran yang paling tengah ke adalah 10, 7, 5, 3. Sasaran yang di tengah, yang bernilai 10 disebut mata banteng. Jika Anda membidikkan panah secara acak pada sasaran, dan panah itu selalu mengenai salah satu sasaran, berapa peluang untuk memperoleh nilai 10, nilai 7, nilai 5 dan nilai 3? Tulislah penjelasan sehingga orang lain bisa mengerti mengapa Anda sampai mendapat jawaban itu. 10 7 5 3 24 Penilaian Unjuk Kerja
  • 28.
    Paket Pembinaan Penataran KonsepMatematika Dalam tugas ini siswa harus menerapkan konsep-konsep: geometri, perbandingan dan peluang untuk memperoleh nilai 10, 7, 5 dan 3. Mereka harus menghitung luas beberapa lingkaran yang sepusat (konsentrik) atau paling tidak menghitung perbandingan luas lingkaran-lingkaran, kemudian menentukan peluang panah mengenai masing-masing cincin. Penyelesaian: Luas lingkaran dihitung menggunakan rumus L = π r2 Luas lingkaran terkecil (mata banteng) = 3,14 x 10 x 10 = 314 cm2 Luas cincin kedua = Luas lingkaran kedua – luas lingkaran terkecil = (3,14 x 20 x 20) – 314 = 942 cm2 Luas cincin ketiga = Luas lingkaran ketiga – luas lingkaran kedua = (3,14 x 30 x 30) –(3,14 x 20 x 20) = 1570 cm2 Luas cincin terluar = Luas lingkaran terbesar – luas lingkaran ketiga = (3,14 x 40 x 40) – (3,14 x 30 x 30) = 5024 – 2826 = 2198 cm2 Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 10 adalah perbandingan luas lingkaran 3,14 x10 x10 1 terkecil dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(10) = = 3,14 x 40 x 40 16 Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 7 adalah perbandingan luas cincin kedua (3,14 x 20 x 20) − (3,14 x10 x10) 3 dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(7) = = 3,14 x 40 x 40 16 Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 5 adalah perbandingan luas cincin ketiga (3,14 x30 x30) − (3,14 x 20 x 20) 5 dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(5) = = 3,14 x 40 x 40 16 Peluang panah untuk mengenai sasaran bernilai 3 adalah perbandingan luas cincin terluar (3,14 x 40 x 40) − (3,14 x30 x30) 7 dengan luas lingkaran terbesar . Jadi P(3) = = 3,14 x 40 x 40 16 Penilaian Unjuk Kerja 25
  • 29.
    Paket Pembinaan Penataran Rubrik Kriteria 1 2 3 4 Pendekatan Tidak Ada usaha Terorganisir, Sangat pemecahan terorganisir, untuk diikuti dengan terorganisir dan masalah tidak sistematik mengorganisir penyelesaian sistematik tetapi tidak yang benar dengan dilakukan perencanaan dengan baik yang baik Ketepatan Banyak Beberapa Hanya sedikit Tidak ada perhitungan kesalahan perhitungan kesalahan kesalahan perhitungan, masih salah, dalam perhitungan, mengakibatkan mengakibatkan perhitungan, penerapan hasil yang salah ada hasil yang penerapan rumus benar salah rumus sudah benar Penjelasan Tidak jelas dan Agak jelas, Jelas dan Jelas dan prosedur sukar diikuti tetapi menunjukkan menunjukkan menunjukkan memahami memahami kurang masalah masalah serta memahami tersusun dengan masalah baik penjelasan hubungan antara cincin- cincin sasaran Contoh 2: Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Kompetensi Dasar : Menyelesaikan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat operasi bilangan bulat Indikator : Menyelesaikan operasi perkalian bilangan bulat Materi Pokok : Bilangan Bulat Jadwal Stand Misalkan Anda diberi tugas untuk menjadwalkan orang-orang yang bekerja dalam stand barang-barang antik di suatu pameran. Susunlah jadwal yang memenuhi kriteria di bawah ini dan sajikan dengan cara yang baik dan terorganisir sehingga mudah dimengerti baik oleh pemilik stand maupun oleh para penjaga stand. 26 Penilaian Unjuk Kerja
  • 30.
