GEOKIMIA&
MINERALOGI
”SISTEM KRISTAL”
OLEH : KURNIA RAMADANI K S.SI M.Pd
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2017
Sistem kristal adalah cara untuk mengklasifikasikan
bentuk kristal berdasarkan geometri sel unit yaitu
berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz.
Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat
kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu
putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama.
Sudut simetri adalah sudut antar sumbu-sumbu yang berada dalam
sebuah kristal. Sudut-sudut ini berpangkal (dimulai) pada titik
persilangan sumbu-sumbu utama pada kristal yang akan sangat
berpengaruh pada bentuk dari kristal itu sendiri.
Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal
menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan
pencerminan (refleksi) dari bagian yang lainnya.
Sumbu, Sudut dan Bidang Simetri
Dalam mempelajari dan mengenal bentuk kristal secara
mendetail, perlu diadakan pengelompokkan yang sistematis.
Pengelompokkan itu didasarkan pada perbangdingan panjang,
letak (posisi) dan jumlah serta nilai sumbu tegaknya.
Bentuk kristal dibedakan berdasarkan sifat-sifat simetrinya
(bidang simetri dan sumbu simetri) dibagi menjadi tujuh
sistem, yaitu : Isometrik, Tetragonal, Hexagonal, Trigonal,
Orthorhombik, Monoklin dan Triklin.
Dari tujuh sistem kristal dapat dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki
oleh kristal tersebut.
SISTEM
ISOMETRIK/REGULER/KUBUS
• 3 sumbu saling tegak
lurus
a â”´ b ; b â”´ c ; c â”´ a
a = b = c
• sumbu a+ dibuat 30o
terhadap b-
• parameter a dibuat
1/3b (b = c = 3a)Sistem isometrik asli
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu kubus
sederhana (simple cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered
cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC).
.
Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing terdapat satu atom pada
semua sudut (pojok) kubus.
Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok
kubus, dan terdapat satu atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan
atom warna biru).
Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua
pojok kubus, juga terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus
(yang ditunjukkan dengan atom warna merah).
Mineral Halit
Sistem isometrik modifikasi
SISTEM TETRAGONAL
• 3 sumbu saling tegak
lurus
a â”´ b ; b â”´ c ; c â”´ a
a = b ≠ c
• sumbu a+ dibuat 30o
terhadap b-
• parameter c dibuat 6a
atau 2b (2b = c = 6a)
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem tetragonal asli
Pada sistem kristal tetragonal ini hanya memiliki dua bentuk yaitu
sederhana dan berpusat badan.
.
Bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana
masing-masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.
Tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan, yaitu
memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru),
dan atom lainnya berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
Sistem tetragonal modifikasi
Contoh mineral dengan sistem kristal tetragonal
Scheelite
SISTEM ROMBHIK = ORTHOROMBIK
• 3 sumbu saling tegak
lurus
a â”´ b ; b â”´ c ; c â”´ a
a ≠ b ≠ c
• sumbu a+ dibuat 30o
terhadap b-
• parameter dibuat
a = 3b
c = 2a
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem orthorombik asli
Sistem kristal ortorombik terdiri
atas 4 bentuk, yaitu :
ortorombik sederhana, body
center (berpusat badan) (yang
ditunjukkan atom dengan
warna merah), berpusat muka
(yang ditunjukkan atom dengan
warna biru), dan berpusat
muka pada dua sisi ortorombik
(yang ditunjukkan atom dengan
warna hijau). Panjang rusuk
dari sistem kristal ortorombik ini
berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan
memiliki sudut yang sama (α =
β = γ) yaitu sebesar 90°.
.
Belerang murni
Sistem orthorombik modifikasi
Contoh mineral dengan sistem kristal orthorombik
SISTEM HEKSAGONAL
• 4 sumbu, 3 sumbu
saling membuat sudut
120 dan sumbu ke 4
tegak lurus dengan ke 3
sumbu tersebut,
a â”´ c ; b â”´ c ; d â”´ c
a = b = d ≠ c
a+ < b+ = 120o
b+ < d+ = 120o
d+ < a+ = 120o
a+
b+
c+
c-
b-
a-
d-
d+
Sistem heksagonal asli
Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam),
maka system ini memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai
sudut yaitu 90° dan 120° (α = β = 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-
rusuknya adalah a = b ≠ c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok)
heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi
heksagonal (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
.
Kuarsa
Vanadinit
Sistem heksagonal modifikasi
Contoh mineral dengan sistem kristal heksagonal
SISTEM TRIGONAL
Pada dasarnya sama
dengan sistem
hexagonal
d-
a+
b+
c+
c-
b-
a-
d+
Sistem trigonal asli
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c).
sedangkan sudut-sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°.
.
Magnesit Kalsit
Sistem trigonal modifikasi
Contoh mineral dengan sistem kristal trigonal
SISTEM MONOKLIN
• 3 sumbu
a â”´ b ; b â”´ c
c < a ≠ 90 derajat
a ≠ b ≠ c
• Sumbu a+ dibuat 30
derajat terhadap c- dan b
â”´ c
• Parameter dibuat :
a = 3b
c = 2a
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem monoklin asli
Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan
berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna
hijau). Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda
(a ≠ b≠ c), serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°.
.
Mineral krokoit
Sistem monoklin modifikasi
Contoh mineral dengan sistem kristal monoklin
Kristal Gypsum
SISTEM TRIKLIN
• 3 sumbu, masing2
saling tidak tegak lurus.
a ≠ b ≠ c
• Sumbu a+ dibuat 45
derajat terhadap c- dan
Sumbu b+ dibuat 60
derajat terhadap c-
• Parameter dibuat :
b = 2a
c = 3b
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem triklin asli
Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini
memiliki panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut
yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.
