Pertemuan 10 Subnetting 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Apabila suatu organisasi memiliki  IP Address  dengan  Network ID  222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu  Netwok ID , maka organisasi  tersebut harus mengajukan permohonan ke  Internet Assigned  Number Authority (IANA)  untuk mendapatkan  IP Address  baru. Permasalahan saat ini adalah persediaan  IP Address  sangat terbatas, karena banyaknya perusahan  dotcom  yang membuat situs-situs di Internet 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dan menghindari mengajukan  IP Address  yang baru ke  IANA,  dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak  Network ID  dari suatu  Network ID  yang telah dimiliki sebelumnya Metode ini sering disebut dengan istilah  Subnetting , yaitu mengorbankan sebagian  Host ID  untuk digunakan dalam membuat  Network ID  tambahan 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:  Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast . Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).  Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Subnet Mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting dapat dilihat pada tabel di bawah ini  12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30
Contoh Subneting 1 IP Address   :  Kelas C IP Address   :  222.124.14.0 Subnet  M ask :  255.255.255.0 IP Address  &  Subnet  Mask ditulis dalam bentuk angka biner : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Cara membuat  Subnet - Subnet  baru dari  IP Address  yang sudah anda miliki, misalnya mengorbankan dua bit teratas dari  Host ID  untuk dipakai oleh  Network ID  sebagai  bagian Subnet Mask baru, maka akan terlihat kombinasi  IP Address  dalam bentuk angka biner berikut ini : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Subnetting  dengan menggunakan dua bit  Subnet  mask ini akan memberikan kombinasi 00, 01, 10 dan 11 seperti tampak pada tabel berikut ini : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Apabila kedua Subnet baru tersebut ditulis dalam angka desimal, maka akan tampak seperti pada tabel berikut.  12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Informasi mengenai hasil dari  Subnetting  terhadap  IP Address  222.124.14.0 dengan melakukan  Subnetting  pada dua bit  Host ID  sebagai berikut : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Contoh Subneting 2 IP Address   :  Kelas B IP Address   : 150.130.0.0 Subnet  M ask :  255.255.0.0 IP Address  dan  Subnet  mask ini apabila dituliskan dalam bentuk angka biner, maka akan tampak seperti tabel berikut ini. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Cara membuat  subnet-subnet  baru dari  IP Address  yang sudah anda miliki, misalnya mengorbankan dua  bit  teratas dari  Host ID  untuk dipakai oleh  Network ID  sebagai  bagian  Subnet Mask  baru. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Informasi mengenai hasil dari  Subneting  terhadap  IP Address  150.130.0.0 dengan melakukan  Subnetting  pada dua bit  Host ID  sebagai berikut : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Alternatif penyelesaian  Subnetting Contoh kasus I : Gunakanlah  Network ID  150.130.0.0 &  Subnet Mask  255.255.192.0 yang kita gunakan pada perhitungan sebelumnya. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah : Dari oktet pertama  IP Address  150.130.0.0 (“W”) dapat kita ketahui bahwa  IP Address  tersebut adalah Kelas B (karena  IP Address  tersebut  berada dalam range angka 128-191) dengan dengan oktet ketiga dari  Subnet Mask   (Host ID)  diselubungkan dengan angka 192 (2 bit) 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang diselubungkan), jadi :  256 - 192 = 64 3. Maka didapatkan kelompok  subnet  baru yang dapat digunakan adalah kelipatan angka 64 dan tidak boleh melebihi angka 192, yaitu 64 dan 128 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Subnet baru yang dapat dipergunakan adalah : 150.130.64.0  & 150.130.128.0. Sedangkan kelompok  IP Address  yang dapat digunakan :  Network ID : 150.130.64.0  (Subnet-1) IP Address : 150.130.64.1-150.130.127.254 IP Add Broad. : 150.130.127.255 Subnet Mask : 255.255.192.0 Network ID : 150.130.128.0  (Subnet-2) IP Address : 150.130.128.1-150.130.191.254 IP Addr Broad. : 150.130.191.255 Subnet Mask : 255.255.192.0 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Contoh kasus II: Gunakanlah  Network ID  192.168.0.0 &  Subnet Mask  255.255.255.224.  Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah : Dari oktet pertama  IP Address  192.168.0.0 (“W”) dapat kita ketahui bahwa  IP Address  tersebut adalah Kelas C (karena  IP Address  tersebut  berada dalam range angka 192-223) oktet keempat dari  Subnet Mask (Host ID)  diselubungkan dengan angka 224 (3 bit). 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang diselubungkan), jadi : 256 – 224 = 32 3. Maka didapatkan kelompok  subnet  baru yang dapat digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh melebihi angka 224, yaitu  32, 64, 96, 128, 160 dan 192. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Dengan demikian maka  Subnet  baru yang dapat dipergunakan adalah : 192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96, 192.168.0.128, 192.168.0.160 dan 192.168.0.192.  Sedangkan kelompok  IP Address  yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut : Network ID : 192.168.0.32  (Subnet-1) IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62 IP Add Broad. : 192.168.0.63 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.64  (Subnet-2) IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94 IP Add Broad. : 192.168.0.95 Subnet Mask : 255.255.255.224 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Network ID : 192.168.0.96  (Subnet-3) IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126 IP Add Broad. : 192.168.0.127 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.128  (Subnet-4) IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158 IP Add Broad. : 192.168.0.159 Subnet Mask : 255.255.255.224 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Network ID : 192.168.0.160  (Subnet-5) IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190 IP Add Broad. : 192.168.0.191 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.192  (Subnet-6) IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222 IP Add Broad. : 192.168.0.223 Subnet Mask : 255.255.255.224 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Catatan penting yang harus dipahami 1. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit Host ID untuk mendapatkan Network ID baru selama masih tersedia bit Host ID yang dapat anda selubungkan. 2. Apabila semakin sedikit bit Host ID yang anda selubungkan, maka akan didapatkan jumlah Network ID yang sedikit (semakin kecil) & sebaliknya apabila semakin banyak bit Host ID yang anda selubungkan, maka akan didapatkan jumlah Network ID yang semakin banyak (semakin besar) 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Penyelesaian  Subnetting Blok Subnet  Pergunakanlah rumus (256 – Angka oktet yang diselubungkan), mis : Subnet mask : 255.255.224.0 256 – 224 = 32, Subnet berikutnya adalah 32+32 = 64, 64+32 = 96, 96+32 = 128, 128+32 =160 dan 160+32=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 32, 64, 96, 128, 160 dan 192.  2. Menghitung banyaknya jumlah Network ID / Subnet :   2 N  – 2, dimana N adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A)  3. Menghitung banyaknya jumlah Host per Network ID / Subnet 2 n  – 2, dimana n adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet mask  12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
Thankyou 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM

More Related Content

PPT
Pertemuan 9-ip-address
PPT
Pertemuan 13 .dhcp
PDF
Konfigurasi OSPF Multiarea di MikroTik menggunakan GNS3
DOCX
IPv4 Addressing
PDF
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
PPT
Jaringan komputer
PDF
Konfigurasi Bridge Mikrotik Pada GNS3
PDF
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016
Pertemuan 9-ip-address
Pertemuan 13 .dhcp
Konfigurasi OSPF Multiarea di MikroTik menggunakan GNS3
IPv4 Addressing
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
Jaringan komputer
Konfigurasi Bridge Mikrotik Pada GNS3
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016

What's hot (20)

PDF
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
PDF
Konfigurasi Routing OSPF Di MikroTik
PDF
Pengantar jaringan komputer
PDF
Konfigurasi Routing Statik di MikroTik
PDF
Modul Workshop MikroTik Internet Connection Sharing (ICS), Hotspot dan Virtua...
PPT
Pertemuan 11 ip address
PPT
Pertemuan 9 ip address ok
PDF
Modul Praktikum Sistem Keamanan Jaringan STMIK Bumigora Versi 1.0
PDF
Studi Kasus Konfigurasi RIP dan Cisco Access Control List (ACL)
PDF
Soal Modul A Linux Island - IT Networking Support LKS NTB 2017
PDF
Route Summarization di OSPF, EIGRP dan RIPv2
PDF
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
PDF
Solusi Tugas Studi Kasus IPTables Three-Legged Network Firewall
PDF
Pembahasan Solusi Soal UTS Genap Praktikum Aplikasi Berbasis Jaringan - STMIK...
PDF
5 ip address
PPTX
Pertemuan 11
PPTX
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
PDF
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
DOCX
Simulasi jaringan packet tracer
DOCX
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi Routing OSPF Di MikroTik
Pengantar jaringan komputer
Konfigurasi Routing Statik di MikroTik
Modul Workshop MikroTik Internet Connection Sharing (ICS), Hotspot dan Virtua...
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 9 ip address ok
Modul Praktikum Sistem Keamanan Jaringan STMIK Bumigora Versi 1.0
Studi Kasus Konfigurasi RIP dan Cisco Access Control List (ACL)
Soal Modul A Linux Island - IT Networking Support LKS NTB 2017
Route Summarization di OSPF, EIGRP dan RIPv2
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Solusi Tugas Studi Kasus IPTables Three-Legged Network Firewall
Pembahasan Solusi Soal UTS Genap Praktikum Aplikasi Berbasis Jaringan - STMIK...
5 ip address
Pertemuan 11
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
Simulasi jaringan packet tracer
Ad

Similar to Pertemuan 10-subnetting (20)