    Paket Pembinaan Penataran Syarat-syarat penyusunan jadwal adalah sebagai berikut. 1. Stand buka pukul 9.00 – 19.00 hanya pada dua hari Sabtu dan dua hari Minggu 2. Akan ada satu, dua atau tiga penjaga stand dalam suatu shift tergantung pada ramainya pengunjung pada shift tertentu. Satu shift terdiri dari 2 jam. 3. Tiap-tiap penjaga stand dibayar Rp. 17.000,- per jam dan setiap penjaga tidak boleh bekerja lebih dari satu shift per hari. 4. Total anggaran untuk membayar penjaga stand selama empat hari adalah Rp. 1.400.000,- tetapi Anda tidak harus menghabiskan uang tersebut. 5. Jika mungkin, untuk tiap-tiap shift yang berbeda, pasangan penjaga stand tidak sama. Penjaga stand tidak harus bekerja setiap hari. Tugas Anda selengkapnya meliputi: a. Jadwal untuk empat hari (dua Sabtu dan dua Minggu) dengan identifikasi masing- masing shift dan jumlah pekerja tiap-tiap shift. b. Jumlah pekerja tiap-tiap shift menunjukkan perkiraan Anda seberapa ramainya pengunjung stand. c. Jumlah penjaga stand yang Anda perlukan. d. Rencana anggaran untuk membayar para penjaga stand. e. Deskripsi tertulis mengapa Anda anggap bahwa jadwal tersebut adalah yang terbaik. Konsep matematika Dalam menyelesaikan masalah ini, siswa diminta untuk mengorganisasi informasi yang kompleks dan mengerjakan rencana anggaran. Penyelesaian: Akan ada banyak penyelesaian untuk masalah ini, salah satunya adalah sebagai berikut. Jam Jumlah Jumlah Jumlah jam Upah per Upah hari Upah 2 hari Shift pekerja hari pekerja hari kerja jam Sabtu dan Sabtu dan 2 Sabtu Minggu Minggu hari Minggu 9 - 11 2 - 4 Rp.17.000 Rp.68.000 Rp.136.000 11 -13 3 3 12 Rp.17.000 Rp.204.000 Rp. 408.000 13 -15 2 2 8 Rp.17.000 Rp.136.000 Rp. 272.000 15-17 3 2 10 Rp.17.000 Rp.170.000 Rp. 340.000 Penilaian Unjuk Kerja 27
  • 31.
    Paket Pembinaan Penataran 17-19 3 - 6 Rp.17.000 Rp. 102.000 Rp. 204.000 Total 13 7 40 Rp.17.000 Rp. 680.000 Rp.1.360.000 Rubrik Kriteria 1 2 3 4 Pengorganisasian Tidak Ada Terorganisir, dan Sangat dan perencanaan terorganisir, perencanaan ada perencanaan terorganisir , atau tidak ada kasar tetapi untuk membuat sistematik dalam bukti tidak cukup jadwal dan menyusun jadwal perencanaan untuk anggaran dan anggaran mengorganisir informasi yang kompleks Ketepatan Banyak Ada beberapa Tidak ada Seperti tingkat 3, perhitungan kesalahan kesalahan, kesalahan dan ditambah jadwal perhitungan tetapi bisa mendapatkan dan rencana menghasilkan kesimpulan yang anggaran kesimpulan benar mencerminkan yang benar asumsi situasi yang bagus. Penjelasan Sedikit atau Ada Sangat jelas, Sangat jelas dan tidak ada penjelasan, hanya proses proses berfikir penjelasan, tetapi sukar berfikir kadang- mudah diikuti atau tidak bisa untuk kadang tidak diikuti. dimengerti. mudah diikuti Contoh 3: Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII/ VIII Kompetensi Dasar : 1. Menghitung besaran-besaran pada segiempat 2. Menghitung besaran-besaran pada segitiga 3. Menghitung besaran-besaran pada lingkaran Indikator : Menghitung luas segitiga, segiempat dan lingkaran Materi Pokok : 1. Segitiga dan segiempat 2. Lingkaran Taman Bermain Misalkan Anda diminta oleh suatu Taman Kanak-Kanak untuk memagari taman bermain anak-anak. Anda diberi pagar sepanjang 60 m yang terdiri dari pagar-pagar dengan panjang 4 m dan sebuah pintu gerbang sepanjang 4 m. Bagaimana cara Anda memagari daerah itu supaya anak-anak mendapatkan daerah tempat bermain yang maksimum? 28 Penilaian Unjuk Kerja
  • 32.
