Pengenalan SOA
Pertemuan 1
Sub-CPMK
• Mahasiswa mampu menjelaskan arsitektur perangkat lunak
berorientasi service (C2,A2)
Materi
• Pengenalan SOA
1. Pengenalan SOA
1.1 Apa itu
Service Oriented Architecture (SOA)?
• Pendekatan Berorientasi Layanan (Service-Oriented): SOA adalah cara
mendesain sistem di mana fungsi-fungsi atau layanan-layanan dipecah
menjadi unit-unit terpisah yang dapat berkomunikasi satu sama lain.
• Didalam SOA, system dianggap sebagai kumpulan layanan yang
mempunyai fungsi spesifik dan dapat diakses secara mandiri
• SOA mendukung pedekatan modular, yang memungkinkan pengembang
untuk focus pada pengembangan, pemeliharan dan penggunaan
layanan Kembali secara terpisah.
1.1 Apa itu
Service Oriented Architecture (SOA)?
• SOA terdiri dari 2 bagian :
– Interkoneksi Komponen  Memungkinkan komponen perangkat
lunak untuk berkomunikasi dan berinteraksi melalui layanan,
menciptakan fleksibilitas dan modularitas yang tinggi.
– Independensi Komponen  layanan SOA dapat dikembangkan,
diimplementasikan dan dikelola secara independen. Memudahkan
perubahan atau peningkatan pada suatu bagian tanpa mempengaruhi
bagian lainnya.
1.2 Latar Belakang Munculnya SOA
• Tantangan Sistem Monolitik:
– Sebelum SOA, system dibangun dalam bentuk monolitik,
– Sulit untuk diubah dan ditingkatkan tanpa mengganggu keseluruhan
sistem
• Kebutuhan akan Fleksibilitas dan Adaptabilitas:
– Perubahan bisnis dan teknologi
– SOA memberikan fleksibilitas dengan memecah system menjadi
layanan-layanan yang dapat diakses secara independen.
1.3 Tujuan Utama SOA
• Reusabilitas Layanan
– SOA memungkinkan fungsi-fungsi atau layanan tertentu untuk
digunakan Kembali dalam berbagai konteks atau aplikasi
– Pengembang dapat memanfaatkan layanan yang sudah ada tanpa
perlu mengembangkan ulang, mengurangi redundansi dan waktu
pengembang.
1.3 Tujuan Utama SOA (lanjut)
• Interoperabilitas antar Layanan
– SOA mendukung kemampuan system dan layanan untuk berinteraksi
satu sama lain terlepas dari teknologi atau Bahasa pemrograman
yang digunakan
– Interoperabilitas memungkinkan integrasi yang lebih mudah antar
layanan yang berasal dari sumber yang berbeda.
1.3 Tujuan Utama SOA (lanjut)
• Fleksibilitas dalam menghadapai perubahan bisnis.
– SOA dirancang untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis dengan
cepat. Layanan dapat ditambahkan, diubah atau dihapus tanpa
mempengaruhi suluruh system
– Ketika kebutuhan bisnis berubah, SOA memungkinkan organisasi
untuk merespons dengan lebih efektif, meminimalkan dampak
perubahan.
1.4 Konsep Dasar SOA
• Layanan sebagai unit fungsionalitas Independen
– Pemecahan fungsionalitas: SOA mengartikan sistem sebagai
kumpulan layanan, di mana setiap layanan menyediakan fungsi
spesifik dan terpisah
– Akses Mandiri: Layanan dapat diakses secara mandiri tanpa harus
mengetahui detail implementasinya, memungkinkan modularitas dan
ketergantungan yang lebih rendah.
1.4 Konsep Dasar SOA (lanjut)
• Interaksi antar layanan
– Komunikasi Antar Layanan: Layanan-layanan dalam arsitektur SOA
berinteraksi satu sama lain melalui protokol standar seperti HTTP
atau SOAP.
