PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN TUMBUHAN



           Oleh:
           Nurhayanti Retnamasari
           (8126173019)
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang dan
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan
biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
  Perkembangan adalah perubahan yang menyertai
pertumbuhan menuju tingkat kedewasaan. Perkembangan
merupakan proses yang tidak dapat diukur.
Pola pertumbuhan tergantung
pada letak meristem.


1. Meristem apikal
  Jaringan ini terdapat pada ujung
  akar dan batang, menghasilkan
  sel-sel bagi tumbuhan untuk
  tumbuh memanjang yang
  berfungsi untuk mewujudkan
  pertumbuhan primer.

2. Meristem lateral
  Jaringan ini dapat membentuk
  pertumbuhan sekunder. Sel-sel
  membelah kesamping di
  sepanjang akar dan tunas.
Pertumbuhan Primer
Daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
• Pembelahan sel, terjadi pada daerah titik tumbuh akar
  dan batang serta pada jaringan kambium. Sel-sel di
  daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik).
• Pemanjangan sel, terjadi pada meristem primer
  yang mengalami pembelahan secara apikal
  sehingga mengakibatkan batang dan akar
  bertambah panjang
• Diferensiasi sel, meristem di ujung batang
  membentuk daun muda menyelubungi bagian
  ujung membentuk tunas kuncup
Daerah pertumbuhan primer
Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat
menambah diameter batang. Ada dua macam meristem lateral
yaitu:
1. Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang
    menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk
    sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem
    sekunder sehingga batang tambah membesar)
2. kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah
    epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan
    batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan
 meristem sekunder, yang meliputi:


a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus.
Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu
menggantikan fungsi epidermis yang mati dan
terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan
sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan
membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga
menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah
jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari
empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena
kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan
ke arah luar. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu
menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil
yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel
ini membesar dan berdifferensiasi.

c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur.
Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh
dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan
terjadi karena adanya peningkatan banyaknya jumlah sel dan
ukuran sel.
Perkembangan merupakan proses perubahan yang
menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan
atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan
secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi,
histogenesis, organogenesis dan gametogenesis.

Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak.
Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok.
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan
fungsi.
Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ
tumbuhan.
Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi .
Perkecambahan: proses tumbuhan biji menjadi makhluk
hidup baru
Proses Perkecambahan

 Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai
  ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
 Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
  menghasilkan berbagai reaksi kimia. Aktifnya enzim-enzim
  untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan
  dalam kotiledon mensintesis cadangan makanan sebagai
  persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
  berlangsung.
 Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan
  penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
 Embrio tumbuh dan berkembang.
 Hipokotil yang akan menjadi akar, sedangkan yang nantinya
  akan tumbuh menjadi batang dan daun dinamakan epikotil.
Macam Perkecambahan


Perkecambahan epigeal yaitu posisi
kotiledon berada di atas permukaan
tanah


Perkecambahan hipogel yaitu
posisi kotiledon berada di dalam
tanah
Faktor Internal yang mempengaruhi
                pertumbuhan dan perkembangan

1. Genetik (hereditas)
   Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel
   makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang
   khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.

2. Enzim
   Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat
   suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator).
   Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat
   berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.

3. Hormon (fitohormon)
   Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang
   dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian
   lain yang dipengaruhinya.
Faktor Eksternal yang mempengaruhi
           pertumbuhan dan perkembangan

1. Unsur Hara atau Nutrisi
   Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia
   sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
   komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.Nutrisi
   umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
   sebagian lagi diambil dari udara.

2. Air
  Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara
  temperatur tanah..

3. Cahaya
   Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya
   secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap
   tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
   membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan
   terang.
Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami
etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal
(lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang
tidak kukuh.
Pada keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang
kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung
terhadap ketersediaan makanan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat
membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
4. Suhu
   • Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara
     lain memengaruhi kerja enzim.
   • Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
     menghambat proses pertumbuhan.
   • Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun,
     batang, atau bagian lain tanaman.
   • Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu
     yang paling baik untuk pertumbuhan.
   • Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di
     mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
   • Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu
     tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
5. Kelembapan
   • Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui
     daun karena transpirasi akan terkait dengan laju
     pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
   • Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air
     yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
   • Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
     sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh
     bertambah besar.
   • Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena
     transpirasi yang kurang.
   • Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan
     beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang
     lebar.


                    Terima Kasih

Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti

  • 1.
    PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh: Nurhayanti Retnamasari (8126173019)
  • 2.
    Pertumbuhan adalah proseskenaikan volume yang dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah perubahan yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat kedewasaan. Perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur.
  • 3.
    Pola pertumbuhan tergantung padaletak meristem. 1. Meristem apikal Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, menghasilkan sel-sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer. 2. Meristem lateral Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Sel-sel membelah kesamping di sepanjang akar dan tunas.
  • 4.
    Pertumbuhan Primer Daerah pertumbuhandapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: • Pembelahan sel, terjadi pada daerah titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan kambium. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik). • Pemanjangan sel, terjadi pada meristem primer yang mengalami pembelahan secara apikal sehingga mengakibatkan batang dan akar bertambah panjang • Diferensiasi sel, meristem di ujung batang membentuk daun muda menyelubungi bagian ujung membentuk tunas kuncup
  • 5.
  • 6.
    Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan sekunderadalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Ada dua macam meristem lateral yaitu: 1. Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) 2. kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
  • 7.
    Pertumbuhan sekunder disebabkanoleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi: a. Kambium gabus (felogen) Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
  • 8.
    b. Kambium fasis(vasikuler) Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. c. Kambium interfasis (intervasikuler) Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya jumlah sel dan ukuran sel.
  • 9.
    Perkembangan merupakan prosesperubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis. Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak. Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi. Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan. Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi . Perkecambahan: proses tumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
  • 10.
    Proses Perkecambahan  Mula-mulabiji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.  Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dalam kotiledon mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.  Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.  Embrio tumbuh dan berkembang.  Hipokotil yang akan menjadi akar, sedangkan yang nantinya akan tumbuh menjadi batang dan daun dinamakan epikotil.
  • 11.
    Macam Perkecambahan Perkecambahan epigealyaitu posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah Perkecambahan hipogel yaitu posisi kotiledon berada di dalam tanah
  • 12.
    Faktor Internal yangmempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 1. Genetik (hereditas) Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan. 2. Enzim Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim. 3. Hormon (fitohormon) Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.
  • 13.
    Faktor Eksternal yangmempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 1. Unsur Hara atau Nutrisi Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. 2. Air Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.. 3. Cahaya Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
  • 14.
    Pada keadaan gelap,pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Pada keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat. Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
  • 15.
    4. Suhu • Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. • Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. • Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman. • Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. • Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. • Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
  • 16.
    5. Kelembapan • Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. • Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. • Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar. • Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. • Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Terima Kasih