    Paket Pembinaan Penataran Cobalah bermacam-macam bentuk yang dapat dibuat dengan panjang pagar tersebut dan hitunglah luasnya. Bayangkan bahwa pagar itu dapat dibengkokkan mengikuti bentuk-bentuk yang diinginkan. Gambarkan bentuk-bentuk tersebut lengkap dengan ukurannya. Tuliskan secara ringkas bentuk yang mana yang mempunyai luas terbesar dan jelaskan alasannya. Konsep matematika Tugas ini berhubungan dengan hubungan antara luas daerah dan kelilingnya. Untuk keliling yang sudah ditentukan, semakin daerah yang dibuat mendekati bentuk lingkaran maka luasnya semakin bertambah. Sebagai contoh, daerah yang berbentuk persegi panjang akan membutuhkan pagar yang panjang untuk luas yang kecil. Dengan ukuran panjang pagar yang sama jika daerah dibentuk menjadi persegi maka luasnya akan lebih besar dan akan bertambah besar lagi jika daerah dibentuk menjadi segi sepuluh. Luas maksimal akan diperoleh bila daerah dibentuk menjadi lingkaran. Penyelesaian: Panjang pagar ditambah dengan lebar pintu gerbang adalah 64 m. Karena panjang masing-masing pagar 4 m, jika daerah yang dibentuk adalah: 1. Segitiga, ada beberapa kemungkinan sisi-sisinya antara lain 8 m, 28 m, 28 m dengan luas 110,85 m2 16 m, 24 m, 24 m dengan luas 181,02 m2 20 m, 22 m, 22 m dengan luas 195,96 m2 2. Persegi panjang dan persegi, antara lain adalah: 28 m x 4 m dengan luas 112 m2 24 m x 8 m dengan luas 192 m2 20 m x 12 m dengan luas 240 m2 16 m x 16 m dengan luas 256 m2 3. Lingkaran, maka hubungan antara keliling lingkaran K dengan jari-jari lingkaran r adalah K = 2 π r. Dengan demikian jari-jari lingkaran K 64 r= = = 10,2 m. Luas lingkaran L dihitung menggunakan rumus L = π r2 2π 2(3,14) = 3, 14 x (10,2)2 = 327 m2. Penilaian Unjuk Kerja 29
  • 33.
    Paket Pembinaan Penataran Setelahmembandingkan luas daerah-daerah yang dibentuk maka dapat disimpulkan bahwa daerah yang kelilingnya 64 m dan mempunyai luas terbesar adalah sebuah lingkaran dengan jari-jari 10,2 m dengan luas 327 m2 Rubrik Kriteria 1 2 3 4 Pendekatan Acak, dan Tidak Sistematik dan Sangat pemecahan hanya sistematis, ditemukan sistematik dan masalah ditemukan satu tetapi beberapa bentuk-bentuk disajikan penyelesaian bentuk yang dengan baik, ditemukan memenuhi ditemukan bentuk-bentuk yang memenuhi Ketepatan Banyak Ada beberapa Sangat sedikit Seperti tingkat perhitungan kesalahan kesalahan melakukan 3, ditambah perhitungan perhitungan, kesalahan penyelesaian atau salah perhitungan, disajikan dalam penggunaan dengan rapi dan menggunakan rumus sudah baik. rumus benar Gambar Sembarangan Ada gambar Gambar jelas Seperti tingkat dan tidak jelas, yang tidak dan tepat dan 3, ditambah banyak jelas, ada memberikan gambar kesalahan kesalahan ukuran yang disajikan dalam benar dengan rapi dan memberikan baik. ukuran Penjelasan Tidak jelas, Meragukan, Ditulis dengan Ditulis dengan kelihatan tidak tetapi ada jelas dan jelas dan memahami pemahaman memahami satu memahami pola-pola pola aspek kedua aspek dalam luas hubungan: hubungan: bangun segi-n banyak sisi-sisi banyak sisi-sisi atau bangun dan bangun segi-n segi-n beraturan beraturan C. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA Contoh 1: Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Program : XI/ Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa 30 Penilaian Unjuk Kerja
  • 34.
    Paket Pembinaan Penataran KompetensiDasar : Merumuskan dan menentukan peluang kejadian dari berbagai situasi serta tafsirannya Indikator : Menentukan peluang kejadian dari berbagai situasi Materi Pokok : Peluang Koin Keberuntungan Sebuah koin yang setimbang dilambungkan ke atas. Jika koin itu jatuh ke tanah maka bagian sisi koin yang terlihat akan berupa gambar (G) atau angka (A). a. Jika koin dilambungkan 3 kali, berapa peluang: 1) paling sedikit terdapat dua gambar 2) paling sedikit terdapat dua gambar tetapi satu lambungan koin sudah dipastikan adalah gambar. b. Jika koin dilambungkan sebanyak 25 kali, berapa peluang bahwa semua hasil yang muncul adalah gambar? Jelaskan jawaban Anda. c. Seseorang dikatakan menang taruhan jika koin yang dilambungkan menghasilkan gambar semua. Tentukan jumlah lambungan koin minimum supaya peluang memenangkan taruhan adalah 0,002. Konsep matematika Diagram pohon membuat siswa dapat mengorganisasi ruang sampel yang diperoleh untuk pertanyaan sehingga dapat menentukan anggota ruang sampel yang memenuhi pertanyaan a. Untuk menyelesaikan pertanyaan b, siswa harus menemukan pola. Penyelesaian: Lambungan I Lambungan II Lambungan III G G A G A G A G G A A A G A Siswa mungkin akan menggunakan diagram pohon seperti di atas atau mereka mungkin langsung menggunakan teori peluang. Ruang Sampel S ={ GGG, GGA, GAG, GAA, AGG, AGA, AAG, AAA}. Penilaian Unjuk Kerja 31
  • 35.
    Paket Pembinaan Penataran Anggotaruang sampel n(S) = 8 a1) Paling sedikit 2 gambar ada 4 kemungkinan, yaitu GGG, GGA, GAG, AGG Peluang paling sedikit terdapat 2 gambar = 4/8 =1/2 a2) Jika satu lambungan koin sudah pasti terjadi gambar maka mustahil akan terjadi angka semua sehingga AAA harus dihilangkan. Dengan demikian anggota ruang sampel yang baru adalah n(S) = 7. Jadi peluang paling sedikit terdapat 2 gambar = 4/7 b. Jika koin dilambungkan sebanyak 25 kali, maka anggota ruang sampel adalah 225. Dari semua kemungkinan yang muncul hanya ada satu kemungkinan berupa gambar 1 semua. Jadi peluang yang muncul gambar semua = 2 25 1 c. Jika koin dilambungkan sebanyak n kali maka banyak anggota ruang sampel = . 2n Dari semua kemungkinan tersebut hanya ada satu kemungkinan yang menghasilkan 1 1 gambar semua. Jadi n = 0,002 = 2 500 ⇔ 2n = 500 ⇔ 2 log 500 = n log 500 ⇔n= ≈ 8,96 ≈ 9 log 2 Jadi supaya peluang menang 0,002 maka jumlah lambungan koin minimal 9 kali. Rubrik: Tingkat 4: Jawaban jelas dan menunjukkan alasan berdasarkan pengetahuan matematika mendalam yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri: Semua jawaban benar ditunjukkan dengan metode yang sesuai. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima. Tingkat 3: Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri: Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima. 32 Penilaian Unjuk Kerja
  • 36.
    Paket Pembinaan Penataran Atau: Salahsatu bagian a atau kedua-duanya dijawab salah. Siswa tidak membuat diagram pohon tetapi jawaban lain benar. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima. Atau: Bagian a dijawab benar, tetapi bagian b atau c salah atau tidak dijawab tetapi metode yang digunakan sesuai. Tingkat 2: Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan matematika yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri: Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi satu pertanyaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar. Tingkat 1: Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan matematika yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri: Semua jawaban salah. atau: Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui prosedur yang benar. Contoh 2: Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Program : XII/ Ilmu Alam dan Ilmu Sosial Kompetensi Dasar : Merumuskan dan menentukan suku ke-n dan jumlah n suku deret aritmetika dan geometri Indikator : Menentukan suku ke-n suatu barisan geometri Materi : Notasi Sigma,Barisan dan Deret, dan Induksi Matematika Segitiga Sierpinski Diagram di bawah ini menunjukkan tiga langkah pertama pola yang mengarah ke suatu fraktal yang dikenal sebagai Segitiga Sierpinski. Fraktal adalah bentuk geometri kompleks yang dihasilkan dengan cara mengulangi proses-proses geometri sampai tak hingga kali. Penilaian Unjuk Kerja 33
  • 37.
    Paket Pembinaan Penataran Untuk mendapatkan Segitiga Sierpinski, proses yang dilakukan adalah: tentukan titik tengah sisi-sisi segitiga yang tidak diarsir, kemudian hubungkan titik-titik tersebut sehingga membentuk segitiga baru dan arsir. Ulangi terus proses tersebut. a. Gambarkan langkah berikutnya dari pola di bawah. b. Jika luas segitiga yang tidak diarsir (pada langkah 1) adalah 1 satuan luas, berapa luas daerah yang tidak diarsir pada: 1) langkah 2 2) langkah 3 3) langkah 4 4) langkah 5 5) langkah 10 6) langkah n, dimana n adalah bilangan asli c. Kapan diperoleh luas daerah yang diarsir terbesar? Berikan alasan yang jelas! Konsep Matematika Untuk menyelesaikan tugas ini, siswa harus menemukan pola-pola sehingga dapat menentukan luas daerah yang tidak diarsir pada langkah ke-n. Penyelesaian: a. b 1) ¾ 2) 9/16 = ¾ x ¾ 3)27/64 = ¾ x ¾ x ¾ 4) 81/256 = (3/4)4 34 Penilaian Unjuk Kerja
  • 38.
    Paket Pembinaan Penataran 5) (3/4)10 6) (3/4)n c. Luas daerah yang tidak diarsir semakin lama akan semakin kecil dengan semakin 3 bertambahnya nilai n. Ketika n → ∞ maka lim( ) n = 0 . Oleh karena itu luas daerah 4 n →∞ yang diarsir ketika n → ∞ adalah satu dikurangi nol atau sama dengan satu. Rubrik: Tingkat 4: Jawaban jelas dan menunjukkan alasan berdasarkan pengetahuan matematika mendalam yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri: Semua pertanyaan dijawab dengan benar dan memberikan alasan yang layak untuk bagian c. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima. Tingkat 3: Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri: Bagian a dan b benar, tetapi jawaban bagian c tidak tepat atau alasan lemah. Tingkat 2: Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan matematika yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri: Bagian a benar, bagian b tidak benar atau tidak lengkap, dan jawaban c benar tetapi alasan lemah. Atau: Bagian a salah tetapi semua atau hampir semua jawaban bagian b benar berdasarkan kesalahan dari bagian a, dan jawaban c lemah. Tingkat 1: Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan matematika yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri: Paling sedikit 2 bagian jawaban salah dan menunjukkan salah konsep. Penilaian Unjuk Kerja 35
  • 39.
    Bab V Penutup Penilaian yang dilakukan terhadap siswa harus bervariasi bentuknya, salah satu diantaranya adalah penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat. Kelebihan jenis penilaian ini adalah dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi yang tidak dimiliki oleh jenis penilaian berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, dan uraian objektif. Namun perlu diingat bahwa kelemahan dari jenis penilaian ini adalah dalam mendisaian penilaian, baik dalam hal instrumennya maupun dalam hal rubriknya. Beberapa contoh penilaian unjuk kerja untuk SD, SMP dan SMA yang diambil dari berbagai sumber dapat digunakan sewaktu guru mengajar untuk materi yang sesuai. Jika kita mengambil contoh penilaian unjuk kerja, maka sebelum diterapkan dapat dilakukan perubahan baik instrumen maupun rubriknya agar sesuai dengan kondisi siswa. Rubrik yang digunakan bisa rubrik analitik atau rubrik holistik atau kombinasi keduanya. Langkah-langkah yang dilakukan guru jika ingin menciptakan sendiri penilaian unjuk kerja yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi siwa di sekolah adalah: 1. Membuat instrumen. Instrumen unjuk kerja yang baik haruslah autentik, menarik, memungkinkan penilaian individual, dan memuat petunjuk yang jelas. 2. Membuat rubrik (pedoman penskoran). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat rubrik adalah: kriteria yang akan dinilai, skala penilaian, penentuan batasan memenuhi dan tidak memenuhi, sebutan untuk setiap tingkat, deskripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda dan menghitung skor. Penilaian Unjuk Kerja 37
  • 40.
    Paket Pembinaan Penataran 38 Penilaian Unjuk Kerja
  • 41.
    Daftar Pustaka Danielson, Charlote.1997. A Collection of Performance Task And Rubrics: Middle School Mathematics. Larchmont, NY: Eye On education, Inc. Danielson, Charlote & Marquez, Elizabeth. 1998. A Collection of Performance Task And Rubrics: High School Mathematics. Larchmont, NY: Eye On education, Inc. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Kusrini. 2003. Evaluasi Proses, SeriPelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP Depdiknas Webb, Norman L & Coxford, Arthur F. 1994. Assessment in The Mathematics Classroom. 1993 Yearbook NCTM. Reston, Virginia: NCTM, Inc Penilaian Unjuk Kerja 39