– Pertukaran Data: Komunikasi ini melibatkan pertukaran data yang
memungkinkan layanan satu untuk memanfaatkan fungsionalitas
layanan lainnya.
1.4 Konsep Dasar SOA (Lanjut)
• Protokol Komunikasi Standar
– HTTP dan SOAP: Penggunaan protokol komunikasi standar seperti
HTTP (untuk layanan berbasis web) atau SOAP (Simple Object Access
Protocol) memfasilitasi komunikasi antar layanan.
– Interoperabilitas yang Tinggi: Standarisasi protokol meningkatkan
interoperabilitas antar layanan, terlepas dari teknologi atau bahasa
pemrograman yang digunakan.
1.4 Konsep Dasar SOA (Lanjut)
• Abstraksi antarmuka layanan
– Terabstraksi dari Implementasi: SOA mengharuskan layanan
menyediakan antarmuka yang terabstraksi dari implementasinya,
memisahkan cara layanan diimplementasikan dari cara mereka
digunakan.
– Fleksibilitas Konsumen Layanan: Ini memberikan fleksibilitas kepada
konsumen layanan tanpa memaksa mereka untuk tahu secara rinci
cara layanan diimplementasikan.
1.4 Konsep Dasar SOA (Lanjut)
• Loose coupling and Tight Coupling
– Loose Coupling: SOA mendorong loose coupling, di mana komponen-
komponen atau layanan-layanan memiliki ketergantungan minimal
satu sama lain. Perubahan pada satu layanan tidak memengaruhi
keseluruhan sistem secara signifikan.
– Fleksibilitas dan Perawatan Independen: Loose coupling memberikan
fleksibilitas dan memungkinkan perawatan independen terhadap
komponen-komponen.
1.5 Prinsip-Prinsip SOA
• Abstaksi antarmuka layanan
– Harus menyediakan antarmuka yang terabstaraksi dari
implementasinya
– Memisahkan layanan konsumen dan provider
• Keterbukaan
– SOA harus dapat diakses melalui standar dan protocol terbuka seperti
HTTP atau SOAP
– Memudahkan integrasi dengan berbagai system dan aplikasi,
meningkatkan interoperabilitas.
1.5 Prinsip-Prinsip SOA (lanjut)
• Komposabilitas
– Layanan dapat digabungkan untuk membentuk solusi yang lebih
kompleks
– Memberikan fleksibilitas dalam merancang dan membangun aplikasi
dengan menggunakan dan menggabungkan layanan-layanan yang
sudah ada.
• Penggunaan Teknologi Standar
– Web Services, RESTful API
1.6 Implementasi SOA
• Web Services dan RESTful API:
– SOA sering kali diimplementasikan melalui penggunaan teknologi
seperti Web Services atau RESTful API.
• Protokol Komunikasi:
– Penggunaan protokol standar seperti HTTP atau SOAP untuk
komunikasi antar layanan.
1.7 Tantangan dan Pengelolaan SOA
• Tantangan dalam desain dan implementasi
• Pengelolaan perubahan dan evolusi SOA
• Keamanan dan privasi
• Manajemen siklus hidup layanan
• Monitoring dan manajemen kinerja
1.8 Contoh Kasus
• Amazon Web Services (AWS): AWS merupakan contoh sukses
pengadopsian SOA. Mereka menggunakan arsitektur
berorientasi layanan untuk membangun infrastruktur cloud
yang dapat diakses dan dikonsumsi oleh berbagai aplikasi.
• Netflix: Netflix menggunakan SOA untuk membangun platform
streaming video yang sangat scalable dan dapat diakses
melalui berbagai perangkat.
1.8 Contoh Kasus (lanjut)
• Pemerintah India - UIDAI (Unique Identification Authority of
India): Proyek Adhar, yang menyediakan identitas digital unik
untuk warga India, memanfaatkan SOA dalam mengelola dan
memberikan layanan terkait identitas dengan skala yang sangat
besar.