.
Rodokrosit
Sistem triklin modifikasi
Contoh mineral dengan sistem kristal triklin
Pert 10 sistem kristal

Pert 10 sistem kristal

  • 1.
    GEOKIMIA& MINERALOGI ”SISTEM KRISTAL” OLEH :KURNIA RAMADANI K S.SI M.Pd UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017
  • 2.
    Sistem kristal adalahcara untuk mengklasifikasikan bentuk kristal berdasarkan geometri sel unit yaitu berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz.
  • 3.
    Sumbu simetri adalahgaris bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. Sudut simetri adalah sudut antar sumbu-sumbu yang berada dalam sebuah kristal. Sudut-sudut ini berpangkal (dimulai) pada titik persilangan sumbu-sumbu utama pada kristal yang akan sangat berpengaruh pada bentuk dari kristal itu sendiri. Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan (refleksi) dari bagian yang lainnya. Sumbu, Sudut dan Bidang Simetri
  • 4.
    Dalam mempelajari danmengenal bentuk kristal secara mendetail, perlu diadakan pengelompokkan yang sistematis. Pengelompokkan itu didasarkan pada perbangdingan panjang, letak (posisi) dan jumlah serta nilai sumbu tegaknya. Bentuk kristal dibedakan berdasarkan sifat-sifat simetrinya (bidang simetri dan sumbu simetri) dibagi menjadi tujuh sistem, yaitu : Isometrik, Tetragonal, Hexagonal, Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan Triklin. Dari tujuh sistem kristal dapat dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal. Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal tersebut.
  • 5.
    SISTEM ISOMETRIK/REGULER/KUBUS • 3 sumbusaling tegak lurus a ┴ b ; b ┴ c ; c ┴ a a = b = c • sumbu a+ dibuat 30o terhadap b- • parameter a dibuat 1/3b (b = c = 3a)Sistem isometrik asli a+ b+ c+ c- b- a-
  • 6.
    Sistem kristal kubusini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu kubus sederhana (simple cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC). . Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) kubus. Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok kubus, dan terdapat satu atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan atom warna biru). Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua pojok kubus, juga terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus (yang ditunjukkan dengan atom warna merah).
  • 7.
  • 8.
    SISTEM TETRAGONAL • 3sumbu saling tegak lurus a ┴ b ; b ┴ c ; c ┴ a a = b ≠ c • sumbu a+ dibuat 30o terhadap b- • parameter c dibuat 6a atau 2b (2b = c = 6a) a+ b+ c+ c- b- a- Sistem tetragonal asli
  • 9.
    Pada sistem kristaltetragonal ini hanya memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan. . Bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya. Tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan, yaitu memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru), dan atom lainnya berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
  • 10.
    Sistem tetragonal modifikasi Contohmineral dengan sistem kristal tetragonal Scheelite
  • 11.
    SISTEM ROMBHIK =ORTHOROMBIK • 3 sumbu saling tegak lurus a ┴ b ; b ┴ c ; c ┴ a a ≠ b ≠ c • sumbu a+ dibuat 30o terhadap b- • parameter dibuat a = 3b c = 2a a+ b+ c+ c- b- a- Sistem orthorombik asli
  • 12.
    Sistem kristal ortorombikterdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°. .
  • 13.
    Belerang murni Sistem orthorombikmodifikasi Contoh mineral dengan sistem kristal orthorombik
  • 14.
    SISTEM HEKSAGONAL • 4sumbu, 3 sumbu saling membuat sudut 120 dan sumbu ke 4 tegak lurus dengan ke 3 sumbu tersebut, a ┴ c ; b ┴ c ; d ┴ c a = b = d ≠ c a+ < b+ = 120o b+ < d+ = 120o d+ < a+ = 120o a+ b+ c+ c- b- a- d- d+ Sistem heksagonal asli
  • 15.
    Pada system kristalini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam), maka system ini memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai sudut yaitu 90° dan 120° (α = β = 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk- rusuknya adalah a = b ≠ c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok) heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi heksagonal (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). .
  • 16.
    Kuarsa Vanadinit Sistem heksagonal modifikasi Contohmineral dengan sistem kristal heksagonal
  • 17.
    SISTEM TRIGONAL Pada dasarnyasama dengan sistem hexagonal d- a+ b+ c+ c- b- a- d+ Sistem trigonal asli
  • 18.
    Pada sistem kristalini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c). sedangkan sudut-sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°. .
  • 19.
    Magnesit Kalsit Sistem trigonalmodifikasi Contoh mineral dengan sistem kristal trigonal
  • 20.
    SISTEM MONOKLIN • 3sumbu a ┴ b ; b ┴ c c < a ≠ 90 derajat a ≠ b ≠ c • Sumbu a+ dibuat 30 derajat terhadap c- dan b ┴ c • Parameter dibuat : a = 3b c = 2a a+ b+ c+ c- b- a- Sistem monoklin asli
  • 21.
    Sistem kristal monoklinterdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c), serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°. .
  • 22.
    Mineral krokoit Sistem monoklinmodifikasi Contoh mineral dengan sistem kristal monoklin
  • 23.
  • 24.
    SISTEM TRIKLIN • 3sumbu, masing2 saling tidak tegak lurus. a ≠ b ≠ c • Sumbu a+ dibuat 45 derajat terhadap c- dan Sumbu b+ dibuat 60 derajat terhadap c- • Parameter dibuat : b = 2a c = 3b a+ b+ c+ c- b- a- Sistem triklin asli
  • 25.
    Pada sistem kristaltriklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini memiliki panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°. .
  • 26.
    Rodokrosit Sistem triklin modifikasi Contohmineral dengan sistem kristal triklin