KELOMPOK 4
RANGKAIAN TRANSISTOR
 A N I N U R A E N I
 R I A N D I
Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra
Sk Mendiknas Nomor 213/D/0/2007
JL.Raya Cibolang Kaler no.21 Sukabumi 43152
Telp. (0266) 210 594
E-mail : info@nusaputra.ac.id website :www.nusaputra.ac.id
TRANSISTOR PADA FREKUENSI RENDAH
Thevenin & Norton
Emitter Follower
Membandingkan Konfigurasi Amplifier
THEVENIN DAN NORTON
1. Teorema Superposisi :
Arus yang melalui atau tegangan pada sebuah elemen dalam sebuah
jaringan linear dua arah yang memiliki beberapa sumber sama dengan
jumlah aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan secara terpisah oleh
masing-masing sumber.
2. Teorema Thevenin ini menyatakan :
Sembarang jaringan listrik dua arah linear yang memiliki duaterminal (a-b)
dapat diganti dengan sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah sumber
tegangan dan sebuah tahanan yang dipasang seri dengan sumber
tegangan tersebut.
3. Teorema Norton menyatakan :
Sembarang jaringan dc linear dua arah yang memiliki dua terminal dapat
diganti dengan sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah sumber
arus dan sebuah tahanan yang dipasang paralel dengan sumber arus
tersebut.
Sejak Thevenin dan Teorema Norton adalah dua metode yang sama berlaku
untuk mengurangi jaringan kompleks ke sesuatu yang sederhana untuk
menganalisis, harus ada beberapa cara untuk mengkonversi rangkaian
setara Thevenin ke sirkuit ekuivalen Norton, dan sebaliknya
EMITTER FLOWER
Emitter Follower Aplikasi
pengikut emitor memiliki banyak aplikasi untuk pencocokan impedansi dan
penyangga modul sirkuit aktif lainnya .
KONFIGURASI AMPLIFIER (COMMON-BASE)
Secara umum terdapat tiga macam konfigurasi rangkaian transistor, yaitu konfigurasi
basis bersama (common-base), konfigurasi emitor bersama (common-emitter), dan
konfigurasi kolektor bersama (common-collector). Istilah bersama dalam masing-
masing konfigurasi menunjuk pada terminal yang dipakai bersama untuk input
(masukan) dan output (keluaran). Gambar dibawah menunjukkan tiga macam
konfigurasi tersebut. Pada konfigurasi basis bersama (common base = CB) sinyal
input dimasukkan ke emitor dan sinyal output diambil pada kolektor dengan basis
sebagai ground-nya. Faktor penguatan arus pada basis bersama disebut dengan
ALPHA (α). αdc (alpha dc) adalah perbandingan arus IC dengan arus IE pada titik
kerja. Sedangkan αac (alpha ac) atau sering juga disebut alpha (α) saja merupakan
perbandingan perubahan IC dengan IE pada tegangan VCB tetap berlaku rumusan.
Gambar Aliran Arus Dalam Transistor Dari diagram aliran arus pada gambar diatas
dapat diketahui bahwa harga α adalah kurang dari satu, karena arus IE sebagian
dilewatkan menjadi IB dan lainnya menuju kolektor menjadi IC. Harga tipikal dari α
adalah 0,90 hingga 0,998. Umumnya harga α untuk setiap transistor dicantumkan
dalam datasheet. Dengan memasukan arus bocor ICBO kedalam perhitungan, maka
besarnya arus IC menjadi: Pada konfigurasi emitor bersama (common emitter = CE)
sinyal input diumpankan pada basis dan output diperoleh dari kolektor dengan emitor
sebagai groundnya. Faktor penguatan arus pada emitor bersama disebut dengan
BETA (β). Seperti halnya pada α, istilah β juga terdapat βdc (beta dc) maupun βac
Definisi βac(atau β saja) dengan VCE konstan adalah: Istilah β sering dikenal
juga dengan hfe yang berasal dari parameter hibrid untuk faktor penguatan arus
pada emitor bersama. Data untuk harga hfe maupun β ini lebih banyak dijumpai
dalam berbagai datasheet dibanding dengan α. Umumnya transistor mempunyai
harga β dari 50 hingga lebih dari 600 tergantung dari jenis transistornya. Dalam
perencanaan rangkaian transitor perlu diperhatikan bahwa harga β dipengaruhi
oleh arus kolektor. Demikian pula variasi harga β juga terjadi pada pembuatan di
pabrik. Untuk dua tipe dan jenis transistor yang sama serta dibuat dalam satu
pabrik pada waktu yang sama, belum tentu mempunyai β yang sama. Hubungan
antara α dan β dapat dikembangkan melalui beberapa persamaan
berikut: sedangkan Sehingga dan diperoleh persamaan β adalah
: dan Dengan memasukan arus bocor ICBO kedalam perhitungan, maka
besarnya arus IC dalam kaitannya dengan α. Sedangkan arus IC dalam
hubungannya dengan β dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam persamaan di
atas terdapat arus bocor sebesar (β + 1)ICBO atau sering disebut dengan istilah
ICEO . Arus bocor ICEO ini adalah arus kolektor ke emitor dengan basis terbuka.
Arus bocor ICBO dan ICEO dapat dilukiskan seperti pada gambar dibawah.