• Bank Barclays: Barclays menggunakan SOA dalam transformasi
digital mereka untuk menciptakan lingkungan IT yang lebih
fleksibel dan efisien.
1.9 Tantangan
• Tantangan Pengelolaan Perubahan:
– Beberapa studi kasus mungkin menunjukkan tantangan dalam
mengelola perubahan, dan bagaimana organisasi mengatasi
tantangan tersebut.
• Keberhasilan Implementasi dan Pembelajaran:
– Proses Pembelajaran: Bagaimana organisasi belajar dari kesuksesan
dan kegagalan dalam menerapkan SOA.
– Rekomendasi untuk Organisasi Lain: Apa yang dapat dipelajari dan
diadopsi oleh organisasi lain dari studi kasus tersebut.
Kesimpulan
• pentingnya pendekatan berorientasi layanan dalam merancang
dan mengelola sistem perangkat lunak.
• SOA dapat mempercepat pengembangan, meningkatkan
integrasi, dan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk
menghadapi perubahan.
• tujuan utama SOA, yakni mencapai reusabilitas layanan,
interoperabilitas antar layanan, dan fleksibilitas dalam
menghadapi perubahan bisnis.
Terimakasih

More Related Content

PPTX
PertemuadscsFSEFWEDFRFWRFQEDEEWFWRFWEn 2.pptx
PPTX
Pertemdscfdscfcerfwededqwrfrefuan 8-9.pptx
PPT
Service oriented architecture
PPT
Es Service Oriented Architecture
PPTX
RAI 14 - web services
PDF
pengenalan dan pengertian web service pada web
PPTX
Web Service dan service oriented architecture
PPTX
Mari Mengenal Cloud Computing
PertemuadscsFSEFWEDFRFWRFQEDEEWFWRFWEn 2.pptx
Pertemdscfdscfcerfwededqwrfrefuan 8-9.pptx
Service oriented architecture
Es Service Oriented Architecture
RAI 14 - web services
pengenalan dan pengertian web service pada web
Web Service dan service oriented architecture
Mari Mengenal Cloud Computing

Similar to Pertemufgfgverfvwdfdfsaxdasdeeqededan 1.pptx (20)

PPTX
SOA introduction
PPTX
PertemuaRFFEQRDScdefweadcsdffergftgen 4.pptx
PPTX
ini tentang WEB SERVER & WEB DRIVEN.pptx
PDF
Tugas Makalah Microservice Pert.2 036.pdf
PDF
Jurnaltoninetti
PDF
Pengenalan cloud-computing
PPTX
Tugas atpi hania amani & puteri shafira nasution
PPTX
Pengenalan SOA serta implementasinya pada aplikasi SS (Support System)
PPTX
PPT Model Sistem Terdistribusi.ppx asnaa
PPT
Service Oriented Modeling
PPTX
Sistem Terdistribusi.pptx
PDF
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
PDF
modul cloud competing, pengenalan cloud computing
PPTX
04 Software Design Strategies and Methods
PPT
Materi 9
PPT
Tugas atpi aplikasi teknologi pengelolaan informasi
PDF
Pengenalan Cloud-Computing
PPT
Tugas 1 ( 1412510263 joko wijayanto)
PDF
Web Service
PPTX
TUGAS 1- REKAYASA WEB
SOA introduction
PertemuaRFFEQRDScdefweadcsdffergftgen 4.pptx
ini tentang WEB SERVER & WEB DRIVEN.pptx
Tugas Makalah Microservice Pert.2 036.pdf