PPT
Jaringan Komputer (Subnetting) Kelas XI Fase F
PPT
pertemuan-11-subnettingpertemuan-11-subnetting.ppt
PPT
Pertemuan 11 subnetting ok
PPT
Pertemuan 9-subnetting
PPT
Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan-Sem 1.ppt
PPT
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
PPT
IP Address aringan komputer hardware jaringan.ppt
PPT
Sesi pertemuan 9 IP Subnet Mapel TKJ.ppt
PDF
Ip address
PDF
Ip address
PPT
Subnetting Cara Cepat.ppt
PPT
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
PPT
Pertemuan 13 subnetting cara analisis
PDF
6 subnetting
DOCX
Dimas pratama 18312244_if18c
PPTX
materi kuliah subnetting dan ip address.pptx
PPTX
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
DOC
Lajarkom
PDF
Ppt subneting
PDF
Sub Neting Alamat Jaringan
Jaringan Komputer (Subnetting) Kelas XI Fase F
pertemuan-11-subnettingpertemuan-11-subnetting.ppt
Pertemuan 11 subnetting ok
Pertemuan 9-subnetting
Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan-Sem 1.ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
IP Address aringan komputer hardware jaringan.ppt
Sesi pertemuan 9 IP Subnet Mapel TKJ.ppt
Ip address
Ip address
Subnetting Cara Cepat.ppt
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
Pertemuan 13 subnetting cara analisis
6 subnetting
Dimas pratama 18312244_if18c
materi kuliah subnetting dan ip address.pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Lajarkom
Ppt subneting
Sub Neting Alamat Jaringan
Ad

More from khalghy (20)

PPT
Pertemuan 12. arp
PPT
Pertemuan 11 ip routing
PPT
Pertemuan 15-implementasi-jaringan
PPT
Pertemuan 7-media-transmisi-wireless
PPT
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
PPT
Pertemuan 4-metode-akses
PPT
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
PPT
Pertemuan 2-referensi-model-osi
PPT
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
PPT
Pertemuan 14. dns
PPT
Pertemuan 16-koneksi-internet
PPT
07 basis data
PPT
05 representasi data
PPT
04 software komputer
PPT
03 hardware komputer
PPT
02 perkembangan dan klasifikasi komputer
PPT
01 pengetahuan dasar komputer
PPT
08 internet
PPT
06 jaringan komputer
PPSX
14 15. teknik digital desain-rangkaian_kombinasional
Pertemuan 12. arp
Pertemuan 11 ip routing
Pertemuan 15-implementasi-jaringan
Pertemuan 7-media-transmisi-wireless
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 4-metode-akses
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 2-referensi-model-osi
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Pertemuan 14. dns
Pertemuan 16-koneksi-internet
07 basis data
05 representasi data
04 software komputer
03 hardware komputer
02 perkembangan dan klasifikasi komputer
01 pengetahuan dasar komputer
08 internet
06 jaringan komputer
14 15. teknik digital desain-rangkaian_kombinasional