T E R I M A K A S I H

Persentasion kel 4 ani nuraeni

  • 1.
    KELOMPOK 4 RANGKAIAN TRANSISTOR A N I N U R A E N I  R I A N D I Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra Sk Mendiknas Nomor 213/D/0/2007 JL.Raya Cibolang Kaler no.21 Sukabumi 43152 Telp. (0266) 210 594 E-mail : [email protected] website :www.nusaputra.ac.id
  • 2.
    TRANSISTOR PADA FREKUENSIRENDAH Thevenin & Norton Emitter Follower Membandingkan Konfigurasi Amplifier
  • 3.
    THEVENIN DAN NORTON 1.Teorema Superposisi : Arus yang melalui atau tegangan pada sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear dua arah yang memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber. 2. Teorema Thevenin ini menyatakan : Sembarang jaringan listrik dua arah linear yang memiliki duaterminal (a-b) dapat diganti dengan sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah sumber tegangan dan sebuah tahanan yang dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut.
  • 4.
    3. Teorema Nortonmenyatakan : Sembarang jaringan dc linear dua arah yang memiliki dua terminal dapat diganti dengan sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah sumber arus dan sebuah tahanan yang dipasang paralel dengan sumber arus tersebut.
  • 5.
    Sejak Thevenin danTeorema Norton adalah dua metode yang sama berlaku untuk mengurangi jaringan kompleks ke sesuatu yang sederhana untuk menganalisis, harus ada beberapa cara untuk mengkonversi rangkaian setara Thevenin ke sirkuit ekuivalen Norton, dan sebaliknya
  • 6.
    EMITTER FLOWER Emitter FollowerAplikasi pengikut emitor memiliki banyak aplikasi untuk pencocokan impedansi dan penyangga modul sirkuit aktif lainnya .
  • 7.
    KONFIGURASI AMPLIFIER (COMMON-BASE) Secaraumum terdapat tiga macam konfigurasi rangkaian transistor, yaitu konfigurasi basis bersama (common-base), konfigurasi emitor bersama (common-emitter), dan konfigurasi kolektor bersama (common-collector). Istilah bersama dalam masing- masing konfigurasi menunjuk pada terminal yang dipakai bersama untuk input (masukan) dan output (keluaran). Gambar dibawah menunjukkan tiga macam konfigurasi tersebut. Pada konfigurasi basis bersama (common base = CB) sinyal input dimasukkan ke emitor dan sinyal output diambil pada kolektor dengan basis sebagai ground-nya. Faktor penguatan arus pada basis bersama disebut dengan ALPHA (α). αdc (alpha dc) adalah perbandingan arus IC dengan arus IE pada titik kerja. Sedangkan αac (alpha ac) atau sering juga disebut alpha (α) saja merupakan perbandingan perubahan IC dengan IE pada tegangan VCB tetap berlaku rumusan. Gambar Aliran Arus Dalam Transistor Dari diagram aliran arus pada gambar diatas dapat diketahui bahwa harga α adalah kurang dari satu, karena arus IE sebagian dilewatkan menjadi IB dan lainnya menuju kolektor menjadi IC. Harga tipikal dari α adalah 0,90 hingga 0,998. Umumnya harga α untuk setiap transistor dicantumkan dalam datasheet. Dengan memasukan arus bocor ICBO kedalam perhitungan, maka besarnya arus IC menjadi: Pada konfigurasi emitor bersama (common emitter = CE) sinyal input diumpankan pada basis dan output diperoleh dari kolektor dengan emitor sebagai groundnya. Faktor penguatan arus pada emitor bersama disebut dengan BETA (β). Seperti halnya pada α, istilah β juga terdapat βdc (beta dc) maupun βac
  • 8.
    Definisi βac(atau βsaja) dengan VCE konstan adalah: Istilah β sering dikenal juga dengan hfe yang berasal dari parameter hibrid untuk faktor penguatan arus pada emitor bersama. Data untuk harga hfe maupun β ini lebih banyak dijumpai dalam berbagai datasheet dibanding dengan α. Umumnya transistor mempunyai harga β dari 50 hingga lebih dari 600 tergantung dari jenis transistornya. Dalam perencanaan rangkaian transitor perlu diperhatikan bahwa harga β dipengaruhi oleh arus kolektor. Demikian pula variasi harga β juga terjadi pada pembuatan di pabrik. Untuk dua tipe dan jenis transistor yang sama serta dibuat dalam satu pabrik pada waktu yang sama, belum tentu mempunyai β yang sama. Hubungan antara α dan β dapat dikembangkan melalui beberapa persamaan berikut: sedangkan Sehingga dan diperoleh persamaan β adalah : dan Dengan memasukan arus bocor ICBO kedalam perhitungan, maka besarnya arus IC dalam kaitannya dengan α. Sedangkan arus IC dalam hubungannya dengan β dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam persamaan di atas terdapat arus bocor sebesar (β + 1)ICBO atau sering disebut dengan istilah ICEO . Arus bocor ICEO ini adalah arus kolektor ke emitor dengan basis terbuka. Arus bocor ICBO dan ICEO dapat dilukiskan seperti pada gambar dibawah.
  • 9.
    T E RI M A K A S I H