Jurnaltoninetti
Pengenalan cloud-computing
Tugas atpi hania amani & puteri shafira nasution
Pengenalan SOA serta implementasinya pada aplikasi SS (Support System)
PPT Model Sistem Terdistribusi.ppx asnaa
Service Oriented Modeling
Sistem Terdistribusi.pptx
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
modul cloud competing, pengenalan cloud computing
04 Software Design Strategies and Methods
Materi 9
Tugas atpi aplikasi teknologi pengelolaan informasi
Pengenalan Cloud-Computing
Tugas 1 ( 1412510263 joko wijayanto)
Web Service
TUGAS 1- REKAYASA WEB
Ad

More from Join Sigalingging (14)

PPTX
Integrasi AWS Cjdhgddsgfuidfewudfdenter BMKG.pptx
PDF
A Beginner’s Guide to Getting Your First Data Science Job.pdf
PDF
Fundamentals of Project ManagDSCDFVFDVement .pdf
PDF
PB3MAT_03Bahan-Bmjvjvchgchgckhguses P5-6.pdf
PPT
Bus dan Siste hvgxm Interkoneksi - P3.ppt
PPT
arskom_pertemuaghcjhgchgfxjfxjhfxjfn_03.ppt
PPTX
Pertemuandfrferferwedwqsdewrfrtegrh 5.pptx
PPTX
PertemFCWRFQWDEWFRFRFWEQERFERGTTTuan 3.pptx
PDF
PB13MAT_17_Micro-Prodfgrammed Control.pdf
PPT
13711509gcghckjgjcljjhvhvjkhcxjfgjcx,j.ppt
PPT
15237197jvkhcjkgckghckghxckgjckufliufi.ppt
PPT
IV. Proses-prosadcadasadeafadasfsesdads.ppt
PDF
PB1MAT_TIF17 - Pertemuan 1-2ghfctrerdxt.pdf
PPTX
20221115 Presentasi_Audiensi di Balai I.pptx
Integrasi AWS Cjdhgddsgfuidfewudfdenter BMKG.pptx
A Beginner’s Guide to Getting Your First Data Science Job.pdf
Fundamentals of Project ManagDSCDFVFDVement .pdf
PB3MAT_03Bahan-Bmjvjvchgchgckhguses P5-6.pdf
Bus dan Siste hvgxm Interkoneksi - P3.ppt
arskom_pertemuaghcjhgchgfxjfxjhfxjfn_03.ppt
Pertemuandfrferferwedwqsdewrfrtegrh 5.pptx
PertemFCWRFQWDEWFRFRFWEQERFERGTTTuan 3.pptx
PB13MAT_17_Micro-Prodfgrammed Control.pdf
13711509gcghckjgjcljjhvhvjkhcxjfgjcx,j.ppt
15237197jvkhcjkgckghckghxckgjckufliufi.ppt
IV. Proses-prosadcadasadeafadasfsesdads.ppt
PB1MAT_TIF17 - Pertemuan 1-2ghfctrerdxt.pdf
20221115 Presentasi_Audiensi di Balai I.pptx
Ad

Pertemufgfgverfvwdfdfsaxdasdeeqededan 1.pptx

  • 2. Sub-CPMK • Mahasiswa mampu menjelaskan arsitektur perangkat lunak berorientasi service (C2,A2)
  • 5. 1.1 Apa itu Service Oriented Architecture (SOA)? • Pendekatan Berorientasi Layanan (Service-Oriented): SOA adalah cara mendesain sistem di mana fungsi-fungsi atau layanan-layanan dipecah menjadi unit-unit terpisah yang dapat berkomunikasi satu sama lain. • Didalam SOA, system dianggap sebagai kumpulan layanan yang mempunyai fungsi spesifik dan dapat diakses secara mandiri • SOA mendukung pedekatan modular, yang memungkinkan pengembang untuk focus pada pengembangan, pemeliharan dan penggunaan layanan Kembali secara terpisah.
  • 6. 1.1 Apa itu Service Oriented Architecture (SOA)? • SOA terdiri dari 2 bagian : – Interkoneksi Komponen  Memungkinkan komponen perangkat lunak untuk berkomunikasi dan berinteraksi melalui layanan, menciptakan fleksibilitas dan modularitas yang tinggi. – Independensi Komponen  layanan SOA dapat dikembangkan, diimplementasikan dan dikelola secara independen. Memudahkan perubahan atau peningkatan pada suatu bagian tanpa mempengaruhi bagian lainnya.
  • 7. 1.2 Latar Belakang Munculnya SOA • Tantangan Sistem Monolitik: – Sebelum SOA, system dibangun dalam bentuk monolitik, – Sulit untuk diubah dan ditingkatkan tanpa mengganggu keseluruhan sistem • Kebutuhan akan Fleksibilitas dan Adaptabilitas: – Perubahan bisnis dan teknologi – SOA memberikan fleksibilitas dengan memecah system menjadi layanan-layanan yang dapat diakses secara independen.
  • 8. 1.3 Tujuan Utama SOA • Reusabilitas Layanan – SOA memungkinkan fungsi-fungsi atau layanan tertentu untuk digunakan Kembali dalam berbagai konteks atau aplikasi – Pengembang dapat memanfaatkan layanan yang sudah ada tanpa perlu mengembangkan ulang, mengurangi redundansi dan waktu pengembang.
  • 9. 1.3 Tujuan Utama SOA (lanjut) • Interoperabilitas antar Layanan – SOA mendukung kemampuan system dan layanan untuk berinteraksi satu sama lain terlepas dari teknologi atau Bahasa pemrograman yang digunakan – Interoperabilitas memungkinkan integrasi yang lebih mudah antar layanan yang berasal dari sumber yang berbeda.
  • 10. 1.3 Tujuan Utama SOA (lanjut) • Fleksibilitas dalam menghadapai perubahan bisnis. – SOA dirancang untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis dengan cepat. Layanan dapat ditambahkan, diubah atau dihapus tanpa mempengaruhi suluruh system – Ketika kebutuhan bisnis berubah, SOA memungkinkan organisasi untuk merespons dengan lebih efektif, meminimalkan dampak perubahan.
  • 11. 1.4 Konsep Dasar SOA • Layanan sebagai unit fungsionalitas Independen – Pemecahan fungsionalitas: SOA mengartikan sistem sebagai kumpulan layanan, di mana setiap layanan menyediakan fungsi spesifik dan terpisah – Akses Mandiri: Layanan dapat diakses secara mandiri tanpa harus mengetahui detail implementasinya, memungkinkan modularitas dan ketergantungan yang lebih rendah.
  • 12. 1.4 Konsep Dasar SOA (lanjut) • Interaksi antar layanan – Komunikasi Antar Layanan: Layanan-layanan dalam arsitektur SOA berinteraksi satu sama lain melalui protokol standar seperti HTTP atau SOAP. – Pertukaran Data: Komunikasi ini melibatkan pertukaran data yang memungkinkan layanan satu untuk memanfaatkan fungsionalitas layanan lainnya.
  • 13. 1.4 Konsep Dasar SOA (Lanjut) • Protokol Komunikasi Standar – HTTP dan SOAP: Penggunaan protokol komunikasi standar seperti HTTP (untuk layanan berbasis web) atau SOAP (Simple Object Access Protocol) memfasilitasi komunikasi antar layanan. – Interoperabilitas yang Tinggi: Standarisasi protokol meningkatkan interoperabilitas antar layanan, terlepas dari teknologi atau bahasa pemrograman yang digunakan.
  • 14. 1.4 Konsep Dasar SOA (Lanjut) • Abstraksi antarmuka layanan – Terabstraksi dari Implementasi: SOA mengharuskan layanan menyediakan antarmuka yang terabstraksi dari implementasinya, memisahkan cara layanan diimplementasikan dari cara mereka digunakan. – Fleksibilitas Konsumen Layanan: Ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen layanan tanpa memaksa mereka untuk tahu secara rinci cara layanan diimplementasikan.
  • 15. 1.4 Konsep Dasar SOA (Lanjut) • Loose coupling and Tight Coupling – Loose Coupling: SOA mendorong loose coupling, di mana komponen- komponen atau layanan-layanan memiliki ketergantungan minimal satu sama lain. Perubahan pada satu layanan tidak memengaruhi keseluruhan sistem secara signifikan. – Fleksibilitas dan Perawatan Independen: Loose coupling memberikan fleksibilitas dan memungkinkan perawatan independen terhadap komponen-komponen.
  • 16. 1.5 Prinsip-Prinsip SOA • Abstaksi antarmuka layanan – Harus menyediakan antarmuka yang terabstaraksi dari implementasinya – Memisahkan layanan konsumen dan provider • Keterbukaan – SOA harus dapat diakses melalui standar dan protocol terbuka seperti HTTP atau SOAP – Memudahkan integrasi dengan berbagai system dan aplikasi, meningkatkan interoperabilitas.
  • 17. 1.5 Prinsip-Prinsip SOA (lanjut) • Komposabilitas – Layanan dapat digabungkan untuk membentuk solusi yang lebih kompleks – Memberikan fleksibilitas dalam merancang dan membangun aplikasi dengan menggunakan dan menggabungkan layanan-layanan yang sudah ada. • Penggunaan Teknologi Standar – Web Services, RESTful API
  • 18. 1.6 Implementasi SOA • Web Services dan RESTful API: – SOA sering kali diimplementasikan melalui penggunaan teknologi seperti Web Services atau RESTful API. • Protokol Komunikasi: – Penggunaan protokol standar seperti HTTP atau SOAP untuk komunikasi antar layanan.
  • 19. 1.7 Tantangan dan Pengelolaan SOA • Tantangan dalam desain dan implementasi • Pengelolaan perubahan dan evolusi SOA • Keamanan dan privasi • Manajemen siklus hidup layanan • Monitoring dan manajemen kinerja
  • 20. 1.8 Contoh Kasus • Amazon Web Services (AWS): AWS merupakan contoh sukses pengadopsian SOA. Mereka menggunakan arsitektur berorientasi layanan untuk membangun infrastruktur cloud yang dapat diakses dan dikonsumsi oleh berbagai aplikasi. • Netflix: Netflix menggunakan SOA untuk membangun platform streaming video yang sangat scalable dan dapat diakses melalui berbagai perangkat.
  • 21. 1.8 Contoh Kasus (lanjut) • Pemerintah India - UIDAI (Unique Identification Authority of India): Proyek Adhar, yang menyediakan identitas digital unik untuk warga India, memanfaatkan SOA dalam mengelola dan memberikan layanan terkait identitas dengan skala yang sangat besar. • Bank Barclays: Barclays menggunakan SOA dalam transformasi digital mereka untuk menciptakan lingkungan IT yang lebih fleksibel dan efisien.
  • 22. 1.9 Tantangan • Tantangan Pengelolaan Perubahan: – Beberapa studi kasus mungkin menunjukkan tantangan dalam mengelola perubahan, dan bagaimana organisasi mengatasi tantangan tersebut. • Keberhasilan Implementasi dan Pembelajaran: – Proses Pembelajaran: Bagaimana organisasi belajar dari kesuksesan dan kegagalan dalam menerapkan SOA. – Rekomendasi untuk Organisasi Lain: Apa yang dapat dipelajari dan diadopsi oleh organisasi lain dari studi kasus tersebut.
  • 23. Kesimpulan • pentingnya pendekatan berorientasi layanan dalam merancang dan mengelola sistem perangkat lunak. • SOA dapat mempercepat pengembangan, meningkatkan integrasi, dan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan. • tujuan utama SOA, yakni mencapai reusabilitas layanan, interoperabilitas antar layanan, dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan bisnis.