Pertemuan 10-subnetting

  • 1. Pertemuan 10 Subnetting 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 2. Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan Network ID 222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu Netwok ID , maka organisasi tersebut harus mengajukan permohonan ke Internet Assigned Number Authority (IANA) untuk mendapatkan IP Address baru. Permasalahan saat ini adalah persediaan IP Address sangat terbatas, karena banyaknya perusahan dotcom yang membuat situs-situs di Internet 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 3. Untuk mengatasi permasalahan yang ada dan menghindari mengajukan IP Address yang baru ke IANA, dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak Network ID dari suatu Network ID yang telah dimiliki sebelumnya Metode ini sering disebut dengan istilah Subnetting , yaitu mengorbankan sebagian Host ID untuk digunakan dalam membuat Network ID tambahan 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 4. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast . Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 5. Subnet Mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting dapat dilihat pada tabel di bawah ini 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30
  • 6. Contoh Subneting 1 IP Address : Kelas C IP Address : 222.124.14.0 Subnet M ask : 255.255.255.0 IP Address & Subnet Mask ditulis dalam bentuk angka biner : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 7. Cara membuat Subnet - Subnet baru dari IP Address yang sudah anda miliki, misalnya mengorbankan dua bit teratas dari Host ID untuk dipakai oleh Network ID sebagai bagian Subnet Mask baru, maka akan terlihat kombinasi IP Address dalam bentuk angka biner berikut ini : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 8. Subnetting dengan menggunakan dua bit Subnet mask ini akan memberikan kombinasi 00, 01, 10 dan 11 seperti tampak pada tabel berikut ini : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 9. Apabila kedua Subnet baru tersebut ditulis dalam angka desimal, maka akan tampak seperti pada tabel berikut. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 10. Informasi mengenai hasil dari Subnetting terhadap IP Address 222.124.14.0 dengan melakukan Subnetting pada dua bit Host ID sebagai berikut : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 11. Contoh Subneting 2 IP Address : Kelas B IP Address : 150.130.0.0 Subnet M ask : 255.255.0.0 IP Address dan Subnet mask ini apabila dituliskan dalam bentuk angka biner, maka akan tampak seperti tabel berikut ini. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 12. Cara membuat subnet-subnet baru dari IP Address yang sudah anda miliki, misalnya mengorbankan dua bit teratas dari Host ID untuk dipakai oleh Network ID sebagai bagian Subnet Mask baru. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 14. Informasi mengenai hasil dari Subneting terhadap IP Address 150.130.0.0 dengan melakukan Subnetting pada dua bit Host ID sebagai berikut : 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 15. Alternatif penyelesaian Subnetting Contoh kasus I : Gunakanlah Network ID 150.130.0.0 & Subnet Mask 255.255.192.0 yang kita gunakan pada perhitungan sebelumnya. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah : Dari oktet pertama IP Address 150.130.0.0 (“W”) dapat kita ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas B (karena IP Address tersebut berada dalam range angka 128-191) dengan dengan oktet ketiga dari Subnet Mask (Host ID) diselubungkan dengan angka 192 (2 bit) 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 16. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang diselubungkan), jadi : 256 - 192 = 64 3. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat digunakan adalah kelipatan angka 64 dan tidak boleh melebihi angka 192, yaitu 64 dan 128 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 17. Subnet baru yang dapat dipergunakan adalah : 150.130.64.0 & 150.130.128.0. Sedangkan kelompok IP Address yang dapat digunakan : Network ID : 150.130.64.0 (Subnet-1) IP Address : 150.130.64.1-150.130.127.254 IP Add Broad. : 150.130.127.255 Subnet Mask : 255.255.192.0 Network ID : 150.130.128.0 (Subnet-2) IP Address : 150.130.128.1-150.130.191.254 IP Addr Broad. : 150.130.191.255 Subnet Mask : 255.255.192.0 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 18. Contoh kasus II: Gunakanlah Network ID 192.168.0.0 & Subnet Mask 255.255.255.224. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah : Dari oktet pertama IP Address 192.168.0.0 (“W”) dapat kita ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C (karena IP Address tersebut berada dalam range angka 192-223) oktet keempat dari Subnet Mask (Host ID) diselubungkan dengan angka 224 (3 bit). 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 19. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang diselubungkan), jadi : 256 – 224 = 32 3. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh melebihi angka 224, yaitu 32, 64, 96, 128, 160 dan 192. 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 20. Dengan demikian maka Subnet baru yang dapat dipergunakan adalah : 192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96, 192.168.0.128, 192.168.0.160 dan 192.168.0.192. Sedangkan kelompok IP Address yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut : Network ID : 192.168.0.32 (Subnet-1) IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62 IP Add Broad. : 192.168.0.63 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.64 (Subnet-2) IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94 IP Add Broad. : 192.168.0.95 Subnet Mask : 255.255.255.224 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 21. Network ID : 192.168.0.96 (Subnet-3) IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126 IP Add Broad. : 192.168.0.127 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.128 (Subnet-4) IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158 IP Add Broad. : 192.168.0.159 Subnet Mask : 255.255.255.224 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 22. Network ID : 192.168.0.160 (Subnet-5) IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190 IP Add Broad. : 192.168.0.191 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.192 (Subnet-6) IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222 IP Add Broad. : 192.168.0.223 Subnet Mask : 255.255.255.224 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 23. Catatan penting yang harus dipahami 1. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit Host ID untuk mendapatkan Network ID baru selama masih tersedia bit Host ID yang dapat anda selubungkan. 2. Apabila semakin sedikit bit Host ID yang anda selubungkan, maka akan didapatkan jumlah Network ID yang sedikit (semakin kecil) & sebaliknya apabila semakin banyak bit Host ID yang anda selubungkan, maka akan didapatkan jumlah Network ID yang semakin banyak (semakin besar) 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 24. Penyelesaian Subnetting Blok Subnet Pergunakanlah rumus (256 – Angka oktet yang diselubungkan), mis : Subnet mask : 255.255.224.0 256 – 224 = 32, Subnet berikutnya adalah 32+32 = 64, 64+32 = 96, 96+32 = 128, 128+32 =160 dan 160+32=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 32, 64, 96, 128, 160 dan 192. 2. Menghitung banyaknya jumlah Network ID / Subnet : 2 N – 2, dimana N adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A) 3. Menghitung banyaknya jumlah Host per Network ID / Subnet 2 n – 2, dimana n adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet mask 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM
  • 25. Thankyou 12/13/11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM