Pernikahan dalam islam talak, iddah dan rujuk
Download as PPTX, PDF1 like1,007 views
Dokumen ini menjelaskan konsep talak dalam hukum Islam, termasuk definisi, jenis-jenis talak, dan proses iddah setelah perceraian. Talak dibedakan menjadi talak raj’i dan talak ba’in, yang masing-masing memiliki ketentuan tersendiri mengenai hak dan kewajiban mantan istri selama masa iddah. Rujuk juga diatur dalam dokumen ini, dengan memperhatikan kondisi yang mempengaruhi keabsahannya.
More Related Content
Similar to Pernikahan dalam islam talak, iddah dan rujuk (20)
Pernikahan dalam islam talak, iddah dan rujuk
- 1. Materi Kelas XII Semester Ganjil
- 2. Talak berarti melepaskan atau meninggalkan, dan sering pula disebut dengan istilah cerai. Menurut istilah, talak atau cerai adalah putusnya akad nikah dari suami atau pengadilan dengan kata talak atau yang sejenisnya
- 3. Hukum asal talak adalah makruh, karena talak merupakan perbuatan halal, tetapi paling tidak disukai oleh Allah swt. Sabda Rasulullah saw.: ُقَالَّلطَا ِهللا َدْنِع ِلَالَحْال َُضغْبَأ(واب ماجه ابن رواهداوود و) Artinya: “Perbuatan yang halal, tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak.” (H.R. Ibnu Majah dan Abu Dawud)
- 4. Lafal talak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Sarih (tegas), contoh: “saya talak/ceraikan engkau” 2. Kinayah (sindiran): “Kawinlah kamu dengan orang lain.”
- 5. Talak dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Talak raj’i, yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap sitrinya untuk pertama atau kedua kalinya dan suami boleh rujuk selama masih dalam masa iddah. 2. Talak ba’in, yaitu talak yang suaminya tidak boleh rujuk kembali, melainkan dengan akad nikah baru.
- 6. Talak ba’in terdiri atas: a. Ba’in sugra (kecil), seperti khuluk dan mentalak istri yang belum dicampuri b. Ba’in kubra (besar), yaitu talak yang dijatuhkan suami sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda.
- 7. Talak ba’in sugra, yaitu talak yang disebabkan oleh: a. Nusyuz, yaitu istri berbuat durhaka b. Syiqaq, yaitu perselisihan yang tidak mungkin diislahkan/didamaikan c. Li’an, yaitu suami menuduh istri berbuat zalim disertai dengan sumpah dan istripun membela dengan sumpah itu d. Zihar, yaitu menyamakan istrinya dengan ibunya
- 8. e. Fasakh, yaitu batalnya pernikahan karena tidak terpenuhinya syarat/rukun pernikahan atau hal-hal baru, misalnya: murtad f. Khuluk, yaitu suami memberikan talak atas permintaan istri g. Ila’, yaitu suami bersumpah tidak akan mencampuri istri
- 9. 1. Membuat anak stres 2. Mengalami kesedihan akut 3. Perubahan suasana hati yang parah 4. Kehilangan fokus dalam beraktifitas 5. Menimbulkan masalah perilaku 6. Depresi
- 10. Iddah adalah masa menunggu bagi istri yang dicerai oleh suami untuk diperbolehkan menikah lagi dengan laki-laki lain. Dalam masa iddah ini mantan istri tidak boleh menerima lamaran atau menikah dengan laki-laki lain
- 11. a. Iddah tuwuffiyat (ditinggal mati suami), adalah 130 hari (4 bulan 10 hari) b. Iddah quru’ (masa haid) adalah tiga kali suci c. Iddah syuhur (monopause) adalah tiga bulan d. Iddah hamil (mengandung) adalah sampai melahirkan dan masih berhak atas belanja, pakaian dan tempat tinggal E. Bagi istri yang belum dicampuri, maka tanpa iddah. Bagi istri yang masih dalam masa iddah raj’I masih berhak atas uang belanja, pakaian dan tempat tinggal, kecuali bagi wanita yang nusyuz (durhaka). Sementara bagi iddah talak ba’in sugra dan kubra hanya berhak atas tempat tinggal saja.
- 12. Rujuk adalah kembalinya suami istri pada ikatan perkawinan, selama masih dalam masa iddah
- 13. Hukum rujuk asalanya adalah mubah (boleh), tetapi dapat berubah sebagai berikut: a. Sunah, apabila memperbaiki masa lalunya b. Wajib, apabila kewajiban suami belum disempurnakan c. Makruh, apabila dengan cerai lebih baik d. Haram, apabila rujuknya untuk menyakiti istri.
- 14. Adapun rukun rujuk adalah sebagai berikut: a. Istri dalam masa iddah raj’I b. Suami atas kehendak sendiri c. Ada dua orang saksi d. Ada ucapan sigat rujuk